Anda di halaman 1dari 80

MANAJEMEN LOGISTIK / SUPPLY CHAIN

MANAGEMENT (SCM)

1. Pengertian

Manajemen Logistik – Manajemen Rantai Pasok adalah


sistem terintegrasi yang mengkoordinasikan
keseluruhan proses di organisasi/perusahaan
dalam mempersiapkan dan menyampaikan
produk/jasa kepada konsumen.
Mencakup : plan, sumber input, transformasi input –
output, transportasi, distribusi, pergudangan
(deliver), sistem informasi dan pembayaran, serta
layanaan return (pengembalian barang/jasa).
2. Tujuan Sistem Rantai Pasok

Memaksimalkan nilai (value) dan profit.


Nilai tambah = nilai layanan + total biaya yang ditanggung
oleh setiap komponen rantai pasok.

nilai tambah pemasok

Manufaktur

Distributor

konsumen
Kegiatan manajemen logistik meliputi :
• Proses perencanaan
• Proses pengadaan, termasuk transportasi
• Proses pengelolaan dan penyimpanan
• Proses pemindahan bahan/material dari gudang ke pabrik (sebagai
titik awal/point of origin)
• Proses pengelolaan dan penyimpanan barang jadi (finished goods)
• Proses distribusi barang jadi dari gudang pabrik ke penyalur dan
selanjutnya ke konsumen. (sebagai titik konsumsi/point of
consumption)
Sistem rantai pasok merupakan sistem, yang terintegrasi dari pengolahan bahan baku menjadi
barang jadi kemjudian di konsumsi dan seterusnya kembali lagi ke proidusen.

Plan
Source Make Deliver

Proses Konsumen
Input tranformasi
output

Reverse
logistic

Return Return
– Input proses logistik
• Sumber daya alam (tanah, fasilitas, dan peralatan)
• Sumber daya manusia
• Dana/keuangan
• Informasi
– Rencana logistik, diimplimentasikan, dikontrol menjadi
beberapa bentuk :
• Bahan mentah
• Barang setengah jadi
• Barang jadi yang siap jual

Produk untuk sampai konsumen memerlukan strategi dalam bentuk output


logistic
– Output Logistic
• Keunggulan bersaing untuk organisasi sebagai hasil dari orientasi
pasar dan kegiatan efisiensi dan efektifitas dari operasional.
• Kegunaan waktu dan tempat yang optimal
• Pergerakan ke konsumen yang efisien,
Konsumen akan loyal
• Image perusahaan meningkat.
3. Pentingnya Peran Manajemen Rantai Pasok
Alasan mendasar :
- Kecepatan perubahan
- Ketidakpastian pasar dan
- Ketidakpastian pasokan
4. Komponen Sistem Rantai Pasok
1. Fasilitas
Tujuannya adalah meminimumkan biaya pengiriman dan/atau
pengembalian (deliver dan return) produk/jasa kepada konsumen,
meningkatkan fleksibilitas dan efosiensi, dan mendekatkan
organisasi/perusahaan kepada target konsumennya.

2. Proses Produksi
- Produk/jasa apa yang dibutuhkan oleh pasar
- Berapa banyak yang diproduksi
- Perencanaan kapasitas sumber daya perusahaan
- Pengendalian kualitas
- Perencanaan beban kerja
3. Sediaan
Sediaan muncul karena
- ada perbedaan antara pasokan dan permintaan,
- Meningkatnya responsif organisasi terhadap perubahan
- Perbedaan siklus aliran barang (pada work-in-progress di pabrik)

jadi sediaan diperlukan untuk :


- Jumlah barang yang harus disimpan untuk menjamin proses yang optimal
- Bagaimana kontrol urutan waktu sediaan untuk mengurangi risiko kehilangan barang atau
kadaluarsa
- Efektivitas sediaan untuk menunjukkan kinerja perusahaan
4. Tranportasi

Untuk mendukung proses perpindahan barang, maka perlu


pertimbangan :
a. Moda transportasi, penjadwalan, ukuran pengiriman.....berhubungan dengan
pertimbangan skala ekonomis, harga terbaik,waktu transit antarmoda dan/atau
pihak dalam rantai pasok
b. Biaya transportasi
c. Pemilihan rute (aliran produk selama pengiriman) dan jaringan.

5. Sistem Informasi
Berperan sebagai alat bantu koordinasi antar pihak di dalam rantai
pasok. Misalnya, penggunaan Electronic Data Interchange (EDI)
dapat membantu penentuan banyak dan detailnya informasi yang
harus dikelola perusahaan.
6. Pemasok
- Proses memilih pemasok
- Memantau kegiatan operasional pemasok
- Mengevaluasi kinerja pemasok
- Mengadakan kerja sama jangka panjang
- Pengembangan produk baru

7. Harga
Harga yang dimaksud dalam sistem rantai adalah harga jual kepada
konsumen dan harga jual antar pihak didalam rantai pasok
Hambatan dalam mencapai sistem logistik yang efisien adalah :
a.Variasi produk/jasa yang semakin kompleks
b.Perbedaan kepemilikan tiap komponen dalam rantai pasok, sehingga
setiap komponen hanya memikirkan tujuan masing-masing
c.Globalisasi perdagangan dunia menyebabkan sistem distribusi,
pemilihan lokasi produksi, peraturan perlindungan komoditas di tiap
negara, perilaku konsumen, dan tuntutan sumber daya manusia
menjadi lebih kompleks.
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN LOGISTIK

1. Fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan


2. Fungsi penganggaran
3. Fungsi pengadaan
4. Fungsi penyimpanan dan penyaluran
5. Fungsi pemeliharaan
6. Fungsi penghapusan
7. Fungsi pengendalian
Tahap-tahap Manajemen Logistik

4.Penyimpanan dan distribusi


Merupakan pelaksanaan , penerimaan, penyimpanan
untuk selanjutnya disalurkan ke unit pengguna.

5. Pemeliharaan
Proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi teknis
daya guna dan hasil guna barang logistik
6.Penghapusan kekayaan
Memusnahkan barang yang tidak dipakai karena rusak
atau sudah kadaluarsa berdasarkan peraturan yang
berlaku.
 
7.Pengendalian
Upaya menjamin terselenggaranya menajemen logistik
rumah sakit.
Departemen Pembelian

Tugas Utama :
Merencanakan pembelian barang komuditi yang diperlukan dengan
kualitas dan kuantitas yang terjamin berdasarkan spesifikasi yang
ditetapkan serta harga yang wajar dan kompetitif dengan pengiriman
yang tepat waktu menurut prosedur yang berlaku.
3 hal utama prosedur pembelian :
a. Pembelian yang bermutu
b. Seperangkat alat spesifikasi pembelian yang standar
c. Metode dan prosedur pembelian yang efektif
Pentingnya spesifikasi disiapkan :
1.Membantu menejemen dalam menentukan yang tepat dalam setiap
komuditi
2.Menghilangkan kesalahpahaman antara pembeli dengan pemasok
3.Dapat membuat penawaran yang kompetitif
4.Lebih efisien dan efektip setiap kali komuditi dipesan
5.Mudah dalam pengecekan ketika barang diterima
PROSES PENGADAAN BARANG

Proses operasional perusahaan, ditempuh dengan 3 cara :


1.Memperolehnya melalui General Store
2.Mengadakan kerja sama dengan departemen lain, dan
3.Membelinya dari luar perusahaan melalui departemen Pembelian

Langkah-langkah yang dilalui setiap departemen dalam proses pengadaan


barang dlam memenuhi kebutuhan operasionalnya :
1.Daftar Rekanan (call sheet) untuk barang2 yang dibeli dari luar perusahaan
(vendor, pemasok, rekanan, leveransir)
2.Seperangkat alat spesifikasi pembelian yang standar (issue slip) dan
metode serta prosedur pembelian efektif
3.Permintaan barang (komuditi) melalui General Store
4.Departemen yang memerlukan barang komuditi diharuskan memakai issue
slip untuk permintaan melalui GS
3 cara yang ditempuh dalam pengadaan barang

a. Pembelian secara langsung (DirectPurchase)


b. Indirect purchase (pembelian secara kredit)
c. Tender (kompetisi diantara pemasok)
Kriteria Pemasok yang baik :
1.Bonafide
2.Service yang lancar
3.Tepat waktu (transportation)
4.Komunikasi lancar
5.Harga kompetitif
6.Mempunyai NPWP
Call Sheet (Daftar Rekanan)

Comparison Price dan standing order


Comparison Price merupakan perbandingan harga-harga dari
bermacam-macam komoditi dari quotation tersebut diperbandingkan
dengan harga pasar

Standing Order adalah bila kebutuhan barang tersebut secara terus


menerus dan mengingat bahwa barang tersebut bermutu dan harga
serta mudah didapat, maka permintaan pengadaannya tidak perlu
dibuatkan Purchase Reques lagi, melainkan cukup dikirim sesuai
jumlah kesepakatan pada waktu-waktu yang telah ditentukan.
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB DEPARTEMEN
PEMBELIAN
1. mencari pemasok (REKANAN)...Quotation......Call Sheet
2. Menerima Purchase Requisition/ additional Stock Request atau Application for
capital expenditure dan operating asset dari departemen atau outlet.
3. Melaksanakan pembelian barang yang dibutuhkan dengan harga yang wajar dan
kompetitif, kuantitas dan kualitas yang telah ditentukan dan tepat waktu
4. Memeriksa laporan pembelian dan penerimaan harian, sehingga diketahui barang2
yang telah masuk atau belum (Purchase Order status)
5. Melaksanakan market survey sewaktu-waktu untuk memonitor harga-harga
6. Mengadakan kontrak pembelian dengan pemasok untuk barang-barang tertentu bila
dianggap perlu setelah dianalisis dengan cermat
7. Membuat laporan kepada manajemen (GM) Comparison price antara harga pasar
dengan harga suplier
8. Membuat spesifikasi pembelian
9. Memonitor situasi ekonomi, politik dan kejadian-kejadian alam terutama yang dapat
mempengaruhi ekonomi
10. Mengadakan pertemuan-pertemuan secara berkala internal departemen pembelian
dengan manajemen untuk mengevaluasi keadaan agar lebih mengoptimalkan
kinerja perusahaan.
KRITERIA PEMEGANG JABATAN BAGIAN PEMBELIAN

1. Jujur, berakhlak mulia dan bijaksana


2. Bertanggungjawab
3. Memiliki pengetahuan yang luas tentang barang-barang komoditi
4. Memiliki pengalaman di bidang survey pasar
5. Dapat membaca situasi ekonomi, politik dan gejolak alam (iklim)
6. Cerdas dan mengerti komputer
7. Mempunyai keterampilan manajerial
8. Mampu bernegosiasi
9. Mengerti bisnis
10. Mengerti bahasa Inggris
WEWENANG BAGIAN PEMBELIAN

1. Menentukan pemasok yang dipilih (vendor, Pemasok,Rekanan)


2. Menanyakan kepada departemen terkait mengenai order yang
akan dilaksanakan
3. Membuat dan menandatangani kontrak perjanjian dengan
pemasok
4. Menentukan sistem pembelian barang-barang komoditi secara
cash atau kredit
DEPARTEMEN PENERIMA BARANG
1. Departemen penerimaan
Tugas utama :
Menerima barang-barang komoditas untuk operasional yang masuk
melalui pembelian sesuai dengan pesanan harga kualitas dan
kuantitas.
1. Kuantitas barang harus sama dengan yang tertera pada slip
penyerahan (faktur, invoice) serta sama dengan yang tercantum
dalam order pembelian
2. Kualitas barang yang diterima haruslah sesuai dengan yang ada
lam spesifikasi pembelian yang standar
3. Harga dalam slip penyerahan (faktur, invoce) haruslah sesuai
dengan yang tercantum dalam order pembelian (request) yang
ditetapkan oleh Departemen pembelian
4. Pemasok dalam faktur penyerahan haruslah sama dengan yang
tercantum dalam order yang diterima dari Departemen Pembelian
PROSEDUR PENERIMAAN BARANG
1. Menerima salinan order (puchase reques atau F/B Purchase
reques atau additional stock reques dan aplication atau purchase
order) dari departemen pembelian sebelum barang datang
(dikirim).
2. Barang-barang komoditas yang yang disampaikan oleh pemasok
haruslah disertai faktur (invoice) dan dihitung ulang oleh
penerimaan sesuai dengan satuannya (lusin, biji, dll) sesuai
dengan order
3. Ditimbang ulang untuk menetapkan jumlah yang benar sesuai
dengan permintaan dala order pembelian
4. Jumlah barang yang didapat dibandingkan kembali dengan yang
tercantum pada faktur dengan order pembelian
5. Periksa langsung setiap barang yang disampaikan untuk melihat
kondisi barang tersebut sesuai dengan spesifikasi order
6. Bandingkan harga barang disampaikan dalam faktur (Invoice)
dengan harga yang ditentukan dalam order.
7. Bila ada keraguan hubungi pejabat yang berwenang yang
mengetahui
8. Bila barang-barang yang disampaikan tidak disertai faktur (invoce),
maka harus membuatkan Memorandum Invoice pengganti
9. Jika terdapat barang-barang yang rusak atau mutunya tidak
sesuai, maka pihak penerima barang haruslah mengembalikannya
ke pihak pemasok setelah membuat Credit Memorandum yang
ditandatangani oleh penerima barang dan pemasok, serta dibubuhi
cap stempel perusahaan.
10. Barang yang resmi diterima harus dibuatkan slip penerimaan
(delivery slip) kemudian ditandatangani oleh bagian pemesan,
sebagai bukti bahwa barang tersebut telah diterima dengan baik.
11. Delivery slip yang telah ditandatangani, salinannya dibagikan
kepada yang berkepentingan yaitu Pemasok, Requesting,
Accunting, Purchasing, cost control, dan penerima barang itu
sendiri
12. Departemen accounting tidak akan melakukan pembayaran
penagihan apapun tanpa dilampiri Delivery slip.
13. Setelah penerimaan barang telah selesai semua, maka penerima
barang harus membuat laporan tentang semua barang-barang
yang telah diterima ke dalam bentuk laporan harian penerimaan
(daily receiving list report. Laporan ini terdiri dari beberapa lembar
copy, yaitu ;
- Lembar pertama untuk Filing receiving
- Lembar kedua untuk Purchasing
- Lembar ketiga untuk Accounting
- Lembar keempat untuk Cost control

14. Terakhir, penerima barang harus melaporkan kepada pihak


departemen pembelian tentang barang-barang yang belum
diterima
yang tercantum dalam daftar order (request) untuk diketahui.
Arus Dokumen dan Barang Food
beverage dan Sundries

Store

Dept pemasok
3
1
2
4

Rcv
Ket :
1.Barang diterima oleh bagian penerima barang dari pemasok disertai
dengan faktur invoice
2.Barang dikirim ke Departemen request disertai delivery slip
3.Barang dikirim ke store request
4.Barang dikembalikan ke pemasok disertai credit memorandum

Petugas penerima barang bertanggung jawab atas barang-barang


yang diterimanya (Jumlah,Harga, Kualitas, dan Waktu) sesuai dengan
order
PERGUDANGAN

Manajemen pergudangan (store) mencakup :


-Perencanaan produksi
-Pemasaran
-Keuangan
-Dan secara tidak langsung seluruh aspek perusahaan

Suatu gudang (store) haruslah mempunyai :


1.Design bangunan yang baik
2.Batas-batasnya baik,lokasinya yang strategis
3.Mempunyai pengamanan yang cukup
4.Ruangan yang cukup, tepat
5.Peralatan yang tidak mudah rusak dan mudah pengelolaanya
Contoh Hotel2 besar memiliki 4 buah store (gudang), yaitu :
1.Groceries store (untuk barang2 groceries)
2.Beverage store 9untuk barang2 minuman)
3.Cold storage store (untuk barang2 yang dibekukan atau perishable
dan yang mendapat perlakukan khusus
4.Sundries/printed Matters store (untuk barang2 yang bukan makanan
dan barang cetakan.

Setiap jenis gudang dipimpin oleh bagian gudang (store keeper) /


supervisor. Setiap store keeper bertanggungjawab kepada Chief Store
Keeper (kepala Bagian Gudang) yang dibantu oleh seorang sekretaris.
Ke empat gudang ini disebut General store (gudang Pusat).
Tugas dan tanggungjawab kepala bagian gudang :
1.Memimpin pelaksanaan tugas sehari2 bagian gudang sehingga
terkodinir
2.Mengadakan evaluasi tentang kinerja gudang beserta bagian
gudangnya
3.Bertanggungjawab penuh kepada accounting Manage, menyangkut
operasional pergudangan
4.Memberikan laporan ke pimpinan tetntang segala sesuatu yang
dianggap perlu.
KRITERIA SEORANG BAGIAN GUDANG

1. Jujur dan memiliki akhlak mulia


2. Mempunyai ketenangan hati, bijaksana
3. Disiplin
4. Memiliki pengetahuan dasar marterial dan penggunaanya dalam
bentuk yang berbeda-beda
5. Cerdas dan dapat berhitung
6. Kerja keras, tidak menunda-nunda waktu
7. Bertanggung jawab
8. Mengerti prosedur yang ditetapkan manajemen
9. Tepat waktu
10. Mengerti program komputer
11. Panda membaca situasi ekonomi, iklim.
Proses Penerimaan Barang untuk Gudang :
1.Menerima barang yang diserahkan oleh Departemen Penerima
Barang yang telah dilampiri Delivery Slip sesuai dengan order
( Additional Stock Request)
2.Menata letak barang-barang tersebut dalam gudang yang disesuaikan
dengan kepentingan kemudahan arus arus masuk dan keluar barang
tersebut dari gudang.
3.Membuat kartu stock (Bin Card) atas semua jenis barang –barang
yang diterima dan Bin Card tersebut diletakkan didekat (di atas) barang-
barang tersebut sehingga mudah dibaca dan diketahui. Bin card
digunakan untuk mencatat arus persediaan barang dalam gudang yang
disiapkan oleh Bagian Gudang. Selain itu bin card digunakan juga
sebagai alat untuk mengecek persediaan barang pada Carddex yang
ada pada cost control.
Prosedur pengeluaran barang dari gudang (Issuing) untuk dept
Request
1.Menerima Issue Slip barang dari Dept pemakai
2.Mengeluarkan barang tersebut sesuai dengan permintaan dalam
Issue slip
3.Mencatat semua pengeluaran untuk dept-dept pekai dalam Bin card
dan atau Meat tag tersebut
4.Metode yang digunakan
a. Metode FIFO
b. Metode LIFO
FASILITAS
PENDUKUNG
Pengertian Gudang

 Adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyimpan


barang baik yang berupa raw material, barang WIP atau
finished good.
 Kegiatan tersebut meliputi kegiatan movement (perpindahan),
storage (penyimpanan) dan information transfer (transfer
informasi).
 Pergudangan diperlukan dalam semua industri sebagai bagian
dalam mata rantai suplai dan distribusi. Semua barang, mulai
bahan baku, barang setengah jadi, barang inventaris, dan
barang jadi yang hendak dikirim memerlukan prosedur keluar
masuk dan penataan dalam gudang.
 Perlunya manajemen gudang adalah pengelolaan dari aktifitas
yang saling terkait dalam aktifitas penyimpanan barang
sementara. Apa saja aktifitas penyimpanan barang itu?
(Penerimaan dari pemasok, handling barang, pengeluaran
barang ke tujuan)
 Beberapa aktifitas di dalam gudang secara sederhana :
1. Administrasi
2. Penerimaan barang
3. Penyimpanan barang
4. Pengepakan barang ke tempat yang dituju
5. Pengeluaran barang
 Pergudangan merupakan bagian yang penting dari semua sistem logistik,
karena merupakan jaringan primer diantara produsen dan pelanggan yang
digunakan untuk menyimpan persediaan selama seluruh bagian proses
logistik berjalan.
Macam2 tipe gudang

1. Manufacturing plant warehouse, adalah gudang yang ada di


pabrik. Transaksi meliputi penerimaan&penyimpanan
material, pengambilan material, penyimpanan barang jadi ke
gudang, transaksi internal gudang, dan pengiriman barang
jadi ke central wraehouse, distribution warehouse, atau
langsung ke konsumen.
Manufacturing plant warehouse dapat dibagi lagi menjadi:
gudang operasional, gudang perlengkapan, gudang
pemberangkatan, gudang musiman.
2. Central warehouse, adalah gudang pokok. Transaksi meliputi
penerimaaan barang jadi, penyimpanan barang jadi ke
gudang, dan pengiriman barang jadi ke distribution
warehouse.
3. Distribution warehouse, adalah gudang distribusi. Transaksi
meliputi penerimaan barang jadi, penyimpanan barang yang
diterima gudang, pengambilan dan persiapan barang yang
akan dikirim, dan pengiriman barang ke konsumen.
4. Retailer warehouse, adalah gudang pengecer (gudang yang
dimiliki toko yang menjual barang langsung ke konsumen)
Operasi2 Pergudangan

 Pergudangan: penyimpanan dan penanganan barang mulai dari penerimaan,


pencatatan, penyimpanan, pemilihan, penyortiran, pelabelan sampai
pengiriman barang.
 Faktor yang diperhatikan: transportasi, produksi, pelayanan pelanggan, biaya
logistik.
Operasi pergudangan:
 Movement , fungsinya memperbaiki perputaran inventory dan mempercepat
proses pesanan dari produksi hingga ke pengiriman utama. Meliputi aktivitas2:
receiving, putway, customer order picking, packing, cross docking, shipping.
 Storage, yaitu aktivitas penyimpanan barang baik yang merupakan barang baku
ataupun barang hasil produksi.
 Information transfer, adalah aktivitas transfer informasi seperti informasi stok
barang yang ada di gudang atau informasi2 yang lain.
Klasifikasi persediaan dalam gudang

 Berdasarkan fungsi barang


 Sebagai raw material, merupakan barang yang akan diproses dan diberi

nilai tambah untuk kemudian dapat dijual dan dipasarkan kepada


konsumen dengan nilai yang lebih tinggi.
 Sebagai WIP, adalah raw material yang dikenai proses untuk menjadi

suatu produk hanya saja belum seleseai (setengah jalan)


 Sebagai finished good, merupakan barang yang siap untuk disajikan

atau siap dipasarkan kepada konsumen.


 Sebagai sparepart atau peralatan, adalah barang yang tidak memberikan

nilai tambah kepada suatu raw material untuk menjadi finished goods,
tetapi berguna untuk mendukung kelancaran proses pembelian nilai
tambah kepada raw material untukmenghasilkan finished goods.
 Dipandang dari aliran arus barang
 Adanya perbedaan jenis finished goods maka aliran setiap

barang tidak akan sama, diklasifikasikan menjadi:


 Barang fast moving
 Barang medium moving
 Barang slow moving
Misi pergudangan

 Penyeimbang dan penyangga adanya variasi jadwal produksi


dan permintaan.
 Sebagai product mixing
 Untuk memperpendek jarak distribusi
Manfaat pergudangan

 Manufacturing support
 Product mixing
 Sebagai perlindungan terhadap barang
 Sebagai persediaan
Tata letak barang dalam gudang

 Merupakan suatu metode peletakan barang dalam gudang


untuk mempermudah, mempercepat dan meningkatkan
efisiensi dari gudang tersebut dalam menampung barang
maupun mengalirkan permintaan barang kepada pihak yang
melakukan permintaan.
 Yang harus diperhatikan adalah sistem pengukuran kecepatan
yang baik dan sistem pengendalian yang baik.
Racking System

 Tujuannya meningkatkan kapasitas gudang tanpa harus


melakukan pelebaran gudang. Terdiri dari 2 macam rak:
 Rak permanen, memiliki konstruksi bangunan yang

permanen.
 Rak sementara
Peletakan barang di palet

 Palet adalah sebuah nampan dari kayu yang permukaan atas


dan bawahnya datar.
 Tujuannya benda dapat diangkat secara keseluruhan dalam
satu palet dengan menggunakan forklift.
Tempat penyimpanan persediaan
diperlukan untuk :
 Mencapai transportasi yang ekonomis
 Mendapatkan keuntungan dari diskon pembelian dengan
kuantitas banyak dan pembelian duluan
 Memelihara sumber persediaan
 Mendukung kebijakan pelayanan kepada pelanggan
 Mengantisipasi kondisi perubahan pasar (seperti musiman,
fluktuasi permintaan, dsb.)
Fungsi pergudangan
(frazelle, 2002)
 Receiving
 prepackaging
 putaway
 storage
 order picking
 pengepakan dan atau pemberian harga
 sortation
 pemuatan dan pengiriman
Sentralisasi fungsi penerimaan dan
pengiriman
Keuntungan
 memaksimalkan penggunaan peralatan

 memaksimalkan penggunaan personal

 efisiensi ruangan

 pengurangan biaya fasilitas

Kendala
 jika pengaturan aliran material tidak tertib dapat menimbulkan

kesemerawutan dan kemacetan.


Fungsi penerimaan

 menerima seluruh material yang datang dari pemasok


eksternal maupun internal
 memeriksa material/barang yang datang
 memeriksa dokumen yang menyertai material tersebut
 mencatat faktur penerimaan
 mencatat jika ada kunatitas/kualitas yang barang yang tidak
sesuai
 membuat laporan penerimaan barang
 mengirim ke tempat penyimpanan
Fungsi pengiriman

 melakukan pengepakan barang yang akan dikirim


 pemberian alamat pada karton pembungkus atau kontainer
 melakukan penimbangan kontainer
 melakukan penempatan trailer
 loading dan distribusi
Ruang peralatan

 Ruang untuk semua ukuran peralatan dari jenis tertentu


 rak dibuat bertingkat, dengan tinggi maksimal 180 cm
 gang/aisle cukup untuk karyawan dan peralatan
 peralatan dikelompokkan atas jenis sama dan diidentifikasi
agar mudah dicari
INVENTORY

INVENTORY yang baik mberikan Value berupa :


-Service level (pelayanan bagi konsumen)

-Quality

-Menekan cost

-Menjamin availability

-Waktu pengiriman barang


Sebab dilakukannya inventory
- Selisih tingkat penjualan dengan tingkat pemakaian atau produksi
Penggunaan bahan mentah sedikit dari pengiriman bahan mentah dari
-

pemasok.
- Kebutuhan yang dapat muncul sewaktu-waktu
Inventory perlu diadakan dengan tujuan
a.Service level yang tinggi bagi konsumen

b.Antisipasi perubahan demand dan supply

c.Minimum investasi inventory

d.Biaya operasional rendah

e.Dampak keuangan dan pengukuran kinerja


Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dilihat dari jenis inventory per
barang/item, yaitu
Tingkat kepentingan item. Item yang nilai paling besar sebaiknya tingkat
a.

inventorynya rendah agar mengurangi risiko


b. Berapa banyak yang harus dipesan dalam satu kali pemesanan
c. Kapan mulai memesan inventory
d. Tingkat ketersediaan inventory pada beberapa titik/lokasi perusahaan
Biaya-biaya inventori (biaya pesan, biaya simpan, dan nilai inventory
e.

tersimpan)
Bagaimana mengontrol inventory sebuah item (stock control, stock opname,
f.

atau audit.
AGREGAT INVENTORY

Agregat inventory adalah strategi inventory yang terkait dengan strategi level
bisnis

Fungsi agregat inventory perusahaan


Antisipasi, yaitu inventory yang sudah dipersiapkan beberapa periode
a.
sebelum kebutuhan pakainya
b. Fluktuasi disebut juga safety stock, bertujuan ;
- Mengakomodasi fluktuasi dari pasokan dan permintaan barang
- Mengantisipasi perubahan lead time pengiriman barang sehingga mengurangi kemungkinan
inventory habis

Lot- size, yaitu inventory yang muncul karena barang dibeli atau diproduksi
c.

dalam jumlah lot, misalnya pasokan barang dikirim dalam satuan palet;
jumlah pemesanan minimum, dan quantity discount.
d. Transportasi, yaitu Just in Time (JIT), pengiriman bahan mentah melalui
pipa, dan inventory pada titik transit distribusi.
e. Buffer, yaitu inventory yang sengaja diletakkan di depan proses/mesin
botleneck agar kesluruhan sistem tidak berhenti ketika titik bottleneck
berhenti
f. Project Inventory, yaitu inventori yang muncul karena diadakan sebuah
proyek.
BIAYA INVENTORY

Pada manufaktur biaya p[embelian barang (bahan mentah ddan barang-


barang operasional) bisa mencapai 40% - 60% dari total biaya produksi

Bahan mentah - Cash outflow


WIP (Work-in-proses) - Cash outflow
Barang Jadi - Cash outflow
Penjualan, piutang - cash inflow
Ilustrasi Perusahaan menerima
biaya - biaya pengiriman komponen
komputer

Merakit (biaya
produksi)

Cash outflow
Mengirim ke toko
(biaya transportasi

Komputer di simpan
9dipajang di toko
(Biaya simpan

Komputer terjual Cash inflow


Siklus Memproduksi sampai Menjual disebut inventory turnover.
Inventory turnover dihitung dengan rasio :

Cost of Goods Sold (COGS)


Inventory Turnover = --------------------------------------------
Average inventory in Currency Unit
Contoh
Jika COGS perusahaan komputer tersebut sebesar Rp.12 juta dan
rata-rata inventory perbulannya Rp 1 juta, maka nilai inventory
turnover-nya sebesar
Rp.12 juta
-------------- = 12
Rp.1juta
Artinya nilai inventory rata-ratanya mampu menghasilkan 12 kali
lipatnya dan dalam 1 tahun rata-rata perusahaan butuh 1 bulan
untuk menanggung cash outflow sampai memperoleh cash inflow.
Komponen Biaya Inventori

1. Biaya Modal/harga inventory


a. Biaya pembelian bahan mentah
b. Biaya pajak (barang impor) dan asuransi

2. Biaya simpan (carrying cost)


a. Biaya pegawai gudang,
b. Biaya perawatan tempat inventory
c. Biaya pembelian dan perawatan peralatan
d. Biaya asuransi inventory
e. Biaya kerusakan inventory

3. Biaya pesan (ordering cost) :


4. Biaya kehabisan inventory (lost sales cost, backorder cost, biaya terkait
kapasitas.

Anda mungkin juga menyukai