Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, dan berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, penulis dapat
menempuh dan menyelesaikan makalah. Adapun judul makalah ini adalah “Makalah
Sejarah Kondisi Dan Situasi Kerajaan-Kerajaan Di Nusantara Sebelum Islam
Dan Sejarah Dakwah Islam Di Alam Melayu Nusantara”. Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun
demikian penulis tetap berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya
bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Penulis menyampaikan seluruh rasa hormat
dan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyedikan
informasi sehingga penulis dapat membuat makalah ini dengan baik.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi semua pihak. Semoga Allah SWT membalas jasa dan budi
baik semua pihak yang telah membatu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3
2.1 Sejarah Kondisi dan Situasi Kerajaan-Kerajaan di Nusantara Sebelum Islam........3
2.2 Sejarah Dakwah Islam di Alam Melayu Nusantara.................................................6
BAB III PENUTUP............................................................................................................8
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................8
3.2 Saran.........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalaah diatas yang menjadi tujuan masalah dari makalah
yang penulis susun adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah kondisi dan situasi kerajaan-kerajaan di
nusantara sebelum Islam
2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah dakwah islam di alam melayu nusantara
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kepada mahluk halus dan roh merupakan asas kepercayaan agama yang mula-mula
muncul di kalangan manusia primitif (Ghofur, 2021).
Islam Nusantara bukanlah Islam yang normatif, akan tetapi Islam Nusantara
adalah Islam empirik yang dan distingtif sebagai hasil interaksi, kontekstualisasi,
indigenisasi, penerjemahan, vernakularisasi Islam universal dengan realitas sosial,
budaya, dan sastra di Indonesia. Islam Nusantara yang pertama kali dibangun oleh
Walisongo didaerah Jawa memang menjadi perhatian khusus mengingat konsep ini
4
lebih populer di pulau Jawa, dimana penduduk (Syafrizal, 2015). Muslimnya lebih
dari setegah populasi penduduk Islam di Indonesia pada sensus penduduk tahun 2010
yaitu jumlah penduduk Islam di pulau Jawa sebasar 130.651.037 jiwa dari
207.176.162 jiwa penduduk Islam di Indonesia, sedangkan jumlah pengikut Nahdlatul
Ulama sebesar 143 juta jiwa diberbagai daerah atau 75% dari jumlah penduduk Islam
di Nusantara ini.
Islam Nusantara yang dibangun dengan penuh kelembutan dan keindahan ini
masih menjadi kontroversi di Indonesia.Hal ini menimbulkan perdebatan dikalangan
umat Islam. Sebagian kalangan mengatakan bahwa Islam adalah Islam, hanya satu
Islam yang dibawa oleh Rasulullah tidak ada Islam Nusantara, Islam Malaysia, dan
sebagainya. Kiai Said dalam pidatonya menjelaskan bahwa Islam Nusantara
bukanlah sebuah ajaran, atau madzhab akan tetapi hanya penyatuan antara budaya
yang tidak menyimpang dari syariat Islam. Jadi Islam Nusantara sama sekali tidak
menyalahi Alquran dan hadis. Karakter Islam di Indonesia berbeda dengan karakter
Islam di negara lain, misal jika di Malaysia Islam menjadi agama resmi negara.Tetapi
di Indonesia disebut Negara toleran dimana meskipun 88,2% masyarakatnya adalah
Muslim, Islam tidak menjadi agama negara. Bahkan dalam sumber hukum negara
Indonesia yaitu Pancasila pada sila pertama menggunakan kata “Ketuhanan Yang
Maha Esa” telah diganti yang sebelumnya tertera dalam piagam Jakarta yaitu
“Dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.Hal
tersebut disampaikan oleh Muhammad Hatta (Wakil Presiden Republik Indonesia
Pertama) dengan pertimbangan bahwa meskipun mayoritas penduduk Indonesia
Muslim tapi juga ada masyarakat non-Muslim, dan Ketuhanan Yang Maha Esa
meskipun untuk Islam tetapi agama lain juga dapat menggunakannya.
5
sebagai institusi pendidikan. Pemahaman yang terbuka dan tetap menjaga tradisi kuat,
pesantren menjadi institusi yang efektif secara kultural. Dengan memberikan
kesadaran demokrasi yang berlandaskan etika moral agama, diharapkan pesantren
dapat melahirkan santri-santri yang dapat mendorong perubahan di masyarakat serta
tetap menjaga tegaknya Islam sesuai dengan norma dan budaya Indonesia yaitu
damai, toleransi, dan menghargai perbedaan tanpa membuat konflik diantara umat
beragama, dan memberikan kebebasan masyarakat untuk memeluk agama (Mukarrom
2014).
6
Kedudukan politiknya menjadi semakin kuat dengan adanya hubungan antara istana
Melaka dengan istana Pasai dari segi keIslamannya. Seterusnya Melaka berkembang
menjadi sebuah penempatan yang "berkerajaan". Landasan berkerajaan di sini ialah
apabila hadirnya seorang raja yang berkuasa serta mempunyai kesan dan pengaruh
dalam melaksanakan kuasanya. Bersama-sama raja terdapat para pembesar dari
berbagaibagai peringkat pegawai yang menyokong kedaulatan raja yang memerintah.
Kedatangan Islam ke Tanah Melayu telah merentasi budaya Hindu-Buddha dan
animisme yang dianuti selama ini. Oleh itu telah berlaku campur aduk di antara
kebudayaan Islam dengan kebudayaan asal penduduk Tanah Melayu. Dengan
kedatangan Islam amalan lama dalam sistem pemerintahan beraja kerajaan Melayu
tidaklah berubah serta merta. Struktur adat istiadat negeri Melayu, kedudukan pangkat
dan upacara tradisi terus berjalan. Sebab itu Milner berpendapat bahawa Sultan yang
beragama Islam itu telah menjelaskan kepada pengikut-pengikutnya bahawa beliau
adalah wakil Tuhan di muka bumi ini (zallulLah fi al-‘alam). Milner berpendapat
pengakuan ini seakan-akan sama dengan pengakuan raja Sriwijaya yang menjanjikan
kedamaian abadi (eternal peace).
Wilayah Nusantara merupakan wilayah yang ada di seluruh kepulauan Indonesia
yang memperlihatkan keberagaman atau kemajemukan dalam berbagai hal. Misalnya
saja bahasa dan adat-istiadat yang dimiliki masyarakatnya. Perjalanan sejarah yang
dilampaui masyarakatnya juga cukup panjang. Sebelum Islam masuk ke wilayah
Nusantara ini, masyarakatnya telah memeluk agama, misalnya, Hindu, Budha, dan
Nasrani. Oleh sebab itu, peradaban Islam Melayu Nusantara memperlihatkan
kekhasan tersendiri yang tidak sama dengan peradaban Islam di manana pun.
Peradaban Islam di wilayah ini tumbuh dan berkembang sesuai dengan latar belakang
pendukungnya.Tulisan ini berbicara tentang wujud peradaban Islam Melayu
Nusantara yang terdiri dari (1) pemikiran, (2) ilmu pengetahuan dan tulisan, (3) sistem
sosial, dan (4) seni sastra (Huda 2017).
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Peradaban Islam Melayu Nusantara, sesuai dengan latar belakang sejarah yang
dilaluinya, peradabannya memperlihatkan kekhasannya, yang tidak sama dengan
peradaban Islam di mana pun. Sebagaimana peradaban pada umumnya, peradaban
Islam Melayu Nusantara ini juga memiliki wujudnya. Wujud dimaksud antara lain
adalah, pemikiran, ilmu pengetahuan, sistem teknologi, sistem pemerintahan, sistem
ekonomi, arsitektur, seni, dan bahasa. Peradaban Islam Melayu Nusantara sangat
dipengaruhi oleh pemikiran mazahab yang membawa ajaran Islam ke
Indonesia.Timbul tenggelamnya juga tergantung pada timbul dan tenggelamnya
mazhab tersebut dari negeri asalnya.Mazhab yang pertama kali masuk adalah mazhab
Syiah, lalu digantikan mazhab Syafi’i yang sampai sekarang mendominasi
3.2 Saran
Makalah ini menjelaskan tentang “Sejarah Kondisi Dan Situasi Kerajaan-
Kerajaan Di Nusantara Sebelum Islam Dan Sejarah Dakwah Islam”. Maka untuk
itu penulis menyarankan kepada pembaca agar kiranya mengetahui silsilah
Penggunaan Kata Adarusa dan mampu mempertahankanya, khususnya pembaca
tentang Penggunaan Kata Adarusa
8
DAFTAR PUSTAKA
Ghofur, M. I. (2021). Integrasi Islam Dan Budaya Nusantara (Tinjauan Historis Islam
Di Nusantara). Jurnal Yaqzhan: Analisis Filsafat, Agama Dan
Kemanusiaan, 7(2), 255-265.
Huda, K. (2017). Islam Melayu Dalam Pusaran Sejarah Sebuah Transformasi
Kebudayaan Melayu Nusantara. Toleransi: Media Ilmiah Komunikasi Umat
Beragama, 8(1), 78-96.
Mukarrom, A. (2014). Sejarah Islam Indonesia I: Dari Awal Islamisasi Sampai
Periode Kerajaan-Kerajaan Islam Nusantara.
Mukhlis, A. (2017). Sejarah Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Nusantara (Surau,
Meunasah, Pesantren Dan Madrasah). Al Iman: Jurnal Keislaman Dan
Kemasyarakatan, 1(01), 117-138.
Syafrizal, A. (2015). Sejarah Islam Nusantara. Islamuna: Jurnal Studi Islam, 2(2),
235-253.
Syalafiyah, N., & Harianto, B. (2020). Walisongo: Strategi Dakwah Islam Di
Nusantara. J-Kis: Jurnal Komunikasi Islam, 1(2), 41-52.
Yakin, A. U. (2016). Sejarah Hukum Islam Nusantara. Kencana.