Disusun oleh :
KELOMPOK 7
Muazim Fajar Hakim (2110005301049)
Gusti Aditiya (2110005301068)
Irfan Ardiansyah (2110005301025)
Elnidar Gowasa (2110005301035)
Dosen Pembimbing :
Afri Rona Diyanti SP. MP
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami hadiahkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul.
“PENGEMBANGAN AGRIBISNIS & AGROINDUSTRI DALAM PENINGKATAN
PENDAPATAN MASYARAKAT”
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen Afri Rona
Diyanti SP.MP selaku dosen mata kuliah Pengantar Ilmu Pertanian. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kelompok 7 yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah.
Penulis menyadari ada banyak kekurangan pada penulisan Makalah ini. Oleh
sebab itu, kami mintak saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan
makalah kami. Kami juga berharap semoga Makalah ini mampu memberikan
pengetahuan tentang “PENGEMBANGAN AGRIBISNIS & AGROINDUSTRI
DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT”.
Kelompok 7
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kebijakan Pengembangan Agribisnis dan Agroindustri................................2
2.2 Pengalaman dan Pengembangan Agribisnis dan Agroindustri .....................3
2.3 Tantangan dan Peluang ..................................................................................3
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.2 Pengalaman Pengembangan Agribisnis dan Agroindustri di Beberapa
Negara
Keberhasilan atau kegagalan pengembangan agribisnis dan agroindustri
di beberapa negara Asia (Bang Lades,Malasiya,Indonesia,Taiwan,Korea
selatan,Pakistan) adalah contoh untuk tidak meniru pendekatan yang membuat
gagal, atau meniru pendekatan yang membuat berhasil.
3
dari perbandingan ciri pertanian dan agroindustri Berdasarkan
perbedaan ciri pertanian dan agroindustri itu dirumuskan:
1. Dalam pengembangan agroindustri, bukan industri yang
menyesuaikan diri dengan pertanian, tetapi pertanian yang
menyesuaikan diri dengan industri
2. Sistem pertanian yang tangguh adalah sistem pertanian yang
mampu menyediakan bahan baku agroindustri secara
berkesinambungan dengan kualitas yang memenuhi standar
industry.
c) Karakteristik petani pelaku agribisnis
Di pedesaan dapat dijumpai berbagai tingkat kemajuan petani
dan profil agribisnisnya. Tingkat kemajuan Kelompok Tani (Poktan)
adalah cerminan dari tingkat kemajuan petani yang bergabung di
dalamnya. Tingkat kemajuan petani berdasarkan klasifikasi dari Badan
Penyuluhan dan Pengambangan Sumber Daya Manusia Pertanian
(Suprapto, 2009), dan profil agribisnis berdasarkan tingkat kemajuan
Poktan menurut Bank. Pembangunan Asia (Meyer and Nagarajan,
2000) disintesis dalam Pembinaan petani dalam Poktan tidak dapat
digeralisasi. Untuk mempersempit kesenjangan dalam aspek ekonomi,
pendapatan dan kesejahteraan, prioritas pembinaan diberikan kepada
petani / Poktan pemula, diikuti oleh Poktan Madya.
2. Peluang
Dari sejak agribisnis diagendakan telah banyak proyek/program yang
bernuansa peningkatan dan kesejahteraan masyarakat petani. Distorsi yang
disebabkan oleh krisis moneter diikuti oleh krisis ekonomi dan krisis
politik, pada tahun-tahun awal era reformasi, menihilkan keberhasilan
usaha pembinaan dan pengembangan agribisnis. Bahkan, menihilkan
keberhasilan program intensifikasi padi sehingga Indonesia harus
mengimpor beras sebanyak 5,9 juta ton pada 1998/99. LOI (Letter of
Intens) yang disepakati dengan IMF makin membuka peluang pasar bebas
yang mematikan usaha agribisnis domestik; sebagai contoh adalah kedelai
dan jagung. Jajaran Kementerian Pertanian berupaya untuk menggali
4
peluang potensi agribisnis komoditas pertanian pangan, hortikultura,
perkebunan dan peternakan di pedesaan dengan menerapkan pendekatan
yang komprehensif dan melibatkan institusi yang terkait.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a) Kebijakan Pengembangan Agribisnis dan Agroindustri
Di banyak negara Asia perhatian terhadap pengentasan atau
pengurangan kemiskinan di pedesaan diwujudkan dalam bentuk
kebijakan komprehensif, diantaranya berupa industrialisasi pedesaan.
Tetapi upaya tersebut tidak seluruhnya berhasil, karena kegiatannya
tidak reintegrasi dengan pembangunan pedesaan secara keseluruhan
(Srivasta, 1990 dalam PAI, 1996) Pertanian adalah aktivitas ekonomi
utama di pedesaan.
b) Pengalaman Pengembangan Agribisnis dan Agroindustri di
Beberapa Negara
Keberhasilan atau kegagalan pengembangan agribisnis dan
agroindustri di beberapa negara Asia adalah contoh untuk tidak meniru
pendekatan yang membuat gagal, atau meniru pendekatan yang
membuat berhasil.
c) Tantangan Dan Peluang
1. Tantangan
a) Sinergi antara klaster agribisnis
b) Pertanian vs Agroindustri
c) Karakteristik petani pelaku agribisnis
2. Peluang
Dari sejak agribisnis diagendakan telah banyak
proyek/program yang bernuansa peningkatan dan kesejahteraan
masyarakat petani.
6
DAFTAR PUSTAKA