Anda di halaman 1dari 8

1.

Ejri Nauri (C1C014014)

Apa saja kesulitan-kesulitan yang dihadapi seseorang dalam


melakukan kegiatan ekspor?
Tarif atau Bea cukai
Tarif adalah pembebanan pajak trehadap barang-barang yang
melewati batas kenegaraan. Tarif dapat digolongkan menjadi
beberapa bagian, antara lain :
Bea Transit : pajak yang dikenakan terhadap produk yang melalui
wilayah negara lain dengan ketentuan bahwa negara tersebut
bukan merupakan tujuan akhir dari pengiriman.
Bea Ekspor : pajak atau bea yang dikenakan terhadap produk yang
diangkut menuju negara lain.
Kuota Impor
Kuota membatasi banyaknya produk yang dapat diimpor (berarti
akan mempengaruhi jumlah yan dapat di ekspor kepada suatu
negara).
Subsidi
Subsidi adalah bantuan pemerintah untuk produsen lokal. Subsidei
dihasilkan dari pajak yang dipungut pemerintah dari rakyat.
Exchange Control
Biasanya, negara-negara yang menggunakan kontrol devisa adalah
mereka yang ekonomi lemah. Kontrol ini memungkinkan negaranegara yang ekonominya lebih stabil membatasi jumlah volalitas
nilai tukar mata uang yang masuk/keluar.
Peraturan anti-Dumping
Politik dum[ing adalah menjual suatu barang yang nilainya lebih
tinggi dari harga beli, baik dijual di luar negeri maupun dalam negeri
tetap mendapat untung.
2. Anggi Cindy (C1C014053) :

Bagaimana kedudukan ekspor Indonesia saat ini? dan apa


kebijakan yang telah diupayakan pemerintah untuk
meningkatkan ekspor Indonesia?
Dalam pemasaran komoditas negara Indonesia, kedudukan ekspor
Indonesia mengalami 3 hambatan pokok yaitu :
1. Daya saing yang rendah dalam harga dan waktu penyerahannya
2. Masih terdapat anggapan bahwa daya saing merupakan masalah
eksportir
3. Saluran pemasaran tidak berkembang diluar negeri

Maka dari itu pemerintah Indonesia breupaya untuk meningkatkan


kegiatan ekspor melalui kebuijakan-kebijakan sebagai berikut :
Diversifikasi Ekspor / Menambah Keragaman Barang Ekspor
Merupakan penganekaragaman barang ekspor dengan
memeperbanyak macam dan jenis barang yang di ekspor, contoh :
karet diolah terlebih dahulu menjadi berbagai macam ban mobil dan
motor, atau kapas yang diolah dulu menjadi kain lalu diproses
menjadi pakaian.

Subsidi Ekspor
Dilakukan dengan cara memberi subsidi atau bantuan kepada
eksportir dalam bentuk keringanan pajak, kemudahan dalam
mengurus ekspor, dan kemudahan dalam memperoleh kredit
dengan bunga yang rendah.
Premi Ekspor
untuk lebih menggiatkan dan mendorong para produsen dan
eksportir, pemerintah dapat memberikan premi atau insentif,
misalnya penghargaan atas kualitas barang yang diekspor.
Devaluasi
Devaluasi merupakan kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai
mata uang dalam negeri (rupiah) terhadap mata uang asing.
Dengan kebijakan devaluasi akan mengakibatkan harga barang
ekspor di luar negeri lebih murah bila diukur dengan mata uang
asing (dollar), sehingga dapat meningkatkan ekspor dan bisa
bersaing di pasar internasional.
Meningkatkan Promosi Dagang ke Luar Negeri
Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan
mempromosikan produk yang akan dijual. Untuk meningkatkan
ekposr ke luar negeri maka pemerintah dapat berusaha dengan
melakukan promosi dagang ke luar negeri, misalnya dengan dengan
mengadakan pameran dagang di luar negeri agar produk dalam
negeri lebih dapat dikenal.
Menjaga Kestabilan Nilai Kurs Rupiah terhadap Mata Uang
Asing
Kestabilan nilai kurs rupiah terhadap mata uang asing sangat
dibutuhkan oleh para importir dan pengusaha yang menggunakan
peroduk luar negeri untuk kelangsungan usaha dan kepastian
usahanya. Bila nilai kurs mata uang asing terlalu tinggi membuat
para pengusaha yang bahan baku produksinya dari luar negeri akan
mengalami kesulitan karena harus menyediakan dana yang lebih
besar untuk membiayai pembelian barang dari luar negeri.
Akibatnya harga barang yang diproduksi oleh pengusaha tersebut
menjadi mahal. Hal ini dapat menurunkan omzet penjualan dan

menurunkan laba usaha, yang akhirnya akan mengganggu


kelangsungan hidup usahanya.
Mengadakan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Internasional
Melakukan perjanjian kerja sama ekonomi baik bilateral, regional
maupun multilateral akan dapat membuka dan memperluas pasar
bagi produk dalam negeri di luar negeri. serta dapat menghasilkan
kontrak pembelian produk dalam negeri oleh negara lain. Misalnya
perjanjian kontrak pembelin LNG (Liquid Natural Gas) Indonesia
yang dilakukan oleh Jepang dan Korea Selatan

Adillah Utami (C1C014047) :

Perlukah kebijakan ekspor dilakukan? Lalu apa keuntungannya


dan sebutkan contoh kebijakannya?
Sangat diperlukan untuk menjaga kestabilan perekonomian di Indonesia.
Dengan kebijakan ini diharapkan dapat tercapainya suatu kondisi ekspor
yang kondusif bagi perkembangan perekonomian di Indonesia.
Sebagai contohnya untuk kebijakan ekspor, bila tidak diatur maka
perusahaan dalam negeri yang membutuhan pasokan bahan baku dari
dalam negeri akan tertekan dikarenakan oleh kurangnya pasokan bahan
baku yang lari ke luar negeri karena jumlah permintaan yang tinggi dan
harga yang lebih menggiurkan. Dengan demikian pemerintah harus
memainkan perannya sebagai regulattor dengan mengeluarkan kebijakan
pajak ekspor yang lebih tinggi sehingga dapat menghambat keluarnya
bahan baku yang dibutuhkan industri dalam negeri.

Mudia Ilrani (C1C014011):

Bagaimana dampak inflasi dapat memengaruuhi kegiatan


ekspor suatu negara?
Kenaikan harga-harga menyebabkan barang-barang yang diproduksikan di
negara itu tidak dapat bersaing dengan barang yang sama di pasaran luar
negeri. Oleh sebab itu ekspor negara tersebut akan turun dan tidak
berkembang. Sebaliknya kenaikan harga-harga dalam negeri
menyebabkan barang-barang dari negara lain menjadi relatif lebih murah
dan ini akan mempercepat pertambahan impor. Inflasi berpengaruh
negatif terhadap nilai ekspor, maka selanjutnya inflasi akan menyebabkan
impor menjadi lebih besar dari ekspor. Apabila cadangan devisa negara
itu cukup besar, kelebihan impor ini dapat dibayar dari cadangan itu.
Tetapi apabilaTindakan ini akan menimbulkan kenaikan harga-harga lebih
lanjut. Jadi inflasi berpengaruh negatif terhadap nilai ekspor dan
berpengaruh positif terhadap nilai impor.

Muhammad Irham (C1C014008) :

Coba jelaskan tentang prosedur ekspor!


Dimulai saat eksportir mempersiapkan barang yang akan diekspor
dengan dilakukan packaging, stuffing ke kontainer hingga barang siap
untuk dikirim. Setelah barang siap dan sudah ada jadwal kapal yang
akan mengangkut barang tersebut, eksportir dapat mengajukan
dokumen kepabeanan yang dikenal dengan Pemberitahuan Barang
Ekspor (PEB). PEB tersebut berisi data barang ekspor diantaranya :
o Data Eksportir
o Data penerima barang
o Data Customs Broker (bila ada)
o Sarana pengangkut yang akan mengangkut
o Negara Tujuan
o Detil barang, seperti jumlah dan jenis barang, dokumen yang
menyertai, No kontainer yang dipakai.
PEB disampaikan paling cepat 7 hari sebelum tanggal perkiraan ekspor
dan paling lambat sebelum barang ekspor masuk kawasan pabean.
Dokumen pelengkap pabean :
-

Invoice dan packing list

Bukti bayar PNBP

Bukti bayar bea keluar (dalam hal barang ekspor dikenai bea keluar)
Dokumen dari instansi teknis terkait (dalam hal barang ekspor
terkena ketentuan larangan dan atau pembatasan)

Setelah PEB diajukan ke kantor Bea Cukai setempat, akan diberikan


persetujuan Ekspor dan barang bisa dikirim ke pelabuhan yang
selanjutnya bisa dimuat ke kapal atau sarana pengangkut menuju
negara tujuan.
Setiap dokumen PEB diwajibkan untuk membayar pendapatan negara
bukan pajak yang dapat dibayarkan di bank atau di kantor bea cukai
setempat. Untuk besaran pajak ekspor setiap barang juga berbedabeda ditentukan dengan keputusan menteri keuangan.
Setiap barang yang akan diekspor mempunyai aturan sendiri-sendiri
tergantung akan barangnya. misalnya untuk barang yang berupa
kayu, kayu yang diekspor memerlukan dokumen Laporan Surveyor,

endorsement dari Badan Revitalisasi Industri Kayu, untuk barang lain


yang berupa barang tambang juga ada yang mensyaratkan untuk
menggunakan laporan surveyor.
Untuk beberapa barang yang termasuk kategori limbah ada yang
menggunakan kuota. Untuk barang berupa beras disyaratkan apabila
kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi dan ada ijin dari BULOG.
Namun banyak juga ekspor yang tanpa persyaratan atau ijin dari
instansi terkait, misalnya ekspor sepeda, plastik, sirup, sepatu, kabel,
besi, baja, mainan plastik, dan yang lain.
Pembayaran PEB dapat dilakukan oleh eksportir atau dikuasakan
kepada Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan(PPJK)

Hania Agustina (C1C014077) :

Adakah ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi dalam


melaksanakan kegiatan ekspor? Coba jelaskan!
Berikut adalah ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam mengadakan
kegiatan ekspor maupun impor.
1. Cakupan komoditas
Semua jenis barang termasuk kecuali yang termasuk dibawah ini:
a. Pakaian dan perhiasan dari para penumpang dan awak alat
angkut.
b. Barang-barang yang diekspor / diimpor dari suatu negara
untuk digunakan untuk keperluan kedutaan besar negara
tersebut.
c. Barang-barang yang digunakan untuk keperluan ekshebisi
atau pameran.
d. Peti Kemas yang dimaksudkan untuk diisi kembali.
e. Uang, surat-surat berharga dan barang finansial lainnya.
f. Barang-barang contoh.
2. Sistem Perdagangan
a. Statistik ekspor berdasarkan pada Sistem Perdagangan Umum
yang meliputi seluruh area geografi Indonesia.
b. Statistik Impor berdasarkan pada Sistem Perdagangan Umum
sejak tahun 2008. Sebelum tahun 2008 menggunakan Sistem
Perdagangan Khusus yang meliputi seluruh area geografi
Indonesia kecuali Kawasan Berikat yang dianggap sebagai
Luar Negeri.

3. Penilaian
a. Ekspor mengacu pada nilai Free On Board (FOB).
b. Impor mengacu pada nilai Cost Insurance and Freight (CIF).
c. Keduanya dinyatakan dalam Dollar Amerika (USD)
4. Pengukuran Kuantitas
a. Semua kuantitas dinyatakan dalam bentuk berat netto dalam
satuan kilogram.
5. Rekan Negara
a. Negara tujuan adalah negara yang pada saat pengiriman
diketahui sebagai negara terakhir dimana barang tersebut
akan terkirim.
b. Negara asal adalah negara dimana barang-barang tersebut
diproduksi, setelah diverifikasi oleh Kantor Bea Cukai, sesuai
dengan peraturan.

Marci Fadillah (C1C014017) :

Bagaimana perkembangan ekspor Indonesia dalam


perdagangan internasional?
Pengutamaan ekspor bagi Indonesia sudah digalakkan sejak tahun 1983.
Sejak saat itu, ekspor menjadi perhatian dalam memacu pertumbuhan
ekonomi seiring dengan berubahnya strategi industrialisasi dari
penekanan pada industri substitusi impor ke industri promosi ekspor.
Konsumen dalam negeri membeli barang impor atau konsumen luar
negeri membeli barang domestik, menjadi sesuatu yang sangat lazim.
Persaingan sangat tajam antar-berbagai produk. Selain harga, kualitas
atau mutu barang menjadi faktor penentu daya saing suatu produk.
Indonesia adalah Negara yang kaya akan sumber daya alam. Sumber
daya tersebut terbagi atas hasil tambang seperti minyak bumi, batu bara
dan emas. Selain itu kekayaan alam nya pun dapat dilihat dari hasil laut,
hutan dan perkebunan. Dari sumber daya alam yang sangat berlimpah
itulah kemudian diolah menjadi komoditi yang dapat diekspor ke luar
negeri dan menghasilkan devisa sebagai pendapatannya.
Komoditi adalah setiap barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumennya. Sedangkan Devisa merupakan masuknya
uang asing kenegara kita dapat digunakan untuk membayar pembelian
atas impor dan jasa dari luar negeri.
Memasuki perdagangan internasional, bermacam-ragam komoditi yang
diperjual-belikan antar negara. Komoditi sejenis akan memiliki banyak

pesaing dengan kualitas, bentuk, dan harga yang berbeda. Oleh karena
itu, diperlukan keunggulan-keunggulan serta keunikan-keunikan yang
dapat menjadi terobosan untuk dapat bersaing dipasar yang sangat bebas
ini.

Lusyana (C1C014002) :

Bagaimana prosedur ekspor konsinyasi?


1. Pemilik barang atau konsignor menunjuk salah satu broker yang ahli
pada jenis komoditi tersebut.
2. Broker akan menyusun packing list yang berisi uraian lengkap tentang
jenis, mutu dan jumlah dari setiap barang, dan kemudian akan diambil
beberapa sebagai contoh. Lalu akan ditentukan waktu dan tanggal
lelang serta akan diberikan kesempatan sebelumnya kepada calon
pembeli untuk melihat dan memeriksa contoh barang beserta
uraiannya.
3. Broker kemudian memberikan harga taksiran atas barang tersebut
yang dianggapnya layak dan wajar. Kemudian, harga taksiran ini
disampaikan kepada pemilik barang atau wakilnya (agen). Penetapan
harga penjualan ditentukan oleh suatu panitia.
4. Panitia tersebut jangan berpedoman pada situasi pasar dan
perkembangan harga sebelumnya. Serta harga taksiran dari broker
menentukan harga jual minimum dari barang ekspor tersebut, yang
bisa disamakan dengan penetapan harga pasar dalam hal ekspor
biasa. Kemudia akan diteruskan kepada broker sebagai dokumen
rahasia yag akan dipakai sebagai harga pedoman untuk broker dalam
melaksanakan transaksi lelang atas nama penjual.
5. Jika waktu lelang tiba, broker berhak menjual barang tersebut. Dengan
sendirinya barang yang mendapat tawaran sama, atau lebih tinggi dari
harga jual minimum sudah dapat dikaatka terjual. Dan sebaliknya, jika
ternyata barang mendapatkan tawaran lebih rendah, ada dua cara
yang bisa ditempuh oleh broker, yaitu dengan cara menarik barang itu
dari lellang dan panitia masih bisa menjualnya diluar lelang secara
underhand sales. Cara kedua adalah dengan menjualnya dengan
tawaran yang didapat didalam pelelangan dengan persetujuan dari
panitia.
6. Terakhir, broker tersebut akan menikmati komisi dari hasil pelelangan
tersebut yang diberikan oleh pihak yang diwakilinya.

Fauzan :

Bagaimana kegiatan ekspor dapat memengaruhi perekonomian


Indonesia?
Ekspor adalah kegiatan yang sangat penting untuk menunjang
pertumbuhan ekonomi negara, dalam hal ini negara Indonesia karena dari
ekspor kita bisa mendapatkan devisa yang selanjutnya akan digunakan
untuk membayar belanja luar negeri kita (impor). Apabila ekspor kita
kurang, maka kita akan kekurangan devisa sebagai alat pembayaran luar
negeri, sementara konsumsi barang impor kita terus meningkat.
Akibatnya, kita tidak mampu untuk membiayai impor, dan akhirnya akan
menumpuk hutang luar negeri. Dengan kata lain, semakin aktif kegiatan
ekspor yang dilakukan suatu negara, maka akan semakin menggerakkan
perekonomian negara tersebut dan kesejahteraan pun akan meningkat.

Anda mungkin juga menyukai