Procurement adalah proses dimana perusahaan memperoleh komponen bahan baku, produk,
pelayanan atau sumber daya lainnya dari supplier untuk melaksanankan operasi mereka.
Tugas:
Akankah pihak ketiga meningkatkan surplus rantai pasokan untuk meningkatkan aktivitas
in-house?
Sampai seberapa tingkat resiko tumbuh dari outsourcing?
Tugas sourcing:
Melakukan supplier scoring dan assessment , yaitu proses untuk melihat tingkat performa
supplier.
Ketika melakukan scoring dan menakasir supplier, ada faktor lain daripada kuota harga
yang harus dipertimbangkan: pemenuhan lead time, performa on-time, fleksibelitas
pasokan, frekuensi pengiriman/minimum lot size, kualitas pasokan, biaya transportasi
inbound, pricing term, kapabilitas koordinasi informasi, kapabilitas kalaborasi desain,
tingkat bunga, pajak dan tugas, kelangsungan hidup supplier. Jadi tidak fokus hanya pada
kuota harga.
Sourcing planning dan analysis, yaitu untuk menganalisis pengeluaran silang berbagai
supplier untuk mengidentifikasi kesempatan untuk mengurangi biaya total.
Pengeluraan pengadaan harus di analisis penyalur dan bagian untuk memastikan
kecocokan skala ekonomi. Analisis performa supplier harus digunakan untuk
membangun portfolio supplier dengan kekuatan komplementer. Murah, tetapi perform
yang rendah, supplier harus menggunakan untuk persediaan berdasarkan permintaan
sedangkan perform yang tinggi tapi lebih mahal, supplier harus menggunakan untuk
menahan melawan variasi dalam permintaan dan persediaan dari sumber daya lain.
Melakukan order barang. Dalam hal ini, seorang logistik harus mempunyai daftar-daftar
supplier barang yang dibutuhkan oleh perusahan untuk menunjang produksi. Seorang
logistik juga harus sering berkoordinasi dengan koordinator produksi dan pihak supplier
supaya kebutuhan logistik barang tetap pada porsinya.
Menerima barang. Setelah melakukan order, pastikan barang datang tepat waktu sesuai
dengan perjanjian. Ketika barang sudah datang, maka seorang logistik lah yang
menandatangani struk penerimaan barang. Setelah itu, pastikan barang yang diterima
dalam keadaan baik dan jumlah yang dikirim sesuai dengan yang di order.
Invoicing. merupakan penagihan, setelah faktur penjulan kita terima, masukkan semua
dalam data faktur penangihan. Setelah semuanya selesai dilakukan, menyerahkan
penagihan tersebut ke bagian staf keuangan untuk membayarnya.
Distribusi. Setelah semua selesai dan sudah pasti bahwa barang yang sudah sesuai
dengan order, maka tugas selanjutnya adalah mendistribusikan barang-barang tersebut ke
bagian-bagian produksi yang memerlukan.
Controlling. Setelah didistribusikan bukan berarti tugas seorang logistik selesai, seorang
logistik masih harus memonitoring dan mengontrol bahwa barang tersebut digunakan
dengan sewajarnya.
Warehousing
Didalam suatu perusahaan atau pabrik warehouse mempunyai peranan penting dalam
terlaksananya kelancaran proses produksi dalam menjaga harta perusahaan yang berbentuk
barang barang material ataupun barang jadi.
Warehouse merupakan tempat penyimpanan barang barang, baik bahan baku ( Raw
material ) dan barang jadi ( finished goods ). Semua barang yang disimpan di warehouse
harus di jaga dari kerusakan yang disebabkan dari penyimpanan ataupun dari lingkungan
dan kondisi udara.
Pada umumnya ruang lingkup pada bagian warehosing adalah:
Agar proses diatas terlaksana dengan baik, maka tugas pada warehouse bisa dibagi menjadi
beberapa bagian:
1. Receiving
Penerimaan material dan melakukan pengecekan terhadap barang dengan menyesuaikan
dengan dokumen pengiriman dari supplier.
2. Storing
Bagian storing sebagai pemegang stock barang ( stock keeper ), yang bertanggung jawab
terhadap kuantitas dan kualitas barang yang ada dalam pengawasan warehouse. Pada
proses ini material setelah di check bagian receiving kemudian disimpan sesuai lay out.
3. Issuing
Issuing merupakan pengeluaran barang barang dari warehouse ke produksi atas dasar
permintaan dari bagian produksi, dan akan digunakan untuk membuat suatu produk.
Barang barang yang dikeluarkan untuk kebutuhan produksi adalah sesuai dengan tertera
pada form permintaan barang sebagai WORK ORDER . Work order dikeluarkan oleh
bagian produksi sebagai permintaan material ke bagian warehouse yang akan dirakit,
sesuai dengan model yang akan diproduksi atas dasar schedule yang sudah di jadwalkan.
4. Finished goods
Yaitu penyimpanan produk hasil produksi yang selanjutnya dikirim ke customer.
5. Part Control
Control untuk memastikan kelengkapan material untuk kebutuhan produksi, menginput
data ke komputer mengenai kedatangan dan pengeluaran material.
Inventory
Inventory adalah material dan persediaan yang keduanya dimiliki oleh suatu badan usaha atau
institusi untuk penjualan atau persediaan masukan untuk proses produksi. Seluruh badan usaha
atau institusi membutuhkan inventory dan biasanya inventory merupakan bagian yang besar dari
total asset. Inventory sangat penting bagi perusahaan manufaktur secara finansial, inventory
biasanya mewakili 20% sampai 60% dari total asset di dalam balance sheet.
Pada bagian inventory ada yang dinamakan dengan Production Planning and Inventory
Control memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Memimpin dan bertanggung jawab untuk kegiatan pekerjaan di Bagian PPIC dan Bagian
Gudang. Job aktivitas di PPIC termasuk pengendalian persediaan, pengendalian produksi
perencanaan, dan kontrol pengiriman. Job aktivitas di gudang, termasuk bahan yang
masuk, penyimpanan, penyediaan, dan pengiriman.
2. Membuat rencana kegiatan tahunan dan penganggaran untuk basis Departemen PPIC
pada rencana bisnis perusahaan.
Transportation
Fungsi transportasi berhubungan dengan bagian luar dan dalam departemen logistik.Dengan
bagian finansial (freight bills/ biaya pengiriman), engineering (pengemasan,transportasi
peralatan), manajemen persediaan (bahan baku, komponen, gudang jadi),hokum (kontrak gudang
dan alat angkut), produksi (pengiriman tepat waktu),purchasing (pemilihan supplier), marketing/
sales (standar pelayanan pelanggan),receiving (klaim, dokumentasi), dan pergudangan (supply
peralatan, penjadwalan.
Management
Tugas: