Anda di halaman 1dari 12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
“Proses Kegiatan Dan Perhitungan Tarif Bongkar Muat Oleh PT. Rimo Transport
Expressindo di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang”.
2.1 Tinjauan Pustaka
1. Pengertian bongkar Muat Barang Ekspor Impor
Pengertian dari pembongkaran dan pemuatan di ambil dari (Amir M.S, Seluk Beluk Niaga
dan Perdagangan Internasional, Bharata Karya Aksara,1987).
a. Pengertian pembongkaran
Adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh Perusahaan Bongkar Muat (PBM) untuk
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan pembongkaran barang dari kapal ke gudang /
lapangan maupun pembongkaran langsung / tidak langsung.
b. Pengertian pemuatan
Adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan bongkar muat untuk
menyelenggarakan kegiatan – kegiatan pemuatan dari gudang / lapangan maupun
pemuatan langsung dari truck (ufscheep) sampai barang tersusun dalam palka kapal.
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan bongkar muat adalah sebagai
berikut :
1. STEVEDORING
"Melaksanakan kegiatan membongkar barang dari palka ke dermaga, tongkang, truck, atau
memuat barang dari dermaga tongkang, truck ke dalam palka kapal dengan menggunakan
derek kapal atau derek dermaga”.

2. CARGODORING
"Melaksanakan kegiatan memindahkan barang dari extackle / sling dilambung kapal,
mengangkat di dermaga, memindahkan dan menyusun barang dalam gudang / lapangan atau
sebaliknya.” (INPRES No.IV Tahun 1985, Kebijaksanaan Kelancaran ArusBarang Untuk
Menunjang Kegiatan Ekonomi, Aneka Ilmu, 1986).

3. DELIVERY / RECEIVING
"Delivery adalah kegiatan mengambil barang dari timbunan di gudang lapangan dan
menyerahkan sampai tersusun diatas kendaraan rapat dipintu gudang / lapangan penimbunan".

"Receiving adalah kegiatan mengambil barang dari kendaraan rapat dipintu gudang atau
lapangan penimbunan sampai barang tersusun digudang / lapangan penimbunan "(H. Banu
Santoso, BA, Port Terminal Operation, AMNI Semarang).

c. Pengertian ekspor
Adalah penjualan barang ke luar negeri dengan menggunakan sistem pembayaran, kualitas,
kuantitas dan syarat penjualan lainnya yang telah disetujui oleh pihak eksportir dan importir.
Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas
dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya
membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Ekspor
adalah bagian penting dari perdagangan internasional. Penjualan barang oleh eksportir keluar
negeri dikenai berbagai ketentuan dan pembatasan serta syarat-syarat khusus pada jenis
komoditas tertentu termasuk cara penangan dan pengamanannya. Setiap negara memiliki
peraturan dan ketentuan perdagangan yang berbeda-beda. Khusus ekspor komoditas pertanian
dan perikanan di indonesia sebagaian besar tidak memiliki ketentuan dan syarat yang terlalu
rumit bahkan pemerintah saat ini mempermudah setiap perusahaan untuk mengekspor hasil
pertanian dan perikanannya ke luar negeri.

d. Pengertian impor
Adalah proses pembelian barang atau jasa asing dari suatu negara ke negara lain. Impor
barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara
pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari perdagangan internasional.Jika
perusahaan menjual produknya secara lokal, mereka dapat manfaat karena harga lebih murah
dan kualitas lebih tinggi dibandingkan pasokan dari dalam negeri.Impor juga sangat
dipengaruhi 2 faktor yakni, pajak dan kuota.Tingkat impor dipengaruhi oleh hambatan
peraturan perdagangan.Pemerintah mengenakan tarif (pajak) pada produk impor. Pajak itu
biasanya dibayar langsung oleh importir, yang kemudian akan membebankan kepada
konsumen berupa harga lebih tinggi dari produknya. Demikianlah sebuah produk mungkin
berharga terlalu tinggi dibandingkan produk yang berasal dari dalam negeri.Ketika
pemerintah asing menerapkan tarif, kemampuan perusahaan asing untuk bersaing di Negara-
negara itu dibatasi.Pemerintah juga dapat menerapkan kuota pada produk impor, yang
membatasi jumlah produk yang dapat dimpor.Jenis hambatan perdagangan seperti ini bahkan
lebih membatasi dibandingkan tarif, karena secara eskpilit menetapkan batas jumlah yang
dapat dimpor.

2. Penyelenggaraan Pengangkutan Peti Kemas Melalui Laut


a. Pengertian Peti Kemas
Pengertian peti kemassecara umum adalah peti atau kotak yang memenuhi persyaratan
teknis sesuai dengan International Organization for Standardization (ISO) sebagai alat atau
perangkat pengangkutan barang yang bisa digunakan diberbagai moda, mulai dari moda
jalandengan truk peti kemas, kereta api dan kapal petikemas laut. Sedangkan peti kemas dapat
digambarkan sebagai gudang yang dapat dipindahkan (Removable Warehouse) yang
digunakan untuk mengangkut barang. Merupakan perangkat perdagangan dan sekaligus juga
merupakan komponen dari pada sistem pengangkutan.Berdasarkan pengertian peti kemas
secara umum tersebut, maka Abdul Kadir ( 1991:19 ) merumuskan definisi sebagai berikut :

“Peti kemas adalah adalah satu kemasan yang dirancang secara khusus dengan ukuran
tertentu, dapat dipakai berulang kali, dipergunakan untuk menyimpan dan sekaligus
mengangkut muatan yang ada di dalamnya.

Sementara itu, definisi pengangkutan secara umum juga diberikan oleh

H.M.N.Purwosutjipto ( 2003 : 22 ) yaitu :


“Peti kemas adalah membungkus atau membawa muatan dalam peti-peti yang sama dan
membuat semua kendaraan dapat mengangkutnya sebagai satu kesatuan, baik kendaraan itu
berupa Kapal laut, kereta api, truk, atau angkutan lainnya, dan dapat membawanya secara
cepat, aman, dan efisien atau bila mungkin, dari pintu ke pintu (door to door)”.
Setelah menela’ah definisi peti kemas oleh H.M.N. Purwosutjipto, dapat diketahui bahwa
suatu penyelenggaraan pengangkutan peti kemas dilandasi oleh suatu bentuk perjanjian
yang bersifat timbal balik. Dalam arti bahwa parapihak dalam perjanjian ini adalah
Pengangkutan dan Pengirim, yang masing-masing memiliki kewajiban dan hak sendiri-
sendiri.
Kewajiban pengangkut berupa menyelenggarakan jasa pengangkutan eti kemasdari suatu
tempat ke tempat tujuan tertentu dengan selamat, sehingga pengangkut berhak untuk
menerima pembayaran berupa uang pengangkutan dari Pengirim. Sedangkan pengirim
berkewajiban membayar uang kepada pengangkutan, sehingga pengirim berhak untuk
memperoleh pelayanan jasa pengangkutan secara aman dan selamat hingga tiba di tempat
tujuan.

3. Pengertian Pengangkutan Peti Kemas MelaluiLaut


Pengangkutan peti kemas melalui laut merupakan usaha pelayaran niaga yang bergerak
dalam bidang penyediaan jasa angkutan muatan laut dimana kegiatan usahanya sangat luas
bidangnya serta memegang peranan penting untuk memajukan perdagangan dalam dan luar
negeri termasuk didalam usahanya memperlancar arus barang dari berbagai daerah
produksi ke daerah konsumen. Dalam pengertian perdagangan pengangkutan laut dapat
dianggap sebagai suatu kegiatan dari kesibukan yang bertujuan mempertinggi arti dan
kegunaan suatu barang dengan jalan memindahkan peti kemas tersebut dari suatu pulau
(negara) ke pulau (negara) lain. ( Djatmiko, 1996 : 119)

Menurut Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 1988 tentang Angkutan Perairan


mendefinisikan pengertian angkutan laut adalah setiap angkutan dengan menggunakan kapal
untuk mengangkut peti kemas, penumpang, barang dan hewan dalam satu perjalanan atau
lebih dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain yang diselenggarakan oleh perusahaan angkutan
laut.(PP No. 82 tahun 1999 bab I pasal 1 ayat 2 tentang Angkutan Perairan).

4. Tujuan Dan Fungsi Pengangkutan Peti Kemas Melalui Laut

Tujuan pengangkutan peti kemas melalui laut adalah meningkatkan daya guna dan nilai
baik peti kemas yang diangkut dari satu pelabuhan menuju ke pelabuhan tujuan . Hal ini
selaras dengan tujuan pengangkutan peti kemas secara umum sebagaimana dirumuskan oleh
Purwosutjipto (2003:1) yaitu “untuk meningkatkan daya guna dan nilai baik barang maupun
penumpang”.

Sementara itu, Abdul Kadir (1991:19) merumuskan tujuan pengangkutan peti kemas
berupa “sampai atau tiba di tempat tujuan yang ditentukan dengan selamat dan biaya
pengangkutan lunas”.
Berdasarkan rumusan tujuan pengangkutan peti kemas tersebut diatas, maka apabila
kegiatanperpindahanpeti kemas atau container tersebut selanjutnya tidak mampu
meningkatkan daya guna dan nilainya, sehingga kegiatan tearsebut tidak perlu dilakukan
mengingat hanya merupakan kegiatan yang merugikan terutaman bagi para pedagang maupun
penumpang selaku pekerja.

Fungsi pengangkutan peti kemas secara umum adalah memindahkan peti kemasdari suatu
tempat ke tempat yang lain dengan maksud untuk meningkatkan daya guna dan nilai.

Meningkatnya kegunaan dan nilai peti kemas tersebut dimungkinkan dengan adanya
kegiatan pemindahan peti kemas dandengan alat pengangkutan dari suatu tempat dimana
kegunaan dan nilai peti kemas tersebut terlalu rendah, menuju ke tempat lain yang kegunaan
dan nilainya relatif lebih tinggi. Begitupun dengan penyelenggaraan pengangkutan peti kemas
melalui laut, dalam hal mana fungsinya juga dimaksudkan untuk meningkatkan kegunaan dan
nilai peti kemas maupun yang diangkut dari satu pelabuhan menuju pelabuhan tujuan
pengangkutan.

1.2 Gambaran Umum Obyek Penulisan


1. DokumenBongkar Muat Peti Kemas Dan Ekspor Impor
Menurut Capt. Istopo. M.Sc, Master Mariner, Kapal danMuatannya, Cetakan Kedua,
Jakarta, 1999, antaralain :

a. Dokumen Pembongkaran Peti Kemas

1. Manifest yaitu suatu dokumen atau daftar muatan yang adadiatas kapal dari macam –
macam barang dari berbagai pelabuhan untuk suatu tujuan /pelabuhan bongkar.
2. HatchList yaitu dokumen / daftar muatan dari tiap palkaperpartainya / jumlahnya.
3. Stowage Plane yaitu dokumen mengenai bentuk belahan kapal untuk mengetahui situasi
penumpukan barang diatas palka kapal.
4. Daily Report yaitu dokumen kegiatan dari hasil bongkar selama satu hari kerja (kegiatan
harian).
5. Tally Sheet yaitu Dokumen yang menghitung jumlah colly yang dimuat / dibongkar
(termasuk catatan rusak kalau ada untuk pertanggung jawaban kepada kapal / gudang).
6. Balance yaitu suatu daftar yang digunakan untuk mengetahui sisaberapa jumlah barang
yang belum di bongkar diatas kapal.
7. Statement of Fact yaitu catatan hasil kerja secara keseluruhan tentang kegiatan
bongkar muat yang diperinci melalui saat bongkar sampai akhir dengan menyebutkan
jumlah hasil yang diperoleh.
8. Short Landed / over landed yaitu suatu dokumen yang melaporkan tentang kekurangan /
kelebihan colly yang dibongkar dari kapalyang ditanda tangani oleh chief officer dan
tallyman.
9. Damage Cargoyaitu dokumen yang melaporkan tentang kerusakan barang pada waktu
pembongkaran barang (jika ada).

b. Dokumen Pemuatan Peti Kemas

1. Noticeof Readines (NOR) yaitu surat pemberitahuan atau pernyataan tertulis dari nakhoda
yang menyatakan bahwa kapal sudah siap dioperasikan untuk kegiatan pemuatan.
2.Cargo List / Loading List (daftar muatan barang) yaitu daftar barang yang akan di muat diatas
kapal dari suatu pelabuhan pemuatan.
3. Mate’s Receipt yaitu tanda bukti bahwa barang sudah diatas kapal yang mana dokumen ini di
tanda tangani oleh Mualim I.
4. Tally sheet yaitu dokumen yang menghitung jumlah colly yang dimuat / dibongkar (termasuk
catatan rusak kalau ada untuk laporan pertnggung jawaban kepada kapal / gudang).
5. Labour Sheet yaitu dokumen yang mencatat jumlah TKBM, jam efektif kerja, peralatan yang
digunakan untuk penanggung jawaban ke kapal.
6. Stowage Plane yaitu dokumen yang mengenai bentuk belahankapal untuk mengetahui situasi
penumpukan barang yang dimuat.
7. Daily Report yaitu dokumen kegiatan dari hasil muatan selama satu hari kerja (kegiatan
harian).
8. Biil of Lading (belum di tanda tangani) Surat perjanjian dari pengangkutan yang menerima
muatan dan dibawa ketempat tujuan sertah menyerahkan kepada penerima dengan
ketentuan / persyaratan. (Herman A. carel Lawalata, B. Sc, Pelayaran dan Niaga Pelayaran.
Aksara Baru, Jakarta, 1981).
c. Dokumen Ekspor

1. Commercial invoice adalah dokumen pernyataan ekspor yang dikeluarkan oleh eksportir.
2. Shipping list atau packing listadalah dokumen pengapalan yang dilampirkan di dalam paket
pingiriman barang. Shipping list biasanya berisi informasi detail tiap unit barang yang ada di
dalam paket pengiriman, tanpa mencantumkan keterangan harga.
3. Bill of lading adalah dokumen ekspor yang dikeluarkan oleh perusahaan pengangkutan
kepada pengangkutnya (shipper).
4. Certificate of origina dalah ekapor yang berisi pernyataan mengenai negara asal produsen
barang yang diekspor.
5. pemberitahuan ekspor barang merupakan dokumen pabean dalam hal mengekspor barang.
6. kontrak penjualan adalah sebuah kontrak yang sah di mata hukum mengenai penjualan barang
dari penjual (eksportir) kepada pembeli (importir).

d. Dokumen Impor
1. Letter of credit merupakan metode pembayaran internasional yangdikeluarkan oleh bank di
negara importir, untuk dilanjutkan ke negara eksportir dalam melakukan proses pembayaran.
2. Delevery order merupakan dokumen impor yang berisi pernyataan penyerahan barang dari
pihak pengangkut kepada importir.
3. Bill of exchange bisa diibaratkan sebagai cek yang diberikan importir kepada eksportir
(melalui bank devisa).

2. Pelaksanaan Bongkar Muat Barang Ekspor Impor


Pelaksanaan bongkar muat barang dengan container diambil dari pelabuhan tanjung emas
langsung.

a. Bongkar atau muat barang ekspor impor langsung


1. Bongkar Langsung atau biasa disebut launch Lossing Bongkar dari kapal
langsung diterima oleh penerima peti kemas (consignee) tanpa melalui gudang.
Consignee dapat menerima peti kemas langsung dari tackle dengan menggunakan
truck. Jika peti kemas yang sudah di bongkar diterima oleh consignee dari derek
kapal langsung di atastruck, disebut Truck Lossingdan jika karena kesulitan teknis
barang harus diturunkan dulu ke kade, kegiatan semacam ini disebut Kade
Lossing.
2. Muat Langsung atau biasa disebut Afscheep Adalah kebalikan dari kegiatan
bongkar langsung. Jika peti kemas muatan dari alat angkutan crane pelabuhan
langsung dimuat ke kapal kegiatan ini disebut crane afscheepclan karena kesulitan
teknisharus diturunkan dulu ke kade, kegiatan ini disebut Kade Afscheep.

b. Bongkar atau muat barang ekspor impor tidak langsung


1. Bongkar atau muat barang ekspor impor tidak langsung
Adalah kegiatan membongkar barang dari kapal dimana barang tersebut tidak langsung
diterima oleh consignee dari crane pelabuhan, tetapi barang harus ditimbun dulu di
gudang / lapangan peti kemas, menunggu proses dokumen pengeluaran.
2. Muat barang ekspor impor tidak langsung
Adalah kegiatan memuat barang ke kapal, dimana barang tersebut tidak langsung dari
angkutan shipper dengan derek dimuat ke kapal, tetapi harus melalui penimbunan gudang
/ lapangan peti kemas. Kegiatan bongkar / muat tidak langsung ada!ah proses kegiatan
stevedoring, cargodoring, receiving / delivery. Pada urnumnya barang – barang eksport /
import dikerjakan dengan cara tidak langsung (kecuali barang tertentu yang diijinkan)

3. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Bongkar Muat Barang Ekspor Impor


Faktor yang mempengaruhi kegiatan bongkar muat barang ekpor impor adalah berkaitan
dengan masalah kuantitas barang yang dapat dipindahkan pada kegiatan tersebut sangat
dipengarui oleh beberapa faktor yaitu:
a. Daya angkat suatu peralatan
Peralatan harus dioperasikan secara maksimal maka dari sini dapat diketahui keuntungan
dan kapasitas maksimum adalah menaikkan kwantitas barang yang dipindahkan yang
akhirnya akan menekan biaya perton barang.
1. Sifat barang yang akan ditangani
Melalui peralatan harus diketahui sifat barang tersebut contohnya adalah berapa
jumlah berat barang, kemampuan / kekuatan barang, sehingga dapat ditentukan
apakah perlu menggunakan alat tambahan atau tidak.
2. Peralatan yang dibutuhkan
Spesifikasi teknis peralatan seperti daya angkat, kecepatan, kemampuan manuver
dalam hal ini sangat memegang peranan yang penting.

4.peralatan bongkar muat peti kemas

A..HMC ( Harbour Mobile Crane )

Alat bongkar muat dipelabuhan / crane yang dapat berpindah pindah tempat serta memiliki
sifat yg flexible sehingga bisa digunakan untuk bongkar / muat container maupun barang barang
curah / general cargo dengan kapasitas angkat / SWL ( safety weight load ) sampai dgn 100 ton.

B. RS ( Reach Stacker )

Alat yang dapat bergerak yg memiliki spreader digunakan untuk menaikkan / menurunkan (
lift on / lift off ) container di dalam CY ( container yard ) atau Depo Container.

C..FL ( Fork Lift )

Alat yang dapat bergerak dan memili garpu / fork yang digunakan untuk menaikkan /
menurunkan ( lift on / lift off ) container / general cargo dalam suatu tempat ( CY atau Depo
Container ) yang memiliki kapasitas mengangkat cargo / SWL sampai dengan 32 ton.

D. RTG ( Rubber Tyred Gantry )

Alat bongkar muat container yang dapat bergerak dalam lapangan penumpukan / CY yang
berfungsi untuk menaikkan / menurunkan container dari dan ke atas trailer atau sebaliknya dalam
area stack / penumpukan sesuai dengan block, slot, row dan tier.

E. CC ( Container gantry Crane )

Alat bongkar muat container yang dipasang permanen dipinggir dermaga dengan
menggunakan rel sehingga dapat bergeser yang berfungsi untuk bongkar muat container dengan
jangkauan / row yang cukup jauh
5. keuntungan dan kerugian menggukan peti kemas

a.keuntungan

1.Resiko kehilangan serta kerusakan sangat kecil

2.Bongkar muat sangat cepat

3.biaya lebih murah : biaya pengapalan, biaya penumpukan , biaya penyediaan pengepakan/
kemasan seperti peti-peti dan lain-lain

4.Mata ranrtai antara Shipper dan Consignee dengan sendirinya dikurangi terutama door to door
service

5.Resiko bercampurnya barang-barang yang dapat merusak tidak akan terjadi, apabila terjadi
hanyalah keselahan Stuffing bagi LCL Cargo

6.Bagi pemilik barang, sangat mudah mengawasinya ( cukup dengan mengetahui nomor
container)

b.kerugian.

1.Dalam Containerisasi, kita dihadapkan pada biaya investasi yang tinggi,

Terminal harus khusus untuk terminal Container dengan peralatan yang khusus.

2.Organisasi serta management yang luas dengan tenaga-tenaga yang terampil sesuai dengan
bidang pekerjaaannya

3.Akan terjadi perubahan yang drastis dalam dunia Shipping dan Port terutama dari Labour
Intensive menjadi Capital intensive

c.Syarat-syarat peti kemas secara umum

1. Secara fisik mempunyai sifat2 yg tetap & hrs cukup kuat utk dpt digunakan berulang kali.

2. Dilengkapi peralatan khusus shg mampu utk di pindah2 kan dr satu jenis alat pengangkutan
lainnya dng cepat & mudah.

3. Dirancang sedemikian rupa shg mudah utk diisi barang & mudah utk mengosongkan
Bay adalah tanda nomor membujur mulai dr depan ke blkg dng catatan no. ganjil utk cont. 20
kaki, genap utk continer 40 kaki.

Row adalah tanda nomor melintang dimulai dr tengah & di lihat dr arah blkg,

1. Ke kanan – Row 01,03,05, 07,09 dst.

2. Ke kiri – Row 02,04,06,08, 010 dst.

Tier adalah tanda nomor tegak dimulai dng angka2

1. On deck → Tier 82,84,86,88.

2.On hold → Tier 02,04,06,08.

B..Syarat-syarat peti kemas sesuai ISO :

1. Mengenai ukuran & berat bruto suatu continer, meliputi : kode, tinggi, lebar,
panjang & berat maksimum continer & cargo.

2. Mengenai sarana pengangkutan nya dng metode kunci putar (twis lock) yg dipasangkan pada
sudut–sudutnya utk kepentingan mengangkat.

3. Mengenai pemberian merkah–merkahnya meliputi nomor kode, nomor seri,

tanda pemilik, berat maksimim pada tempat tertentu yang mudah dikenal.

4. Continer hrs dpt disusun se- banyak 6 susun dlm keadaan full load tanpa menunjukkan
perubahan2 berarti.

Ukuran Peti kemas standar yang digunakan.

Dimensi Peti kemas 20 feet Peti kemas 40 feet Peti kemas 45 feet

Panjang 6.058 m 12.192 m 13.716 m


Dimensi Luar
Lebar 2.438 m 2.438 m 2.438 m

Tinggi 2.591 m 2.591 m 2.896 m


Dimensi Panjang 5.758 m 12.032 m 13.556 m
Dalam Lebar 2.352 m 2.352 m 2.352 m

Tinggi 2.385 m 2.385 m 2.698 m

Bukaan Pintu Width 2.343 m 2.343 m 2.343 m

Tinggi 2.280 m 2.280 m 2.585 m


Volume 33.1 m³ 67.5 m³ 86.1 m³

Berat Kotor 24,000 kg 30,480 kg 30,480 kg

Berat Kosong 2,200 kg 3,800 kg 4,800 kg


Berat Bersih 21,800 kg 26,680 kg 25,680 kg

Anda mungkin juga menyukai