NOMOR: Og TAHUN2072
TENTANG
RENCANA
UTAM
bahwa untuk mengarahkan pembangunan di Kabupaten Halmahera Utara dengan memanfaatkan ruang wilayah secara berdaya guna,
berhasil guna, serasi, selaras, seimbang, dan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertahanan keamanan, perlu disusun rencana tata ruang wilayah
bahwa dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan antar sektor, daerah, dan masyarakat maka rencana tata ruang wilayah merupakan arahan lokasi investasi pembangunan yang dilaksanakan pemerintah, masyarakat, dan/atau dunia usahabahwa dengan ditetapkannya Undang-Undang No.26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Peraturan Pemerintah No.26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, maka perlu
penjabaran ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Halmahera Utara.
.t.
1945;
2.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 196O tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Rl Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 2013); Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1965 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang - Undang Nomor 5 Tahun 7962 tentang Pergudangan (Lembaran Negara Rl Tahun 1962 Nomor 31) menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara RI Tahun 1965 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 2759);
4.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab UndangUndang Hukum Acara Pidana (Lembar Negara Rl Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembar Negara Rl Nomor 3209);
5.
5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Rl Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 3274);
Undang-Undang Nomor
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Rl Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 3419); Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan lndonesia (Lembaran Negara Rl Tahun 1996 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 3647);
Undang - Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Rl Tahun 1995 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 3656);
6.
7.
8.
9.
Undang - Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Rl Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 3881);
10.
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Rl Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Rl Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Rl Tahun 2004 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 4374);
tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Rl Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 4L69);
Undang * Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bagunan Gedung ( LembaranNegara Rl Tahun 2OO2 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 4247);
1)
13.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Halmahera Timur dan Kota Tidore Kepulauan di Provinsi Maluku Utara (Lembaran Negara Rl Tahun 2003 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor a264\; Undang- Undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi (Lembaran Negara Rl Tahun 2003 Nomor Ll"5 Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 4327); Undang-Undang Nomor 7 TahLtn 2004 tentang Sumbcr Daya Air (Lembaran Negara Rl Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 4377);
14.
t5
16. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang perkebunan Negara (Lembaran Negara Rl Tahun 2004 Nomor g5, Tambahan Lembaran
Negara Rl Nomor 21411);
17. Undang-Undang Nomor ZS Tahun ZOO4 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Rl Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 21421); 18. Undang-Undang Nomor
31 Tahun 2004 tentang perikanan (Lembaran Negara Rl Tahun 2OO4 Nomor 11g, Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang_ Undang Rl Nomor 45 Tahun 2OO9 (Lembaran Negara Rl Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 5073);
2OO4 tentang Jalan (Lembaran Negara Rl Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 4444);
21. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2OO7 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Negara Rl Tahun 2@7 Nomor 33, Tambahan Lembaran
Negara Rl Nomor 4700);
22. Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Rl Tahun 2007 Nomor 66,Tambahan
Lembaran Negara Rl Nomor 4723);
23. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang penanaman Modal (Lembaran Negara Rl Tahun 2007 Nomor 6T,Tambahan Lembaran
Negara Rl Nomor 4724);
24. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan Ruang (Lembaran Negara Rl Tahun 2007 Nomor 68,Tambahan Lembaran
Negara Rl Nomor 4725);
25. UndangUndang Nomor 27 Tahun 2007 tentang pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Lembaran Negara Rl Tahun
2007 Nomor S4,Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 4739);
26. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Rl Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Rt
Nomor 4746);
pelayaran
(Lembaran Negara Rl Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 4849);
28. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 200g tentang pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Rl Tahun 2O0g Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 4851); 29. Undang-Undang Nomor L Tahun 2009 tentang penerbangan (Lembaran Negara Rl Tahun 2009 Nomor 1, tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 4956);
30.
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2OO9 tentang pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Rl Tahun 2009 Nomor 4,
Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 4959);
31. Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Rl Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 4966);
32. Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2009 tentang peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Rl Tahun 2009 Nomor 84,
Undang - Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Rl Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 5024);
(Lembaran Negara Rl Tahun 2009 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 5052);
37. Undang
- Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya (Lembaran Negara Rl Tahun2010 Nomor 130,Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 5168);
39- Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Pemukiman (Lembaran Negara Rl Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Rl Nomor 5188);
40. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2011 Nomor g2, Tambahan Lembaran Negara
Republik lndonesia Nomor 5234);
41. Peraturan Pemerintan Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Eenda Cagar Alam (Lembaran Negara Rl Tahun 1993 Nomor 14 Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 3516); 42. Peraturan Pemerintan Nomor 4L Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan (Lembaran Negara Rl Tahun 1993 Nomor 58 Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 3526);
Kawasan Suaka Alam dan Pelestarian Alam (Lembaran Negara Rl Tahun 1998 Nomor 132 Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 3776);
44. Peraturan Pemerintan Nomor 82 Tahun 1999 tentang Angkutan Di Perairan (Lembaran Negara Rl Tahun 1999 Nomor 187 Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 3907);
45. Peraturan Pemerintan Nomor 10 Tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Peta Untuk Penataan Ruang (Lembaran Negara Rl Tahun 2000 Nomor 20 Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 3934);
16. Peraturan
Pemerintan Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara Rl Tahun 2001
Nomor 9 Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 4075);
4'7.
Peraturan Pemerintan Nomor 54 Tahun 2002 tentang Usaha Perikanan (Lembaran Negara Rl Tahun 2002 Nomor 100 Tambahan
Lembaran Negara Rl Nomor 4230);
s0.
tentang Penatagunaan Tanah (Lembaran Negara Rl Tahun 2004 Nomor 45 Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 4385); Peraturan Pemerintan Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan (Lembaran Negara Rl Tahun 2004 Nomor 147 Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 4453);
16 Tahun 2004
.51 .
tentang Perencanaan Hutan (Lembaran Negara Rl Tahun 2004 Nomor 146 Tambahan
Lembaran Negara Rl Nomor 4452);
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (Lembaran Negara Rl Tahun 2OO5 Nomor 33 Tambahan Lembaran Negara Ri Nomor 44901;
54. Peraturan Pemerintan Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Rl Tahun 2005 Nomor 158 Tambahan Lembaran
Negara Rl Nomor 4587);
55. Peraturan Pemerintan Nomor 20 Tahun 2006 tentang lrigasi (Lembaran Negara Rl Tahun 2006 Nomor 46 Tambahan Lembaran
Negara Rl Nomor 4624);
56. Peraturan Pemerintan Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan (Lembaran Negara Rl Tahun 2006 Nomor 86 Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 4655);
Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Rl Tahun 2006 Nomor 97 Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 4664]r;
Kegiatan
Usaha Panas Bumi (Lembaran Negara Rl Tahun 2OO8 Nomor 132 Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 4777);
59. Peraturan Pemerintan Nomor
Dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan Serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Rl Tahun 2008 Nomor 16 Tambahan
Lembaran Negara Rl Nomor 4814);
60. Peraturan Pemerintan Rl Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan (Lembaran Negara Rl Tahun 2008 Nomor 40 Tambahan Lembaran
tentang Penvelenggaraan Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Rl Tahun 2008 Nomor 42 Tambahan Lembaran Negara RI Nomor
26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Rl Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 4833);
63- Peraturan Pemerintan Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Rl Tahun 2008 Nomor 82
Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 4858);
tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Rl Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 5103);
61. Peraturan Pemerintah l.,lomor 68 tahun 2010 tentang Bentuk Dan Tata Cara Peran Masyarakat Dalam Penataan Ruang (Lembaran
Negara Rl tahun 2010 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 5160); 62- Keputusan Presiden Nomor 27 Tahun 1980 Tentang Pembentukan Badan Perencanaan Penrbangunan Daerah;
64. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Daerah tentang pedoman Penyusunan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota
Dan
HALMAHERA UTARA TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAEUPATEN HALMAHERA UTARA RENCANA TATA RUANG WILAYAH TAHUN 2012 - 2032.
BAB
I
KETENTUAN UMUM
Pasal
blam
! I I
ini yang dimaksud dengan : Halmahera Utara; Daerah adalah Kabupaten Bupati Halmahera Utara; Kepala Daerah adalah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah
Peraturan Daerah
Pemerintah
adalah Presiden RePublik RePublik lndonesia kekuasaan pemerintahan negara lndonesia yang memeganB
1945.
daratan' ruang laut dan ruang udara adalah wadah yang meliputi ruang tempat manusia dan sebagai satu kesatuan wilayah' termasuk ruang didalam bumi kelangsungan melakukan kegiatan' dan memelihara
Ruang
penyelenggara
makhluk
lain hidup,
kehidupannYa.
Tata
wujud struktur ruang dan pola ruang' hasil perencanaan tata ruang' Rencana tata ruang adalah jaringan pusat-pusat permukiman dan sistem susunan adalah ruang Struktur ekonomi sebagai pendukung kegiatan sosial p,urrrn, a.n ,"r"na yang berfungsi memiliki hubungan fungsional' masyarakat yang secara hirarkis meliputi peruntukan ruang dalam suatu wilaYah vans
ruang adalah
;;]ffi:;;;;;;;,,;"i t-: g n peru nt ka n " " ": ffi ffi ,: ;;";, ",1* i' " *'' :l ::Ttjl 111i11i, pemanraatan proses perencanaan tata ruans' sistem :;;;; ffiil;; ';;;' pengendalian pemanfaatan ruang'
-: L,,-li.l^\,Ii
ndun
da
ruang
dan
Penyelenggaraan
pembinaan,
ll,
Pelakanaan
melalui
penataan ruang adalah upaya pencapaian tujuan penataan ruang pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian
pemanfaatan ruang.
13, Pemanfaatan
ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penYUsunan dan pelaksanaan program
beserta
pembiayaannYa.
11. Pengendalian
sesuai
tata ruang yang telah ditetapkan. 15. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif
dengan rencana
fungsional. 16, (awasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya. 17, (awasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi
dan/atau aspek
kelestarian
buatan. 18, Kawasan
budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya
manusia dan
sumberdaya buatan.
9,
Peruntukkan Pertambangan adalah wilayah Yang memiliki sumber daya bahan galian yang berwujud padat, cair dan gas berdasarkan peta atau data geologi dan merupakan tempat dilakanakan seluruh tahapan kegiatan pertambangan yang meliputi penyelidikan Umum; Eksplorasi; Operasi-Prod uksi; dan pasca tambang baik
Kawasan
maupun perairan serta tidak dibatasi oleh wilayah administrasi 0, Kawasan perdesaan adalah wilayah Yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan
diwilayah darat
kegiatan
ekonomi.
wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. nasional adalah wilayah Yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara,ekonomi, sosial, budaYa, dan/atau
lingkungan,
ll, ll.
Pertahanan Negara adalah wilayah yang ditetapkan secara nasional yang digunakan untuk kepentingan pertahanan;
Kawasan Kawasan
karena
strategis kabupaten adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan mempunyai pengaruh sanBat penting dalam lingkup kabupaten/kota terhadap budaya dan/atau lingkungan.
ekonomi, sosial,
disebut PKN adalah kawasan atau beberaPa kegiatan skala internasional' nasional' yang berfungsi u ntuk melaYani
Pusat
perkotaa n
pr0vinsl. Pusat
yang
berfungsi untuk
yang disebut PKL adalah kawasan perkotaan yang selanjutnya Lokal Kegiatan luut 1, kecamatan' kegiatan skala kabupaten atau beberapa berfungsi untuk melayani PKLp adalah kawasan Lokal Promosi yang selanjutnya disebut LE. Pusat Kegiatan meniadi PKL' perkotaan yang dipromosikan untuk adalah kawasan Nasional yang selanjutnya disebut PKSN Strategis Kegiatan Pusat D, perbatasan mendorong pengembangan kawasan perkotaan yang ditetapkan untuk
kabupaten/kota
S,
disebut PPK adalah kawasan perkotaan desa' kegiatan skala kecamatan atau beberapa yang berfungsi untuk melayani pusat permukiman yang selanlutnya disebut PPL adalah ll. Pusat Pelayanan Lingkungan kegiatan skala antar desa' yang berfungsi untuk melayani perseorangan dan/atau korporasi' 11, Orang adalah orang termasuk masvarakat orang, Ol""ot"n*un' kelompok orang 13. l'4asvarakat adalah lain dalam pemangku kepentingan non pemerintah hukum adat, korporasi, dan/atau penyeienggaraan Penataa n ruang' dalam perencanaan tata ruang' p,,un rnury.r.t"t adalah partisipasi aktif masyarakat pemanfaatan ruang" pemanfaatan ruang, dan pengendalian disebut BKPRD adalah Penataan Ruang Daerah' Yang selaniutnYa
Pusat
negara.
Badan
Koordinasi Undang-undang yang aiuentuk untuk mendukung pelaksanaan badan bersifat ad_hoc Utara dan Penataan Ruang di Kabupaten Halmahera Nomor 26 Tahun 2007 tentang koordinasi penataan ruang di
mempunyai
daerah.
PENATAAN TUIUAN, KEBIJAKAN, DAN STR,ATEGI Bagian Kesatu Tujuan Penataan Ruang Pasal 2
hnataan ruang Kabupaten
RUANG
tinS aman,
pdambangan,
pembangunan
nyaman dan produktif melalui sesuai dengan prinsip-prinsiP kelautan, industri dan kepariwisataan
mewujudkan ruang wilayah Halmahera Utara bertujuan untuk pengembangan seltor pertanian'
t0
mewujudkan tujuan penataan ruang sebagaimana dimaksud dalam pasal 3, kebijakan penataan ruang. penataan ruang Kabupaten Halmahera Utara sebagaimana dimaksud pada (1), terdiri atas : kawasan-kawasan perkotaan dalam suatu sistem hirarki kota yang , nyaman, efisien dalam pengelolaan dengan mempertimbangkan prinsip_ pembangunan yang berkelanjutan;
kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, ikasi, energi, dan sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh
n dan
dan perwujudan kegiatan budidaya unggulan (pertanian, n dan kelautan) yang secara optimal mampu meningkatkan
Kabupaten dengan tetap memperhatikan daya dukung dan daya lingkungan; dan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.
Bagian Ketiga
penetapan kawasan perkotaan Tobelo sebagai pKW; mendukung penetapan kawasan perkotaan Galela, Malifut dan Kao sebagai pKL dan kawasan perkotaan Loloda Utara sebagai pKLp; menetapkan kawasan-kawasan perkotaan Kecamatan sebagai pusat-pusat kegiatan
mendukung
yang
ppl;
mengembangkan pusat
pusat
pertumbuhan;
keterkaitan antar kawasan perkotaan, antara kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan, serta antara kawasan perkotaan dan wilayah di sekitarnya; mendorong kawasan perkotaan dan pusat pertumbuhan agar rebih kompetitif dan
menjaga
l1
peningkatan kualitas
prasarana
di
kawasan
jaringan energi untuk memanfaatkan energi terbarukan dan tak terbarukan secara optimar serta mewujudkan keterpaduan sistem penyediaan
meningkatkan
tenaga
listrik; dan
pemeliharaan
hidup
dimaksud dalam Pasal 4 huruf c , berupa : menetapkan kawasan-kawasan yang berfungsi lindung;
mewujudkan kawasan berfungsi rindung daram satu wirayah daram satu daerah aliran sungai (DAS) dan pulau dengan ruas paring sedikit 30% (tiga puruh persen)
dari
telah menurun akibat pengembangan kegiatan budi daya, dalam rangka mewujudkan dan memelihara keseimbangan ekosistem wilayah;
melindungi kemampuan lingkungan hidup dari tekanan perubahan dan/atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya; melindungi kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang dibuang ke dalamnya;
dan pulau tersebut sesuai dengan kondisi ekosistemnya; dan mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung yang
luas DAS
It .l
terjadinya tindakan yang secara langsung atau tidak langsung dapat menimbulkan perubahan sifat fisik lingkungan yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi dalam menunjang pembangunan yang berkelanjutan; mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana untuk menjamin
mencegah kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan;
mengelola sumber daya alam tak terbarukan untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan sumber daya alam yang terbarukan untuk menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan
kualitas nilai serta keanekaragamannya.
meningkatkan
t2
daya
lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf d, berupa: a, menetapkan kawasan budidaya yang memiliki nilai strategis untuk pemanfaatan
alam di ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi secara sinergis untuk mewuiudkan keseimbangan pemanfaatan ruang
sumber daya wilayah;
b.
sinergis dan berkelanjutan untuk mendorong pengembangan perekonomian kawasan dan wilayah sekita rnya;
c.
mengembangkan dan melestarikan kawasan budidaya pertanian pangan untuk mendukung perwujudan ketahanan pangan nasional;
menetapkan kawasan pertanian sebagai salah
dari sudut
d.
kepentinga n ekonomi;
kawasan pertanian pangan berkelanjutan; f. mengembangkan pulau-pulau kecil dengan pendekatan gugus
e. menetapkan
pulau untuk
mengembangkan kegiatan pengelolaan sumber daya kelautan yang bernilai ekonomi tinggi di Alur Laut Kepulauan lndonesia (ALKI), Zona Ekonomi Ekslusif lndonesia, dan/atau.landas kontinen untuk meningkatkan perekonomian nasional; mengembangkan kegiatan budidaya yang dapat mempertahankan keberadaan pulau-pulau kecil;
h,
i. membatasi perkembangan kegiatan budidaya terbangun di kawasan rawan bencana untuk meminimalkan potensi kejadian bencana dan potensi kerugian akibat
di
peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf e berupa : a. mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun disekitar kawasan pertahanan dan kemanan;
Strategi
b.
dan
c.
turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan dan keamanan negara.
ll
BAB III
RENCANA STRUKTUR RUANG WITAYAH
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 5
Rencana
struktur ruang wilayah Kabupaten Halmahera Utara terd iri atas : a. pusat-pusat kegiatan; b. sistem.iaringan prasarana utama; dan c. sistem jarrngan prasarana lainnya' peta dengan tingkat ketelitian Rencana struktur ruang wilayah digambarkan dalam ll, yang meruPakan bagia n tidak 1:50.000 sebagaimana tercantum dalam Lampiran
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini
{l)
Pusat-pusat
dimaksud
kegiatan yang ada di Kabupaten Halmahera Utara sebagaimana dalam Pasal 6 huruf a, terdiri atas :
pl
ll
yaitu Kawasan Perkotaan Tobelo (1) huruf b, yaitu yaitu kawasan perkotaan PKL sebagaimana dimaksud Pada ayat perkotaan Kao. ialela, ka wasa n pe rkota a n M a I ifut, dan kawasan (1) hurufc, yaitu Kawasan Perkotaan Loloda PKLp sebagaimana di maksud Pada ayat
PKW
Utara
PPK
b. kawasan perkotaan
c. kawasan perkotaan Daru di Kecamatan Kao Utara; d. kawasan perkotaan Kusuri di Kecamatan Tobelo Barat'; Timur'; e. kawasan perkotaan Mawea di Kecamatan Tobelo
{.
perkotaan Kupa-Kupa di Kecamatan Tobelo Selatan; g. kawasan perkotaan Pitu di Kecamatan Tobelo Tengah; Utara; h. kawasan perkotaan Gorua di Kecamatan Tobelo
kawasan
perkotaan Soakonora di Kecamatan Galela Selatan; j. kawasan perkotaan Dokulamo di Kecamatan Galela Barat; Utara; dan k. kawasan perkotaan Salimuli di Kecamatan Galela Kepulauan; J. kawasan perkotaan Dama di Kecamatan Loloda
kawasan
i4
11. ruas
Trans Gamsungi ll
Gonga;
- Wangongira; 13. ruas Trans Halut - Boulamo; 14. ruas Trans Halut - Gayok; 15. ruas Soasio - Dokulamo - Lapter; 15. ruas Seki - Gotalamo; ruas Ngidiho - Lapi ; 18. ruas Lapi - Dorume;
ruas Trans Halut
19. ruas
t2.
Limau
Ake Aru;
Toliwang;
Toliwang;
Popon;
Dimdim;
Pediwang
Tunuo;
Malifut
sp Ngoali;
prasarana lalu lintas sebagaimana dimaksud pada ayat (l-) huruf b, yaitu penumpang tipe C yang terdapat di robelo, Malifut, Galela dan Loloda Utara. layanan lalu lintas sebagaimana dimakud pada ayat (1) huruf c, terdiri atas : trayek angkutan barang, meliputi :
1. Ternate - Tobelo; 2. Ternate - NHM; 3. Ternate * Galela; 4. Tobelo - Morotai; 5. Tobelo - Subaim; 6. Tobelo - Galela ; 7. Tobelo - Kao ;
8, 9.
Tobelo Tobelo
Kao Barat;
Sidangoli
Galela;
Sidangoli - Tobelo;
Tobelo-Sofifi; dan
Tobelo
Darume.
l6
(Haltim);
Dorume
Dama Dama
Dama;
Tobelo;
Morotai; dan
:
Tobelo Utara; Pelabuhan Gorua di Kecamatan Pelabuhan Doro di Kecamatan Kao Utara; Loloda Utara; dan Pelabuhan Dorume di Kecamatan Loloda Kepulauan' Pelabuhan Dama di Kecamatan
Paragraf 2 Sistem Jaringan Transportasi Laut
Pasal
pada Halmahera Utara sebagaimana dimaksud kepelabuhanan di KabuPaten huruf a, terdiri atas : Tobelo di Kecamatan Tobelo : buh"n p"ngr.pul berupa pelabuhan
pengumPan, meliPuti : Galela Utara; Pelabuhan Salimuli di Kecamatan Tobelo Utara; Pelabuhan Tolonuo di Kecamatan
Kao Utara; Pelabuhan Pediwang di Kecamatan
Kao Utara; Pelabuhan Eobale di Kecamatan Utara; Pelabuhan Daru di Kecamatan Kao Kao Teluk; Pelabuhan Bobane t8o di Kecamatan
Loloda Kepulauan; Pelabuhan Dama di Kecamatan Loloda Utara; Pelabuhan Ngajam di Kecamatan Galela; Pelabuhan Galela di Kecamatan Tobelo Timur; Pelabuhan Meti di Kecamatan Loloda Utara; dan Pelabuhan Dorume di Kecamatan Tobelo Timur' . Pelabuhan Mawea di Kecamatan
t7
Terminal khusus Perusahan Pisang Galela di Kecamatan Galela; Terminal khusus Tanjung Barnabas di Kecamatan
Malifut;
erminal khusus Pertamina di Kecamatan Tobelo Selatan; erminal khusus Bimoli di Kecamatan Tobelo Selatan; dan
Terminal khusus PPI di Kecamatan Tobelo Tengah.
(1)
1
I
kebandarudaraan; dan
udara untuk penerbangan.
di
udara di sekitar bandara yang dipergunakan untuk operasi penerbangan yang di wilayah udara Kabupaten; dan
udara yang ditetapkan sebagai jalur penerbangan diatur dalam peraturan ndangan yang berlaku.
Bagian Ketiga Sistem Jaringan Prasarana Lainnya
Pasal 11
n prasarana
Janngan energr;
'.
jaringan telekomunikasi; jaringan sumber daya air; dan prasarana pengelolaan lingkungan.
l8
paragral
I
:
tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdiri atas : Pembangkit Listrik renaga uap (pLTU) terdapat di Desa Balisosang Kecamatan Malifut
Tutumaloleo Kecamatan Galela Utara; Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (pLTD) terdapat di Kecamatan Tobelo, Kecamatan Malifut, dan Desa Kailupa Kecamatan Loloda Utara;
dan Desa
Listrik Tenaga Air (PLTA) terdapat di desa Wangongira dan Ngoali; d. Pembangkit Listrik renaga panas Bumi (pLTpB) dan Batubara terdapat di Desa Mamuya dan Desa Akesahu; dan
c. Pembangkit
e. Pembangkit
Listrik Tenaga surya (PLTs) dikembangkan di daerah-daerah terpencil dan pulau-pulau kecil di wilayah Kabupaten. prasarana energi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a yaitu berupa transmisi tenaga listrik, terdiri atas:
a. gardu
Utara;
b,
Ektra Tinggi
(SUTET)
yaitu menghubungkan
pLTp
c. jaringan
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), yaitu menghubungkan Malifut, Tobelo dengan Kailupa. Paragraf Z Sistem Jaringan Telekomunikasi
Pasal 13 jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 1L ayat (1) huruf
sistem
jaringan kabel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dikembangkan di Wilayah Tobelo, Galela, Kao dan Malifut serta Loloda Utara. Sistem jaringan seluler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b yaitu berupa
tersebar diseluruh wilayah Kabupaten. Sistem jaringan satelit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, dikembangkan di
seluruh
label.
l9
Pasal 14
lllsistem
jaringan sumberdaya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) huruf c,
:
terdiri atas
a. b.
c. Cekungan
d,
untuk air minum, e. jaringan air minum ke kelompok pengguna; f. sistem pengen da lia n banjir;
prasarana air baku
g. sistem
h,
sistem
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a yaitu wS Halmahera Utara yang merupakan WS dalam satu kabupaten, yang terdiri atas DAS Supu, DAS Melalomo, DAS Lelei, DAS Pusu, DAS Pakawani, DAS Tapi, DAS Pitau, DAS Saeo, DAS
Dodowo, DAS
Limau, DAS Tohaki, DAS Togawa, DAS Lututo, DAS Lobe, DAS Popilo, DAS Gorua, DAS Upa, DAS Walaloe, DAS Mawea, DAS Gongamicik, DAS Tunuo, DAS Boeng, Taolas, DAS DAS Daru, DAS Jati, DAS Soasangaji, DAS Kao, DAS wangeotak, DAS
Tabanoma, DAS Akelamo, DAS Pip, DAS Kosidi, DAS Goluk, DAS Domera, DAS Lakara, DAS Domen, DAS Ngajam, DAS Asimiro, DAS Dorume, DAS Puru, DAS Doitia, DAS Satu, DAS Tolalo, DAS llafameko, DAS Kailupa, DAS Gisi, DAS Pocao, 0AS Salangadeke, DAS Dagasuli, DAS Dama, DAS Tolonuo, DAS Kakara Besar, DAS Tagalaya, DAS Miti, DAS Magaliho, DAS Gumilamo, DAS Ngolo, DAS Loloda, DAS
Domudomu, DAS
Tosomolo, DAS
Lll
Daerah a. Dl
b. Dl
terdlri atas:
kewenangan nasionalyaitu Dl Wongongira; kewenangan provinsi Yaitu Dl Toboulamo, Dl Malifut, Dl 8iang, Dl Toliwang dan Dl kewenangan Pemerintah Kabupaten yaitu Dl Tolabit, dan Dl Pediwang. Air Tanah (CAT) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri atas:
Leleseng; dan
c, Dl
fi)Cekungan
r.
lintas kabupaten Yaitu CAT Kao dan CAT Galela; dan b. CAT dalam kabupaten yaitu CAT Tobelo dan CAT Posiposi.
CAT
i)Prasarana
air baku untuk air minum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a.
air bersih untuk memenuhi kebutuhan air terutama untuk kawasan industri, perdagangan, jasa, fasilitas umum dan
pembangunan sumber dan distribusi
permukiman perkotaan; dan pengembangan lnstatasi Pengolahan Air Minum (IPAM) di setiap ibukota kecamatan.
b.
20
|6}Jaringanairminumkekelompokpenggunasebagaimanadimaksudpadaayat(1)huruf primer dan sekunder dengan mengikuti e yaitu berupa pengembangan sistem iaringan pola jaringan jalan dan peletakan bangunan' pengendalian banjir sebagaimana dimaksud pada ayat (1] huruf f terdiri atas:
[)sisrem
a.
dimensi saluran (normalisasi saluran) dengan luas area tangkapan; untuk mengatur debit yang masuk b. pembuatan bendali pada alur anak-anak sungai
penyesuaian
ke
c.
perbaikan saluran
perkotaan.
yang ada
di
di
daerah
p)Sistem
atas:
terdiri
a. melakukan
penghijauan dan/atau penanaman vegetasi yang mampu menahan erosi curam pada lahan-lahan berlereng dengan kategori agak curam, curam dan sangat persen; yang memiliki kemiringan mulai 25 persen hingga lebih dari 40 pembangunan tembok penyokong (talud) pada b. melakukan rekayasa teknik berupa curam yang lahan-lahan berlereng dengan kategori agak curam, curam dan sangat persen; memiliki kemiringan mulai 25 persen hingga lebih dari 40 pembangunan konstruksi penahan (tanggul) sebagai pengaman pada
c. melakukan
diindikasi memiliki kerawanan teriadinVa erosi dan longsor; lereng pada lokasid. melakukan pelandaian atau penyesuaian tingkat kecuraman lokasi yang dimungkinkan. pantai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h terdiri atas: {9)Sistem pengamanan bakau pada kawasan hutan a. melakukan reboisasi atau penanaman kembali tanaman
lokasi-lokasi yang
telah mengalami penggundulan; lepas pantai pada lokasi-lokasi b. melakukan pembangunan konstruksi pemecah ombak dengan gelombang air laut yang relatif besar; penyokong (talud) pada c. melakukan rekayasa teknik berupa pembangunan tembok
bakau yang
lokasi.lokasiyangdinilaimemilikikerawananterhadapabrasldantsunami;dan (tanggul) pada lokasi-lokasi yang d. melakukan pembangunan konstruksi penahan dinilai memiliki kerawanan terhadap abrasi dan tsunami'
Paragraf 4
dalam Pasal
ayat
limbah;
c. sistem
21
p)Sistem
atas a.
:
tersebar di setiap ibukota kecamatan; dan b. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Kecamatan Tobelo dan Kecamatan Galela
menggunakan metode son itory landfill. 13)Sistem pengelolaan limbah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas: a. sistem individual, yaitu sistem pengelolaan limbah yang dihasilkan dari setiap
dengan
disediakan oleh setiap pemilik bangunan, baik limbah domestik dari setiap rumah tangga, maupun limbah khusus dari kegiatan pertanian, pertambangan, industri, kesehatan, laboratorium dan lain{ain;
kegiatan dan harus
b.
sistem komunal,
dalam suatu
yaitu sistem pengelolaan limbah yang dikelola secara bersama komunitas tertentu; dan
c. sistem
terpusat, yaitu sistem pengelolaan limbah yang dikelola secara terpusat oleh Pemerintah Kabupaten, berupa lnstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang akan
dikembangkan
flSistem
a drainase
terdiri atas: primer, yaitu dengan memanfaatkan sungai-sungai besar yang ada di
drainase
sekunder, Vaitu berupa saluran-saluran buatan yang dikembangkan di kawasan perkotaan sebagai pengumpul dari drainase tersier; dan
c,
drainase
kawasan
lalur
huruf d terdiri atas: banjir yang dikembangkan pada kawasan-kawasan rawan banjir, yaitu dengan dengan memanfaatkan jaringan jalan, jalur pejalan kaki dan drainase tertutup yang mengarahkan evakuasi menjauhi lokasi bencana ke arah
lokasi
dan/atau bangunan evakuasi yang telah ditentukan pada lokasi yang lebih
bencana longsor yang dikembangkan pada kawasan-kawasan rawan longsor, yaitu dengan memanfaatkan jaringan jalan, jalur pejalan kaki dan drainase tertutup yang mengarahkan evakuasi menjauhi lokasi bencana ke arah lokasi
dan/atau bangunan evakuasi yang
telah ditentukan pada lokasi yang lebih datar; I jalur evakuasi bencana tsunami vang dikembangkan pada kawasan-kawasan pesisir Iawan tsunami, yaitu dengan memanfaatkan jaringan jalan, jalur pejalan kaki dan
drainase
pada
iebih
tertutup yang bersifat tegak lurus menjauhi dari garis pantai mengarah lokasi dan/atau bangunan evakuasi yang telah ditentukan pada lokasi yang
tinggi; dan
d,jalur
evakuasi bencana gempa bumi yang dikembangkan pada kawasan-kawasan perkotaan rawan gempa bumi, yaitu dengan memanfaatkan jaringan jalan menuju
ruang
22
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 16
kawasan
pola ruang wilayah digambarkan dalam peta dengan tingkat ketelitian sebagaimana tercantum dalam Lampiran ll yang merupakan bagian tidak
kan dari Peraturan Daerah ini.
terdiri atas
hutan lindung;
yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya;
perlindungan setempat;
konservasi;
hutan lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf a, terdapat di Loloda Kepulauan, Kecamatan Loloda Utara, Kecamatan Galela Utara, Galela Barat, Kecamatan Galela, Kecamatan Tobelo Utara, Kecamatan Tobelo, Tobelo Tengah, Kecamatan Tobelo Selatan, Kecamatan Kao Barat, Kecamatan
dan Kecamatan Kao Teluk dengan luasan kurang
23
Kawasan
bawahannya sebagaimana yang memberikan perlindungan terhadap kawasan : dalam Pasal 17 huruf b, terdir'r atas
bergambut; dan resapan air.
(1) huruf a' terdapat di Kecamatan rrgambut sebagaimana dimaksud pada ayat Malifut' lmatan Kao 8arat, Kecamatan Kao, dan Kecamatan pada ayat (1) huruf b' terdapat di seluruh rsapan air sebagaimana dimaksud
di wilayah KabuPaten.
danau/waduk; kawasan sekitar mata air; dan ruang terbuka hijau kota.
kawasan sekitar
daratan sepanjang
pantainya curam tepian laut yang bentuk dan kondisi fisik terial denganjarakproporsional terhadapbentukdan.kond':' T::U,Otl:.": f,^-r-^-l .r pada ayat (1) huruf b terdapat di sempadan sungai sebagaimana dimaksud
rah Aliran Sungai dengan ketentuan
:
darat; atau
atau
permukiman tidak bertanggul diluar kawasan daratan sepanjang tepian sungai besar
dengan lebar 100 (seratus) meter dari
tepi sungai; tidak bertanggul diluar kawasan permukiman daratan sepanjang tepian anak sungai puluh) meter dari tepi sungai; atau dengan lebar paling sedikit 50 (lima berupa sempadan sungai yang diperkirakan untuk sungai dikawasan permukiman antara 10 - 15 meter' cukup untuk dibangun jalan inspeksi pada ayat (1) huruf c terdapat di sekitar rasan sekitar danau sebagaimana dimaksud ketentuan: rau yang ada di Kabupaten dengan (seratus) meter dari jarak 50 (lima puluh) meter sampai dengan 100
daratan dengan
--
sekitar mata air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d yaitu berupa berjarak 100 m di sekitar mata air yang ada di wilayah Kabupaten. terbuka hiiau kota sebagaimana dimaksud pada ayat (11 huruf e terdapat di perkotaan yang ada di Kabupaten dengan ketentuan luas minimum 30 % dari terbangun yang terdiri atas 20 % ruang iirbuka hijau publik dan 10% ruang
hijau privat.
Paragraf 4
Kawasan Konservasi
Pasal2l
konservasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 huruf d, suaka alam; dan
terdiri atas
pelestarian alam.
suaka alam sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a, terdiri atas : Alam meliputi; Kawasan Air Kaca Wangongira, Kawasan Air Panas Mamuya, Air Terjun Ruko, Kawasan Puncak Gunung Dukono). suaka margasatwa meliputi; Kelelawar di Desa Tobo-Tobo, Burung di Hutan Toguraci Kao Teluk, Eurung Nuri, Burung Kakatua, Burung di Galela, lkan Duyung di Desa Tagalaya, Cacing Laut/Laor di perairan laut
terdiri atas;
wisata alam darat adalah Danau Duma. Talaga Paca, Talaga Lina, Pantai Pantai Luari, Pantai Gamlaha, Pantai Kumo, Pantai Bobale, Pantai , Talaga Biru, Talaga Makete, Air Terjun dll. wisata alam laut adalah Taman Laut Tagalaya, Taman Laut Tobo-Tobo. pantai berhutan bakau ( Kawasan pulau-pulau kecil, Pantai Samola, Upa, Tioua, Yaro, Mawea, Galela dan Kao); dan n Padang Lamun berada di sepanjang pesisir pulau-pulau di Halmahera
Paragraf 5
Kawasan Rawan Bencana Alam
Pasal 22
van bencana alam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf e,
terdiri atas
25
rawan banjir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdapat di Malifut, Kecamatan Kao Barat, Kecamatan Kao Utara, Kecamatan Tobelo Kecamatan Tobelo Tengah, Kecamatan Tobelo, Kecamatan Tobelo Utara, Galela Barat, Kecamatan Galela Utara dan Kecamatan Loloda Utara. Paragral 6 Kawasan Lindung Geologi
Pasal 23 lindung geologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf f
kawasan kawasan
terdiri atas:
rawan gempa
rawan tsunami sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdapat di Kao Teluk, Kecamatan Malifut, Kecamatan Kao, Kecamatan Kao Utara, Tobelo Selatan, Kecamatan Tobelo Tengah, Kecamatan Tobelo Utara,
Galela, Kecamatan Galela Utara, Kecamatan Loloda Kepulauan, dan Kecamatan
Uta ra.
koridor bagi jenis satwa atau biota laut yang dilindungi. l(awasan pengungsian satwa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdapat disimau Kecamatan Galela Utara, Pulau Tobo-Tobo Kecamatan Loloda kepulauan' Kawasan terumbu karang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdapat di
c.
laut Kakara dan Taman Laut Tobo-Tobo. l(awasan koridor bagi jenis satwa atau biota laut sebagaimana dimaksud pada ayat {1)huruf c, terdapat di Pulau Kakara, Pulau Tagalaya, Pulau ToboTobo.
Iaman Laut Tagalaya, Taman
terdiri atas
peruntukan prikanan; peruntukan pertambangan; peruntukan industri; peruntukan pariwisata; peruntukan permukiman; dan peruntukan lainnya
peruntukan hutan produksi sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 huruf a, hutan produksi terbatas; kawasan hutan produksi tetap; dan
kawasan kawasan
hutan produksi yang dapat dikonversi. hutan produksi terbatas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a di Wilayah Kabupaten Halmahera Utara dengan luasan kurang lebih 1Ha. hutan produksi tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b tersebar
kurang lebih 1g.60466 Ha. hutan produksi yang dapat dikonversi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) c tersebar di wilayah Kabupaten Halmahera Utara dengan luasan kurang lebih
,31 Ha.
peruntukan pertanian sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 huruf q terdiri peruntukan tanaman pangan; kawasan peruntukan hortikultura;
kawasan
kawasan peruntuka n
z'1
c,
peruntukan perkebunan kelapa, terdapat di seluruh kecamatan; dan peruntukan perkebunan pala, cengkih, Kopi, Vanili, lada dan cokelat,
di Loloda Utara, Galela, Galela Barat, Galela Utara, Kao, Tobelo Barat.
Tobelo;
Kao, dan
Malifut.
peruntukan budidaya perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
Wilayah Tobelo Selatan, Tobelo Barat, Wilayah Kao Barat, Wilayah Kao, Wilayah Malifut, Wilayah
garat dan Galela Selatan.
di
laut terdiri atas: Morineculture terdapat di Wilayah Malifut, Wilayah Tobelo Timur, Wilayah
n Perikanan Budidaya
Timur' Wilayah Kao Utara' dan Rumput Laut terdapat di Wilayah Tobelo Wilayah Galela. pada ayat (1) huruf c' peruntukan pengolahan ikan sebagaimana dimaksud Utara' Wilayah Tobelo Timur' di Wilayah Loloda Kepulauan, Wilayah Loloda
Tobelo dan WilaYah Galela Utara' Pangkalan perikanan didukung dengan pengembangan kawasan
Paragraf 5
Kawasan Peruntukan Pertambangan Pasal 30 Pasal peruntukan pertambangan sebagaimana dimaksud dalam
atas:
26
huruf
ratan Galela,
peruntukan pertambangan mineral dan batubara; dan n peruntukan pertambangan pana bumi; sebagaimana O'Tl:'1 peruntukan pertambangan, mineral dan batubara Malifut' Kao Teluk' Kao Earat ayat (1) huruf a, terdapat di Kecamatan Loloda Utara dan Galela Barat, Kecamatan Galela Utara' Kecamatan
dimaksud pada ayat (1) peruntukan pertambangan panas bumi sebagaimana dan Kecamatan Galela' b, terdapat di Kecamatan Kao Teluk
rn
Kepulauan.
f' terdiri
Kecamatan Kao.
29
25 huruf g, terdiri
di Kecamatan Malifut, Kecamatan Kao, Kecamatan Kao Utara, Kecamatan Timur, Kecamatan Tobelo Selatan, kecamatan Tobelo Tengah, Kecamatan Kecamatan Tobelo Utara, Kecamatan Tobelo Barat Kecamatan 6alela,
Galela Barat, Kecamatan Loloda Utara, dan Kecamatan Loloda Kepulauan.
Paragraf 8
Kawasan Peruntukan Permukiman
Pasal 33
peruntukan permukiman sebagaimana dimaksud dalam Pasal peruntukan permukiman perkotaan; dan peruntukan permukiman perdesaan-
25 huruf h terdiri
peruntukan permukiman perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat {1) huruf a, di ibukota Kabupaten dan ibukota kecamatan di wilayah Kabupaten Halmahera
Paragraf 9
Kawasan Peruntukan Lainnya
Pasal 34
peruntukan lainnya sebagaimana dimaksud daiam Pasal 26 huruf iyaitu berupa peruntukan pertahanan dan keamanan. peruntukan pertahanan dan keamanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
atas:
Distrik Militer (KODIM) 1508fiobelo di Kecamatan Tobelo; dan Polres Tobelo C, Yonif 732/Banau di kecamatan fobelo; dan Markas Brimob Rayon Militer (Koramil) terdapat di kecataman-kecamatan di witayah
30
Pasal 35
kawasan untuk peruntukan lain selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal fungsi kawasan yang bersangkutan 25 - 34 dapat dilaksanakan apabila tidak mengganggu sebagaimana diatur dalam dan tidak melanggar Ketentuan Umum Peraturan Zonasi
Pemanfaatan
Peraturan
Daerah ini.
dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan setelah dari badan atau pejabat adanya kajian komprehensif dan setelah mendapat rekomendasi Halmahera Utara' yang tugasnya mengkoordinasikan penataan ruang di Kabupaten
pemanfaatan kawasan sebagaimana
BAB V
strategis yang ada di Kabupaten Halmahera Utara' terdiri atas a. Kawasan Strategis Provinsi; dan
b. Kawasa n
Strategis KabuPaten strategis digambarkan dalam peta dengan tingkat ketelitian 1:50.000 12) Rencana kawasan bagian tidak terpisahkan dari sebagaimana tercantum dalam Lampiran lll yang merupakan
Peraturan Daerah ini.
Pasal 37
kwasan
dahm
Halbar 36 avat (1) huruf b, Yaitu kawasan pengembangan ekonomi Halut kawasan strateeis dari sudut kepentlngan ekonomi Haltim - Pulau Morotai yang merupakan
Pasal
Pasal 38
Iil
Kawasan
(1) huruf c' Straiegis Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3{i ayat
terdiri atas:
yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi; sosial budaya; b. kawasan Yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung c. kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan
a. kawasan lingku nga n
hiduP; dan
pertahanan keamanan' cl kav.,asan yang memiiiki niiai strategis dari srrclLlt kcpentingan
i2) Kawasan
pada ayat {1) strategis dari sudut kepentingan ekonomi sebagaimana dimaksud pUsat ,jasa dan industri, Kawasan huruf a terdiri atas Kawasan Ekonomi Tobelo sebagai perkebunan, Kawasan Ikonomi Kao dan Kao Barat sebagai kawasan pertanian dan Kawasan Ekonomi Galela sebagai Ekonomi Malifut sebagai kawasan pertambangan,
ll
strategis
dari sudut
kepentingan fungsi
Malifut, Kawasan
strategis dari sudut kepentingan pertahanan keamanan sebagaimana dimaksud (1) huruf d yaitu Kawasan pulau terluar Loloda Kepulauan.
Pasal 39
operasion
a
ayat
BAB VI
Pasal 4O
pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 avat (2) disusun indikasi program utama lima tahunan yang ditetapkan dalam Lampiran lyang
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
dan Belanja Daerah, investasi swasta dan kerja ketentuan peraturan perundang-
32
BAB VII
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 42
(etentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten'
Ketentuan pengendalian
a.
b. ketentuan perizina n;
c. ketentuan
d. arahan
sanksi.
Bagian Kedua
huruf
pedoman bagi pemerintah daerah dalam menyusun peraturan zonasi. Ketentuan umum peraturan zonasi terdiri atas : a. ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan lindung;
ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan budidaya; dan
t. ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan sekitar sistem prasarana nasional dan wilayah, terdiri atas : a. kawasan sekitar prasarana transportasi; b. kawasan sekitar prasarana energi; c. kawasan sekitar prasarana telekomunikasi; dan
d. kawasan sekitar prasarana sumber daya air;
KetenLuan
merupakan bagian
Bagian Ketiga
Ketentuan Perizinan
Pasal 44
merupakan acuan bagi pejabat yang berwenang cialam pemberian izin pemanfaatan ruang berdasarkan rencana struktur dan pola ruang Vang ditetapkan dalam
Ketentuan pe rizina n Peraturan Daerah ini.
hin pemanfaatan ruang diberikan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan
kewenangan nya.
Pasal 45
perizinan terkait pemanfaatan ruang yang ada di Kabupaten Halmahera Utara na dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri atas :
pflnsrp;
lokasi;
izin penggunaan izin
mendirikan bangunan; isme perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (L) huruf a Peraturan Bupati. Bagian Keempat
insentif dan disinsentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (2) huruf c acuan bagi pemerintah daerah dalam pemberian insentif dan pengenaan diberikan apabila pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana struktur ruang, pola ruang, dan ketentuan umum peraturan zonasi yang diatur dalam Peraturan
tnt.
dikenakan terhadap pemanfaatan ruang yang perlu dicegah, dibatasi, atau keberadaannya berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Daerah ini.
Pasal 47
berian inseniif dan pengenaan disinsentif dalam pemanfaatan ruang wilayah dilakukan oleh pemerintah daerah kepada masyarakat. n insentif dan pengenaan disinsentif dilakukan oleh instansi berwenang sesuai
kewenangannya.
Pasal zl8
yang diberikan kepada masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat terdiri atas
:
urun saham;
i4
insentif diatur dengan Peraturan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian
Pasal 49
terdiri atas
d merupakan acuan dimaksud dalam Pasal 42 ayat (2) huruf administratif kepada Pelanggar pemerintah daerah dalam pengenaan sanksi
n sanksi sebagaimana
teihadap : pola ruang; dengan rencana struktur ruang dan i.*.nfa"t"n ruang yang tidak sesuai peraturan zonasu ' pelanggaran ketentuan umum ruang Yang diterbitkan berdasarkan pemanfaatan ruang tanpa izin pemanfaatan RTRW kabupaten; pemanfaatan ruang yang diterbitkan pemanfaatan ruang tidak sesuai dengan izin
genaan sanksi dilakukan
diterbitkan berdasarkan RTRW kabupaten; terhadap kawasan yang oleh peraturan pemanfaatan ruang yang menghalangi akses milik umum; dan/atau perundang-undangan dinyatakan sebagai yang tidak benar' izin yang diperoleh dengan prosedur
pemanfaatan ruang dengan
Pasal 51
peringatan tertu lis; penghentian sementara kegiatan; penghentian sementara pelayanan umum; penutupan iokasi; pencabutan izin;
administratif.
Pasal 52 yang melakukan pelanggaran terhadap rencana
antar wilayah, dibentuk Badan rangka koordinasi Penataan ruang dan kerjasama Penataan Ruang Daerah. Penataan Ruang Daerah susunan organisasi, dan tata kerja Badan Koordinasi dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Keputusan EuPati.
BA8 IX HAK, KEWAJIBAN DAN PERAN MASYARAKAT DATAM PENATAAN RUANG Bagian Kesatu Hak Masyarakat
Pasal 54
pertambahan nilai ruang sebagai akibat penataan ruang; yang timbul akibat pelaksanaan kegiatan leh penggantian yang layak atas kerugian pada peraturan perundangn sesuai dengan rencana tata ruang dan mengacu
yang beriaku;
36
ukan
n gugatan ganti kerugian kepada pemerintah dan/atau pemegang izin apabila pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menimbulkan
'7
't
t
Bagian Kedua
Kewajiban Masyarakat
Pasal 55
pemanfaatan ruang, setiap orang wajib: rencana tata ruang yang telah ditetapkan;
pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang; ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin pemanfaatan ruang; dan n akses terhadap kawasan yang oleh ketentuan peraturan perundangu ndanga n
n ruang sesuai dengan izin
Pasal 56
kewajiban masyarakat dalam penataan ruang sebagaimana dimaksud pada Pasal 55 dilaksanakan dengan mematuhi dan menerapkan kriteria, kaidah, baku mutu, dan aturan-aturan penataan ruang yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundangPelaksanaan
undangan.
aturan pemanfaatan ruang Yang dilakukan masyarakat secara turun temurun dapat diterapkan sepanjang memperhatikan faktor-faktor daya dukung lingkungan, estetika lingkungan, lokasi, dan struktur pemanfaatan ruang serta dapat menjamin
Kaidah dan
Pasal 58 masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 pada tahap perencanaan tata masukan mengenai
kerja sama dengan Pemerintah, pemerintah daerah dan/atau sesama unsur dalam perencanaan tata ruang.
Pasal 59
pemanfaatan ruang;
memanfaatkan ruang Vang sesuai dengan kearifan lokal dan rencana tata ruang telah ditetapkan; efisiensi, efektivitas, dan keserasian dalam pemanfaatan ruang darat, ruang
ruang udara, dan ruang
menjaga kepentingan pertahanan dan keamanan serta memelihara dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam; dan investasi dalam pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan
angan.
Pasal 60
57 dalam
pengendalian
dalam memantau dan mengawasi rencana tata ruang yang telah ditetapkan;
kepada instansi dan/atau pejabat yang berwenang dalam hal menemukan penyimpangan atau pelanggaran kegiatan pemanfaatan ruang yang meianggar
tata ruang yang telah ditetapkan; dan
tata ruang.
38
Pasal 57
ll) Peran
tertulis.
{2)
Peran
l3l
(1) .iuga dapat disampaikan me{alui masyarakat sebaBaimana dimaksud pada ayat Bupati' unit kerja terkait yang ditunjuk oleh
peran
(1)' dapat disampaikan kepada Bupati masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat
Pasal 62
Oalam
rangka
nformasi
membangun sistem ingkatkan peran masyarakat, pemerintah daerah dengan mudah oleh dan dokumentasi penataan ruang yang dapat diakses
m en
masyarakat.
Pasal 63
lelaksanaan
dilaksanakan sesuai dengan tata cara peran masyarakat dalam penataan ruang
ndang-und
a
lelentuan Peru
nga
n'
li
Pelabat khusus
ruang.
Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan sebagai penYidik untuk melakukan penyidikan
keterangan atau laporan berkenaan a. menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti penataan ruang agar keterangan atau laporan tersebut dengan tindak pidana di bldang mengenai orang pribadi atau badar,l b' meneliti, mencari, dan nlengumptrlkan keterangan dcngan tindak pidana penataan tentang kebenaran pcrbuatan dilakukan sehubungan ruang tersebut; orang pribadi atau badan sehubungan c. meminta keterangan dan bahan bukti dari ruang tersbu! dengan tindak pidana di bidang penataan dokumen-dokumen lain berkenaan d. memeriksa buku-buku, cataian-catatan dan ruang tersebuti dengan tindak pidana di bidang penataan bahan bukti pembukuan, Pe n catata n e. rellkukan penggeledahan untuk mendapatkan penyitaan terhadap bahan bukti dan dokumen-dokumen lain, serta melakukan
rnenjadi lengk
a
P dan jela>;
f.
, "
t.rsebut; pelaksanaan tugas penyidikan tind a k meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pidana di btdang penataan ruang tersebut' ruangan atau tempat' l..r".f-, berh-enti dan/atau melarang seseorang meninggalkan dan memeriksa identitas orang dan/atau orlr'r.., pemeriksaan sedang berlangsung dimaksud dalanr huruf e; dokumen yang dibawa sebagaimana t9
pidana di bidang penataan ruang memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak
tersebuu
memanggil
tersangka;
untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di peraturan perundangbidang penataan ruang tersebut, berdasarkan ketentuan
kepolisian runr"to-.ikrn hasil penyidikan kepada penuntut umum melalui Penyidik yang
sesuai
Pasal 65 pelanggaran terhadap Peraturan Daerah tentang Rencana yang berlaku; n sanksi sesuai ketentuan Perundang - Undangan
BAB XIII
KETENTUAN I-AIN-TAIN Pasal 55 tata ruang wilayah Kabupaten menjadi pedoman untuk: n Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah; Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah;
wilayah kabupaten; tan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di judkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan antar sektor; pan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; dan
n ruang kawasan
strategis Kabupaten'
Pasal 67
Jangka
Utara adalah 20 (dua wakiu Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Halmahera (satu) kali dalam 5 (lima) tahun' puluh) tahun dan dapat ditiniau kembali 1 yang berkaitan dengan bencana alam ska la Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu wilayah yanB ditetapkan dengan Peraturan besar dan/atau perubahan batas teritorial d aPat n, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Halmahera Utara
perundang-u nd a nga
1(satu) kali dalam 5 (lima) tahu n. dimaksud pada ayat (2) juga dilakukan Peninjauan kembali sebagaimana
ap
abila terjad
fl
kebijakan nasional dan strategi yang mempengaruhi pemanfaatan ruang kabupaten dan/atau dinamika internal wilayah. Peraturan Daerah tentang RTRW Kabupaten Halmahera utara tahun 2012'2032 dilengkapi dengan Rencana dan Alburn Peta yang merupakan bagian yarrg tidak tetpisahkan dari
perubahan
Peraturan Daerah
ini.
[]
Menteri Kehutanan terhadap bagian wilayah kabupaten yang kawasan hutannya belum disepakati pada saat Perda ini ditetapkan, rencana dan album peta sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disesuaikan dengan peruntukan kawasan hutan berdasarkan hasil kesepakatan Menteri Kehutanan.
Dalam
[)
Hal-hal
yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepaniang mengenai teknis
pelaksanaan Rencana
BABXIV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 68
lll
berlakunya Peraturan Daerah ini, maka semua petaturan pelaksanaan yang berkaitan dengan penatan ruang Daerah yang telah ada dinyatakan berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Can belum diganti berdasarkan Peraturan Daerah ini'
Dengan
12)
berlakunya Peraturan Daerah ini, maka : a. izin pemanfaatan ruang yang telah dikeluarkan dan telah sesuai dengan ketentuan Peraturan Daerah ini tetap berlaku sesuai dengan masa berlakunya;
Oengan b,
telah dikeluarkan tetapi tidak sesuai dengan ketentuan Peraturan Daerah ini berlaku ketentuan: 1. untuk yang belum dilaksanakan pembangunannya, izin tersebut disesuaikan dengan
fungsi kawasan berciasarkan Peraturan Daerah ini,
2. untuk
yang sudah dilaksanakan pembangunannya, dilakukan penyesuaian dengan masa transisi berdasarkan ketentuan perundang-undangan; dan 3. untuk yang sudah dilaksanakan pembangunannya dan tidak memungkinkan untuk dilakukan penyesuaian dengan fungsi kawasan berdasarkan Peraturan Daerah ini, izin yang telah diteibitkan dapat dibatalkan dan terhadap kerugian yang tinrbul sebagai akibat pembatalan izin tersebut dapat diberikan penggantian yang layak; c. pemanfaatan ruang di Daerah yang diselenggarakan tanpa izin dan bertentangan
dengan
pemanfaatan ruang yang sesuai dengan ketetentuan Perat{lran Daerah dipercepat untuk mendapatkan izin yang diperlukan.
.11
BA8
XV
42
LAMPIRANI
RANCANGAN PNRATIJITAN DAERAH KABUPATIIN ITALIVIAHER.,\ UTARA NOMOR ........ TAr{rIN 2012
4
()
3 Sekunder
J
3
Mawea Kusuri
enr (in
1 .>
J
1
Salimuli Dokulamo
Daru
l0
J
.',
l
2 (PKL) Sub Primer
3
3
ll
t2 l3
14
t5
Malifut
Loloda Utara
Loloda Kepulauan
l
3 3
l6
t'l
2. l. 4. 5, 6. f'aktor Peak-Hour 7. .lum lah irva per - SR 8. Jumlah irvaper-i{U a. iiisa lokal di iarinean distribusi (mka)
1.
Konsullrsi unit sanrbunsan ruma (SR) (l/o/h) Konsumsi unil hidran umum (HU) (l/o/h) Konstrrnsi unit rron donrestik l/olh (."to\ Kehilanean air (o/o ) fraktor maksimum Day
lw6tiat
190
lTr"
ItglrrrTlrt"-"rw
170
30
30
150 30
r30
30
to0 30
20-10 20-30
t.l
1.5
5
20-30 20 -30
l_l
1.5
20-30 20-30
20-30 20-30
20-30
7n
l.l
I.5
6
100
t.l
1.5
l.l
1.5
)
100
6
100
l0
?00
100
10
l0
24 20
l0
24 20
- 200 l0
24
20
l0
24 20
r,r
10. Jam Operasi I l. Volume Reservoir (% mat day de.man 12. SR: l{tJ l3. Clakupal pela\ anan
z4
20
50 : 50 s/d 80:20
*+)90
50:50s/d80:20
90
80:20
90
70 :30 90
70:30 t) 70
45
75
30-40
100 100 100
t5 -25
-a5
IPL'I
90 IPI-,7
10 60
Cubluk
JU- I\,U l0
Vrral vularr,<
LU - JV Urr4t r/ur4rl<
tingCeD-
r,---.-^-^^^-:-.1,,-J
20 l/hari/otang
Industri
A
I grqalllulrR l(gauaaul
)ctrsl
liran Maksintum
f
S.-tuerun. terpisah k;rln"nsionat S r., W-=.3er"ers OartYa tokat I Small Bore Sewor lrrtcrceplcrr Sewer I ll ,,""n D;^' t\niaitnrrnr
f
5ambungan KUmAll
i----.,*
dia 100 mm
2.
e
dia
50 mm
Servet
dia I 50 mm
k'ola6af'n
6. Konvensional Sewer
r (iL-ll ^.., e-.,,a.
8.
Falrtor aesekarr piPa - Ks t t-^1."+i.i"A/ PV(' r'rrPVC]
Eleton
u4l,J
(c"jS$gUMt't")
0.03 mm 0,l5 mm 0.06 mm 0.06 mm
47
nJGJiVin!1."ffi
Perlindunga-n terhadap kawasan resapan air, dilakukan untuk memberikan ruang yang cukup bagi peresapan air hujan pada daerah tertentu untuk keperluan penyediaan kebutuhan air tanah dan 1>engendalian banj ir, baik untuk Kau,asan perl indungan setempat (ruang terbuka hijau)
a. Jalur sempadan sungai dan pantai b. Kawasan sekitar danau/bendungan/waduk c. Kawasan sekitar tegangan tinggi d. Sempadanjalan Bv Pass Halut e. Taman Kora dan Demakaman umum a. Taman lingkungan untuk 100 penduduk dent'an luas 100 m2, atau standar I m2lpdd yang dapat berdekatan dengan fasilias pendidikal SD b. Taman skala kelurahan atau untuk I 000 - 2000 penduduk dengan dan taman-taman denran tuas 6,00 m2;, atau standar 0,3 m2lpdd. c. Taman skala Kecamatan atau untuk 10,000 penduduk dengan luas 2000 m2,
Kalvasan yarrg diidentifikasi memiliki potensi mengalami bencana alam gunung merapi, tsunami dan banjir
Tobelo Utara (rawan gunung merapi), Kao Barat. Tobelo dan sekitar aliran air (rawan banjir), sepanjang pesisir pantai (rarvan
19
a.
Kawasan yang diperrrnnrkkan bagi hutan terbatas, dirnana eksploitasi l.ranya me.lalui tebang pilih dan tanam Kawasan yang diperuntukkan bagi hutan produksi tetap, dimana eksploitasi melalui tebang pilih atau tebang habis dan lanam Kawasan hutan yang bilamana dipe.rlukan dapat dialihfungsikan
fiFtti
yang mempunyai nilai skor 125-174, di luar hutan suaka alam, hutan wisata dan hutan konversi lainnya (SK Mentan No 683/Kpts/U m/E/81 &
q37lKptsrun/1 l/80)
b.
Karvasan hutan dengan faktor^faktor lereng lapangan, jenis tanah. curah hujan yang mempunyai nilai skor <124, di luar hutan suaka alam. hutal rvisata dan
c.
hutan konversi lainnya (SK Mentan No 683/KptsUrn/8i 8l & 837/KptsnJm/1 l/80) Karvasan hutan dengan fakor-faktor lereng lapangan, jenis tanah, curah hujan yang rnempun"vai nilai skor <124, di luar hutan suaka alam. hutan produksi tetap dan hutan produksi terbatas dan hutan konversi lainnya (SK Mentan l\*o
a.
lahan basah
Kawasan yang diperuntr,rkkan bagi tanaman pangan lahan basah dimana pengaimnoya dapat diperoleh secara alamiah maupun teknis Kawasan yang diperuntukkan bagi tanaman
parrgan Iahan kering untuk tanaman palawija, holtiku ltlrra atau tanaman pangan
h.
Karvasan yang sesuai untuk tanaman pangan lahan basah adalah yang mempunyai sistem doo atlu potensi pengembangan pengairan yang memiliki : a. Ketinggian <1000 m & kelerengan <4002 b. Kedalaman efektif lapisan tanal atas 30 cm Karvasan yang tidak mempunyai sistem atau potensi pengembangan pengaift[r dan memiliki: a. Ketinggian < 1000 m
c.
Kawasan yang diperuntukkan bagi tanaman tahunan/ perkeburran yang menghasilkan bahan pangan maupun bahan baku industri
d.
Kavr,25i1-1
pctent akatt
Kawasan yang diperuntukkan bagi pelemakan hewan besar dan padang penggembalaan ternak
b. Kelerengan 40% c. Kedalaman efektif lapisan tanah atas >30 cm. Karvasan yang sesuaj untuk tanaman tirhunan/ perkebunan dengan mempertimbangkan faktor-faktor : a. Ketinggian < 2000 m b. Kelerengan < 40% c. Kedalaman efeklif lapisan tanah atas >30 cm. Karvasan yang sesuai untuk petemakan/ penggembalaan hewan besar, yang
memiliki a. Ketinggian <1000 m & kelerengan <150lo b. Jenis tanah & iklim sesuai untuk padang rumput alamiah
50
Ka*asan yang di-peruntukkan bagi penkanon baik berupa pirtatnbakan /kolam dtrn perairan
Karvasan pertalt.lban gan
t<awasan yang di"peruntukkan bagi peftamhangan. baik vang sedang trtaupun
Fn"**"*;lf'Li-f ;;;il;;;"1;k
.t*i""*'t*iat"ganyangditetapkan.Departemen
daerah masing-rt'utIng vung
*ttpunvai
potensi bahan
yarlg segerit akarr dilakukan kegiatan Kawasan perindustrian kkan ba gi i ndustn, ^-*.*n-v" berupa tempat pelnrLsatan keqiatan industry
a i p"-trntu
" b. Tercukupinl'a
K^*"""G"g rn.'*'*lti
sumbel air baku c. Adanya sistem pcmbttangarr limbah yang signifikan a. iiJoii."nintu,ilkan damlak sosial negatif p-ung"n lalran basah yang beririgasi dan e. Tidak berlokasi di kawasan tunumo" Ku,"usan yang memiliki : a. Keindahan alan dan keindahrn Danorama gan kebudavaan bern i ) ai t i n ggi ;. c. Baneunan oeninggalan budaya dan atau
N;;;;;;il,t"t
dt"
lt-tl,:Il
:l:'ji::
K"**--y""g
iPerunrukkarr bagi
ada K".esuaian'lahar dengan masukan teknologi yang ^, b. Ter-iamitrnya ketersediaan air berkembang terkait dengan kawasan hunian v'ang telah ada/ ;.
i;k;;i.t"ft
a.
51
vanili
dan lada-
permttkiman
Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 ' 25Yo); Teiseriia ,umber air, baik air tanatr miupun air yang <tiolah oleh penyelenggara dengau jumlah yang cukup. Untuk air PDAM suplai air antara 60 liier/org/hari - 100 liter/org/hari; Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor, banjir, erosi, abrasi); Drainase baik sampai sedang; Tidak berada pada wilayah sempadan sungai/pantai/ waduk/ danau/mata airlsaluran pengairan./rel kereta api dan daerah amal
penerbangan;
Tidak berada pada kawasan Iindung; T:idak terletak pada kawasan budidaya penaniar/pen1'angga;
Tidak terletak pada kawasan lindung dan kau'asan bencana alam; Lokasinya strategis dan mudah dicapai dari selumh penjuru kota; pos Dilengkapi dengan sarana antara laii tempat parkir umum, bank/ATM. pos potisi, pos pemadam kebakaran, kantor pengunjung: kegiatan serta pembintu. tempat ibadah, dan sarana penunjang kegiatan komersial
52
,:\tllran Ket(rntuan
c.
i
'\trrlen
ritt-ria
:i. ,i
b.
N'[emeni potensi kau,as.:rn industri urltuk peningkatan nilai tam N'leninqkatkan rrilai tambah sumberrlaya alanr yallg tcrdapat di dalam dan di N'f emDedahanl(an kelestarirn fungsl linskungan hidun. l3erupa ri,ilayah yung dapal dinar,firatkan untuk kegiatan industri; 'Iidak rnengganggLl kelcstarian lungsi lingkungan lriiLup; dan/atau
,\nju fa tl
I I
b. c.
l'clrrbahan
I'cr nan f;ratari Ruang
Mingembangkan klaster,klaster industri. terutama industri unggulan di sektor pertaniatr, perikanan, kelautan, darl pariwisata. nrelalui peningkaran kualitas SDIr{, penelltian dan penqembangan. teknologi tepal guna. akses kepada pasar lokal, nasic-'nal maupun intemasional, akses kepada bahan baku. ahses kepada infiastruktur. akses kepada permodalarl. sena pencjptann iklim usaha lang kondusif. N{engintegras ikan klaster-klaster industri ,lengan pusat-pusat pengernbangan wilayah dan sistem.iaringan ['ansPorlasi \\'ilavah. N{elakukan pengawasan terhadap 1>engembangan kawasan industrl dan melakukan penertiban kepada pihak-piltak vanq melanggar
Kegiatan yang tidak sesLrai dengan kegiatan industri dilarang. l)ibatasi kegiatan industrj bagi karvasan rawan bencana tirlggi. l)iperboleh-kan penguasaan./ penilikan tanah yang lelah ada dan tidak sejalan dengan industri. dengan syarat tidak diintensifkan dan diekstensiikan. Pemanfaatan berdampak negatifterhadap keseimbangan ekologis dil
a. l). c. d.
53
Pernrukirnrn
Taman
sebagaimana yang ditetapkan dalam rencana kota dapat
Zona Perumahan
Renggang
l.Pemmahan unit tunggal dengan peletakan rnggang ditujukan untuk pembangunan unit rumah tunggal dengan
mengal<omodasikan berbagai ukuran perpetakan dan jenis bangunan perumahan serta mengupayakan peningkatan kualitas lingkurrgan hunian, l<arakter, dan suasana
20o/o
oleh unit-unit hunian untuk keluarga tunggal dengan peletakan bangunan rtnggang, ysng bukan taman dan juga tidak ditata secara rapat (PR- l ).
kehidupannya.
. Perumahan unit tunggal tipe gandeng atau deret dalam perpetakan kecil dengan akses jalan lingkungan; . Zona ini mr:rupakan peluang transisi antara lingkungan perumahan unit tunggal dengan lingkungan perumahan
I);
Zona I)erunrahan
Susun
. Perumahan unit tunggal banl,ap 6"ntun kepadalan yang bervariasi; . Setiap zona perumahan susun dintaksudkan menetapkan kriteria pembangunan yang mengkonsolidasi tipe+ipe bangunan spesifik, dan rnenjarvab masalah-masalah lokasi yang berkenaan dengan rencana penggunaan lahan di sekitamya.
3 karakter kepadatan, yaitu rendah, sedang, dut tirggi. Peraturan pembanguna:r pada zona ini dibedakan: l. Perumahan Susun Kepadatan Rendah (PS-i); 2. Perumahan Susun Kepadatan Sedang (PS-2); 3. Perumahan Susun Kepadatan Tinggi dengan Penggunaan
1.
intemasional.
2.
Kantor pemerintah, baik pusat maupun propinsi/kabupaten&ota, baik tuuggal maupun komplek (BP- I): Kantor l<edutaan atau oerwakilan asing (BP'2
. Sistem Perkotaan
tT;"""tbr"s*
,lt"r-;.""*n
Fusat Pelavanan llirarki 1 Penataan Kawasan lbukot4 D"6t1 Kawasan lbukota Kabupaten
h P"mb",Ur*n K"*rsan
lTi-mb"ogunan Karvasalr
Pr-rsat
Jasa Perdagangan
IFen gemban
gan Kawasan
erkotaan
F P""yusi"-
P*"t*-
h. Konsolidasi Lahan
APBN,APBD
Peny,rsu"an
Re""-a
Bappeda, Dinas PU
hTetyffi""
Bappeda, Dinas PU
Malifut,Loloda
Utara
Progr:rm
Pcngembangan
c. Penataan Lingkungan Kawasan Kota Bappeda, Dinas PU
Galela, Kao,
Bappeda, Dinas PU
Malifut,Loloda
lJtara
e. Pembaugunan Fasos dan fasum
f. Konsolidasi Lahan
3. Pensmbangan Puslt Pelayanan Hirar\1! a. Penyusunan Rertcana Rirrci Tata Ruang Pusat Kecamatan
tlappeda. Dinas PU
Lrrn jutan
l-abel
13.
Progrrrm Prngembangan
Us
u Ian Program
Lokasi
arvasan Pst
Sumber
lliaya
APBD
Intansi Pelaksana
Waktu Pelok3anatn
I
Bappeda, Dinas I)U
II
In IV
Kao'feluk.
Loloda Kepulauarr
c. Penataan Lingkungan Kawasan l)st Kecamatan Tobelo Tengah, Tobelo Utara,
APBD
57
Kao Teluk.
Lbloda Kepulauau
e. Pembargunan Fasos dan fasum
Klwastn Iterdesnan
Sistem
Tran spo rta s i
DaraKabupaten
H-lffiypass
Tobelo, Galela
Kalipitu
(b) Peningkatan 6-int;J;G-n RuBs wl(oPopilo (c) Peningkatan Jaringffii-Ruas roleG (d) Peningkatan
Tobelo Tobello Tobello Tobello selatan Tobello selatan Tobello selatan Tobello selatan Tobello selatan Tobello selatan
Galela Galela
Jaringun-atanEiftffii
APBD APBD Prov, APBD APBD Prov, APBD APBD APBD Prov, APBD APBD Prov, APBD APBD Prov, APBD APBD Prov, APBD APBD Prov, APBD APBD Prov, r\PBD APBD Prov, APBD
Dinas PtJ
Dinas Dinas
PLJ
t) P.n in gkutu n j a rin gan :rGn-iirai66R$a-Kupa (g) Peningkatan Ju.ingan Jalin--Ruas Trani Halut-Talaga paca (h) Peningkatan Jaringan Jalan RuasTrans
1
Pll
Tiins
Halut-Wawongira
Dokulamo-Lapter
59
Program Pcngembangan
LaPi
%
IJsulan Program
Lok'.sl
Galela Galela Galela Galela
kao kao
Biaya APBD Prov, APBD APBD Prov, APBD APBD Prov, APBD APBD Prov, APBD APBD Prov, APBD APBD Prov, APBD r\PBD Pror,, APBD APBD Prov, APBD r\PBD Prov, APBD APBD Prov, APBD APBD Prov, APBD APBD Prov, APBD APBD Prov, r\PBD r\PBN, r\PBD
rnri;ar-EEEFiDinas PU Dinas Pu Dinas PIJ Dinas PIJ Dinas Pt.I Dinas PtJ Dinas
P{.1
(l) Peningkatan Jaringan Jalan Ruas Ngidiho(m) Peningkatan Jaringan Jalan Ruas LapiDarume 1n) Peningkatan Jaringan Jalan Ruas Simau-
rr
ITI
Toliwang
(q) Peningkatan Jaringan Jalan Ruas ToliwangKusuri .laringan Jalan Ruas Sp BiangPeningkatan 1r')
Popon
Dinas PU Dinas Pll Dinas PtJ Dinas PtJ Dinas PtJ Dinas Pu Dinas PtJ
Dimdim (t) Peningkatan Jaringan Jalan Ruas PediwangTunuo (u) Peningkatan Jaringan Jalan Ruas Kota Kao
(v) Peningkatan Jaringan Jalan Ruas MalifutSp.Ngoali (w) Peuingkatan Jaringan Jalan Rua.s Kota
Malitut Malitut
Loloda Utara
Selnua
Malifut
1x) Peningkatan Jaringan Jalan Ruas Kota
Kecamatan
60
lntrnsi
Pelqksan{
{
II
rlt
IY
;\PBD APBD
,,\PBN,
Dishub Dishub
Dephub.
D
ishub
I)orum
i\PBD
Tobel., Galc la
Tiap Kecamatan
Pulau 2 Kecil.
APBN,
Dephub. Dishub
DI(I', Dinas
Kclautan Dephub
J. I'engembanqan Sistem Transpoftasi Udara Penyusr.rnan aturan Zonasi Kltwasan sekitar .i. S rtenr [.nurgi
Kao, Galela
r\PBN,
,,\PBD
Ilappeda, Dishub
l.
Listrik
a. ['eninqkatan Kapasitas I)r:nrbangkit I-istrik
Tobelo dan
APBN,
Malifut
r\PBD,
investasi
swasta
Se
luruh
APBN,
,\PB D, investasi swasia z\PBN, z\PBD,
in,u estas i
Kecamatan
Pulau 2 Kecil
swasta
61
BIIM
Dinas ESDM
Semua
Kecamatan
Dinas ESDM
1.
Konservasi SDA
a. Penataan Kawasan LindLrng sekitar Mata air
b. Perlindungan Kawasan I'allgkapan air c. Penetapan Kau,asan sempadan Sr-rngai, darrau, Waduk 2. Pendayagunaan SDA a. Pengentbangan Sistem Pengolahan Air Bersih
Kawasan
Pesisir
r\PBD
Dinas Kirnpraswil,
62
PrlngeD.rbangan
5
IrFiyr
1. Peningk.atan Jangkauan Pelayanan
rv
Dep,'Dinas kominfo, Telkom, Srvasta
Telekomunikasi
a. Pngembangan Jaringan sistem tersteterial Semua kota ,,I,PBN,
Kecamatan
APBD,
investasi
swasta
Pulau 2 Kecil
APBN, APBD,
investasi
swasta
Semua kota
APBN,
Kecamatan
APBD,
investasi
swasta
6. Sistem
Pcngelo laan L,ingkungan
Tobelo, Galela
Semua
b. Pembangunan l'PS Modern Skala Kecamatan c. Pembangunan TPr\ Mandiri 2. Penqembangan Sistem Pengelohan Limbah Pernbangunau UPL Skala Kota
Kota2 Kecamatan
APBD
6l
Progmm
Pengelolaan
1. Kawasian
Usulan Program
Lkasi
Sumber Biaya
lYaktu
Intansi Pelaksana
Plak3anaan
l.
I
I)inas Kehutanan. Dinas Kelautan
&Perikanarr Dinas Kehutnnan
II
III ry
Lindung
Alam
Pernantapan Kawasan Suaka r\lanr'faman [-aut
'lobelo
APBN,
r\PBD
2. Pemantapan Karvasan [,indung Setempat
a. Penataan
Semua
Kecamatan
b. Penataan Lingkungan Kawasan Sempadan Sungai Semua
Kcanlatan
Danau Semua Pantai
'fobelo
Dinas Kelautan
&Perikanan
Dinas Kelautan
APBD
b, Penetapan Kawasan Konservasi Terumbu
semua pulau-
r\PBN, APBD
APBN, APBD
&Perikanan
I(arang 4. Pentatapan Kawasan Resiko Bencana a. Penetapan kawaasan resiko tinggi bencana
'fepi Pantai,
tsappeda, Dinas
Sosial,LH
64
IJsrrlan Program
b, Penetapan aturan zonasi kawasan resiko IJencana
Kawasan Kota
APBN, APBD
tsappeda,
Kesbangpol,
'lepi Pantai,
Kawasatr
i]LH
l. Kflwrsrn Pertanian
a. Pengembangan KeLwasan Pertanian Lahan Basah
Budirlava
r\PBN, r\PBD,
swasta.
Dinas Pertanian
Kering
r\PBN, ,,\PBD,
swasla,
Dinas Peftanian
r\PBN, APBD,
swasta,
Dinas Pertanian
Kao, Tobelo
Selatan
Dinas Pertanian
Dinas Pertanian
Dinas Perkebunan
Kao,Tobelo,Gale la
Bappeda, Dinas
Perkebunan
Kao,Tobelo,Calela
APBN, APBD,
investasi,
Dinas Perkebunan
Kao,Tobelo,Galela
is
APBN, APBD,
investasi,
Dinas Perkebunan
Dinas Perkebunan
Kao,Tobelo,Galela
Dinas Perkebrrnan
Llnggulan
3. Karyasan Permukiman dan Perkotaan dan Perdesaan a. Penyusunan RTBL Kawasan lbukota Baru
b. Panataan Lingkungan Permukiman Skala besar
Bapedq Dinas
Perdagangan.
Dinas Perdagangan
usulan Program
b.p"mbung@
c. I'engkaj inn
dii-Tl"br'rr**,
K,
*, *n
ndrrstri
Pengolahan Ikan
Kawasan Petkotaan
d,
I'embungffii
APBN, APBD,
investasi
Bappeda, Dinas Kelautan dan Perikanan, PU, Bappeda, Dinas Kelautan dan Perikanan, Pt.l, Bappeda, Dinas Kelautan dan
I'erikanan, Pl-I,
,,\PBN, APBD,
investasi
swasta,
Perikaran, P[.],
perhubungan.
Kerjasama
'[iap Kecamatan
Bappedq Dinas
Kelautan dan Perikanan. Pl-1,
Progrflm
Fengelolaan
IJsulan Progranr
7. Karvasan Pariwisata a. Penataan Kawasan Wisata
--%
Lokasi
Biry!
lntnJiPailEFSElE::
III
I\'
larik Objek
Wisata
APBN, APBD,
investasi
swasta"
Bapped4 Dinas
Parirvisata, PU
APBN, r\PBD,
investasi
swasta"
APBN, APBD,
investasi
swasta"
APBN, APBD,
investasi swast&
,ri:: i1,l
APBD,
investasi
swasta,
BKPMD
Dinas Pertambangan,
APBD,
investasi
swasta,
BKPMD
70
1-{r
I(r\\
asan
Zona Penrnrahan
l)t'rrrukinran
'l-anan
Rumah tinggal dengan pekaratrgan luas. dimaksudkan agar pengembangan perumahan berkepadatan rendah sebagaimana yang ditetapkan dalam rencana kota dapat dipertahankan. KI)ll lr:ndah (5 - 20r'o S.PenLrnahan unit tunggal dengan peletal(alt rnggang ditu,itLkan untuk pembangunan uuit rumah tunggal dengan mengakomodasikan berbagai ukuran perpetakan dan jenis bangunan perumahan serla mengupayakan peningkatan kualitas lingkungan hunjan, I<arakter, dan suasana kehidupannya. ,1. KDB menengah (20 50% . Perurnahan unit tunggal tipe gandeng atau deret dalam perpetakan kecil dengan akses jalan lingkungan; . Zosa ini merupakan peluang fi'ansisi antara lingkungan perumahan unit tunggal dengan lingkungan penrmahan
Hanya boleh digunakan untuk unit-unit hunian -'-ang berkarakter hunian pedusunan atau rumah tanran, dengan penggunaan pelengkap kebun pertanialr atau taman (PT-l )'
Oiternpati ot"tt unit-unit hunian untuk keluarga tunggal dengan peletakan bangunan rapatlderet: Diproyeksikan sebagai peralihan dali perunrahan tunggal padat ke perumahan susun padat. Perattlran pembangunan pada zona
ini dibedakalr:
l. Perumahan Deret Untuk Keluarga Tunggal dengan peletakan bangttnan rapatrderet (PD- I); 2. Perumahan deret maksimum 4 lantai, peralihan dari rumah tunsqal Dadat ke perumaian susun
Zona Perumahan
Susun
tr4".ititi : t *"tter
n .lasa
Menyr,:diakan irrea unflnk menampung tenaga kerja secara terbatas, terurtama untuk kepentingan pelayanan kepada warga kota maupun untuk kepentingan nasional dan
kepadatan, yaitu rendah. sedang, dan pada zona ini dibedakan: pembangunan tinggi. Peraturan 5.Perumahan Susun Kepadatan Rendah (PS-l); 6.Perumahan Srrsun Kepadatan Sedang (PS-2); 7. Perumahan Susun Kepadatan Tinggi dengan Penggunaan Komersial Terbatas (PS-3); 8. Perumahan Susun Kepadatan Sedang dengan Penggunaan Komersial'Ierbatas (PS-4 3. Kantor pemerintah, baik pusat maupun propirrsi/kabupaterVkota, baik tunggal maupun kornplek (BP- l):
internasional.
4.
LANIPNRAN
II
RANCANGANPERATUIIANDAERAHKABUPATtrNI{ALIVIAIIERAtiTARA
NOMOR,.,..... TAHUN 2012
72
SAMUDERA PASIFIK
'e;.
PENYU3UI{AN
Putau u6rotAt
i
,
- S.Ifrn
SAMUDET? A
PAS/Fi K
Kabupaton
Halmahla Tlmur
20ti.203r
Ffaa
rrafirur
Fanrr(! altar
ril^t
I A
a-. ',""-o
'...i=#. I A-fu-
'.;
a bhr-.
r] h-*X xt7V
3=
*r*o
a.^. a ,i rbrf,'bldr.b
lF\,***."
b6a
^'.
FGE.qai.
D Mr
71
FETC.'T'A TAIA
Plrfiulul{lat
xatt
E'A'F wlIAYTI
1011-2011
Tlllt{
^ A
a 'rdlx6-. l'e"rG
50040
n Fr,-
;ffi
-,}tr*
1-
i i.ll
j\.
75
i J,;ilP
,iAN4UD[,qA P4S/FIK
Putau A,iorclai
PENYUST,,NAN REN CANA IAIA RUANO WLAYAH KARUPATEN HALMAHEFT tJTA'iA TAHUN 20rr-?O3r PFiA STRUKiIJR
N'^^6&TAS
1
A
ssb-*
!*
.50{a{
f:,
I I
Kabupaten
l-lalmahera
Brat
Ir
l
\-
76
IAHUN 20,t1-2031
tgta
?t itttotrt !l.l.
1 :
at UDARA t(mo
f-Ffl \;,.1
78
RENCAAIA
A
Li.6: i la*i-
.b
1: roooo
b.."4-
l--lE=-
t{
79
k^aUP^TENHAIM FEMgt^u
Pulau Mbrctht
l*
r : tdroo
SAMUDERA PASIFIK
O'-**.*"
r-F*r.:ai
r-hL-r6'
,'"t
PCiIYIJ]IIXAl.
Kabrrpatd) Halmahora
Tlmur
81
SAMUDEM PASII.IK
Putau' MorotLI
PEIA
PENYUAUNAN
fblrFErl^faf{ar
l{
A
a hb'.-FF . bbb'_ .bE-r-
.?:--;-===!-b
I.--| lal.-r-l-J-n_rr
ir.
I &mo
'*ff
4 i4j
E:ElElH*
|_jrdr.r-fra I trqi5i.
PASIFIK
lGbupaten
Halmahra
Tlmur
m t.)44
FENYU6UNA"
IAHUN
20 11"2O3.t
A
Perlkanan dan Porgudanggn
E-:9,=+':-*
LJhrrr.crb
PASIFIK
li
lGwasan Psrgudangan
i{i-.iiii;i*i;;Lai
Tlmur
1*,\
r \
ffi*m*,x,r.lw
u
ffiT.|ffiemu
|Fr ioDll'1..6lll.l^'^
tt!@ ..Ea_&-='lt-..5._
r-
@*m;r.,m*^,,
85
S/'MUDEP#.PA9FIK
P.-
I4rtau M6t$tl
PENYI'!U"AN
--h
SAMUDRA PASIFIK
,i t!
lGbupatsn
l-ialmahra
Tlmur
l%fl: 5r l-i*';k
lg
86
PENYUSUNAN
Er^ri,r*rdr
ttut^latqfrAt
rarEradR
FlklAb
r!
--
f?q\"^*,.
r;1;r
-".i
87
R!tiGAXA
PE.r^E]!|iolti'rll6a^F
E--t:**-
!0006
Oi...b,o6
...:-,;;;-*;-;:;
Kab!patEn
Halmahera
-- -_- -
'llmur
..t-
88
(;ambar.l8Peneni:u'rnZonasiKawesan*"'..o,,"".,.li-ffi
PErmr8uur
TAiJta
}IA-ill'lENA
20lt-2031
UTARA
i4
E--:!1.=t-
1 : 50000
+ rl.,n h.brb-il
NADAT FERr|CA
l(r3l.F rEx
arr Fta.r(tst
ra'gt{:RrrJ.^u
oaERrH
Pllfn
cn,'aat{
laf,rlt
2011-20!t
a.!.!Ei:l|::--I-j
91
1 i1:,f ;.,n.,...r 6ri?i r!:.;.r;.'1/ r'!1. ?, it":tr'( .':r ' i1 * !'i\t!r{i lru;ta.4t
Putau t/dlrot5t
illLc^ra
tar{rta&.2ttt
t* t:t!&
---.,,* J..
i ' .;::co.c$ros"r" i
SAMUDERA PASIFIK
Kabupaten Halmahra
Tlmur