Anda di halaman 1dari 9

OBSERVASI PT.

PRIMA INTERNATIONAL CARGO UNTUK


MEMENUHI TUGAS MANAJEMEN FREIGHT

Disusun Oleh:
Kelas 1 Logistik D

1. Agung Gideo Tamba 16118117


2. Arum Puspita Dewi 16118118
3. Bilqis Annisa Urrahmah 16118120
4. Pian Alviansyah 16118109

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LOGISTIK

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN LOGISTIK INDONESIA

BANDUNG

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Freihgt forwarding nasional poda pertengahan tahun 1970 an sudah


ada di Inonesia walaupun masih dalam bentuk kelompok-kelompok atau
associate member. Pada tahun 1977 -1978 beberapa perusahaan freight
forwarding nasional yang secara mandiri melakukan kegiatan jasa freigt
forwarding, disamping fungsinya sebagai agen perusahaan freight
forwarding luar negeri. Volume perdagangan Indonesia semangkin
meningkat sehingga memerlukan perusahaan jasa angkutan yang betul-
betul dapat dapat menunjang kegiatan ekspor komoditi. Indonesia ke luar
negeri. Freight forwarding berusaha "menjadi arsitek dalam pengiriman
barang ekspor keluar negeri dan sekaligus menjadi agen of development
dalam membantu pemerintah mempromosikan barang-barang Indonesia
di luar negeri.
BAB II

PENDAHULUAN

2.1 Pengertian Freight Forwarding


Sangat sulit untuk mengartikan secara tegas tentang arti freight
forwarding, namun demikian Irsyaf Syarif memberikan batasan tentang
jasa freight forwarding. Freight forwarding mempunyai tugas sebagai
pengelola jasa dan pengelolahan jasa tersebut dikatakan sebagai arsitek
pada transportasi. Dengan kata lain dikatakan bahwa forwarding tersebut
selalu dikaitkan dengan transportasi. Oleh sebab itu International freight
forwarding merupakan jasa angkutan barang umum dengan
menggunakan transportasi baik darat, laut maupun udara.
Pada mulanya Manusia mempergunakan kuda atau lembu untuk
mengangkut barang umum, namun pada perkembangan sekarang
pengelola jasa mempergunakan mobil, truk, truk gandeng peda angkutan
luar agar barang yang dikirim tiba dalam keadaan selamat.
Pengertian freight forwarding diketemukan pada International
maritim dictionary antara lain :
• Seseorang atau perusahaan yang melakukan pekerjaan atau nama kapal
atau eksportir dan memberikan perincian secara mendetail tentang
pengiriman barang tereebut,
• pengapalan, asuransu dan pengurusan dokumen-dokumen barang
tereebut,
• pengiriman barang dari pelabuhan kedaerah yang di tuju,
• pelayanan jasa termasuk pajak bea cukai,
• mencarter tempat untuk barang tersebut, mempersiapkan LC,
• membuat invoice dan seluruh surat- surat yang berkaitan dengan barang
yang akan dikirim.
Berdasarkan kegiatan yang dilakukan oleh freight forwarding
terlihat bahwa ia benar-benar sebagai arsi tek yang ungg'u dalam
pengirim barang tersebut. Keberhasilan pengiriman barang yang baik
tergantung kepada freight forwarding yang benar -benar memberikan
pengelolaan yang baik. Seandainya kita menyerahkan pekerjaan tersebut
kepada masing-masing orang atau perusahaan akan memakan waktu
yang lama dan biaya yang tinggi. Untuk itu freight forwarding akan
menghemat penggunaan waktu dan biaya dalam pengiriman barang-
barang umum. Kitab Hukum Dagang Indonesia mengatur tentang
pengertian freight forwarding yang diartikannya sebagai ekspeditur al.
Ekspeditur adalah orang yang pekerjaannya menjadi tukang
menyuruhkan kepada orang lain untuk menyelenggarakan pengangicutan
barang-barang dagangan dan lainnya melalui darat dan perairan.
Berdasarkan hal tersebut diatas jelas terlihat bahwa freight forwarding
berusaha untuk memberikan jasa transportasi yang baik melalui darat laut
dan udara.
Freight forwarding pada mulanya berorientasi pada konsumer
dimana pelayanan merupakan produk produsen. Jasa angkutan
merupakan perencanaan transpot logistik untuk memenuhi kebutuhan
konsumer. Pengelola jasa adalah pengusaha transportasi tanpa logistik
yang merupakan pengetahuan yang berhubungan dengan kegiatan yang
dibutuhkan untuk menciptakan produk dan jasa yang sesuai dengan
keinginan konsumen pada saat itu, tempat dan keadaan yang diperlukan.
Pekerjaan yang termasuk kedalam freight forwarding tersebut adalah
transportasi, manajemen, mencari order, prosedur, gudang, penangan
barang, pengepakan dan penjadwalan produk. Hal ini merupakan kunci
bagai perusahaan jasa angkutan dalam memjual jasa dengan menawarkan
gudang (logistik) dan perencanaan yang baik dalam pengiriman barang
ekspor.
Dalam pelaksanaan jasa pengangkutan barang umum dilakukan
oleh EMKL ( Ekspedisi muatan kapal laut) dan EMPU ( ekspedisi
muatan kapal udara ) merupakan perusahaan yang melakukan usaha
untuk pengurusan dokumen-dokumen dan pekerjaan yang menyangicut
penerimaan/penyerahan muatan yang diangkut melalui laut untuk
diserahkan kepada/di terima dart perusahaan pelayaran untuk
kepentingan pemilik barang.
EMPU merupakan perusahaan yang melakukan usaha untuk
pengurusan dokumen – dokumen dan pekerjaan yang menyangkut
penerimaan penyerahan muatan yang diangkut melalui udara untuk
diBerahkan kepada/diterima dari perusahaan pelayaran untuk
kepentingan pemilik barang.
Dalam proses pengiriman barang, dokumen pengiriman barang
ekspor sangat penting dalam memperlancar pengiriman barang dari
tempat asal barang sampai ketujuan akhir Jasa EMKL dan EMPU dalam
pengiriman barang angkutan umum akan memberikan keuntungan
kepada pemilik barang dimana waktu yang dipergunakan tidak begitu
lama dan biaya yang dikeluarkan dapat diperkecil.

2.2 Bill of Lading (B/L)

Pengertian B/L (Bill Of Lading) adalah surat tanda terima barang


kepada kapal laut atau bukti kepemilikan barang yang berisi perjanjian
pengangkutan barang. B/L digunakan untuk khususnya kapal laut yang
mengangkut ekspor impor barang. Ketika barang ada surat B/L (Bill Of
Lading) maka barang tersebut akan diberikan jaminan dan pengamanan
yang ketat.

Bukan hanya pengiriman yang membutuhkan B/L (Bill Of Lading),


tetapi penerimaan juga perlu B/L (Bill Of Lading). Mengapa demikian?
Jika barang memiliki surat resmi kepemilikan berarti barang tersebut
tidak ilegal. Barang ilegal tidak diizinkan di pasarkan dan si konsumsi
public.
Pengambilan barang atau penjemputan barang juga harus
menunjukkan surat B/L (Bill Of Lading) yang sudah dibuat. Jadi sangat
penting sekali surat B/L (Bill Of Lading) bagi ekspor impor barang di
Indonesia.

Fungsi B/L

Berikut ini beberapa fungsi B/L (Bill Of Lading) antara lain:

 Bukti Perjanjian pengangkutan dan penyerahan barang kepada


pengangkut
 Bukti kepemilikan barang secara resmi
 Bukti penerimaan dan pengiriman barang
 Asuransi barang
 Penjagaan barang
 Sebagai pelantara antara pemilik dan penerima
 Sebagai bentuk kerjasama antara pemilik, pengangkur, dan penerima

2.3 Invoice / Packing List

Invoice adalah suatu dokumen yang digunakan sebagai pernyataan


penagihan yang dikeluarkan oleh penjual kepada pembeli dimana invoice
tersebut berisi tentang perincian item yang dibeli, harga satuan dan total
harga, serta tanggal pembeliannya.

Pada umumnya invoice/ faktur dibuat dalam tiga rangkap, dimana


satu lembar copy untuk pembeli bila telah melunasi tagihan, satu lembar
copy untuk arsip bagian penjualan, dan satu lembar copy untuk laporan
bagian keuangan. Lembar invoice tersebut merupakan bukti transaksi
penjualan yang dilakukan secara kredit.
Semua perusahaan atau bisnis membutuhkan invoice/ faktur, baik
itu perusahaan dagang maupun perusahaan jasa, sebagai dokumen
penagihan resmi kepada pelanggan mereka.

2.4 Shipping Instruction


Shipping Instruction (SI) adalah perintah/instruksi
pengapalan/pengiriman yang dibuat oleh eksportir/ pengirim barang
kepada perusahaan pengangkutan. Perusahaan pengangkutan disini bisa
perusahaan pelayaran untuk laut, perusahaan penerbangan untuk udara
maupun darat, maupun lainnya jika memang pengiriman atau ekspor
barang tidak melalui laut atau udara atau darat sekalipun.

Prisipnya SI adalah merupakan dokumen perintah kerja kepada pihak


pengangkutan untuk mengangkutan barang ekspor milik eksportir. 
Didalam SI ini wajib disebutkan hal-hal sebagai berikut :

1. Tanggal dan nomer SI.


2. Nama perusahaan pengangkut yang ditunjuk (pelayaran,
penerbangan).
3. Nama eksportir (pengirim barang).
4. Nama importir (penerima barang) di luar negeri
5. Nama komiditas yang diekspor.
6. Jumlah dan jenis pengemas (jika menggunakan kontainer, maka
sebutkan jumlah kontainer dan ukuran yang diminta).
7. Berat bersih dan berat kotor + kubikasi.
8. Pelabuhan muat dan pelabuhan bongkar .
9. Rencana tanggal ekspor.
10. Tanggal suffing (muat barang) dan lokasinya.
11. . Metode pembayaran ongkos pengangkutan (dimuka atau di
kemudian setelah barang sampai).
12. Catatan lain yang dipandang perlu disertakan.
BAB III

METODELOGI OBSERVASI

3.1 Langkah-langkah Masalah

Dalam upaya menyelesaikan penelitian ini dibutuhkan suatu proses yang


terstruktur dan sistematis. Adapun langkah-langkah penyelesaian masalah
penelitian adalah sebagai berikut :

Gambar 3. 1 “FlowchartLangkah – langkah Penelitian”


3.2 Uraian Lagkah-Langkah Pemecahan Masalah

3.2.1 Studi Pustaka


Studi Pustaka merupakan landasan teori mengenai
perbandingan peminat costumer, melihat dari data yang diolah
dalam Microsoft Excel

3.2.2 Observasi
Melakukan observasi ke tempat yang ingin di teliti
(PT.PRIMA CARGO INTERNATIONAL)

3.2.3 Pengumpulan Data


Data yang dikumpulkan berupa B/L, SI, dan
Invoice/Packing List dari PT.PRIMA INTERNATIONAL
CARGO.

3.2.4 Analisis
Membahas mengenai hasil pengolahan data untuk dapat
memberikan usulan yang lebih baik untuk perusahaan.

3.2.5 Kesimpulan dan Saran


Dapat ditarik kesimpulan dari analisis, selanjutnya
memberikan saran untuk penelitian lebih lanjut dari penelitian yang
sekarang.

Anda mungkin juga menyukai