Anda di halaman 1dari 12

Budidaya Tanaman Pangan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Aspek Pasar

2.1.1 Potensi permintaan

Potensi permintaan kacang tanah di Indonesia dari tahun ke tahun semakin

meningkat. Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin

berkembangnya industri makanan berbahan baku kacang tanah, sehingga

permintaan atas kacang tanah terus meningkat. Peningkatan jumlah penduduk

Indonesia dari tahun 2012 sampai 2016 dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Peningkatan jumlah penduduk Indonesia tahun 2012 - 2016


Peningkatan jumlah penduduk
Tahun Jumlah penduduk ( jiwa)
(%)
2012 244.775.796 0
2013 246.877.748 0.86
2014 251.377.778 1.82
2015 255.461.686 1.62
2016 258.704.986 1.27
Jumlah 1.257.197.994 5.57
Rata-rata 251.439.598.8 1.39
Sumber: Badan Pusat Statistik, Indonesia (2016)

Keterangan: Peningkatan jumlah penduduk (%) 2016

= (∑ penduduk tahun sekarang – ∑ penduduk tahun sebelumnya) x 100 %


∑penduduk tahun sebelumnya

= (258.704.986 - 255.461.686) x 100%


255.461.686

= 1.27 %

Proyek Usaha Mandiri (PUM)


Budidaya Tanaman Pangan

Pada Tabel 1, dapat dilihat bahwa rata - rata peningkatan jumlah penduduk

sebesar 1.39 % per tahun proyeksi jumlah penduduk Indonesia tahun 2017 adalah

262.300.985 jiwa. Proyeksi jumlah penduduk tahun 2018 - 2022 disajikan pada

Tabel 2.

Tabel 2. Proyeksi peningkatan jumlah penduduk Indonesia tahun 2018 - 2022


Tahun Proyeksi Jumlah Penduduk
2018 265.946.969
2019 269.643.632
2020 273.391.678
2021 277.191.822
2022 281.044.788
Keterangan: data diolah oleh penulis berdasarkan data BPS tahun 2016

Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa proyeksi jumlah penduduk

Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Jumlah penduduk

Indonesia pada tahun 2022 diproyeksikan 281.044.778 jiwa.

Permintaan kacang tanah di Indonesia tahun 2016 adalah 611.330.034 kg

dan pada tahun 2017 berjumlah 619.888.654,24 kg (BPS, 2016) . Untuk proyeksi

jumlah permintaan kacang tanah di Indonesia tahun 2018 - 2022 disajikan pada

Tabel 3. Dari hasil survey yang dilakukan di Tanjung Pati dan sekitarnya,

besarnya konsumsi pada kacang tanah pertahun sebanyak 2,36 kg/jiwa/tahun

dapat diproyeksikan kebutuhan kacang tanah pada tahun 2018 - 2022.

Proyek Usaha Mandiri (PUM)


Budidaya Tanaman Pangan

Tabel 3. Proyeksi permintaan kacang tanah di Indonesia tahun 2018 - 2022

Proyeksi ∑ Penduduk Rata – rata konsumsi Proyeksi


Tahun permintaan
(jiwa) (kg/jiwa/tahun)
(kg/tahun)
2018 265.946.969 2,36 628.567.096
2019 269.643.632 2,36 637.367.036
2020 273.391.678 2,36 646.288.995
2021 277.191.822 2,36 655.337.041
2022 281.044.788 2,36 664.511.378
Keterangan: Data diolah oleh penulis berdasarkan data BPS tahun 2016

Berdasarkan Tabel 3 proyeksi permintaan terhadap kacang tanah dari tahun

ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2022 proyeksi permintaan kacang

tanah di Indonesia adalah 664.511.378 kg/tahun.

2.1.2 Potensi penawaran

Penawaran kacang tanah dapat diketahui dari jumlah penduduk di suatu

daerah yang dapat mengisi kebutuhan konsumen terhadap komoditi tersebut.

Tabel 4. Peningkatan jumlah penawaran kacang tanah di Indonesia tahun 2012 -

2016

∑ Penawaran/Produksi
Tahun Peningkatan produksi (%)
(kg/tahun)
2012 709.063.000 0
2013 701.680.000 -1
2014 638.896.000 -8,9
2015 605.449.000 -5,2
2016 560.483.000 -7,4
Jumlah 3.215.571.000 -22,5
Rata–rata 643.114.200 -5,6
Sumber: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (2016)

Rata-rata peningkatan produksi kacang tanah tahun 2012 sampai 2016

adalah 643.114.200 kg/tahun. Adanya penurunan produksi dari tahun 2012 - 2016

sebesar -5,6. Kacang tanah di Indonesia tahun 2016 adalah 560.483.000 kg.

Berdasarkan rata - rata penawaran untuk produksi dan untuk tahun 2017 adalah

Proyek Usaha Mandiri (PUM)


Budidaya Tanaman Pangan

529.096.000 kg. Proyeksi jumlah produksi kacang tanah di Indonesia pada tahun

2018-2022 disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Proyeksi penawaran kacang tanah di Indonesia tahun 2018–2022


Tahun Proyeksi penawaran (kg/tahun)
2018 499.466.600
2019 471.496.500
2020 445.092.700
2021 420.167.500
2022 396.638.100
Keterangan: Data diolah oleh penulis (2017)

Berdasarkan Tabel 5 terlihat bahwa terjadi penurunan penawaran kacang

tanah tahun 2018 - 2022. Proyeksi penawaran kacang tanah ini digunakan untuk

mengetahui proyeksi peluang pasar.

2.1.3 Proyeksi peluang pasar

Peluang pasar adalah selisih antara permintaan dengan penawaran.

Berdasarkan proyeksi permintaan dan penawaran kacang tanah dapat dibuat

proyeksi peluang pasar di Indonesia tahun 2016 adalah 50.847.034 kg dan tahun

2017 adalah 90.792.654,24 kg. Proyeksi peluang pasar tahun 2018-2022 pada

Tabel 6 di bawah.

Tabel 6. Proyeksi peluang pasar kacang tanah di Indonesia tahun 2018 - 2022

Proyeksi Permintaan Proyeksi Penawaran Proyeksi peluang


Tahun
(kg/tahun) (kg/tahun) pasar (kg/tahun)
2018 628.567.096 499.466.600 129.100.496
2019 637.367.036 471.496.500 165.870.536
2020 646.288.995 445.092.700 201.196.295
2021 655.337.041 420.167.500 235.169.541
2022 664.511.378 396.638.100 267.873.278
Keterangan: Data diolah oleh Penulis (2017)

Berdasarkan Tabel 6 di atas proyeksi peluang pasar terjadi peningkatan

sampai pada tahun 2022. Peluang pasar tahun 2022 sebesar 267.873.278 kg/tahun.

Proyek Usaha Mandiri (PUM)


Budidaya Tanaman Pangan

2.1.4 Penjualan dan pemasaran

Kacang tanah yang dipasarkan pada Proyek Usaha Mandiri ini adalah

kacang tanah yang sudah dipanen dan sudah dilakukan pemipilan polong setelah

dipanen. Sebelum dipasarkan, terlebih dahulu kacang tanah disortasi untuk

mendapatkan kualitas. Penjualan hasil proyek usaha mandiri ini dijual langsung

kepada konsumen dengan harga Rp. 12.000/kg. Pemasaran kacang tanah, adalah

pasar Kabupaten Limapuluh Kota.

2.2 Aspek Komoditi

2.2.1 Klasifikasi kacang tanah

Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea, L.) merupakan tanaman yang

berasal dari benua Amerika, khususnya dari daerah Brazilia (Amerika Selatan).

Awalnya kacang tanah dibawa dan disebarkan ke benua Eropa, kemudian

menyebar ke benua Asia sampai ke Indonesia (Purwono dan Purnamawati, 2007).

Beberapa varietas unggul yang ada di Indonesia, antara lain varietas gajah,

macan, tupai pelatuk, dan kelinci (Marzuki, 2007). Dari berbagai macam varietas

tersebut, varietas yang telah diusahakan adalah varietas Gajah.

2.2.3 Syarat tumbuh tanaman kacang tanah

Tanaman kacang tanah tumbuh baik pada ketinggian 0 - 500 m dpl. Dengan

melakukan pengolahan tanah yang tepat demi memperoleh struktur tanah gembur

dan drainase yang baik akan mendukung penyerapan unsur hara dan pergerakan

akar yang baik. Keasaman (pH) tanah yang cocok untuk tanaman kacang tanah

antara 6 -6,5. Dalam masa pertumbuhan memerlukan cahaya matahari yang

cukup. Tanaman yang masih muda memerlukan air yang cukup untuk

Proyek Usaha Mandiri (PUM)


Budidaya Tanaman Pangan

perkembangan pertumbuhannya dan setelah berumur 2,5 bulan kebutuhan akan air

sudah mulai berkurang (IP2TP, 2000).

Marzuki (2007), menyatakan bahwa kacang tanah memerlukan iklim yang

lembab. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman sangat dipengaruhi oleh tanah,

temperatur, sinar matahari, hujan, kecepatan angin, dan faktor - faktor iklim

lainnya. Curah hujan waktu tanaman selama dua bulan pertama yang baik adalah

150 - 350 mm/bulan dan suhu udara antara 25 - 300 C dengan penyinaran penuh.

Fachruddin (2000), menyatakan bahwa kacang tanah memerlukan pengairan

pada daerah yang memiliki musim kemarau panjang, terutama pada fase

perkecambahan, pembuahan, dan pengisian polong. Sementara itu, di daerah yang

curah hujan tinggi penyerapan hara dari dalam, panen pengolahan hasil panen

merupakan suatu masalah.

Kacang tanah termasuk tanaman yang memerlukan sinar matahari penuh.

Adanya keterbatasan cahaya matahari akibat naungan atau halangan awan lebih

dari 30% akan menurunkan hasil kacang tanah karena cahaya mempengaruhi

fotosintesis dan respirasi. Intensitas cahaya yang rendah pada saat pembentukan

ginofor akan mengurangi jumlah ginofor, sedangkan rendahnya intensitas cahaya

pada masa pengisian polong akan menurunkan jumlah dan berat polong serta

akan menambah jumlah polong hampa (Marzuki, 2007).

2.3 Aspek Teknologi

Tekologi yang digunakan pada Proyek Usaha Mandiri (PUM) ini adalah

penambahan dosis pupuk Fosfat pada kacang tanah. Teknologi ini merupakan

teknologi yang mudah diaplikasikan oleh petani.

Proyek Usaha Mandiri (PUM)


Budidaya Tanaman Pangan

Pemupukan P merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan P dalam

tanah. Pupuk SP - 36 mengandung 36 % Fosfor dalam bentuk P2O5. Pupuk ini

terbuat dari Fosfat alam dan sulfat. Berbentuk butiran dan berwarna abu-abu.

Sifatnya agak sulit larut dalam air dan bereaksi lambat sehingga selalu digunakan

sebagai pupuk dasar. Reaksi kimianya tergolong netral, tidak higroskopis, dan

bersifat membakar (Balitra, 2015)

Sifat dan karakteristik dari pupuk SP - 36 sulit larut atau lama larut,

sehingga pada pertumbuhan awal SP - 36 belum dapat digunakan secara maksimal

oleh tanaman, maka parameter pertumbuhan awal dan pertumbuhan menengah

kurang terpengaruh pupuk SP - 36, sedangkan pada pertumbuhan akhir secara

nyata sangat terpengaruhi oleh pemberian SP - 36 (Sumaryo dan Suryono, 2000)

Sumber fosfor alam yang dikenal mempunyai kadar P adalah batuan beku

dan batuan endapan (sedimen), dimana bahan mineralnya mengandung apatit

(Ca10(PO4,CO3)6(F,Cl,OH)2. Mineral ini merupakan senyawa karbonat, flour,

chlor atau hidroksi apatit yang mempunyai kadar P2O5 berkisar 15 - 30 %.

Mineral ini sangat sukar larut dalam air dan tidak tersedia bagi tanaman. Dengan

adanya proses pelapukan, apatit akan mengalami perubahan dan kemudian akan

membebaskan Fosfat dalam ikatan Ca-fosfat. Fosfat juga dapat diikat sebagai

anion yang dapat dipertukarkan dan dapat terikat dalam bentuk-bentuk yang tidak

dapat diabsorpsi tanaman. Sebagai akibat dari sifat kimia Fosfat, konsentrasi

Fosfat dalam larutan tanah adalah rendah. Fosfat masuk kedalam biosfir melalui

proses absorpsi oleh tanaman dan jasad renik. Dekomposisi bahan tanaman dan

jasad renik, Fosfat larut dan masuk kembali ke dalam tanah (Arinong, 2013).

Proyek Usaha Mandiri (PUM)


Budidaya Tanaman Pangan

Sejalan dengan pernyataan (Widawanti dan Kanti, 2000), Unsur P berperan

dalam metabolisme dan proses mikrobiologi tanah dan mutlak diperlukan baik

oleh mikroba tanah maupun tanaman. Unsur P berperan dalam pembentukan

lemak dan albumin tanaman serta perkembangan akar, khususnya akar lateral dan

akar halus berserabut. Jadi, ketersediaan P di dalam tanah menjadi sangat penting

bagi tanaman.

Senyawa - senyawa Fosfat dalam tanaman bertindak sebagai pengedar

energi dan penyimpanan energi yang diperlukan untuk proses pertumbuhan dan

proses reproduktif. (Arinong, 2013).

2.4 Aspek Pembiayaan dan Finansial

2.4.1 Biaya

Komponen analisis finansial terdiri dari aspek biaya dan aspek analisis.

Aspek biaya terdiri atas biaya saprodi, biaya tenaga kerja, biaya penyusutan alat

dan biaya lain - lain. Biaya saprodi adalah biaya dari seluruh lahan yang

digunakan. Biaya tenaga kerja adalah biaya upah tenaga yang dikeluarkan. Biaya

penyusutan adalah biaya yang timbul dari penyusutan tiap alat yang digunakan.

Biaya - biaya lain adalah seluruh biaya yang tidak termasuk ke aspek di atas.

Aspek analisis yaitu dilihat dari segi Profitabilitas, R/C, dan BEP .

1. Biaya operasional

a. Biaya langsung

Semua bahan baku yang dapat secara langsung dimasukkan dalam

perhitungan harga pokok.

Proyek Usaha Mandiri (PUM)


Budidaya Tanaman Pangan

b. Biaya tenaga kerja

Tenaga kerja langsung ialah tenaga kerja yang secara langsung berperan

dalam proses produksi dan tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang

secara tidak langsung berperan dalam proses produksi dan biayanya dikaitkan

pada biaya overhead pabrik.

2. Biaya non operasional

a. Biaya penyusutan alat

Merupakan penyesuaian nilai yang terus menerus sehubungan dengan

penurunan kapasitas suatu aset, baik penurunan kualitas, kuantitas, maupun nilai.

Penurunan kapasitas terjadi karena aset digunakan dalam operasional suatu

entitas. Penyusutan dilakukan dengan mengalokasikan biaya perolehan suatu aset

menjadi beban penyusutan secara periode sepanjang masa manfaat aset.

b. Biaya bunga modal

Biaya bunga modal merupakan biaya yang harus dikeluarkan atau dibayar

oleh perusahaan untuk mendapatkan modal yang digunakan untuk investasi

perusahaan.

2.4.2. Finansial

Analisis finansial adalah analisis di mana suatu proyek dilihat dari sudut yang

bersifat individual artinya tidak perlu diperhatikan apakah efek atau dampak

dalam perekonomian dalam lingkup yang lebih luas. Berdasarkan perhitungan

cost dan benefit akan dibahas mengenai analisis kriteria investasi, baik mengenai

net present value, internal rate of return, net benefit cost ratio, maupun

profitabiliti ratio sebagai ukuran tentang layak tidaknya kegiatan usaha/proyek

dilihat dari segi keuangan. Sedangkan dari aspek ekonomi akan dibahas mengenai

Proyek Usaha Mandiri (PUM)


Budidaya Tanaman Pangan

peroyeksi laba dan rugi yang bertujuan untuk mengetahui posisi keuangan dari

usaha/proyek yang akan dilaksanakan di samping melihat dampak proyek

terhadap perekonomian masyarakat secara keseluruhan (Ibrahim, 2009)

1. Profitabilitas (%)

Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu.

Analisis profitabilitas bertujuan untuk melihat tingkat keuntungan dari suatu

usaha agribisnis. Rumus perhitungannya adalah :

PR = x 100 %

Keterangan : TR = Total revenue


TC = Total cost

Rosyadi dan Purnomo ( 2014 )

2. R/C

Analisis R/C bertujuan untuk melihat perbandingan antara penerimaan

(revenue) dengan biaya (cost). Analisis R/C dapat dihitung dengan rumus

(Nofianti dan Hendriani, 2017) :

R/C =

Keterangan : TR = Total revenue


TC = Total cost

Menurut Maulidah (2013), R/C (revenue cost ratio) merupakan

perbandingan antara penerimaan dan biaya, yang secara matematik dapat

dinyatakan sebagai berikut :

R/C = PQ. Q / (TFC+TVC)

Keterangan : R = penerimaan

Proyek Usaha Mandiri (PUM)


Budidaya Tanaman Pangan

C = biaya
PQ = harga output
Q = output
TFC = biaya tetap (fixed cost)
TVC = biaya variable
3. BEP

BEP (break event point) atau disebut juga dengan titik pulang pokok adalah

keadaan suatu usaha ketika tidak memperoleh laba atau tidak rugi. Titik BEP bisa

dilihat dari segi harga, produksi, dan skala usaha (Fuad, Christin, Nurlela,

Sugiarto, dan Paulus, 2005).

Rahardi dan Hartono (2003), menyatakan bahwa Analisis BEP dalam usaha

terdiri dari BEP hasil, BEP harga, dan BEP skala usaha / luas lahan.

a. BEP hasil

Analisis BEP hasil bertujuan untuk melihat pada hasil atau produksi

beberapa suatu usaha agribisnis impas/pulang pokok (tidak untung dan tidak rugi).

Analisis ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

BEP hasil =

b. BEP harga

Analisis BEP harga berguna untuk melihat pada harga jual beberapa usaha

agribisnis akan impas/pulang pokok. Analisis ini dapat dihitung dengan

menggunakan rumus :

BEP harga =

c. BEP skala usaha/luas lahan

Proyek Usaha Mandiri (PUM)


Budidaya Tanaman Pangan

Analisis BEP skala usaha berguna untuk melihat pada skala usaha beberapa

usaha agribisnis akan pulang pokok. Analisis ini dapat dihitung dengan

menggunakan rumus :

BEP luas lahan = x luas lahan

2.5 Aspek Sosial Budaya

2.5.1 Hubungan komoditi dengan masyarakat

Dilihat dari permintaan akan kacang tanah yang semakin meningkat dan

para petani akan meningkatkan kacang tanah, sehingga akan memperluas

lapangan kerja dan adanya kesempatan untuk berusaha. Kacang tanah dapat

meningkatkan gizi masyarakat karena tanaman ini memiliki kandungan lemak dan

protein.

2.5.1 Hubungan teknologi dengan sosial masyarakat

Masyarakat petani sangat tergantung pada pupuk dalam membudidayakan

suatu tanaman. Sebagian besar masyarakat petani memberikan pupuk ke lahan

tidak sesuai dosis dan cenderung berlebihan. Menyikapi hal tersebut perlu adanya

dosis yang tepat dalam penggunaan pupuk khususnya Fosfat yang sangat

bermanfaat bagi tanaman bila diberikan sesuai dengan takaran. Dengan aplikasi

pupuk Fosfat untuk meningkatkan produksi dan pendapatan pada usahatani

kacang tanah diharapkan kebiasaan masyarakat dalam menggunakan pupuk

khususnya pupuk Fosfat lebih terarah.

Proyek Usaha Mandiri (PUM)

Anda mungkin juga menyukai