Anda di halaman 1dari 40

ASURANSI PENGANGKUTAN

(Cargo Insurance) - Kun Hudoyo, MA, ACII


CARGO
➢ Anything that is loaded onto any type or form of vehicle for
the purpose of being transported from A to B. The “thing”
doesn’t happen to human being – nowadays classified as
passenger. The“thing” must be carried by “something” for the
purpose of transportation to be a cargo within the definition of
marine insurance. If it moves on its own, it does not qualify.

➢ Barang - barang, barang dagangan, atau apa pun (kecuali


manusia) yang diangkut dengan kapal niaga / truk / pesawat
dan membayar uang tambang (freight cost)
ASURANSI PENGANGKUTAN
(Cargo Insurance)
• Adalah suatu asuransi /pertanggungan yang
memberikan jaminan atau proteksi terhadap kerugian
/kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, yang diderita atas barang-barang yang
dipertanggungkan sebagai akibat adanya risiko-risiko
yang terjadi selama dalam suatu perjalanan (transit)
yang dijamin dalam polis.
MENGAPA PERLU ASURANSI PENGANGKUTAN?
• Perdagangan terlibat dalam pergerakan barang. Barang yang
dikirim dapat mengalami kerusakan pada setiap tahapan
pengiriman.
• Adanya pihak–pihak yang memiliki kekebalan terhadap tuntutan–
tuntutan atas kerusakan barang yang terjadi. Pihak–pihak tersebut
adalah :
– Pihak Pelayaran/Ekspedisi : Kebal terhadap segala tuntutan
kerugian yang disebabkan /ditimbulkan karena adanya bahaya-
bahaya (perils) yang bersifat Accidental.
– Pihak Bank : Kebal terhadap segala tuntutan kerugian yang
disebabkan /ditimbulkan karena adanya dokumen-dokumen
palsu.
• Maka timbulah Asuransi Pengangkutan yang memberikan jaminan
terhadap kerugian /kerusakan atas objek pertanggungan sebagai
akibat dari bahaya-bahaya yang bersifat Accidental tersebut.
PENGELOMPOKAN ASURANSI PENGANGKUTAN

• Asuransi Pengangkutan Laut (Marine Cargo Insurance)


– adalah suatu asuransi atau pertanggungan yang memberikan jaminan atau
proteksi terhadap kerugian atau kerusakan atas objek pertanggungan
sebagai akibat adanya bahaya-bahaya laut (Maritime Perils) yang terjadi
dalam masa pengangkutan melalui laut yang dilakukan.

• Asuransi Pengangkutan Udara (Air Cargo Insurance)


– adalah suatu asuransi atau pertanggungan yangmemberikan jaminan atau
proteksi terhadap kerugian atau kerusakan atas objek pertanggungan
sebagai akibat adanya bahaya-bahaya udara yang bersifat accidental, yang
terjadi dalam masa pengangkutan melalui udara yang dilakukan.

• Asuransi Pengangkutan Darat (Land Transit Insurance)


– adalah suatu asuransi atau pertanggungan yang memberikan jaminan atau
proteksi terhadap kerugian atau kerusakan atas objek pertanggungan
sebagai akibat adanya bahaya-bahaya darat yang bersifat accidental, yang
terjadi dalam masa pengangkutan melalui darat yang dilakukan.
INCOTERMS
• Incoterms atau International Commercial
Terms (Contract of Sales) adalah kumpulan istilah yang
dibuat untuk menyamakan pengertian antara penjual
dan pembeli dalam perdagangan internasional.
• Incoterms menjelaskan hak dan kewajiban pembeli dan
penjual yang berhubungan dengan pengiriman barang.
Hal-hal yang dijelaskan meliputi proses pengiriman
barang, penanggung jawab proses ekspor-impor,
penanggung biaya yang timbul dan penanggung risiko
bila terjadi perubahan kondisi barang yang terjadi akibat
proses pengiriman.
Incoterms yang umum dipakai :

• F.O.B. (Free on Board)


– Dalam hal ini Tanggung jawab si Penjual sampai barang tersebut telah
berada diatas kapal (telah dikapalkan) dan siap untuk dikirimkan kepada si
Pembeli.

• C.N.F (Cost & Freight)


– Dalam hal ini Tanggung jawab si Penjual sampai barang tersebut telah
berada diatas kapal (telah dikapalkan) dan siap untuk dikirimkan kepada si
Pembeli. Harga barang tersebut telah termasuk ongkos atau biaya
pengapalan ke negara si Pembeli.

• C.I.F. (Cost, Insurance & Freight)


– Dalam hal ini tanggung jawab si Penjual sampai barang tersebut telah
berada diatas kapal (telah dikapalkan) dan siap untuk dikirimkan kepada si
Pembeli, Harga barang tersebut telah termasuk biaya premi Asuransi dan
ongkos/biaya pengapalan ke negara si Pembeli.
• Jadi : F.O.B. = $. X,--
• Freight = $. Y,--
• C.N.F = $. X,-- + Y,--
• Insc. Premium = $. Z,--
• C.I.F. = $. X,-- + Y,-- + Z,--

• misal : dalam perdagangan Export garment dari Indonesia ke Hongkong, dengan transaksi
penjualan CIF, dengan data-data sebagai berikut:
• Harga FOB 1 Container Garment = US$. 27.500.00
• Ongkos Tambang (Freight) = US$. 1,500.00
• C.N.F = US$. 29.000,00
• Suku premi untuk asuransi pengangkutan
• dari Indonesia ke Hongkong misal 0.35%
• maka premi asuransi = US$. 101.50
• Maka Nilai CIF dalam Invoice = US$. 29.000,00 + 101.50 = US$. 29.101.50
Kaitannya dengan Penutupan
Asuransi Pengangkutan

• Kondisi transaksi F.O.B. dan C.N.F maka si Pembeli berhak


untuk mengasuransikan obyek pertanggungan tersebut di
negara si Pembeli, sedangkan

• Transaksi C.I.F. si Pembeli tidak berhak mengasuransikan


obyek pertanggungan tersebut, karena penutupan
asuransinya telah dilaksanakan di Negara si Penjual.
Asuransi Pengangkutan Laut
(Marine Cargo Insurance)

➢adalah suatu asuransi atau pertanggungan yang


memberikan jaminan atau proteksi terhadap
kerugian atau kerusakan atas objek
pertanggungan sebagai akibat adanya bahaya-
bahaya laut (Maritime Perils) yang terjadi dalam
masa pengangkutan melalui laut yang dilakukan.
Maritime Perils

Perils of the Seas


(bahaya yang erat sifatnya dengan sifat dari laut itu sendiri)
Cuaca buruk, tabrakan, kandas, tenggelam, dll.
Perils on the Seas
(bahaya yang mungkin timbul bukan dari laut)
Kebakaran, jettison, perampokan dll.
Extraneous Risks
(tidak termasuk perils of the seas dan perils on the seas)
Perang, pemogokan, kerusuhan dll.
INSURANCE
UNDERWRITING FACTOR
• Underwriting faktor adalah faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi pendirian seorang
insurance underwriter dalam memutuskan untuk
menerima, menolak atau menerima dengan
syarat atas penutupan risiko tersebut.
Insurance Underwriting Factor dalam Marine
Cargo Insurance dikelompokkan dalam 2 (dua)
bagian yaitu :

1.Barang-barang yang diangkut / Type of Cargo


sebagai obyek pertanggungan.

2.Kapal pengangkut sebagai alat transportasi.


1.Yang berkaitan dengan barang :

a)Jenis barang (Type of Cargo)


b)Karakteristik barang (Characteristic of Cargo)
c)Metode Pembungkusan barang (Method of Packing)
d)Cara pemuatan barang & Cara pengangkutan barang
e)Nilai barang (Sum Insured)
Container
• F.C.L. (Full Container Loaded)

Dalam hal ini satu container hanya diisi oleh


barang-barang milik pengirim, tidak disatukan
dengan barang-barang milik orang lain, umumnya
penge-pakan ini dilakukan langsung oleh pemilik
barang dan dilakukan ditempat/ lokasi dimana
barang tersebut akan dimuat.
• L.C.L. (Less Container Loaded)

– Dalam hal ini satu container diisi oleh barang-barang


milik berbagai pengirim, jadi tidak hanya berisi barang
milik 1 orang Tertanggung namun disatukan dengan
barang-barang milik orang lain, umumnya
pengepakan ini dilakukan oleh pihak Ekspedisi.
• C.Y. = Container Yard
– Tempat penumpukan kontainer / tempat dimana
pengepakan tersebut dilakukan misalnya dilokasi
pabrik/Gudang/ tempat milik Tertanggung.

• C.F.S. = Container Freight Station


– Tempat melakukan pengepakan tersebut dilakukan di
Station khusus penge-pakan kedalam Container.
Sistem pengiriman dapat dilakukan dengan :

• C.Y. – C.Y.= Container Yard – Container Yard


– Dalam hal ini, si Pengirim barang melakukan pengepakan kedalam container dan men-
segel container tersebut, kunci segel diserahkan kepada EMKL, dibawa ketempat/lokasi
si Penerima, dan si Penerima yang akan membuka segel tersebut dilokasi
penerima/gudang/tempat yang disebutkan didalam polis.

• C.Y. – C.F.S. = Container Yard – Container Freight Station


– Pengepakan kedalam kontainer dilakukan ditempat si pengirim barang, akan tetapi si
penerima barang mengambil barang tersebut di Container Freight Station, dalam hal ini
perlu diperhatikan cara pengangkutan selanjutnya dari C.F.S. menuju lokasi si penerima
barang/gudang/tempat yang disebutkan dalam polis.

• C.F.S. – C.F.S.= Container Freight Station - Container Freight Station


– Baik pengepakan kedalam container maupun pengambilan barang dilakukan di
Cointainer Freight Station.
Asuransi Kontainer (Container Insurance)
menjamin kerusakan atau kerugian pada Kontainer baik
saat di dek, di laut (kapal), di angkutan darat atau
dimana saja dalam batas teritoral yang diizinkan.
Jaminan atas Asuransi Kontainer terdiri dari
All Risks dan Total Loss, namun mengingat besarnya
penyebaran dan area pengangkutan melalui container,
jaminan yang sering diberikan adalah Total Loss Only
(due to high frequency and large territorial limits of
shipments mostly cover is provided on Total Loss Only).
Container Insurance Underwriting Parameters
includes but not limited to type of containers, dry,
reefer, territorial limits, conveyance;
Tentu yang paling penting adalah the law of large
numbers and claims experience nya.

Container Insurance premi berkisar 1% per tahun,


atau ada juga yang di arrange 0.15% per
shipment.
General Exclusions
• Wear and tear, corrosion, rottenness, inadequate
maintenance and the like.
• Errors in design/manufacture or faulty material.
• Mechanical/electrical breakdown or malfunction.
• Mysterious disappearance or inventory loss.
• Inherent vice, quality or defect.
• Insolvency or financial default.
• Unfitness of conveyance for the safe carriage.
• Embargo, requisition, or order of any authority.
2.Yang berkaitan dengan Kapal :

a)Konstruksi kapal, Tahun pembuatan dan GRT


Kapal
b)Management (Carrier Reputation)
c)Operation System
d)Port Facilities
e)Freight forwarder (Reputation & Right of
Subrogation)
• Konstruksi kapal
– Institute Clasification Clause 1/1/2001 harus member
IACS

• Tahun pembuatan kapal


– sangat berpengaruh sekali, karena semakin tua usia kapal
semakin tidak dalam kondisi baik lagi, pembatasan jangka
waktu ekonomis untuk kapal-kapal dalam asuransi
pengangkutan maksimum 25 tahun.
• GRT kapal (Gross Register Ton)
– secara otomatis kapal-kapal yang mempunyai GRT
lebih besar akan lebih stabil dan mempunyai daya
stabilitas yang tinggi, sehingga kemungkinan
terjadinya risiko akan lebih kecil bila dibandingkan
dengan kapal yang mempunyai GRT kecil.

– Gross Register Tonnage (GRT) adalah :


• Perhitungan volume semua ruang yang terletak dibawah
geladak kapal ditambah dengan volume ruangan tertutup
yang terletak di atas geladak ditambah dengan isi ruangan
beserta semua ruangan tertutup yang terletak di atas
geladak paling atas (superstructure).
SUPERSTRUCTURE HATCHCOVERS CRANES

COFFERDAM
BULKHEADS
MAIN DECK

HOLDS

ENGINE DOUBLE BOTTOM TANKS


ROOM FOREPEAK TANK
Type Polis Cargo

Institute Cargo Clause (ICC) 1/1/82, cl. A,B,C


Institute Air Cargo (Air) 1/1/82
Institute Coal Clauses 1/10/82
Institute Bulk Oil Clauses 1/2/83
Institute Frozen Food Clauses (A) 1/8/82
INSTITUTE CARGO CLAUSES
1/1/82
➢ ICC “A” Risk covered “All Risks”
Dalam menentukan liability dapat dipakai pedoman bahwa
semua penyebab kerugian yang tidak tercantum dalam
Exclusions dijamin.

➢ICC “B” Risk covered “Named Perils”


Polis memberi daftar resiko yang dijamin oleh asuransi dan
hanya kerugian yang disebabkan oleh resiko-resiko
tersebut yang dijamin.

➢ ICC “C” Risk covered “Named Perils”


Sama halnya dengan jaminan ICC “B”, hanya saja jaminan
di bawah ICC “C” lebih sempit.
Resiko yang Dijamin
(Risk Covered)
Perbandingan Risk Covered antara ICC “A”, “B” dan “C”:
Risk covered ICC “A” ICC “B” ICC “C”
1. Kebakaran atau peledakan Ya Ya Ya
2. Kapal kandas, terdampar, tenggelan atau terbalik Ya Ya Ya
3. Alat angkut darat tabrakan, terbalik atau keluar rel Ya Ya Ya
4. Tabrakan kapal atau benturan kapal dengan benda- Ya Ya Ya
benda lain kecuali air
5. Pembongkaran barang di pelabuhan darurat Ya Ya Ya
6. Gempa bumi, letusan gunung berapi atau sambaran Ya Ya Tidak
petir
7. Pengorbanan kerugian umum (General Average Ya Ya Ya
Sacrifice)
8. Jettison (Pembuangan kargo keluar kapal Ya Ya Ya
9. Washing overboard (Barang tersapu ombak ke laut) Ya Ya Tidak
Risk covered ICC “A” ICC “B” ICC “C”
10. Masuknya air laut, air danau atau air sungai ke Ya Ya Tidak
dalam kapal, palka kapal, kontainer atau tempat
penyimpanan
11. Kerugian total per coli, karena terlempar atau jatuh Ya Ya Tidak
ke laut selama pemuatan atau pembongkaran
barang ke atau dari kapal
12. General Average contribution Ya Ya Ya
13. Both to blame collision (Kontribusi tubrukan kapal vs Ya Ya Ya
kapal)
14. Banjir, angin topan, tanah longsor, pergerakan tanah, Ya Tidak Tidak
tsunami
15. Pencurian, perampokan, bajing loncat Ya Tidak Tidak
16. Terjatuh, tersodok forklift, risiko bongkar muat Ya Tidak Tidak
lainnya
17. Kerusakan akibat kecelakaan lainnya yang tidak Ya Tidak Tidak
disebutkan di atas
Exclusions
(Terdiri dari 4 Pasal dlm ICC)
Pasal 4:
1. Wilful misconduct of the Assured (Kerusakan akibat
perbuatan tertanggung sendiri).
2. Ordinary leakage, ordinary loss in weight, wear and tear
(kebocoran biasa, susut berat dan volume, aus dan
usang akibat pemakaian).
3. Caused by insufficient or unsuitability of packing (kurang
baiknya packing).
4. Inherent vice or nature of the cargo (karena sifat barang
sendiri).
5. Insolvency of vessel owner / manager (bangkrut pemilik
kapal).
6. Loss damage or expense caused by delay
(kerugian langsung akibat delay, walaupun
delay-nya akibat resiko yang dijamin).
7. Kerusakan akibat senjata perang, pecahan
nuclear dan radio aktif.
8. Deliberate damage (perbuatan jahat orang lain
– hanya dijamin pada ICC “A”).
Exclusions (Applicable to all
Clauses)
Pasal 5:
• Asuransi tidak menjamin kerusakan atau kerugian
akibat dari tidak-laik lautnya kapal (Unseaworthiness
and unfitness exclusion clause).
• Contoh: Dokumen-dokumen kapal pengangkut sudah
expiry, kondisi kontainer kurang baik (bolong/bocor),
kondisi truk/mobil box tdk laik jalan, dll.
• Namun, ketidak-laik lautan atau ketidak- sempurnaan
tersebut harus sepengetahuan tertanggung atau
pegawainya.
Pasal 6:
• Pasal ini menjelaskan pengecualian bahaya
perang (War exclusion clause).
• Contoh: Perang saudara, pemberontakan,
pembangkitan rakyat, kerusuhan dan perang
lainnya. Piracy (Pembajakan) bukanlah bahaya
perang dan resiko ini tidak dikecualikan dalam ICC
“A”, namun tidak dijamin di ICC “B” dan “C”.
Pasal 7:
• Pengecualian pemogokan (Strikes exclusion
clause):
• Dalam pasal ini, semua biaya yang dikeluarkan oleh
tertanggung sehubungan dengan pengecualian ini
tidak akan dijamin.
• Contoh:
Karena ada pemogokan di pelabuhan tujuan,
Pengangkut (Carrier) mengangkut barang ke
pelabuhan lainnya supaya biasa diangkut ke kapal
dan dikirim ke tempat tujuan dengan mengeluarkan
biaya tambahan, maka biaya-biaya ini tidak dijamin.
Masa Berlakunya Asuransi
(Duration)
❖ Klausul Perjalanan (Transit Clause):

• Masa pertanggungan marine cargo mulai berlaku sejak saat


barang meninggalkan gudang untuk mulai perjalanan atau
tempat yang ditentukan dalam polis dan terus berlaku selama
ordinary course of transit dan cover berakhir apabila:
1) Barang diserahkan di gudang atau tempat penyimpanan
akhir milik Consignee di tujuan yang ditulis dalam polis
2) Barang diserahkan ke gudang atau tempat lain, baik
sebelum sampai atau di tujuan yang tertulis dalam polis,
karena pilihan tertanggung untuk keperluan penyimpanan
kecuali masih dalam ordinary course of transit atau
alokasi atau distribusi.
• Setelah berakhirnya 60 hari setelah dibongkar dari kapal
di pelabuhan tujuan,
mana yang lebih dahulu terjadi.

• Contoh 1:
✓ Cargo di-import dari Jepang dengan kondisi Polis
ICC “A”.
✓ Cargo tiba di Indonesia dan diserahterimakan di
gudang sesuai yang sebutkan dalam Polis atau
gudang yang ditunjuk oleh Tertanggung Jaminan
berakhir.
❖ Klausul Penghentian Kontrak Pengangkutan
(Termination of Contract of Carriage Clause):

• Jika terjadi hal-hal yang diluar kekuasaan


Tertanggung menyebabkan perjalanan harus berakhir
pada salah satu pelabuhan/tempat yang lain dari yang
disebutkan dalam polis, maka jaminan polis akan
berakhir.

• Kecuali Tertanggung segera memberitahukan dan


meminta persetujuan dari Penanggung dengan
membayar tambahan premi sesuai yang diminta.
DURATION / PERIODE OF COVER

Pelabuhan
Alat
Awal
Angkut Maksimum 60 hari
darat

Pelabuhan Alat Gudang


Tujuan Angkut Tujuan
darat akhir
VIDEO
ASKRINDO
COMPANY PROFILE

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai