Anda di halaman 1dari 5

Manual material handling

Manual Material handling

ADALAH: penanganan (handling), pemindahan (moving), pengepakan (packaging),


penyimpanan (storing), dan pengawasan (controlling) dari material dengan segala
bentuknya.

Administrasi dan keselamatan kerja/Occupational Safety and Health Administration


(OSHA) mengklasifikasikan kegiatan MMH menjadi lima, di antaranya:

 Mengangkat/menurunkan (lifting/lowering)
 Mendorong/menarik (push/pull)
 Memutar (twisting)
 Membawa (carrying)
 Menahan (holding) 
Setiap pekerjaan yang melibatkan MMH ini sangat beresiko tinggi untuk cedera yang
berkaitan dengan pekerjaan. Aktivitas MMH yang tidak tepat dapat menimbulkan
kerugian bahkan kecelakaan pada pekerja.

Tujuan Material Handling (Penanganan Bahan)

Meminimalkan biaya-biaya Penanganan Material.

Meminimalkan gangguan dan penundaan dengan menyediakan bahan yang diperlukan


pada waktu yang tepat dan jumlah yang tepat juga.

Meningkatkan kapasitas produktif dari fasilitas produksi dengan pemanfaatan kapasitas


yang efektif dan meningkatkan produktivitas.

Menjaga keamanan dalam penanganan material/bahan melalui perbaikan kerja.

Pencegahan kerusakan pada material atau bahan yang ditangani.

Mengurangi biaya-biaya yang berkaitan dengan Persediaan (Inventory)

Faktor Risiko Manual Material Handling

Faktor-faktor risiko yang secara dominan berkaitan dengan terjadinya cedera akibat
aktivitas MMH meliputi:
 Sikap tubuh yang tidak alamiah dan dipaksakan atau postur canggung,
seperti badan membungkuk, memutar, jongkok, atau berlutut.
 Gerakan berulang, seperti sering menjangkau, mengangkat, dan membawa
objek kerja.
 Pengerahan tenaga yang berlebihan, seperti membawa atau mengangkat
beban berat.
 Pressure points, seperti mencengkeram atau menggenggam beban, bersandar
pada bagian atau permukaan yang keras atau memiliki tepi yang tajam
 Sikap kerja statis, seperti mempertahankan posisi yang tetap dalam waktu lama
pada satu jenis aktivitas. 

Paparan berulang atau terus-menerus terhadap satu atau lebih dari faktor-faktor di atas
pada awalnya dapat mengakibatkan kelelahan dan rasa tidak nyaman pada pekerja.
Namun lama-kelamaan, pekerja bisa berpotensi mengalami cedera pada punggung,
bahu, tangan, pergelangan tangan, atau bagian lain dari tubuh yang terpapar.

Selain itu, kondisi lingkungan kerja yang buruk, seperti panas atau dingin ekstrem,
kebisingan, dan pencahayaan yang buruk dapat meningkatkan risiko pekerja untuk
mengalami cedera atau penyakit akibat kerja lainnya yang lebih fatal.

Manajemen Risiko Manual Material Handling (MMH)

Untuk mengendalikan kecelakaan kerja akibat MMH, banyak perusahaan yang


berfokus pada penggunaan alat bantu mekanik, seperti trolley, forklift, atau conveyer.
Meskipun alat bantu mekanik tersebut dapat meminimalkan risiko, namun penting bagi
perusahaan untuk menerapkan pengendalian secara menyeluruh dan sistematis.

1. Identifikasi Risiko

Beberapa cara paling efektif untuk mengidentifikasi risiko terkait MMH adalah:

 Periksa catatan cedera dan kecelakaan kerja sebelumnya yang terjadi di tempat
kerja
 Lakukan wawancara dengan pekerja dan perwakilan anggota Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
 Lakukan survei atau inspeksi langsung ke tempat kerja. 

2. Penilaian Risiko

Berikut aspek-aspek yang dapat menjadi acuan saat melakukan penilaian risiko yang
berhubungan dengan MMH:
o Aktivitas dan pergerakan pekerja
o Tata letak tempat kerja dan stasiun kerja
o Posisi dan sikap kerja
o Durasi dan frekuensi pekerja melakukan aktivitas MMH
o Jarak dan tempat pekerja memindahkan beban
o Berat beban
o Pengerahan tenaga
o Karakteristik beban dan peralatan kerja
o Organisasi dan lingkungan kerja
o Keterampilan kerja dan pengalaman kerja
o Kebutuhan khusus ─ pekerja yang dalam proses pemulihan mungkin
memerlukan waktu untuk membangun kembali keterampilan dan
kemampuan kerja mereka. 

2. Pengendalian Risiko

 Penting bagi Anda melalui dua langkah sebelumnya untuk menentukan tindakan
pengendalian yang tepat sesuai risiko yang telah diidentifikasi. Berikut
pengendalian risiko yang dapat Anda lakukan:

a. Rekayasa Teknik

 Memodifikasi objek kerja


Anda mungkin perlu mengubah bentuk objek berukuran besar menjadi lebih kecil
agar lebih mudah disimpan, dikemas, atau dipindahkan.

 Memodifikasi tata letak tempat kerja dan stasiun kerja


Hal ini dimaksudkan untuk meminimalkan jangkauan atau posisi tubuh
membungkuk dan menyediakan permukaan kerja pada ketinggian yang tepat.

 Menggunakan alat bantu mekanik


Alat bantu mekanik yang digunakan harus sesuai dengan jenis pekerjaan MMH
yang banyak dilakukan di tempat kerja.

 Memodifikasi tugas/aktivitas
Misalnya, dari menarik objek menjadi mendorong objek. Pada prinsipnya, tenaga
yang dikeluarkan untuk menarik objek lebih besar daripada mendorong objek.
Untuk mengurangi beban saat mendorong objek, pekerja juga dapat
memperbaiki landasan/permukaan kerja, memberikan roda tambahan pada
landasan objek kerja atau menggunakan peralatan, seperti hand lift, container,
dll.
 Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman
Faktor lingkungan kerja, seperti suhu, pencahayaan, kebisingan, getaran,
ventilasi, dll. harus sesuai dengan standar yang diperkenankan. 

b. Pengendalian Administratif

 Memberikan alternatif tugas-tugas berat diganti dengan tugas-tugas ringan


 Memberikan variasi dalam pekerjaan untuk menghilangkan/mengurangi
pengulangan
 Mengatur jadwal kerja, kecepatan kerja, atau cara kerja
 Memberikan waktu pemulihan, misalnya jeda istirahat dalam waktu singkat
 Melakukan rotasi kerja
 Memodifikasi cara kerja

Hal ini dimaksudkan agar pekerja melakukan pekerjaannya di dalam power zone, yakni
di atas lutut, di bawah bahu, dan dekat dengan tubuh.

Beberapa tips untuk meminimalkan cedera saat melakukan aktivitas MMH:

 Gunakan alat bantu mekanik yang sesuai sebisa mungkin


 Buat perencanaan sebelum melakukan aktivitas MMH
 Lakukan aktivitas MMH di atas permukaan kerja yang rata dan stabil
 Gunakan alat pelindung diri (APD) yang tepat sesuai aktivitas MMH yang akan
dilakukan
 Tempatkan beban sedekat mungkin dengan pusat tubuh. Semakin dekat beban,
maka semakin kecil pengaruhnya dalam memberi tekanan pada punggung,
bahu, dan lengan
 Tempatkan kaki sedekat mungkin dengan beban saat mulai mengangkat dan
usahakan dalam posisi seimbang. Tekuk lutut dalam posisi setengah jongkok
sampai sudut paling nyaman.
 Hindari gerakan memutar atau posisi tubuh condong ke depan
 Jaga kepala tetap tegak dan pandangan lurus ke depan
 Usahakan untuk tidak mengangkat atau memindahkan beban melebihi batas
 Memindahkan beban dengan mendorongnya jauh lebih aman daripada dengan
menariknya.

Pelatihan Pekerja

Pelatihan terkait MMH harus dilaksanakan setiap ada perubahan proses kerja,
pengoperasian alat kerja baru, atau penggunaan alat bantu mekanik yang belum
pernah dipakai sebelumnya agar pekerja dapat melakukan aktivitas MMH
dengan terampil dan aman.

Pelatihan terkait MMH yang dilaksanakan harus mencakup hal-hal berikut ini:

 Peraturan dan panduan penerapan MMH


 Pemahaman mengenai bahaya dan risiko MMH
 Prosedur tanggap darurat atau pertolongan pertama pada saat terjadi
kecelakaan akibat MMH
 Prosedur pelaporan bahaya, cedera, atau kecelakaan kerja terkait MMH
 Prosedur identifikasi dan penilaian risiko berdasarkan tugas, beban, lingkungan
kerja, dan kemampuan pekerja
 Hierarki pengendalian risiko untuk meminimalkan kecelakaan kerja akibat MMH
 Prosedur penggunaan alat bantu mekanik yang tersedia
 Prosedur seluruh aktivitas MMH. 

Kesimpulannya :

setiap melakukan pekerjaan ada kalanya berdoa serta mengikuti peraturan


keselamatan yang ada seperti Gunakan alat bantu mekanik alat pelindung diri
(APD) yang tepat sesuai aktivitas MMH yang akan dilakukan

Buat perencanaan sebelum melakukan aktivitas MMH

melakukan aktivitas MMH di atas permukaan kerja yang rata dan stabil

focus dalam melakukannya agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain .

Anda mungkin juga menyukai