Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

Disusun untuk memenuhi tugas individu pada Mata kuliah Bisnis dan Perdagangan Internasional
Dosen Pengampu : Suhaeni, S.P., M.Si

Disusun oleh:
Nama : Sri Rahayu Utami
NPM : 1910631200020
Kelas : 6A Agribisnis

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2022
JENIS-JENIS PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. Ekspor
Ekspor adalah sebuah kegiatan transportasi barang atau komoditas dari suatu
negara ke negara lainnya. Proses ekspor umumnya adalah kegiatan memasukan barang
atau komoditas dari dalam negeri ke negera lain. Kegiatan ini umum dilakukan oleh
perusahaan berskala bisnis kecil sampai menengah sebagai salah satu strategi untuk
bersaing di pasar internasional. Kegiatan ekspor juga menghasilkan devisa bagi negara
asal barang atau komoditas tersebut.
Contoh :
Negara Indonesia ekspor minyak kelapa sawit ke Tiongkok dengan berat mencapai 3,87 juta
ton dan nilai ekspor besar US$ 2,49 miliar pada 2020 (menurut databoks)

2. Import
Impor adalah sebuah kegiatan transportasi barang atau komoditas dari suatu
negara ke negara lain. Proses impor umumnya adalah kegiatan memasukan barang atau
komoditas dari negara lain ke dalam negeri. Impor barang secara besar umumnya
membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim dan penerima. Bisa
dibilang, impor adalah kebalikan dari kegiatan ekspor yang merupakan kegiatan
transportasi barang atau komoditas yang dikirim ke luar negeri.
Contoh :
Barang yang diimpor Jepang ke Indonesia yaitu ; Mesin-mesin dan suku-cadang,
produk plastik dan kimia, baja, perlengkapan listrik, suku-cadang elektronik, mesin alat
transportasi dan suku-cadang mobil.

3. Barter
Barter merupakan sistem perdagangan yang di dalamnya terdapat kegiatan
tukar-menukar barang tanpa melibatkan uang sebagai alat transaksi. Sistem barter pada
awalnya digunakan saat sebelum terdapat mata uang, dan sistem ini dijalankan pertama
kali oleh Suku Mesopotamia sekitar tahun 600 Masehi. Tidak hanya barang, sistem
barter pun bisa dilakukan dengan adanya pertukaran jasa selama hal tersebut bisa
dianggap sebagai alat tukar. Sesuatu yang bisa ditukar harus bisa diterima dan disetujui
bagi penerimanya baik dari segi fungsi maupun bentuk.
Contoh :
Petani tomat di Cianjur menukarkan hasil panennya dengan beras untuk kebutuhan
makannya.

4. Konsinyasi (Consignment)
Konsinyasi (consignment) adalah suatu cara pengiriman barang-barang ekspor
yang bersifat titipan untuk dipasarkan oleh eksportir dengan kesepakatan harga tertentu.
Pembayaran baru oleh pihak yang dititipi jika barang telah terjual. Cara ini memiliki
kelemahan, yaitu pemilik barang tidak dapat menentukan waktu penerimaan
pembayaran karena harus menunggu barang laku terjual.
Contoh :
Terdapat seorang petani nanas bernama Alfian yang ingin menjual produk olahannya
berupa sirup nanas di toko yang berada di pusat kota. Alfian ingin memulai dengan
menguji produk olahannya dengan membuat kesepakatan dengan toko dan
menyerahkan 50 botol sirup nanas. Sirup nanas yang titipkan terjual habis dalam 1
bulan setengah. Jika melihat secara keseluruhan, kesepakatan konsinyasi telah sukses.
Baik Alfian dan pemilik toko keduanya sama-sama menghasilkan uang.

5. Package Deal
Package deal merupakan kegiatan perdagangan internasional yang berguna
untuk memperluas pasar suatu produk. Sistem ini dilakukan dengan cara membuat
perjanjian dagang (trade agreement) dengan suatu negara. Isi perjanjian tersebut berupa
ketetapan jumlah barang yang akan diekspor ke negera lain atau diimpor ke negara
tertentu.

6. Penyelundupan (Smuggling)
penyelundupan diartikan pemasukan barang secara gelap untuk menghindari bea masuk
atau karena menyelundupkan barang terlarang.

7. Border Crossing
Border Crossing adalah perdagangan yang terjadi di negara yang saling
berbatasan dan berdasarkan perjanjian tertentu. Tujuan perdagangan ini adalah untuk
memudahkan penduduk yang berada di negara perbatasan agar lebih mudah dalam
berbelanja.
Perdagangan ini dapat terjadi dengan cara:
 Sea Border Crossing
Perdagangan antarnegara yang melewati lintas batas laut. Sistem ini dilakukan
oleh negara yang memiliki batas negara berupa laut dan dilakukan berdasarkan
persetujuan dan ketentuan yang berlaku.

Contoh :
Antara Mikronesia dengan Papua Nugini. Papua Nugi mempersilahkan
Mikronesia untuk berjualan di Papua Nugini. Namun dengan batasan seperti
jumlah barang yang bisa dijual, jenis barang yang bisa dijual, dan harga barang.

 Overland Border Crossing


Perdagangan antarnegara yang melewati lintas batas darat. Sistem ini dilakukan
oleh negara yang memiliki batas negara berupa daratan dan dilakukan
berdasarkan persetujuan yang berlaku

Contoh : Kondisi di mana masyarakat di perbatasan Indonesia dan Malaysia


dapat secara bebas melintasi perbatasan untuk keperluan dagang.
Referensi :

Kirimanku. 2019. “Perdagangan Internasional”


https://www.kirimanku.id/Berita/Perdagangan-Internasional.html

Farisatuddiniyah,Thamia. 2021. “Konsinyasi adalah: Kelebihan dan


Kekurangannya Dalam Sistem Penjualan”
https://www.hashmicro.com/id/blog/konsinyasi-adalah/

Anda mungkin juga menyukai