Anda di halaman 1dari 5

1

KHUTBAH IDUL ADHA: HIKAYAT IBRAHIM DALAM HAJI DAN KURBAN


Khutbah I
ُ‫هلل َأ ْك َ ُب َإهلل‬ ُ ‫هلل َأ ْك َ ُب َإ‬ ُ ‫ َإ‬.‫هلل َأ ْك َ ُب‬ ُ ‫هلل َأ ْك َ ُب َإ‬ ُ ‫هلل َأ ْك َ ُب َإ‬ ُ ‫ َإ‬.‫هلل َأ ْك َ ُب‬ ُ ‫هلل َأ ْك َ ُب َإ‬ ُ ‫هلل َأ ْك َ ُب َإ‬ُ ‫َإ‬
َ َ َ َ َ َ َ َ َ
ُ ‫ًل َإاؤل َه ؤ اإا‬ ‫ُ َْ و َ ْ و‬ َ َ ْ ُ َ ً ْ َ ّّ ُ ْ َ ْ َ ً ْ َ ْ َ ْ َ ُ َ ُ َ ْ َ
‫ ِهل‬ ‫ل‬ ‫ي‬ِ ‫أ‬ ‫و‬ ‫ة‬ ‫ر‬ ‫ك‬ ‫ ِهل‬ ِ ‫لِل ك ِي ْبإ وبححإ‬ ِ ِ ‫أ ك َب إهلل أ ك َب كب ْبإ وإلحمد‬
‫َ ْ َ ُ َ َ َ َ ِْ َ ُ َ َ َ َ َ ْ َ ُ َ َ َ ا ُ ْ َ ُ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ ِ َ ِ َ ا‬
‫وحدهل يدق وعده ونَص عحده وأعز جنده وهزم إْلحزإب وحدهل ال ِؤله ِؤإا‬
ُ َ ‫َ ا‬ ‫ا ا‬ َ ْ ّّ ُ ْ َ ُ ْ َ ْ ّّ َ ُ َ ْ َ ُ َ ُ َ ْ َ ُ َ ُ
‫لِل إلم ِك ِ إلدَإ ِ ل وإلَةا‬ ِ ِ ‫لِل إلحمد إلحمد‬ ِ ِ ‫ ِهل و ِهل أ ك َبل إهلل أ ك َب و‬
َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ ََ َ ‫َ ا‬
‫إلسةا ُم عَل ُمح ام ٍد َب ِّل ِد َول ِد عدنإ ل َوعَل إ ِل ِه َو َيح ِح ِه َوت ِإك ِع ْل ِه عَل َم ِّة‬ ‫و‬
ْ ْ
َ ُ ‫ُ َ ْ َ ُ ََ ْ َ ُ َ ا‬ َ َ ‫ا‬ َ ‫ا‬ َ
ْ ُ َ َ ْ َ ‫ا‬
َ ‫إلز‬
‫شي له إل ُمنـزه ع ِن إل ِج ْس ِم ال ِة‬ ‫إا‬ ‫ه‬‫د‬ ‫ح‬ ‫و‬ ‫ ِهل‬ ‫إا‬ ‫ؤ‬ ‫له‬
ِ َِ ْ ‫ؤ‬ ‫إا‬ ‫أ‬ ‫د‬ ‫ه‬ ‫ش‬ ‫أ‬ ‫و‬ ‫ل‬ ِ ‫إ‬ ‫م‬
َ َ ْ َّ ُ ُ ْ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ً ‫َ َ ْ َ ُ َ ا َ ِّ َ َ ِ ُ َ ا‬ ‫ا‬ َ ْ
‫َوإل ِجه ِة َوإلز َمإ ِ َوإل َمكإ ِ ل وأشهد أ بلدنإ محمدإ عحده وربوله إل ِذي كإ‬
‫َا‬ َ َْ ْ َ َ ْ ُ ْ ْ ُ ِِّ َ ْ ‫ُ َُ ُ ُْْ ُ َا َْ ُ َ َ ا‬
‫ ِهل إلمنإ ِ ل‬ ِ ‫س ِبتقوى‬ ‫ي‬ ِ ‫ؤن أو ِيلكم َونف‬ ‫ي‬ ‫خكقه إلقةآ ل أمإ كعدل ِعحإد إلةحم ِنل ف‬
َ َ ْ
َ َ َ َ ْ ‫ا‬ ‫إلة ْح َمن ا‬ ْ ‫ْإل َقإئل ِف ك َتإكه ْإل ُق ْةآ ب‬
‫ ف ََ ِّل‬.‫إلة ِح ْل ْم ِؤنإ أعط ْينإك إلر ْوث َة‬ َِ
‫ ِهل ا‬ ِ ‫م‬ ‫س‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ِ ِ ِي‬
ُ ‫إلعظ‬ َ ‫ ِهل‬ َ َ ْ َ
ُ ‫ َيدق‬.‫ ؤ شإنئ ه َو إْلب ُب‬.‫ل َر ِّب َ َو ْإن َح ْة‬
ْ ُ َ َ َ ‫ا‬
‫لم‬ ِ ِ ِ ِ
Jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah,

Idul Adha yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia pada setiap bulan Dzulhijjah
merupakan hari raya yang sangat identik dengan dua ibadah, yakni haji dan kurban. Dalam
tuntunan agama Islam, ke dua ibadah ini memang hanya bisa dilakukan pada bulan
Dzulhijjah. Hari raya Idul Adha, haji, dan kurban juga tak bisa dipisahkan dari kisah dan
perjalanan hidup Nabi Ibrahim beserta keluarga karena banyak peristiwa yang mewarnai
kehidupannya diabadikan dalam ritual ibadah haji dan kurban. Pada kesempatan khutbah
kali ini, mari kita menapak tilas dan menelusuri kembali kisah perjalanan dan perjuangan
hidup yang dialami oleh kakek moyang Nabi Muhammad saw ini yang berkaitan erat dengan
ibadah haji dan kurban. Dengan mengenang kembali perjuangan Nabi Ibrahim, diharapkan
kita mampu mengambil ibrah, hikmah, dan nilai-nilai spiritual sebagai modal dalam
menjalani kehidupan ini. Dengan memahami sejarah ini, mudah-mudahan kita juga bisa
termotivasi untuk bisa melaksanakan ibadah haji dan kurban yang semua umat Islam pasti
mengidam-idamkannya.

Kaum mulsimin dan muslimat, jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah,

Kita awali kisah perjalanan dan perjuangan keluarga Nabi Ibrahim dan istrinya yang
bernama Siti Hajar dari saat Allah menganugerahi mereka seorang putra yang sudah diidam-
idamkan sejak lama. Kelahiran putra yang diberi nama Ismail ini diiringi dengan perintah dan
cobaan dari Allah swt untuk menempatkan Siti Hajar dan Ismail di daerah lembah yang
tandus dan gersang. Kisah ini diabadikan dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 73:
2

َ‫ا‬ َ ْ َ َْ َْ َ َ ْ َ ِ ‫ت ِم ْن ُذ ِّر اي‬


‫ت ِب َو ٍإد غ ْْ ِب ِذ ْي ز ْر ٍع ِعند بي ِت إل ُمح اةِم َربنإ ِل ُل ِق ْل ُموإ‬
ُ ْ َ ْ َ ‫َ ا َ ِِّ ْي‬
َّ َ ‫ا‬ ْ ُ َ ‫ي‬ َ ‫ا‬ ‫ربنإ ِإ ينَ إ َبكن َ ْ َ و ي‬
ُ َ ُ ْ َ ِّ ْ ‫ا‬
‫إس ته ِو ْي ِإل ْي ِه ْم َو ْإرزقه ْم ِّمن إلي َمة ِت ل َعكه ْم‬ ِ ‫إلن‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫د‬ ‫ـ‬ ‫ف‬ ‫إ‬ ْ ‫إج َع‬
‫ل‬ ‫ف‬ ‫و‬ ‫ك‬َ‫إل‬
َ ْ ُُ ْ َ
‫يشكةو‬
Artinya:”Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di
lembah yang tidak ada tanamannya (dan berada) di sisi rumah-Mu (Baitullah) yang
dihormati. Ya Tuhan kami, (demikian itu kami lakukan) agar mereka melaksanakan shalat.
Maka, jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan anugerahilah
mereka rezeki dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka bersyukur. ”Saat tinggal di
lembah itu, suatu hari Siti Hajar kehabisan air minum hingga tidak bisa menyusui Ismail. Ia
pun mencari air ke sana-kemari sambil berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah
sebanyak 3 kali. Peristiwa inilah yang kemudian diabadikan menjadi salah satu rukun haji,
yakni Sa’i atau berlari-lari kecil antara kedua bukit tersebut. Di tengah kesusahan itu, Allah
menurunkan pertolongan melalui mata air yang muncul dari tanah, tepat di bawah kaki
Ismail, yang saat itu sedang menangis kehausan. Di tempat inilah keluar air penuh berkah
yang sampai saat ini bisa terus dinikmati oleh umat Islam seluruh dunia bernama air
zamzam. Cobaan keluarga Nabi Ibrahim tidak berhenti sampai di situ. Nabi berjuluk
“Khalilullah ”(kekasih Allah) ini mendapatkan perintah dari Allah swt melalui mimpi untuk
menyembelih putra kesayangannya, Ismail. Perintah ini juga menjadi sebuah ujian keimanan
dan ketakwaan Nabi Ibrahim kepada Allah. Karena sebelumnya, ia pernah mengeluarkan
janji bahwa Allah menghendaki Ismail untuk dikurbankan, maka ia akan melakukannya.
Perintah itu pun akhirnya benar-benar datang kepada-Nya Awalnya, ketika bermimpi
diperintahkan untuk menyembelih Ismail, Ibrahim merasa ragu. Ia pun melakukan
perenungan dan berfikir-fikir apakah ini benar-benar perintah Allah. Peristiwa ini kemudian
diabadaikan dengan nama Tarwiyah yakni hari perenungan di mana kita disunnahkan
berpuasa pada tanggal 8 Dzulhijjah. Setelah perenungan ini, kemudian hilanglah keragu-
raguan itu. Karena Nabi Ibrahim kembali bermimpi hal yang sama untuk menyembelih Ismail
dan tahu jika itu adalah benar-benar perintah Allah swt. Peristiwa ini yang kemudian
diabadikan dengan nama hari Arafah yang berarti ‘mengetahui ’di mana kita juga
disunahkan berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah. Jamaah Shalat Idul Adha rahimakumullah,
Setelah Nabi Ibrahim tahu dan yakin perintah itu datang dari Allah, maka ia pun
menyampaikan dan berdiskusi dengan Ismail. Dialog bersejarah antara Ayah dan anak ini
pun diabadikan dalam Al-Qur’an surat As-Shaffat ayat 201:
َ َ ُ ْ َ َ ُ َ ْ َ ‫ِ ْ َ َ ِّ ي‬ َ ‫َ َ ا َ َ َ َ َ ُ ا ْ َ َ َ ُ َِ ا ِّ ي‬
‫ت ِإ ِ ي ْن إرى ِف إل َمن ِإم إ ِ ي ْن إذكح فإنظ ْة َمإذإ تةى‬‫ع ْ قإل ي َب ي‬ ‫َفكمإ ي َككغ مع ْه إلس ي‬
َ ْ َ ُ ّّ َ َ ْ ‫ي‬ ُ ُ َ َ
‫إلِل ِمن إلَ َِ ِبين‬ ‫إل َإك ِت إف َع ْل َمإ تؤ َم ُة َبت ِجد ِ ِ ي ْن ِإ شإء‬ ‫ق‬
Artinya, “Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim)
berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu.
Pikirkanlah apa pendapatmu? ”Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang
3

diperintahkan (Allah) kepadamu! Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-


orang sabar. ”Akhirnya, hari itu pun datang ketika Ibrahim dengan keimanan dan
ketakwaannya serta Ismail dengan keyakinannya akan melaksanakan prosesi
penyembelihan. Pada waktu itu, setan juga terus membisikkan kepada Ibrahim, Ismail, dan
juga Siti Hajar untuk tidak usah menjalankan perintah Allah ini. Namun, keyakinan mereka
tidak goyah sedikit pun. Untuk mengusir setan yang mengganggu, Nabi Ibrahim pun
melemparinya dengan batu yang kemudian peristiwa ini diabadikan dalam ritual ibadah haji,
yakni melempar jumrah. Ketika detik-detik Ibrahim akan menyembelih Ismail, tiba-tiba
Allah swt berfirman dan memerintahkan Ibrahim berhenti tidak menyembelih Ismail. Firman
ini termaktub dalam Al-Qur’an surat As-Saffat ayat 220-203:
َ َ ْ َ َ ْ ْ ِ ََ َْ َ َ ْ ُ ْ ََ
‫ كذ ِل‬.‫ َوت َةكنإ عك ْل ِه ِف إال ِخ ِرين َبك ٌم عَل ِإبة ِه ْل َم‬.‫َوفدينه ِك ِذب ٍح ع ِظ ْل ٍم‬
‫ي‬َِ ْ ‫َن ْجزى ْإل ُم ْحسن‬
ِْ ِ ِ
Artinya: “Kami menebusnya dengan seekor (hewan) sembelihan yang besar. Kami
mengabadikan untuknya (pujian) pada orang-orang yang datang kemudian, ‘Salam sejahtera
atas Ibrahim. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat
kebaikan’. ”Atas peristiwa ini Malaikat Jibril yang membawakan hewan untuk disembelih
sebagai pengganti Ismail pun berseru “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. ”Takbir ini
disambut Ibrahim dengan “Lailaha illahu Allahu Akbar ”yang kemudian disambung oleh
Ismail “Allahu Akbar Walillahil Hamdu. ’Dari peristiwa epik inilah, umat Islam kemudian
disyariatkan untuk menyembelih hewan kurban di hari raya Idul Adha pada 20 Dzulhijjah.
Peristiwa ini juga menegaskan bahwa seseorang dilarang keras mengalirkan darah manusia.

Jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah,

Dari peristiwa bersejarah keluarga Nabi Ibrahim ini, kita bisa banyak mengambil hikmah dan
keteladanan. Dimulai dari keteladanan perjuangan hidup sampai dengan keteguhan iman
dan takwa dalam menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Kisah-kisah Nabi Ibrahim, yang termaktub dalam Al-Qur’an dan terwujud dalam bentuk
ibadah seperti Sa’i, melempar jumrah, puasa tarwiyah dan Arafah, serta menyembelih
hewan kurban ini harus semakin meningkatkan keyakinan dan keteguhan kita dalam
beribadah. Karena memang tujuan dari diciptakannya kita ke dunia ini adalah untuk
beribadah. Allah berfirman:

‫و‬ْ ‫س إ اإا ل َل ْع ُح ُد‬


ِ َ ‫ت ْإلج ان َو ْ ِإإا ْن‬
ُ َْ َ َ َ
‫ومإ خكق‬
ِ ِ ِ
Artinya: “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku. ”
(QS Ad Dzariyat: 65). Jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah, Dalam menjalankan ibadah
haji dan kurban, kita membutuhkan keteguhan dan keyakinan yang kuat karena harus rela
mengeluarkan harta yang kita miliki. Jika tidak memiliki niat yang kokoh, maka haji dan
kurban pun akan sulit untuk dilakukan. Untuk berhaji, kita harus berkorban menyiapkan
4

puluhan juta rupiah guna membayar biaya perjalanan ke Tanah Suci. Ditambah juga
kesabaran tinggi karena harus rela antre bertahun-tahun karena banyaknya umat Islam yang
ingin menjalankan rukun Islam kelima ini. Untuk berkurban, kita juga harus menyediakan
anggaran jutaan rupiah untuk membeli hewan kurban dan kemudian dibagi-bagikan kepada
orang lain. Namun, ma’asyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Adha
rahimakumullah, Kita tidak perlu khawatir. Harta dunia yang kita keluarkan untuk berangkat
ke Tanah Suci ini akan dibalas oleh Allah swt dengan kenikmatan kehidupan akhirat di surga
yang abadi. Dalam hadits riwayat Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:
ُ ‫ْ َ ُّ ْ َ ْ ُ ُ َ ْ َ َ ُ َ َ ا ْ َ ا‬
‫س له جز ٌإء ِؤإا إلجنة‬ ‫إلحج إلم َبور لي‬
Artinya: “Tidak ada balasan (yang pantas diberikan) bagi haji mabrur kecuali surga, ”(HR al-
Bukhari). Begitu juga dengan ibadah kurban, Rasulullah telah menegaskan dalam dari Siti
Aisyah yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan Ibnu Majah:
َ‫إلدم ؤ ان َهإ َل َت ْأ َن َي ْوم‬
‫ا‬ َ ْ ْ َ ‫َ َ َ َ ٌّ ْ َ َ َ ْ َ ا ْ َ َ ا‬
ِ ‫ ِهل ِمن ؤهةإق‬
ِ ‫مإ ع ِمل آدم ِمن عمل يوم إلنحة أحب ؤَل‬
ََ َ ْ ‫ْ َ َ ُ ُ ِ ي َ َ َ ْ َ ٍ َ َ َ ْ َ ِ َ َ َ ا ِ ا َ َ َ َ ُ ِ ْ ِ َ َ ِ َ ْ َ ِ َ ي‬
‫ ِهل ِكمكإ ٍ قحل أ َقع‬ ِ ‫ونهإ وأشع ِإرهإ وأظةا ِفهإ وأ إلدم للقع ِمن‬
ِ ‫إل ِقلإم ِة ِكقة‬
ً َ
ْ َ ُ َ ْ َْ ْ
‫ض ف ِطيبوإ ِبهإ نفسإ‬ ِ ‫ِمن إْلر‬
Artinya: “Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul
Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang
pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah
hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah
jiwamu untuk melakukannya.”

Jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah,

Demikian khutbah Idul Adha yang mengangkat tentang kisah inspiratif penuh perjuangan
dari keluarga Nabi Ibrahim yang diabadikan dalam ritual ibadah haji dan kurban. Semoga
bisa menambah pengetahuan kita sekaligus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada
Allah. Dan semoga Allah swt senantiasa menurunkan hidayah dan rezekinya kepada kita
sehingga kita bisa menjalankan tugas kita untuk beribadah khususnya mampu untuk
melakukan ibadah haji dan berkurban. Amin.
ْ َ ْ ُ ‫ا‬ ََ َ ‫َك َإر َك ِهل َل َو َل ُك ْم ِف ْإ ُلق ْةآ ْإ‬
‫لع ِظ ْل ِمل َونف َع ِ ِ يت َو ِإَإك ْم ِك َم ِإف ْل ِه ِمن آَ ِة َو ِذك ِة‬
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ ‫ْ َ ْ َ َِ ي َ ا َ ُ ِ ا َ ِ ْ ُ ْ َ َ َ ُ َ ا ُ ُ َ ا‬
‫إلح ِكل ِم وتقحل ِهل ِمنإ و ِمنكم ِتًوته و ِإنه هو إلس ِميع إلع ِكلمل وأقول قو ِ يَل هذإ‬
َ َ ُ ُ ‫َ ْ َْ ُ َ َ ْ َ ا‬
‫إلغ ُف ْو ُر ا‬
‫إلة ِح ْلم‬ ‫فأبتغ ِفة ِهل إلع ِظلم ِؤنه هو‬
‫‪5‬‬

‫‪Khutbah II‬‬
‫هلل َأ ْك َ ُب َإهللُ‬ ‫هلل َأ ْك َ ُب َإ ُ‬ ‫هلل َأ ْك َ ُب‪َ .‬إ ُ‬ ‫هلل َأ ْك َ ُب َإ ُ‬ ‫هلل َأ ْك َ ُب َإ ُ‬ ‫هلل َأ ْك َ ُب‪َ .‬إ ُ‬ ‫هلل َأ ْك َ ُب َإ ُ‬ ‫هلل َأ ْك َ ُب َإ ُ‬ ‫َإ ُ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ِّ‬ ‫ْ َ ِّ ُ ْ َ ُ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ َ َ ُ َ ُ ُْ َ‬ ‫َ ْ َ ُ ْ َ ْ ُ َّ َّ‬
‫ين إلحق ِللظ ِهةه عَل إلدين‬ ‫لِل إل ِذي أربل ربوله ِكإلهدى ود‬ ‫أ ك َب إلحمد ِ ِ‬
‫ُِ ا‬ ‫ُ ِ َ ِ ْ َ ُ ََ َ َُ‬ ‫ََ‬ ‫ُ ِّ َ َ ْ َ َ ْ ُ َْ ُ َ َ ْ َ ُ ْ‬
‫شي لهل وأشهد أ‬ ‫ككه ولو كةه إلمشكو ‪ .‬أشهد أ ال ؤله ؤال ِهل وحده ال‬
‫ُ َ ِ ا ً ْ ِ ُ َ ُ ِ ُ َ َّ ُ ا َ ِّ َ َ ِّ ْ َ َ ْ َ َ َ ِّ َ ُ ِ َ ا َ َ َ َ‬
‫محمدإ عحده وربوله‪ .‬إلكهم يل وبكم وب ِإرك عَل ن ِبينإ محم ٍد وعَل أ ِل ِه‬
‫َ ِِّ‬ ‫ِّ ْ ‪ َ .‬ا َ ْ ُ َ َ ا ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ْ َ َُ ْ ْ‬ ‫ََ ْ َ‬
‫ؤن‬ ‫حم ُ ِنل اف ُ ي‬ ‫وأيح ِإك ِه ومن ت ِحعهم ِب ِإحسإ ٍ ِؤَل يو ِم إلدي ِن أمإ كعدل ِعحإد إلة‬
‫إلِلَ‬‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ ُ ْ َ َ ُّ َ َّ َ‬ ‫ِ َ‬ ‫َْ‬ ‫َ‬ ‫َْ‬ ‫ُْ ْ ُ ْ َ َ ْ‬
‫ ِهل إلق ِإئ ِل ِ يف ِكت ِإك ِه إلقةآ ِ َإ أيهإ إل ِذين آمنوإ إتقوإ‬ ‫س ِبتقوى َ ِ‬ ‫ي‬ ‫أو ِيلكم ونف ِ‬
‫َ‬ ‫ََ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫إعك ُم ْوإ أ ا َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ُ ْ ُ ْ ُ َ‪ْ َ .‬‬ ‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ا َُ‬
‫ ِهل أ َم َةك ْم ِكأ ْم ٍة كدأ ِف ْل ِه‬ ‫حق تق ِإت ِه َوإا ت ُموتن ِؤإا وأنتم مس ِكمو و‬
‫إلن َتِّ‬ ‫َ َ َ َ َ َ ا َ َ َ َ َ ُ ُ َ ُّ ْ َ َ َ ا‬ ‫ُ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ِا‬ ‫َْ‬
‫ِي‬ ‫َل‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫ك‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ه‬ ‫ت‬ ‫ك‬ ‫آلئ‬
‫ِ‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ ِهل‬ ‫ؤ‬ ‫َ ِ‬ ‫َل‬ ‫عإ‬ ‫ت‬ ‫إل‬ ‫ق‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ِ‬ ‫ب‬‫ِ‬ ‫د‬ ‫ق‬ ‫ك‬
‫ُّ ِ‬ ‫ه‬ ‫ِ‬ ‫ت‬ ‫ِ‬ ‫ك‬ ‫ئ‬ ‫ِ‬ ‫آل‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ِ‬ ‫ـت‬ ‫ث‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ِ‬ ‫س‬ ‫ِ‬ ‫ف‬ ‫ِبن‬
‫ْ‬
‫إلكه ام إغف ْة لك ُمؤمن ْ َِ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ُ ْ ْ ْ ً‪ُ .‬‬ ‫ِّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َّ‬ ‫ُّ َ‬ ‫َ‬
‫ي‬ ‫ِ ِ َْ‬ ‫ِ ِ‬ ‫َآ إيهإ إل ِذين آمنوإ يكوإ عكل ِه وبكموإ تس ِكلمإ‬
‫َ‬ ‫ا ْ‬ ‫ُ‬ ‫لم ْسك َمإت َإ َال ْحلآء م ْن ُه ْم َو ْإ َال ْم َ‬ ‫ي َو ْإ ُ‬ ‫لم ْؤم َنإت َو ْإ ُ‬ ‫َو ْإ ُ‬
‫إت إلكه ام أ ِعز إ ِإل ْبً َم‬ ‫ِ‬ ‫و‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫لم ْسكم ْ َِ‬
‫ِِْ‬ ‫ِ ِ‬
‫َص َمن ن َ َ‬‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫لم َوح ِدَة َوإن ُ ْ‬ ‫َ‬ ‫ا‬ ‫ِّ‬ ‫ْ‬
‫َص ع َحإدك إ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫لم َشك ْ َِ َ ُ‬ ‫ْ‬ ‫إلشك َوإ ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ِّ‬
‫ي َوأ ِذ ال َ ْ‬ ‫َ‬ ‫لم ْسكم ْ َِ‬ ‫َو ْإ ُ‬
‫َص‬ ‫ي وإن َ ْ ِ‬ ‫ِِ ْ‬ ‫ِِْ‬
‫َ َ َ‬ ‫ْ َ‬ ‫ْ َ ِّ ْ‬ ‫ِّ ْ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ َ ْ ُ ْ ْ َِ َ‬
‫ي َو د ِّم ْة أعد َإءإلدي ِن َوإع ِل ك ِك َم ِإت ِؤَل ي ْو َم‬ ‫إلدين وإخذل من خذل إلمس ِك ِم ْ‬
‫َ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫إلز َالز َل َوإ ِلم َح َن َو ُب ْو َء إ ِلف ِ‬ ‫ْ‬ ‫ِّ ْ ‪ ُ .‬ا ْ َ ْ َ ا ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ ا‬
‫ي َوإ ِلمحن َمإ‬ ‫ِ‬ ‫إلدي ِن إلكهم إدفع عنإ إلحًء وإلوبإء و‬
‫ْ ُ ْ َ ْ ُ ِ ْ ْ َِ ا و‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫َ َ َ َْ َ َ َ َ َ َ ْ ََ َ ْ ُ ْ‬
‫وني ِسلإ خآية وب ِإئ ِة إلحكدإ ِ إلمس ِك ِم ْي عآمة‬ ‫ظهة ِم ْنهإ َومإ كطن عن كك ِدنإ ِإند ِ‬
‫َ ِ ُّ ْ َ َ َ َ و َ ِ ْ َ َ َ َ و َ َ َ َ َ ا‬ ‫َ َ ا َ ْ َِ َ ا َ‬
‫آلخة ِ حسنة و ِقنإ عذإب إلن ِإر‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫إ‬ ‫ف‬ ‫ِ‬ ‫و‬ ‫ة‬ ‫ن‬ ‫س‬ ‫ح‬ ‫إ‬ ‫ل‬ ‫ن‬ ‫إلد‬ ‫ف‬ ‫ب َإلعإل َ ِ ْم ْ ُي‪ .‬رب ِ َ ِ‬
‫نإ‬ ‫آت‬ ‫إ‬ ‫ن‬ ‫َإ ر‬
‫ا‬ ‫ْ َ‪َ َ .‬‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ا َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫َر اب َنإ ظك ْمنإ إنف َسن َإوإ ل ْم تغف ْة لنإ َوت ْة َح ْ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ ِهل ! ِؤ‬ ‫ِ‬ ‫إد‬ ‫ح‬ ‫ع‬ ‫ِ‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫إش‬
‫ْ َِ ِ‬ ‫لخ‬ ‫إ‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ِ‬ ‫ن‬ ‫ن‬ ‫و‬ ‫ر‬ ‫ن‬ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َْ ُ ْ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ُْ َ ََْ َ َ‬ ‫َ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َُُْ ْ َ ْ َْ ْ‬
‫شآء وإلمنر ِة‬ ‫تآء ِذي إلقة َن وينَه ع ِن إلفح ِ‬ ‫ ِهل َأمة ِكإلعد ِل وإ ِإلحسإ ِ و ِإي ِ‬
‫لع ِظ ْل َم ََذك ْةك ْم َوإشك ُة ْو ُه َع َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ ِهل إ َ‬ ‫ْ‬ ‫َو ْإ َلح ِْع ََع ُظ ُك ْم َل َع َّك ُك ْم َت َذ َّك ُة ْو َ َوإذك ُةوإ َ‬
‫ُ‬ ‫ْ‬
‫َل‬ ‫ِي ِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ ْ‬ ‫َ‬
‫ ِهل أ ك َ ْب‬ ‫ِنع ِم ِه ي ِزدكم ول ِذكة ِ‬
‫‪H. Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung‬‬

‫)‪Editor : AMIN TAHYAR, S.Pd (Wakil Sekretaris PCNU Lampung Barat‬‬

‫‪Sumber: https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-idul-adha-hikayat-nabi-ibrahim-dalam-haji-dan-‬‬
‫‪kurban-V5LU6‬‬

Anda mungkin juga menyukai