PROTEIN HEWANI
CEGAH STUNTING
PANDUAN KEGIATAN
1 HARI GIZI NASIONAL 2023
MPASI yang adekuat penting untuk menurunkan stunting baru pada usia
6-23 bulan. Pada periode usia 6-23 bulan terjadi peningkatan stunting 1,8 kali
lipat, yang diakibatkan oleh rendahnya asupan makanan sumber protein
hewani dalam makanan pendamping ASI (MP-ASI). Hal ini selaras dengan
data Studi Diet Total/ SDT 2014 pada tahap Survei Konsumsi Makanan
Individu (SKMI), terdapat 23,6% balita 0-59 bulan dengan asupan protein
<80% Angka Kecukupan Protein (AKP).
Protein hewani penting dalam penurunan stunting, berdasarkan studi yang
dilakukan oleh Headey et.al (2018) menyatakan bahwa ada bukti kuat
hubungan antara stunting dan indikator konsumsi pangan berasal dari hewan,
seperti telur, daging/ikan dan susu atau produk olahannya (keju, yogurt, dll).
Penelitian tersebut juga menunjukan konsumsi pangan berasal dari protein
hewani lebih dari satu jenis lebih menguntungkan daripada konsumsi pangan
berasal dari hewani tunggal. Sementara itu berdasarkan data Food and
Agriculture Organization (FAO) tahun 2019 menunjukkan konsumsi telur,
daging, susu dan produk turunannya di Indonesia termasuk yang rendah di
dunia. Indonesia dengan kekayaan alamnya memiliki potensi sumber daya
protein hewani, tetapi konsumsi protein per kapita masih tergolong rendah.
Data Susenas 2022 menunjukkan rata-rata konsumsi protein per kapita sehari
62.21 gram (diatas estándar 57 gram), tetapi konsumsi telur dan susu 3.37
gram, daging 4.79 gram dan ikan/udang/cumi/kerang 9.58%.
Peningkatan gizi masyarakat pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
dengan protein hewani setiap makan akan mempercepat penurunan stunting.
Ayo sukseskan peringatan Hari Gizi Nasional ke-63 dengan menggaungkan
Protein Hewani Cegah Stunting.
#ProteinhewaniCegahStunting #HGN2023 #CegahStuntingItuPenting
#IsiPiringku
PANDUAN KEGIATAN
HARI GIZI NASIONAL 2023
2
Daftar
Isi
Sambutan........................................................................................ 1
Daftar Isi.......................................................................................... 3
I Pendahuluan...................................................................... 4
II Tema dan Slogan................................................................ 7
III Tujuan................................................................................. 8
IV Sasaran............................................................................... 8
V Waktu dan Tempat.............................................................. 9
VI Penyelenggara................................................................... 9
VII Biaya................................................................................... 9
VIII Kegiatan............................................................................. 10
IX Penutup.............................................................................. 13
Lampiran......................................................................................... 14
I. Pendahuluan
Angka stunting di Indonesia masih tinggi yaitu 24,4% (SSGI 2021),
walaupun terjadi penurunan dari tahun sebelumnya yaitu 27,7% tahun
2019 namun masih butuh upaya untuk mencapai target penurunan
stunting pada tahun 2024 sebesar 14%. Stunting terjadi sejak sebelum
lahir, dilihat dari tren SSGI 2018-2021, konsisten terlihat bahwa angka
stunting tinggi saat lahir dan naik tinggi pada rentang usia 6-24 bulan.
Data menunjukkan angka stunting pada bayi usia 6-11 bulan 13,8%
dan usia 12-23 bulan 27,2% (SSGI 2021). Dari data tersebut kita dapat
melihat pentingnya terpenuhinya gizi ibu sejak hamil, menyusui dan
kecukupan protein hewani pada MP-ASI balita.
Secara umum dilihat dari data SSGI 2018-2021, tidak terjadi
perbaikan status gizi yang signifikan pada anak Indonesia dari tahun ke
tahun, dilihat dari nilai Z-score tinggi badan menurut umur yaitu -1,26
(2018), -1,23 (2019) dan -1,19 (2021). Di masa ini sangat penting untuk
mpada anak untuk mencegah terjadinya stunting. Protein hewani
penting dalam penurunan stunting. Berdasarkan studi yang dilakukan
oleh Headey et.al (2018) menyatakan bahwa ada bukti kuat hubungan
antara stunting dan indikator konsumsi pangan berasal dari hewan,
seperti daging, ikan, telur dan susu atau produk turunannya (keju,
yoghurt, dll). Penelitian juga menunjukan konsumsi pangan berasal
dari protein hewani lebih dari satu jenis lebih menguntungkan daripada
konsumsi pangan berasal dari hewani tunggal.
Tingkat kecukupan konsumsi energi dan protein dapat digunakan
sebagai indikator untuk melihat kondisi gizi masyarakat. Berdasarkan
PANDUAN KEGIATAN
HARI GIZI NASIONAL 2023
4
Susenas 2022, konsumsi protein per kapita sudah berada diatas
standar kecukupan konsumsi protein nasional yaitu 62,21 gram namun
masih cukup rendah untuk protein hewani yaitu kelompok
ikan/udang/cumi/kerang 9,58 gram; daging 4,79 gram; telur dan susu
3,37 gram. Penentuan tingkat kecukupan konsumsi kalori dan protein
penduduk Indonesia per kapita per hari menggunakan standar
rekomendasi dari hasil Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG)
ke-11 tahun 2018. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan bagi
Bangsa Indonesia adalah 2.100 kkal dan 57 gram protein.
Sementara itu berdasarkan data Food and Agriculture
Organization(FAO), konsumsi telur, daging, susu dan produk
turunannya di Indonesia termasuk yang rendah di dunia: konsumsi
telur antara 4-6 kg/tahun; konsumsi daging kurang dari 40 g/orang,
serta konsumsi susu dan produk turunannya 0-50 kg/orang/tahun.
Data Susenas 2022, konsumsi daging di Indonesia masih tergolong
sedikit, bahkan bila dibandingkan dengan negara-negara di Asia
Tenggara. Selain harganya mahal, sedikitnya konsumsi daging
penduduk Indonesia juga disebabkan karena daya beli penduduk yang
masih rendah. Penduduk yang mengonsumsi kalori berasal dari
daging paling tinggi terdapat di Provinsi Kepulauan Riau sebesar
124,20 kkal sedangkan yang terendah di Provinsi Maluku Utara
sebesar 23,08 kkal.
Telur merupakan sumber protein, asam amino dan lemak sehat.
Sedangkan susu mengandung protein dan kalsium. Penduduk di
provinsi Kepulauan Riau paling tinggi mendapatkan kalori yang
berasal dari telur dan susu. Kandungan konsumsi kalori per kapita
penduduk Provinsi DKI Jakarta sebesar 94,45 kkal, sedangkan
penduduk di Provinsi Nusa Tenggara Timur mengkonsumsi kalori yang
berasal dari telur dan susu hanya sebesar 24,93 kkal.
Perbaikan gizi masyarakat pada 1000 Hari Pertama Kehidupan
(HPK) dengan konsumsi beragam makanan bergizi dan mengandung
PANDUAN KEGIATAN
5 HARI GIZI NASIONAL 2023
protein hewani setiap kali makan akan berdampak pada penurunan
stunting. Selain melakukan ANC, selama kehamilan ibu perlu
memperhatikan beberapa hal untuk untuk menjaga kesehatannya dan
janin yang ada dalam kandungannya sehingga terhindar dari anemia
dan kurang energi kronik (KEK) yang dapat berakibat lahirnya BBLR
atau prematur serta terhindar dari berbagai penyakit lainnya. Ibu dapat
membaca buku KIA untuk mengetahui bagaimana cara menjaga
kesehatan selama hamil, contohnya adalah ibu menambahkan porsi
makanan utama atau makanan selingan dari sebelum kehamilan dan
ibu harus makan beragam jenis bahan makanan, utamanya yang kaya
protein hewani.
Selama menyusui ibu tetap harus mengonsumsi beraneka ragam
makanan bergizi utamanya protein hewani dan menambah porsi
makannya dibanding saat hamil untuk menjaga kualitas ASI agar bayi
yang disusuinya terhindar dari permasalahan gizi. Bayi harus
mendapatkan ASI eksklusif pada 6 bulan pertama melalui
terlaksananya inisiasi menyusu dini (IMD) dan pemberian ASI saja
yang diberikan kapanpun bayi membutuhkan (on demand).
Setelah bayi berusia 6 bulan, ASI dilanjutkan disertai dengan
pemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI) yang memenuhi sarat
tepat waktu, adekuat dan kaya protein hewani, aman dan diberikan
dengan cara yang benar. Pastikan setiap kali makan MP ASI
mengandung protein hewani.
Untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam
meningkatkan gizi ibu dan balita, diperlukan media promosi melalui isi
piringku bagi ibu dan balita. Hari Gizi Nasional ke-63 merupakan
momentum yang baik untuk menggaungkan “Protein Hewani Cegah
Stunting” dengan rangkaian kegiatan di tingkat pusat hingga ke tingkat
masyarakat serta melibatkan berbagai pihak baik pemerintah maupun
swasta.
PANDUAN KEGIATAN
HARI GIZI NASIONAL 2023
6
II. Tema dan Slogan
Tema :
Slogan :
“Protein Hewani Setiap Makan”
“Isi Piringku Kaya Protein Hewani”
Hashtag :
#ProteinHewaniCegahStunting
#HGN2023
#CegahStuntingItuPenting
#IsiPiringku
PANDUAN KEGIATAN
7 HARI GIZI NASIONAL 2023
III. Tujuan
a. Menyebarluaskan informasi dan promosi kepada
masyarakat tentang pentingnya gizi ibu hamil, ibu menyusui
dan balita yang kaya protein hewani sehingga masyarakat
memiliki perilaku konsumsi beraneka ragam makanan yang
kaya protein hewani dalam rangka percepatan penurunan
stunting.
b. Meningkatkan komitmen dan kerja sama antara pemerintah
baik sektor kesehatan maupun non kesehatan di tingkat
pusat, provinsi, kabupaten/kota, serta swasta dalam rangka
kampanye pencegahan stunting dengan protein hewani.
IV. Sasaran
1. Lintas Program: Direktorat Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat Tata Kelola
Kesehatan Masyarakat, Direktorat Usia Produktif dan Lanjut
Usia, Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kantor Staf
Presiden (KSP), Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan.
2. Lintas Sektor: Kantor Staf Presiden, Sekretariat Wakil
Presiden, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia
dan Kebudayan, Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional, Kementerian Kelautan dan Perikanan,
Badan Pangan Nasional, Kementerian Komunikasi dan
Informatika, Kementerian Pertanian, Tim Percepatan
Penurunan Stunting (TPPS).
3. Organisasi Profesi: Persatuan Ahli Gizi Indonesia
(PERSAGI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI),
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI),
Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Perawat Nasional
Indonesia (PPNI), Perhimpunan Dokter Gizi Medik
PANDUAN KEGIATAN
HARI GIZI NASIONAL 2023
8
Indonesia (PDGMI), Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat
Indonesia (IAKMI), Ikatan Konsultan Kesehatan Indonesia
(IKKESINDO).
4. Organisasi Masyarakat: Forum Peningkatan Konsumsi
Ikan (Forikan), Persatuan Chef Indonesia, Asosiasi
Pengusaha Jasa Boga Indonesia.
VI. Penyelenggara
Penyelenggara kegiatan adalah lintas sektor pusat dan
daerah, organisasi masyarakat, mitra pembangunan serta
media.
VII. Biaya
Biaya kegiatan dapat berasal dari pemerintah, mitra
pembangunan, ataupun dana kemitraan yang tidak mengikat
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
PANDUAN KEGIATAN
9 HARI GIZI NASIONAL 2023
VIII.Kegiatan
Serangkaian kegiatan Kementerian Kesehatan dalam HGN 63
No Kegiatan Waktu/ Tempat
1 Media Brief/Temu Media 20 Januari/
Agenda: secara Daring
● Dirjen Kesehatan Masyarakat menyampaikan kepada media
tentang peringatan Hari Gizi Nasional ke-63 tahun 2023, tema,
slogan, dan rangkaian kegiatan
● Pakar : Gizi seimbang cegah stunting
● Dukungan Organisasi Profesi
2 Talkshow Gizi Seimbang dengan Kaya Protein Hewani 17 Januari
PANDUAN KEGIATAN
HARI GIZI NASIONAL 2023
10
Kegiatan HGN 63 dari Mitra K/L, Profesi dan Mitra
Pembangunan
No Dukungan K/L dan Mitra Kegiatan
1. Kementerian Kelautan dan Pameran dan booth pada Acara Puncak HGN dan
Perikanan melakukan promosi melalui jejaring Forum Peningkatan
Konsumsi Ikan.
2 Kantor Staf Presiden kegiatan di RPTRA dalam peringatan HGN
3 Pergizi Pangan Indonesia Webinar mingguan dengan topik terkait tema HGN 2023
yaitu Cegah Stunting dengan Protein Hewani.
4 Perhimpunan Dokter Gizi Webinar ilmiah ataupun webinar umum berkaitan dengan
Medik Indonesia (PDGMI) tema stunting, isi piringku dan protein hewani untuk
mempersiapkan generasi yang lebih sehat.
5 Persatuan Ahli Gizi Seminar/ webinar, launching website “Warta Gizi”, gerakan
Indonesia (PERSAGI) Aksi Bergizi serentak seluruh DPC, Flashmob tentang
stunting seluruh DPC, lomba inovasi seluruh DPC dalam
penanganan stunting, lomba esai bagi para Ahli Gizi dalam
Gerakan Ahli Gizi Menulis, dan olahraga bersama di
lingkungan kantor DPC.
6 Ikatan Konsultan Kesehatan Expert Meeting Stunting
Indonesia (IKKESINDO)
7 RSPI Sulianto Saroso Talkshow “Tangkal Infeksi, Cegah Stunting dengan Gizi
Seimbang” di Siaran Radio Kesehatan.
8 Wanita Hindu Dharma Seminar bagi WHDI cabang di 31 provinsi.
Indonesia (WHDI)
9 kegiatan lainnya dari berbagai lintas sektor, organisasi profesi dan mitra.
IX. Penutup
Panduan ini merupakan acuan umum, sedangkan
pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi, kondisi dan
kemampuan daerah. Hal-hal yang belum diatur dalam
panduan ini dapat dilaksanakan oleh penyelenggara di Pusat
dan Daerah.
PANDUAN KEGIATAN
11 HARI GIZI NASIONAL 2023
Lampiran
1. Teknis pelaksanaan Gerakan Protein Hewani Cegah Stunting
2. Logo
3. Media Pendukung
4. Merchandise
PANDUAN KEGIATAN
HARI GIZI NASIONAL 2023
14
TEKNIS PELAKSANAAN
GERAKAN PROTEIN HEWANI CEGAH STUNTING
A. TUJUAN
Tujuan Umum:
Memperkenalkan kembali Isi Piringku sesuai kelompok umur sebagai
solusi pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga.
Tujuan Khusus:
1. Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku
masyarakat dalam memenuhi gizi harian sesuai dengan Isi
Piringku.
2. Meningkatkan dukungan dan komitmen stakeholder dalam
literasi kesehatan terkait Isi Piringku.
B. SASARAN
1. Seluruh Posyandu di wilayah Puskesmas.
2. Target minimal 1 (satu) Posyandu per Puskesmas.
C. PELAKSANAAN
1. Waktu dan Tempat
Waktu : 25 Januari s.d 25 Februari 2023
(Disesuaikan dengan hari buka Posyandu)
Tempat: Posyandu
2. Agenda
a. Edukasi Isi Piringku (Bumil, Busui, Bayi, Balita)
b. Demo Masak dan Penyusunan Menu Isi Piringku sesuai
Kelompok Usia
c. Lomba Edukasi Isi Piringku oleh Kader
D. STRATEGI PELAKSANAAN
a) Jenis Lomba
1) Lomba Foto Edukasi Isi Piringku
2) Lomba Video Membuat Menu Isi Piringku sesuai Kelompok
Usia
3) Lomba dengan Unggahan Terbanyak
b) Ketentuan Umum
1) Lomba foto edukasi dan video membuat menu isi piringku
dapat diikuti oleh kader posyandu.
2) Lomba unggahan terbanyak dapat diikuti oleh dinas
kesehatan provinsi, dinas kesehatan kab/kota, dan
puskesmas.
3) Konten foto atau video tidak boleh mengandung hoax,
ujaran kebencian, dan SARA.
4) Foto atau video dapat diedit dasar.
5) Foto atau video bersifat orisinal dan tidak melanggar hak
cipta.
6) Foto atau video belum pernah dilombakan dalam event
apapun.
7) Foto atau video diunggah di media sosial Instagram,
menggunakan akun pribadi dan akun tidak dikunci
(private).
8) Foto atau video diunggah menggunakan hashtag/tagar
pada caption
Utama:
#HGN2023Kader
#HGN2023KaderNamaProvinsi,Contoh: #HGN2023KaderDKIJakarta
#HGN2023KaderNamaProvinsi,Contoh: #HGN2023KaderDKIJakarta
#HGN2023KaderNamaKab/Kota,Contoh: #HGN2023KaderJaksel
#HGN2023KaderNamaPuskesmas,Contoh:#HGN2023KaderPKMMelati
Pendukung:
#HGN2023 #IsiPiringku #IsiPiringkuKiniKayaProteinHewani
#ProteinHewaniCegahStunting #CegahStuntingItuPenting
#AksiGermas
9) Foto atau video diunggah dengan menandai/mention/tag
media sosial Kementerian Kesehatan serta Direktorat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, yaitu:
Instagram: @kemenkes_ri @dit.promkes
10) Peserta melakukan registrasi sekaligus memberikan
tautan unggahan, pada tautan
https://link.kemkes.go.id/GerakanNasionalIsiPiringku
11) Foto atau video yang dilombakan menjadi milik
Kementerian Kesehatan RI.
12) Keputusan Juri mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
c) Ketentuan Khusus
1) Lomba Foto Edukasi Isi Piringku
(a) Konten foto berisi pemberian informasi edukasi Isi
Piringku
(b) Format file dalam bentuk jpg, jpeg.
(c) Foto berwarna dan tidak hitam putih
e) Kategori Pemenang
1) Lomba Foto Edukasi Isi Piringku
(a) Juara I
(b) Juara II
(c) Juara III
(d) Juara Harapan I
(e) Juara Harapan II
- Pembukaan
- Sambutan Kepala Puskesmas
2. 07.45 - 08.00 - Sambutan Kepala Desa
- Pemutaran Video KIE HGN
Ke-63 Pembacaan Doa
3. 08.00 - 08.20 Edukasi Isi Piringku sesuai Kelompok Usia
Poster
Backdrop
Spanduk
Umbul-umbul
Virtual Background
Twibbon
https://twb.nz/harigizinasionalke-63
https://link.kemkes.go.id/GerakanNasionalIsiPiringku
Merchandise
Celemek
T-Shirt
Celemek Bayi
Piring Makan
Goodie Bag
Tumbler
Pin
Gantungan Kunci