Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PUTUSSIBAU SELATAN


DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2024

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum

- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis


Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran
2021.
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan.
- Kementerian Kesehatan Nomor : PR.01.01/I/18370/2021 Tentang Penyampaian
Rincian Kegiatan DAK Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2022.
- SK Kepala Dinas Kabupaten Kapuas Hulu Nomor 86 Tahun 2021 Tentang
Penetapan Alokasi Dana Bantuan Operasional Puskesmas Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2022.

2. Gambaran Umum
Kecamatan Putussibau Selatan mempunyai luas wilayah sebesar 5352 Km2 atau
17,94 % dari luas Kabupaten Kapuas Hulu, dengan jumlah penduduk sebanyak 24.735
jiwa (data tahun 2021). Kondisi wilayah sangat luas, transportasi jalan darat baru
sampai di Desa Cempaka Baru, terdapat 4 desa lainnya yang masih menggunakan jalur
sungai sebagai alat transportasi dan untuk menghubungkan satu desa ke desa lainnya.
Desa tersebuat antara lain Beringin Jaya terdiri dari dua dusun dengan jarak tempuh
yang cukup jauh antar dusun yaitu dusun Nanga Balang dan dusun Matalunai, desa
Kareho terdiri dari dua dusun yaitu dusun Sepan dan Salin, desa Bungan Jaya yaitu
dusun Nanga Lapung dan Nanga Bungan serta Desa Tanjung Lokang. Kondisi ini
diperparah dengan faktor pengetahuan kesehatan masyarakat yang relatif rendah. Serta
dibeberapa desa masih kekurangan tenaga Bidan desa, sehingga hal ini mempengaruhi
pelayanan kesehatan di daerah terpencil.
Kegiatan pelayanan kesehatan sudah dilaksanakan di semua desa terutama
untuk kelurahan dan desa terjangkau kegiatan pelayanan sudah dilaksanakan secara
rutin setiap bulannya. Namun demikian hal ini tidak serta merta semua pelayanan
kesehatan mencapai hasil yang maksimal. Terutama pelayanan kesehatan luar gedung.
Hal ini disebabkan terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaan kegiatan selama
tahun 2021 baik dari segi manusia (sasaran), metode pelaksanaan dan sebagainya.
Oleh sebab itu perlu dilakukan pelaksanaan kegiatan yang maksimal untuk memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Putussibau
Selatan dengan menentukan prioritas program baik UKM esensial maupun UKM
pengembangan.
Program prioritas kesehatan lebih diutamakan pada upaya penurunan AKI-AKB,
upaya perbaikan gizi masyarakat, upaya Germas, upaya deteksi dini, preventil dan
respon penyakit, akselerasi Program Indonesia Sehat. Berikut rincian kegiatan
Upaya Deteksi Dini, Preventif.
No Rinciaan Menu/Komponen Uraian
1 Penurunan AKI dan AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
A Pelaksanaan Kelas ibu balita Kegiatan pertemuan yang dilakukan berkala dengan
tujuan meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku
ibu dengan menggunakan buku KIA dalam mewujudkan
tumbuh kembang balita yang optimal

b. Lokakarya pembuatan SOP Kegiatan pertemuan yang dihadiri oleh tenaga


tatalaksana balita dengan kesehatan yang ada di desa dan di puskesmas dengan
masalah gizi dan tumbuh tujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sama
kembang: weight faltering, terkait SOP tatalaksana balita dengan masalah gizi dan
gizi kurang, gizi buruk, tumbuh kembang: weight faltering, gizi kurang, gizi
stunting termasuk rujukan buruk, stunting termasuk rujukan
c. Pendampingan rujukan Kegiatan yang dilakukan dalam membantu balita
balita stunting/gizi buruk dengan kondisi stunting/gizi buruk untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat
pertama dan RSUD rujukan.
d. Pendampingan pemberian Merupakan kegiatan pendampingan pada ibu dan
MP ASI dan ASI Ekslusif keluarga yang memiliki bayi dan balita dalam rangka
pemberian ASI secara eksklusif dan melakukan
pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI) yang
sesuai dengan standar pemberian makanan
pendamping ASI dalam PMBA.
2 Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbahan Pangan Lokal Bagi Ibu Hamil
KEK dan Balita Gizi Kurang
a Pelatihan tim pelaksana Merupakan kegiatan pelatihan kepada tim pelaksana
dalam penyiapan dalam penyiapan pemberian makanan tambahan
pemberian makanan berbasis pangan lokal bagi ibu hamil kek dan balita gizi
tambahan berbasis pangan kurang agar mempunyai pengetahuan dan keterampilan
lokal bagi ibu hamil kek dan dalam hal melakukan pelaksanaan kegiatan pembuatan
balita gizi kurang tingkat menu PMT berbasis pangan lokal untuk ibu hamil dan
kab/kota dan puskesmas balita gizi kurang.
b Penyediaan Bahan Merupakan kegiatan pemberian makanan tambahan
Makanan Tambahan dalam bentuk PMT lokal yang ada disekitar sasaran
Berbasis Pangan Lokal kegiatan dalam bentuk makanan siap santap. PMT lokal
Bagi Ibu Hamil KEK dan diberikan selama 4 s.d 8 minggu pemberian dengan
Balita Gizi Kurang sasaran balita gizi kurang (skor z : -2 s.d -3 SD) dan
selama 120 hari untuk ibu hamil kurang energi kronik
(KEK).
B. PENERIMA MANFAAT

No Nama Kegiatan Jumlah Penerima


Manfaat
1 Penurunan AKI dan AKB dan Percepatan
Perbaikan Gizi Masyarakat
Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Pelaksanaan Kelas ibu balita 17 Desa 2 Ibu balita,
kelurahan keluarga dan
masyarakat
b. Lokakarya pembuatan SOP tatalaksana balita 12 desa Tenaga
dengan masalah gizi dan tumbuh kembang: dan 2 kesehatan
weight faltering, gizi kurang, gizi buruk, stunting Kelurahan terkait
termasuk rujukan
c. Pendampingan rujukan balita stunting/gizi buruk 14 Desa 2 Balita
kelurahan stunting/gizi
buruk
d. Pendampingan pemberian MP ASI dan ASI 12 desa Ibu yang
Ekslusif dan 2 mempunyai
Kelurahan bayi dan balita
2 Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Berbahan Pangan Lokal Bagi Ibu Hamil KEK
dan Balita Gizi Kurang
a. Pelatihan tim pelaksana dalam penyiapan 12 desa Kader
pemberian makanan tambahan berbasis pangan dan 2 posyandu, ibu
lokal bagi ibu hamil kek dan balita gizi kurang Kelurahan PKK dan
tingkat kab/kota dan puskesmas tenaga
kesehatan di
desa
b. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbahan 4 Desa Ibu hamil
Pangan Lokal bagi Ibu Hamil KEK dengan hasil
pemeriksaan
LLA < 23,5 cm
atau IMT
trimester 1
kurang dari
18,5 kg/m2
c. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbahan 4 Desa Balita dengan
Pangan Lokal bagi Balita Gizi Kurang 2T, berat
badan kurang
dan status gizi
indikator
antropometri
BB/TB -3 s.d -2
skor z nya
C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

Rinciaan Out Put Metode Tahapan


No Menu/Komponen Satuan
Volu Pelaksanaan Pelaksanaan
me
1 Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Pelaksanaan Kelas ibu Dokumen 4 kali Membuat kelas 1. Persiapan
balita laporan yang terdiri dari 2. Pelaksanaan
ibu balita, 1. Pelaporan dan
keluarga Evaluasi
b. Lokakarya pembuatan Frekwensi 1 kali Mengundang 1. Persiapan
SOP tatalaksana balita petugas 2. Pelaksanaan
dengan masalah gizi dan kesehatan yang Februari
tumbuh kembang: weight ada di desa
faltering, gizi kurang, gizi
buruk, stunting termasuk
rujukan
c. Pendampingan rujukan Frekwensi 1 kali Memberikan 1. Persiapan
balita stunting/gizi buruk uang harian 2. Pelaksanaan
pada tenaga Januari s.d
kesehatan Desember
pendamping 3. Pelaporan dan
rujukan Evaluasi

d. Pendampingan Frekwensi 3 kali


Melakukan dan 1. Persiapan
pemberian MP ASI dan memberikan 2. Pelaksanaan
ASI Ekslusif edukasi pada 3. Pelaporan dan
sasaran Evaluasi
kegiatan
2 Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbahan Pangan Lokal
Bagi Ibu Hamil KEK dan Balita Gizi Kurang
a Pelatihan tim pelaksana Bahan 1 kali Melakukan 1. Persiapan
dalam penyiapan Makanan pertemuan yang admistrasi
pemberian makanan Lokal dihadiri oleh 2. Pelaksanan
tambahan berbasis Dokumen kader posyandu, kegiatan
pangan lokal bagi ibu Laporan ibu PKK dan Februari
hamil kek dan balita gizi tenaga
kurang tingkat kab/kota
kesehatan di
dan puskesmas
desa
b Pemberian Makanan Bahan 120 hari 1. Menyusun 1. Persiapan
Tambahan (PMT) Makanan menu PMT admistrasi
Berbahan Pangan Lokal Lokal lokal untuk 2. Pelaksanan
Bagi Ibu Hamil KEK Dokumen bumil KEK kegiatan
Laporan 2. Melakukan Waktu pelaksanaan
pertemuan (Januari-Desember)
dalam
rangka
pelaksanaan
kegiatan
3. Membuat
MOU
kegiatan
pada
pelaksana
pembuatan
dan
distribusi
PMT lokal
4. Melakukan
pembuatan
PMT lokal
berdasarkan
jumlah
sasaran
kegiatan
5. Pelaksana
menditribusi
kan PMT
lokal pada
sasaran
6. Melakukan
monitoring
dan evaluasi
kegiatan
pemberian
PMT lokal

c Pemberian Makanan Bahan 4 s.d 8 1. Menyusun 1. Persiapan


Tambahan (PMT) Makanan minggu menu PMT admistrasi
Berbahan Pangan Lokal Lokal lokal untuk 2. Pelaksanan
Balita Gizi Kurang Dokumen balita gizi kegiatan
Laporan kurang Waktu pelaksanaan
2. Melakukan (Januari-Desember)
pertemuan
dalam
rangka
pelaksanaan
kegiatan
3. Membuat
MOU
kegiatan
pada
pelaksana
pembuatan
dan
distribusi
PMT lokal
4. Melakukan
pembuatan
PMT lokal
berdasarkan
jumlah
sasaran
kegiatan
5. Pelaksana
menditribusi
kan PMT
lokal pada
sasaran
6. Melakukan
monitoring
dan evaluasi
kegiatan
pemberian
PMT lokal
5. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

4. Penurunan AKI dan AKB dan Percepatan


Perbaikan Gizi Masyarakat
a Pelaksanaan Kelas ibu balita 1 Tahun
b Lokakarya pembuatan SOP tatalaksana balita 1 Tahun
dengan masalah gizi dan tumbuh kembang:
weight faltering, gizi kurang, gizi buruk,
stunting termasuk rujukan
c Pendampingan rujukan balita stunting/gizi buruk 1 Tahun

d Pendampingan pemberian MP ASI dan ASI 1 Tahun


Ekslusif

1. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Provinsi
sebesar Rp. 82.490.000- dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya


2 Upaya perbaikan gizi masyarakat 82.490.000,-
TOTAL 82.490.000,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Kepala Puskesmas Putussibau Selatan

Mengetahui

dr. IRMA MULYANI


NIP. 19760621 200502 2 007
8

Anda mungkin juga menyukai