Oleh :
ARI FERNANDO
1610612088
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG,2019
BAB I PENDAHULUAN
Ternak itik merupakan ternak unggas air penghasil telur dan daging yang
potensial. Populasi ternak itik tersebar diseluruh pelosok nusantara mulai daerah
perkotaan sampai pedesaan. Daging dan telur itik cukup digemari oleh
masyarakatIndonesia. Menurut Bharoto (2001) jenis-jenis itik di Indonesia adalah
itik Tegal, itik Mojosari, itik Alabio, itik Manila (entok), dan itik Bali. Penamaan
dan pengelompokan jenis-jenis itik tersebut berdasarkan nama daerah
tempatberkembang. Di Sumatra Barat itik lokal yang berkembang sebagai sumber
daya genetik adalah itik Pitalah, itik Kamang, itik Bayang.
Itik lokal merupakan salah satu plasma nutfah ternak Indonesia. Itik
dikembangkan untuk mempertahankan keberadaan plasma nutfah yang telah
beradaptasi dengan lingkungan setempat. Itik merupakan komoditi ternak yang
mempunyai potensi genetik dan dikelompokkan berdasarkan nama daerah yang
ada di Indonesia. Contoh itik yang ada di Sumatera Barat adalah itik Pitalah, itik
Kamang, itik Sikumbang Janti , dan itik Bayang.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2006. Konstribusi Daging dan Telur Itik di
Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2008. Konstribusi Daging dan Telur Itik di
Indonesia.
Badan Pusat Stastistik (BPS). 2016. Konstribusi Daging dan Telur Itik di
Sumatera Barat.
Bharoto, K.D. 2001. Cara Beternak Itik. Aneka Ilmu. Semarang
Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2014. Populasi Itik di
Indonesia.
Kementan. 2016. Populasi Itik di Sumatera Barat.
Mei, M. 2000. Beternak Itik. Edisi ke-16. Kanisius. Yogyakarta.
Srigandono, B. 1991. Unggas Air. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Susanti, T. 2003. Strategi Pembibitan Itik Alabio dan Itik Mojosari. Tesis.
Program Pascasarjana Instutit Pertanian Bogor. Bogor.