Anda di halaman 1dari 4

Susu sapi dikenal sebagai salah satu produk atau komoditas yang sangat penting bagi kesehatan

manusia. Berbagai zat yang penting bagi tubuh terkandung di dalamnya, yakni seperti protein,
kalsium, kalium, vitamin D, vitamin A, vitamin B12, vitamin B2, niasin, fosfor, zat besi, karbohidrat,
dan mineral (Kemendikbud, 2023).

Adapun manfaat-manfaat yang diterima tubuh dari mengonsumsi susu sapi, yakni meningkatkan
imunitas tubuh, memperkuat tulang, memelihara kesehatan jantung, mendukung berat badan ideal,
menjaga kesehatan gigi, meningkatkan kinerja otak, dan meningkatkan kualitas tidur (Kemendikbud,
2023).

Program Pemberian Susu Gratis

Dengan berbagai manfaat yang ada, ternyata tidak membuat konsumsi susu di Indonesia menjadi
tinggi. Menurut Badan Pusat Statistik, konsumsi susu masyarakat Indonesia pada 2020 hanya
berkisar 16,3 kg per kapita/tahun. Angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan
beberapa negara sekawasan di tahun yang sama, seperti Vietnam yang mencapai 26,2 kg per
kapita/tahun, Thailand sebesar 22,2 kg per kapita/tahun, dan Myanmar sebesar 26,7 kg per tahun.

Konsumsi susu yang rendah, dapat disebabkan oleh kemampuan masyarakat yang belum mampu
untuk membeli susu dan budaya minum susu di masyarakat yang masih tergolong rendah. Bila hal
tersebut terus dibiarkan, dapat menyebabkan kurangnya gizi, baik pada anak maupun ibu yang
sedang hamil. Terkhusus pada ibu hamil, kurangnya gizi dapat melahirkan anak dengan kondisi
stunting.

Oleh sebab itu, muncul berbagai upaya guna meningkatkan konsumsi susu di masyarakat, salah
satunya adalah janji program pemberian susu gratis yang telah dicanangkan oleh capres dan
cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Menyitir dari Reuters, jika secara resmi terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden, Tim
Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo-Gibran memperkirakan bahwa diperlukan sebanyak 4 juta
kiloliter (KL) susu sapi guna menyukseskan program pemberian susu gratis kepada 82,9 juta anak di
Indonesia.

TKN Prabowo-Gibran tidak memberikan rincian mengenai anggaran khusus pemberian susu gratis,
namun bila digabung dengan seluruh komponen program makan siang dan susu gratis, diperkirakan
anggaran yang diperlukan pada periode awal kepemimpinan Prabowo-Gibran yaitu mencapai Rp120
triliun.

Profil Susu Sapi dan Turunannya

Meskipun masih dalam bentuk janji kampanye, namun hal tersebut kemungkinan besar terealisasi,
mengingat Prabowo-Gibran saat ini sedang unggul telak daripada dua pasangan kompetitornya
berdasarkan perhitungan sementara real count Komisi Pemilihan Umum (KPU). Oleh sebab itu,
penting bagi kita untuk mengulas mengenai potensi dan permasalahan terkait dengan industri susu
sapi dan turunannya di Indonesia.

Mengacu pada laporan Indonesia Dairy and Products Annual 2023 yang diterbitkan oleh United
States Department and Agriculture (USDA), mayoritas susu segar di Indonesia diproduksi oleh 59
koperasi susu yang tergabung dalam Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI), sementara sisanya
diproduksi oleh beberapa peternakan sapi perah modern. Adapun populasi sapi perah koperasi dan
peternakan modern pada 2023, masing-masing sebesar 227.615 dan 32.000 ekor.
Dengan populasi sapi perah sebanyak itu, produksi susu segar tahunan pada tahun 2023 oleh
koperasi susu dan peternakan sapi perah modern masing-masing berjumlah 407 ribu dan 164 ribu
metrik ton (MT), sehingga total produksi pada tahun 2023 menjadi 571 ribu MT.

Sementara itu, pemerintah Indonesia memperkirakan bahwa konsumsi susu nasional secara agregat,
yaitu sebesar 4,6 juta MT pada 2023. Dengan jumlah konsumsi sebesar itu, tentu sangat jauh dengan
kemampuan produksi susu di tanah air, yang hanya sebesar 571 ribu MT atau setara 12,41% dari
jumlah konsumsi susu yang diperkirakan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
kebutuhan susu sapi nasional harus dipenuhi melalui mekanisme impor.

Tantangan dalam Pemenuhan Kebutuhan Susu Sapi Nasional

Telah diketahui bahwa sebagian besar pemenuhan konsumsi susu sapi di tanah air berasal dari luar
negeri (impor). Meski demikan, bukan berarti impor susu sapi berjalan mulus. Impor komoditas
tersebut pada rentang Januari-Juli 2023 mencapai 339,9 ribu MT. Jumlah tersebut, lebih rendah
daripada tahun 2022 pada rentang bulan yang sama, yakni sebesar 414,2 ribu MT. Penurunan impor
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk masalah dalam memperoleh rekomendasi dan
izin impor, sertifikat halal, penurunan daya beli konsumen dan dunia usaha, serta adanya sikap wait
and see menjelang pemilu 2024 (USDA, 2023).

Di antara berbagai faktor yang menyebabkan penurunan impor, salah satu hal yang perlu menjadi
perhatian adalah keberadaan rekomendasi dan izin impor dari instansi terkait bagi importir. Pada
Pasal 9 Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2021 Tentang
Kebijakan Dan Pengaturan Impor, dijelaskan bahwa penerbitan izin berusaha di bidang impor berupa
persetujuan impor (PI) dilakukan oleh Direktur Jenderal atas nama Menteri berdasarkan neraca
komoditas.

Lebih lanjut, mengacu pada bagian Lampiran I undang-undang tersebut, pihak yang akan melakukan
impor produk hewan olahan seperti susu, dalam mengajukan PI harus menerima rekomendasi
Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertanian dan/atau data yang
tersedia, dalam hal Neraca Komoditas belum ditetapkan.

Perlunya rekomendasi dalam impor susu sapi dari Kementerian yang berwenang, dalam hal ini
Kementerian Pertanian berpotensi pada timbulnya oligopoli di industri susu sapi dan turunannya.
Dampak buruk yang mungkin terjadi dari hal tersebut adalah peluang besar untuk memainkan
harga.

Tidak hanya soal kemungkinan timbulnya oligopoli, impor susu sapi yang selama ini berjalan ternyata
menimbulkan keraguan, khususnya dari sisi khasiat bagi tubuh. Diketahui bahwa susu sapi yang
biasa diimpor dan beredar di pasar domestik lebih banyak berupa susu skim. Berdasarkan laporan
USDA bahwa rata-rata proporsi impor susu skim Indonesia pada rentang 2019-2023, yakni sebesar
33,27% dari total keseluruhan produk olahan susu sapi (dairy).

Perlu diketahui bahwa susu skim memiliki mutu yang jauh lebih rendah dibandingkaan susu murni,
karena susu yang bermula cair (dari negara asal) dikeringkan melalui proses pemanasan agar
menjadi skim (susu bubuk). Setelah menjadi bubuk, lalu dikirim ke Indonesia.

Sesampainya di Indonesia, susu yang telah menjadi bubuk tersebut (skim), lalu dicairkan kembali
melalui proses pemanasan. Artinya, susu tersebut mengalami proses pemanasan berkali-kali, baik
pada saat di negara asal maupun ketika tiba di Indonesia. Otomatis, nilai gizi yang terkandung akan
turun drastis dari semula ketika masih berupa susu murni.
Mengutip laman resmi Honestdocs, susu skim memiliki kandungan lemak yang tidak lebih dari 0,5%.
Oleh karena itu, susu jenis tersebut tidak dianjurkan untuk dberikan kepada anak yang sedang dalam
masa pertumbuhan.

Pemerataan sentra produksi susu segar juga menjadi masalah. Menurut USDA (2023), produksi susu
segar Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa dengan 99% dari total populasi sapi perah. Di luar
Pulau Jawa, hanya terdapat dua peternakan sapi perah, yakni di Sumatera Utara dan Sulawesi
Selatan. Dampak dari sebaran produksi susu segar yang tidak merata di Indonesia adalah
ketimpangan harga produk olahan susu, antara daerah-daerah di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.

Solusi Pemenuhan Kebutuhan Susu Sapi Nasional

Masalah yang paling mendasar dari industri susu sapi nasional adalah minimnya ketersediaan
pasokan dalam negeri. Sebagaimana penjelasan sebelumnya, populasi sapi perah yang minim
menjadi akar masalah.

Dengan demikian, diperlukan upaya guna menambahkan populasi sapi perah di dalam negeri. Saat
ini, belum ada rencana jelas ataupun aksi dari pemerintah guna menambah populasi sapi perah di
Indonesia. Namun, Komisi Tetap Peternakan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) bekerja sama dengan
Asosiasi Industri Pengolahan Susu (AIPS) telah menyusun rencana peningkatan populasi sapi perah
dalam negeri dan produksi susu segar. Rencanannya, 25 koperasi susu akan dipilih untuk mengambil
45%sapi perah impor, sementara beberapa peternakan sapi perah swasta akan mengambil 55%
sisanya (USDA, 2023).

Meskipun begitu, masih terdapat kendala yang dihadapi dalam upaya impor sapi perah, yakni terkait
masalah harga. Menurut GKSI dan beberapa koperasi susu melalui laporan USDA (2023), para
peternak sapi perah hanya mampu membeli sapi perah impor dengan harga maksimal Rp25 juta per
ekor. Maka dari itu, diperlukan uluran tangan dari pemerintah, yaitu dengan pemberian subsidi
kepada peternak yang mengimpor sapi perah.

Selain pemberian subsidi impor kepada peternak sapi perah, program-program yang berjalan di
Kementerian Pertanian, salah satunya program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri
(SIKOMANDAN), agar juga berfokus pada peningkatan populasi sapi perah dan produk olahan susu
sapi. Sebagaimana pada Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020
tentang Peningkatan Produksi Sapi Dan Kerbau Komoditas Andalan Negeri, program SIKOMANDAN
terlalu berorientasi pada peningkatan populasi sapi potong dan komoditas daging sapi.

Adanya potensi oligopoli pada pangajuan rekomendasi impor oleh Kementerian Pertanian,
diperlukan pembukaan pasar oleh pemerintah (dalam hal ini Kementerian Pertanian) dengan
memberikan izin impor kepada importir alternatif di luar kelompok yang selama ini ada. Pemberian
izin impor ini pada dasarnya merupakan upaya memecah pasar oligopoli yang ada selama ini.
Kehadiran para importir baru diharapkan menambah pasokan yang ada selama ini.

Referensi:

Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 tentang Peningkatan
Produksi Sapi Dan Kerbau Komoditas Andalan Negeri

Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2021 tentang Kebijakan dan
Pengaturan Impor
Darmawan, C. (2023). Indonesia Dairy and Product Annual 2023. Jakarta: United States Department
of Agriculture.

https://ditsmp.kemdikbud.go.id/pentingnya-minum-susu-sapi-untuk-kesehatan-tubuh/
#:~:text=Minum%20susu%20secara%20rutin%20dapat,(osteoporosis)%20di%20masa
%20mendatang.&text=Manfaat%20lain%20yang%20dapat%20Sobat,susu%20adalah
%20terpeliharanya%20kesehatan%20jantung.

https://ditjenpkh.pertanian.go.id/berita/1340-kementan-berkomitmen-kembangkan-produksi-susu-
segar-dalam-negeri

https://www.antaranews.com/berita/2973713/menggiatkan-konsumsi-susu-nasional-untuk-gaya-
hidup-sehat

https://www.reuters.com/world/asia-pacific/indonesia-prabowos-school-meal-programme-cost-77-
bln-first-year-2024-02-21/#:~:text=JAKARTA%2C%20Feb%2021%20(Reuters),his%20team%20said
%20on%20Wednesday.

https://goodstats.id/article/10-negara-dengan-konsumsi-susu-sapi-terbesar-di-dunia-ada-indonesia-
t6PDd

https://www.honestdocs.id/susu-skim-susu-murni

Anda mungkin juga menyukai