Anda di halaman 1dari 4

Pengertian perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu

negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud
dapat berupa, antara individu dengan individu, individu dengan perusahaan negara lain, antara
individu dengan pemerintah suatu negara atau bahkan antara pemerintah suatu negara dengan
pemerintah negara lain.
jenis-jenis perdagangan internasional:
1. Ekspor
Ekspor adalah kegiatan menjual barang ke luar negeri. Contohnya, ketika Indonesia melakukan
ekspor pakaian ke Amerika Serikat. Itu artinya Indonesia menjadi negara yang melakukan
penjualan pakaian. Terdapat dua cara dalam melakukan ekspor: 1) Ekspor Biasa, dan 2) Ekspor
Tanpa L/C. Perbedaannya terletak di penggunaan letter of credit sebagai alat pembayaran.
Ekspor biasa adalah penjualan ke luar negeri dengan segala ketentuan yang berlaku, yang
kemudian ditujukan ke pembeli menggunakan L/C. Sementara Ekspor Tanpa L/C bisa terjadi
jika mendapat izin khusus dari departemen perdagangan.
2. Impor
Impor adalah kegiatan membeli barang dari luar negeri. Impor ini kebalikan dari ekspor. Artinya,
jika Amerika Serikat membeli pakaian dari Indonesia, dapat dikatakan bahwa Amerika Serikat
melakukan impor pakaian.
3. Barter
Barter Merupakan transaksi dengan saling menukarkan barang satu sama lain. Barter dilakukan
dengan terlebih dahulu menentukan nilai suatu barang, untuk kemudian dibayar kembali dengan
barang yang memiliki nilai yang sesuai dan disepakati.
4. Konsinyasi (Consignment)
konsinyasi adalah kegiatan transaksi dengan sistem menitipkan barang. Dalam lingkup
internasional, barang-barang yang mau dijual “dititipkan” di pasar internasional dulu menunggu
adanya pembeli. Penjualannya dapat dilakukan melalui pasar bebas atau bursa dagang dengan
cara dilelang.
5. Package Deal
Package deal merupakan Sistem yang dilakukan dengan cara membuat perjanjian dagang (trade
agreement) dengan suatu negara. Perdagangan internasional ini berguna untuk memperluas pasar
suatu produk. Isi perjanjian tersebut berupa ketetapan jumlah barang yang akan diekspor ke
negera lain atau diimpor ke negara tertentu
6. Border Crossing
Border Crossing adalah perdagangan yang terjadi di negara yang saling berbatasan dan
berdasarkan perjanjian tertentu. Tujuan perdagangan ini adalah untuk memudahkan penduduk
yang berada di negara perbatasan agar lebih mudah dalam berbelanja. Perdagangan ini dapat
terjadi dengan cara:
7. Sea Border Crossing
Perdagangan antarnegara yang melewati lintas batas laut. Sistem ini dilakukan oleh negara yang
memiliki batas negara berupa laut dan dilakukan berdasarkan persetujuan dan ketentuan yang
berlaku.
8. Overland Border Crossing
Perdagangan antarnegara yang melewati lintas batas darat. Sistem ini dilakukan oleh negara yang
memiliki batas negara berupa daratan dan dilakukan berdasarkan persetujuan yang berlaku.

*penyebab perdagangan internasional terjadi karena faktor:


Geografis antar negara (negara-negara yang terlibat dalam aktivitas perdagangan mempunyai
sumber daya yang berbeda satu sama lain)
Penguasaan teknologi yang berbeda-beda (Perbedaan teknologi tersebut memungkinkan suatu
negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih modern dan mengimpor mesin-mesin atau
alat-alat yang lebih modern untuk mewujudkan teknik dan cara produksi yang lebih baik.
Perbedaan produksi barang (negara-negara yang terlibat aktivitas perdagangan sama-sama aktif
memproduksi barang tertentu dengan jumlah yang besar dan kualitas yang baik. Ini membuat
kedua negara saling berhubungan untuk berdagang.)
Perbedaan konsumsi penduduk antar negara (setiap negara memiliki selera atau trennya sendiri)

*manfaat perdagangan internasional yang dilakukan antar negara:


Memenuhi kebutuhan negara masing-masing akan barang dan jasa yang tidak bisa dihasilkannya
Kerjasama dan persahabatan antar negara
Menciptakan efisiensi dan spesialisasi
Konsumsi yang lebih luas bagi penduduk
Mendorong semangat berprestasi dalam persaingan antar produsen
Sumber pemasukan kas negara
Mempercepat alih teknologi antar negara
Memperluas daerah pemasaran barang bagi suatu negara
*Pengaruh devaluasi terhadap perdagangan, khususnya perdagangan internasional, adalah
membuat harga produk yang diproduksi dalam negeri menjadi lebih murah. Namun, negara
tujuan ekspor pun mengenakan bea dan tarif untuk melindungi produksi industrinya. Secara
umum, pengertian devaluasi merupakan situasi dimana mata uang lokal memiliki harga yang
semakin murah secara internasional. Sebaliknya, penguatan nilai tukar mata uang tidak selalu
memiliki dampak yang positif terhadap perusahaan, sama seperti pelemahan nilai tukar yang
belum tentu berdampak negatif pada perusahaan, sebab fluktuasi (turun-naiknya) nilai tukar mata
uang akan menyebabkan terjadinya eksposur ekonomi dalam perdagangan bebas. Eksposur
ekonomi adalah tingkat di mana nilai sekarang arus kas perusahaan dipengaruhi fluktuasi kurs,
transaksi bisnis internasional yang memerlukan konversi mata uang mencerminkan eksposur
transaksi, eksposur transaksi terjadi saat perkiraan transaksi kas masa depan suatu perusahaan
dipengaruhi oleh fluktuasi kurs.
Lawan dari devaluasi adalah revaluasi. Revaluasi adalah meningkatnya nilai mata uang dalam
negeri terhadap mata uang luar negeri. Jika hal tersebut terjadi, maka pemerintah melakukan
intervensi (campur tangan) agar nilai mata uang dalam negeri tetap stabil. Pihak pelaku bisnis
atau eksportir hendaknya memperhatikan dengan seksama fluktuasi (turun-naiknya) nilai tukar
mata uang, dan mampu memprediksi pergerakan fluktuasi mata uang untuk transaksi dimasa
yang akan datang. Karena selisih kurs yang terjadi antar dua mata uang yang berbeda akan
menyebabkan terjadinya eksposur transaksi dalam kegiatan ekspor yang dilaksanakan, sehingga
hal tersebut mempengaruhi nilai ekspor.
Tugas
1. Berdasarkan tayangan, kondisi perdagangan internasional yang dilakukan oleh Indonesia
sangat membanggakan dan mempermudah dalam proses perdagangan internasional,
karena telah memiliki 22 perjanjian perdagangan internasional dengan berbagai wilayah
dunia. Mulai dari Australia memberikan kemudahan dalam hal tarif bea masuk. Dan
berbagai wilayah lainnya
2. Perjanjian perdagangan yang terbaru dan salah satu yang membanggakan adalah IA-
CEPA yang sudah diimplementasikan tahun lalu dengan memberikan kemudahan dalam
hal tarif bea masuk. Melalui perjanjian dagang tersebut, Australia mengeliminasi 100
persen atau semua pos tarifnya yang berjumlah 6.474 pos tarif, menjadi 0 persen untuk
perdagangan barang. Sementara Indonesia mengeliminasi 94,6 persen dari seluruh total
pos tarif. Sedangkan dalam perdagangan jasa, IA-CEPA memfasilitasi perpindahan orang
perseorangan juga pengakuan atas jasa-jasa profesional Indonesia.
3. PT INKA mengekspor 26 unit dari 200 gerbong kereta api jenis cauge ke Bangladesh
yang kedua kalinya dari yang sebelumnya berjumlah 15 dari total kontrak senilai USD
100,89 juta hasil tender pengadaan kereta penumpang untuk Bangladesh Railway yang
dimenangi INKA pada 2017. Ekspor kereta penumpang ke negara Bangladesh memiliki
nilai strategis bagi Inka dan industri strategis Indonesia. Keberhasilan menghasilkan dan
mempertahankan kualitas produk berdaya saing merupakan kunci untuk memenangkan
persaingan di pasar global. Keberhasilan Inka menjual produknya ke Bangladesh
membuka peluang bagi pelaku usaha Indonesia lainnya untuk turut bersaing memasuki
pasar prospektif di kawasan Asia dan Afrika.
4. Perdagangan Internasional merupakan kegiatan jual beli antara dua negara yang berbeda,
baik itu individu, perusahaan, maupun pemerintah.
5. Manfaat perdagangan internasional yaitu, meperluas lapangan pekerjaan, meningkatkan
kemakmuran, kebutuhan hidup semakin mudah terpenuhi, mempererat hubungan antar
negara.
6. Faktor pendorong perdagangan internasional yaitu, perbedaan penguasaan teknologi,
keaadaan geografis, kemudahan tarif bea masuk, dan lain-lain. Faktor penghambat
perdgangan internasional yaitu, SDM yang rendah, adanya kebijakan impor dari suatu
negara, Adanya organisasi regional.
7. Dampak positif dengan adanya 22 kesepakatan ,yaitu:
1.Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan masyarakat, dan
stabilitas ekonomi nasional
2. Menambahkan devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan impor
3. Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri, terutama dalam
bidang sektor industri dengan munculnya teknologi baru dapat membantu dalam
memproduksi barang lebih banyak dengan waktu yang singkat
4. Melalui impor, kebutuhan dalam negara dapat terpenuhi
5. Memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat untuk bekerja
6. Mempererat hubungan persaudaraan dan kerjasama antar negara.

Anda mungkin juga menyukai