Anda di halaman 1dari 2

Expor

Ekspor merupakan kegiatan produksi barang di satu negara dan menjual hasilnya di negara lain.
Ekspor memiliki beberapa sejumlah keuntungan, terutama menghindari biaya pengaturan
manufaktur di pasar luar negeri. Tetapi, strategi ini juga memiliki kerugian biaya transportasi dan
hambatan perdagangan internasional yang lebih tinggi. Untuk mengatasinya, perusahaan dapat
menjalankan aliansi strategis untuk membentuk asosiasi dengan anak perusahaan pemasaran di
negara tuan rumah.
Aktivitas Ekspor
1. Occasional Exporting (Ekspor Tidak Tetap) Occasional exporting merupakan suatu kegiatan
ekspor yang hanya dilakukan apabila ada permintaan dari konsumen dari negara lain.
2. Active Exporting (Ekspor Aktif) Ekspor aktif merupakan komitmen perusahaan untuk
mengembangkan ekspor, perusahaan membuat produknya di negara sendiri (home country).
Ekspor aktif terjadi apabila perusahaan tersebut mempunyai komitmen untuk melakukan
ekspansi ke pasar tertentu.
Jenis-jenis Ekspor
a. Indirect Exporting (Ekspor Tidak Langsung) Ekspor tidak langsung merupakan suatu kegiatan
mengekspor barang keluar negeri dengan menggunakan jasa perantara, baik dengan
menggunakan agen-agen ekspor maupun menjual barang tersebut ke perusahaan lain dan
kemudian perusahaan tersebut mengekspornya.
Berbagai jenis perantara yang dapat digunakan meliputi:
-Domestic-Based export merchant
-Domestic-Based export agent
-Cooperative – Organization
-Export-Management Company
b. Direct Exporting (Ekspor Langsung)
Ekspor langsung adalah kegiatan melakukan ekspor barang-barang dan jasa yang dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan yang memproduksinya. Untuk menghindari kelemahan-kelemahan dari
ekspor tidak langsung dilakukan dengan cara membentuk :
a) Domestic-Based Export Departement or Division
b) Overseas Sales Branch or Subsidiary
c) Travelling Export Sales Representative
d) Foreign-Based Distributors or Agents

Franchising
Franchising adalah kerja sama dalam bidang usaha dengan bagi hasil sesuai dengan
kesepakatan. Dengan sistem waralaba, peminat bisnis dapat dengan tenang menjalankan
usaha mereka walau hanya mempunyai pengalaman dan pengetahuan minim dalam
menjalankan bisnis tersebut.
Franchising adalah bisnis saat franchisor (pemberi waralaba) yang dapat berupa badan
usaha atau individu yang memberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan
hak atas penemuan atau kekayaan intelektual serta ciri khas usaha miliknya kepada pihak
lain. Dengan kata lain, penerima waralaba (franchisee) mempunyai hak untuk melakukan
usaha menggunakan merek dagang (nama dagang) dan menggunakan sistem bisnisnya.

Jenis-jenis Waralaba
Waralaba dibagi menjadi dua:
1. Waralaba Luar Negeri/Asing
yaitu waralaba yang berasal dari luar negeri, jenis waralaba yang satu ini cenderung lebih banyak
disukai karena sebuah sistem dan mekanismenya lebih jelas, merek sudah diterima diberbagai
dunia, dan dirasakan lebih bergengsi.

Contohnya: pada McDonald’s, (KFC) Kentucky Fried Chicken, Bread Talk, Starbucks, Pizza
Hut, dan lain sebagainya.

2. Waralaba Dalam Negeri


yaitu waralaba yang berasal dari dalam negeri, jenis waralaba yang satu ini juga menjadi salah
satu pilihan dalam investasi untuk orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak
mempunyai pengetahuan cukup piranti awal dan kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh
pemilik waralaba.

Contoh waralaba lokal yaitu : Primagama, Alfamart, Martha Tilaar, Roti Buana, Edward Forrer,
Bogasari Baking Center dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai