Mengangkat/menurunkan (lifting/lowering)
Mendorong/menarik (push/pull)
Memutar (twisting)
Membawa (carrying)
Menahan (holding)
Setiap pekerjaan yang melibatkan MMH ini sangat beresiko tinggi untuk cedera yang
berkaitan dengan pekerjaan. Aktivitas MMH yang tidak tepat dapat menimbulkan
kerugian bahkan kecelakaan pada pekerja.
Faktor-faktor risiko yang secara dominan berkaitan dengan terjadinya cedera akibat
aktivitas MMH meliputi:
Sikap tubuh yang tidak alamiah dan dipaksakan atau postur canggung,
seperti badan membungkuk, memutar, jongkok, atau berlutut.
Gerakan berulang, seperti sering menjangkau, mengangkat, dan membawa
objek kerja.
Pengerahan tenaga yang berlebihan, seperti membawa atau mengangkat
beban berat.
Pressure points, seperti mencengkeram atau menggenggam beban, bersandar
pada bagian atau permukaan yang keras atau memiliki tepi yang tajam
Sikap kerja statis, seperti mempertahankan posisi yang tetap dalam waktu lama
pada satu jenis aktivitas.
Paparan berulang atau terus-menerus terhadap satu atau lebih dari faktor-faktor di atas
pada awalnya dapat mengakibatkan kelelahan dan rasa tidak nyaman pada pekerja.
Namun lama-kelamaan, pekerja bisa berpotensi mengalami cedera pada punggung,
bahu, tangan, pergelangan tangan, atau bagian lain dari tubuh yang terpapar.
Selain itu, kondisi lingkungan kerja yang buruk, seperti panas atau dingin ekstrem,
kebisingan, dan pencahayaan yang buruk dapat meningkatkan risiko pekerja untuk
mengalami cedera atau penyakit akibat kerja lainnya yang lebih fatal.
1. Identifikasi Risiko
Beberapa cara paling efektif untuk mengidentifikasi risiko terkait MMH adalah:
Periksa catatan cedera dan kecelakaan kerja sebelumnya yang terjadi di tempat
kerja
Lakukan wawancara dengan pekerja dan perwakilan anggota Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
Lakukan survei atau inspeksi langsung ke tempat kerja.
2. Penilaian Risiko
Berikut aspek-aspek yang dapat menjadi acuan saat melakukan penilaian risiko yang
berhubungan dengan MMH:
o Aktivitas dan pergerakan pekerja
o Tata letak tempat kerja dan stasiun kerja
o Posisi dan sikap kerja
o Durasi dan frekuensi pekerja melakukan aktivitas MMH
o Jarak dan tempat pekerja memindahkan beban
o Berat beban
o Pengerahan tenaga
o Karakteristik beban dan peralatan kerja
o Organisasi dan lingkungan kerja
o Keterampilan kerja dan pengalaman kerja
o Kebutuhan khusus ─ pekerja yang dalam proses pemulihan mungkin
memerlukan waktu untuk membangun kembali keterampilan dan
kemampuan kerja mereka.
2. Pengendalian Risiko
Penting bagi Anda melalui dua langkah sebelumnya untuk menentukan tindakan
pengendalian yang tepat sesuai risiko yang telah diidentifikasi. Berikut
pengendalian risiko yang dapat Anda lakukan:
a. Rekayasa Teknik
Memodifikasi tugas/aktivitas
Misalnya, dari menarik objek menjadi mendorong objek. Pada prinsipnya, tenaga
yang dikeluarkan untuk menarik objek lebih besar daripada mendorong objek.
Untuk mengurangi beban saat mendorong objek, pekerja juga dapat
memperbaiki landasan/permukaan kerja, memberikan roda tambahan pada
landasan objek kerja atau menggunakan peralatan, seperti hand lift, container,
dll.
Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman
Faktor lingkungan kerja, seperti suhu, pencahayaan, kebisingan, getaran,
ventilasi, dll. harus sesuai dengan standar yang diperkenankan.
b. Pengendalian Administratif
Hal ini dimaksudkan agar pekerja melakukan pekerjaannya di dalam power zone, yakni
di atas lutut, di bawah bahu, dan dekat dengan tubuh.
Pelatihan Pekerja
Pelatihan terkait MMH harus dilaksanakan setiap ada perubahan proses kerja,
pengoperasian alat kerja baru, atau penggunaan alat bantu mekanik yang belum
pernah dipakai sebelumnya agar pekerja dapat melakukan aktivitas MMH
dengan terampil dan aman.
Pelatihan terkait MMH yang dilaksanakan harus mencakup hal-hal berikut ini:
Kesimpulannya :
melakukan aktivitas MMH di atas permukaan kerja yang rata dan stabil
focus dalam melakukannya agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain .