Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIK EKSPOR DAN IMPOR

Kelompok 6

1. Gizcella Gabrya Jullya Nata (20061102152)

2. Apriliani Maabuat (20061102141)

3. Diva Stevani Trivita Rorong (20061102148)

4. Karin Korali Syalom Limpele (20061102164)

5. Meylia Tesalonika Walukow Sumual (20061102173)

6. Dewi Ariska Reosunaung (20061102147)

7. Fandayanti suleman (19061102118)

8. Siti Nur hasana tuna (19061102120)

Dosen Pengajar: Rotinsulu Jopie Jorie Se,

M.Si
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta
karuniaNya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “Praktik Ekspor
dan Impor ” dengan tepat pada waktunya. Kami menyampaikan terima kasih kepada Mner
Rotinsulu Jopie Jorie Se, M.Si selaku dosen mata kuliah Bisnis Internasional yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman, kami menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dan jauh dari apa yang
kami harapkan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun
sangat dibutuhkan demi penyempurnaan dan perbaikan di masa yang akan datang. Semoga
makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya, kami juga sangat berharap
makalah ini akan berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan kita semua mengenai
Praktik Ekspor dan Impor . Sebelumnya kami memohon maaf apabila terdapat kata-kata yang
kurang berkenan.
BAB I

PENDAHULUA

LATAR BELAKANG

Pelaksanaan pembangunan nasional telah menghasilkan perkembangan yang pesat


dalam kehidupan nasional, khususnya dibidang perekonomian, termasuk bentuk-bentuk dan
praktik penyelenggaraan kegiatan perdagangan internasional. Untuk lebih dapat menciptakan
kepastian hukum dan kemudahan administrasi berkaitan dengan aspek Kepabeanan bagi
bentukbentuk dan praktik penyelenggaraan kegiatan perdagangan internasional yang terus
berkembang maka pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan Undang-Undang Nomor
10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan yang sekarang diubah melalui Undang-Undang No 17
Tahun 2006 tentang Kepabeanan. Untuk mewujudkan peraturan perundang-undangan yang
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang didalamnya terkandung asas
keadilan, menjunjung tinggi hak setiap anggota masyarakat dan menempatkan Kewajiban
Pabean sebagai kewajiban kenegaraan yang mencerminkan peran serta anggota masyarakat
dalam menghimpun dana melalui pembayaran bea masuk dan pajak dalam rangka impor
lainnya, maka peraturan perundangundangan Kepabeanan ini sebagai bagian dari hukum
fiskal yang menjamin perlindungan kepentingan masyarakat, kelancaran arus barang, orang
dan dokumen, penerimaan bea masuk yang optimal dan dapat menciptakan iklim usaha yang
lebih mendorong laju pembangunan nasional.

Kegiatan ekspor impor merupakan faktor penentu dalam menentukan roda


perekonomian di negara Indonesia. Di negara berkembang keseluruhan jumlah biaya
mencapai 10-15% dari Gross Domestic Product atau produk domestik bruto. Seperti halnya
penelitian yang pernah dilakukan di negara Kirgistan, dimana untuk biaya transportasi adalah
mencapai mencapai 13 % dari nilai perdagangan ekspor dan 10% dari perdagangan impor.
Saat ini, perkembangan perekonomian dunia dalam era perdagangan internasional dapat
dikatakan tanpa batas, menyebabkan arus lalu lintas barang, penumpang dan dokumen
meningkat tajam. Pergerakan barang dagangan/industri dapat terjadi dari satu negara ke
negara lain dalam daerah regional yang sama maupun antar benua. Kegiatan ekspor impor
didasari oleh kondisi bahwa tidak ada suatu negara yang benar-benar mandiri, hal ini
dikarenakan antara satu negara dengan negara yang lain saling membutuhkan. Indonesia
sebagai negara yang memiliki ribuan kepulauan dengan konsep wawasan nusantara juga
memiliki batasan dengan negara lainnya.
TUJUAN PENULISAN
1. Menjelaskan tentang Ekspor dan Impor
2. Menjelaskan Tujuan dan Manfaat Ekspor dan Impor
3. Contoh-contoh Ekspor dan Impor di Indonesia
BAB II

PEMBAHASA

 Pengertian Ekspor
Suatu aktivitas mengeluarkan barang dari daerah pabean disebut ekspor. Apa itu daerah
pabean? Secara sederhana, daerah pabean merupakan suatu daerah milik Republik Indonesia
yang terdiri atas wilayah perairan, darat, dan udara di dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

Sistem perdagangan dengan cara mengeluarkan barang-barang dari dalam negeri ke luar
negeri dengan memenuhi ketentuan yang berlaku juga dapat disebut sebagai kegiatan ekspor.
Sebagai salah satu sektor perekonomian, kegiatan ekspor menduduki peranan yang cukup
penting melalui perluasan pasar beberapa negara.

Dapat disimpulkan bahwa ekspor merupakan kegiatan atau aktivitas mengeluarkan produk
dan barang dari dalam negeri ke luar negeri dengan mengikuti standar peraturan beserta
ketentuan yang berlaku. Kegiatan ekspor umumnya dilakukan oleh suatu negara yang mampu
menghasilkan produk barang dalam jumlah besar dan jumlah tersebut sudah terpenuhi di
dalam negeri.

Apa yang dimaksud dengan eksportir? Secara umum, eksportir merupakan kegiatan badan
hukum atau perseorangan yang melakukan kegiatan ekspor. Kegiatan ekspor yang dilakukan
dalam skala besar akan melibatkan Bea Cukai sebagai pengawas lalu lintas suatu negara.

Setiap barang yang akan diekspor memiliki ketentuannya sendiri tergantung dari jenis barang
tersebut. Tidak semua individu atau masyarakat mampu melakukan kegiatan ekspor karena
ada beberapa prosedur yang harus diikuti.

Jika dibandingkan dengan kegiatan impor, maka kegiatan ekspor jauh lebih mudah untuk
dilakukan. Karena kegiatan impor memiliki banyak peraturan yang harus dipatuhi, khususnya
dalam hal pajak. Dalam kegiatan ekpor, hanya ada beberapa produk yang dikenakan pajak
ekspor, yakni ekspor rotan, kayu, dan crude palm oil.
Kegiatan ekspor mampu menciptakan permintaan efektif baru yang membuat barang-barang
di pasar dalam negeri mencari inovasi untuk menaikkan produktivitas. Kemudian kegiatan
ekspor dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memperluas pasar di seberang lautan
bagi barang-barang tertentu.

Ada dua cara yang bisa dilakukan dalam kegiatan ekspor, yakni ekspor biasa dan ekspor
tanpa L/C. Apa perbedaan di antara keduanya? Perbedaan di antara keduanya terletak pada
penggunaan letter of credit sebagai alat pembayaran.

Kegiatan ekspor biasa akan melakukan penjualan ke luar negeri dengan segala ketentuan
yang berlaku. Kemudian kegiatan ekspor biasa ditujukan ke pembeli menggunakan L/C.
Sedangkan kegiatan ekspor tanpa L/C dapat dilakukan jika departemen perdagangan telah
mengeluarkan izin khusus.

 Tujuan dan Manfaat Ekspor

1. Mengendalikan Harga Produk


Sebuah negara yang melakukan kegiatan ekspor mampu memanfaatkan over kapasitas pada
suatu produk. Dengan begitu, negara tersebut dinilai mampu mengendalikan harga produk
ekspor yang terjadi di negaranya.

2. Menumbuhkan Industri Dalam Negeri

Suatu aktivitas atau kegiatan perdagangan dalam ruang lingkup internasional yang dilakukan
untuk memberikan rangsangan atas permintaan dari dalam negeri disebut ekspor. Aktivitas
ekspor juga dapat diartikan sebagai kegiatan perdagangan yang melibatkan pasar
internasional.

Kegiatan ekspor suatu negara akan melahirkan industri-industri lain yang jauh lebih besar.
Permintaan ekspor yang meningkat pada suatu produk akan berdampak langsung pada
perkembangan industri dalam suatu negara.
Dengan begitu, kegiatan ekspor akan menghasilkan iklim usaha yang lebih kondusif.
Kemudian negara tersebut akan membiasakan dirinya untuk bersaing dengan persaingan yang
ketat dalam perdagangan internasional.

3. Menambah Devisa Negara

Nilai kekayaan yang dimiliki oleh suatu negara dalam bentuk mata uang asing disebut devisa.
Untuk perkembangan ekonomi suatu negara, aktivitas atau kegiatan ekspor akan memberikan
dampak yang positif.

Adanya kegiatan ekspor bermanfaat untuk membuka peluang pasar baru di luar negeri.
Peluang tersebut akan menumbuhkan perluasan pasar domestik, investasi, dan devisa pada
suatu negara.

4. Memperbanyak Lapangan Kerja

Kegiatan ekspor secara tidak langsung akan menghadirkan lapangan pekerjaan baru. Dengan
begitu, kegiatan ekspor juga turut menekan angka pengangguran. Selain itu, pertumbuhan
ekspor di Indonesia akan memunculkan lapangan pekerjaan yang menyebabkan penurunan
angka kemiskinan.

 Pengertian Impor
Apa yang dimaksud dengan kegiatan impor? Suatu aktivitas atau kegiatan memasarkan
produk barang dari daerah pabean atau membeli suatu produk barang dari negara lain untuk
memenuhi kebutuhan dasar dalam negeri disebut impor. Perdagangan yang dilakukan dengan
cara memasukkan barang dari luar negeri ke dalam daerah pabean Indonesia dan mematuhi
ketentuan peraturan perundang-undangan disebut transaksi impor.

Kegiatan memasukkan barang dari suatu negara ke dalam wilayah pabean negara lain juga
dapat diartikan sebagai kegiatan impor. Kegiatan impor yang melibatkan dua negara diwakili
oleh kepentingan antar dua negara tersebut.
Proses pendampingan oleh bea cukai diperlukan saat kegiatan pengiriman barang impor
dilakukan dengan skala yang besar. Secara sederhana, pemerintah akan menerapkan tarif
pajak atas setiap produk ke masing-masing importirnya.

Tarif pajak tersebut membuat produk barang impor memiliki harga relatif mahal karena ada
beban pajak yang harus dibayarkan konsumen. Jika dibandingkan dengan produk lokal, maka
barang impor memiliki harga yang cenderung lebih mahal.

 Tujuan dan Manfaat Impor

Memenuhi kebutuhan dalam negeri menjadi tujuan utama kegiatan impor dilakukan.
Kegiatan ekspor dan impor sendiri merupakan bentuk komunikasi atau kerja sama pada tiap
negara.

Selain memenuhi kebutuhan dalam negeri, tujuan dilakukannya kegiatan impor ialah
meningkatkan neraca pembayaran dan mengurangi adanya keluar devisa pada negara lain.
Kemudian kegiatan impor bermanfaat untuk meningkatkan potensi pada suatu negara.

Kegiatan impor bermanfaat untuk memperoleh barang dan jasa yang tidak bisa dihasilkan
oleh suatu negara karena faktor geografis dan sebagainya. Selain itu, kegiatan impor
bermanfaat untuk memperoleh bahan baku dan teknologi modern. Secara tidak langsung,
kegiatan impor akan mendukung stabilitas negara.

Berdasarkan penjabaran di atas, dapat disimpulkan tiga poin tujuan kegiatan impor.

 Memenuhi kebutuhan dalam negeri


 Memperkuat posisi neraca pembayaran.
 Mengurangi keluarnya devisa ke luar negeri.
 Contoh Ekspor dan Impor Indonesia
 lemak dan dan minyak hewan/nabati masih menjadi komoditas andalan ekspor
Indonesia ke Ukraina dengan nilai US$ 20,5 juta. Kemudian ada kertas/karton (US$ 1,4 juta)
dan alas kaki (US$ 1,1 juta).

 Indonesia juga banyak mengimpor ingot besi dan baja dari Ukraina dengan nilai
US$25,19 juta. Kemudian, impor besi kasar, besi cor, dan besi beton senilai US$22,41
juta pada 2021. Nilai impor gandum-ganduman lainnya sebesar US$17,28 juta.
Sementara, impor jagung dari Ukraina tercatat sebesar US$9,81 juta
 ekspor berbagai komoditas andalan Indonesia ke Malaysia seperti batubara, CPO, tembaga,
besi dan
 baja, serta berbagai produk kimia,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional
Kementerian Perdagangan, Didi Sumedi.
 Ekspor Indonesia ke Malaysia : minyak mentah, besi baja, minyak nabati, kopi, kayu, batu
bara, pupuk urea dan sayuran. - Import Indonesia dari Malaysia : mesin industri, bahan kimia
dan benang sintetis.
 Produk ekspor utama Indonesia ke Korea Selatan di antaranya batu bara, produk besi baja
lembaran, pakaian jadi, kayu lapis, serta karet alam. Sementara impor Indonesia dari Korea
Selatan di antaranya sirkuit terpadu elektronik dan bagiannya, karet sintetis, kain
rajutan, produk baja, serta peralatan laboraturium
 Produk/komoditas ekspor utama Indonesia ke China di antaranya nikel, batu bara, lignite,
minyak nabati, dan baja. Sementara impor Indonesia dari China di antaranya suku cadang alat
transmisi, vaksin, produk dan suku cadang elektronik, bawang putih, serta produk besi baja.

 Berdasarkan data Trademap, barang yang paling banyak


diimpor Indonesia dari Jepang berupa mesin, peralatan mekanik, reaktor nuklir, dan
boiler senilai US$ 2,66 miliar. Jumlah itu setara dengan 24,9% dari total impor
Indonesia ke Jepang
DAFTAR PUSTAKA

https://kumparan.com/kabar-harian/contoh-produk-impor-di-indonesia-
untuk- memenuhi-kebutuhan-sehari-hari-1wRWuQPCq5U/full

https://www.paper.id/blog/bisnis/ug-ekspor-impor-part-1-introduction/

Anda mungkin juga menyukai