Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis limpahkan kehadirat Allah SWT, karena atas pertolongan Nya,
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktu yang telah direncanakan
sebelumnya. Tak lupa sholawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga ,sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman. semoga selalu dapat
menuntun penulis pada ruang dan waktu yang lain.
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi syarat kelulusan pada mata kuliah Operasi
Terminal Konvensional, dengan judul :
PERANAN OPERASI TERMINAL KONVENSIONAL DALAM MENUNJANG
KELANCARAN ARUS BARANG DI PELABUHAN
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Oleh
karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1.

Orang tua yang telah memberikan dorongan moril maupun materil, dan sebagai semangat untuk
membuka semangat baru.

2.

Bapak Capt. Effendy Abdullah, SH., MH., M.Mar

selaku pembimbing mata kuliah Operasi

Terminal Konvensional
3.

Rekan-rekan D3 Transportasi Laut 2014

4.

Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung hingga
terselesaikannya karya tulis ilmiah ini.
Penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua pihak dan bila terdapat
kekurangan dalam pembuatan laporan ini penulis mohon maaf, karena penulis menyadari karya
tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Jakarta, 19 april 2016

Penulis

Fathia Amira

Latar Belakang
Terminal Konvensional dalam aktivitasnya mempunyai peran penting dan strategis untuk
pertumbuhan industri dan perdagangan serta merupakan segmen usaha yang dapat memberikan
kontribusi bagi pembangunan nasional. Hal ini membawa konsekuensi terhadap pengelolaan
segmen usaha pelabuhan tersebut agar pengoperasiannya dapat dilakukan secara efektif, efisien
dan profesional sehingga pelayanan pelabuhan menjadi lancar, aman, dan cepat dengan biaya
yang terjangkau. Secara teoritis, sebagai bagian dari mata rantai transportasi laut, fungsi
pelabuhan adalah tempat pertemuan ( interface ) dua moda angkutan atau lebih serta interface
berbagai kepentingan yang saling terkait seperti perbankan, perusahaan pelayaran, bea cukai,
imigrasi, karantina, syahbandar dan pusat kegiatan lainnya. Atas dasar inilah dapat dikatakan
bahwa pelabuhan khusus nya terminal konvensional sebagai salah satu infrastruktur transportasi,
dapat membangkitkan kegiatan perekonomian suatu wilayah karena merupakan bagian dari mata
rantai dari sistem transportasi maupun logistik. Pelabuhan dapat berperan dalam merangsang
pertumbuhan kegiatan ekonomi, perdagangan, dan industri dalam jangkauan luas .Namun
pelabuhan tidak menciptakan kegiatan tersebut, melainkan hanya melayani tumbuh dan
berkembangnya kegiatan tersebut.
Oleh karena itu, melalui karya tulis ini, penulis ingin mengajak melihat lebih dekat dan
terfokus pada peranan operasi terminal konvensional dalam menunjang kelancaran arus barang
di pelabuhan, meskipun kurang signifikan, dapat membantu menyelesaikan masalah pengelolaan
pelabuhan ini. Penulis yakin jika pelabuhan dapat dikelola dengan baik, pemasukan devisa bagi
Indonesia akan mengalami pertumbuhan kearah yang lebih baik juga

Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah

Adapun maksud dari perumusan masalah yang hendak diteliti dan berdasarkan uraian yang telah
dikemukakan pada latar belakang masalah diatas, maka penulis akan mengindentifikasi
permasalahan sebagai berikut :
a. Peranan terminal Konvensional
b. aktivitas arus barang pada terminal Konvensional di Indonesia
1.2.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah terfokus
dengan peranan terminal konvensional ini sendiri demi terciptanya kelancaran arus barang di
pelabuhan.
3. Pokok Masalah
a. Bagaimana Peranan terminal Konvensional di Indonesia saat ini ?
b. Bagaimana aktivitas arus barang pada terminal Konvensional di Indonesia?
1.3 Tujuan Penulisan
a.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai peranan terminal konvensional

b.

Untuk memberikan pengetahuan tentang sejauh mana aktivitas arus barang pada terminal
konvensional di Indonesia

1.4 Manfaat
a.

Bagi Penulis
Untuk menciptakan dan mengasah pemikiran yang lebih kritis mengenai langkah langkah yang
harus di ambil untuk meningkatkan kinerja pelabuhan di Indonesia.

b. Bagi Pembaca
Untuk menambah wawasan pembaca mengenai peranan dan pengelolaan terminal konvensional
dan dapat belajar tentang ilmu yang terkait dengan terminal konvensional yang ada di Indonesia.

PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
Terminal konvensional adalah terminal yang digunakan untuk melakukan aktivitas
bongkar muat kapal kargo. Terminal konvensional terdiri dari pelataran dermaga, gudanggudang, lapangan terbuka dan peralatan penunjang bongkar muat untuk membantu
pembongkaran dan pemuatan dari dan ke kapal.

Pelabuhan dapat di definisikan sebagai daerah perairan yang terlindung dari gelombang laut
dan di lengkapi dengan fasilitas terminal meliputi:
1. Dermaga, tempat di mana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang.
2. Crane, untuk melaksanakan kegiatan bongkar muat barang.
3. Gudang Laut (transito), tempat untuk menyimpan muatan dari kapal atau yang akan di pindah
ke kapal.

Adapun beberapa jenis pelabuhan meliputi;


Pelabuhan Umum adalah pelabuhan yang diselenggarakan untuk kepentingan pelayanan

masyarakat umum
Pelabuhan khusus merupakan pelabuhan yang dibangun dan dijalankan guna menunjang

kegiatan yang bersifat khusus dan pada umumnya untuk kepentingan individu atau kelompok.
Pelabuhan laut merupakan tempat yang digunakan untuk melakukan pelayanan angkutan laut
Pelabuhan penyebrangan merupakan pelabuhan yang digunakan khusus untuk kegiatan

penyebrangan dari satu pelabuhan dengan pelabuhan yang lainnya yang mempunyai keterkaitan
Pelabuhan sungai dan danau merupakan pelabuhan yang melayani kebutuhan angkutan di

sebuah danau ataupun sungai


Pelabuhan Daratan adalah suatu tempat tertentu di daratan dengan batas-batas yang jelas,
dilengkapi dengan fasilitas bongkar muat, lapangan penumpukan dan gudang serta prasarana dan
sarana angkutan barang dengan cara pengemasan khusus dan berfungsi sebagai pelabuhan umum
Maksud dan tujuan tatanan pelabuhan nasional dimana Tatanan Kepelabuhanan Nasional
merupakan dasar dalam perencanaan pembangunan, pendayagunaan, pengembangan dan
pengoperasian pelabuhan di seluruh Indonesia, baik pelabuhan laut, pelabuhan penyeberangan,
pelabuhan sungai dan danau, pelabuhan daratan dan pelabuhan khusus yang bertujuan:

terjalinnya suatu jaringan infrastruktur pelabuhan secara terpadu, selaras dan harmonis agar

bersaing dan tidak saling mengganggu yang bersifat dinamis


terjadinya efisiensi transportasi taut secara nasional;
terwujudnya penyediaan jasa kepelabuhanan sesuai dengan tingkat kebutuhan;
terwujudnya penyelenggaraan pelabuhan yang handal dan berkemampuan tinggi dalam rangka
menunjang pembangunan nasional dan daerah

Selain itu pebuhan juga melaksanakan tugas dan peranan sebagai berikut;

a. pemerintahan;
1) pelaksana fungsi keselamatan pelayaran;
2) pelaksana fungsi Bea dan Cukai;
3) pelaksana fungsi imigrasi;
4) pelaksana fungsi karantina;
5) pelaksana fungsi keamanan dan ketertiban;
b. pengusahaan jasa kepelabuhanan:
1) Usaha pokok yang meliputi pelayanan kapal, barang dan penumpang;
2) usaha penunjang yang meliputi persewaan gudang, lahan dan lain-lain.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam hal pengelolaan pelabuhan, yaitu ;
a. Pelabuhan harus terletak pada lokasi yang dapat menjamin keamanan dan keselamatan pelayaran
serta dapat dikembangkan dan dipelihara sesuai standar yang berlaku;
b. Pelabuhan harus mempertimbangkan kemudahan pencapaian bagi pengguna;
c. Pelabuhan harus mudah dikembangkan, untuk memenuhi peningkatan permintaan akan jasa
angkutan laut;
d. Pelabuhan harus menjamin pengoperasian dalam jangka waktu panjang;
e. Pelabuhan harus berwawasan lingkungan;
f. Pelabuhan harus terjangkau secara ekonomis bagi pengguna dan penyelenggara pelabuhan.
Ada beberapa fasilitas pokok dan penunjang yang wajib dimiliki oleh sebuah pelabuhan,
yaitu ;
a. perairan tempat labuh termasuk alur pelayaran
b. kolam pelabuhan
c. fasilitas sandar kapal
d. penimbangan muatan
e. terminal penumpang
f. akses penumpang dan barang ke dermaga
g. perkantoran untuk kegiatan perkantoran pemerintahan dan pelayanan jasa
h. fasilitas penyimpanan bahan bakar (Bunker)
i. instalasi air, listrik dan komunikasi
j. akses jalan dan atau rel kereta api
k. fasilitas pemadam kebakaran
l. tempat tunggu kendaran bermotor sebelum naik ke kapal.
Dan fasilitas penunjangnya adalah :
a. kawasan perkantoran untuk menunjang kelancaran pelayanan jasa kepelabuhanan
b. tempat penampungan limbah
c. fasilitas usaha yang menunjang kegiatan pelabuhan
d. area pengembangan pelabuhan.

Dalam hal otoritas pengelolaannya, pelabuhan dikelola dengan beberapa jenis pengelolaan
sesuai dengan fungsi dan hirarkinya. Pelabuhan laut lokal yang diselenggarakan oleh Pemerintah
(unit Pelaksana Teknis/Satuan Kerja Pelabuhan), diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota
di lokasi pelabuhan laut tersebut berada sebagai tugas desentralisasi. Kemudian Pelabuhan laut
regional yang diselengarakan oleh Pemerintah (Unit Pelaksana Teknis/satuan Kerja Pelabuhan),
dilimpahkan kepada Pemerintah Propinsi di lokasi pelabuhan laut tersebut berada, sebagai tugas
dekosentrasi untuk pelabuhan yang berfungsi sebagai Pelabuhan penyeberangan diselenggarakan
oleh Pemerintah yang pelaksanaannya diserahkan kepada Badan Usaha Milik Negara atau oleh
Kabupaten/Kota yang pelaksanaannya oleh Unit Pelaksana Teknis kabupaten/Kota atau Badan
Usaha Pelabuhan Daerah.
2.2 Peranan terminal konvensional di Indonesia
Terminal konvensional dipakai untuk kapal-kapal kargo biasa, yaitu kapal-kapal yang
dilengkapi dengan peralatan bongkar muat dan membawa berbagai jenis muatan yang
memerlukan pemadatan khusus bila disimpan dalam palkanya(karung, peti). Peti kemas juga ada
yang dibongkar di dermaga konvensional namun karena pelataran antara dermaga dan gudang
sempit akan menimbulkan kesukaran dalam angkutan maupun pergerakannya.
Di dermaga konvensional terdapat lebih banyak tenaga manusia atau di pelabuhan disebut
Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM). TKBM di dermaga ini diperuntukkan mengangkat barang
dari gudang ke dermaga di sisi lambung kapal atau sebaliknya, baik itu masih dilakukan dengan
dipanggul, dengan kereta dorong maupun forklift. TKBM juga diperuntukkan membantu
menumpuk atau membongkar muatan di kapal, untuk menyusun muatan di gudang maupun
membongkarnya dan juga diperuntukkan meletakkan atau membongkar dari alat angkut atau
truk.
Pengelolaan pelabuhan di Indonesia bisa dikatakan masih belum mengembirakan, apalagi
membanggakan. Masih banyak pengelelolaan yang kurang professional dari para pengelola
pelabuhan, yang dalam hal ini adalah pemerintah. Masih banyak kekurangan yang bisa
diidentifikasi oleh para stakeholders di bidang pelabuhan ini.

Disamping kekurangan kekurangan tersebut, ada beberapa masalah - masalah umum yang
1.
2.
3.
4.
5.

sering muncul dalam konteks pengelolaan pelabuhan. Masalah masalah itu ialah antara lain :
Lamanya proses bongkar muat di pelabuhan pelabuhan di Indonesia
Lamanya pengurusan kepabeanan di Indonesia
Fasilitas pelabuhan yang berkualitas buruk
Lamanya waktu tunggu di pelabuhan pelabuhan di Indonesia
Kedalaman pelabuhan di Indonesia yang tidak memenuhi syarat
Kebutuhan logistik nasional
Faktanya masih banyak masalah yang dapat diidentifikasi dari pengelolaan pelabuhan. Tetapi
5 masalah masalah yang ada di atas merupakan masalah masalah umum yang sering terjadi
dalam hal pengelolaan pelabuhan di Indonesia.
Para pengusaha selaku pihak yang paling sering memanfaatkan jasa pelabuhan ini pun kerap
kali mengeluh mengenai buruknya sarana dan prasarana dari pelabuhan pelabuhan di
Indonesia. Salah satu contohnya ialah pada pelabuhan tanjung priok. Seperti yang telah
disebutkan sebelumnya, para pengusaha yang barang barangnya di angkut melalui container
melalui pelabuhan tanjung priok kerap kali menghadapi lamanya proses bongkar muat di
pelabuhan ini. Akibat keterlambatan penanganan kargo, banyak kapal menghindari Tanjung
Priok. Untuk keperluan ekspor impor, kapal-kapal asing memilih untuk berlabuh di Singapura
dan Malaysia. Bank Dunia pun mencatat, system dan efisiensi pelabuhan di Indonesia sangat
buruk. Kondisi ini jelas memperburuk daya saing harga barang Indonesia. Akibatnya, potensi
devisa pun menguap ke Negara Negara lain yang bertetanggga dengan Indonesia.
Masalah lain yang kerap muncul dalam hal pengelolaan pelabuhan di Indonesia adalah
lamanya waktu kepngerusan kepabeanan di Indonesia. Hal ini menyebabkan rendahnya minat
para investor yang sebagian besar aktivitasnya berhubungan dengan pelabuhan untuk masuk ke
Indonesia. Mereka enggan untuk berurusan dengan birokrasi Indonesia yang sangat berbelit
belit. Alas an lainnya ialah karena mereka sadar, dengan birokrasi yang semakin berbelit belit,
hal itu akan mempengaruhi stabilitas dari produk mereka. Karena mereka mau tidak mau mereka
pasti akan memperhitungkan biaya biaya birokrasi Indonesia kedalam produk mereka, yang
sudah pasti merupakan sebuah pemborosan dan tidak menambah nilai apa apa kepada produk
yang mereka jual.
Selain itu masalah mengenai buruknya fasilitas fasilitas yang tersedia di pelabuhan
pelabuhan Indonesia juga merupakan permasalahan umum yang sampai sekarang belum ada
penyelesaiannya.

Fasilitas fasilitas pelabuhan di Indonesia banyak yang sudah tua dan juga kurang berfungsi
dengan baik karena tidak di maintain dengan baik. Hal ini tentu saja sangat mempengaruhi
operasional dan citra pelabuhan di Indonesia.
Jika dibandingkan dengan Negara tetangga terdekat kita, Malaysia, Indonesia jauh tertinggal
dalam hal ketersediaan pelabuhan fasilitas pelabuhan yang memadai.
Salah fasilitas pelabuhan Indonesia yang kurang memadai adalah kedalaman pelabuhan atau
deep see port yang ada di Indonesia. Sebagian besar pelabuhan di Indonesia tidak bisa menjaga
tingkat kedalaman lautnya sampai 14 meter atau lebih sehingga tidak dapat memenuhi kriteria
deep sea port. Akibatnya, pelabuhan-pelabuhan di Indonesia hanya menjadi pengumpan bagi
pelabuhan milik beberapa negara tetangga.
Masalah masalah diatas menyebabkan pengelolaan pelabuhan menjadi tidak efektif. Hal ini
berujung pada lamanya waktu tunggu bagi kapal kapal untuk bersandar di pelabuhan
pelabuhan yang ada di Indonesia.
Pemerintah saat ini dituntut untuk segera memperbaiki masalah ini. Karena pelabuhan
mempunyai peran dan fungsi yang sangat penting dalam pergerakan dan pertumbuhan
perekonomian suatu negara.

Langkah yang perlu diambil untuk menyelesaikan permasalahan ini adalah dengan merubah
system administrasi pada pelabuhan di Indonesia. Pelabuhan pelabuhan di Indonesia memiliki
kinerja yang lambat dari segi administrasi karena terlalu banyak berkas berkas dan juga
birokrat yang harus dilewati sebelum sistem dijalankan.
Permasalahan ini dapat diatasi dengan melengkapi pelabuhan pelabuhan di Indonesia
dengan sistem informasi yang memadai. Kemudian perlu dilakukan evaluasi terhadap
proporsionalitas dari managamen di pelabuhan. Jika kita ingin mempercepat jalannya suatu
sistem, salah satu caranya ialah menyederhanakan proses dari sitem tersebut tanpa
mengesampingkan esensinya. Oleh karena itu praktek praktek birokratif harus segera
dihilangkan guna meningkatkan kinerja pelabuhan dari segi pengelolaan waktu. Tetapi hal yang
paling penting untuk diperhatikan adalah pengembangan sumber daya manusia di pelabuhan
pelabuhan di Indonesia. Hal ini penting karena, jangan sampai perampingan angkatan kerja pada
pelabuhan justru menurunkan tingkat produktivitas dari pelabuhan itu sendiri. Maka dari itu
diperlukan tenaga tenaga kerja yang terampil, dalam jumlah yang pas, untuk melaksanakan

fungsi dan tugas dari pengelolaan pelabuhan. Tentu saja pengembangan keterampilan dalam hal
penggunaan teknologi berbasis informasi dan juga yang sifatnya teknikal merupakan prioritas.
Karena hal inilah yang mampu mendorong produktivitas.
Namun masalah pelabuhan di Indonesia adalah suatu hal yang kompleks. Diperlukan
kesungguhan dari tiap tiap stakeholders yang ada untuk memperbaiki kinerja pelabuhan. Selain
itu diperlukan pengukuran yang presisi terhadap tiap strategi yang di terapkan. Agar modal yang
besar yang digunakan untuk membangun pelabuhan dapat dipertanggungjawabkan nantinya.
Permerintah tentu saja memegang peran penting untuk hal ini. Pemerintah harus berperan
sebagai penyelia yang secara berkala memantau penerapan dari semua strategi yang telah
disepakati dan diterapkan. Karena pada umumnya meskipun telah dirumuskan dengan sangat
baik, tiap strategi yang ada menjadi kacau saat diimplementasikan. Hal ini tentu saja karena
kurangnya koordinasi. Diharapkan pemerintah dapat menjalankan peran ini dengan baik, bukan
malah semakin memperburuknya.

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengelolaan pelabuhan merupakan suatu hal yang sangat kompleks. Meskipun pemerintah
telah dengan sangat baik menetapkan ketentuan pengelolaannya, masalah masih tetap ada. Hal
ini umumnya dikarenakan kurangnya modal untuk mengembangkan pelabuhan yang ada.

Sehingga menyebabkan kurang baiknya kepengurusan pelabuhan, seperti buruknya fasilitas


pelabuhan yang ada.
Prestasi pelabuhan di Indonesia juga tidak membanggakan. Kita masih kalah jauh jika
dibandingkan dengan negara negara asia tenggara lainnya seperti Singapura dan Malaysia.
Oleh karena itu kita perlu untuk mengejar ketertinggalan kita ini.
Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah memperbaiki fasilitas dasar dari pelabuhan,
yang selama ini selalu dikeluhkan. Peran serta pemerintah sangat penting guna memastikan
bahwa hal ini berjalan sebagaimana mestinya.
Dengan adanya kesadaran mengenai hal ini, niscaya akan tercipta pola pengembangan
pelabuhan yang berkesinambungan, yang mampu untuk memperbaiki kinerja pelabuhan di
Indonesia. Namun sekali lagi kami tekankan, tahap perncanaan dan tahap pengawasan
merupakan factor yang sangat mempengaruhi terwujudnya hal ini.
Tidak realistis memang mengharapkan Indonesia mampu untuk bersaing dengan Singapura
atau Malysia dalam hal kualitas pelabuhan. Akan tetapi kita harus tetap optimis, pelabuhan di
Indonesia suatu saat nanti akan memilikiprestasi yang membanggakan.

3.2 Daftar Pustaka


http://www.beritamaritim.com
http://www.belitungkab.go.id
http://www.investor.co.id
http://www.pksplipb.or.id
http://febrian-tekniksipil.blogspot.com
http://blhkabsukabumi.wordpress.com
https://bp3ip3sakti11.wordpress.com

http://buletinhapeka.blogspot.co.id

Anda mungkin juga menyukai