Bagi carrier ( pengangkut ) : kecepatan muat/ bongkar barang ke/ dari kapal
sangat tinggi/ cepat, kerusakan dan kehilangan atas barang sangat kecil,
waktu berlabuh kapal dipersingkat berarti semua biaya dapat di tekan.
Bagi carrier ( pengangkut ) memerlukan organisasi yang lebih rapi dan luas
menggunakan alat alat seperti alat berat , computer dan lain lain , port of call
terbatas pada pelabuhan pelabuhan yang dilengkapi dengan sarana muat/
bongkat yang memadai, memerlukan skill yang tinggi dari para pelaksana,
pengalihan sistem labour intensive ke capital intensive.
Depot adalah tempat terbuka untuk penumpukan container kosong dari CFS
sesudah muatannya di bongkar dari consignee sesudah barang berstatus
CFL dibongkar di tempatnya.
Cara Lift On lift Off ( LO-LO )menggunakan alat bonkar muat milik kapal atau
yang disediakan oleh darat
Container 40 feet
Ukuran 40‘ x 8’ x 8’06”
Tare ( MT Container ) = 3.4 Ton
Cargo Maximimum = 30 Ton
MGW = 33.4 Ton.
High Tube tingginya 9’06” demikian juga ada length dan width yang di luar
ISO standar.
TEU (Twenty Foot Equivalent Unit) sebagai standar unit container Dalam
pengapalan, misal 10 unit container 20’ = 20 Teus dan 10 unit Container 40’ =
20 Teus.
a. General Cargo/ Dry Freight Cargo untuk muatan umum dan dry cargo
dalam peti atau package.
b. Open Top Container untuk barang yang tingginya melebihi tinggi atau
tidak dapat muat bongkar melalui pintu container.
c. Tank Container, untuk barang curah cair, minyak, latek , dll.
d. Side open container untuk barang yang memerlukan/ dapat diperiksa
dari samping, unit mesin, dll.
e. Pen atau Lifestock container untuk pengiriman binatang, hewan ternak,
dll.
f. Special Bulk Container untuk barang curah kering in bulk, tepung, dll.
g. Car Container untuk angkutan kendaraan, mobil, dll.
h. Ventilated Container untuk general cargo, agriculture product dalam
bags,kopi, dll.
i. Flat Rack untuk angkutan khusus barang berat dan volumenya besar.
j. Reefer Container untuk pengiriman barang yang memerlukan
pendinginan.
a. Dimensi Flat Rak datar (20 ' Flat Rack) dapat dijelaskan sebagai dimensi
dalam dan dimensi luar.
b. Dimensi dalam 20 'Flat Rack adalah sebagai berikut. (Panjang, lebar dan
tinggi 20 'wadah Flat Rack di mili meter, meter dan kaki)
c. Panjang (antara panel ujung) = 5960 mm (5.96 meter atau 19 '55 "atau 19
kaki 55 inci)
d. Panjang (antara tiang sudut) = 5640 mm (5.64 meter atau 18 '05 "atau 18
kaki 05 inci)
e. Lebar = 2380 mm (2,35 meter atau 7 '70 "atau 7 kaki 70 inci)
f. Tinggi = 2270 mm (2,27 meter atau 7'45 "atau 7 kaki 45 inci)
Muatan yang pernah diuji coba saat itu adalah cengkeh, mrica, pala dan kayu
manis ternyata beberapa container mengalami kondensasi dan timbul
keringat muatan serta keringat kapal.
Masalah tersebuat terjadi pada waktu melewati Terusan Suez dengan suhu
Laut Merah 38°C ganti di laut tengan menjadi 12°C
6.2.2 Bay Plan Kapal Container adalah Stowage Plan pada kapal Container
merupakan bagan penempatan suatu Container “On Deck” dan “ In Hold “
a. Bay, Row and Tier
b. Bay Ganjil untuk container 20”
c. Bay Genap untuk container 40”
6.2.3 Bay Plan Kapal Container adalah Stowage Plan pada kapal Container
merupakan bagan penempatan suatu Container “On Deck” dan “ In Hold
“Pada suatu daftar container hanya dicantumkan posisi BAY/ ROW/ TIER
yang dapat diketahui dimana Container itu dapat ditempatkan.
Noted :
ROW GENAP SEBELAH KIRI DAN
ROW GANJIL SEBELAH KANAN TENGAH KAPAL
6.2.4 Penyusunan Container.
a. Container 40” bisa ditempatkan diatas Container 20”
b. Container 20” tidak bisa ditempatkan diatas container 40”
c. Pintu Container ditempatkan menghadap buritan kapal
d. Container yang dilengkapi dengan alat pendingin/ reefer container
dipasang di dekat electric plug untuk powewr listriknya.
e. Palka kapal Container ada pula yang dilengkapi dengan celluler guide
untuk memudahkan stowage dan lashingnya.
6.3 STACKING MUATAN DALAM CONTAINER.
Export Container
FCL – langsung dari shipper
LCL atau Break bulk – melalui CFS baru CY
Import Container
FCL – dari CY Langsung gudang Consignee
FCL dari kapal – melalui CFS dan di kirim ke Consignee berupa LCL atau
break bulk.
Kondisi CY / FCL
IMPORTIR EXPORTIR
1. Lift on Full di CY Lift on Empty di Dipo
2. Haulage Full dari CY ke gudang Haulage Empty dari Dipo/ CY ke gudang
Importir exportir
3. Haulage Empty dari Gudang Importir Haulage Full dari gudang Exportir ke CY
ke Dipo CY
4. Lift on empty e Depo CY Lift on Fulldi CY
Kondisi CY / FCL
Some of cargoes which might permanently effect the interior of a container are listed
in
the section on Obnoxious Cargoes different types and levels of contaminations from
residue or spillage require different methods of cleaning. As mentioned above the
degree
to which the interior is cleaned must depend to certain extent on the commodities
likely
to be carried out – and even on the trade :
6.5.3 Fumigation.
a. Methyl Bromide may be injected into container via specialist inlets on the
top side rails or other suitable point.
b. Phosphene may be introduced in the form of pallets, which emit gas as a
result of reaction with the moisture in the air. This gas is even more
dangerous than Methyl Bromide and residue of pallets must be removed
from rhe container before cargo handling personnel are permiited entry.
Contoh Soal 1
Kapal semi container berada di pelabuhan akan memuat sbb :
a. 10 unit Container 20’ berisi drum2 Dangerous Cargo Class 6
Poison
b. 20 unit open-top container 20
c. 10 unit Reefer Container 40’
Jawab :
a. 10 unit container 20’ berisi drum2 dangerous cargo class 6 poison :
Pemadatannya hrs dipisah tidak boleh dimuat dalam satu palka dengan
muatan lainnya karena muatan ini berbahaya untuk kapal, crew dan
lingkungan.
b. 20 unit open-top container 20 feet :
Container ini biasanya digunakan utk membawa kaca dgn membuka
bagiaan atasnya, penanganannya sbb :
- Pada bagian atasnya hars ditutup dgn terpal
- Jangan menempatkan container lain diatasnya.
- Harus diletakan pada tier terakhir.
Contoh Soal 2
FCL & LCL atau terminologi yg digunakan dlm pemuatan barang didlm
Container. Terangkan maksudnya masing2 ?
Jawab :
FCL (Full Container Load) : Perusahaan pelayaran bertanggung jawab sejak dr
container yard dipelabuhan bongkar. Kewajiban dr shipper di pelabuhan. Muat
a/ mengambil (pick up) peti kemas kosong, stuffing & haulage container yg
sudah berisi ke container yard di pelabuhan.Kewajiban dr consignee
dipelabuhan. bongkar a/ mengambil peti kemas dr container yard di pelabuhan.
haulage & unstuffing ditempatnya atau di CFS & repositioning MT container ke
depot.
Ciri2nya : Berisi muatan dr satu shipper & dikirim utk satu consignee. Peti
kemas diisi (stuffing) oleh shipper (shipper load and count) & peti kemas yg
sudah diisi diserahkan di container yard (CY) pelab. muat.
Di pelab. bongkar, peti kemas diambil oleh consignee di container yard & di
unstaffing oleh consignee.
Perusahaan pelayaran tdk bertanggung jawab atas kerusakan & kehilangan
barang yg ada dlm peti kemas.