1
Konsep Umum Kepabeanan
Latar Belakang Perdagangan Internasional
Organisasi ataupun dalam wujud forum bisa dipastikan memiliki banyak peran penting di dalam
perkembangan dunia bisnis berskala internasional. Maka dari itu, ada beberapa aspek organisasi
yang dapat membantu di dunia perdagangan internasional hingga memberi peran penting paling
tepat kepada semua pebisnis berskala internasional.
Organisasi Perdagangan Dunia Internasional dan Perannya dalam dunia ekonomi pastinya ada
beberapa organisasi yang dirancang secara khusus untuk menangani beberapa perdagangan
internasional. Dari situlah ada beberapa bahan yang menjadi wadah tertentu untuk bisa
mencermati bagaimana aktivitas perdagangan dunia, bahkan ada beberapa organisasi yang mana
mampu memberi ruang lingkup perdagangan internasional diantaranya seperti berikut ini :
Pertama ada satu organisasi perdagangan dunia internasional yakni WTO atau World Trade
Organization. Adapun sejarah pembentukannya dari tanggal 1 Januari 1995 yang mana dibentuk
sebagai ganti dari GATT. WTO sendiri menjadi satu subjek hukum hingga adanya status resmi
bagi para anggotanya.
Peran penting WTO ini diantaranya mampu mengawasi segala macam praktek perdagangan
internasional secara regional dan meninjau kebijakan perdagangan negara beserta anggotanya.
Tidak hanya itu, WTO ini juga mampu memberi persetujuan dalam bentuk perputaran barang
dan jasa baik di ruang lingkup kersajama multilateral hingga plurirateral.
2. APEC
Berikutnya ada APEC yang mana menjadi salah satu organisasi yang mana fokus kerjanya
adalah kerjasama ekonomi di Asia Pasifik. APEC ini lebih menekankan komitmen dan juga
sukarela dari semua anggotanya. Ditambah lagi APEC ini memiliki tujuan untuk memberi
kekuatan dan mengukuhkan pertumbuhan sampai perkembangan ekonomi. Sampai akhirnya ada
perbaikan komunikasi hingga interaksi antar negara di kawasan Asia Pasifik.
3. OPEC
Masih ada satu organisasi perdagangan internasional yang mana memberi manfaat untuk
kegiatan ekspor minyak. OPEC ini memang memiliki kekuasaan kuat dalam memberi regulasi
dalam perdagangan minyak di dunia. Selain itu, OPEC juga memiliki manfaat dan fungsi yakni
menerapkan banyak kebijakan untuk memproteksi negara anggota dan menjamin kenyamanan
bagi semua anggotanya.
4. NAFTA
Menjadi salah satu akses penting dalam mendapatkan kesepakatan dalam perjanjian perdagangan
bebas. NAFTA secara resmi memiliki kekuasaan dalam menaungi negara di bagian Amerika
Utara, dan juga memberi banyak sarana yang meliputi dari hubungan perniagaan, kegiatan
budaya, komunikasi, dan paspor sampai visa. Markas dari NAFTA ini berada di Washington DC,
Ottawa, dan juga di daerah Mexico City.
Standar dari sebuah forum bisnis internasional ternyata memberi banyak manfaat di dalam dunia
bisnis. Maka dari itu, beberapa negara yang ikut dalam organisasi akan mendapatkan
perlindungan serta mampu melakukan berbagai macam transaksi dengan tujuan mendapatkan
manfaat besar di semua aspek bisnis online. Adanya organisasi tersebut selalu membuahkan
fasilitas terbaik yang kemudian sanggup memberi sarana paling tepat kepada semua pebisnis
agen judi online berskala kecil sampai besar.
1. kepabeanan;
2. daerah pabean;
3. kawasan pabean;
4. kantor pabean;
5. pos pengawasan pabean;
6. kawasan berikat;
7. kawasan bebas;
8. impor untuk dipakai;
9. impor sementara.
Kepabeanan
Kepabeanan adalah segala suatu yang berhubungan dengan pelayanan dan pengawasan terhadap
kelancaran lalu lintas barang masuk dan barang keluar dari daerah serta pemungutan bea masuk
dan bea keluar.
Berdasarkan definisi tersebut, maka kegiatan utama aparat pabean meliputi:
1.1. pelayanan;
1.2. pengawasan;
1.3. pemungutan bea atas barang keluar/ekspor (bk) dan barang masuk (bea masuk).
Pengawasan terhadap barang ekspor dan impor dilaksanakan, karena menyangkut aspek
keamanan nasional, perekonomian, lingkungan hidup (hankamnas) dan lain-lain.
Pemungutan bea keluar (bk) dan bea masuk (bm) menjadi sangat penting, karena merupakan
salah satu sumber utama penerimaan negara.
Berdasarkan azas domisili, maka setiap barang impor untuk dipakai wajib dibayar pajaknya.
Daerah pabean
Daerah pabean adalah wilayah negara republik indonesia meliputi: daratan, lautan, perairan,
udara, zona ekonomi eksklusif dan landasan kontinen yang terdapat kegiatan tertentu. untuk laut:
hal ini sesuai dengan konvensi hukum laut int’l (the united nation convention on the law of the
sea (unclos) yang telah diratifikasi dengan undang-undang nomor 17 tahun 1985 tentang
pengesahan unclos 1982.
Kawasan pabean
Kawasan pabean adalah area pelabuhan, baik pelabuhan laut maupun pelabuhan udara atau
tempat lain yang ditetapkan untuk lalu lintas barang dan penyelesaian formalitas barang ekspor
serta barang impor dilaksanakan. pemuatan barang ekspor ke kapal maupun pembongkaran
barang impor dari kapal harus dilaksanakan di kawasan pabean. barang impor yang terhutang bea
masuk menjadi objek pengawasan aparat pabean. fungsi utama kawasan pabean adalah tempat
untuk:
Kantor pabean
Kantor pabean adalah kantor dalam lingkungan ditjen bea dan cukai tempat dipenuhinya
kewajiban pabean. kantor pabean dilingkungan ditjen bea dan cukai meliputi:
Pos pengawasan pabean adalah tempat yang digunakan oleh aparat pabean untuk melaksanakan
fungsi pengawasan terhadap lalu lintas barang ekspor dan barang impor, agar sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. di tempat ini tidak dilaksanakan pemenuhan kewajiban paban.
Kawasan berikat
Kawasan berikat adalah tempat penimbunan barang impor untuk diolah atau digabungkan dan
hasilnya berupa barang jadi terutama untuk di ekspor. kawasan berikat merupakan salah satu
tempat penimbunan berikat (tpb). barang impor yang ditimbun di kawasan berikat mendapat
fasilitas penangguhan pembayaran bea masuk (bm). di kawasan ini terdapat kegiatan
memproduksi barang khusus untuk ekspor.
Kawasan bebas
Kawasan bebas adalah merupakan kawasan khusus yang ditetapkan pemerintah untuk mengolah
barang impor menjadi barang ekspor yang mendapat fasilitas pembebasan bea masuk. tujuan
pembentukan kawasan ini untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah tertentu.
perbedaan khusus antara kawasan berikat dengan kawasan bebas adalah:
- di kawasan berikat tidak boleh ada rumah tinggal, sedangkan di kawasan bebas ada
perumahan (rumah tinggal) untuk mendukung kegiatan produksi.
Persamaan antara kawasan berikat dengan kawasan bebas sbb.:
- di kedua kawasan tersebut terdapat kegiatan memproduksi barang ekspor dari bahan baku
impor yang mendapat kemudahan pelayanan dan fasilitas fiskal;
Impor untuk dipakai adalah barang impor untuk dimiliki, dikuasai atau digunakan oleh orang lain
yang berada di dalam daerah pabean. alternatif penyelesaian barang impor untuk pakai sbb.:
- Importir telah menyerahkan dokumen pemberitahuan pabean (pib) dan membayar bea
masuk; atau
- Importir telah menyerahkan dokumen pemberitahuan pabean (pib) dan jaminan;
- mportir telah menyerahkan dokumen pelengkap pabean impor dan jaminan;
Impor sementara
Impor sementara adalah memasukan barang impor ke dalam daerah pabean indonesia untuk
sementara waktu dan selanjutnya akan di ekspor kembali. jangka waktu impor sementara sesuai
ketentuan kepabeanan paling lama 3 (tiga) tahun. impor sementara dapat diberikan dengan
jaminan.
1. kewajiban pabean
Prinsip kepabeanan, setiap barang yang dimasukkan ke daerah pabean diperlakukan sebagai
barang impor. setiap orang yang terkait dengan barang impor harus memenuhi kewajiban
pabean.
Kewajiban pabean adalah semua kegiatan di bidang kepabeanan yang wajib dilakukan untuk
memenuhi ketentuan yang ditetapkan atas barang impor atau ekspor. ada dua kegiatan dalam
pemenuhan kewajiban pabean, yaitu:
1. Menyerahkan Pemberitahuan Pabean;
2. Melunasi Pungutan Impor
3. Pembayaran Bea Masuk (bm)
4. Penagihan Utang Bea Masuk
5. Jaminan
6. Tanggung Jawab Bea Masuk
7. Tanggung Jawab Pengangkut
8. Tanggung Jawab Pengusaha TPS
9. Tanggung Jawab Importer
10. Tanggung Jawab PPJK
11. Tanggung Jawab orang yang menguasai barang impor
Pemberitahuan Pabean adalah pernyataan yang dibuat oleh orang untuk melaksanakan kewajiban
pabean dalam bentuk dan syarat yang telah ditetapkan.
Dokumen Pelengkap Pabean adalah semua dokumen yang digunakan sebagai pelengkap
pemberitahuan pabean, seperti invoice, bill of lading (b/l), airway bill (awb), packing list (p/l)
dan polis asuransi.
Pemberitahuan Pabean dapat diisi dan diajukan kepada kpu bc secara elektronik (edi) dan
manual. eksportir dapat menguasakannya kepada pengusaha pengurusan jasa kepabeanan (ppjk).
Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) adalah badan usaha yang melakukan kegiatan
pengurusan upemenuhan kewajiban pabean untuk dan atas nama pemilik barang.
Pengurusan emberitahuan sarana pengangkut ke dalam daerah pabean indonesia dilakukan oleh
pengangkut.
Yang dimaksud dengan “pengangkut” adalah orang atau kuasanya atau pihak yang bertanggung
jawab atas pengoperasian sarana pengangkut yang mengangkut barang atau orang.
Bea Masuk ditetapkan berdasarkan tarif bea masuk terhadap harga barang impor (cif). jika
keputusan pejabat pabean menetapkan bea masuk lebih tinggi dari yang diberitahukan, maka
kekurangan pembayaran akan ditagih. bila pelunasannya setelah tanggal jatuh tempo, maka
jumlah yang harus dibayar: kekurangan + denda administrasi sebesar 2% per bulan.
Jaminan adalah suatu pernyataan (perjanjian) untuk memenuhi kewajiban, karena tidak dipenuhi
persyaratan yang telah ditentukan. jaminan kepabeanan diserahkan kepada pihak pabean untuk
mengeluarkan barang impor dari kawasan pabean yang masih terutang bea masuk dan mendapat
kemudahan tertentu.
Jaminan yang dapat digunakan berkali-kali, antara lain jaminan tetap yang dikurangi sekali ada
pelunasan.
4) Jaminan lainnya, merupakan jaminan dari lembaga pembiayaan ekspor (indonesia exim
bank), jaminan perusahaan (corporate guarantee), jaminan induk perusahaan (holding
company guarantee), jaminan asosiasi, jaminan instansi pemerintah dan lain-lain.
Setiap barang impor yang masuk ke daerah pabean indonesia wajib membayar bea masuk dan
pdri. kewajiban tersebut harus diselesaikan pada saat mendaftarkan pemberitahuan pabean di
kantor pabean di pelabuhan bongkar. importir, perusahaan pengangkutan dan perusahaan tps
merupakan pihak yang bertanggung jawab terhadap barang impor.
Sarana pengangkut yang mengangkut barang impor wajib bertanggung jawab terhadap:
a. bea masuk dan pdri yang terutang atas barang tersebut;
b. kebenaran pemberitahuan pabean (inward manifest).
Pengusaha tps wajib bertanggung jawab terhadap barang impor yang ditimbun di tpsnya
khususnya untuk importir yang tidak bertanggung jawab. pengusaha tps akan terbebas dari
kewajiban tersebut, kalau barang impor musnah tanpa disengaja.
Importir wajib bertanggung jawab terhadap bea masuk dan pdri barang yang di impornya.
kewajiban tersebut termasuk sanksi administrasi harus dibayar kepada negara terhitung sejak
pemberitahuan pabean didaftarkan di kantor pabean di pelabuhan bongkar.
Importir dapat menunjuk (memberi kuasa) kepada pengusaha pengurusan jasa kepabeanan (ppjk)
untuk mengurus pengeluaran barang impor dari kawasan pabean. ppjk wajib bertanggung jawab
terhadap pembayaran bea masuk dan pdri atas barang impor yang diurusnya. jika importir atau
pemiliknya tidak bertanggung jawab.
Pihak yang menguasai barang impor ditempat kedatangan sarana pengangkut wajib bertanggung
jawab terhadap pembayaran bea masuk dan pdri barang tersebut.
Tempat kedatangan sarana pengangkut adalah pelabuhan laut, pelabuhan udara dan tempat
tertentu yang ditetapkan pemerintah sebagai lintas batas (entry point) di daerah perbatasan.
Kantor pabean menetapkan tempat penimbunan barang dibawah pengawasan pabean. tempat
penimbunan tersebut meliputi:
Tempat untuk menimbun barang menunggu dimuat ke kapal atau dikeluarkan dari kawasan
pabean. berdasarkan waktu penimbunan, tps barang ekspor/impor dibagi dua:
1. Paling lama 30 (tiga puluh) hari untuk tps yang berada di arena pelabuhan;
2. Paling lama 60 (enam puluh) hari untuk tps yang berada diluar arena pelabuhan.
Bila penimbunan barang ekspor dan impor di TPS melebihi batas waktu yang ditentukan, barang
tersebut harus dipindahkan ke tempat penimbunan pabean (TPP) dan dinyatakan sebagai barang
yang tidak dikuasai. biaya pemindahan barang dari TPS ke TPP menjadi tanggung jawab pemilik
barang.
Tempat penimbunan berikat (TPB) adalah bangunan/tempat /kawasan yang memenuhi
persyaratan untuk menimbun barang dan mendapatkan penangguhan bea masuk. tujuan didirikan
tempat penimbunan berikat sbb.:
- Menimbun barang impor untuk dipakai, dikeluarkan ke tempat berikat lainnya atau di
ekspor;
- Menimbun barang impor untuk diolah atau digabungkan sebelum di ekspor atau di impor
untuk di pakai;
- Menimbun barang impor dengan atau tanpa digabungkan dengan barang dari dalam
daerah pabean, guna dipamerkan;
- Menimbun, menyediakan untuk dijual dan menjual barang impor kepada orang tertentu;
- Menimbun barang impor, guna dilelang sebelum di ekspor atau di impor untuk dipakai;
- Menimbun barang asal daerah pabean, guna dilelang sebelum di ekspor atau dimasukkan
kembali ke dalam daerah pabean;
- Menimbun barang impor guna didaur ulang sebelum di ekspor atau di impor untuk di
pakai.
Manfaat tempat penimbunan berikat adalah untuk menjamin kelancaran arus barang impor atau
ekspor, guna meningkatkan produksi dalam negeri, pembangunan dan pengembangan ekonomi
nasional. manfaat bagi pelaku usaha adalah mereka dapat mengoptimalkan cash flow bagi
aktifitas perusahaan yang lebih produktif, sehingga pertumbungan industri dapat lebih
dipercepat. petugas pabean selalu hadir secara fisik untuk mengawasi setiap barang yang masuk
maupun keluar tpb. pengusaha tpb ikut bertanggung jawab atas pembayaran bm barang impor
yang berada di tpb.
A. Konsep Tarif
Tarif merupakan klasifikasi barang dan pembebanan bea masuk atau bea keluar. dalam defini
tersebut terdapat dua unsur, yaitu:
1. klasifikasi barang;
2. besarnya pembebanan bea masuk atau bea keluar yang dinyatakan dalam persentase (%) atau
dalam rupiah.
kedua muatan tersebut terdapat dalam harmonized commodity description and coding system
(hs). hs menjadi dasar menyusun dan menerbitkan buku tarif bea masuk indonesia (btbmi) yang
sekarang berubah menjadi buku tarif kepabeanan indonesia (BTKI).
Tarif bea masuk tertinggi 40% yang dapat diterapkan terhadap barang impor tertentu. disamping
itu, bea masuk tambahan dapat diterapkan terhadap barang impor dengan alasan khusus,
misalnya dapat mengancam perekonomian nasional.
Nilai pabean adalah nilai yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung bea masuk, bila
menggunakan tarif advalorum (presentase). metode nilai untuk menghitung bea masuk
mengadopsi dari agreement on implementation of article vii of gratt 1994.
4. Proceeds
Proceeds adalah nilai dari bagian pendapatan yang diperoleh pembeli atas penjualan
kembali, pemanfaatan atau pemakaian barang impor yang diserahkan langsung atau tidak
langsung kepada penjual. proceeds diterapkan untuk barang yang mempunyai posisi
tawar yang sangat tinggi.
5. Biaya transportasi barang impor yang dijual untuk di ekspor ke tempat impor di daerah
pabean.
Biaya transportasi (freight) adalah biaya transportasi barang impor ke tempat impor di
daerah pabean. biaya ini tercantum dalam dokumen transportasi seperti bill of lading (b/l)
atau awb.
7. Biaya asuransi
Biaya asuransi adalah biaya kontrak pengalihan risiko dari penanggung kepada
tertanggung dalam pengangkutan barang dari tempat ekspor di luar negeri ke tempat
impor di daerah pabean.
Metode vi diterapkan secara fleksibel sesuai rambu-rambu dalam penerapannya, dimana nilai
pabean tidak diperkenankan diterapkan berdasarkan:
1. Harga jual barang produksi dalam negeri;
2. Menentukan nilai yang lebih tinggi, jika ada dua alternatif nilai pembanding;
3. Harga barang di pasaran dalam negeri, negara pengekspor;
4. Biaya produksi selain nilai yang dihitung berdasarkan metode komputasi yang telah
ditentukan untuk barang identik atau serupa;
5. Harga barang yang di ekspor ke suatu negara selain ke daerah pabean;
6. Harga patokan;
7. Nilai yang ditetapkan dengan sewenang-wenang atau fiktif.
Metode i s/d vi harus diterapkan secara berurutan dan konsisten.
Untuk menghitung bea masuk sebelum penyerahan pemberitahuan pabean atau dalam waktu 30
hari sejak tanggal pemberitahuan pabean.
Bila terdapat kekurangan pembayaran bea masuk dan pdri, karena berbedaan hasil perhitungan
antara butir 1 dan 2, maka importir wajib melunasinya dalam waktu yang ditentukan. kecuali
importir mengajukan keberatan.
Dalam menerapkan sistem self assessment, ternyata importir salah memberitahukan nilai pabean
untuk menghitung bea masuk dan pdri, sehingga terdapat kekurangan pembayaran, maka
importir dikenakan denda. bila kekurangan pembayaran, karena kesalahan tarif, maka importir
tidak dikenakan denda. sebaliknya, bila pejabat bea dan cukai salah menerapkan tarif dan terjadi
kelebihan pembayaran bea masuk dan pdri, maka bea dan cukai wajib mengembalikan sebesar
kelebihan tersebut. koreksi terhadap penggunaan tarif dan perhitungan nilai pabean oleh petugas
bea dan cukai harus dilakukan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal pendaftaran
pemberitahuan pabean di kantor pabean.
Bila penetapan dirjen berbeda dengan penetapan pejabat bea dan cukai, maka dirjen
memberitahukan secara tertulis kepada importir untuk:
1. Melunasi kekurangan pembayaran bea masuk dan pdri;
2. Mengembalikan kelebihan pembayaran bea masuk.
Penetapan klasifikasi barang dan nilai pabean sebelum diajukan pemberitahuan pabean
Pre-entry clasification adalah penetapan klasifikasi barang oleh dirjen bea dan cukai terhadap
barang impor sebelum importir mengajukan pemberitahuan pabean.
Valuation ruling adalah penetapan nilai pabean oleh dirjen bea dan cukai yang dibuat
berdasarkan hasil audit kepabeanan terhadap importasi barang yang telah dan akan dilakukan
importir dalam waktu tertentu.
Fasilitas pelayanan kepabeanan bertujuan untuk memperlancar arus barang, orang dan dokumen
dalam tata laksana kepabeanan di bidang impor. jenis fasilitas pelayanan untuk kelancaran arus
barang meliputi:
Kategori barang yang mendapat fasilitas pembebasan atau keringanan bea masuk:
a. barang dan bahan untuk pembangunan industri dalam rangka penanaman modal;
b. mesn untuk pembangunan industri;
c. barang dan bahan untuk pembangunan dan pengembangan inudstri untuk jangka waktu
tertentu;
d. peralatan dan bahan yang digunakan untuk mencegah pencemaran lingkungan;
e. bibit dan benih untuk pembangunan industri pertanian, peternakan atau perikanan;
f. hasil laut yang ditangkap dengan sarana pengkapan yang telah mendapat izin;
g. barang yang mengalami kerusakan, penurunan mutu, kemusnahan atau penyusutan
volume atau berat, karena alamiah;
h. barang oleh pemerintah pusat atau pemda untuk umum;
i. barang untuk keperluan olah raga yang di impor oleh induk organisasi olah raga nasional;
j. barang untuk proyek pemerintah yang dibiayai dengan pinjaman atau hibah dari luar
negeri;
k. barang atau bahan untuk diolah, dirakit atau dipasang pada barang untuk eksp.
Fungsi utama aparat pabean mengawasi barang impor dan ekspor. fungsi pengawasan melekat
pada aparat pabean. aparat pabean memiliki wewenang meneliti, memeriksa dan menindak
semua yang terkait dengan barang impor dan ekspor yang tidak sesuai dengan ketentuan pabean.
tujuannya untuk mengamankan hak negara. aparat pabean bertugas mengawasi pemasukan
barang impor dan pengeluaran barang ekspor. imigrasi mengawasi keluar masuk orang dan
karantina mengawasi masuknya barang/orang yang tercemar penyakit berbahaya masuk ke
indonesia.
Barang tertentu adalah pengangkutan barang antar pulau yang rawan penyeludupan,
sehingga perlu diawasi aparat pabean. pemeriksaan barang impor dan ekspor dilakukan
setelah dokumen pemberitahuan pabean diserahkan ke kpu bc. aparat pabean berwenang
meminta importir, eksportir, pengangkut, pengusaha tps dan tpb menyerahkan barang untuk
diperiksa. bila tidak diserahkan, akan denda dalam jumlah tertentu. hasil pemeriksaan
membuktikan ada kesalahan, maka dikenakan denda dalam persentase tertentu terhadap
kekurangan pembayaran bea masuk atau bea keluar. aparat pabean juga berwenang meminta
dan memeriksa semua surat-menyurat mengenai barang impor dan barang ekspor.
Aparat pabean tidak dapat menjalankan kewenangan audit kepabeanan dikenai sanksi
administrasi berupa denda dengan nilai tertentu.
5. Pemeriksaan bangunan
Semua barang yang belum selesai kewajiban pabeannya harus berada dalam pengawasan
aparat pabean. barang tersebut ditimbun di tps dan tpb atau ditempat lain yang diizinkan oleh
pejabat pabean dan dalam pengawasan pabean. aparat pabean berwenang memeriksa
bangunan tempat barang ditimbun. kewenangan memeriksa bangunan dikecualikan untuk
rumah tinggal. memeriksa bangunan dan barang dalam pengawasan pabean tidak perlu surat
perintah. kecuali untuk bangunan dan barang yang tidak dalam pengawasan pabean yang
diduga ada pelanggaran memerlukan surat perintah dari dirjen bea dan cukai. pengejaran
terhadap orang/barang/sarana pengangkut yang akan mememasuki bangunan atau tempat
yang dituju tidak memerlukan surat perintah. pengelola bangunan atau tempat tersebut tidak
berhak menghalangi aparat pabean untuk memeriksa bangunan dan barang tersebut.
6. Pemeriksaan sarana pengangkut
Aparat pabean berwenang memeriksa sarana pengangkut. tujuannya untuk menjamin hak
negara dan mematuhi ketentuan pabean serta ketentuan lain yang pelaksanaannya dilakukan
oleh aparat pabean. misalnya barang lartas.
Pemberhentian dan pemeriksaan sarana pengangkut dapat dilakukan di jalan raya, di tengah
laut dan di perairan pelabuhan yang dicurigai mengangkut barang seludupan. kegiatan ini
harus dilaksanakan secara selektif berdasarkan pengamatan dan informasi yang diterima.
Pemeriksaan dikecualikan terhadap sarana pengangkut yang telah disegel penegak hukum
lain, misalnya kepolisian, kejaksaan, dinas perhubungan dan lain-lain. kalau aparat pabean
berkepentingan memeriksa sarana pengangkut tersebut harus berkoordinasi dengan instansi
terkait.
Sarana pengangkut yang membongkar barang impor dan telah mendapat izin dari bea dan
cukai, aparat pebean berwenang menghentikan pembongkaran barang, karena melanggar
ketentuan baru yang melarang impor barang tersebut. misalnya melarang impor daging sapi
dari india, karena mengandung penyakit berbahaya.
Cara menghentikan sarana pengangkut dapat menggunakan isyarat berupa tanda-tanda yang
lazim dipakai, seperti menggunakan tangan, lampu, bunyi kelakson, radio dan sebagainya.
pejabat bea dan cukai berwenang membawa sarana pengangkut ke kantor pabean atau tempat
lain yang ditentukan untuk mencegah kesewenangan aparat pabean. petugas sarana
pengangkut harus dapat menunjukan dokumen yang diminta oleh aparat pabean.
7. Pemeriksaan badan
Dalam pelaksanaan pengawasan, pejabat bea dan cukai berwenang memeriksa badan setiap
orang yang dicurigai membawa atau menyembunyikan barang dalam badan atau pakaian
yang di pakainya.
Orang yang diperiksa wajib memenuhi permintaan pejabat bea dan cukai untuk menuju
tempat pemeriksaan. pemeriksaan badan dilakukan sesuai dengan norma kesusilaan,
kesopanan dan ditempat tertutup. wanita diperiksa oleh petugas wanita.
8. Kewenangan direktur jenderal bea dan cukai
Dirjen bea dan cukai diberikan kewenangan khusus mengenai penetapan tagihan kekurangan
bea masuk atau denda adm. kewenangan tersebut meliputi:
a. Membetulkan surat penetapan tagihan kekurangan pembayaran bea masuk yang dalam
penerbitannya terdapat kesalahan tulis, kesalahan hitung dan/atau kekeliruan dalam
penerapan ketentuan undang-undang;
b. Mengurangi atau menghapus sanksi adm berupa denda dikenakan kepada orang yang
terkena sanksi, karena kekhilafan atau bukan kesalahannya.
Salah satu fungsi utama aparat pabean adalah memberikan perlindungan kepada masyarakat dari
barang-barang yang dapat merusak kehidupan, baik fisik maupun mental.
Pengendalian barang impor atau ekspor hasil pelanggaran hak atas kekayaan intelektual
(haki)
D. Barang yang dinyatakan tidak dikuasai, dikuasai negara dan barang yang menjadi
milik negara.
Barang impor yang masih terutang ke negara harus dibawah pengawasan pabean. perlakuan
terhadap barang impor yang tidak memenuhi ketentuan diklasifikasikan dalam 3 (tiga) jenis,
yaitu:
Barang yang dinyatakan tidak dikuasai adalah barang yang ditempatkan dalam suatu tempat
penimbunan diambil alih oleh aparat pabean, karena ada ketentuan penimbunan tidak
dipenuhi importir. barang impor atau barang ekspor tersebut masih tetap milik importir atau
eksportir.
Pernyataan barang dinyatakan tidak dikuasai bertujuan untuk mencegah terjadinya kongesti.
kongesti dapat menyebabkan sewa gudang meningkat dan ekonomi biaya tinggi.
Kongesti adalah kelancaran arus barang dari dan ke pelabuhan terhambat. kongesti
menyebabkan sewa gudang meningkat, timbulnya kerusakan, kehilangan barang impor atau
ekspor yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi.
b. Barang yang tidak dikeluarkan dari tempat penimbunan berikat (tpb) yang telah dicabut
izinnya dalam waktu 30 hari;
Semua barang ekspor/impor yang telah dinyatakan sebagai barang yang tidak dikuasai
dipindahkan ke tempat penimbunan pabean (tpp) dan dipungut sewa gudang. aparat pabean
memberitahukan secara tertulis kepada pemilik barang ekspor/impor, bahwa barang akan di
lelang, jika tidak diselesaikan dalam waktu 60 hari sejak disimpan di tpp.
Barang yang tidak dikuasai yang berada di tempat penimbunan pabean dua hari sebelum tanggal
pelelangan, pemiliknya dapat:
di impor untuk dipakai setelah bea masuk dan biaya lainnya dilunasi;
di ekspor kembali setelah biaya yang terutang dilunasi;
dibatalkan ekspornya setelah biaya yang terutang dilunasi;
di ekspor setelah biaya yang terutang dilunasi;
dikeluarkan dengan tujuan tempat penimbunan berikat setelah biaya terutang dilunasi.
Barang impor/ekspor yang telah dinyatakan sebagai barang yang tidak dikuasai, bila ada barang:
busuk segera dimusnakan;
tidak tahan lama, berbahaya atau biaya pengurusannya mahal, barang dapat segera dilelang
dan pemiliknya diberitahu secara tertulis;
yang dilarang dinyatakan menjadi milik negara;
yang dibatasi dapat diselesaikan oleh pemiliknya dalam waktu 60 hari, terhitung sejak
disimpan di tempat penimbunan pabean.
Barang yang tidak dikuasai dilelang melalui lelang umum yang dilakukan oleh pejabat lelang
negara. harga terendah barang yang dilelang minimal sebesar bea masuk + pungutan impor
(PDRI) dan biaya lainnya.
Barang yang dikuasai negara adalah barang yang untuk sementara penguasaannya berada pada
negara sampai dapat ditetapkan status barang yang sebenarnya. perubahan status bertujuan agar
pejabat pabean dapat memproses barang tersebut secara administrasi sampai dapat dibuktikan,
bahwa terjadi kesalahan atau sama sekali tidak terjadi kesalahan.
Pemilik barang atau sarana pengangkut yang dinyatakan sebagai barang yang dikuasai negara
dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada menteri keuangan dalam waktu 30 hari, sejak
diterimanya permohonan keberatan untuk memberikan keputusan.
Barang menjadi milik negara adalah barang yang semula milik orang, karena terdapat
pelanggaran tertentu kepemilikannya beralih ke negara.
Barang menjadi milik negara merupakan kekayaan negara dan disimpan di tempat penimbunan
pabean. penggunaan barang yang menjadi milik negara ditetapkan oleh menteri keuangan.
2. Fasilitas kepabeanan meliputi pembebasan bea masuk, keringanan bea masuk, pengembalian
bea masuk dan penangguhan bea masuk.
3. Aparat pabean berwenang melakukan pengawasan atas barang impor dan ekspor.
pengawasan dilakukan untuk memastikan dipatuhinya ketentuan yang berlaku. wewenang
tersebut meliputi penelitian, pemeriksaan dan penindakan terhadap semua hal yang terkait
dengan barang impor atau ekspor untuk mengamankan hak-hak negara.
5. Dalam proses pengawasan barang impor dan ekspor, maka barang-barang yang tidak
memenuhi ketentuan pabean diperlakukan sebagai barang yang dinyatakan tidak dikuasai
negara, barang dikuasai negara dan barang menjadi milik negara.
Pengusaha pengangkutan adalah orang yang menyediakan jasa angkutan barang impor dan
ekspor dengan sarana pengangkutan, darat, laut dan udara.
Dengan sistem pemberitahuan self assessment importir dan eksportir membuat sendiri
pemberitahuan pabean, menghitung sendiri bea masuk dan membayar sendiri pungutan impor ke
kas negara melalui bank persepsi. untuk menjamin kepatuhan pelaku usaha pada peraturan yang
berlaku, maka perlu dilakukan audit kepabeanan.
Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan
data dan informasi meliputi keadaan harta, utang, modal, pendapatan dan biaya yang
menggambarkan jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa yang diikhtisarkan
dalam laporan keuangan.
Dari pembukuan dapat dihitung besarnya nilai transaksi impor dan ekspor. pembukuan harus
diselenggarakan berdasarkan standar akutansi keuangan. keharusan menyimpan dokumen selama
10 tahun sesuai dengan ketentuan kadaluwarsanya tuntutan pidana dibidang kepabeanan.
orang yang tidak menyelenggarakan pembukuan dikenakan denda dalam nilai rupiah tertentu.
orang yang telah melaksanakan pembukuan dengan tidak baik, sehingga aparat pabean sulit
melakukan pemeriksaan pembukuan, juga dikenakan denda dalam nilai rupiah tertentu.
B. Pengertian audit
Audit dalam arti luas adalah evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem, proses atau produk. audit
dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif dan tidak memihak yang disebut auditor.
tujuannya untuk melakukan verifikasi, bahwa subyek dari audit telah dilaksanakan sesuai dengan
standar, regulasi dan praktek yang telah disetujui dan diterima.
Audit kepabeanan dan cukai adalah kegiatan pemeriksaan laporan keuangan, buku, catatan dan
dokumen yang menjadi bukti dasar pembukuan, surat yang berkaitan dengan kegiatan di bidang
kepabeanan dan cukai, persediaan barang untuk pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang kepabeanan dan cukai.
C. Jenis-jenis audit
Audit investigatif
Kegiatan pemeriksaan dengan lingkup tertentu, periodenya tidak dibatasi, lebih spesifik pada
area-area pertanggung jawaban yang diduga mengandung inefisiensi atau indikasi penyalah-
gunaan wewenang. hasil audit berupa rekomendasi untuk ditindak-lanjuti bergantung pada
derajat penyimpangan wewenang yang ditemukan.
Audit ketaatan
Kegiatan pemeriksaan untuk menentukan apakah auditee telah mengikuti prosedur dan peraturan
yang telah ditetapkan. audit kepabeanan dan cukai merupakan jenis audit untuk tujuan tertentu
dan secara umum merupakan audit ketaatan untuk menguji kepatuhan terhadap pemenuhan
ketentuan perundangan di bidang kepabeanan dan cukai.
1. Wewenang audit
a. Pejabat bea dan cukai berwenang melakukan audit kepabeanan terhadap orang
perseorangan atau badan hukum yang bertindak sebagai:
1) importir;
2) eksportir;
3) pengusaha tps;
4) pengusaha tpb;
5) pengusaha pengurusan jasa kepabeanan;
6) pengusaha pengangkutan.
b. Untuk audit cukai, pejabat bea dan cukai berwenang mengaudit:
1) pengusaha pabrik;
2) pengusaha tempat penyimpanan;
3) importir barang kena cukai;
4) penyalur dan pengguna barang kena cukai yang mendapat fasilitas pembebasan cukai
sesuai undang-undang cukai.
2. Tujuan audit
Tujuan audit kepabeanan dan cukai adalah untuk menguji tingkat kepatuhan orang
perseorangan atau badan hukum terhadap pemenuhan ketentuan perundang-undangan.
3. Jenis audit
Audit kepabeanan dan audit cukai dibagi menjadi:
a. Audit umum
Audit yang memiliki ruang lingkup pemeriksaan secara lengkap dan menyeluruh
terhadap pemenuhan kewajiban kepabeanan dan atau cukai. pelaksanaan audit umum bisa
dilakukan secara terencana atausewaktu-waktu.
b. Audit khusus
Audit yang memiliki ruang lingkup pemeriksaan tertentu terhadap pemenuhan kewajiban
kepabeanan dan/atau cukai. contohnya audit dalam rangka keberatan atas penetapan
pejabat bc mengenai nilai pabean.
c. Audit investigasi
Audit dalam rangka membantu proses penyelidikan dalam hal terdapat dugaan tindak
pidana kepabeanan dan/atau cukai.
4. Tim audit
Audit kepabeanan dan audit cukai dilaksanakan oleh tim audit direktorat audit, kantor
wilayah atau kantor pelayanan utama bc. susunan tim audit terdiri dari:
a. Pengawas mutu audit (pma);
b. Pengendali teknis audit (pta);
c. Ketua auditor;
d. Seorang atau lebih auditor.
Untuk audit investigasi, susunan tim audit tersebut di atas ditambah satu atau lebih pejabat
bea dan cukai dari direktorat penindakan dan penyidikan (p2) atau bidang penindakan dan
penyidikan.
5. Surat tugas dan surat perintah
a. Surat tugas
Audit umum dan audit khusus dilaksanakan dengan surat tugas yang ditanda-tangani
direktur audit atau kepala kantor wilayah bc atau kepala kantor pelayanan utama. setiap
penerbitan surat tugas harus dilengkapi dengan kuesioner yang harus diisi oleh auditee.
fungsi kuesioner untuk menilai kinerja tim audit dan sistem audit.
b. Surat perintah
Audit investigasi dilaksanakan dengan surat perintah yang ditanda-tangani dirjen bc atau
kepala kantor wilayah bc atau kepala kantor pelayanan utama.
6. Periode audit
Periode audit umum ditetapkan selama dua tahun. tim audit dapat mengusulkan perpanjangan
waktu menjadi maksimal 10 tahun. kecuali audit terkait tarif dan nilai pabean, jika terdapat
indikasi pelanggaran.
F. Tatalaksana Audit
1. Perencanaan audit
a. Penyusunan DROA
Perencanaan audit merupakan langkah penting yang harus disiapkan, agar pekerjaan audit
dapat dilaksanakan dalam suatu periode berjalan dengan baik. Ditjen BC menuangkan
rencana audit dalam Daftar Rencana Obyek Audit (DROA) merupakan daftar yang berisi
nama-nama obyek yang akan diaudit beserta alasan dan rencana waktu pelaksanaan audit
dalam periode tertentu. droa disusun untuk periode 6 (enam) bulan dengan memperhatikan
ketersediaan tim audit dan beban kerja. periode DROA adalah jangka waktu 1 jan s/d 30 juni
dan 1 juli s/d 31 des.
NPA adalah nomor yang diterbitkan oleh dir audit dan berfungsi sebagai sarana pengawasan
pelaksanaan audit serta dasar penerbitan surat tugas.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri
Keuangan dan dipimpin oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan, penegakan hukum, pelayanan dan optimalisasi
penerimaan negara di bidang kepabeanan dan cukai sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.