YULIANTO SYAHYU
c. Open/Clean L/C
Biasanya L/C dibayar dengan menunjukkan dokumen tertentu
(documentary L/C). Akan teapi, adakalanya L/C dapat dibayar tanpa perlu
menunjukkan dokumen tertentu, seperti L/C untuk pembayaran rutin
yang jumlah uangnya kecil-kecil. L/C seperti ini disebut dengan
open/clean L/C
d. Restricted/Straight L/C
Adakalanya ada klausula yang menyebutkan bahwa suatu L/C hanya
dapat dinegosiasi oleh bank tertentu saja. L/C seperti itu disebut dengan
restricted/straight L/C. Jika L/C yang telah diteruskan oleh advising bank
kemudian bank-bank lain dapat menegosiasikannya disebut dengan
general L/C
e. Non-Transferable L/C
Apabila secara khusus ada klausula yang menyatakan bahwa L/C dapat
dialihkan kepada pihak lain, maka L/C yang demikian disebut dengan
Transferable L/C atau assignable L/C ataupun Divisible L/C. Akan
tetapi, apabila tidak ada penyebutan seperti itu, disebut dengan Non
Transferable L/C.
f. Aflopend dan Revolving L/C
Aflopend L/C adalah L/C yang apabila tidak digunakan dalam batas
waktu tertentu, L/C tersebut tidak dapat digunakan lagi. Jika L/C
tersebut masih juga ingin digunakan, L/C tersebut harus
diperpanjang lebih dahulu atau dibuka L/C baru.
Revolving L/C adalah L/C yang berjangka waktu cukup lama, dimana
dalam jangka wkatu tersebut dapat diperkenankan menarik beberapa
wesel, karena memang ada beberapa transaksi.
g. Back to Back L/C
Disebut juga dengan istilah Counter L/C. Dalam hal ini dikelaurkan
L/C dimana negotiating/advising bank bukan langsung membayar
L/C, melainkan membuka L/C baru (misalnya dengan terms dan
conditions yang berbeda) untuk kepentingan pihak ketiga. L/C
seperti ini diterbitkan misalnya jika pihak pembeli hanya sebagai
perantara/komisi saja.
h. Red Clause L/C
Disebut juga dengan istilah anyicipatory L/C. Pada L/C seperti ini
dituliskan dengan tinta merah suatu klausula (red clause) yang
menyatakan bahwa sebagian uang dalam L/C dapat dibayar
meskipun dokumen belum diberikan. Pembayaran tersebut sering
dimaksudkan dengan advance payment dari jual beli yang
bersangkutan.
i. Transit L/C
L/C yang proses penerbitannya dilakukan sebagai berikut : Issuing
bank di negara X membuka L/C atas permintaan aplicant di negara Y
melalui banknya di negara Y untuk dibayar kepadabeneficiary di
negara Z. Jadi, ada 3 (tiga) bank di 3 (tiga negara) yang terlibat L/C
seperti ini diterbitkan misalnya bank applicant kurang dikenal atau
tidak acceptable oleh pihak penjual, sehingga dibutuhkan bank di
negara lain yang lebih terkenal dan terpercaya.
j. Travellers L/C
Berguna bagi orang yang bepergian, yang membawa L/C sebagai
ganti membawa uang. Dalam hal ini di negara sal dimintakan suatu
bank untuk menerbitkan L/C, sedangkan advising bank adalah di
negara-negara tempat tujuan perjalanan.
k. Stand by L/C
Stand by L/C berfungsi sama dengan garansi, yakni L/C yang dapat
dipergunakan untuk menjamin jika ada wanprestasi ats suatu kontrak.
4. Compensation/Buy Back
Compensation termasuk salah satu model imbal beli komersil, adalah
sebagai suatu imbal beli dengan mana suatu negara setuju menjual
produknya ke nega lain dan sebagai imbalannya negara lain tersebut
setuju untuk membeli barang tertentu dari mitra dagangnya itu.
5. Barter
Suatu model imbal beli yang paling sederhana dimana yang terjadi
adalah semacam tukar lepas.Dalam hal ini suatu benda dari 1 (satu)
negara dipertukarkan dengan benda dari nega lain secara langsung tanpa
perlu mengaitkan dengan harga tertentu.
6. Perjanjian Swap
Swap merupakan transaksi antara 3 (tiga) pihak atau lebih dimana untuk
menghemat ongkos-ongkos, dilakukan pertukaran pengiriman barang.
7. Perjanjian Clearing
adalah perjanjian antara 2 (dua) negara dengan mana masing-masing
negara saling membeli produk yang berbeda sampai jumlah tertentu
dalam waktu tertentu. Untuk dapat terlaksana maksud tersebut
dibukalah clearing account atau yang disebut juga dengan evidence
account.
8. Switch Trading
Jika salah satu pihak tidak dapag membeli seperti yang diperjanjikan,
maka timbullah angka kredit pada clearing account. Akan tetapi, dengan
switch trading, pihak yang tidak dapat memenuhi prestasinya dapat
menunjuk pihak ketiga untuk mensubtitusinya (biasanya dengan suatu
harga discount khusus)
9. Transaksi Offset
Merupakan bentuk kombinasi antara kewajiban menyuplai barang ke
negara lain berdasarkan suatu kontrak, tetapi di lain pihak ada kewajiban
untuk membeli barang-barang spareparts atau barang-barang lain dari
negara yang disuplai tersebut.