Anda di halaman 1dari 14

Pertemuan 1

Perdagangan Internasional adalah Perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu


negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama yang saling
menguntungkan.
Faktor – Faktor pendorong terjadinya perdagangan internasional :
▪ Sumber daya alam (SDA)
▪ Selera
▪ Penghematan biaya produksi (efisiensi)
▪ Tingkat teknologi
Faktor – Faktor pendorong lainnya perdagangan internasional :
▪ Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
▪ Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara.
▪ Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
mengolah sumber daya ekonomi.
▪ Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual
produk tersebut.
▪ Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
▪ Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
Manfaat Perdagangan Internasional :
▪ Memperoleh Devisa
▪ Memperluas Kesempatan Kerja
▪ Menstabilkan Harga-Harga
▪ Meningkatkan Kualitas Konsumsi
▪ Mempercepat Alih Teknologi
Teori Keunggulan Perdagangan Internasional :
▪ Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage Theory) Adam Smith
Suatu negara dikatakan memiliki keunggulan mutlak apabila negara tersebut mampu
memproduksi lebih banyak barang dari negara lain, dengan menggunakan sumber
daya produksi yang sama. Dengan keunggulan itu mereka akan memperoleh
keuntungan dalam perdagangan internasional.
▪ Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantedge Theory) David Ricardo
Suatu negara dapat melakukan perdagangan internasional meskipun tidak memiliki
keunggulan mutlak, yakni dengan berspesialisasi pada barang yang memiliki
kekurangan yang kecil dibandingkan dengan produksi barang lain.
Dampak terhadap produktifitas dan konsumsi negara yang bersangkutan
▪ Menurunkan biaya produksi melalui kenaikan tingkat produksi (skala ekonomi)
▪ Meningkatkan produktifitas pekerja karena adanya spesialisasi
▪ Meningkatkan kemampuan konsumsi masyarakat
▪ Meningkatkan pilihan barang konsumsi masyarakat
Wujud Hubungan Dagang Antar Negara :
▪ Ekspor → hubungan dagang melalui penualan barang yang dihasilkan di suatub
negara ke negara lain.
▪ Impor → hubungan dagang dengan cara membeli barang dari luar negeri untuk
kebutuhan dalam negeri
Devisa adalah Segala mata uang asing yang beredar dalam negeri suatu negara dan memiliki
catatan kurs resmi di bank sentral
Fungsi Devisa :
▪ Alat tukar internasional
▪ Alat pembayaran luar neheri
▪ Alat stabilisasi mata uang suatu negara
Sumber penerimaan devisa berupa :
▪ Ekspor barang dan jasa
▪ Pinjaman luar negeri
▪ Bunga atau pendapatan investasi
Nilai tukar Valuta Asing (Kurs) :
▪ Jumlah satuan mata uang yang harus diserahkan untuk mendapatkan satu satuan mata
uang asing
▪ Perbandingan nilai antara mata uang dalam negeri dengan mata uang asing
▪ Nilai kurs berubah tergantung permintaan dan penawaran
Fungsi Kurs :
▪ Pembayaran antar negara
▪ Pertukaran barang dan jasa
▪ Mengukur kekayaan
▪ Menimbun kekayaan
▪ Cadangan moneter
Kurs :
▪ Kurs Jual → kurs valas yang digunakan jika bank/money changer menjual valas
kepada nasabah
▪ Kurs Beli → kurs valas yang digunakan ketika bank/money changer membeli vasal
sari nasabah
PERTEMUAN 2
Pelaku Perdagangan Internasional :
1. Kelompok Eksportir
Sering disebut dengan penjual (seller) atau pensuplai (pemasok) atau supplier, terdiri
dari :
a. Produsen-Eksportir
Para produsen yang sebagaian hasil produksinya memang diperuntukkan untuk
pasar luar negeri, pengurusan ekspor dilakukan oleh perusahaan produsen yang
bersangkutan
b. Confirming House
Perusahan lokal yang didirikan sesuai dengan perundang-undangan dan hukum
setempat tetapi bekerja untuk dan atas perintah kantor induknya yang berada
diluar negeri.
c. Pedagang Ekspor ( Eksport-Merchant )
Badan usaha yang diberi izin oleh pemerintah dalam bentuk Surat Pengakuan
Eksportir dan diberi kartu Angka Pengenal Ekspor (APE) dan diperkenankan
melaksanakan ekspor komoditi yang dicantumkan dalam surat tersebut.
d. Agen Ekspor ( Eksport-Agent )
Jika hubungan antara Export Merchant dengan produsen, tidak hanya sebagai
rekan bisnis tapi sudah meningkat dengan suatu ikatan perjanjian keagenan, maka
dalam hal ini Export Merchant disebut juga sebagai Export Agent.
e. Wisma Dagang ( Trading House )
Bila suatu perusahaan atau eksportir dapat mengembangkan ekspornya tidak lagi
terbatas pada satu atau dua komoditi saja, tapi sudah beraneka macam komoditi
maka eksportir demikian mendapat status General Exporters.
2. Kelompok Importir
a. Pengusaha Impor (Import-Merchant)
adalah badan usaha yang diberikan izin oleh pemerintah dalam bentuk Tanda
Pengenal Pengakuan Impor (TAPPI) untuk mengimpor barang-barang yang
bersifat khusus yang disebutkan dalam izin tersebut, dan tidak berlaku untuk
barang lain selain yang telah diizinkan.
b. Aproved Importer (Approved-Traders)
Merupakan pengusaha impor biasa yang secara khusus disistimewakan oleh
pemerintah dalam hal ini Departemen Perdagangan untuk mengimpor komoditi
tertentu untuk tujuan tertentu pulayang dipandang perlu oleh pemerintah.
c. Importir Terbatas
Guna memudahkan perusahaan-perusahaan yang didirikan dalam rangka UU
PMA/PMDN maka pemerintah telah memberi izin khusus pada perusahaan PMA
dan PMDN untuk mengimpor mesin-mesin dan bahan baku yang diperlukannya
sendiri (tidak diperdagangkan).
d. Importir Umum
mengimpor aneka macam barang dagang, perusahaan yang biasanya memperoleh
status sebagai impotir umum
e. Sole Agent Importer
Perusahaan asing yang berminat memasarkan barang di Indonesia seringkali
mengangkat perusahaan setempat sebagai Kantor Perwakilannya atau menunjuk
suatu Agen Tunggal yang akan mengimpor hasil produksinya di Indonesia.
3. Kelompok Identor
Dalam melakukan pembelian barang terkadang importir atau pembeli membeli
langsung ke penjual ataau eksportir tapi terkadang juga pihak pembeli menggunakan
pihak ketiga sebagai importir, hal ini karena mereka telah terbiasa dalam mengimpor
barang dengan cara memesannya (indent).
❖ Para pemakai langsung
❖ Para pedagang
❖ Para pengusaha perkebunan, industriawan, dan instansi pemerintah
4. Kelompok Promosi
Agar kegiatan perdagangan ekspor impor dapat berjalan dan mendatangkan devisa
yang besar bagi negara perlu pula dukungan dari berbagai pihak yang secara tidak
langsung terlibat dalam kegiatan tersebut, salah satunya adalah kelompok promosi.
Kelompok promosi ini terdiri atas berbagai bagian antara lain :
❖ Atase Perdagangan di tiap-tiap kedutaan di luar negri.
❖ Majalah Dagang dan Industri
❖ Brosur dan leaflet yang dibuat oleh masing-masing pengusaha ekspor
5. Kelompok Pendukung
- Badan Usaha Transportasi
- Bank Devisa
- Maskapai Pelayaran
- Maskapai Asuransi
- Pabean
PERTEMUAN 3
Masalah Dalam Ekport-Import
Faktor Eksternal :
➢ Kepercayaan antara importir eksportir
➢ Pemasaran
➢ Sistem Kuota dan kondisi hubungan perdagangan
➢ Keterkaitan dalam keanggotaan organisasi internasional
➢ Kurangnya pemahaman akan tersedianya kemudahan-kemudahan internasional
Faktor Internal :
➢ Persiapan teknis
➢ Kemampuan dan pemahaman transaksi luar negeri
➢ Pembiayaan
➢ Kekurangsempurnaan dalam mempersiapkan barang
➢ Kebijaksanaan dalam pelaksanaan ekspor impor
Kepercayaan Antara Eksportir dan Importir :
Pihak yang terlibat lokasinya berjauhan sehingga kepercayaan sulit untuk didapat
Cara untuk mencari kontrak dagang:
➢ Buku petunjuk perdagangan (nama, alamat, dan jenis usaha)
➢ Mengunjungi perusahaan di negara lain
➢ Meminta bantuan bank dalam negeri
➢ Membaca publikasi dagang dalam dan luar negeri
➢ Konsultasi dengan pengusaha lain
➢ Melalui perwakilan perdagangan
➢ Iklan
Pemasaran :
 Bagi eksportir => ke mana barang akan dipasarkan
 Bagi Importir => Dari mana barang sebaiknya diimpor
Masalah pokok lain dalam hal pemasaran yang sering dihadapi oleh eksportir maupun
importir adalah daya saing, yang meliputi :
 Daya saing rendah dalam harga dan waktu penyerahan
 Daya saing dianggap sebagai masalah intern eksportir, padahal sesungguhnya
menjadi masalah nasional
 Saluran pemasaran tidak berkembang di luar negri
 Kurangnya pengetahuan akan perluasan pemasaran serta teknik-teknik
pemasaran
Kurangnya Pemahaman Akan Tersedianya Kemudahan-kemudahan
Internasional : Kemudahan-kemudahan internasional seperti ASEAN
Preferential Trading Arrangement yang menyediakan kemudahan tarif sangat berguna
bagi pengembangan perdagangan antara negara ASEAN
Faktor Internal :
 Persiapan Teknis
 Kemampuan dan Pemahaman Transaksi Luar Negeri
 Pembiayaan
 Kekurangsempurnaan Dalam Mempersiapkan Barang
 Kebijaksanaan Dalam Pelaksanan Ekspor Impor
Persiapan Teknis :
 Status badan hukum perusahaan
 Adanya izin usaha (SIUP) serta izin ekspor maupun impor (APE,APES, API,
APIS, APIT)
 Kemapuan menyiapkan persyaratan-persyaratan lain seperti dokumen
pengapalan, realisasi pengapalan serta kejujuran dan kesungguhan berusaha
termasuk itikad baik.
Kemampuan dan Pemahaman Transaksi Luar Negri : Keberhasilan transaksi
ekspor impor sangat didukung oleh sejauh mana pengetahuan atau pemahaman
eksportir/importir menyangkut dasar-dasar transaksi ekspor impor, tata cara
pelaksanaan, pengisian dokumen serta peraturan-peraturan dalam dan luar negri.
Pembiayaan :
 Pembiayaan transaksi merupakan masalah yang penting yang tidak jarang
dihadapi oleh para pengusaha eksportir/importir.
 Biasanya masalah yang dihadapi antara lain ketercukupan akan dana, fasilitas
pembiayaan dana yang dapat di peroleh serta bagaimana cara memperolehnya
Kekurangsempurnaan Dalam Mempersiapkan Barang :
 Pengiriman barang terlambat disebabkan oleh kesulitas administrasi dan pengaturan
pengangkutan, peraturan-peraturan pemerintah dan sebagainya.
 Mutu barang yang tidak dapat dipertahankan sesuai dengan perjanjian
 Kelangsungan penyediaan barang sesuai dengan perjanjian tidak dapat dipenuhi.
 Pengepakan yang tidak memenuhi syarat
 Keterlambatan dalam pengiriman dokumen-dokumen pengapalan.
Kebijaksanaan Dalam Pelaksanan Ekspor Impor :
Peraturan-peraturan yang apabila sering berubah-ubah dapat membingungkan dan
menimbulkan salah pengertian dan kekliruan, baik di pihak pengusaha di dalam negri
maupun pengusaha d luar negri.
PERTEMUAN 4
Letter Of Credit (LC)
L/C didefinisikan sebagai suatu surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan importir
yang ditujukan kepada eksportir di luar negeri, yang memberi hak kepada eksportir untuk
menarik wesel-wesel atas importir yang bersangkutan.

Tujuan L/C :
• L/C pada umumnya cenderung untuk kepentingan eksportir
• Eksportir mendesak importir untuk menerbitkan L/C untuk kepentingannya sebagai
jaminan pembayaran sebelum barang dikapalkan
• Jika L/C terbit maka bank memberikan jaminan pembayaran atas transaksi eksim
sepanjang dokumen memenuhi syarat
• Bank tidak bertanggung jawab atas barang yang diperjualbelikan seperti mutu dan
kualitas barang
Fungsi L/C :
• Merupakan perjanjian bank dalam menyelesaikan transaksi komersial internasional
• Memberikan pengamanan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi yang
diadakan
• Memastikan terjadinya pembayaran sepanjang syarat-syarat L/C dipenuhi
• Merupakan instrumen yang didasarkan hanya atas dokumen dan bukan atas barang
dagangan
• Membantu bank memberikan fasilitas pembiayaan kepada importir
Pihak-Pihak yang Terlibat dalam L/C
A. Pihak Langsung
1. Pembeli :
- Disebut juga applicant/account party/accountee/importir/ buyer
- Pihak yang memohon pembukaan L/C
- Kredibilitasnya harus memuaskan dalam pertimbangan bank
2. Penjual
-Disebut juga beneficiary/party to be paid/ exporter/ seller/ shiper
-Pihak kepada siapa L/C diterbitkan/diperuntukkan
-Pihak yang memenuhi syarat L/C yang diterima dan menyerahkan dokumen-
dokumen kepada bank pembayar
3. Bank Pembuka (penerbit) L/C
- Disebut juga opening bank/ issuing bank/ importer’s bank
- Bank pembeli yang membuka atau menerbitkan L/C kepada beneficiary
- Yang memeriksa dokumen-dokumen untuk memastikan kecocokannya dengan
syarat-syarat L/C
- Yang mengatur pembiayaan transaksi
- Yang melepaskan dokume L/C kepada pembeli dan meminta pembayaran dari
rekening pembeli
4. Bank Penerus L/C
- Disebut juga advising bank/seller’s bank/ Foreign coresspondent bank
- Bank yang memberitahukan atau meneruskan L/C dan menegaskan kebenaran
L/C kepada eksportir tanpa disertai kewajiban lain
- Bisa sebagai paying bank atau confirming bank
PIHAK TIDAK LANGSUNG
5. Perusahaan Pelayaran
- Menerima barang-barang dagang dari shiper/eksportir/freight forwarder dan
mengatur pengangkutan barang-barang tersebut
- Menerbitkan Bill of Lading (B/L) atau surat bukti muat barang
6. Bea dan cukai (pabean)
- Bagi importir, sebagai agen dan akan memberikan izin untuk pelepasan barang
bilamana dokumen B/L telah dilakukan pembayaran
- Bagi Eksportir, pihak yang meneliti dokumen serta pembayaran pajak dan
memberikan izin barang untuk dimuat di kapal
7. Perusahaan Asuransi
- Pihak yang mengasuransikan barang-barang yang dikapalkan sesuai nilai yang
disyaratkan
- Pihak yang mengeluarkan sertifikat atau polis asuransi
- Pihak yang menyelesaikan klaim atau tagihan atas kerugian
8. Badan Pemeriksa (perwakilan sucofindo)
- Pihak yang ditunjuk pemerintah untuk memeriksa kebenaran barang-barang impor
di negara impor barang, dan barang-barang ekspor tertentu di negara tempat
tibanya barang
- Pihak yang ditunjuk pemerintah atau yang berwenang dalam pemeriksaan mutu,
jenis, jumlah barang, dan sebagainya
9. Badan-badan peneliti lainnya
- Yang ditunjuk pemerintah untuk mengeluarkan surat-surat keterangan atau
sertifikat lainnya bagi barang-barang yang diperdagangkan

PERTEMUAN 5
Pembayaran Ekspor Impor
1. Tunai (Cash Payment)
• Pembeli (importir) membayar dimuka kepada penjual sebelum barang dikirim
• Importir memberikan kredit kepada eksportir
• Terjadi pada kondisi pasar yang baik bagi penjual
• Pembayaran barang 100 % dari barang yang diekspor
• Importir menanggung segala risiko
Pertimbangan Pembayaran Tunai :
 Kepercayaan importir terhadap ekspor
 Keyakinan importir bahwa negara eksportir tidak akan melarang ekspor
 Keyakinan importir bahwa pemerintah importir mengizinkan pembayaran dimuka
 Importir memiliki likuiditas yang cukup
2. Pembayaran kemudian (Open Account)
• Sebelum barang dikapalkan atau diterima oleh importir atau waktu tertentu,
importir tidak melakukan pembayaran
• Setelah melakukan pengapalan barang, eksportir akan mengirimkan invoice
(tagihan) kepada importir
Pertimbangan :
 Ada kepercayaan penuh antara eksportir dan importir
 Barang-barang dan dokumen akan langsung dikirim kepada pembeli
 Eksportir kelebihan dana
 Eksportir yakin tidak ada peraturan di negara importir yang melarang transfer
pembayaran
Risiko :
 Eksportir tidak mendapat perlindungan apakah importir akan membayar
 Jika importir tidak membayar, eksportir akan sulit membuktikan di pengadilan karena
tidak ada bukti
 Penyelesaian perselisihan akan menimbulkan biaya bagi eksportir
3. Wesel Inkaso (Collection Draft)
• Terdapat 2 bank yang terlibat, 1 bank dari negara importir dan 1 bank dari
negara eksportir
• Wesel bisa dalam mata uang negara eksportir maupun importir
• Fee untuk bank relatif lebih kecil dibanding dengan L/C. karena fee L/C
menggunakan persentase dari nilai kontrak
Alur Wesel Inkaso

Penyerahan dokumen kepada importir :


a. Document against payment (D/P) : Penyerahan dokumen kepada importir dilakukan
apabila importir telah membayar
b. Document against acceptance (D/A) : Penyerahan dokumen kepada importir
dilakukan apabila importir telah mengaksep weselnya

Konsinyasi :
 Dalam metode ini eksportir mengirim barang ke importir dengan pembayaran yang
ditangguhkan
 Importir akam membayar ke eksportir saat barang-barang tersebut sudah terjual
dengan harga yang ditetapkan eksportir
 Barang-barang yang tidak terjual akan dikembalikan ke eksportir
Risiko Konsinyasi :
 Modal terlalu lama tertimbun pada barang yang diperdagangkan
 Tidak ada kepastian eksportir menerima pembayaran
 Eksportir dapat menjadi korban kenakalan importir yang melaporkan barang yang
terjual tidak sesuai dengan yang sebenarnya
 Bila importir tidak membayar, tidak ada bukti untuk menuntutnya di pengadilan
 Tidak ada effort dari importir untuk menjual barang karena uang importir tidak
terikan kepada eksportir
Keuntungan Pembayaran menggunakan L/C :
 Penjual mendapat kepastian akan adanya pembayaran jika dokumen pengapalan
lengkap sesuai dengan syarat L/C
 Pembeli mendapat kepastian bahwa pembayaran hanya dilakukan bank jika sesuai
dengan persyaratan L/C
Kontrak L/C
 Kontrak jual beli (sales contract), antara penjual (eksportir) dan pembeli (importir)
 Instrumen L/C, kontrak antara eksportir (beneficiary) dan bank pembuka L/C (issuing
bank)
 L/C atau perjanjian jaminan yang merupakan kontrak antara importir (applicant) dan
bank pembuka L/C (issuing bank)
Pertemuan 6
Sales Kontrak Ekspor
Kawasan PABEAN
= kawasan khusus (retricted area) dimana hanya instasi terkait yg boleh berada dlm kawasan
ini yaitu (bea cukai terkait dok ekspor impor, Kantor imigrasi terkait sdm, karantina terkait
uji pemeriksaan hewan,tumbuh2an,fumigasi)
Ekspor karena :
1. permintaan Luar Negeri meningkat
2. meningkatkan devisa negara
3. kemudahan tata niaga & perijinan ekspor
4. penurunan & pembebasan pajak ekspor
5. melimpahnya produk dlm negeri
6. penyerapan t. Kerja me- pengangguran
7. Menaikan (sales,profit dan Price)
Persyaratan ekspor
1.SIUP(EKSPORTIR UMUM)
2.TDI,IUI (EKSPORTIR PRODUSEN)
3.Tanda Daftar Persh (TDP)
4.NPWP
5.NIB (No Induk Berusaha)
6.Mempunyai Rek. Di Bank Divisa
EKSPORTIR UMUM (U)
1.bersifat trading
2 tidak memproduksi sendiri
3.mengambil brg dr pihak pihak ke 3
4.pemegang SIUP,TDP,NPWP,NIB
5.Mempunyai bukti perjanjian dgn produsen atau suplier/distributor
6.memp.rekening di bank devisa
EKSPORTIR PRODUSEN (P)
1.bertindak selaku produsen.
2.memproduksi dan mengekspor sendiri
3.pasar berorientasi ekspor
4.pemegang TDI(Tanda Daftar Industri berskala kecil) atau,IUI (Ijin Usaha Industri berskala
besar),NPWP,TDP,NIB (No Induk Berusaha)
5. Menggunakan bh baku impor max 40%
6.memp. REkening di Bank Devisa
DOKUMEN EKSPOR
1.INVOICE
2.Bil Of Loading (BL),Air Wil Bill (AW),Letter Of Way
3.PEB (Pemberitahuan Ekspor Brg)
4.Surat Keterangan Asal (SKA)-COO
5.Packing List
6.Surat Kontrak Ekspor
7.Letter Of Credit (LC)
BANKDIVISA
mrpkan Bank yg telah memperoleh ijin dari Bank Indonesia untuk melakukan transaksi
pembayaran internasional yg berasal kegiatan ekspor impor dan minimal memp.struktur
modal 10 milyard
persyaratan bank devisa
1.Berbadan hukum Akta Notaris
2.memp.kekayaan bersih min 10
M diluar tanah & bangunan
3. memperoleh ijin dr BANK INDONESIA
4.Kontrak kerja dgn eksportir importir
5.Kontrak kerjasama dgn Bank pejamin

(pembuat LC )diluar negeri

Sales Kontrak : perjanjian yg dibuat ant. Eksportir & Importir yg disepakati serta
ditandatangani sesuai dgn syarat-syarat oleh ke II belah pihak untuk melaksanakan transaksi

Pertemuan 7
BILL OF LOADING
Beberapa Istilah COUNTAINER :
✓ Stuffing, pemuatan barang kedlm container
✓ Stripping, bongkar brg dari Container.
✓ Lift On – Lift Off, menaikkan-menurunkan container ke/dari atas alat angkut
✓ Container Yard, tempat penumpukan container
✓ Container Freight Station, gudang tempat stuffing
✓ Detention, pemungutan biaya krn pemilik brg mengembalikan container melewati
batas free time.
✓ Demurage, pemungutan biaya dikrnkan pemilik brg mengambil container di
pelabuhan setelah melewati free time.
Jenis transportasi ekpor :
- Letter OF way (darat)
- Air Will Bill (udara)
- Bil Of Loading (laut)

Anda mungkin juga menyukai