KETAHANAN PANGAN
Efriyani Sumastuti
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang
Email: efriyani_smt@yahoo.com
ABSTRACT
Agribusiness sector has an important role in the process of economic development. The contribution
of this sector in economic development, are to increase the food production for domestic consumption,
become the largest provider of employment, enlarge the market for industries, increase the supply of
money for saving and increase the income. Up to now, the role of the agricultural sector in Indonesia is
sogreatin supporting the food full fill mentand providing an employment for farm house holds. The great
role and potency of agribusiness sector in realizing the food sustainability still have to face many
challenges and complex issues. There should be many efforts for the existance of agribusiness sector.
This study will discuss the agribussiness potency, prospects, problems and the efforts that should be
done for the food sustainability.
Keywords: prospect, development, agribussiness, food security
ABSTRAK
Sektor agribisnis mempunyai peranan penting dalam proses pembangunan ekonomi. Kontribusi
sektor ini dalam pembangunan ekonomi antara lain meningkatkan produksi pangan untuk konsumsi
domestik, sebagai penyedia tenaga kerja terbesar, memperbesar pasar untuk industri, meningkatkan
supply uang tabungan dan meningkatkan devisa. Sampai saat ini, peranan sektor pertanian di Indonesia
begitu besar dalam mendukung pemenuhan pangan dan memberikan lapangan kerja bagi rumah tangga
petani. Peran dan potensi sektor agribisnis yang demikian besar dalam mewujudkan ketahanan pangan
di masa yang akan datang masih harus menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan kompleks.
Untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya untuk tetap eksis. Studi ini akan membahas tentang potensi,
prospek, permasalahan serta upaya yang perlu dilakukan sektor agribisnis dalam mewujudkan
ketahanan pangan.
Kata kunci : prospek, pengembangan, agribisnis, ketahanan pangan
Subsistem Penunjang
Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan tersebut sangat erat kaitannya dengan kondisi dan
di masa yang akan datang, tentu tidak semudah potensi suatu wilayah. keberhasilan pembangunan
yang kita bayangkan. Berbagai masalah dan tan- ekonomi melalui pengembangan sektor agribisnis,
tangan yang perlu diantisipasi antara lain adalah: perlu diidentifikasi terlebih dahulu kondisi dan tan-
a. Pertambahan jumlah penduduk tangan yang dihadapi sektor agribisnis. Dengan
dasar tersebut, dapat dirumuskan strategi untuk
b. Konsumsi pangan utama masih didominasi oleh
menghadapi dan mempercepat pembangunan sektor
beras
agribisnis dalam mewujudkan ketahanan pangan.
c. Diversifikasi pangan belum dapat terlaksana
Sumber : Rahman (2010) Pengembangan agribisnis tidak dapat dilakukan
secara optimal
tanpa dukungan dari perusahaan agribisnis, karena
d. Tingginya kompetisi/ alih fungsi pemanfaatan perusahaan agribisnislah yang memiliki rencana,
lahan Gambar 1. Integrasi Sistem Agribisnis dengan
desainSistem Ketahanan Pangan
dan implementasi aktivitas agribisnis dalam
e. Penurunan kapasitas dan kualitas sumber daya sistem ekonomi kerakyatan. Untuk keperluan terse-
alam karena eksploitasi besar-besaran but maka pemerintah perlu mendorong pengem-
bangan sistem dan usaha agribisnis di bidang usaha
f. Dampak perubahan iklim yang mengakibatkan
industri rumah tangga, koperasi, kelompok usaha
penurunan produksi pangan
berskala kecil, menengah dan besar. Dengan demi-
kian pengembangan agribisnis komoditas unggulan
3. Upaya Pengembangan Agribisnis dalam
akan berdampak pada ketahanan pangan yang han-
Mewujudkan Ketahanan Pangan
dal dan pembangunan daerah yang terarah dan
Pembangunan pertanian tidak terlepas dari berkelanjutan.
pengembangan kawasan pedesaan yang menem- Upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional
patkan pertanian sebagai penggerak utama pereko- tidak terlepas dari kebijakan umum pembangunan
nomian. Lahan, potensi tenaga kerja, dan basis pertanian dalam mendukung penyediaan pangan
ekonomi lokal pedesaan menjadi faktor utama terutama dari produksi domestik. Dalam mewujudkan
pengembangan pertanian. Saat ini, pembangunan ketahanan pangan dan stabilitasnya (penyediaan
pertanian tidak saja bertumpu di desa tetapi juga dari produksi domestik) identik pula dengan upaya
diperlukan integrasi dengan kawasan dan dukungan peningkatan kapasitas produksi pangan nasional
sarana serta prasarana. Struktur perekonomian dalam pembangunan pertanian beserta kebijakan
wilayah merupakan faktor dasar yang membedakan pendukung lain yang terkait (http://www.ipb.ac.id/id/
suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Perbedaan ?b=1545).
Saat ini dan masa yang akan datang, orientasi sektor Pening produksi dapat dilakukan melalui berba-
agribisnis telah berubah kepada orientasi pasar. gai macam cara antara lain dengan intensifikasi,
Dengan berlangsungnya perubahan preferensi kon- ekstensifikasi dan diversifikasi.
sumen yang semakin menuntut atribut produk yang b. Revitalisasi industri hulu
lebih rinci dan lengkap, maka motor penggerak sek- Industri hulu yang dimaksud di sini berkaitan
tor agribisnis harus berubah dari usahatani kepada dengan sarana dan prasarana produksi, seperti
industri pengolahan (agroindustri). Untuk mengem- benih, pupuk, pestisida serta alat dan mesin
bangkan sektor agribisnis yang modern dan berdaya pertanian.
saing, agroindustri menjadi penentu kegiatan pada
c. Revitalisasi industri pasca panen dan pengo-
subsistem usahatani dan selanjutnya akan menentu-
lahan pangan
kan subsistem agribisnis hulu.
Optimalisasi manfaat sektor pertanian dan
Di samping konsep pembangunan pertanian di
meningkatkan pendapatan pengelola agribisnis,
atas, khususnya di negara-negara berkembang,
perlu dilakukan proses pasca panen dan pengo-
masih banyak permasalahan yang dihadapi sektor
lahan. Seperti diketahui bahwa bahan hasil
pertanian. Permasalahan tersebut antara lain adalah:
pertanian akan mudah rusak setelah dipanen
a. Kemiskinan apabila tidak ditangani secara serius. Proses
b. Rendahnya produktivitas SDA dan SDM pasca panen dan pengolahan ini tentunya dida-
c. Lemahnya posisi tawar petani sarkan pada modernisasi dengan tidak mening-
d. Lemahnya sistem pasar galkan potensi daerah masing-masing
Struktur agribisnis, untuk hampir semua komoditas, d. Revitalisasi dan restrukturisasi kelembagaan
dewasa ini masih tersekat-sekat, yang dicirikan oleh Pengembangan kelembagaan hendaknya men-
beberapa hal, yaitu: cerminkan jati diri bangsa serta didasarkan pada
a. Agribisnis merupakan konsep dari suatu sistem pertimbangan modernisasi sektor pertanian. Un-
yang integratif dan terdiri atas beberapa sub- tuk keperluan tersebut masih diperlukan peran
sistem, yaitu: subsistem pertanian hulu, sub- pemerintah sebagai fasilitator, tanpa meninggal-
sistem budidaya pertanian, subsistem pengo- kan kearifan lokal dan perundang-undangan
lahan hasil pertanian, subsistem pemasaran dan yang berlaku. Kelembagaan dalam hal ini adalah
subsistem jasa penunjang pertanian. Lima sub- kelembagaan yang berkaitan dengan proses
sitem tersebut di atas merupakan satu kesatuan produksi pangan, seperti: koperasi, UKM dan
yang tidak dapat terpisahkan satu sama lain. lumbung desa
Apabila salah satu subsistem tidak dapat berja- e. Pengembangan kebijakan yang kondusif
lan secara efisien akan mempengaruhi proses
Kebijakan yang diberlakukan hendaknya yang
yang lain dan akibatnya potensi agribisnis tidak
dapat melindungi pelaku bisnis pangan dari hulu
dapat dimaksimalkan
hingga hilir. Kebijakan tersebut berkaitan dengan
b. Agribisnis merupakan suatu konsep yang penerapan technical barrier for Trade (TBT)
menempatkan kegiatan pertanian sebagai suatu pada produk pangan, insentif, alokasi kredit, dan