Anda di halaman 1dari 3

SRI RAHAYU AP1823 EXIM

KONSOLIDASI MUATAN
1. Pengertian konsolidasi
Konsolidasi merupakan perluasan dari servis freight forwarding dan kalau freight forwarder
melaksanakan konsolidasi, maka dia berperan sebagai “principal”, bukan lagi sebagai agen,
baik bagi shipper maupun (actual) carrier. Pada intinya (ultimate forwarder) adalah Non
Vessel Operating Common Carrier (NVOCC) yang dalam prakteknya menggabungkan fungsi-
fungsi shipper dan carrier.

2. Konsolidasi muatan (Cargo Consolidation)


 berikut ini singkatan dari FCL, LCL, CY, CFS
FCL = beban kontainer penuh
FCL (Full Container Load) adalah pengiriman barang dengan menggunakan satu
container penuh yang dimiliki oleh satu pengirim. Semua barang dalam container itu
milik satu orang tidak bercampur dengan barang orang lain.

FCL/FCL = Pengirim barang (shipper) bertanggung jawab atas packing Dan


unpacking dari countainer
CY/CY : Pelayaran menerima muatan di CY pelabuhan muat dan menyerahkan
muatan di CY pelabuhan tujuan.

LCL = kurang dari beban kontainer, kontainer longgar


LCL (Less Container Load) adalah pengiriman barang dengan menggunakan
container dimana pengiriman barang dalam satu container penuh terdiri dari
beberapa pengirim yang di gabungkan dalam container tersebut. Jadi dalam satu
container tersebut, terdapat barang campuran yang dimiliki oleh orang yang
berbeda.

LCL/LCL = Pengiriman barang yg dilakukan oleh beberapa orang yg diisi dalam


countainer yang bertanggung jawab adalah pengangkut countainer (carrier) atau
perusahaan pelayaran atas packing Dan unpacking dari countainer.

CFS / CFS = layanan port-to-port, kargo lepas dari CFS asal dikemas ke seluruh
wadah dan memberikan CFS tujuan ini, penerima mengatur koleksi kargo longgar

CY = container yard
CY adalah singkatan dari Container Yard, atau lapangan dimana container-container
diletakkan tepat sebelum dinaikkan ke kapal atau sesudah diturunkan dari kapal.

CFS = stasiun angkutan container


Container Freigt Station (CFS) adalah tempat dengan sarana pergudangan dimana
pengepakan barang kedalam Container (Stuffing) dan pembongkaran barang dari
Container (Stripping) dilakukan.
SRI RAHAYU AP1823 EXIM

Electronic Data Interchange (EDI)

Pertukaran informasi bisnis pada saat ini umumnya dilakukan dengan cara yang konvensional, yaitu
menggunakan media kertas. Seiring dengan meningkatnya transaksi bisnis suatu perusahaan, tentu
SRI RAHAYU AP1823 EXIM

akan meningkat pula penggunaan kertas. Hal ini dapat menimbulkan banyak masalah seperti
keterlambatan dalam pertukaran informasi, kehilangan data, yang sekaligus juga berarti menambah
beban keuangan dalam perusahaan. Fakta-fakta ini telah menyebabkan ketidakefisienan dalam
dalam bisnis, khususnya yang berkaitan dengan pertukaran informasi bisnis.

NSW (National Single Window) adalah Sistem nasional yang memungkinkan dilakukannya suatu
penyampaian data dan informasi secara tunggal (single submission of data and information),
pemrosesan data dan informasi secara tunggal dan sinkron (single and synchronous processing of
data and information), dan pembuatan keputusan secara tunggal untuk pemberian izin kepabeanan
dan pengeluaran barang (single decision making for customs clearance and release of cargoes).

ASEAN Single Window (ASW) adalah sebuah infrastruktur teknologi informasi yang memungkinkan
pertukaran dan pengintegrasian data dan informasi secara elektronik diantara National Single
Window (NSW) Negara-negara Anggota ASEAN.

jalur prioritas, yaitu MITA Non Prioritas dan MITA Prioritas memungkinkan proses pengeluaran
barang impor tanpa dilakukan pemeriksaan fisik dan penelitian dokumen. Bedanya, pada importir
jalur MITA Non Prioritas tetap akan dilakukan pemeriksaan untuk barang ekspor yang diimpor
kembali (reimpor), barang yang terkena pemeriksaan acak, atau barang impor sementara.

jalur hijau merupakan proses pelayanan dan pengawasan pengeluaran barang impor dengan tidak
dilakukan pemeriksaan fisik, tapi dilakukan penelitian dokumen setelah penerbitan Surat
Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB).

Sedangkan jalur kuning adalah proses pelayanan dan pengawasan pengeluaran barang impor
dengan tidak dilakukan pemeriksaan fisik, tapi dilakukan penelitian dokumen sebelum penerbitan
SPPB.

Adapun jalur merah adalah proses pelayanan dan pengawasan pengeluaran barang impor dengan
dilakukan pemeriksaan fisik dan penelitian dokumen sebelum penerbitan SPPB.

Anda mungkin juga menyukai