Anda di halaman 1dari 10

Tugas UUD Peternakan

( Endang Tri Rahayu )

Nama : Salma Eliana


NIM : Z0123165
Kelas :D

1. Data Populasi Sapi Secara Nasional Pada 2022


Produksi daging sapi dan kerbau di Indonesia pada tahun 2022 diperkirakan mencapai
436,70 ribu ton. Secara proporsi, Pulau Jawa merupakan kontributor terbesar untuk
produksi daging sapi dan kerbau yakni sebesar 59,12 persen atau sekitar 258,17 ribu
ton. Sementara pulau Sumatera berkontribusi sekitar 16,47 persen dan pulau Bali &
Nusa Tenggara berkontribusi sekitar 13,22 persen terhadap total produksi daging sapi
dan kerbau di tahun 2022. Sedangkan pulau-pulau yang lain memberikan kontribusi
yang tidak terlalu signifikan yakni kurang dari 8 persen.
Persentase Produksi Daging Sapi dan Kerbau Menurut Pulau di Indonesia Tahun
2022

Jika ditilik lebih lanjut, provinsi penyumbang daging terbesar adalah provinsi Jawa
Timur yakni sebanyak 152,79 ribu ton atau sekitar 34,99 persen dari total produksi
daging di Indonesia (Gambar 3.2). Provinsi dengan produksi daging tertinggi
berikutnya berturut-turut adalah Jawa Tengah sebesar 74 ribu ton dan Nusa Tenggara
Barat sebesar 23 ribu ton. Sedangkan provinsi dengan kontribusi produksi daging sapi
dan kerbau terendah di Indonesia adalah Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, dan DKI
Jakarta masing-masing tidak lebih dari 400 ton.
Produksi Daging Sapi dan Kerbau Menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2022

Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia (bps.go.id)

2. Data Konsumsi Daging Sapi Nasional Pada 2022


Konsumsi daging sapi dan kerbau di Indonesia pada tahun 2022 diperkirakan
sebesar 695,39 ribu ton dengan jumlah penduduk sekitar 274,86 juta jiwa. Secara
regional, konsumsi daging sapi dan kerbau terbesar pada tahun 2022 berada pada
Pulau Jawa sebanyak 500,43 ribu ton dengan jumlah penduduknya sekitar 154,06
juta jiwa, dan Sumatera sebanyak 90,68 ribu ton dengan jumlah penduduk sebanyak
60,65 juta jiwa. Sementara itu konsumsi daging sapi dan kerbau terendah adalah
Maluku dan Papua yaitu sebanyak 7,15 ribu ton dengan total penduduknya sekitar
7,62 juta jiwa. Jika ditinjau berdasarkan konsumsi daging sapi dan kerbau per
kapita, pulau Jawa menempati posisi puncak dengan rata-rata konsumsi sebanyak
3,47 kg per kapita selama setahun, diikuti oleh pulau Bali dan Nusa Tenggara
dimana penduduknya mengkonsumsi daging sapi dan kerbau sebanyak 2,54 kg per
kapita selama setahun. Sedangkan penduduk di pulau Sulawesi selama setahun
hanya mengkonsumsi daging sapi dan kerbau sebanyak 1,20 kg per kapita, terpaut
sedikit dengan pulau Maluku dan Papua sebanyak 1,00 kg per kapita. Hal ini tidak
lepas dari tingkat daya beli masyarakat akan daging sapi dan kerbau yang jauh lebih
tinggi di pulau Jawa dibandingkan pulau-pulau lain di Indonesia, serta ketersediaan
daging sapi dan kerbau pada pulau Bali dan Nusa Tenggara
Konsumsi Daging Sapi dan Kerbau Tertinggi di Pulau Jawa Tahun 2022

Sementara itu di pulau Jawa sendiri, terlihat kesenjangan yang cukup mencolok
dimana DKI Jakarta mendominasi nilai konsumsi daging sapi dan kerbau per kapita
yakni sebesar 6,10 kg per kapita selama setahun. Sementara itu Jawa Barat,
JawaTimur, dan Banten berkisar di angka 3 kg per kapita selama setahun. Sedangkan
penduduk di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah rata-rata mengkonsumsi daging sapi

Konsumsi Daging Sapi dan Kerbau Tertinggi di Indonesia Tahun 2022


Jika memperhatikan total konsumsi penduduk akan daging sapi dan kerbau menurut
provinsi, terlihat Jawa Barat dan Jawa Timur menempati urutan puncak dengan
konsumsi daging masing-masing sebanyak 167,11 ribu ton dan 133,15 ribu ton
setahun. Hal ini disebabkan oleh tingginya populasi penduduk di kedua provinsi
tersebut. Sedangkan Jawa Tengah menempati urutan ketiga dengan total konsumsi
daging sebesar 83,87 ribu ton setahun.
Konsumsi Daging sapi dan kerbau menurut provinsi di Indonesia Tahun 2022

Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia (bps.go.id)


3. Data Konsumsi Daging Ayam
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) perkembangan
konsumsi protein hewani khususnya dari daging ayam ras per kapita masyarakat
Indonesia tahun 2000-2021 cenderung terus meningkat sebesar 3,75% per tahun.
Peningkatan konsumsi daging ayam nasional didukung pertumbuhan jumlah
penduduk dan peningkatan pengetahuan gizi oleh masyarakat akan manfaat
mengkonsumsi protein hewani. Berikut merupakan datanya:

Sumber: https://www.daya.id/usaha/artikel-daya/pengembangan-diri/industri-
peternakan-ayam-di-indonesia-bagian-2
Konsumsi daging ayam ras rumah tangga tahun 2020 sebesar 5,23 kg/kapita, tahun
2021 sebesar 5,36 kg/kapita/tahun dan tahun 2022 sekitar mencapai 6,1 kg/kapita.
Konsumsi tersebut hanya merupakan konsumsi rumah tangga, jika ditambah konsumsi
di non-rumah tangga maka konsumsi total tahun 2020 diperkirakan mencapai 10,93
kg/ kapita/tahun, tahun 2021 sekitar 11,24 kg/kapita/tahun dan tahun 2022
diperkirakan 12,18 kg/kapita/tahun.

4. Data Kebutuhan Daging Nasional


Sumber : https://m.antaranews.com/amp/berita/2777569/dharma-jaya-
perkirakan-kebutuhan-daging-naik-pada-2022
Kebutuhan daging pada 2022 ini meningkat sekitar lima persen dari tahun 2021 yang
kebutuhannya sekitar 669 ribu ton, sekarang kebutuhannya 706 ribu ton. Untuk
konsumsi perkapita meningkat 4,28 persen dari 2,46 kilogram per tahun menjadi 2,57
kilogram per tahun, Peningkatan kebutuhan tersebut tidak terlepas dari jumlah
penduduk Indonesia tahun 2022 yang meningkat sekitar satu persen dari tahun 2021,
atau dari 272,24 juta menjadi 274,85 juta.

5. Data Konsumsi Susu Nasional


Sumber : Badan Pusat Statis (BPS)
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/03/06/terus-meningkat-produksi-
susu-segar-indonesia-tembus-968-ribu-ton-pada-2022
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, produksi susu segar di Indonesia mencapai
968.980 ton pada 2022. Jumlah tersebut naik 2,38% dibandingkan tahun sebelumnya
(year-on-year/yoy) sebanyak 946.388 ton.Dalam dua dekade terakhir, produksi susu
segar Tanah Air cenderung meningkat. Hanya saja, produksi susu segar sempat anjlok
parah pada 2013.Lalu, volume produksi susu segar Indonesia kembali meningkat pada
2014 hingga 2018. Jumlahnya sedikit menurun pada 2019. Namun, selama 2020-2022
angka produksi susu segar kembali mencatatkan peningkatan seperti terlihat pada
grafik.Tercatat, produksi susu segar terbesar dalam dua dekade terakhir pada 2011,
yaitu mencapai 974.694 ton, sedangkan terendah pada 2002 sebesar 495.647
ton.Adapun berdasarkan wilayahnya, jumlah produksi susu segar terbanyak pada 2022
berada di Jawa Timur. Jumlahnya mencapai 543.687 ton.Kemudian, posisinya diikuti
oleh Jawa Barat dengan produksi susu segar sebanyak 300.198 ton. Produksi susu
segar di Jawa Tengah tercatat sebanyak 103.547 ton.Berikutnya, Sumatera Utara, DI
Yogyakarta, DKI Jakarta memiliki produksi susu segar masing-masing sebanyak
8.980 ton, 3.884 ton, dan 3.268 ton. Adapun Jambi menjadi provinsi dengan produksi
susu segar terendah nasional pada 2022, yakni hanya 3,66 ton.Di sisi lain, terdapat 16
provinsi di Indonesia yang tidak memproduksi susu segar pada tahun lalu. Di
antaranya adalah Aceh, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Bali, Nusa Tenggara
Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara,
Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat,
dan Papua.

6. Data Konsumsi Dan Produksi Telur Nasional

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang 2022 produksi telur ayam ras
petelur di Indonesia mencapai 5,57 juta ton.
Volume produksi tersebut meningkat 7,9% dibanding 2021 (year-on-year/yoy),
sekaligus menjadi rekor tertinggi seperti terlihat pada grafik. Adapun jika
dibandingkan dengan tahun 2000, produksi telur ayam Indonesia pada 2022 sudah
melonjak 1.006%, atau meningkat sekitar 10 kali lipat dalam dua dekade belakangan.
Kendati produksi terus meningkat, harga telur ayam di Indonesia cenderung semakin
mahal. Menurut data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP)
Kementerian Perdagangan, pada Desember 2022 rata-rata harga telur ayam secara
nasional mencapai Rp31.108 per kilogram, rekor termahal dalam lima tahun terakhir.
Memasuki tahun ini, tren harga telur ayam masih cenderung tinggi. Samhadi, Wakil
Sektretaris Jenderal Persatuan Insan Perunggasan Rakyat, bahkan memprediksi harga
telur akan cenderung naik sampai September 2023. Menurut Samhadi, makin
mahalnya harga telur dipengaruhi kenaikan harga jagung untuk pakan ayam dari
Rp6.000 per kg menjadi Rp7.200 per kg. Jadi harga pakan, terutama jagung yang
mahal itu, membentuk biaya produksi yang lebih tinggi dari biasanya, jadi harga telur
mahal karena pakan ternaknya juga mahal kata Samhadi.
Samhadi juga menilai, harga naik karena adanya peningkatan permintaan telur untuk
program bantuan sosial (bansos),Permintaan (telur) naik, di sisi lain memang
menguntungkan peternak, tetapi kami tidak bisa memproduksi telur dengan jumlah
yang banyak, akibat harga pakannya mahal kata Samhadi.
Sumber : Badan Pusat Statis (BPS)
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/05/25/produksi-telur-ayam-
indonesia-capai-rekor-tertinggi-pada-2022

Sumber: https://databoks.katadata.co.id/index.php/datapublish/2023/07/12/jadi-
sumber-protein-paling-diminati-bagaimana-tren-konsumsi-telur-ayam-di-indonesia-
dalam-10-tahun-terakhir

Telur ayam merupakan salah satu sumber protein yang kerap dikonsumsi
masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Bahan pangan ini memiliki segudang
manfaat bagi kesehatan tubuh serta banyak diminati karena harganya relatif lebih
murah dan penyimpanannnya lebih mudah dibandingkan daging sapi, ikan, bahkan
ayam sendiri. Baik telur ayam ras/kampung, keduanya sama-sama banyak
dikonsumsi di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata konsumsi telur ayam
ras/kampung di Indonesia pada 2022 sebesar 2,336 kilogram (kg) per kapita per
minggu. Menurut catatan BPS, satu butir telur ayam kampung dalam data tersebut
diperkirakan beratnya sebesar 0,05 kg. Angka itu naik 2,45% dibanding tahun
sebelumnya yang sebesar 2,28 kg per kapita per minggu.

Anda mungkin juga menyukai