Anda di halaman 1dari 4

BAB 1.

PENGANTAR EKSPOR IMPOR DAN PERDAGANGAN INTERRNASIONAL


● Defenisi Perdagangan Internasional : Perdagangan internasional adalah suatu kegiatan tukarmenukar barang atau jasa, yang
didasarkan atas kehendak sukarela yang dilakukan antara dua negara atau lebih untuk memenuhi kebutuhan bersama melalui
kegiatan ekspor dan impor.
Manfaat Perdagangan Internasional = • Meningkatkan pendapatan negara • Memenuhi kebutuhan (barang/jasa) dalam
negeri • Adanya alih teknologi • Memperluas lapangan pekerjaan • Menjaga stabilitas harga dalam negeri • Mendorong
pertumbuhan/perkembangan dunia usaha.
●Strategi Internasional melalui EKSPOR = ✓ Internasional (international strategy) menggunakan ekspor dan lisensi untuk
memasuki pasar global. ✓ Strategi internasional merupakan strategi yang paling tidak menguntungkan karena tingkat respons
lokalnya rendah. ✓ Respon lokal rendah, karena perusahaan mengekspor atau melisensikan barang dari negara asal. ✓
Keuntungan dari segi penurunan biaya sangat sedikit, karena hanya memanfaatkan proses produksi yang ada dan jaraknya cukup
jauh dari pasar yang baru. ✓ Strategi internasional merupakan strategi termudah karena proses ekspor hanya membutuhkan
sedikit perubahan pada operasi yang ada, dan perjanjian lisensi lebih banyak membebankan risiko pada pihak pemegang lisensi.
● Tahapan memasuki pasar global = 1.) DOMISTIK Konsentrasi aktivitas hanya memenuhi dan melayani Pasar dlm negeri,
2.) INTERNASIONAL Melakukan Exsport atas kelebihan produksi DN, melebarkan usaha ke LN, 3.) MULTINASIONAL
Berinvestasi dan memproduksi barang / jasa di LN dengan strategi yang berbeda di tiap Negara, 4.) GLOBAL Memproduksi
barang atau jasa dari dalam negara atau salah satu negara untuk semua dengan kualitas sama.

Dua kemampuan dalam ekspor dan impor • Negara Komparatif, negara memiliki SDA melimpah namun tdk memiliki
modal dan teknologi untuk mengolahnya • Kemampuan Absolut / kompetitif dimiliki negara industri yg memiliki modal dan
teknologi namun keterbatasan SDA.
Defenisi Ekspor • Kegiatan penjualan atau pengiriman barang, jasa atau modal yang berasal dari daerah pabean keluar daerah
pabean melalui perjanjian atau tidak. Dilakukan perorangan, badan hukum, atau negara • Daerah pabean adalah seluruh wilayah
perairan daratan atau sungai dan zona ekslusif dari suatu negara.
Kegiatan Ekspor terbagi • Ekspor langsung, – Mengetahui informasi rinci reputasi importir – Memahami informasi transaksi
dan aturan negara tujuan – Mengikuti semua tahapan transaksi ekspor • Ekspor tidak langsung. Dengan jasa pihak ketiga • Re
ekspor, mengembalikan ulang barang karenasatu hal (dpt dilakukan bila belum diregistrasi)
Komoditi ekspor • Barang ekspor umum, yatu jenis barang yang tidak termasuk dalam larangan dan pembatasan bukan
barang ekspor khusus • Barang ekspor khusus, yaitu barang yang secara selektif ditentukan oleh Menteri perdagangan yang
biasanya adalah barang untuk kepentingan negara/ nasional
Jenis Jenis Eksportir • Eksportir Produsen, adalah perusahaan yang memproduksi barang untuk keperluan ekspor, seperti
mayora, Indofood,yang secara langsung mengekspor barang ke LN • Eksportir Terdaftar, orang atau Lembaga terdaftar di
kemendag • Pedagang ekspor, orang, badan hukum yang mendapat ijin melakukan ekspor dengan ijin surat pengakuan eksportir
angka angka pengenal Ekspor (APE)
Defenisi Impor • Kegiatan memasukan barang , jasa atau modal yang berasal dari luar daerah pabean kedalam daerah pabean
dengan tujuan untuk dipakai, dimiliki, dialihkan, atau dijual • Daerah pabean adalah seluruh wilayah perairan daratan atau sungai
dan zona ekslusif dari suatu negara.
Jenis importir • Importir sebagai orang, badan hukum yang mendapat ijin melakukan importasi. Importir umum harus
memiliki izin dari menperindag berupa Angka Pengenal Impor (API) • Importir terbatas. Orang atau badan memiliki API
melakukan impor terhadap barangtertentu seperti Gula, beras, komoditi yg ditentukan kemendag • Importir produsen, yaitu
prodesen atau barang yang membutuhkan bahan baku dalam proses produksinya , atas subjek harus memiliki ijin dari pemerintah
Komoditi barang impor • Bahan baku • Barang barang konsumsi • Barang permainan anak anak • Minyak bumi dan mineral
Jenis impor kepabean • Impor untuk dipakai • Impor barang penumpang dan awak sarana pengangkut / melintasi satu negara
• Impor barang pelintas batas, penduduk yg tinggal diperbatasan negara RI dan May • Impor barang yang dikirim melalui Pos •
Impor barang yang dikirim melalui jasa titipan (DHL, TNT) • Impor sementara, misalnya untuk keperluan event MotoGP
mandalika. • Re Impor
BAB 3. TATA NIAGA
Apa itu Tata Niaga Impor ?Tata niaga impor adalah kebijakan yang mengatur siapa saja yang boleh melakukan importasi dan
kuantitas yang boleh diimpor oleh tiap-tiap importir. • Pada dasarnya tata niaga hampir sama dengan kebijakan kuota.
Contoh tata Niaga Impor ; • daging impor hanya untuk konsumsi hotel, restoran dan kafe • gula impor hanya boleh untuk
industri. • Artinya, ada segmen pasar tertentu yang ingin dikhususkan bagi produsen domestik. • Selain di-tata-niaga-kan,
importasi barangbarang tertentu juga dikenakan tarif. Impor gula misalnya, selain diatur juga dikenakan tarif.
Utk mengatasi Hambatan dibentuk Kawasan Perdagangan Bebas (free trade area)= • Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) • ASEAN Free Trade Area (AFTA) AFTA adalah kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk kawasan
perdagangan bebas guna meningkatkan daya saing ekonomi di kawasan regional • Asia Pasific EconomicCooperation
(APEC)meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraandi antara negara-negara di kawasan Asia Pasifik. (21 anggota
dari negara-negara yang terletak di Asia dan Pasifik dan berkantor pusat di Singapura • Uni Eropa organisasi anggota 28 negara
Eropa. Uni Eropa bukan sebuah negara federal atau organisasi internasional dalam pengertian tradisional, tetapi sebuah badan
otonom di antara keduanya. Hal ini berarti masing-masing negara tetap berdaulat, tetapi mereka menggabungkan kedaulatan
untuk mendapatkan kekuatan yang lebih besar.
Tariff rate quota (TRQ) =• Tariff rate quota (TRQ) banyak digunakan untuk mengatasi masalah hambatan impor yang
terjadi di banyak negara, • TRQ mengatur besaran tarif terhadap volume atas kelebihan kuota)yang dtentukan • Tarif yang
dikenakan untuk kelebihan importasi tersebut dapat ditentukan sedemikian tinggi sehingga volume impor tidak melebihi kuota.
Tata Niaga Impor menyebabkan munculnya Oligopoli • Tata niaga agrobisnis, jeruk, nbawang putih, cengkeh.pemerintah
hanya kemudahan memberikan ijin kepada kelompok tertentu . Dan melindungi dengan peraturan yang mengikat. • Tata niaga
obat obatan China, diwajibkan membayar fee atas pelekatan label sebagai persetujuan impor. Ketentuan ini tdk jelas dasar
hukumnya • Tata niaga Terigu, melarang impor yang tdk terdaftar memasukan terigu ke wil Indonesia • KETENTUAN
KETENTUAN TSB SDH BANYAK DICABUT agar selaras dengan perdagangan bebas
IMPORT LICENSING (ILA) = • Untuk importasi barang tertentu yang diatur dalam tata niaga harus memenuhi persyaratan
lisensi atau IMPORT LICENSING (ILA) yang dikeluarkan oleh WTO yang tujutan utamanya menyerderhanakan dan
transparansi prosedur impor. • Tapi pada kenyataanya menjadi hambatan dalam perdagangan karena mengharuskan pemerintah
memberikan informasi ke pelaku bisnis terkait mengapa dan bagaimana pemberian lisensi tersebut, DAN bila terjadi perubahan
dalam lisensi harus seijin WTO
DOKUMEN DOKUMEN PELENGKAP = 1. Dokumen komersial (Commercial document) = keabsahan perjanjian jual
beli setelah melalui tahap tahap ; a) Kontrak Penjualan / sales contract b) Purchase Order c) Order Confirmation (O.C) d)
Commercial Invoice e) Packing List / daftar kemasan sesuai Invoice f) Certificate of Analysis 2. Dokumen Finansial (Financial
document) a) Colletion Draft / wesel inkaso (penyerahan barang setelah pembayaran) b) Consignment / konsinyasi (Bayar
setelah barang terjual ) c) Letter of credit, dokumen terkait sistem transaksi pembayaran perdagangan internasional. LC tunduk
pada International chamber of commerce Letter of credit (L/C) =• Letter of credit adalahsurat jaminanatastransaksi
jualbelibarangantar negara yang dikeluarkanoleh pihakbank (issue bank). • Saatmenggunakan pembayaran L/C, adasyarat yang
harusdilengkapi sepertidokumen yang dikeluarkanoleh suatu perusahan jasa pengirimanyang berisipemberitahuanbarangyang
dikirimkan(bill of lading) dan sertifikatasalnegara (certificate of origin). • Ada beberapapihakyang terlibatdalampembayaran
letter of credit diantaranya: 1. Opener (importir) adalahpembeliyang membukaL/C. 2. Issuer adalahbank yang mengeluarkan
L/C. 3. Benefeciary adalahacreditee adalahpenjual(eksportir). 3. Dokumen Transportasi (Tranportation document) a)
Manifest , berisi daftar barang barang yang diangkut rincian : nomor daftar, nama/ inisial penerima, Pelabuhan, nama negara,
kode harmonized system (HS). b) Bill Of Lading ( B/L atau Bol) dan Airway Bill, meruapakan kontrak antara pengangkut
dengan pengirim barang , terdiri 3 rangkap berisi ; nama pengirim, penerima, notify party (orang/badan) yg menerima atau
mengurus barang tsb c) Delivery Order (D.O), yaitu yang dimiliki oleh penerima barang pengirim atau pemilik dari perushaan
pengangkut berupa perintah penyerahan barang kepada pihak lain yang tertera dalam dokumen d) Cargo Policy , seperti
certificate of insurance , berupa kesepakan dua belah pihak atas jaminan terhadap kemungknan kerusakan atau kehilangan
barang selama pengiriman. 4. Dokumen Resmi ( Official Documents) a)Lisensi (perizinan) yaitu dokumen dokumen yang
dikeluarkan oleh departemen Teknik pemerintah utk barang barang tertentu b)Cerficate Of Origin C/O (Surat keterangan Asal
(SKA), bagian dari pembatasan ekspor misalnya dengan kuota SKA, pernyataan bahwa barang yang dikirim merupakan
produksi barang pengekpor.
CARA PENYERAHAN BARANG • International Commercial Terminology (Incoterm), mengatur terkait kewajiban dan
hak sesuai sales contact – Kelompok E – tangung jawab seluruhnya berada pada importir – Kelompok F - Biaya pengangkutan
belum / tdk dibayar karena pembeli dapat mengurus pengangkutan sendiri , dengan berbagai terminology ; • Free Carier (FCA)
barang diserahkan ke pengangkut yang ditunjuk oleh pembeli / importir • Free Alongside ship (FAS), penjual menyerahkan
barang disamping kapal pengangkut pada Pelabuhan biaya ditanggung oleh pemasok / importir • Free On Board (FOB) barang
diserahkan diatas kapal pengangkut utama . • International Commercial Terminology (Incoterm), mengatur terkait kewajiban
dan hak sesuai sales contact – Kelompok C, - Biaya . pengangkutan dibayar dengan berbagai terminology ; • Coct and Freigth
(CFR) semua biaya yang timbul untuk pengiriman barang telah dibayar dan nama Pelabuhan sudah dicantumkan • Cost
Insurance and Freight (CIF) semua biaya angkut, dan resiko atas barang ditutup dengan asuransi, dan nama Pelabuhan sebagai
dasar perhitungan bea masuk dan pajak pajak • Carriage and insurance paid To (CIP) Biaya pengangkutan asuransi, wajib
dibayar oleh orang yang tersebut
• Incoterm, disesuaiakan setiap 5 tahun sekali saat ini berlaku sbb : – Kelompok D, Delivery at Frontier (DAF)
penyerahan barang dilakukan diperbatasan terutama darat, semua biaya dibebanan kepada penjual • Delivery ex Ship (DES).
Barang diserahkan disarana pengakut laut dengan menyebut nama Pelabuhan • Delivery Duty Upaid (DDU) barang diserahkan
dalam kondisi bea masuk belum dibayar, nama Pelabuhan tujuan disebutkan. • Delivery Duty Paid (DDP) barang diserahkan dan
bea masuk sudah dibayar
CARA PEMBAYARAN BARANG = 1. Pembayaran dengan LC (letter of credit) 2. Cash in Advance, pembayaran sebelum
barang dikapalkan 3. Document against acceptance (D/C) pembayaran setelah dokumen lengkap diterima importir. 4. Open
Account ; transaksi yang menyatakan sebelum dilakukan pembayaran barang dikirim dan diserahkan , TOP biaasanya 30 hingga
90hari
BAB 4. SISTEM KLASIFIKASI BARANG= Klasifikasi barang dengan metode internasional berupa daftar penggolongan
barang barang yang dibuat secara otomatis untuk memudahkan pentarifan barang komoditi didasarkan kepadaWordcustoms
organization (WCO)Di Indonesia, Klasifikasi barang kepabeanan telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor
6/PMK.010/2017 tentang “Penetapan Klasifikasi Barang dan Pembebanan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor”.
Klasifikasi Barang = Berisikan daftar kelompok barang yang dibuat secara terstrukturdan sistematis, yang terdiridari:Pos,
Sub Posdan Pos Tarif. • Sejak tanggal14 Juni 1983 World Customs Organitation (WCO) meluncurkan Harmonized
System(HS)yang mulai berlaku secara internasional pada tanggal1 Januari 1988. • HS adalah standar internasional atas sistem
penamaan dan penomoranyang digunakan untuk klasifikasi produkperdagangan dan turunannya.
Tujuan Klasifikasi dengan harmonized System = 1. Memberikan keseragaman dalam daftar penggolongan barang yang
dibuat secara sistematis, untuk penetapan TarifPabean. 2. Mmudahkan pengumpulan, pembuatan dan analisis statistik perdangan
3. Memberikan suatu sistem Internasional untuk pemberian kode, penjelasan dan penggolongan baranguntuk tujuan
perdagangan.
Buku Tarif Kepabeanan Indonesia Tahun 2017 (BTKI 2017)• Indonesia telah menerbitkan BukuTarif Kepabeanan
Indonesia 2012 (BTKI 2012) yang digunakan sebagai referensi resmi dalam pengklasifikasian barang di Indonesia. • BTKI 2012
dibuat dengan mengacu pada Harmonized Systemyang diterbitkan oleh WCO.
Beberapa Istilah dalam BTKI = 1. World Customs Organitation(WCO) adalah organisasi kepabeanan dunia yang
mengatur dan menerapkan perjanjian multilateral dibidang kepabeanan. 2. Harmonized Commodity Description and Coding
System atau Harmonized system (HS) adalah standar International atas sistem penamaan dan penomoran yang digunakan untuk
pengklarifikasian produk perdagangan dan turunnya yang dikelola oleh WCO. 3. Asean Harmonized Tarif Nomenclatue
(AHTN) adalah sistem klarifikasi barang yang diterapkan secara seragam pada Negara anggota ASEAN. Pemberlakuan
sturuktur klasifikasi AHTN berdasarkan protocol Governning the implementation of the Asean Harmonized Nomenclature. 4.
Indonesia National single Windows (INSW) adalah system elektronik yang terintegrasi secara nasional, yang dapat diakses
melalui jaringan internet, yang akan melakukan integrasi informasi berkaitan dengan proses penangan dokumen kepabeanan dan
dokumen lain yang terkait dengan ekspor-impor.
Besaran tarif pph 22 impor=• PPh Pasal 22 (impor) dikenakan 2,5% terhadap Wajib Pajak penerima barang yang memiliki
Angka Pengenal Importir(API);• PPh Pasal 22 (impor) dikenakan 7,5% terhadap Wajib Pajak penerima barang yang memiliki
dan dapat menunjukkan NomorPokok Wajib Pajak (NPWP);• PPh Pasal 22 (impor) dikenakan 15% terhadap Wajib Pajak
penerima barang yang tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Pajak Import terdiri dari ; PPN, Pph pasal 22 dan PpnBM Perhitunganpajakdalamrangka impordapatdihitungdengancara
sebagai berikut:1. PPN =Tarif PPN x (Nilai Pabean +BeaMasuk) – Tarif PPN barangimpordapatdilihatpada kolomPPN di BTKI
atau portalINSW. 2. PpnBM =Tarif PpnBM x (Nilai Pabean +Bea Masuk) – Tarif PpnBMbarangimpordapatdilihatpada kolom
PpnBM BTKI atauportalINSW.
Perhitungan Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI) = RumusperhitunganBea Masuk Impor (Bea Masuk =
Tarif BM x Nilai Pabean)
Prosedur Klasifikasi Barang= 1. Kenali karakteristik utama dari barang yang akan diklasifikasikan. 2. Cari Bagian dan Bab
yang terkait dengan barang tersebut. 3. Lihat catatan Bagian dan Catatan Bab tersebut. 4. Perhatikan juga bila ada catatan
tambahan dari bab atau bagian yang telah kita kita pilih. 5. Buka bab sebagaimana ditunjuk oleh catatan sebagaimana dimaksud
pada butir 3 6. Setelah menemukan satu bab yang paling sesuai, lanjutkan dengan menelusuri pos-pos yang mungkin mencakup
barang yang sedang diklasifikasikan dalam bab tersebut. 7. Dalam membandingkan pos-pos, sub-sub pos, atau pos-pos tarif,
harus selalu diingat bahwa yang dibandingkan adalah pos-pos, sub-sub pos, 8. lihat pembebanan tarif BM, PPN, PPnBM. Anda
dapat melihat portal INSW untuk melihat update pembebanan tarif BM, PPN, PpnBM
BAB 5. NILAI PABEAN = nilai yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung Bea Masuk dan ditetapkan berdasarkan nilai
transaksi barang impor yang bersangkutan sepanjang memenuhi persyaratan tertentu untuk menggunakan nilai transaksi, bahwa
besaran bea masuk tergantung pada besaran tarif dan besaran nilai pabean. Semakin besar nilai pabean maka semakin besar pula
bea masuk yang harus dibayar importir.
Dalam Menetapkan Nilai Pabean= Petugas bea dan cukai melakukan penelitian terhadap pmeberitahuan nilai pabean yang
tertera pada dokumen PIB (Pemberitahuan Impor Barang) dan semua dokumen lampirannya. Nilai Pabean yang diberitahukan
akan diteliti kebenaran dan kesahannya. Guna mendapatkan nilai pabean yang dapat diterima, penelitian dilaukan dengan
menggunakan metode untuk menentukan kebenaran mengenai nilai transaksi sesuai dengan peraturan WTO (World Tourism
Organization atau oraganisasi perdagangan dunia)
Perbandingan Nilai Transaksi= Nilai transaksi merupakan harga yang sebenarnya dibayar oleh pembeli kepada penjual atas
barang yang dijual untuk diekspor ke daerah pabean nilai atau harga harga dalam transaksi merupakan harga yng sebenarnya
atau yang disepakati oleh kontrak perjanjian. Perbandingan Dengan Barang Identik= Metode ini berdasarkan penelitian atas
harga yang sebenarnya dibayar ataau seharusnya dibayar dengan cara memperbandingkan barang yang diimpor dengan barang
yang identik, yaitu barang yang sama dalam segala hal (jenis, tipe, bahan pembuatan, fungsi, ukuran).
Perbandingan Dengan Barang Serupa= Meski tidak sama dalam seegala hal tetapi memiliki karakteristik dan komponen
material, fungsi yang sama dan secara komersial dapat dipertukarkan. Untuk menentukan apakah barang serupa akan menjadi
pertimbangan adalaah mutu, reputasi, dan merk dagang.
Metode Dedukasi= Dedukasi suatu kelompok metode perhitungan, yang menggunakan harga satuan dari barang impor yang
diperbandingkan dengan barang identik atau serupa, dengan cara sebagai berikut: 1.) Perhitungan nya dilakukan mundur, mulai
dari harga satuan yang ada dipasar yang laku dalam jumlah terbanyak. 2.) Data penjualan yang terjadi dalam kurun waktu yang
dari segi jumlah barang mencukupi untuk penelitian harga satuan. 3.) Dikurangi dengan pengurangan yang diperkenankan, untuk
pemilihan harga satuan dengan memerhatikan persyaratan greatest aggregate quantity
Metode Komputasi Komputasi berarti menghitung harga satuan dimulai dari biaya produksi hingga didapatkan harga pasar
yang sebenarnya. Dihitung mulai dari biaya yang dikeluarkan untuk produksi atau bahan baku yang digunakan.
BAB 6. BEA CUKAI Bea Masuk adalah pungutan negara yang dikenakan terhadap barang impor.
Jenis-jenis = 1.) Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP)2.) Bea Masuk Anti Dumping (BMAD)3.) Bea Masuk Pembalasan
(BMP)4.) Bea Masuk Imbalan (BMI) Cukai adalah pungutan negara yang dikenakan pada barang-barang tertentu yang
memiliki sifat dan karakteristik tersendiri.
Tujuan pengenaan cukai (Undang-Undang No. 39 Tahun 2007 Tentang Cukai) sebagai berikut : 1.) Mengurangi
konsumsi barang-barang yang kena cukai seperti rokok dan minuman beralkohol. 2.) Mengurangi terjadinya tindak kejahatan
terhadap barang-barang kena cukai seperti pemalsuan dan penyelundupan. 3.) Mengurangi barang kena cukai karena dianggap
membahayakan kesehatan dan lingkungan. 4.) Sebagai penerimaan Negara.
Pajak impor adalah pungutan yang dilakukan oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) atas
komoditas atau barang-barang impor.
Pajak impor atau PDRI terdiri dari beberapa jenis pajak, yakni:1.) Pajak Pertambahan Nilai (PPN)2.) Pajak Penghasilan
Pasal 22 (PPh 22) 3.) Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Ketentuan impor terbaru terkait barang kiriman yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor PMK
199/PMK.010/2019 ini sudah berlaku per 30 Januari 2020.Dalam aturan ini, Bea Cukai menyesuaikan nilai pembebasan Bea
Masuk atas barang kiriman, yang sebelumnya USD75 menjadi USD3 per kiriman, baru terbebas dari Bea Masuk. Sesuai PMK
199/2019 = 1.) Nilai impor kurang dari USD3 per kiriman atau setara Rp45.000 (kurs 2022 sekira Rp15.000 per dolar AS) =>
Bebas Bea Masuk, tapi dikenakan PPN 10% (mulai April 2022 tarif PPN naik jadi 11% sesuai UU HPP).2.)Nilai impor lebih
dari USD3 hingga USD1500 per kiriman => Dikenakan Bea Masuk 7,5% dan PPN 10%. 3.) Nilai impor lebih dari USD1500 per
kirian => Dikenakan Bea Masuk, PPN, dan PDRI.
Penerima barang kiriman senilai lebih dari USD1500 ini harus menyampaikan PIB (Pemberitahuan Impor Barang) kepada Bea
Cukai untuk menghitung besaran pajak yang harus dibayarkan.
Pemerintah telah menetapkan tarif Bea Masuk normal untuk komoditi tas, sepatu, dan garmen sebesar:1.)Tas khusus
15% – 20% 2.)Sepatu khusus 15% – 25%, 3.) Produk tekstil dengan PPN 11% 4.) Serta PPh Pasal 22 impor sebesar 7,5% hingga
10%. Penetapan tarif normal ini ditujukan demi menciptakan perlakuan yang adil dalam perpajakan atau level playing
field antara produk dalam negeri yang mayoritas berasal dari IKM (Industri Kecil Menengah) dan dikenakan pajak, dengan
produk impor melalui barang kiriman serta impor distributor melalui kargo umum.

Anda mungkin juga menyukai