Anda di halaman 1dari 13

Membangun Kedaulatan

Pangan Nasional dengan


Analisa Produksi Pangan

Disampaikan pada Mahasiswa UNU NTB


Semester 4 (EPG)
Prodi S1 Ilmu Gizi
I. PENDAHULUAN
Pangan : Hidup – Matinya Bangsa !
Soekarno  pangan merupakan soal mati-hidupnya suatu bangsa; apabila
kebutuhan pangan rakyat tidak dipenuhi maka “malapetaka”; oleh karena
itu perlu usaha secara besar-besaran, radikal, dan revolusioner

Bush : “....It would be a nation subject to international pressure. It would be a


nation at risk ....Increase domestic food production in order to minimize
dependence on imports in world market that may not grow fast enough to
meet the rising demand...Food security in the long run may be available
only to the rich”  Suatu negara harus mampu menyediakan pangan
yang cukup agar tidak tergantung kepada impor dan tekanan kondisi
pangan internasional

Suatu negara harus dapat menyelesaikan masalah ketahanan pangan agar


mampu mempertahankan pertumbuhan ekonominya.
Pengertian Istilah
Ketahanan Pangan : kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga
yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik dalam
jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau (UU No.7
tahun 1996 tentang Pangan)

Swasembada Pangan : Kemampuan memenuhi kebutuhan pangan


dari produksi dalam negeri

Kemandirian Pangan : Kondisi terpenuhinya pangan tanpa adanya


ketergantungan dari pihak luar dan mempunyai daya tahan tinggi
terhadap perkembangan dan gejolak ekonomi dunia.

Kedaulatan Pangan : hak setiap orang, masyarakat dan negara


untuk mengakses dan mengontrol aneka sumberdaya produktif
serta menentukan dan mengendalikan sistem (produksi, distribusi,
konsumsi) pangan sendiri sesuai kondisi ekologis, sosial, ekonomi,
dan budaya khas masing-masing (Hines 2005 dalam Khudori 2008)
Pentahapan Rencana Pembangunan Nasional

Rencana Pembangunan Jangka Menengah


Nasional (RPJMN)
acuan
Rencana Pembangunan Phase I (2004-2009)
Jangka Panjang Nasional Phase I (2004-2009)
(RPJPN)
Phase II (2010-2014)
2005-2025 Phase II (2010-2014)

Phase III (2015-2019)


Phase III (2015-2019)

Phase IV (2020-2024)
Phase IV (2020-2024)
KERANGKA PIKIR

RPJMN 2010-2014
Kondisi yang Diharapkan

Kebijakan/Strategi
Tantangan
2010-2014

Evaluasi RPJMN
2004-2009
II. EVALUASI RPJMN 2004-2009

Perkembangan Produksi Tanaman Pangan


Pertumbuhan (%) Perkiraan Target
Komoditi Satuan 2004 2005 2006 2007
2007 05 - 07 2008 2009
a. Padi Rb ton GKG 54.088,5 54.151,1 54.454,9 57.157,4 5,0 1,9 59.877,2 63.000,0
b. Jagung Ribu ton 11.225,2 12.523,9 11.609,5 13.287,5 14,5 6,2 14.854,1 18.000,0
c. Kedelai Ribu ton 723,5 808,4 747,6 592,5 -20,7 -5,5 723,5 1.500,0
d. Ubi Kayu Ribu ton 19.424,7 19.321,2 19.986,6 19.988,1 0,0 1,0 20.794,9 21.600,0
e. Ubi Jalar Ribu ton 1.901,8 1.857,0 1.854,2 1.886,9 1,8 -0,2 1.906,2
f. Kacang Tanah Ribu ton 837,5 836,3 838,1 789,1 -5,8 -1,9 771,5 980,0
g. Kacang Hijau Ribu ton 310,4 321,0 316,1 322,5 2,0 1,3 315,5 370,0
Sumber : BPS
Perkembangan produksi dan konsumsi beras DN
Produksi Konsumsi
Tersedia Tingkat
Pertumb. untuk Penduduk Per Swasem
Tahun Padi GKG Beras Konsumsi Total bada
kapita

(000 ton) (000 ton) (%) (000 ton) (000 jiwa) (kg) (000 ton) (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

2004 54.088 34.076 3,7 30.668 216.382 139,1 30.099 101.89

2005 54.151 34.115 0,1 30.704 219.205 139,1 30.491 100.70

2006 54.455 34.307 0,6 30.876 222.051 139,1 30.887 99.96

2007 57.157 36.009 5,0 32.408 222.735 139,1 30.982 104.60

produksi beras DN dapat


Produksi padi tahun 2007 mencukupi kebutuhan
meningkat cukup tinggi konsumsi DN
Perkembangan luas panen dan produktivitas
Perke mbangan (%)
Komoditi Parameter 2004 2005 2006 2007
2007 04 - 07
Luas Panen
Padi
(ribu ha) 11.923,0 11.839,1 11.786,4 12.124,8 2,87 0,57
Produktifitas
(ku/ha) 45,4 45,7 46,2 47,1 1,84 1,19

Luas Panen
Jagung
(ribu ha) 3.356,9 3.626,0 3.345,8 3.629,1 8,47 2,92
Produktifitas
(ku/ha) 33,4 34,5 34,7 36,6 5,50 3,09

Luas Panen
Kedelai
(ribu ha) 565,2 621,5 580,5 458,9 (20,96) (5,86)
Produktifitas
(ku/ha) 12,8 13,0 12,9 12,9 0,23 0,29
Sumber : BPS, 2008
III. VISI Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia,
PEMBANGUNAN bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab
berdasarkan falsafah Pancasila
NASIONAL 2005-2025
(UU No. 17 Tahun 2007 tentang Mewujudkan bangsa yang berdaya saing
RPJP Nasional)

Mewujudkan masyarakat demokratis


berlandaskan hukum

Indonesia yang Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan


bersatu
Mandiri, Maju,
Adil, dan Makmur Mewujudkan pemerataan pembangunan
dan berkeadilan
Mewujudkan Indonesia asri dan lestari

Mewujudkan Indonesia menjadi negara


kepulauan yang mandiri, maju, kuat,
dan berbasiskan kepentingan nasional

Mewujudkan Indonesia berperan penting


dalam pergaulan dunia
internasional
Arah Kebijakan Pangan dan Pertanian 2005-2025

• Mewujudkan bangsa yang berdaya saing  efisiensi, modernisasi dan


nilai tambah pertanian agar mampu bersaing di pasar lokal dan
internasional untuk penguatan ketahanan pangan

• Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu  sistem ketahanan


pangan diarahkan untuk menjaga ketahanan dan kemandirian pangan
nasional dengan mengembangkan kemampuan produksi dalam negeri
yang didukung kelembagaan ketahanan pangan yang mampu menjamin
pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup di tingkat rumahtangga,
baik dalam jumlah, mutu, keamanan, maupun harga yang terjangkau,
yang didukung oleh sumber-sumber pangan yang beragam yang sesuai
dengan keragaman lokal

(UU. 17 Tahun 2007 tentang RPJPN 2005-2025)


IV. KENDALA DAN TANTANGAN

FOOD, FUEL,
FEED PASAR INTERNASIONAL
Penguasaan pasa internasional
LAHAN oleh sekelompok korporasi
Diversifikasi
Konversi lahan
Konsumsi
meningkat
pangan lambat
Kualitas lahan
turun
Pendapatan
TEKNOLOGI SUPPLY PASAR DEMAND masyarakat
meningkat
KELEMBAGAAN
Permodalan
Pertumbuhan
Organisasi petani
penduduk
Institusi pendukung Harga fluktuatif meningkat

SARPRAS
Penyediaan sarpras
yang kurang
VI. PENUTUP

 Pertanian berkelanjutan menjadi syarat


terwujudnya ketahanan dan kemandirian
pangan
 Mewujudkan “kedaulatan pangan”, bukan
hanya berbicara ketahanan pangan di level
negara, namun juga masyarakat dan
rumahtangga/individu
 Ketahanan pangan menjadi kunci pokok
kedaulatan pangan  sendi pokok
pemantapan kedaulatan negara
Tampi Asih

Anda mungkin juga menyukai