Kelompok 7
KELOMPOK 7
NAMA ANGGOTA
I Putu Adi Artawa 1906511130
03
RISIKO DALAM BISNIS
Risiko Sosial
Risiko Lingkungan Hidup
04
INTEGRASI MANAJEMEN
RISIKO SOSIAL DAN
LINGKUNGAN HIDUP
DALAM PROSES BISNIS
05 BISNIS BERKELANJUTAN
PENGERTIAN Menurut Stoneburner, et al. (2002;E-2)
dalam NIST
MANAJEMEN RISIKO Manajemen risiko adalah proses dari
Manajemen resiko adalah proses dimana suatu mengidentifikasi, mengontrol dan
organisasi yang sesuai metodenya dapat meringankan sistem informasi terkait
menunjukan resiko yang terjadi pada risiko dan melingkupi pengkajian
suatu aktivitas menuju keberhasilan dalam risiko, analisa manfaat biaya, dan
masing masing aktivitas dari segala pemilihan, implementasi, pengetesan
aktivitas yang berfokus terhadap dan evaluasi keamanan dari usaha
identifikasi dan cara menghadapi resiko. perlindungan.
MANAJEMEN RISIKO
BAGI SEBUAH BISNIS
Manajemen resiko sangat penting
diterapkan oleh seorang pengusaha untuk
menghadapi dunia yang penuh dengan
kemungkinan dan ketidakpastian iklim
bisnis yang sangat dinamis.
Tidak ada satupun bisnis yang bebas dari
ketidakpastian dan masalah.
Manajemen resiko inilah yang menjadi alat
pertahanan bagi pemilik bisnis dari berbagai
serangan masalah yang mereka hadapi.
MEMBANTU
RISIKO
MANAJEMEN
TUJUAN
MELINDUNGI PEMBUATAN
PERUSAHAAN KERANGKA KERJA
Konsep manajemen resiko muncul untuk
Adanya manajemen resiko akan sangat
melindungi sebuah bisnis agar bisa
memudahkan pemilik usaha untuk
bertahan dari berbagai tantangan dan
membuat kerangka kerja perusahaan.
masalah yang harus dihadapi setiap
Adanya tujuan manajemen resiko menjadi
perusahaan.
asumsi bagi pemilik usaha atau manajemen
untuk sistem kerja yang efektif dan efisien.
MENINGKATKAN
KINERJA BISNIS
Dengan sistem kontrol yang terus berjalan, SEBAGAI PENGINGAT
manajemen akan sangat mudah Manajemen risiko bisa menjadi pengingat
menemukan masalah-masalah di lapangan, bagi setiap elemen bisnis agar berhati-hati
yang kedepanya dapat menjadi bahan setiap kali menjalankan pekerjaannya.
evaluasi serta perbaikan secara terus
menerus. Kondisi tersebut akan mendorong
kinerja perusahaan untuk semakin efektif
dan efisien.
RISIKO DALAM
BISNIS
Risk assessment dan environmental and social risk due diligence adalah dua
DALAM PROSES BISNIS framework yang dapat disinergikan untuk melakukan manajemen risiko lingkungan
LINGKUNGAN HIDUP
Environmental and social risk due diligence juga memiliki empat tahap:
1. Environmental and social risk screening
2. Environmental and social risk appraisal
3. Environmental and social risk control
4. Environmental and social risk reporting/monitoring
Tujuan bisnis adalah mencapai
BERKELANJUTAN
BISNIS
keuntungan ekonomi secara optimal
melalui pelaksanaan bisnis yang
bersahabat dengan sosial dan lingkungan.
Perusahaan mengadopsi strategi bisnis
berkelanjutan sebagai upaya untuk
menciptakan peluang pasar,
pengurangan biaya, serta minimisasi
limbah dan resiko protes kolega.
Bisnis Berkelanjutan memperluas produk dan jasa melalui ketertarikan yang luas dan mendalam dalam koridor
ekonomi, sosial dan linkungan.
Weybrecht (2010) mengajukan Sepuluh Tren dalam bisnis berkelanjutan, diantaranya:
1. Pemahaman yang lebih mendalam tentang arti bisnis berkelanjutan
2. Pekerja adalah senjata rahasia
3. Berbicara dengan bukan kepada pelanggan
4. Dampak perusahaan menjangkau jauh di luar kantor
5. Mengetahui dengan persis para pemasok
6. Jurang pemisah semakin besar
7. Semakin terbuka untuk mengembangkan keberlanjutan
8. Kasus bisnis jauh lebih luas dari yang diketahui
9. Rekrut pekerja baru untuk membawa perusahaan lebih berkelanjutan
10. Bersenanglah dengan keberlanjutan
TERIMA
KASIH
DAFTAR PUSTAKA
Bantacut, Tajuddin. 2012. “Bisnis Berkelanjutan: Integrasi Manajemen Lingkungan Dalam Pengelolaan Usaha”. Jurnal
Agrimedia, volume 17(1), 32-42.
Danny Setiawan, C. (2020). pengertian-tujuan-dan-jenis-jenis-manajemen-resiko-dalam-bisnis. From
www.trusvation.com: https://www.trusvation.com/pengertian-tujuan-dan-jenis-jenis-manajemen-resiko-dalam-
bisnis/
Eriadani, R., I Made Narsa, dan Andry Irwanto. 2019. “Pengaruh Pengungkapan Risiko Lingkungan Terhadap Likuiditas
dan Biaya Modal Saham”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Volume 22(2), 183-184.
https://ejournal.uksw.edu/jeb/article/view/2356/1220 diakses pada tanggal 13 September 2021.
Gary Stoneburner, A. G. (2002). Risk Management Guide for Information Technology Systems. united states of america:
National Institute of Standards and Technology.
Otoritas Jasa Keuangan. 2017. “Training Analis Lingkungan Hidup (TAL) Intermediate untuk Lembaga Jasa Keuangan
Bulan September 2017”. Ojk.go.id: https://www.ojk.go.id/sustainable-finance/id/publikasi/materi-
training/Pages/Training-Analis-Lingkungan-Hidup-(TAL)-Intermediate-untuk-Lembaga-Jasa-Keuangan-Bulan-
September-2017.aspx diakses pada tanggal 13 September 2021.
Perkasa, Anugerah. 2013. “Inilah Lima Sektor Bisnis Penyebab Konflik Agraria”. Bisnis.com:
https://www.google.com/amp/s/m.bisnis.com/amp/read/20131220/99/193485/inilah-lima-sektor-bisnis-penyebab-
konflik-agraria diakses pada tanggal 13 September 2021.
Suryaningsum, s. (n..). "Manajemen Resiko". From http://eprints.upnyk.ac.id:
http://eprints.upnyk.ac.id/13485/2/Manajemen%20Resiko_tgl%2027-10_Sri%20Suryaningsum%202.pdf