Anda di halaman 1dari 14

Manajemen Internasional

Dalam organisasi/perusahaan, manajemen merupakan


suatu proses yang dinamis. Untuk itu banyak
organisasi/perusahaan yang melakukan bisnis yang tidak
hanya mencakup intern saja.
Untuk mengembangkan bisnis yang lebih luas lagi
banyak organisasi yang melaksanakan bisnisnya
melewati batas daerah atau wilayah tertentu.
Tentunya dengan adanya pengembangan bisnis tersebut
harus diiringi dengan konsep-konsep manajemen secara
global.
Bisnis global adalah merupakan kegiatan atau aktivitas
pemenuhan kebutuhan dengan membeli dan menjual
barang dan jasa dari atau ke negara yang berbeda.
Aktivitas global tersebut perlu adanya proses
manajemen, sehingga yang dimaksud dengan
manajemen global adalah manajemen organisasi yang
melaksanakan bisnis di lebih dari satu Negara.
Pengertian :

 Manajemen Internasional adalah strategi manajer


internasional guna menyesuaikan diri dengan
lingkungan eksternal dimana organisasi /perusahaan
berada
Mengapa perusahaan memutuskan untuk beroperasi pada skala
glabal ?

Ada dua alasan :

ALASAN REAKTIF ALASAN PROAKTIF

Persaingan Internasional Economic Scale

Hambatan dibidang Perdagangan Terbukanya pasar baru

Peraturan Perundang-undangan Akses kepada berbagai


sumberdaya dan penghematan
biaya
Tuntutan Konsumen Insentif
Strategi Bisnis Global

Bisnis global adalah bisnis yang melakukan transaksi


barang dan jasa melewati batas suatu Negara untuk
tujuan memperoleh keuntungan.
Dalam perekonomian global, segala bentuk dan ukuran
bisnis internasional/multinational merupakan dasar dari
perdagangan dunia serta perpindahan bahan baku, barang
jadi dan jasa-jasa khusus dari satu Negara ke Negara lain.
Cara-cara yang ditempuh untuk memulai bisnis global
biasanya :
Global Sourcing (pendanaan Global)

Proses pengolahan dan/atau pembelian komponen-komponen dari


berbagai penjuru dunia, kemudian merakitnya ke dalam suatu
produk akhir.  (produk Internasional)
Dengan kata lain, cara ini merupakan pembagian kerja secara
internasional, artinya kegiatan-kegiatan tertentu akan dilakukan di
Negara-negara yang bisa melakukannya dengan biaya paling
murah.
Eksporting dan Importing
Eksporting yaitu menjual produk yang dihasilkan dari dalam ke
pasar luar negeri, dan
Importing yaitu membeli produk-produk dari luar negeri dan
menjualnya di Negara sendiri.
Licensing & Franchising (waralaba)

Yaitu merupakan pendekatan dimana suatu perusahaan memberikan


hak penuh atas merek, teknologi, atau spesifikasi produk perusahaan
itu kepada perusahaan lain dengan imbalan berupa pembayaran
sejumlah uang sekaligus (lump-sum payment) atau uang jasa (fee),
yang biasanya didasarkan pada penjualan.

Perbedaan antara lisensi dan waralaba adalah bila lisensi biasanya


digunakan untuk perusahaan pabrikan (mahufacturing),

sedangkan waralaba biasanya digunakan oleh perusahaan jasa.


Joint Venture (usaha patungan)
Joint Venture internasional merupakan sesuatu aliansi
strategis yang membantu pihak-pihak terlibat untuk
memperoleh manfaat yang akan diperoleh melalui cara
bekerja sama, atau sulit untuk dicapai secara sendirian.
Cara ini diwujudkan dalam bentuk pembelian saham
dan atau investasi langsung dari suatu perusahaan asing
dalam suatu wilayah lokal tertentu; cara lain dapat
berupa pembentukan bentuk usaha yang baru sama
sekali oleh perusahaan asing dan lokal.
Wholly Owned Subsidiaries
(anak perusahaan yang dimiliki secara penuh)

Wholly owned subsidiaries adalah suatu perusahaan


dengan operasi lokal yang dimiliki dan dikendalikan
secara penuh oleh perusahaan asing.
Seperti juga pada joint venture, anak perusahaan asing
seperti ini mungkin bisa dibentuk melalui investasi
secara langsung dalam operasi atau melalui pembelian
saham perusahaan yang bersangkutan.
Dengan cara melakukan investasi semacam itu,
perusahaan asing jelas-jelas mengambil resiko
usahanya. 
Perusahaan Multinasional

Perusahaan multinasional adalah perusahaan


yang menyelenggarakan operasinya di dua
Negara atau lebih sekaligus dan berbasis pada
Negara asalnya.
Cara perusahaan-perusahaan beroperasi secara
global bisa bermacam-macam.
1. Perusahaan multinasional yang ethnocentric

Menerapkan kendali atas operasi luar negerinya dari


kantor pusat, dan berharap perusahaan-perusahaannya
diluar negeri mengoperasikan usahanya dengan cara sama
seperti yang dilakukan Negara asal, sehingga perusahaan
ini sering menimbulkan keluhan dari perusahaan lokal
karena tidak mengindahkan kebutuhan dan kebudayaan
lokal.
2. perusahaan multinasional yang policentris 

lebih memberikan kebebasan beroperasi,


menghargai perbedaan yang ada di pasar dalam
negeri masing-masing Negara, dan berusaha
untuk mencapai rencana yang “multidomestik”,
seperti disain produk dan iklan yang
menganggap bahwa setiap Negara sebagai
wilayah terpisah yang kompetitif.
3. Perusahaan Multinasional yang lebih Transnasional

adalah perusahaan-perusahaan yang geocentric,


yakni perusahaan yang mengusahakan integrasi
menyeluruh dalam operasi globalnya dengan cara
beroperasi tanpa mempunyai prasangka, dan
membuat keputusan-keputusan utama dari
perspektif global serta menggunakan eksekutif
senior dari banyak Negara yang berbeda.
SELESAI dan TERIMAKASIH

U A S
P UH !
NE M MI N
M E S . A
AT K SE
L AM S U
SE OG A
SEM

14

Anda mungkin juga menyukai