Anda di halaman 1dari 17

DAKWAH MELAULI MEDIA ONLINE

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu


Syarat Mata Kuliah Metode Dakwah

Oleh:

Intan pariwara ( 2025.0074)

PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
BUMI SILAMPARI LUBUKLINGGAU
TAHUN 2020 M/ 1442 H
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah atas berkat rahmat dan hidayah Allah SWT, sehingga penulis
semoga tercurahkan kepada suri tauladan Nabi Muhammad SAW, yang telah
membawa umatnya pada zaman kejahilian menuju zaman ilmu pengetahuan
seperti yang kita rasakan pada saat ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak menerima bimbingan
bantuan, masukan dari berbagai pihak baik itu bantuan tenaga, pikiran, materil,
moril dan do’a yang tulus yang senantiasa mengiringiku.Pada kesempatan kali ini
penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Ngimadudin, S.Ag, MH. Selaku Ketua Sekolah Tinggi Islam (STAI)
Bumi Silampari Lubuklinggau.
2. Ibu Fitriyani, S.Pd.I., M.Pd. Selaku Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam
(PAI)
3. Bapak Nurlila Kamsi M.Pd. Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Metode
Dakwah
Selanjutnya penulis sadar akan kekurangan dan tidak kesempurnaan
makalah ini, maka dari itu penulis mohon maaf dan mengharapkan segala kritik
dan saran yang sifatnya membangun. Dan tidak pula penulis mengucapkan
terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini. Dan penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat,
khususnya kepada mahasiswa dan masyarakat pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Lubuklinggau, Desember 2021


Penulis

Kelompok 10

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................i

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

DAFTAR ISI............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................1

B. Rumusan Masalah ....................................................................2

C. Tujuan Masalah .......................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Proses masuknya islam di indonesia ........................................3

B. Teori masuknya islam di Indonesia ......................................... 4

C. Perkembangan islam di Indonesia ............................................6

BAB III PENUTUP

A. Simpulan................................................................................. 10

B. Saran ...................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Agama Islam telah tersebar ke seluruh penjuru dunia yang tanpa terkecuali

termasuk ke Indonesia, bahkan menjadi agama mayoritas di bumi Indonesia

tercinta ini sekalipun dalam sejarah saat ajaran Islam mendarat di kepulauan

Indonesia sudah banyak agama atau kepercayaan yang dianut penduduk

Indonesia kala itu seperti animisme, Hindu, dan Budha. Bahkan sebelumnya

telah banyak berdiri sederetan kerajaan-kerajan bercorak Hindu dan Budha

diberbagai daerah mulai kerajaan Kutai di Kaltim (Kalimantan Timur),

kerajaan Taruma Negara di Jabar (Jawa Barat) sampai kepada kerajaan

Sriwijaya di Sumatera dan sebagainya. Sebenarnya, sudah ada banyak teori

dan pendapat yang menceritakan tentang perkembangan Islam di Indonesia,

dimana ada sebagian sejarahwan yang berkomentar bahwa Islam datang ke

nusantara dibawah oleh pedagang Arab pada kisaran abad ke 7 Masehi atau

pada abad pertama Hijriyah berdasarkan penemuan batu nisan seorang

perempuan Muslimah yang bernama Fatimah binti Maimun di Lera dekat

Surabaya. Diantara ilmuwan yang menganut teori kisaran masuknya Islam ke

Indonesia pada abad ke 7 ini adalah J.C. Van Leur, Hamka, Abdullah bin Nuh,

D. Shahab, dan T.W Arnold, namun ada pula yang berpendapat bahwa Islam

masuk ke Indonesia pada kisaran abad ke 11 dan 13 Masehi berdasarkan

laporan Ibnu Batutah seorang musafir (penjelajah) berkebangsaan Maroko

yang pernah mengunjungi kerajaan Samudera Pasai dalam perjalanannya ke

negeri China pada tahun 1345 Masehi. Ibnu Batutah mengatakan, bahwa Islam

1
telah mantap di Samudera Pasai yang belakangan dianggap oleh sebagian

sejarahwan sebagai masa awal masuknya agama Islam ke Indonesia, karena

memang menurut sebagian pakar sejarah mengatakan bahwa daerah yang

pertama kali menerima agama Islam adalah pantai Barat pulau Sumatera lalu

kemudian menyebar ke seluruh Indonesia mulai dari pesisir pulau Sumatera –

Aceh, Pariaman – Sumbar (Sumatera Barat), Palembang – Sumsel (Sumatera

Selatan), Grasik dan Tuban – Jawa Timur, Demak – Jawa Tengah, Banten –

Jawa Barat, Banjar – Kalimantan Selatan, Makassar–Sulawesi Selatan, Bacan

dan Jailolo – Maluku, Tidore – Ternate, dan Sorong – Papua Barat.

Perkembangan Islam ke berbagai wilayah di Indonesia, menurut para pakar

berawal dari Sumatera bagian Utara yaitu Pasai dan Perlak karena letak daerah

ini berada di tepi selat Malaka tempat lalu lintas kapal-kapal asing sehingga

berdiri kerajaan Islam yang bernama kerajaan Samudera Pasai1, Namun

mengenai, kapan mulanya Islam masuk ke bumi nusantara pancasila yang

tercinta ini secara pasti masih banyak menuai kontraversi di kalangan pakar

sejarah sehingga berbagai teori tentang awal mula masuknya Islam ke

Indonesia sampai saat ini terus bermunculan. Kesemuanya secara garis besar

bertumpuh kepada tiga tema utama, yakni tempat asal kedatangannya, para

pembawanya, dan waktu kedatangannya, maka sejauh ini mengenai kajian

awal mula kedatangan Islam ke nusantara dibagi para pakar.

2
3
B. Rumusan Masalah

1. Menjelaskan tentang proses masuknya islam di Indonesia

2. Menjelaskan tentang teori masuknya islam di Indonesia

3. Menjelaskan perkembangan islam di Indonesia

C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui proses islamisasi di Indonesia

2. Mengetahui apa saja teori masuknya islam di Indonesia

3. Mengetahui perkembangan islam di Indonesia

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Proses Masuknya dan Berkembangnya Islam


1. Proses masuknya islam di Indonesia
Proses masuknya islam mengenai masuk dan berkembangnya

islam di wilayah nusantara., para ahli masih bersilang pendapat. Kapan

masuk dan oleh siapa Islam dibawa kewilayah Nusantara, belum ada

ahli yang menjawabnya secara pasti. Namun, menurut perkiraan

banyak pihak, Islam mulai masuk diwilayah Nusantara sekitar abad ke-

8 M melalui para pedagang Islam. Islam sebagai agama masukke

wilayah Nusantara diterima oleh penduduk setempatatas kesadaran

sendiritanpa ada paksaan. Masuknya Islam sebagai penutan telah

memperkaya budaya asli Nusantara.1

Pengaruh Islam telah membawa kemajuan dalam berbagai


bidang terutama setelah tumbuh dan berkembangnya kerajaan-kerajaan
yang bercorak Islam Nusantara. wilayah Nusantara tidak lepas dari
kegiatan perdagangan. Kepulauan Nusantara yang terkenal berbagai hasil
buminya, menjadi daya tarik bagi para pedagang dari berbagai bangsa.
Anara lain Cina, India, Arab, Persia. Mereka berdatangan ke Kepulauan
Nusantara untuk berdagang. Kedatangan mereka melalui Selat Malaka
yang lambat laun tumbuh dan berkembang sebagai salah satu jalur
perdagangan internasional.2 Melalui Selat Malaka para pedagang
1
Pembekalan(couching)PenelitianSejarah Perkembangan agama dan
Lektur Keagamaan, 28 April 2005, diselenggarkan oleh PuslitbangLektur
Keagamaan(tahun anggaran2005), BalitbangDepag,RI.
2
Sejak awal abad masehi (yang masih pada fase peralihan dan zaman
prasejarah akhir di wilayah Nusantara) telah ada rute-rute pelayaran
danerdaganganantarpulauatauantaradaerah.Barangperdagaganyangpopularialah
“NekaraPerunggu”.NekaraperungguberasaldaridaerahDongson,kinitermasukdal
amwilayah Negara Vietnam. Nekara sebagai barang perdaganan memiliki
jangkauan yangcukup luas dan merata ke seluruh Nusantara, tidak saja di

5
mengunjungi pusat-pusat perdagangan, antara lain di Pulau Jawa, misalnya
Jepara, tuban, Gresik. Dari sana pelayaran dilanjutkan seperti ke
Banjarmasin, Goa, Ambon, dan Ternate yang dikenal sebagai pusat
penghasil rempah-rempah.3 Menurut Hikajat Radja-Radja Pasaida
Sedjarah Melayu, antara lain menyebutkan bahwa Sultan Malika shSholeh
sebagai penguasa pertama Kerajaan Samudera Pasai, ia wafat sebagaimana
tertulis pada batu nisannya, Ramadhan 696 H/1297 M. DiBarus, telah
ditemukan makam seorang wanita bernama Tuhar Amisuri, wafatpada 10
Shofar 602 H, yan berarti 96 tahun lebih tua dari makam Malik ash-
Sholeh. Bukti ini telah memperkuat pendapat bahwa di Barus sejak
permulaanke-13M, sudahada pemukiman masyarakat Muslim. Kehadiran
dan keberadaan masyarakat Muslim di Sumatera ini telah diperkuat oleh
catatan perjalanan Marcopolo ke beberapa pelabuhan Sumatera bagian
Timur. Marcopolo menyebut sebuah tempat di bagian Barat Sumatera,
Fansur dan tempat-tempat lain yang ia kunjungi sudah terdapat
pemukiman masyarakat Muslim.4 Dalam perjalanannya dari Tiongkok
kembali ke Negaraasal yakni ke Venesia (Italy), pada tahun 1292 M, ia
singgah di Aceh bagianUtara.Di Peureula,Marcopolo menjumpai
penduduk yang beragama Islam, juga banyak pedagang Gujarat yang giat
menyiarkan agama Islam. Mendasarkan pada catatan Marcopolo,
memperkuat dugaan bahwa Islam sudah disebarkan atau didakwahkan di
berbagai tempat di Sumatera, Semananjung Malaka, dan beberapa daerah
diPulau Jawa.

Walaupun pada abad ke-1 – 4 H/7-10 M Jawa tidak disebut-sebut


sebagaitempat persinggahan pedagang-pedagang Muslim, agama Islam sudah

bagian barat tetapi sampai jauh menjangkauwilayahMaluku, dan NTT.

3
SamuderaPasaiterletakantaraSungaiJamboAye(KruengJamboAyeden
gansungaiPasai(KruengPasai).Saatini,masukdalamwilayahadministrativeMeuna
sah Beringin, Kecamatan Samudera, Aceh Utara.

6
dianutoleh sebagian orang di Pulau Jawa sejak abad ke-11 M. Hal ini
terbukti denganditemukannya sebuah batu nisan tertulis, di Leran, dekat
Gresik, Jawa Timur yang memuat keterangan tentang meninggalnya
seorang wanita Muslimah bernama Fatimah binti Maimun, berang katahun
1082 M. Angkatan hunini merupakan data peninggalan Islam tertua–yang
ditemukan, diwiayah Nusantara.

Berikut disampaikan sebagian orang-orang yang berjasa dalam


syiar islam, yakni:

a. Masuknya islam melalui padagang Gujarat


Keberadaan para pedagang Gujarat itu bertolak dari
cacatan perjalanan marcopolo, yang mengatakan bahwa
selama kunjungannya ke pureula, tahun 1292 M. ia
menyaksikan banyak pedagang asal Gujarat giat
menyiarkan agama islam. Pendapat itu di perkuat dengan
adanya batu nisan sultan malik ash-sholeh.
b. Masuknya islam melalui pedagang Persia
Pedagang ini didukung oleh umar amin husein,
dengan alasan bahwa si persia ada suku yang bernama laren
dan jawi. Kemungkinan para pedagang dari dua buku inilah
yang mengajarkan huruf arab di pulau jawa yang di kenal
dengan huruf arab pigon. Ahli lain mendukung pendapat ini
adalah hohhsein Djajadiningrat yang mengatakan bahwa
tedapat pasangan dalam bahasa arab yang di sebut jaber jer.
Istilah ini termasuk bahasa iran yang dalam bahasa arab
disebut fathah kashroh. Oleh karena itu, bulan muharram
dikenal juga dengan sebutan bulan tabut dan diramaikan
dengan perayaan yang semisal, oelah masyarakat antara
lain aceh dn minang kabau. Hal ini menunjukan adanya
pengaruh Persia.
c. Masuknya islam malaui pedagang arab
Pendapat ini datang antara lain daru hamka, menurutnya:

7
1) Raja –raja samudra pasai menganut mazdhab
syafi’i. penganut mazdhab syafi’i. terbesar saat itu
adalah masyarakat mesir. Dan makkah. Bila agama
islam yang masuk di nusantara berasal dari Persia
tentu banyak masyarakat Indonesia yang menganut
faham syiah seperti di Persia.
2) Gelar al malik yang digunakan oleh raja-raja
samudera pasai, berasal dari mesir. Sedangkan gelar
syiah yang berasal dari Persia baru digunakan oleh
raka-raja malaka pada awal abad ke-15 M.

2. Teori masuknya islam di Indonesia

teknologi.5 Komunikasi yaitu aktivitas penyampaian pesan,

informasi, ide, pemikiran dan lain-lain melalui saluran komunikasi

eksklusif menggunakan tujuan buat memperbarui perilaku kondoitu

orang lain.

B. Metode Dakwah online

Metode dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh

seorang da’i kepada mad’u untuk mencapai suatu tujuan.sedangkan

dikamedia online yaitu media internet seperti website, blog, dan lainnya

yang terbit atau tayang di dunia maya. yang dapat dibaca dan dilihat di

internet. Media online merupakan salah satu jenis media masa yang

popular sekarang. Dakwah dari asal bahasa yaitu “panggilan” bagi orang-

orang tertentu saja.misalnya pelaku di bungkus status qua dengan sebutan

5
Darminto Riski Purwo. Studi Media Online. (Lampung : Undergraduate. 2018),
hlm. 5

8
da’i atau mubaligh yang sudah cukup umur atau pada umumnya

menetapkan pada maqam yaitu tingkatan tertinggi. Sebaagi acuan dalam

berfikirnya dan bertindak atau bahkan sampai ditingkat ma’sum artinya

terlindung dari dosa.

Islam adalah agama dakwah artinya agama yang selalu mendorong

pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah.maju

mundurnya umat Islam sangat bergantung dan berkaitan erat dengan

kegiatan yang dilakukannya. salah satu layanan dakwah online di

Indonesia misalnya. Adanya program dakwah online karena dunia internet

memang “keren” media online digunakan sebagai sarana menyebarkan

poto pribadi dan media lainnya dengan teman dan keluarga memposting

porpolilio, mengekspesikan opini dan observasi. menyiarkan produksi atau

ciptaan sendiri yang menghibur serta menghasilkan uang dari internet.

Dakwah yang dilakukan oleh para dai memilki keutamaan-

keutamaan yaitu untuk mengangkat panji kebenaran dan mewujudkan

kebaikan sehingga umat menjadi baik sehingga akan senantiasa

melaksanakan kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an surah Fushshilat : 33

         
   

Terjemahan : siapakah yang lebih baik perkataannya daripada

orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan

berkata: "Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?"

9
Ayat tersebut merupakan peringatan bagi para dai dan sekaligus

sanjungan, bahwa tidak ada seorang pun yang lebih baik perkataannya,

daripada mereka, terutama para rosul, kemudian para pengikutnya sesuai

dengan tingkatan mereka dalam dakwah, ilmu, dan keutamaan.

Salah satu media massa modern saat ini yang banyak digunakan

oleh masyarakat dunia adalah internet. media ini telah digunakan oleh

jutaan bahkan miliaran masyarakat. Jumlah itu tentunya dapat saja

meningkat seiring bertambahnya pengguna-pengguna baru pada jejaringan

sosial itu yang terkenal dengan sebutan media kicauan itu. Ini adalah

potensi luar biasa bila di kelolah untuk keberhasilan dakwah. Selain

bermanfaat untuk berdakwah, internet juga menyediakan informasi dan

data yang semuanya memudahkan umat Islam untuk berkarya.6

C. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN MEDIA ONLINE

Media online memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan

diantaranya sebagai berikut:

Dampak Positif :

a. Bisa menjadi fatner media dalam menyampaikan pesan, dengan

efesiensi dan kecepatan waktu, dalam menembus dan menyampaikan

berita- berita yang di buat suatu media.

6
Bambang S, Ma’arif, komunikasi Dakwah: Paradigma Untuk Aksi, Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2010. hlm 173.

10
b. Mengurangi pemborosan pengguanaan kertas, dalam hal ini

penebangan pohon khusu untuk ketas

a) Hemat biaya dan tidak banyak membutuhkan gerak, cukup klik

maka berita sudah di baca.

b) Internet memiliki kecepatan mengirim dan memperoleh informasi

sekaligus sebagai penyedia data yang shopiscated

c) Internet sebagai penyedia media informasi surat kabar (electronic

newspaper), program film, TV, buku baru, serta lagu-lagu mulai

dari yang bernuansa klasik sampai lagu-lagu kontemporer.

Dampak negatif :

Genarasi mudah sekarang lebih banyak yang tertarik pada android,

tidak mau membeli Koran, kondisi beransur-ansur dikhawatirkan akan

membunuh media cetak. Dahulu media cetak menjadi salah satu benda

paling dibutuhkan masyarakat saat ingin mengetahui segala informasi, kini

hal tersebut seolah sirna karena pesatnya media online. Masyarakat

cenderung lebih rutin mengakses informasi melalui internet. Serikat

penerbit surat kabar Indonesia pernah mengungkapkan pandangan bahwa

internet tidak akan membunuh media cetak. 7

7
Aceng Abdullah, Jurnalistik Media Masa: PT. Remaja Rosdakarya, (2010).

hlm. 17.

11
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan

Dakwah adalah proses menjadikan perilaku seorang muslim untuk

menjalankan Islam sebagai agama rahmatan lil alamin yang harus

didakwahkan kepada seluruh manusia, yang dalam prosesnya melibatkan

unsur da’i (subjek), maddah (materi), thariqah (metode), washilah (media),

dan mad’u (objek) dalam mencapi tujuan dakwah yang melekat dengan

Islam yaitu mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Adapun

tujuan diadakannya dakwah secara umum untuk memanggil manusia

kembali pada syariat atau hukum-hukum agama, supaya dapat mengatur

dirinya sesuai dengan ketentuan agama. Salah satu media massa modern

saat ini yang banyak digunakan oleh masyarakat dunia adalah internet

dengan fasilitias didalamnya yaitu: website, blog, mailing-list, chatting,

ataupun jejaring sosial semisal Facebook dan Twitter. Media ini telah

digunakan oleh jutaan bahkan miliaran masyarakat dunia.

B. Saran

Sebaiknya jika pekerja media kedua ini lebih memerhatikan

dampak-dampak yang akan terjadi serta baik buruknya, jika meraka

menampilkan atau menyajikan sebuah berita atau informasi kepada

manusia / masyarkatnya. Media masa sebagai sarana penyampaian

informasi berita-berita hangat dan aktual, kepada manusia. Media masa

juga dapat membangun kontrol sosial yang ada di masyarakat.

12
DAFTAR PUSTAKA

Purwo Riski Darmanto Studi Media Online. Lampung Undergraduate. 2018.

Amin Munir Syamsul. Ilmu Dakwah. Jakarta : AMZAH.2009.

Romli M. Asep Syamsul. Jurnalistik online. Bandung : Nuansa Cendikia. 2014.

Aziz Ali Moh. Ilmu Dakwah. Jakarta : Kencana. 2004.

Ma’arif S Bambang. Komunikasi Dakwah: Paradigma Untuk Aksi, Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2010.

Aceng Abdullah, Jurnalistik Media Masa: PT. Remaja Rosdakarya, (2010).

Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana, 2004.

, Ilmu Dakwah, Jakarta, Kencana, 2009.

Bambang S. Ma’arif, Komunikasi Dakwah: Paradigma untuk Aksi, Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2010.

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Rajawali Pers, 2012., Dan
Strategi Komunikasi, Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

Tim Penyusum, Menggenggam Dunia dengan Internet, Yogyakarta: Andi Offset


dan Madcoms, 2010.

Jum’ah Amin Abdul Aziz, Fiqih Dakwah, penerjemah Abdus Salam Masykur,
Surakarta: Era Intermedia, 2005.

Wahidin Saputra, Ilmu Dakwah, Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

Fathul Bahri an-Nabiry, Meniti Jalan Dakwah Bekal Perjuangan Para Dai,
Jakarta: Amzah, 2008.

Armawati Arbi, Psikologi Komunikasi Dan Tabligh, Jakarta: Amzah, 2012

Ya’qub, Hamzah, Publisistik Islam; Teknik Da’wah Dan Leadership, Bandung:


C.V. Diponegoro, 1981, Cet. Ke-2.

Apriadi Tamburaka, Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa,


Jakarta Rajawali Per,2013.

13
14

Anda mungkin juga menyukai