BISNIS INTERNASIONAL
BAB 7
Disusun oleh:
2
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
A. KELOMPOK EKSPORTIR
Kelompok eksportir atau penjual merupakan pedagang pemilik
barang atau produsen yang memasarkan produknya ke luar negeri.
Sesuai dengan ketentuan, realisasi pemasaran dilaksanakan
dengan cara ekspor dan harus memenuhi ketetapan pemerintah.
2. Pedagang Ekspor.
Pedagang ekspor merupakan perusahaan atau badan usaha
yang mendapat izin dari pemerintah untuk memasarkan
produknya ke luar negeri. Untuk dapat melaksanakan ekspor,
pedagang ekspor harus memiliki APE (Angka Pengenal Ekspor)
yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan. Barang yang
dipasarkan tercantum dalam kartu APE.
3. Confirming House.
Confirming House merupakan perusahaan yang secara khusus
didirikan di luar negeri dan tunduk kepada hokum setempat yang
bekerja untuk dan atas kepentingan kantor induknya yang
3
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
berada di kantor pusat dalam konteks ini Indonesia. Berbeda
dengan kantor cabang.
4. Agen Ekspor.
Agen ekspor merupakan badan usaha yang mempunyai ikatan
perjanjian dengan produsen suatu produk tertentu untuk
mengekspor atas nama produsennya. Agen eksportir dilihat dari
kegiatan usahanya tidak jauh dari pedagang ekspor. Agen
ekspor mempunyai ikatan perjanjian keagenan sedangkan
pedagang ekspor bekerja tanpa ada ikatan perjanjian dengan
pihak manapun. Perbedaan lainnya ada pada pengadaan
komoditas yang menjadi objek kegiatan usaha agen ekspor atas
permintaan atau perintah rekan bisnisnya di luar negeri,
sedangkan pedagang ekspor memasarkan produk dari jumlah
yang dapat dikumpulan.
5. Wisma Dagang.
Wisma Dagang adalah pedagang atau eksportir besar yang
bergerak dalam bidang ekspor-impor untuk berbagai produk dan
merupakan gabungan beberapa eksportir dan importer.
Terciptanya wisma dagang adalah untuk tujuan efisiensi biaya,
kemudahan dalam pemasaran, kontrol terhadap komoditi yang
diperdagangkan dan kemudahan dibidang lalu lintas
pembayaran.
B. KELOMPOK IMPORTIR.
Kelompok importer adalah kelompok pedagang atau pengusaha
yang membeli barang dari luar negeri. Kelompok ini dibedakan
berdasarkan kegiatan dalam memperoleh barang yang diperlukan
Kelompok importir dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Pengusaha Impor.
4
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
Pengusaha impor adalah perusahaan yag mendapat izin dari
pemerintah dengn diberikannya TAPPI (Tanda Pengenal
Pengakuan Impor) untuk melaksanakan impor yang bersifat
khusus sebagaimana yang tertera dalam izin perdagangannya
dan tidak berlaku untuk barang atau produk lainnya.
2. Approved Importir.
Yaitu pengusaha yang bergerak dibidang impor yang diberikan
hak khusus oleh pemerintah untuk mengimpor suatu barang
untuk tujuan tertentu yang dipandang perlu oleh pemerintah. izin
biasanya hanya diberikan hanya untuk satu kali kegiatan atau
sebanyak frekuensi tertentu sesuai dengan kebutuhan seperti
untuk membangunan proyek tertentu. Setelah proyek
dinyatakan selesai biasanya izin dicabut.
3. Importir Terbatas.
Importir terbatas biasanya ada pada perusahaan asing yang
diberikan ijin khusus oleh pemerintah untuk mengimpor berupa
peralatan dan mesin-mesin, suku cadang yang diperlukan
sendiri dan tidak untuk diperdagangkan. Ini biasanya dalam
rangka pembangunan proyek tententu di mana jenis kebutuhan
yang dimaksudkan tidak tersedia di dalam negeri atau tidak
sesuai spesifikasinya. Pengusaha ini diberi APIT (Angka
Pengenal Impor Terbatas) yang berlaku sampai proyek selesai.
Izin ini dikeluarkan oleh BKPB (Badan Koordinasi Penanaman
Modal) atas nama Menteri Perdagangan.
4. Importir Umum.
Yaitu perusahaan yang kegiatannya di bidang impor untuk
berbagai macam produk atau barang. Perusahaan yang
memperoleh status sebagai importer umum sering juga disebut
sebagai trading house yang dapat mengimpor barang-barang
5
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
mulai dari barang kelontongan sampai kepada instalasi untuk
keperluan pabrik.
5. Importir Agen.
Importer agen atau sales agent importer adalah perusahaan
yang mendapat izin dagang umum untuk dapat mengimpor
barang yang diageninya dari luar negeri dan diakui sebagai
agen tunggal oleh pemerintah. Izin Agen Tunggal (AT)
dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan.
B. KELOMPOK INDENTOR.
Indentor berasal dari kata indent yang berarti pemesanan suatu
barang atau komoditas yang belum tersedia oleh pihak penjual.
Pembelian secara inden disebabkan antara lain stok atau
persediaan barang sudah habis atau memang belum tersedia
sehingga harus dipesan oleh pembeli.
Pembelian barang secara inden dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Pembelian barang-barang yang telah mempunyai merk
atau tipe standar seperti mobil sejenisnya yang kehabisan
persediaan.
b. Pembelian untuk barang-barang yang mempunyai tipe tidak
distandar dengan model tertentu sesuai keinginan atau
yang ditawarkan seperti meubel yang disesuaikan dengan
selera konsumen pemesan atau pembeli.
Pihak-pihak yang berkepentingan dengan transaksi inden
sebagai berikut:
1. Pemakai Langsung.
Pemakai langsung pada umumnya pada umumnya perusahaan
yang bergerak dalam bidang pengolahan hasil bumi seperti
pertambangan minyak buni atau gas yang memesan barang-
barang untuk keperluan pertambangan yang tidak dapat dibeli
dengan cara ready stock. Dalam hal ini termasuk pula pesanan
6
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
barang-barang konsums untuk para pekerja asing yang
langsung dari negaranya. Perusahaan seperti ini mendapat izin
dengan diberikanya APIT (Angka Pengenal Impor Terbatas).
2. Pedagang
Pedagang yang umumnya berstatus asing, mempunyai tempat
di wilayah Indonesia. Pengusaha di bidang ini lazim melakukan
inden untuk memenuhi kebutuhan atau persediaan barang yang
akan dijual kepada konsumen. Pemesanan barang serupa dai
luar negeri mendapat pengawasan ketat oleh pemerintah
terutama untuk keperluan konsumsi. Di indomesia terlebih
dahulu diperiksa oleh BPOM (Balai Pengawasan Obat dan
Makanan). Khusus produk yang dikonsumsi oleh umat islam
harus mendapat label halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia)
pada kemasannya.
3. Pengusaha Perkebunan
Pengusaha perkebunan merupakan megusaha yang melakukan
impor berbagai keperluan pertanian seperti mesin dan suku
cadangnya untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan untuk
suatu saat tertentu barang yang diperlukan tersebut tidak
tersedia di pasar dalam negeri sehingga terpaksa harus di
impor. Pada umumnya barang yang diimpor tersebut tidak untuk
diperdagangkan dan lebih diutamakan untuk operasional
sendiri.
4. Instansi Pemerintah.
Instansi pemerintah memesan barang secara impor untuk
memenuhi kebutuhan sendiri yang pelaksanaannya dilakukan
secara langsung oleh instansi yang bersangkutan atau dapat
melalui importer umum. Impor yang dilakukan biasanya hanya
7
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
sebesar kebutuhan untuk operasional sendiri dan tidak untuk
diperdagangkan.
D. KELOMPOK PROMOSI.
Kelompok promosi merupakan bagian dari perusahaan yang secara
khusus melakukan kegiatn promosi terhadap barang-barang yang
dipruduksi oleh perusahaan sendiri dan atau perusahaan lain.
Bentuk atau jenis kelompok promosi dalam perdagangan
internasional adalah sebagai berikut:
8
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
lain, dengan tujuan yang sama yaitu mempromosikan produk
dari Negara asalnya serta mencari dan memberikan informasi
kepada pengusaha dalam negeri tentang peluang di pasar
internasional.
9
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
5. Atase Perdagangan.
Atase perdagangan adalah pejabat yang ditunjuk pemerintah
dan berkantor di setiap kantor kedutaan di luar negeri. Atase
perdagangan mempunyai tugas mempromosikan hasil produksi
dan komoditas produksi di pasar internasional. Atase
perdagangan juga bertugas memberikan berbagai keterangan
tentang eluang pasar kepada mengusaha dalam negeri. Atase
perdagangan juga bertindak memberikan informasi kepada pihak
luar tentang berbagai produk yang ada di dalam negeri.
E. KELOMPOK PENDUKUNG
Pihak-pihak yang termasuk dalam kelompok pendukung sebagai
berikut:
1. Perusahaan Transportasi dan Pengurusan Dokumen.
Terdiri dari:
10
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
a. Perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL).
EMKL merupakan perusahaan yang secara khusus bidang
usahanya memberikan jasa pengurusan dokumen ekspor-
impor dan transportasi pelayaran dalam bentuk muatan
barang untuk diserahkan dan atau diterima oleh pemilik
barang. Biasanya EMKL mempunyai gudang sendiri tempat
penyimpanan barang sementara sebelum barang diekspor
atau juga sebagai tempat sementara setelah bongkar barang
sebelum diserahkan ke pemiliknya. Terkadang EMKL juga
mempunyai armada darat.
11
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
sendiri yang telah mengikuti pendidikan atau kursus yang
diselenggarakan oleh pihak Bea dan Cukai dan telah
bersertifikat PPJK (Pengusaha Pengurusan jasa
Kepabeanan).
d. Freight Forwarding.
Freight Forwarding adalah perusahaan yang memberikan
jasa untuk memproses penyelesaian dokumen baik yang
bersifat pengeluaran barang maupun pengiriman barang.
Freight Forwarding dipandang sebagai perusahaan yang
piawai dalam menyelenggarakan pengurusan dokumen
pengiriman barang untuk berbagai moda transportasi.
e. Lighterage.
Lighterage adalah perusahaan jasa pengangkutan
penghubung yang mengangkut barang atau muatan dari satu
armada ke armada lain atau dari armada kapal ke pelabuhan
terutama jika kapal tersebut tidak dapat bersandar di
dermaga untuk menurunkan barang atau muatan.
Armadanya biasanya dalam bentuk tongkang.
f. Veem
Veem adalah perusahaan yang menyediakan tempat dalam
bentuk gudang yang bersifat sementara guna menampung
berang yang akan diangkut ke kapal maupun yang baru
turun dari kapal. Perusahaan seperti ini sudah jarang
ditemukan karena ada EMKL yang juga melaksanakan
kegiatan tersebut.
2. Perusahaan Asuransi.
Perusahaan Asuransi merupakan kelompok pendukung yang
memberikan jaminan atau pertanggungan di dalam perdagangan
12
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
internasional. Perusahaan ini menjalankan fungsinya menutup
kerugian bila terjadi resiko dalam proses pengiriman barang
sampai ketempat tujuan.
Jenis resiko yang ditutup pihak asuransi dalam pengiriman
barang adalah sebagai berikut:
a. Marine Insurance.
Marine insuranse adalah asuransi laut yang menutup
kerugian akibat kerusakan atau kehilangan atau muatan
dalam lalu lintas laut. Berbagai kerugian mungkin dapat
terjadi di laut seperti: kebakaran, tenggelam, pembajakan,
dan lainnya sesuai dengan yang disebutkan dalam polis
asuransi.
b. Maritime Perils
Maritime perils adalah istilah yang digunakan dalan asuransi
pengangkutan laut yang berarti bahaya yang berhubungan
dengan pelayaran laut seperti: kebakaran, pencurian,
pembajakan, dll. Karena ada maritime perils maka perlu ada
marine insurance.
c. Resiko Perang.
Resiko perang antar dua Negara yang terjadi di laut
bersamaan dengan kapal ekspedisi berlayar dapat saja
terjadi. Oleh karena itu perlu disebutkan secara jelas di
dalam polis tentang pertanggungan yang mungkin terjadi.
13
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
diperjanjikan pertanggungan tambahan seperti merek
dagang, jumlah komoditas yang dikirim, nama pihak
penerima klaim, dan penetapan klausul khusus lannya.
Tambahan pertanggungan hanya dapat dilakukan untuk
pengiriman secara tunggal.
4. Bank Devisa.
Bank Devisa merupakan bank yang memberikan kontribusi, baik
yang terkait dengan lalu lintas pembayaran maupun
sumberpembiayaan yang diperlukan oleh pihak eksportir dan
importir.
5. Perusahaan Pelayaran
Perusahaan atau maskapai pelayaran paa dasarnya adalah
perusahaan pemilik mda transportasi yang difungsikan untuk
pengiriman barang atau komoditas dalam perdagangan
internasional baik ekspor maupun impor mulai dari pelabuhan
asal sampai ke pelabuhan tujuan.
6. Kantor Kedutaan
Merupakan perwakilan Negara yang berkedudukan di luar
negeri, yang dapat mendukung promosi internasional,
mengeluarkan doumen legalitas. Kantor ini terkadang berada di
14
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
luar ibukota Negara dan lebih mengarah ke tempat yang menjadi
tujuan ekspor.
7. Surveyor.
Adalah badan yang bertugas sebagai supervise atau pemeriksa
khususnya berkaitan dengan kualitas barang ekspor maupun
impor. Termasuk juga pemeriksaan tentang kemasan dalam
bentuk pengepakan atau kantong berikut keabsahan dokumen
yang terkait dengan barang yang akan diekspor maupun di
impor.
8. Kantor Kepabeanan.
Sering disebut Kantor Bea Cukai sebagai instansi pemerintah
yang diberi kewenangan untuk mengatur, mengawasi, dan
memeriksa hal-hal yang berkaitan dengan lalu lintas barang
dalam transaksi perdagangan internasional Pemeriksaan
terutama dilakukan untuk komoditas yang memenuhi pungutan
Negara terhadap barang eksopr maupun impor yang
berhubungan dengan bea masuk maupun pungutan lainnya.
15
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
10.Pusat Pelatihan Ekspor.
Pusat Pelatihan Ekspor bertujuan memberikan pengetahuan dan
keterampilan praktis dan kemampuan khusus di bidang
pemasaran ekspor. Bidang pelatihannya meliputi: pemasaran
ekspor, bahasa niaga jepang, pengawasan dan pengujian mutu
barang ekspor, dan manajemen pameran.
1. EKSPORTIR.
Eksportir adalah pihak sebagai subjek hokum yang dapat
melaksanakan kegiatan ekspor.
Eksportir dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
a. Eksportir Umum,
Yaitu pengusaha yang melaksakan ekspor dan telah
memiliki SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
berdasarkan ketentuan yang berlaku.
16
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
b. Eksportir Terdaftar.
Yaitu perusahaan yang telah mendapat pengakuan dari
Menteri Perdagangan untuk melaksakanan ekspor barang
tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. IMPORTIR.
Importir adalah pihak yang merupakan subyek hokum yang
dapat melakukan kegiatan impor.
Importir dapat dikelompokkan menjadi 4:
a. Importir Umum.
Importir umum adalah importir yang mendapat izin
perdagangan umum dari pemerintah untuk mengimpor
produk. Untuk menjadi importir umum harus melalui Surat
Izin perdagangan dari Kementerian Perdagangan melalui
beberapa syarat yang harus dipenuhi.
b. Importir Terdaftar.
Adalah importir yang mendapat izin perdagangan umum
dari pemerintah untuk mengimpor barang tertentu. Setiap
pelaksanaan impor harus mendapat izin dari pejabat yang
berwenang. Umumnya importir terdaftar ini diberikan
17
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
kepada Badan Usaha Milik Negara dan barang yang
diimpor adalah untuk kepentingan masyarakat.
c. Importir Produsen.
Importir Produsen atau juga disebut Produsen Importir
adalah produsen yang mendapat izin perdagangan
terbatas dari pemerintah untuk mengimpor barang tertentu
yang diperlukan dalam proses produksinya.
d. Agen Tunggal.
Agen Tunggal adalah perusahaan yang mendapat izin
perdagangan umum untuk mengimpor barang yang
diageninya dan diakui sebagai Agen Tunggal. Izin sebagai
Agen Tunggal dikeluarkan oleh Kementerian
Perdagangan.
G. KELOMPOK REGULATOR.
Instansi atau lembaga yang mempunyai wewenang dalam
menetapkan ketentuan dan peraturan dalam perdagangan
internasional disebut regulator atau kelompok pembuat
ketentuan dan kebijaksanaan.
1. Kementerian Perdagangan.
Kementerian Perdagangan dalam perdagangan internasional
memiliki kewenangan dalam menetapkan ketentuan yang
berhubungan dengan pihak-pihak yang dapat melakukan
hubungan perdagangan internasional, baik yang bertindak
sebagai eksportir maupun importir.
18
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
Kementerian Perdagangan juga menetapkan komoditas yang
menjadi objek perdagangan internasional, klasifikasi barang
yang dapat diekspor maupun impor termasuk pula
menerbitkan sertifikat tertentu terhadap jenis barang agar
lebih terjamin kualitas atau originalitas.
2. Kementerian Keuangan.
Kementerian Keuangan menetapkan ketentuan yang terkait
dengan pungutan Negara dalam bentuk pajak ataupun bea
dan cukai. Kementerian Keuangan juga melakukan evaluasi
terhadap system perdagangan suatu kawasan, baik yang
bersifat regional maupun internasional. Peran aktif
Kementerian Keuangan sangat menentukan sumbangan
perdagangan internasiona terhadap penerimaan Negara
berupa pungutan Negara dan perolehan devisa yang berasal
dari hasil ekspor barang dalam negeri di pasar internasional.
Kewenangan Kementerian Keuangan direalisasikan oleh
Direktorat Bea dan Cukai
3. Bank Indonesia.
Bank Indonesia adalah Bank Sentral. Undang-undang
menyebutkan bahwa Bank Indonesia adalah lembaga Negara
yang independen, bebas dari campur tangan pemerintah, dan
atau pihak-pihak lain kecuali untuk hal-hal yang secara tegas
diatur dalam undang-undang tentang Bank Indonesia.
Kewenangan Bank Indonesia dalam perdagangan
internasional terkait dengan system pembayaran antar bank
terutama hubungan suatu bank yang bestatus sebagai bank
devisa dengan bank lain yang berada di Negara lain yang
dapat memberikan layanan transaksi luar negeri. Kewenangan
Bank Indonesia adalah enetapkan bank yang dapat
menjalankan kegiatan devisa. Kewenangan tersebut dialihkan
19
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
kepada Otoritas Jasa Keuangan. Syarat suatu bank untuk
menjadi Bank Devisa adalah kecukupan modal bank, tingkat
kesehatan bank, dan beberapa factor lain.
A. Kementerian Perhubungan.
Kementerian perhubungan yang mempunyai kewenangan
Menetapkan regulasi terkait dengan perdagangan
internasional adalah:
a. Kantor Administrasi Pelabuhan.
b. Kantor Syahbandar.
c. Kantor Navigasi.
B. Kementerian Pertanian
C. Badan Usaha Perasuransian.
20
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
Daftar Pustaka
Utama:
21
STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id