Anda di halaman 1dari 24

PEMASARAN INTERNASIONAL

KELOMPOK 7
AGRIBISNIS B
Nama Anggota Kelompok :
 Ni Wayan Eka Suastini 1906511011
 Ni Made Wulan Puspitasari 1906511045
 Kadek Pertiwi Kusuma Dewi 1906511084
 Arina Kamelia Martin 1906511103
 Patrick Yusuf Irwandi 1906511107
 Muna Yasmin 1906511126
 K. Erlina Dewi Sri Andhayani 1906511127
 Yuniarti Purwaningsih 1906511009
Pemasaran Internasional
Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh negara yang satu dengan negara lain
atau oleh dari negara yang satu dengan konsumen atau perusahaan negara
lain.
Hakikat Pemasaran Internasional.
Ada 2 jenis transaksi pemasaran internasional
1. Perdagangan internasional (international trade)
Dalam hal perdagangan internasional masih dilakukan dengan cara
tradisional yaitu ekspor dan impor.
2. Pemasaran internasional (international marketing)
Beberapa cara pemasaran, antara lain
1) Licencing
2) Franchising
3) Management contracting
4) Marketing in home country by host country
5) Joint venturing
6) Multinational corporation (MNC)
ALASAN MELAKSANAKAN PEMASARAN
INTERNASIONAL
Suatu negara ataupun suatu perusahaan melakukan
transaksi bisnis internasional baik dalam bentuk
perdagangan internasional maupun dalam bentuk
pemasaran internasional pada umumnya memiliki beberapa
pertimbangan atau alasan. Pertimbangan tersebut meliputi
pertimbangan ekonomis, politis ataupun sosial budaya
bahkan tidak jarang atas dasar pertimbangan militer.
Sebenarnya tidak ada satupun negara di dunia ini yang dapat
mencukupi seluruh kebutuhan negerinya atau masyarakat
dari barang-barang atau produk yang dihasilkan oleh negara
itu sendiri.
Oleh karena itu maka dapatlah kita lihat beberapa alasan untuk melaksanakan pemasaran
internasional antara lain berupa :
Spesialisasi antar bangsa-bangsa.
Alasan ini merupakan alasan yang mendasarkan diri pada kenyataan bahwa setiap negara
memiliki keunggulan dan kelemahan dibandingkan dengan negara lain. Dalam
hubungannya dengan kekuatan dan kelemahan tersebut maka suatu negara haruslah
menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis yaitu:
1. Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar paling
unggul sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan paling murah di
antara negara-negara lain.
2. Menitik beratkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil di antara
negara-negara yang lain.
3. Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi
atau perdagangan komoditi yang memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya.
Ketiga bentuk strategi tersebut berkaitan erat dengan adanya dua buah konsep
keunggulan yang dimiliki oleh suatu negara daripada negara lain dalam satu ataupun
beberapa bidang tertentu yaitu
• Konsep Keunggulan Absolut
• Konsep Keunggulan Komparatif
Pertimbangan Pengembangan Bisnis
Beberapa pertimbangan yang mendorong mengapa suatu perusahaan melaksanakan atau terjun ke bisnis
internasional, yaitu:
1. Memanfaatkan kapasitas mesin yang masih menganggur yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
2. Produk tersebut di dalam negari sudah mengalami tingkat kejenuhan dan bahkan mungkin sudah
mengalami tahap penurunan (decline phase), sedangkan di luar negeri justru sedang berkembang
(Growth).
3. Persaingan yang terjadi di dalam negeri kadang justru lebih tajam daripada persaingan terhadap produk
tersebut di luar negeri.
4. Mengembangkan pasar baru (ke luar negeri) merupakan tindakan yang jauh lebih mudah daripada
mengembangkan produk baru (di dalam negeri).
5. Potensi pasar internasional pada umumnya jauh lebih luas dari pada pasar domestik.
Potensi Pasar Internasional

 Berikut ini disajikan beberapa data yang membantu untuk memperkirakannya.


Tabel 6.3 Jumlah Penduduk Terbesar dari 30 Negara di Dunia (Tahun 1989)
 Berikut ini dapat pula kita ikuti beberapa negara yang merupakan potensi pasar
internasional yang cukup besar pada saat ini yaitu sebagai berikut:
 Berikut ini ditampilkan data tentang jumlah penduduk dan besarnya
penghasilan negara-negara anggota ASEAN adalah sebagai berikut:
Tahap-Tahap dalam Memasuki Pemasaran Internasional
Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri
secara bertahap dari tahap yang paling sederhana sampai dengan tahap paling kompleks.
Adapun tahap tersebut adalah sebagai berikut.

1. Ekspor Insidentil (Incidental Export)


Dalam rangka untuk masuk ke dalam usaha dunia bisnis internasional suatu perusahaan pada
umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor
insidentil.

2. Ekspor Aktif (Active Export)


Dalam tahap ini perusahaan negeri sendiri sudah mulai aktif untuk melaksanakan
manajemen atas transaksi tersebut. Tidak seperti pada tahap awal dimana pengusaha hanya
bertindak pasif.

3. Penjualan Lisensi (Licensing)


Tahap berikutnya adalah tahap penjualan lisensi. Dalam tahap ini negara pendatang menjual
lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima.
4. Franchising
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu
negara tidak hanya menjual lisensi atau merek dagang saja akan tetapi lengkap dengan
segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, rahasia usaha atau resep-resep
campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku
maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya.

5. Pemasaran di Luar Negeri


Tahap berikutnya adalah bentuk pemasaran di luar negeri. Bentuk ini akan
memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi karena
perusahaan pendatang haruslah betul-betul secara aktif dan mandiri untuk melakukan
manajemen pemasaran bagi produknya itu di negara asing.

6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri (Total International Business)


Tahap yang terakhir adalah tahap produksi dan pemasaran di luar negeri. Dalam tahap
ini perusahaan asing datang dan mendirikan perusahaan di negeri asing itu lengkap
dengan segala modalnya, lalu melakukan proses produksi di negara itu, kemudian
menjual hasil produksinya itu di negeri itu juga
HAMBATAN DALAM MEMASUKI PEMASARAN INTERNASIONAL
1. Batasan Perdagangan dan Tarif Bea Masuk

Suatu negara yang ingin melindungi salah satu cabang industrinya di dalam negeri akan selalu mengenakan tarif bea masuk
yang tinggi, karena apabila tidak maka impor barang hasil industri dari negara asing akan menyaingi dan kemudian mematikan
cabang industri tersebut di dalam negerinya.

Selain tarif bea masuk, terdapat pula batasan perdagangan berupa pemilihan partner dagang dari suatu negara tertentu saja,
yang biasanya dipilih atas dasar pertimbangan ekonomis maupun non-ekonomis. Seringkali proteksi semacam ini dilakukan atas
dasar pertimbangan militer yaitu hanya negara-negara yang tergabung dalam suatu pakta pertahanan militer tertentu saja.

Suatu cara lain yang digunakan oleh suatu negara dalam upaya membatasi impor komoditi tertentu seperti menetapkan
“Quota Impor”, melakukan “Embargo” ataupun dengan “Exchange Control”.
2. Perbedaan Bahasa, Sosial Budaya/Kultural
Perbedaan bahasa sering kali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis internasional, hal ini karena
bahasa merupakan alat komunikasi yang vital (bahasa lisan maupun bahasa tulis). Tanpa komunikasi yang
baik maka hubungan bisnis sukar untuk dapat berlangsung dengan lancar. Dimana ungkapan dalam suatu
bahasa tertentu tidak dapat diungkapkan begitu saja (letterlijk) dengan kata yang sama dengan bahasa
yang lain.
Perbedaan kondisi sosial budaya juga merupakan suatu masalah yang harus dicermati dalam
melakukan bisnis internasional. Misalnya saja pemberian warna terhadap suatu produk ataupun
bungkusnya harus hati-hati karena warna tertentu di suatu negara memiliki arti tertentu di negara lain
yang bermakna bertentangan.
3. Hambatan Politik, Hukum dan Perundang-Undangan

Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara lain akan mengakibatkan
terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Sebagai contoh, Amerika melakukan embargo
terhadap komoditi perdagangan dengan negara-negara Komunis.

Ketentuan Hukum yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis
internasional. Misalnya, negara Arab melarang barang-barang yang mengandung daging maupun minyak
babi.

Lebih dari itu undang-undang di negaranya sendiri pun juga dapat membatasi berlangsungnya bisnis
internasional. Misalnya, Indonesia melarang ekspor kulit mentah ataupun setengah jadi, begitu pula rotan
mentah dan setengah jadi dan sebagainya.
4. Hambatan Operasional
Hambatan operasional ini berupa masalah transportasi atau pengangkutan barang yang
diperdagangkan dari negara yang satu ke negara yang lain. Transportasi seringkali sukar untuk dilakukan
karena antar kedua negara itu belum memiliki jalur pelayaran kapal laut yang reguler. Hal ini akan dapat
mengakibatkan biaya pengangkutan atau ekspedisi kapal laut untuk jalur tersebut akan menjadi mahal.
Strategi pemasaran internasional
Strategi pemasaran yang mampu diterapkan
oleh perusahaan yang telah memasuki pasar
internasional pada prinsipnya tidak berbeda
dengan yang diterapkannya untuk pasar
domestik. Strategi tersebut tidak lain adalah
bauran pemasaran yang terdiri dari produk,
harga, promosi serta distribusi.
Strategi pemasarannya lalu disebut sebagai
“bauran pemasaran internasional” atau
“international marketing mix”, sehingga
problemnnya juga akan terdiri dari 4 macam
yaitu :
1. Perencanaan produk internasional.
Suatu produk yang akan dipasarkan ke pasar
internasional harus direncanakan agar produk
itu dapat diterima konsumen asing.
Ada 3 alternatif strategi yang dapat dilakukan untuk memasuki pasar
internasional antara lain:
1. Strategi standarisasi atau globalisasi.
Strategi ini merupakan strategi yang paling mudah dilakukan oleh
pengusaha dengan cara menjual produk yang sudah dipasarkan di pasar
domestik ke pasar internasional tanpa ada perubahan apapun.
2. Strategi adaptasi.
Dalam strategi ini pengusaha berusaha untuk mengadakan
perubahan terhadap produk yang sudah dipasarkan dipasar domestik
agar sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen di luar negeri
itu.
3. Strategi penciptaan produk baru.
Dalam hal ini pengusaha berusaha untuk menciptakan produk yang
sama sekali baru yang berbeda dengan produk yang ada di pasar
domestik untuk melayani pasar di luar negeri.
2. Penetepan harga di pasar Internasional
Penetapan harga jual di pasar internasional pada
hakikatnya memiliki dasar penetapan yang tidak jauh
berbeda dengan di pasar domestik. Dalam penetapan
harga di pasar internasional pertimbangan yang
harus dilakukan pada dasarnya juga meliputi 3 faktor,
yaitu:
1. Biaya
2. Konsumen
3. Persaingan
3. Strategi Promosi Bagi Pasar
Internasional.
Dalam menjalankan promosi di pasar internasional
bauran promosinya sebenarnya sama saja dengan bauran
promosi di pasar domestik yaitu: iklan, promosi, publikasi dan
personal selling. Pada umumnya pengusaha yang memasuki
pasar internasional melakukan promosinya dengan
menggunakan promosi penjualan yang biasanya disebut
Pameran Dagang di Luar Negeri. Bentuk promosi ini
merupakan senjata awal pembuka jalan untuk
memperkenalkan produknya ke pasar internasional.
4. Strategi Distribusi Internasional.
Persoalan distribusi pada barang-barang yang dijual di
pasar internasional menyangkut persoalan bagaimana
memasuki pasar internasional dan kemudian bagaimana
menyebarkan barang-barang tersebut dengan
menggunakan penyalur atau distributor internasional
serta masalah logistik secara global.
Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional pada hakikatnya adalah suatu perusahaan yang
melaksanakan kegiatannya secara internasional atau dengan kata lain melakukan
operasinya di berbagai Negara atau yang sering disebut multinasional corporation
disingkat MNC. Dengan kecenderungan yang terjadi pada saat ini bahwa
permintaan kebutuhan masyarakat di dunia ini mendekati kebutuhan yang sama.
Maka kecenderungan inilah yang mendorong perusahaan untuk beroperasi secara
internasional. Disamping itu pembatasan ekspor – impor antar Negara juga
mendorong suatu perusahaan untuk memproduksikan saja barang itu di negeri itu
sendiri dan kemudian menjualnya di negeri itu juga meskipun pemiliknya dari luar
negeri. Dengan begitu pembatasan ekspor-impor tidak lagi berlaku baginya.
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai