Anda di halaman 1dari 4

NAMA : M.

NUGRAHA SETIAWAN
NRP : 2041006
JURUSAN/ SMST : S1 ALIH PROGRAM
MATA KULIAH : SKPI Forwarder
NAMA DOSEN
::::DF : Vivid Dekanawati

1.Pengertian FCL dan LCL

a. FCL / Full Container Load

Adalah pengiriman barang dengan menggunakan satu kontainer penuh yang dimiliki oleh satu
pengirim. Semua barang dalam kontainer itu milik satu orang tidak bercampur dengan barang
orang lain. Pengiriman FCL setara dengan -/+ 20 MT (Metrix Tons) dengan menggunakan
kontainer 40 FT hanya 10 MT (Metrix Tons) jika menggunakan kontainer 20 FT.

Ciri- ciri FCL adalah:

- Berisi muatan dari satu shipper dan dikirim untuk satu consignee
- Petikemas diisi (stuffing) oleh shipper (shipper load and count) dan peti kemas yang
sudah diisi diserahkan ke carrier di container yard (CY) pelabuhan muat
- Di pelabuhan bongkar, peti kemas diambil oleh consignee di CY dan di stripping oleh
consignee
- Perusahaan pelayaran tidak bertanggung jawab atas kerusakan dan kehilangan barang
yang ada di dalam petikemas.

b. LCL / Less than Container Load

Adalah pengiriman barang dengan menggunakan kontainer dimana pengiriman barang dalam
satu kontainer penuh terdiri dari beberapa pengirim yang di gabungkan dalam kontainer
tersebut. Jadi dalam satu kontainer tersebut, terdapat barang campuran yang dimiliki oleh orang
yang berbeda. Hitungan pengiriman LCL adalah kubikasi atau kubikmeter. Ada 3 ukuran
kontainer ( Dry Container ), yakni 20 feet ( kapasitas volume +/- 30cbm ), 40 feet ( kapasitas
volume +/- 60cbm ), dan 40 feet High Cube ( kapasitas volume +/- 70cbm ), ini diambil kisaran
volume untuk barang sejenis furniture (memiliki bentuk yang tidak teratur, bukan volume air).
Ciri-ciri LCL

- Peti kemas berisi muatan dari beberapa shipper dan ditujukan untuk beberapa consignee
- Muatan diterima dalam keadaan breakbulk dan diisi (stuffing) di container freight
station (CFS) oleh perusahaan pelayaran
- Di pelabuhan bongkar, petikemas distripping di CFS oleh perusahaan pelayaran dan
diserahkan kepada beberapa consignee dalam keadaan breakbulk
- Perusahaan pelayaran bertanggung jawab atas kerusakan dan kehilangan barang yang
diangkut dalam petikemas

2. Peran Freight Forwarder sebagai pengangkut:

a. Vessel Operating Multimodal Transport Operator, Freight Forwarder secara penuh


yang melaksanakan berbagai jenis pengangkutan dengan cara door-to-door dengan satu
dokumen intermodal yang berbentuk FBL.
b. Non-Vessel Operator (NVO) yaitu operator muatan yang mengurus pengangkutan lewat
laut dari pelabuhan ke pelabuhan dengan menggunakan satu house bill off lading atau ocean
bill of lading yang juga dapat mencakup transport darat dan berfungsi sebagai non-vessel
operating multimodal transport
c. Non-Vessel-Operating Common Carrier (NVOCC) yang mempunyai jadwal pelayaran
yang tetap dan melaksanakan konsolidasi muatan atau melayani multimodal transport
dengan house bill of lading (HBL) atau bill of lading dari FIATA

3. Jenis dokumen yang akan diterima dari pelanggan adalah

a. FIATA Forwarding Instruction (FFI) atau Shipping Instruction , dengan cara ini terjadi
kontrak antara freight forwarder dengan pelanggan untuk membawa barang dari tempat
langganan ke tujuan
b. FIATA SDT (Shipper Declaration of Dangerous Goods), dipakai bila akan mengirim
barang berbahaya. Forwarder tidak bertanggung jawab apakah pengisian FIATA SDT ini
betul atau tidak
4. Jenis dokumen yang diberikan kepada pelanggan adalah:

a. FIATA FCR (Forwarder Certificate of Receipt), dokumen ini menyatakan bahwa


forwarder sanggup mengirim barang kepada consignee di tempat tujuan setelah barang
diterima
b. FIATA FCT (Forwarder Certificate of Transport), Perjanjian dari forwarder untuk
mengangkut barangnya ke tempat tujuan melalui agen yang ditunjuk oleh forwader. FCT ini
dapat segera diterima oleh consignee setelah barang sudah berada di tangan forwarder,
namun FIATA FCT sekarang jarang digunakan karena sudah ada FBL
c. FBL Negotiable FIATA Combined Transport Bill of Lading , dokumen pengangkut
multimodal yang digunakan secara umum oleh multimodal transport operator dan dapat
diperdagangkan . FIATA Combined Transport Bill of Lading (FBL) adalah dokumen
pengangkutan antar moda yang dipakai oleh International Freight Forwarder yang bertindak
sebagai badan jasa angkutan bersambung atau Intermodal Transport Operator. Dalam
mengeluarkan FBL, forwarder bertanggung jawab tidak hanya dalam memenuhi perjanjian
pengangkutan dan penyerahan barang di tempat tujuan, tetapi juga harus bertanggung jawab
terhadap segala tindakan dan juga keteledoran dari pengangkut atau pihak ke-3 yang
dipekerjakan olehnya

5. Peran Freight Forwarding dalam pembungkusan (packing).

Pengirim maupun penerima barang selalu mengharapkan agar barang sampai pada
pihak yang dituju dengan memenuhi syarat 3K, yaitu keamanan, keaslian, dan kepuasan.
Syarat tersebut mengandung tuntutan bahwa barang yang dikirim dan diterima tidak
mengalami perubahan bentuk, sifat maupiun rupa dan dan tidak ada kekurangan dalam
jumlahnya, tidak berkeringat, basah, dll. Pada umumnya yang bertanggung jawab langsung
terhadap keadaan barang adalah pengirim. Dengan demikian pengirim akan berusaha agar
bungkusan barang bisa memenuhi tuntutan 3K tersebut. Jenis bungkusan yang diperlukan
untuk membungkus barang, yag dapat merupakan kesatuan atau dalam jumlah yang banyak
akan tergantung dari:
- Sifat dan jenis dari barang
- Volume
- Berat
- Jumah barang
- Jenis barang
- Cara mengirim
- Tujuan

Anda mungkin juga menyukai