BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya konsep perdagangan antar negara tidak jauh berbeda dengan
kegiatan perdagangan nasional, hanya saja perdagangan antar negara
sedikit lebih rumit dan ditambah kendala-kendala yang terjadi seperti
antara penjual dan pembeli berbeda antara ruang dan waktu sehingga
menyebabkan proses pengiriman rumit dan akan memakan waktu yang
tidak singkat, selain itu kendala lain yang dialami seperti perbedaan mata
uang, bahasa, undang-undang atau hukum yang mengatur mengenai
perdagangan yang kemudian harus diikuti oleh eksportir dan importir agar
proses perdagangan antar negara dapat berjalan dengan lancar.
1
2
Container adalah peti atau kotak yang memenuhi persyaratan teknis sesuai
dengan International Organization for Standardization (ISO) sebagai alat
atau perangkat pengangkutan barang yang bisa digunakan diberbagai
moda, mulai dari moda jalan dengan truk peti kemas, kereta api dan kapal
petikemas laut. Container dengan ukuran yang sudah ditetapkan yang
memiliki ukuran 20’ (kaki) : Twenty Footer, 40’ (kaki) : Forty Footer, dan
perkembangan terakhir 45’, 48’, dan 53’. Lebar 8’, tinggi : standar 8’ 6”.
High Cube : 9’ dan 9’ 6” disebut juga Jumbo Container (kumpulan
makalah PPEI).
4
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka tujuan dari
penulisan ini adalah untuk mengkaji bagaimana peran badan usaha yang
bergerak dalam bidang pelayanan pengiriman dan penerimaan barang dari
dalam dan ke luar negri di PT. Hecny Bahari Indonesia cabang Semarang,
sehingga dalam penulisan, penulis mengambil judul “ PERANAN
PERUSAHAAN FORWARDING PT.HECNY BAHARI INDONESIA
(HBI) CABANG SEMARANG PADA KEGIATAN EKSPOR”
5
2. Bagi Pembaca
Agar pembaca mendapatkan informasi serta data, dan sebagai
bahan masukan sumber inspirasi untuk mengevaluasi dalam
menentukan kegiatan supaya tercapailah perubahan yang positif
bagi pembaca.
3. Bagi Akademi
Dalam hal ini Akademi akan mendapatkan gambaran nyata
mengenai penanganan dokumen ekspor impor serta peranan
penting mengenai perusahaan forwarding didalam dunia
perdagangan internasional.
4. Bagi Masyarakat Umum
Sebagai penambah wawasan bagi para pembaca supaya lebih
memahami alur ekspor, dan dokumen-dokumen apa saja yang
diperlukan untuk menunjang kegiatan ekspor.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab pertama ini berisi mengenai latar belakang
identifikasi masalah ruang lingkup masalah, tujuan, dan
manfaat penulisan, metode pengumpulan data, dan
sistematika penulisan.
9
BAB IV : PENUTUP
Pada bab terakhir ini penulis memberikan kesimpulan dari
seluruh pembahasan bab III, serta saran-saran yang
penulis berikan yang bersifat membangun.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
2
BAB II
LANDASAN TEORI
10
11
Gambar 2.1
SKEMA CONSOLIDATION
b) Airway Bill
Merupakan tanda penerimaan barang yang dikirim melalui
udara untuk barang dan alamat tertentu. Perlu diperhatikan,
airway bill ini bukan merupakan dokumen kepemilkan
seperti bill of lading pada umumnya, sehingga airway bill
ini ditunjukkan kepada penerima tertentu atau bank
koresponden yang telah disepakati.
d) Invoice (faktur)
Adalah suatu dokumen penting dalam perdagangan, sebab
didalam invoice ini terdapat data-data yang menerangkan
mengenai berapa jumlah wesel yang akan ditarik, jumlah
penutupan asuransi, dan penyelesaian segala macam bea
masuk.
Invoice dikeluarkan oleh eksportir untuk importir, yang
berisi tentang :
a) Jumlah barang (quantity)
b) Perhitungan pembayaran (payment breakdown)
c) Harga satuan (unit price)
d) Harga total (total price)
Invoice (faktur) terdiri dari beberapa bentuk, yaitu :
1. Performa Invoice
Merupakan tawaran kepada pembeli untuk menempatkan
pesanan pastinya, biasanya berisi syarat-syarat jual beli
dan harga barang sehingga setelah adanya persetujuan
dari pembeli, akan ada kontrak yang pasti sesuai dengan
ketentuan dalam performa invoice.
Performa invoice biasa digunakan untuk :
a. Pembayaran atas harga barang dilakukan sebelum
pengapalan.
b. Barang-barang diekspor sebelum adanya kontrak
perdagangan yang pasti. Jadi performa invoice ini
memberikan keterangan penempatan barang-barang
tersebut.
23
3. Consular invoice
Merupakan invoice yang diterbitkan oleh instansi-
instansi resmi, yaitu kedutaan dan konsultan. Perlunya
consular invoice antara lain untuk memeriksa harga jual
barang dibandingkan dengan harga pasar.
e) Dokumen Asuransi
Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian,
penanggungan mengikat diri terhadap tertanggung dengan
memperoleh premi, untuk memberikan kepadanya ganti
rugi karena suatu kehilangan, kerusakan, atau tidak
mendapat keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan
dapat diderita karena suatu peristiwa yang tidak pasti.
24
f) Dokumen Tambahan
Dokumen tambahan merupakan dokumen yang dikeluarkan
untuk memperkuat dan menunjang keterangan yang
terdapat dalam dokumen penting. Dokumen tambahan
meliputi :
1. Packing List
Merupakan daftar pengepakan yang berisi daftar rincian
barang-barang yang dipakai, mengenai jenis dan jumlah
satuan dari barang yang terdapat dalam tiap peti atau
total keseluruhannya, sama dengan yang terdapat dalam
invoice.
2. Certificate of Origin
Merupakan surat pernyataan yang dikeluarkan oleh
instansi yang berwenang dan ditandatangani untuk
25
Gambar 2.2
Alur Less Container Load (LCL)
shipper consignee
consignee
Gambar 2.3
kerangkatainer Load (FCL)
CY CY
referensi dan sumber penelitian yang relevan terhadap judul yang diambil
oleh penulis. Berikut beberapa penelitian yang relevan sebagai pedoman
karya tulis ini:
Tabel 2.1
NO NAMA TUJUAN METODE KESIMPULAN
PENELITIAN PENGAMATAN
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
Pada abad ke-21, layanan logistik tradisional tidak lagi dapat memenuhi
kebutuhan pelanggan yang bermacam-macam. Oleh karena itu, permintaan
tinggi adalah manajemen logistik khusus yang menawarkan portofolio luas
untuk manajemen kargo, informasi, dan arus kas dalam lingkungan yang
aman dan terkendali. Berkat hubungan yang dibangun dengan maskapai
penerbangan dan kapal laut, kami juga menyediakan solusi berorientasi
pelanggan yang fleksibel selama musim sepi dan puncak tahun, dalam hal
jadwal dan biaya.
Direktur
Utama
2. Bagian Administrasi
a. Menyusun laporan khas harian
b. Mempersiapkan anggaran harian
c. Menyusun laporan perpajakan
44
3. Bagian Operasional
a. Melakukan pendaftaran kapal sebelum kapal tiba
dipelabuhan
b. Memeriksa dokumen muatan
c. Membuat surat dokumen muatan (house bill of lading)
d. Melampirkan dokumen-dokumen yang sudah dipersiapkan
untuk kegiatan ekspor/impor
4. Bagian Marketing
a. Menyusun jadwal prospek calon customer/shipper/eksporti
b. Memberikan informasi terhadap calon shipper
c. Mencari prospek muatan
3.2 Pembahasan
PT. Hecny Bahari Indonesia (HBI) cabang Semarang merupakan
perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi atau freight
forwarding dan pengurusan dokumen barang ekspor dan impor. Freight
forwarder memiliki peranan penting didalam kegiatan ekspor impor yaitu
sebagai perantara antara pengirim barang (shipper) dan penerima barang
(consignee). Dengan adanya jasa pelayanan freight forwarder akan
memudahkan para eksportir maupun importir dalam pengiriman dan
penerimaan barang dari ataupun keluar negeri. Hal tersebut yang
mendorong konsumen untuk menggunakan jasa yang diberikan oleh PT.
Hecny Bahari Indonesia (HBI). Konsumen tidak ingin dipersulit dalam
pengurusan dokumen pengangkutan yang rumit, sehingga mereka hanya
ingin menerima dengan bersih, cepat dan mudah. Oleh sebab itu PT.
Hecny Bahari Indonesia (HBI) cabang Semarang memberikan pelayanan
dengan sebaik-baiknya, dan seoptimal mungkin kepada konsumen untuk
menunjang keberhasilan konsumen didalam pengurusan dokumen ekspor
dan impor.
48
Shipper
3b
SI 1 4 commercial invoice, packing list
2SI
TPKS Shipping
3c PT. HBI
Company
delivery order 6 MB/L
3
5 invoice, packing list, B/L, COO
Container
EMKL & PPJK
9
7 Importir
Yard
7 3a 8 5a Bea Cukai
NPE, PEB
Kapal MSC
DISPERINDAG
COO, B/L, packing list, invoice, PEB
Depo Container
Sumber : Data Yang Diolah
49
d. Bea Cukai
PT. Hecny Bahari Indonesia cabang Semarang memiliki
hubungan kerja dengan kantor pelayanan Bea Cukai di Jl.
Coaster No. 1 Tanjung Emas Semarang dalam pembuatan
Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) untuk mendapatkan
keterangan fiat muat atau sebagai pemberi izin untuk
pelepasan dan pemuatan barang maupun pemeriksaan
dokumen maupun pajak dalam kegiatan ekspor impor.
e. Shipping Company
Shipping Company sebagai pihak pemilik kapal pengangkut
container yang akan membawa barang dari eksportir ke
importir di luar negeri. Pihak forwarder akan menyerahkan
barang kepada shipping company untuk dimuat dan dikapalkan
menuju ke pelabuhan tujuan atau perusahaan yang
memberikan izin untuk menyewa container atau kapal. Salah
satu perusahaan shipping company yang bekerja sama dengan
PT. Hecny Bahari Indonesia cabang Semarang adalah PT.
CMA CGM di Jl. Gajah Mada No. 1 Semarang, PT. ONE
Menara Suara Merdeka, 6th floor, unit 6-05 Jalan Pandanaran
No. 30 Semarang, PT Container Maritime Activities /
North/South network, East/West network Jl. Gajah Mad No. 29
Semarang.
f. Bank
Hubungan kerja antar PT. Hecny Bahari Indonesia cabang
Semarang sebagai freight forwarder dengan bank adalah dalam
pembayaran biaya-biaya oleh importer kepada freight
forwarder yang telah melaksanakan pelayanan jasa ekspor
guna membayar biaya jasa handling export, biaya
pengangkutan atau ocean freight yang dilakukan sesuai dengan
mode pengapalan yang dipilih dan sistem pembayaran ocean
freight adalah rate prepaid dan rate collect. Pembayaran
54
dari suatau barang dan suatau keadaan hingga keadaan dan posisi
barang tersebut dapat diketahui keberadaannya. Dokumen tersebut
juga memiliki nilai jual yang tinggi seturut dengan informasi penting
yang tersedia didalamnya.
1. Nama Shipper
2. Nama Consignee
3. Nomor dan tanggal Packing List
4. Jumlah barang (Quantity)
5. Deskripsi barang
6. Berat kotor ( Gross Weight )
7. Berat bersih ( Nett Weight )
8. Nama kapal pengangkut
9. Tanggal keberangkatan kapal atau ETD ( Estimated Time
Delivery )
10. Notify Party
11. HS Code
b) Invoice
Merupakan penawaran dalam bentuk faktur biasa dari penjual
kepada pembeli yang potensial juga merupakan tawan pada
pembeli untuk menempatkan pesanannya yang pasti dan sering
diminta oleh pembeli supaya instansi yang berwewenang di negara
eksportir akan memberi izin ekspor.
Faktur ini biasanya menyatakan syarat-syarat jual beli dan harga
barang sehingga segera setelah pembeli yang bersangkutan telah
menyetujui pesanan maka akan ada kontrak yang pasti.
Penggunaan faktur ini juga digunakan bilamana penyelesaian akan
dilakukan dengan:
1) Dengan pembayaran terlebih dahulu sebelum pengapalan,
2) Atas dasar consignment, dan
3) Tergantung pada tender.
4. HBL number
5. Pelabuhan muat
6. ETD dan ETA dari kapal pengangkut
7. Jenis kontainer
8. Pengirim barang ( Shipper )
9. Deskripsi dari barang yang dikirim
10. Quantity ( jumlah kemasan )
11. Unit Rate
12. Amount
13. Total Invoice
c) Shipping Instruction
Merupakan dokumen yang dibuat oleh eksportir mengenai
pemesanan uang kapal berikut container yang dapat pula menjadi
dasar pembuatan bill of lading. Shipping instruction antara lain
memuat tentang :
1. Shipper
2. Consignee
3. Notify Party
4. Feeder Vessel
5. Connecting Vessel
6. Port Of Loading
7. Port Of Discharge
8. Description Of Goods
9. Gross Weight
10. Nett Weight
11. Measurement
12. Container Number
13. Seal Number
14. Stuffing Date
15. HS Code
59
d) Bill of Lading
Bill of lading merupakan dokumen pengapalan yang paling penting
karena mempunyai sifat jaminan. Fungsi bill of lading adalah sebagai
tanda terima (kuitansi) barang-barang sebagai bukti adanya perjanjian
pengangkutan laut. Bill of lading terdiri dari dua jenis :
1. Master B/L
Merupakan dokumen bill of lading yang dikeluarkan oleh
perusahaan pelayaran yang sering disebut dengan shipping line,
biasanya perusahaan fowarding ( PT. Hecny Bahari Indonesia
cabang Semarang ) menghubungi perusahaan pelayaran dan
langsung mengambil B/L tersebut ke perusahaan pelayaran dengan
membawa berkas salinan invoice dan melakukan pembayaran
dibank yang sudah memiliki hubungan kerja sama dengan
perusahaan pelayaran, surat tanda bukti pembayaran kemudian
dibawa ke perusahaan pelayaran untuk mendapatkan B/L.
2. House B/L
Merupakan dokumen bill of lading yang dikeluarkan oleh
perusahaan freight fowarding yang ditujukan kepada eksportir.
Disini pihak PT. Hecny Bahari Indonesia cabang Semarang
bertugas untuk menyetak House of B/L.
Peran B/L sebagai dokumen yang paling penting bagi PT. Hecny
Bahari Indonesia cabang Semarang :
1. Sebagai bukti tanda penerimaan barang oleh carrier dan
shipper. Dokumen B/L merupakan tanda bukti bahwa barang /
komoditi ekspor milik shipper atau eksportir sudah diterima
diatas kapal. Dokumen B/L merupakan dokumen yang
dikeluarkan oleh PT. Hecny Bahari Indonesia cabang Semarang
60
8. Voyage Number
9. Date Of Issued
10. Bill Of Lading Number
11. Port Of Discharge
12. Description Of Goods
13. Container Number
14. Seal Number
e) Certificate Of Origin
Dokumen COO dikeluarkan oleh Desperindag yang digunakan
untuk mewakili pemerintah sebagai pernyataan bahwa barang yang
diekspor benar-benar diproduksi di Indonesia. Surat ini berisikan
penjelasan mengenai keterangan-keterangan barang, pada transaksi
dimana barang-barang tersebut dikaitkan, keterangan asal barang
dan bahwa barang-barang tersebut benar hasil atau produksi dari
negara eksportir. Bagian-bagian dari COO terdiri dari :
1. Goods Consigned From
2. Goods Consigned To
3. Means Of Transport and Route
4. Reference Numbers
5. For Official Use
6. Item Number
7. Marks and Numbers Of Packages
8. Number and Kind Of Packages
9. Origin Criterion
10. Gross Weight
11. Number and Date Of Invoice
12. Certification
13. Declaration by the Eksporter
62
g) Delivery Order
Merupakan dokumen yang berisikan tentang kode pemesanan. DO
dicetak oleh perusahaan pelayaran yang kemudian diserahkan
kepada fowarding ( PT. Hecny Bahari Indonesia cabang Semarang
63
7) Gross Weight
8) Kontainer
9) Catatan pemeriksaan dokumen ekspor
10) Catatan pemeriksaan fisik
11) Catatan pengawasan stuffing
12) Catatan pengeluaran barang ekspor
13) Catatan pemasukan barang ekspor
14) Catatan pemuatan barang ekspor ke sarana pengangkut
i) Beneficiary’s Certificate
Langkah yang harus dilakukan eksportir setelah mendapatkan COO
adalah membuat dokumen berupa beneficiary’s certificate, yaitu
surat pernyataan dari eksportir bahwa semua salinan dokumen
ekspor yang diminta oleh importir telah dikirim ke alamat yang
diminta oleh importir sesuai dengan yang disyaratkan di dalam
L/C.
j) Asuransi
Melindungi pengiriman barang ke luar negeri. Dalam transaksi
ekspor impor, dokumen asuransi juga memiliki peran yang sangat
penting karena membuktikan bahwa barang-barang yang disebut
didalamnya telah diasuransikan. Apabila terjadi kerusakan dalam
perjalanan, pihak asuransi akan mengganti kerugian tersebut.
k) Fumigasi
Dokumen yang menunjukkan bahwa barang yang diekspor yang
ada di dalam container aman dan telah difumigasi (Penyemprotan
yang dilakukan terhadap barang yang akan dikirim agar tidak ada
hama yang nantinya akan merusak barang tersebut, biasanya untuk
jenis barang kayu atau kayu olahan, karena dengan dilakukan
65
b) Faktor Sistem
Faktor sistem merupakan penghambat atau penyebab terjadinya
keterlambatan yang sering terjadi di dalam kegiatan pengiriman
dokumen, karena ketika sistem mengalami gangguan ( sistem error )
maka pengiriman dokumen akan terhenti seketika karena pada era
sekarang semua pekerjaan yang berhubungan dengan pengiriman
dokumen dapat dilakukan dengan menggunakan sistem yang tersedia
didalam internet. Upaya yang dilakukan adalah memperbaiki sistem,
memperbarui perangkat keras ( hardware ) seperti komputer , dan
jaringan internet yang disediakan didalam perusahaan.
c) Faktor Cuaca
Cuaca buruk berdampak pada kegiatan pemuatan yang terjadi
dilapangan, dan menyebabkan keterlambatan saat pengiriman barang
ke negara tujuan. Perpanjangan waktu yang terjadi disebabkan oleh
cuaca buruk mengakibatkan proses pengiriman barang harus ditunda,
karena apabila dipaksakan untuk teteap melaksanakan pengiriman
barang maka dapat menimbulkan masalah lain yang dampaknya dapat
merugikan banyak pihak.
d) Faktor Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu yang sangat penting didalam kegiatan
ekspor, komunikasi yang didalakukan antara operasional dengan
customers service serta komunikasi yang dilaksanakan dengan
perusahaan lain seperti perusahaan shipping. Komunikasi menjadi
kunci penting didalam kegiatan pengiriman dokumen maupun
pengiriman barang, PT. Hecny Bahari Indonesia cabang Semarang
sebagai perusahaan fowarding yang menjembatani antara shipper dan
consignee selain sebagai pengurus dokumen ekspor, PT. Hecny Bahari
Indonesia juga bertugas sebagai pengawas barang apakah barang yang
akan dikirim sudah siap untuk dilakukan stuffing hingga tiba di
67
4.1 Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan pengamatan langsung selama praktek darat
(PRADA) selama tiga bulan di PT. Hecny Bahari Indonesia cabang
Semarang, dan dari hasil pembahasan serta pemecahan masalah tersebut
diatas, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Proses penanganan kegiatan ekspor oleh PT. Hecny Bahari Indonesia
cabang Semarang :
a. Eksportir dan pihak PT.Hecny Bahari Indonesia cabang Semarang
menandatangani persetujuan sales contract.
b. Eksportir membuat shipping instruction (SI),packing list, dan
invoice.
c. PT. Hecny Bahari Indonesia cabang Semarang mengirim schedule ke
eksportir.
d. PT.Hecny Bahari Indonesia cabang Semarang akan melakukan
booking space ke shipping line (Perusahaan Pelayaran).
e. Setelah container sampai di gudang eksportir kemudian akan di
stuffing.
f. PT. Hecny Bahari Indonesia cabang Semarang mengirimkan invoice
dan packing list ke PPJK untuk dibuatkan Pemberitahuan Ekspor
Barang (PEB).
g. Kantor Bea Cukai akan mengeluarkan Nota Pelayanan Ekspor
(NPE) setelah menerima packing list,invoice dan Pemberitahuan
Ekspor Barang (PEB).
h. Setelah melewati tahap diatas barang sudah bisa dikirim.
68
69
4.2 Saran
Berdasarkan pembahasan masalah, kendala, dan solusi yang telah
diuraikan sebelumnya, maka penulis memiliki beberapa saran yang
ditujukan kepada PT. Hecny Bahari Indonesia cabang Semarang, antara
lain:
a. Untuk mengintegrasikan pengangkutan dan pengurusan dokumen
ekspor maka PT. Hecny Bahari Indonesia cabang Semarang
diharapkan dapat membentuk usaha milik di bidang EMKL
(ekspedisi muatan kapal laut) , dan usaha penunjang lainnya sehingga
dapat mewujudkan pelayanan penuh dalam bidang ekspor.
d. Tetap menjaga kerja sama dan hubungan yang baik dengan instansi
yang terkait, agar dalam pengurusan dokumen-dokumen pada saat
diproses lancar dan tepat pada waktunya
DAFTAR PUSTAKA
LALOMA, V., Tampi, J. R., & Mukuan, D. D. (2017). Role of Freight Forwarder
In Import Export Business At PT. Jasa Trans Samudera Sulut. Jurnal
Administrasi Bisnis.
Santoso, M. E. J., PW, N. P. A., Kurniawan, O. E., Revana, R., Alvin, R., &
Budiman, R. S. (2018). Proses Ekspor PT. Ragam Rasa Raya. Journal of
the community development in Asia, 1(3).
DAFTAR
LAMPIRAN
73
Lampiran 8 : Invoice
81
Lampiran 9 : Waybill
82
Lampiran 10 : Fumigation