Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS BERITA SEPUTAR KASUS EKSPOR IMPOR PERTANIAN

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada Mata Kuliah Bisnis dan Perdagangan
Internasional (AGB617317)
Dosen Pengampu :
Suhaeni, S.P., M.Si.

DISUSUN OLEH :
Kelompok 16

NAMA NPM
SRI RAHAYU UTAMI 1910631200020
FARINA HILMATUSSA’ADAH 1910631200092

KELAS 6A AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2022
Analisis Berita Seputar Kasus Ekspor Impor Pertanian

Judul Berita Kebutuhan Impor Daging Sapi 2022 Capai 266.000 Ton
Sumber Berita Bisnis.com
Penulis Iim Fathimah Timorria
Tanggal Terbit 13 Jan 2022, 16:24 WIB

ISI BERITA
Pemerintah memperkirakan kebutuhan impor daging sapi atau kerbau pada 2022
mencapai 266.065 ton. Meski masih membutuhkan pasokan tambahan dari luar
negeri, Kementerian Pertanian menyebutkan volume impor daging sapi terus mengalami
penurunan. Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan
Kementan Makmun dalam diskusi daring Pataka, Kamis (13/1/2022) Menjelaskan pasokan
impor yang berlanjut bukan disebabkan oleh turunnya produksi di dalam negeri. Namun,
konsumsi agregat Indonesia dari tahun ke tahun cenderung tumbuh meski konsumsi per
kapita stagnan dalam 5 tahun terakhir.
Dalam neraca pasokan dan kebutuhan daging sapi 2022 yang telah disusun
pemerintah, konsumsi per kapita pada 2022 mencapai 2,57 per kg per tahun, meningkat dari
konsumsi 2021 di angka 2,46 per kg per tahun. Adapun jumlah penduduk bertambah dari
272,24 juta pada 2021 menjadi 274,85 juta pada 2021 sehingga kebutuhan daging meningkat
dari 669.731 ton menjadi 706.388 ton. Produksi nasional pada 2022 ditaksir 436.704 ton, naik
dari 423.443 ton pada 2021. Dengan stok awal tahun yang berjumlah 62.485 ton, Indonesia
diperkirakan masih defisit 207.199 ton. Pemerintah juga menetapkan stok cadangan sebesar
58.886 ton sehingga kebutuhan impor menyentuh 266.065 ton.
Makmun menjelaskan bahwa volume impor cenderung terus mengalami penurunan
dalam beberapa tahun terakhir. Volume impor dari 2019 ke 2020 tercatat turun 0,91 persen
dan dari 2020 ke 2021 turun sampai 10,82 persen. Dengan perkiraan impor pada 2022 di
angka 266.065 ton, Makmun mengatakan jumlahnya turun 3,4 persen dari realisasi 2021.
"Produksi sapi lokal kita terus tumbuh, meski memang belum bisa mengejar kebutuhan
konsumsi daging sapi yang sebetulnya partisipasinya hanya 7 persen dari konsumsi pangan
hewani," kata Makmun.
Dia mengatakan Kementan bakal terus berupaya meningkatkan produksi daging sapi
lokal dengan berbagai program. Salah satu strategi yang digarap adalah integrasi peternakan
sapi dengan perkebunan sawit. Dia mengatakan lahan perkebunan sawit memiliki potensi
karena tidak berisiko dialihfungsikan.
Upaya lain yang ditempuh, lanjut Makmun, adalah dengan pengembangan sapi atau
kerbau unggul, impor indukan sapi, peningkatan kesehatan hewan, dan penegakan pelarangan
pemotongan sapi betina produktif. Kementan mencatat populasi total sapi potong meningkat
dari 16,43 juta ekor pada 2017 menjadi 18,05 juta ekor pada 2021.

Anda mungkin juga menyukai