Anda di halaman 1dari 6

Jalur Transportasi Tanjung Perak Surabaya, Indonesia – Tokyo, Japan

Moh. Ainul Fais 1


Magister Teknik Industri – Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknik Adhi Taha Surabaya

TUGAS UAS SISTIM DISTRIBUSI DAN TRANSPORTASI

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2021

1
Institu Teknik Adhi Tama Surabaya
moh.ainulfais29@gmail.com
Moh. Ainul Fais NPM: 21.2020.2.00381

PENDAHULUAN
Sebuah galangan kapal di Surabaya, dalam rangka mendukung pekerjaan bangunan
baru Kapal Wisata Bottom Glass yang sedang dikerjakan, memesan permesinan kapal
berupa mesin induk 2 buah dan genset 2 buah di pabrik Yanmar di Osaka Jepang.
Pembelian permesinan tersebut dengan masa kontrak 6 bulan harus sampai di Galangan
kapal di Surabaya paling lambat 24 September 2021.
Tujuan Masalah:
a. Proses transportasinya dari Pelabuhan Osaka sampai di galangan kapal di Surabaya
(Tanjung Perak).
b. Kontrak pengangkutan menggunakan Intermodal atau Multimodal.

REVIEW LITERATUR
1. Hinterland
Hinterland dalam kamus bahasa Indonesia bisa di artikan daerah pedalaman,
sedangkan dalam bahasa keilmuan Hinterland dapat diartikan dataran gigir yang mana
adaerah yang berletak di belakang pesisir (coast) atau tepian sungai (river shoreline).
Istilah ini secara khusus diterapkan untuk daerah pedalaman (inland) yang terletak di
belakang pelabuhan dan didaku oleh negara yang memiliki pesisir tersebut. Daratan gigir
merupakan kawasan (area) pelabuhan tempat produk-produk dikirimhantarkan (deliver) ke
pelabuhan untuk pengapalan (shipping). istilah ini juga merujuk pada kawasan yang
melingkari kota madya atau kecamatan.
Lahan dari daratan gigir biasanya laik-bina karena kedatarannya dan kesuburan
tanahnya sebab dekat dari sumber mata air yakni sungai. Banyak kota sepanjang masa
didirikan dan dirancang di sekitar jasaperairan (water body), sungai, danau, laut, samudra
arus kecil (brook), teluk, kanal, rawa, bendungan, selat) karena salah satu kebutuhan
pokok manusia adalah air. Jadi dapat diambil kesimpulan suatu daerah yang berfungsi
sebagai pemasok dan pemenuhan kebutuhan bahan makanan pokok serta tempat produksi
komoditi eksport.

2. Pelabuhan (Hinterland)
Menurut Rampengan, (2009) Pelabuhan pada umumnya merupakan lokasi yang terletak
di perbatasan antara laut dengan daratan, atau terletak di sungai atau danau. Pelabuhan
terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1. Perairan atau kolam yang menyediakan tempat berlindung.
2. Fasilitas waterfront seperti tambatan, dermaga, gudang atau fasilitas pelayanan
penumpang, muatan, bahan bakar, bahan pasokan untuk kapal.
3. Peralatan apung seperti kapal-kapal penolong dan alat angkat di perairan.
Pelabuhan sendiri mempunyai daerah pengaruh (hinterland), yaitu daerah yang
mempunyai kepentingan hubungan ekonomi, sosial dan lain- lain dengan pelabuhan
tersebut. Misalnya Jawa Barat dan bahkan Indonesia merupakan daerah pengaruh dari

4 ..- VOLUME 29, NO. 10, Januari 2022


NPM : 21.2020.2.00381

pelabuhan Tanjung priok, atau pelabuhan Makasar mempunyai daerah pengaruh yang
berupa pulau-pulau dan laut-laut di sekitarnya. Barang-barang import, misalnya mobil
masuk ke Indonesia melalui pelabuhan tanjung Priok yang selanjutnya akan didistribusikan
ke seluruh wilayah Indonesia. perkembangan pelabuhan, dan pengaruh keberadaan
pelabuhan sendiri sangat berpengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat
sekitar serta terhadap masyarakat yang berada di daerah luar pelabuhan.
3. Rantai distribusi dan transportasi
Menurut Philip Kotler, (2017), saluran distribusi proses membuat produk atau jasa
yang dilakukan oleh organisasi-organisasi yang saling tergantung, sedangkan menurut
Fandy Tjiptono & Gregorius Chandra, (2012) saluran distribusi adalah aktifitas yang
berkaitan dengan mempermudan dan memperlancar proses pemasaran yang dimana dalam
proses ini ada penyampaian barang dan jasa dari produsen kekonsumen.
Menurut Salim, (2016) transportasi adalah aktifitas peralihan suatu muatan(barang
atau produk) dari lokasi pertama menuju lokasi lain, yang dimana dalam proses itu
memiliki 2 unsur yang dimana secara fisik mengubah lokasi dari barang dan penumpang
menuju lokasi lain yang berbeda.
Fungsi dasar manajemen distribusi dan transportasi sendiri adalah menghantarkan
produk dari lokasi di mana produk tersebut diproduksi sampai di mana mereka akan
digunakan.
Untuk cakupan Manajemen transportasi dan distribusi yaitu aktivitas fisik yang secara
kasat mata bisa kita saksikan, seperti menyimpan dan mengirim produk, maupun fungsi
non fisik yang berupa aktivitas pengolahan informasi dan pelayanan kepada pelanggan.
Pada prinsipnya, fungsi ini bertujuan untuk menciptakan pelayanan yang tinggi ke
pelanggan yang bisa dilihat dari tingkat service level yang dicapai, ke cepatan pengiriman,
kesempurnaan barang sampai ke tangan pelanggan, serta pelayanan purna jual yang
memuasakan.

TRANSPORTASI
Pelabuhan adalah mode antara sistem transportasi laut dan sistem transportasi darat
dalam rangka mendukung dan untuk mengembangkan suatu pembangunan ekonomi suatu
wilayah atau negara (Murty, 2007; Kiani et al, 2010). Pelabuhan juga merupakan tempat
untuk melakukan kegiatan bongkar muat (B/M) komoditas perdagangan (Vis, 2003;
Steenken et al, 2004), embarkasi dan debarkasi penumpang kapal (Steen kenetal, 2004).
Perencanaan dan pengembangan sistem transportasi laut perlu mempertimbangkan dan
mengintegrasikan banyak aspek, seperti: layanan kapal di pelabuhan, infrastruktur
pelabuhan meliputi; lapangan penumpukan petikemas, potensi wilayah dan jaringan
transportasi darat dari dan ke wilayah hinterland pelabuhan (Notteboom, 2009). Menurut
Tuti (2004) angkutan barang dan jasa 95 % lewat laut dari total angkutan barang untuk
menunjang pembangunan perekonomian.

- VOLUME 29, NO. 10, Januari 2022 5


Moh. Ainul Fais NPM: 21.2020.2.00381

MODA TRANSPORTASI
MULTIMODA
Angkutan Multimoda adalah angkutan barang dengan menggunakan paling sedikit
2 (dua) moda angkutan yang berbeda atas dasar 1 (satu) kontrak sebagai dokumen
angkutan multimoda dari satu tempat diterimanya barang oleh badan usaha angkutan
multimoda ke suatu tempat yang ditentukan untuk penyerahan barang kepada penerima
barang angkutan multimoda. Pengguna Jasa adalah orang perseorangan atau badan hukum
yang menggunakan jasa angkutan multimoda berdasarkan perjanjian (Peraturan
Pemerintah tentang Angkutan Multimoda).
Kegiatan angkutan multimoda meliputi kegiatan yang dimulai sejak diterimanya
barang oleh badan usaha angkutan multimoda dari pengguna jasa angkutan multimoda
sampai dengan diserahkannya barang kepada penerima barang dari badan usaha angkutan
multimoda sesuai dengan yang diperjanjikan dalam dokumen angkutan multimoda.
Jenis transportasi yang digunakan di Pelabuhan Peti Kemas Soekarno Hatta
Makassar adalah multimoda dengan jenis angkutan berupa truk peti kemas dan kapal laut.
Dalam menyelenggarakan kegiatan angkutan multimoda, badan usaha angkutan
multimoda bertanggung jawab terhadap kegiatan penunjang angkutan multimoda yang
meliputi pengurusan: a. transportasi; b. pergudangan; c. konsolidasi muatan; d. penyediaan
ruang muatan; dan atau e. kepabeanan untuk angkutan multimoda ke luar negeri dan ke
dalam negeri (Peraturan Pemerintah tentang Angkutan Multimoda).
Angkutan multimoda merupakan jenis transportasi yang paling cocok dalam proses
berjalannya pendistribusian di pelabuhan Petikemas Soekarno Hatta Makassar. Hal ini
dikarenakan jenis angkutan multimoda penting dari sistem logistik, karena angkutan
barang dalam aktivitas logistik pada umumnya menggunakan lebih dari satu moda
transportasi. Pada dasarnya pelayanan angkutan multimoda bukan hanya menawarkan
layanan pengiriman barang dari tempat asal ke tempat tujuan, namun juga mencakup
layanan pengurusan transportasi (freight forwarding), pergudangan, konsolidasi muatan,
penyediaan ruang muatan serta pengurusan kepabeanan. Dalam pengurusannya, lebih
fleksibel secara layanan, dan memungkinkan mengubah tujuan. Kekurangan moda
transportasi ini adalah biaya pemeliharaan secara terus menerus, kemudian dapat menjadi
sangat lambat atau penundaan dikarenakan ada resiko tidak terprediksi di jalan.

Pembahasan
Pabrik Yanmar di Osaka Jepang mulai melakukan pengerjaan mesin induk 2 buah
dan genset 2 buah dari awal bulan Maret, sedangkan pihak pemesan mulai mencari jadwal
pemberangkatan Terminal Petikemas Surabaya (TPS) yang memberikan layanan
pemuatan direct cargo ke Jepang yang diangkut dengan menggunakan kapal berbendera
Thailand MV. Uru Bhum yang berangkat dibulan Arpil.
Kapal Uru Bhum berangkat dari dermaga internasio nal TPS pukul 5 pagi pada
Rabu 26 Maret menuju Manila, Kaosiung Taiwan dan terakhir ke Jepang, perjalanan dari
TPS menuju Manila diperkirakan menempuh 3 sampai 4 hari perjalanan yang dimana akan
bersandar di pelabuhan manila pada tanggal 29-30 April dan bersandar 2 sampai 3 hari di
Manila, kemudian lanjut perjalanan menuju Kaosung Taiwan yang diperkirakan

6 ..- VOLUME 29, NO. 10, Januari 2022


NPM : 21.2020.2.00381

menempuh perjalanan 8 sampai 9 hari yang dimana dijadwalkan akan bersandar di


Kaosiung Taiwan pada tanggal 8 atau 9 Mei kapal Uru Bhum kemudian bersandar 2 hari di
Kaosiung Taiwan, kemudian kembali berangkat pada tanggal 12 Mei dan akan menuju
langsung ke Okinawa pada 15 juli kemudian setelah mengangkut barang ekspor dari
Okinawa lanjut ke pesisir timur jepang yaitu pelabuhan Tokyo.
Pada saat di pelabuhan Tokyo kapal menunggu penyelesaian mesin induk 2 buah
dan genset 2 buah yang dijadwalkan membutuhkan 119 hari untuk menyelesaikan barang
pesanan, yang dimana mesin induk 2 buah dan genset 2 buah mulai di buat pada tanggal 19
Maret dan diperkirakan selesai pada 16 Juli dan dikirim ke pelabuhan Tokyo dari Osaka
pada jam 9 pagi tanggal 18 Juli, perjalanan dari Osaka menuju pelabuhan Tokyo
membutuhkan 4 jam perjalanan yang berarti sampai di pelabuhan Tokyo jam 1 siang,
sedangkan kapal dijadwalkan berangkat kembali menuju Kaosiung Taiwan jam 3 pagi
tanggal 19 Juli, estimasi waktu dari pelabuhan Tokyo menuju Kaosiung Taiwan 58 hari
perjalanan dan akan singga selama 2 hari, sehingga kapal sampai di Kaosiung Taiwan pada
tanggal 16 Agustus, kemudian kembali berangkat menuju manila pada tanggal 18 Agustus
sampai di Manila pada tanggal 22 agustus, pada saat di Manila kapal singga selama 1 hari
dan berangkat kembali pada tanggal 24 Agustus dan sampai di Indonesia pada tanggal 29
Agustus lebih cepat 39 hari dari masa kontrak perjanjian yang mana seharusnya sampai
pada tanggal 29 September.

Kesimpulan
a. Perjalanan pengambilan mesin induk 2 buah dan genset 2 buah di pabrik Yanmar di
Osaka Jepang dari TPS menggunakan kapal berbendera Thailand MV. Uru Bhum
menuju oelabuhan Tokyo kemudian kembali lagi menuju TPS membutuhkan waktu
156 hari atau 5 bulan lebih jika tidak ada kendala pada saat proses perjalanan.
b. Jenis transportasi menggunakan MULTIMODA, dikarenakan TPS yang dipegang
langsung oleh Pelindo III menerapkan system transportasi MULTIMODA yang
sekaligus bekerja sama dengan setiap pelabuhan yang disinggahi oleh kapal yang
bekerja sama dengan Pelindo III termasuk pelabuhan Tokyo dan seluruh MODA
yang berkaitan langsung dengan pelabuhan Tokyo.

- VOLUME 29, NO. 10, Januari 2022 7


Moh. Ainul Fais NPM: 21.2020.2.00381

DAFTAR PUSTAKA
Bintarto. 1968. Beberapa aspek Geografi. Yogyakarta : Karya
Drs. H.A. Abbas Salim, S.E., M. A. (2016). Manajemen transportasi (Edisi 1, C). Rajawali
Pers.
Fandy Tjiptono & Gregorius Chandra. (2012). Pemasaran strategik (ke-2). ANDI.
Philip Kotler, K. L. K. (2017). Marketing Management (15th Edition) - Philip Kotler.
Fortune, 290.
Rampengan, R. M. (2009). PENGARUH PASANG SURUT PADA PERGERAKAN ARUS
PERMUKAAN DI TELUK MANADO Royke M. Rampengan. V(Pariwono 1989),
15–19.

8 ..- VOLUME 29, NO. 10, Januari 2022

Anda mungkin juga menyukai