Anda di halaman 1dari 8

NAMA:ABDURRAHMAN WAKHID

KELAS:AP 205

MAKALAH EKSPORT IMPORT

Pihak-pihak Yang Terlibat Dalam Kegiatan Export dan Import

Dalam perdagangan internasional terdapat beberapa pihak yang saling berkaitan.


Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan export dan import ini melakukan
perdagangan untuk memperoleh manfaat dalam setiap kegiatannya. Tidak seperti
perdagangan domestik, perdagangan internasional sangatlah rumit. Dalam setiap
kegiatannya satu pihak memerlukan bantuan pihak lainnya untuk pelaksanaan
prosesnya. Dan semua pihak perlu memperhatikan ketentuan-ketentuan yang
berlaku dalam perdagangan internasional.

Dalam perdagangan internasional (export dan import), kebijaksanaan ekonomi


pemerintah suatu negara sangat mempengaruhi arah serta hasil dari prosesnya.
Salah satu bentuk dari kebijakan perdagangan internasional adalah penentuan tarif
terhadap berbagai komoditi yang diperdagangkan. Untuk itulah diperlukan kerja
sama yang saling menguntungkan antara beberapa pihak yang terlibat di
dalamnya.

Pihak Exportir
Pihak-pihak Yang Terlibat Dalam Kegiatan Export dan Import | Salah satunya
yaitu pihak exportir atau sering juga disebut seller/penjual, yaitu pihak yang
menjual barang kepada importir (buyer) di luar negeri. Dalam pengertiannya,
exportir adalah seseorang (individu) atau suatu badan hukum atau perusahaan
dalam suatu negara yang melakukan kegiatan penjualan dan pengiriman atau
pengeluaran barang dari batas wilayah suatu negara ke negara yang lain.

Pihak Exportir Yang Terlibat Dalam Kegiatan Export Dan Import

Mulai dari tahap negosiasi sampai proses transaksi, beberapa pihak yang terlibat
di dalamnya harus memiliki kredibilitas yang harus diyakini. Khususnya untuk pihak
exportir. Pihak-pihak ini terdiri dari :

1. Exportir 
Exportir/produsen merupakan pihak yang sebagian hasil produksinya
diperuntukkan untuk pasar internasional. Yaitu pengurusan export yang
dilakukan oleh produsen/perusahaan yang bersangkutan.
2. Confirming House 
Confirming house yaitu perusahan domestik (lokal) yang beroperasi sesuai
dengan hukum dan undang-undang daerah. Dan bekerja untuk dan atas
perintah kantor pusat yang berada diluar negri. Perusahaan luar negeri
(asing) banyak yang mendirikan kantor cabang atau bekerja sama dengan
perusahaan daerah untuk mendirikan anak perusahaan di dalam negeri.
Kantor cabang ini bekerja atas perintah kantor pusat untuk kepentingan
kantor pusatnya. Badan usaha semacam ini disebut dengan confirming
house. Tugas kantor cabang atau anak perusahaan biasanya melakukan
usaha pengumpulan, sortasi, up grading, dan pengepakan exspor dari
komoditi lokal.
3. Pedagang Export (Export-Merchant) 
Yaitu sebuah badan usaha yang memiliki izin dari pemerintah berupa kartu
Angka Pengenal Ekspor (APE) dalam bentuk Surat Pengakuan Eksportir.
Dan memiliki izin untuk melaksanakan ekspor komoditi yang dicantumkan
dalam surat tersebut. Export Merchant beroperasi untuk dan atas
kepentingan dari produsen dalam negeri yang diwakilinya.
4. Agen Export (Export-Agent) 
Dalam hal ini export agent disebut juga sebagai export merchant. Tidak
hanya dalam hal bisnis dalam ruang lingkup export-import tapi hubungan ini
lebih kepada ikatan perjanjian.
5. Wisma Dagang (Trading House) 
Yaitu perusahaan yang telah memiliki status. Dalam hal ini tidak ada
pembatasan pada satu atau dua komoditi saja, tetapi suatu perusahaan
atau eksportir dapat mengembangkan ekspornya menjadi beraneka macam
komoditi. Maka eksportir demikian mendapat status General
Exporters. Perusahaan yang telah memiliki status seperti ini sering disebut
dengan Wisma Dagang (Trading House) yang dapat mengekspor aneka
komoditi dan mempunyai jaringan pemasaran dan kantor perwakilan di
pusat-pusat dagang dunia. Perusahaan ini memperoleh fasilitas tertentu
dari pemerintah baik dalam bentuk fasilitas perbankan maupun perpajakan.

Pihak Importir

Pihak-pihak Yang Terlibat Dalam Kegiatan Export dan Import | Dalam


perdagangan internasional, pihak importir memiliki tanggung jawab terhadap
pelaksanaan kualitas dan kuantitas barang yang di import. Untuk itu pihak importir
bertanggung jawab terhadap resiko dan segala sesuatu dalam proses
pengirimannya. Baik itu resiko kerusakan, keterlambatan dan kerugian yang
ditimbulkan akibat manipulasi dan penipuan.

Pihak Importir Yang Terlibat Dalam Kegiatan Export Dan Import

Pihak ini sering juga disebut pembeli (buyer), yang terdiri dari :

1. Pengusaha Import (Import-Merchant) 


Pengusaha import atau yang lebih akrab disebut Import Merchant adalah
suatu badan usaha yang diberikan izin oleh Pemerintah dalam bentuk
Tanda Pengenal Pengakuan Import (TPPI) untuk mengimpor barang yang
bersifat khusus. Dan tidak berlaku/diperkenankan untuk barang lain selain
yang telah diizinkan.
2. Aproved Importer (Approved-Traders) 
Aproved Importer adalah pengusaha import biasa yang mendapat
keistimewaan dari Pemerintah, dalam hal ini Departemen Perdagangan
untuk mengimpor komoditi tertentu untuk tujuan tertentu dalam keperluan
Pemerintah.
3. Importir Terbatas 
Pemerintah telah memberikan izin khusus kepada perusahaan PMA dan
PMDN dalam rangka UU PMA/PMDN untuk mengimpor mesin-mesin dan
bahan baku yang diperlukannya sendiri (tidak diperdagangkan). Izin yang
diberikan dalam bentuk APIT (Angka Pengenal Import Terbatas) yang
dikeluarkan oleh BKPM atas nama Menteri Perdagangan.
4. Importir Umum 
Importit umum adalah sebuah perusahaan impor yang khusus mengimpor
aneka macam barang dagangan. Perusahaan ini biasanya memperoleh
status sebagai importir umum, yaitu Perusahaan Perseorangan atau
Persero Niaga yang sering disebut Trading House atau Wisma Dagang
yang dapat mengimpor barang-barang mulai dari barang kelontong sampai
instalasi lengkap suatu pabrik.
5. Sale Agent Importer 
Yaitu perusahaan asing yang memiliki minat untuk memasarkan barang di
Indonesia yang seringkali mengangkat perusahaan daerah/setempat
sebagai Kantor Perwakilannya. Atau menunjuk suatu Agen Tunggal  yang
akan mengimpor hasil produksinya di Indonesia.

Pihak Identor

Pihak-pihak Yang Terlibat Dalam Kegiatan Export dan Import | Setiap


pelaksanaanya, dalam melakukan pembelian barang terkadang importir atau
pembeli langsung membeli barangnya ke penjual atau ekxsportir. Tetapi terkadang
pihak pembeli menggunakan pihak ketiga sebagai importir. Hal ini karena pembeli
telah terbiasa dalam mengimpor barang dengan cara memesannya
(indent). Apabila kebutuhan atas suatu barang belum dapat dipenuhi dari produksi
dalam negeri, maka terpaksa barang tersebut diimport dari luar negeri. Diantara
barang-barang kebutuhan itu ada yang diimpor untuk konsumsi sendiri dan ada
juga untuk dijual kembali.

Pengelompokan Pihak Identor

1. Pengguna Langsung (Direct User) 


Misalkan, para pengusaha dari China sudah biasa memakai produk
langsung dari negerinya yang diimpor untuk kebutuhan tenaga asing yang
bekerja di Indonesia.
2. Para Pedagang (Merchants)
Untuk beberapa swalayan, department store dan pengusaha toko yang ada
di Jakarta biasanya melakukan pemesanan (indent) dalam memenuhi
kebutuhan barang-barang dagangannya.
3. Instansi Pemerintah, Pengusaha Industri, dll 
Dalam memenuhi kebutuhannya, instansi pemerintah dan pengusaha
industri serta beberapa pengusaha pertanian, perkebunan, peternakan, dll.
Biasanya melakukan pemesanan (indent) kepada para importir.

Akan tetapi dalam prakteknya tidak jarang kontrak indent dapat menimbulkan
masalah, bahkan seringkali menjadi alat untuk manipulasi impor, baik oleh indentor
ataupun importir. Maka dari itu perlu kehati-hatian dalam menyusun dan
menandatangani kontrak indent antara indentor dan importir.
Pihak Promosi

Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan export dan import selalu dihadapkan
pada masalah pergadangan internasional yang merupakan bagian dari masalah
ekonomi nasional. Supaya kegiatan perdagangan internasional dalam export dan
import dapat berjalan. Diperlukan dukungan dari berbagai pihak yang secara tidak
langusng terlibat dalam kegiatannya. Semua ini bertujuan untuk mendatangkan
devisa yang besar bagi sebuah negara. salah satunya yaitu pihak promosi, yang
terdiri dari :

1. Kantor Perwakilan dari produsen/eksportir asing di negara


konsumen/importir.
2. Kantor Perwakilan Kamar Dagang dan Industri dalam dan luar negeri.
3. Trade Fair (Misi perdagangan dan pameran dagang internasional) yang
senantiasa diadakan di pusat perdagangan dunia seperti Jakarta
Fair, Jakarta International Expo (JIExpo), ASIA EXPO-SINGAPORE, Kenfair
Exhibition (Hong Kong) dan sebagainya.
4. Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), yaitu sebuah Instansi
khusus yang didirikan oleh Department Perdagangan untuk melakukan
kegiatan pengembangan dan promosi komoditi Indonesia ke luar negeri.
5. Kantor Bank Devisa (DN/LN)
6. Majalah Dagang dan Industri
7. Brosur dan Leaflet serta pricelist dari masing-masing pengusaha.
Pihak Pendukung | Pihak-pihak Yang Terlibat Dalam Kegiatan Export dan
Import

Pihak-pihak Yang Terlibat Dalam Kegiatan Export dan Import | Exportir dan
importir merupakan pihak utama dalam perdagangan internasional, walaupun
demikian tidak dapat dipungkiri ada beberapa peran yang menjadi penghubung
untuk kelancaran dalam kegiatan export dan import. Pihak yang dimaksud disini
adalah  pihak pendukung yang berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan
perdagangan internasional.

Pihak yang termasuk dalam pendukung perdagangan internasional ini antara


lain :

1. Badan Usaha Transportasi


Tugas dari badan ini adalah pengumpulan muatan, penyelenggaraan
pengepakan sampai pembukuan muatan yang diperdagangkan.
2. Bank Devisa 
Yaitu pihak yang memberikan jasa perkreditan dan pembiayaan. Apakah itu
dalam bentuk kredit eksport maupun sebagai uang muka jaminan Letter Of
Credit (L/C) import. Selain itu Bank Devisa sangat diperlukan pada
pembukaan L/C, penerimaan L/C, penyampaian dokumen-dokumen, serta
pada saat negosiasi.
3. Maskapai Pelayaran 
Dalam hal ini perusahan pelayaran memegang peranan penting dalam
pengangkutan barang dan muatan dari tempat sampai ke tujuan.
4. Maskapai Asuransi
Maskapai Asuransi memegang peranan yang tidak dapat diabaikan dalam
perencanaan persyaratan kontrak yang dapat menjamin resiko dari setiap
transaksi. Yaitu resiko atas kualitas barang baik di darat maupun di laut
yang tidak mungkin ditanggung oleh salah satu pihak.
5. Kantor Perwakilan Atau Kedutaan 
Sebagai sarana untuk membantu promosi, kantor kedutaan di luar negeri
dapat mengeluarkan dokumen legalitas seperti consuler invoice yang
berfungsi mengecek dan mensahkan pengapalan suatu barang dari negara
tertentu.
6. Surveyor 
Instansi ini berfungsi sebagai juru periksa terhadapa kualitas, cara
pengepakan dan keabsahan dokumen-dokumen terhadap barang-barang
yang akan diekspor atau diimpor. Di Indonesia perusahaan yang ditunjuk
sebagai juru periksa adalah PT. Sucofindo.
7. Pabean 
Pabean yaitu sebagai alat pemerintah untuk bertindak sebagai pengaman
lalu lintas barang serta dokumen yang masuk ke wilayah pabean.

Anda mungkin juga menyukai