Anda di halaman 1dari 26

6.

TANGGUNG JAWAB
FREIGHT FORWARDER
TANGGUNG JAWAB FREIGHT FORWARDER
SEBAGAI PERANTARA
(Ronosentono, 1987: 87-105)
• Forwarder sebagai perantara perdagangan:
bertindak antara Pemilik Barang (Pengirim/
Penerima) di satu pihak dan Pengangkut di pihak
lain pada setiap proses pengiriman barang.
• Alasan mempercayai forwarder: Sangat memahami
berbagai aspek pengiriman & pengangkutan barang.
1. Pemilik/produsen barang perlu advis forwarder agar
pengiriman barang sampai tujuan dengan aman dan
tepat waktu sehingga terhindar dari klaim.
Lanjutan TANGGUNG JAWAB FREIGHT FORWARDER SEBAGAI PERANTARA

2. Pengangkut dapat mengetahui dengan tepat


seberapa besar jumlah muatan yang dikuasai
forwarder agar kapalnya yang sedang menunggu di
pelabuhan dapat segera memuat.
• Prinsip kerja forwarder “Freight market and quality of
service”.
Freight market: suatu pasar uang tambang (freight)
yaitu setiap titik pertemuan antara permintaan dan
penawaran uang tambang untuk suatu proses
pengiriman barang. Demand adalah pemilik barang
Lanjutan TANGGUNG JAWAB FREIGHT FORWARDER SEBAGAI PERANTARA

(diwakili forwarder), Supply adalah pengangkut


(pelayaran, penerbangan, dll.) Forwarder
berpredikat sebagai penguasa barang muatan
(Cargo Owner) bernegosiasi langsung dengan
Pengangkut yang memberikan layanan dan tarif
yang menarik.
• Tarif angkutan. Agar mendapat muatan, pelayaran
memungut ongkos angkut berdasarkan negosiasi
dengan forwarder, meskipun telah ada basic rate
dari Conference Rate of Freight (tarif angkutan
Lanjutan TANGGUNG JAWAB FREIGHT FORWARDER SEBAGAI PERANTARA

yang ditetapkan oleh para pengangkut yang


tergabung dalam kelompok pengangkut yang
melayani trayek tertentu). Contoh: Japan-
Indonesia/Indonesia-Japan Conference Rate.
• Service of quality. Jenis pelayanan yang diberikan
forwarder kepada pemakai jasanya, berupa
berbagai macam fasilitas dan suatu tingkat tarif
angkutan yang relatif lebih murah daripada tarif
umumnya, sehingga mereka merasa aman untuk
menyerahkan muatannya kepada forwarder itu.
Lanjutan TANGGUNG JAWAB FREIGHT FORWARDER SEBAGAI PERANTARA

Fasilitas layanan: informasi ekonomi, politik, dll,


membayarkan lebih dahulu biaya-biaya pengiriman
yang kelak akan ditagih.
• Posisi forwarder sebagai perantara perdagangan.
1. Sumber informasi penting bagi pemakai jasa untuk
melangkah ke perjanjian jual beli dengan pihak lain,
dapat mengettahui lebih dahulu tahu siapa dan
bagaimana bonafiditas calon mitranya.
2. Sebagai “pemilik barang” berhak mendapat layanan
maksimal dari pengangkut atas barang yang
Lanjutan TANGGUNG JAWAB FREIGHT FORWARDER SEBAGAI PERANTARA

dipercayakan untuk dikirim ke tempat tujuan.


3. Membantu produsen/pelaku usaha lain mendapat
lokasi pasar baru di luar negeri. 4. Menjamin:
a. Menjamin keutuhan/keselamatan barang dan
jadwal keberangkan & kedatangan muatan di
pelabuhan sesuai kesepakatan.
b. Memantau seluruh proses angkutan, siapa,
bagaimana diangkut sesuai tujuan masing-masing
c. Membayar tiap kewajiban dalam proses pengiriman
dan tuntutan ganti rugi tepat waktu.
Lanjutan TANGGUNG JAWAB FREIGHT FORWARDER SEBAGAI PERANTARA

• Kewajiban forwarder dalam menjaga hubungan


dengan pengangkut, otoritas pelabuhan, dll.
1. Memahami sifat, bentuk, dan karakteristik tiap
barang yang diterima dari pemakai jasa.
2. Mengatur dan merencanakan jadwal pemuatan
barang sesuai rencana kedatangan kapal.
3. Penyelesaian dokumen berjalan sesuai ketentuan.
4. Merencanakan pengaturan pemesanan ruang
muatan di kapal (booking space) tepat waktu.
Lanjutan TANGGUNG JAWAB FREIGHT FORWARDER SEBAGAI PERANTARA

5. Menentukan tarif angkutan yang dapat diterima


Pengangkut dan Pemilik Barang.
• Kewajiban forwarder dalam menerima muatan kapal
1. Sebelum/setelah perintah pengiriman barang
mengadakan penelitian atas barang (cargo survey)
apakah telah sesuai dokumen barang (packing list).
2. Survai di lokasi/ gudang pemilik barang: jenis,
berat, ukuran/volume, kemasan, merek/nomor
barang, nama pengirim dan penerima, kontrak jual
beli, nomor L/C jika perlu, dll.
Lanjutan TANGGUNG JAWAB FREIGHT FORWARDER SEBAGAI PERANTARA

3. Data survai diisikan ke dokumen muatan (B/L, AWB)


4. Berdasar hasil pemeriksaan segera menentukan
sarana angkut apa dan siapa pengangkutnya.
5. Atas permintaan pemakai jasa, memberikan layanan
tatacara pengemasan barang, dll.
6. Pengaturan dan penyelesaian dokumen sesuai
ketentuan, guna menghindari keterlambatan (delay)
penyerahan barang.
7. Memantau perjalanan barang dan dokumen dalam
proses pengangkutan sampai tiba di tujuan.
Lanjutan TANGGUNG JAWAB FREIGHT FORWARDER SEBAGAI PERANTARA

• Tagihan kepada pengguna jasa. Semua biaya yang


telah dibayar lebih dahulu oleh forwarder akan
ditagih kepada pengguna jasa bila seluruh proses
pengiriman barang telah selesai, kecuali jika ada
perjanjian khusus tentang hal-hal terkait tatacara
pembayaran forwarding expenditures.
• Kontrak Pengiriman dan Pengangkutan Barang (The
Standard Trading Conditions, STC). Perjanjian antara
forwarder dengan pemakai jasa (client) mengenai
tatacara dan beberapa ketentuan mengenai
Lanjutan TANGGUNG JAWAB FREIGHT FORWARDER SEBAGAI PERANTARA

pengiriman dan pengangkutan sejumlah barang dari


satu tempat ke tempat tujuan yang telah ditentukan
dan disetujui kedua belah pihak. Ketentuan2 berlaku
internasional senada dengan ketentuan the
International Chamber of Commerce (ICC) yang
berkedudukan di London. Yang menerbitkan STC
adalah asosiasi forwarder nasional. Di Indonesia
adalah Indonesian Freight Forwarder Association
(INFA) atau Gabungan Forwarder dan Ekspedisi
Indonesia GAFEKSI).
Lanjutan TANGGUNG JAWAB FREIGHT FORWARDER SEBAGAI PERANTARA

Alat terpenting forwarder dalam melaksanakan


perintah pengiriman barang agar terlindung dari
segala risiko yang mungkin timbul di kemudian hari.
TANGGUNG JAWAB FREIGHT FORWARDER
SELAKU “PEMILIK BARANG”
1. Untuk melaksanakan pengiriman barang forwarder
mendapatkan perintah (order) dari 1/beberapa
pemilik barang untuk dikirimkan ke tempat tujuan.
2. Berdasarkan order itu, forwarder mengikat kontrak
dengan pemilik barang yang isi dan persyaratan
tentang penyerahan barang dll. sesuai dokumen STC
3. Berdasarkan STC dan kontrak yang telah ditanda
tangani pemilik barang, forwarder telah resmi
berfungsi sebagai “wakil pemilik barang” yang
bertindak untuk dan atas nama pemilik barang.
Lanjutan TANGGUNG JAWAB FREIGHT FORWARDER
SELAKU “PEMILIK BARANG”

4. Tanggung jawab forwarder selaku “wakil pemilik


barang”:
a. Akan selalu melindungi kepentingan pemilik barang.
b. Memberikan semua informasi proses pengiriman
barang.
c. Membayar di muka semua biaya terkait yang
dibebankan oleh pihak ketiga sebagai konsekuensi
terhadap transaksi yang telah ditandatanganinya.
d. Melindungi muatan dengan dokumen untuk proses
pengiriman barang sampai tempat tujuan akhir.
Lanjutan TANGGUNG JAWAB FREIGHT FORWARDER
SELAKU “PEMILIK BARANG”

• Pihak pemilik barang akan siap memberikan


informasi dan membantu segala sesuatu yang
diperlukan forwarder tentang barang yang akan
dikirim sesuai rencana (data barang, dokumen
penunjang misalnya copy L/C) guna memenuhi
persyaratan yang ditetapkan oleh pembeli a.l.:
1. Tatacara pembayaran/pencairan L/C selaku alat
pembayaran harga barang yang telah disetujui.
2. Sistem dan tatacara penyerahan barang (terms of
delivery) apa saja persyaratan yang diperlukan.
Lanjutan TANGGUNG JAWAB FREIGHT FORWARDER
SELAKU “PEMILIK BARANG”

3. Ketentuan khusus lainnya: siapa yang akan ditunjuk


sebagai pengangkut, dll.
• Memperhatikan jadwal waktu penyerahan barang.
Dalam tatacara dan syarat penyerahan barang agar
barang tidak mengalami keterlambatan.
Contoh 1. Dalam kontrak dagang syarat
penyerahannya free on boad (FOB) berarti: “barang
diserahkan di atas kapal yang telah ditunjuk oleh
pihak pembeli untuk selanjutnya mengangkut ke
tempat tujuan yang telah ditentukan olehnya”
Lanjutan TANGGUNG JAWAB FREIGHT FORWARDER
SELAKU “PEMILIK BARANG”

Dengan diterimanya barang di atas kapal (Ocean B/L


diserahkan kepada pembeli/wakilnya), selesailah
kewajiban pengirim, selanjutnya pembeli harus
membayar harga barang dengan mencairkan L/C
dari bank yang ditunjuk untuk membayar harga itu.
Contoh 2. Syarat perdagangan (trade terms) untuk
penyerahan barang adalah cost & freight (CFR)
berarti: “pada perjanjian jual beli di mana harga
barang dibayar setelah barang berada di pelabuhan
bongkar yang ditunjuk oleh pihak pembeli”.
Lanjutan TANGGUNG JAWAB FREIGHT FORWARDER
SELAKU “PEMILIK BARANG”

Setelah forwarder menyelesaikan/koordinasi proses


pengiriman barang termasuk menunjuk pengangkut
dan mengurus dokumen penunjang agar barang
selamat sampai tujuan sesuai jadwal waktu
penyerahan barang yang direncanakan, jika barang
telah tiba di pelabuhan tujuan menyerahkan kepada
penerima yang sah, barulah penjual/pengirim/
eksportir akan menerima pembayaran harga barang
TANGGUNG JAWAB FREIGHT FORWARDER
SELAKU “PENGANGKUT”
• Forwarder dapat/mungkin bertindak sebagai
“pengangkut” asalkan memenuhi persyaratan:
1. Sedang/secara tetap memiliki sejumlah barang yang
cukup besar volumenya dan harus diangkut ke
tempat tujuan masing-masing atau minimal
berdekatan/sama lokasinya.
2. Pengangkut umumnya menolak mengangkut barang
itu karena armada tidak singgah di pelabuhan itu.
3. Jalur pelayaran yang dipakai forwarder pengangkut
itu belum dijamah pengangkut mana pun.
Lanjutan TANGGUNG JAWAB FREIGHT FORWARDER SELAKU “PENGANGKUT”

4. Berdasarkan pertimbangan tertentu, pemilik barang


minta agar forwarder bertindak sebagai pengangkut
agar barang cepat tiba di pelabuhan tujuan.
5. Forwarder itu langsung/tidak langsung memang
sedang menguasai sejumlah armada, baik atas
dasar sewa (charter) atau diserahkan oleh pemilik
kapal untuk dioperasikan.
• Selaku pengangkut forwarder wajib tunduk
peraturan internasional (The Hague Rules, the
Hamburg Rules, dll.) dan nasional (KUHD).
Lanjutan TANGGUNG JAWAB FREIGHT FORWARDER SELAKU “PENGANGKUT”

• The Hague Rules. Ketentuan internasional terbit


pertama di Den Haag 1924. Mengatur tentang
pengangkutan barang melalui laut, hak, kewajiban,
dan tanggung jawab pengangkut (carrier) dan
pemilik barang. Direvisi oleh Visby Hague Rules
1974 di kota Visby karena protes pemilik barang
terhadap ketentuan batas tanggung jawab
pengangkut, yang sudah tidak cocok lagi, claim
rendah tertinggal dibandingkan kemajuan iptek, dan
munculnya komoditi baru perlu layanan khusus.
Lanjutan TANGGUNG JAWAB FREIGHT FORWARDER SELAKU “PENGANGKUT”

• The Hamburg Rules. Aturan tandingan Hague Rules,


lahir di Vienna 1979. Ketentuan bagi pemilik barang
dan pengangkut lebih baik, khususnya batas
tanggung jawab pengangkut dan claim daripada
Hague Rules. Langsung dilaksanakan oleh forwarder
sebagai carrier. Juga menarik bagi shippers karena:
1. Secara finansial, ganti rugi yang ditawarkan lebih
besar daripada yang terdapat dalam Hague Rules.
2. Jumlah % ganti rugi atas kehilangan/kerusakan
barang muatan nilainya lebih besar.
TANGGUNG JAWAB FORWARDER
SELAKU KONSULTAN
• Forwarder membantu mengatasi masalah produsen
barang dengan mengadakan riset melalui jalur
mitranya di dalam & luar negeri:
1. Apakah produk dapat dicarikan daerah pemasaran
baru di suatu negara, diusulkan kepada produsen.
2. Jika disetujui forwarder bertindak sebagai Sales
Agent untuk dan atas nama pemilik barang
memasarkan produk, langsung bernegosiasi dengan
calon pembeli di luar negeri.
3. Forwarder menyerahkan persyaratan perdagangan
Lanjutan TANGGUNG JAWAB FORWARDER SELAKU KONSULTAN

yang harus dipenuhi kepada produsen.


4. Dibuka transaksi jual beli produsen dan pembeli.
5. Forwarder menerima consultant fee sekaligus
mengirimkan barang sesuai syarat penyerahannya.
6. Dalam kasus sebaliknya forwarder dapat bertindak
sebagai Buyer’s Agent.
• Jasa konsultasi lain yang ditawarkan forwarder:
1. Teknik pengemasan barang produksi.
2. Penyelesaian claim dan sengketa dagang.
Lanjutan TANGGUNG JAWAB FORWARDER SELAKU KONSULTAN

3. Menciptakan sistem distribusi barang produksi dan


barang konsinyasi.
4. Membuat formulasi harga pokok barang produksi
dan harga jualnya.
5. Merencanakan sistem pengiriman & pengangkutan
barang yang lebih efektif dan efisien.
• Forwarder perlu menguasai ilmu geografi, etnologi,
sosial, politik, ekonomi, budaya, sistem
perdagangan, perhubungan, sarana pengangkutan,
pelabuhan, tarif, komunikasi, dan transportasi.

Anda mungkin juga menyukai