Anda di halaman 1dari 15

KEHADIRAN ISLAM MENDAMAIKAN

BUMI NUSANTARA

NAMA : SYAHNANDA ANDIEN RAMADHANI

NO. ABSEN : 32

KELAS : IX A (9A)

SMP NEGERI 1 MATESIH


KABUPATEN KARANGANYAR

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang sudah memberikan kesehatan
jasmani dan rohani sehingga kita masih bisa menikmati indahnya Alam ciptaan-Nya. Sholawat
serta salam kita haturkan kepada teladan kita semua Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi Wa
Sallam yang telah memberitahu kepada kita jalan yang benar berupa ajaran agama yang
sempurna serta menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikankan makalah yang menjadi tugas
dalam mata pelajaran Agama Islam dengan judul “KEHADIRAN ISLAM MENDAMAIKAN
BUMI NUSANTARA ”. Selain itu, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada
berbagai pihak yang sudah membantu sampai makalah ini dapat terselesaikan.

Akhir kata, penyusun sangat memahami apabila makalah ini tentu jauh dari kata
sempurna, maka dari itu kami butuh kritik dan sarannya yang bertujuan untuk memperbaiki
karya-karya kami selanjutnya di waktu yang akan datang.

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................................ii

Daftar Isi................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................2

1.3 Tujuan.........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................3

2.1 Alur Perjalanan Dakwah di Nusantara .....................................................................3

2.2 Cara - Cara Dakwah di Nusantara.............................................................................5

2.3 Kerajaan - Kerajaan Islam di Nusantara...................................................................7

2.4 Hikmah Kehadiran Islam Mendamaikan Bumi Nusantara....................................11

BAB III PENUTUP...................................................................................................................12

3.1 Kesimpulan................................................................................................................11

3.2 Saran.........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada masa kedatangan dan penyebaran Islam di Indonesia terdapat beraneka ragam suku
bangsa, organisasi pemerintahan, struktur ekonomi, dan sosial budaya. Suku bangsa
Indonesiayang bertempat tinggal di daerah-daerah pedalaman, jika dilihat dari sudut antropologi
budaya, belum banyak mengalami percampuran jenis-jenis bangsa dan budaya dari luar, seperti
dariIndia, Persia, Arab, dan Eropa. Struktur sosial, ekonomi, dan budayanya agak
statisdibandingkan dengan suku bangsa yang mendiami daerah pesisir. Mereka yang berdiam di
pesisir, lebih-lebih di kota pelabuhan, menunjukkan ciri-ciri fisik dan sosial budaya yang lebih
berkembang akibat percampuran dengan bangsa dan budaya dari luar.

Dalam masa kedatangan dan penyebaran Islam di Indonesia, terdapat negara-negara yang
bercorak Indonesia-Hindu. Di Sumatra terdapat kerajaan Sriwijaya dan Melayu; di
Jawa,Majapahit; di Sunda, Pajajaran; dan di Kalimantan, Daha dan Kutai. Agama Islam yang
datangke Indonesia mendapat perhatian khusus dari kebanyakan rakyat yang telah memeluk
agamaHindu. Agama Islam dipandang lebih baik oleh rakyat yang semula menganut agama
Hindu,karena Islam tidak mengenal kasta, dan Islam tidak mengenal perbedaan golongan
dalammasyarakat. Daya penarik Islam bagi pedagangpedagang yang hidup di bawah kekuasaan
raja-raja Indonesia-Hindu agaknya ditemukan pada pemikiran orang kecil. Islam memberikan
sesuatu persamaan bagi pribadinya sebagai anggota masyarakat muslim. Sedangkan menurut
alam pikiran agama Hindu, ia hanyalah makhluk yang lebih rendah derajatnya daripada kasta-
kastalain. Di dalam Islam, ia merasa dirinya sama atau bahkan lebih tinggi dari pada orang-
orangyang bukan muslim, meskipun dalam struktur masyarakat menempati kedudukan bawahan.

Proses islamisasi di Indonesia terjadi dan dipermudah karena adanya dukungan dua pihak:
orang-orang muslim pendatang yang mengajarkan agama Islam dan golongan
masyarakatIndonesia sendiri yang menerimanya. Dalam masa-masa kegoncangan politik,
ekonomi, dansosial budaya, Islam sebagai agama dengan mudah dapat memasuki & mengisi
masyarakat yangsedang mencari pegangan hidup, lebih-lebih cara-cara yg ditempuh oleh orang-
orang muslimdalam menyebarkan agama Islam, yaitu menyesuaikan dengan kondisi sosial
budaya yang telah ada.

1
1.2 Rumusan Masalah

a.) Bagaimana Alur Perjalanan Dakwah di Nusantara ?

b.) Bagaimana Cara - Cara Dakwah di Nusantara ?

c.) Jelaskan Kerajaan - Kerajaan Islam di Nusantara ?

d.) Bagaimana Hikmah Kehadiran Islam di Nusantara ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini yaitu mengetahui bagaimana kehadiran islam di
Nusantara dengan berbagai cara dan mengetahui kerajaan kerajaan islam di Nusantara

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Alur Perjalanan Dakwah di Nusantara

Sejak zaman pra sejarah , penduduk nusantara di kenal sebagai pelayar pelayar
yangtangguh. wilayah nusantara yang menjadi lintasan penting perdagangan adalah wilayah
nusantara bagian barat yakni malaka dan skitarnya . malaka menjadi pisat utama lalu lintas
perdagangandan pelayaran sekaligus berdakwah menyebarkan agama islam . agama islam telah
ada diindonesia sejak abad ke 1 hijriah . keberadaan pemeluk agama pada abad ke 13 di tandai
dengankerajaan samudra pasai di aceh sebagai kerjaan islam yang pertama

•Islam masuk nusantara melalui dua jalur yaitu :

 Jalur utara dengan rute arab (mekah dan madinah), damaskus, bagdad, Gujarat (pantai
barat india), srilanka, dan nusantara.

 Jalur selatan dengan rute arab (mekah dan madinah), yaman, Gujarat, srilanka,
dannusantara.

•Berikut ini beberapa sumber sejarah yang menjadi bukti masuknya Islam ke
Nusantara :

 Perkampungan islam yang terdapat di selat malaka pada abad ke 7 M dan ke 8 M.

 Batu bersurat pada sebuah makam seorang wanita muslimah di Leran, Gresik

 Catatan kisah perjalanan marcopollo (musafir Venesia) yang singgah di perlak aceh utara
pada tahun 1292 M.

 Batu nisan makam sultan malik as saleh, raja samudra pasai yang berangka tahun 1345
M

Proses masuknya Islam di Indonesia berjalan secara bertahap dan melalui banyak cara.
Menurut para ahli sejarah, teori - teori tentang kedatangan Islam ke Indonesia adalah sebagai
berikut :

3
a.) Teori Mekah

Menurut Teori Mekah, proses masuknya Islam ke Indonesia adalah langsung dari Mekah
atau Arab. Terjadi pada abad pertama hijriyah ( 7M ). Para pedagang dari Timur Tengah
memiliki misi dagang dan dakwah sekaligus. Bahkan, motivasi dakwah menjadi pendorong
utama mereka datang ke Nusantara

b.) Teori Gujarat

Bahwa proses kedatangan islam ke Indonesia berasal dari Gujarat pada abad ke-7 M atau
abad ke-13 M. Gujarat adalah sebuah wilayah di India bagian barat, berdekatan dengan Laut
Arab. Orang - orang Arab bermazhab Syafi'i telah bermukim di Gujarat dan melebar sejak awal
Hijriyah.

c.) Teori Persia

Bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari daerah Persia atau Parsi (Iran).
Sebagai buktinya, ada kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Persi
dan Indonesia. Tradisi tersebut antara lain adalah tradisi merayakan 10 Muharram atau Asyuro

d.) Teori Cina

Menurut teori Cina, proses kedatangan Islam ke Indonesia (khususnya di tanah Jawa) berasal
dari para pedagang Cina. Mereka telah berhubungan dagang dengan penduduk Indonesia jauh
sebelum Islamdikenal di Indonesia, yakni sejak masa Hindu-Buddha. Ajaran Islam sendiri telah
sampai di Cina padaabad ke-7 M. Pada masa Dinasti Tang (618-960) di daerah Quanzhou,
Kanton, Zhang-zhao,dan pesisir Cina selatan, telah terdapat sejumlah pemukiman Islam. Sebagai
pembuktian teori Cina ini, bahwa raja Islam pertama di Jawa, yakni Raden Patah dari Bintoro
Demak, merupakan keturunan Cina.Ibunya disebutkan berasal dari Campa, Cina bagian selatan
(sekarang termasuk Vietnam). Bukti lainnya adalah adanya masjid-masjid tua yang bernilai
arsitektur Cina atau Tiongkok di berbagai tempat di PulauJawa. Pelabuhan penting seperti di
Gresik, misalnya, menurut catatan-catatan Cina, diduduki pertama kalioleh para pelaut dan
pedagang Cina.

4
Semua teori di atas masing-masing memiliki kelemahan dan kelebihan tersendiri. Tidak
adakemutlakan dan kepastian yang jelas dalam masing-masing teori tersebut. Semua teori di atas
semakinmemperkaya khazanah keilmuan tentang sejarah Islam di Nusantara.

Agama Islam berkembang di Indonesia disebarkan oleh berbagai golongan, yakni para
pedagang, mubaligh,sufi, dan para wali. Para wali menyebarkan Islam di Nusantara,
khususnyatanah Jawa. Diantara sekian banyak wali, yang terkenal adalah Wali Sanga (Wali
Sembilan).

1. Sunan Maulana Malik Ibrahim (Syekh Maghribi)Berasal dari Persia dan


berkedudukan di Gresik.

2. Sunan Ampel (Raden Rahmat)Berkedudukan di Ampel, Surabaya.

3. Sunan Bonang (Raden Maulana Makdum Ibrahim)Putra dari Sunan Ampel. Ia tinggal di
Bonang, dekat Tuban.

4. Sunan Giri (Prabu Satmata/Sultan Abdul Fakih)Semula bernama Raden Paku,


berkedudukan di Bukit Giri, dekat Gresik.

5. Sunan Drajat (Syarifuddin)Putra dari Sunan Ampel, berkedudukan di Drajat, dekat


Sedayu, Surabaya.

6. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah/Syeikh Nurullah)Berasal dari Pasai, sebelah


utara Aceh. Berkedudukan di Gunuung Jati, Cirebon.

7. Sunan Kudus (Ja’far Sodiq) Putra dari Raden Usman Haji yang bergelar Sunan
Ngandung di Jipang Panolan, berkedudukan di Kudus.

8. Sunan Kalijaga (Raden Mas Syahid)Putra Tumenggung Wilatikta, bupati Tuban yang
berkedudukan di Kadilangu, dekat Demak.

9. Sunan Muria (Raden Umar Said)Putra dari Sunan Kalijaga yang berkedudukan di
Gunung Muria, Kudus.

2.2 Cara - cara Dakwah di Nusantara

Para da'i dan mubalig menyebarkan Islam di Nusantara dengan cara - cara sebagai berikut:

a. Perdagangan
5
Proses perdagangan Islam melalui jalur perdagangan dilakukan oleh para pedagang
muslim pada abad ke-7 sampai abad ke-16 M. Para pedagang tersebut

berasal dari Arab, Persia, dan India. Para pedagang muslim menggunakan kesempatan itu untuk
berdakwah menyebarkan agama Islam. Mereka memiliki akhlak mulia, santun, dapat dipercaya
dan jujur. Hal inilah yang menjadi daya tarik sehingga banyak penduduk Nusantara secara
sukarela masuk Islam.

b. Perkawinan

Sebagian pedagang muslim tersebut ada yang menikah dengan wanita pribumi, terutama
dengan bangsawan atau putri raja. Dari pernikahan itu, mereka mendapat keturunan. Disebabkan
pernikahan itulah, banyak keluarga bangsawan atau raja masuk Islam

c. Pendidikan

Para mubalig mendirikan lembaga pendidikan di berbagai wilayah Nusantara. Lembaga


pendidikan Islam ini berdiri sejak pertama kali Islam masuk ke Indonesia. Nama lembaga
pendidikan di setiap daerah berbeda. Di sanalah berlangsung pembinaan, pendidikan, dan
kaderisasi bagi calon kiai dan ulama.

d. Hubungan Sosial

Para mubaligh pandai dalam menjalin hubungan sosial dengan masyarakat. Mereka yang
telah tinggal menetap di nusantara aktif membaur dengan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan
sosial. Sikap mereka santun, memiliki kebersihan jasmani dan rohani, memilikikepandaian yang
tinggi, serta dermawan. Dengan demikian ajaran islam semakin mudah di terima oleh penduduk
nusantara.

e. Kesenian

Sebelum Islam datang, kesenian dan kebudayaan Hindu-Buddha telah mengakar kuat di
tengah - tengah masyarakat. Kesenian tersebut tidak di hilangkan tetapi justru digunakan sebagai
sarana dakwah. Cabang-cabang seni yang dikembangkan para penyebar Islam di antaranya
adalah seni bangunan, seni pahat, dan ukir, seni tari, seni musik, dan seni sastra.

6
2.3 Kerajaan- Kerajaan Islam di Nusantara

a. Kerajaan Samudra Pasai

Tempat : terletak di pesisir timur laut Aceh kabupaten Lhok Seumawe atau Aceh Utara
sekarang

Tahun berdiri : mulai awal atau pertengahan abad ke 13 M

Raja yang memerintah : Sultan Malik Al Saleh yang meninggal pada tahun 696 H (1297M)

Akhir pemerintahan : pada tahun 1521 M kerajaan ini di serang oleh Portugis.Selanjutnya
kerajaan Samudera Pasai mulai mundur dan berada di bawah kekuasaankerajaan aceh. Kerajaan
ini berakhir pada tahun 1524 M.

b. Kerajaan Aceh

Tempat : terletak di daerah yang sekarang dikenal dengan nama kab. Aceh Besar

Tahun berdiri : abad ke 17

Raja yang memerintah : Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528 M)Sultan Alaudin Riayat Syah
Iskandar MudaIskandar Tsani (1636-1641 M) Syafiatu’ddin

Raja yang terkenal/masa kejayaan : Iskandar Muda

Akhir pemerintahan : sejak Sultan Iskandar Muda wafat, Aceh terus mengalamikemunduran

c. Kerajaan Demak

Tempat : kabupaten Demak, Jawa Tengah

Tahun berdiri : 1478 M

Raja yang memerintah : Raden PatahPati Unus Sultan Trenggono

Raja yang terkenal/masa kejayaan : Raden PatahAkhir pemerintahan : berakhir pada tahun 1568
M.

7
d. Kerajaan Pajang

Tempat : di daerah Kartasura sekarang

Tahun berdiri : 1568 M

Raja yang memerintah : Jaka Tingkir (Sultan Hadiwijaya) Arya PangiriPangeran Benowo
Sutawijaya

Raja yang terkenal/masa kejayaan : Masjid Raya Baiturrahman, Masjid peninggalan kerajaan
Aceh Masjid Agung Demak

Akhir pemerintahan : sutawijaya memindahkan pusat pemerintahan ke mataram (1586M)

e. Kerajaan Mataram Islam

Tempat : di kota gede, sebelah tenggara kota Yogyakarta

Tahun berdiri : 1586 M

Raja yang memerintah : SutawijayaSultan Agung Hanyakrakusuma

Raja yang terkenal/masa kejayaan : Sultan Agung Hanyakrakusuma (1613-1645 M)

f. Kerajaan Banjar

Tempat : di sekitar Kuin Utara (sekarang Banjarmasin)

Tahun berdiri : 1526 M

Raja yang memerintah : Sultan Suriansyah (Raden Samudera)Sultan Muhammad Seman (1862-
1905 M)

Akhir pemerintahan : runtuh pada saat berakhirnya perang banjar pada tahun 1905 M

g. Kerajaan Gowa-Tallo

Pada awalnya di daerah Gowa terdapat sembilan komunitas, yang dikenal dengan namaBate
Salapang (Sembilan Bendera), yang kemudian menjadi pusat kerajaan Gowa:Tombolo, Lakiung,
Parang-Parang, Data, Agangjene, Saumata, Bissei, Sero dan Kalili.Kemudian semua komunitas
bergabung dan sepakat membentuk Kerajaan Gowa.Kerajaan Gowa adalah salah satu kerajaan
besar dan paling sukses yang terdapat didaerah Sulawesi Selatan. Di Sulawesi Selatan pada awal
8
abad ke-16 terdapat banyakkerajaan bercorak Hindu, tetapi yang terkenal adalah Gowa, Tallao,
Bone, Wajo,Soppeng, dan Luwu. Pada tahun 1605 Sultan Alaudin (1591 – 1639 M) dari Gowa
masukIslam berkat adanya dakwah dari Datuk Ri Bandang dan Sulaeman dari Minangkabau.
Maka sejak saat itu kerajaan Gowa resmi menjadi kerajaan Islam. Masjid Agung, Kotagede
Yogyakarta

Tempat : Sulawesi SelatanMasuk islam: 1605 M

Raja yang memerintah :Sultan MalikussaidSultan Hasanuddin

Raja yang terkenal/masa kejayaan : Sultan Hasanuddin

Akhir pemerintahan : sejak kekalahan dengan Belanda terutama setelah hancurnya benteng
somba opu, maka sejak itu pula keagungan gowa yang sudah berlangsung berabad-abad lamanya
akhirnya mengalami kemunduran

h. Kerajaan Ternate

Kerajaan Ternate berdiri pada abad ke-13, ibu kotanya terletak di Sampalu (PulauTernate).
Selain Kerajaan Ternate di Maluku, juga telah berdiri kerajaan-kerajaan lain,yaitu Jaelolo,
Tidore, Bacan, dan Obi. Di antara kerajaan-kerajaan itu, Kerajaan Ternateyang paling maju.
Kerajaan Ternate

banyak menghasilkan rempah-rempah sehinggaTernate banyak dikunjungi oleh pedagang-


pedagang dari Jawa, Melayu, Cina, dan Arab.Selain didatangi para pedagang, Ternate juga
memiliki kapal-kapal dagang yang sering berlayar ke daerah-daerah lain.

Tempat : Sampalu, Pulau TernateTahun berdiri : abad ke 13

Raja yang memerintah : Sultan MarhumZainal AbidinSultan SirullahSultan KhairunSultan


Baabullah

Raja yang terkenal/masa kejayaan : Sultan Baabullah

Akhir pemerintahan : terjadi pemberontakan dan konflik internal di kerajaan Ternate,sehingga


kerajaan ternate mulai melemah dan akhirnya runtuh

i. Kerajaan Tidore

9
Kerajaan Tidore adalah kerajaan Islam yang berpusat di wilayah Kota Tidore, MalukuUtara.
Kerajaan Tidore terletak di sebelah selatan Ternate. Menurut silsilah raja-raja Ternatedan
Tidore, raja Tidorepertama adalah Syahadati alias Muhammad Naqal yang naik tahtasekitar
tahun 1081 M. Baru pada raja yang ke-9, yaitu Cirililiati yang kembali ingin memeluk agama
Islam, berkat dakwah Syekh Mansur dari Arab. Setelah masuk Islam bersama para pembesar
kerajaan lainnya, ia mendapat gelar Sultan Jamaluddin. Putra sulungnya jugamasuk Islam karena
dakwah Syekh Mansur. Agama Islam masuk pertama kali di Tidoresekitar tahun 1471 M.
(menurut catatan Portugis).Setelah Ternate berhasil meluaskanwilayahnya dan membentuk
persekutuan yang disebut Uli Lima, Kerajaan Tidore juga berhasil memperluas pengaruhnya ke
Halmahera, Pulau Raja Ampat, Seram Timur, danPapua yang dipersatukan dalam persekutuan
Uli Siwa. Demikian juga Kerajaan Bacan danJailolo juga tenggelam dalam pengaruh Kerajaan
Tidore.Kerajaan Tidore merupakan penghasil cengkih yang besar dan sangat laku di pasaran
Eropa sehingga banyak bangsa Eropa yang datang ke Tidore untuk mencari cengkih,misalnya
bangsa Portugis, Spanyol

Tempat : Kota Tidore, Maluku Utara

Tahun berdiri : 1471 M

Raja yang memerintah : Syahadati/Muhammad NaqalSultan Jamaluddin Sultan NukuZainal


Abidin

Raja yang terkenal/masa kejayaan : Sultan Nuku (1789-1805 M)

Akhir pemerintahan : pelayaran dan perdagangan maju pesat sehingga tidak terikat oleh bangsa
lain

2.4 Hikmah Kehadiran Islam Mendamaikan Bumi Nusantara

Manfaat yang dapat ambil dari sejarah perkembangan islam di Indonesia:

1. Kehadiran Islam di bumi Nusantara turut memberikan nuansa baru bagi perkembangan dan
pemahaman atas suatu kepercayaan yang ada di nusantara.

2. Hasil karya para ulama yang berupa buku sangat berguna sebagai sumber pengetahuan

3. berkat Walisongo, Indonesia menjadi rakyat yang gemar membaca Al-quran, dan dapat
mendirikan masjid ke seluruh pelosok nusantara
10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perkembangan agama islim di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga fase yaitu : Singgahnya
pedagang-pedagang Islam di Pelabuhan-pelabuhan Nusantara, Sumbernya adalah berita luar
negeri terutama Cina, Adanya komunitas- komunitras Islam di beberapa daerah kepulauan
Indonesia. Sumbernya, di samping berita-berita asing juga makam- makam Islam dan Berdirinya
kerajaan-kerajaan Islam.

Sedangkan proses masuknya Islam berkembang ada tujuh yaitu: perdagangan, perkawinan,
dakwah, tasawuf, pendidikan, kesenian dan politik dan di tambah dengan saluran dakwah
menurut referensi lain. Dari saluran di ataslah Islam bisa menjangkau hampir ke seluruh pelosok
Indonesia yang salah satu pengaruhnya diakui sebagai kebudayaan Indonesia sampai sekarang
seperti pengaruh bahasa, nama, adat-istiadat dan pengaruh kesenian. Sebab itu, masuknya Islam
di nusantara tidak merusak tatanan kebudayaan melainkan mengakomodir yang direkonstruksi
formulasinya dalam ajaran Islam.

3.2 Saran

Sebagai umat muslim seharusnya kita melanjutkan perjuangan dakwah yang dilakukan oleh
pendahulu kita, dan kita harus selalu mengamalkan amal sholeh dan selalu menjalankan sunnah
Rasulullah Saw. yang dituliskan dalam hadist.

11
DAFTAR PUSTAKA

12

Anda mungkin juga menyukai