Dosen Pengampu :
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2024
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa atas karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Hambatan dalam Perkembangan
Agribisnis”. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pengantar
Agribisnis. Terimakasih kami ucapkan kepada Ibu Dr. Ir. Rozaina Ningsih, SP.,M.Si
Selaku dosen pertama yang mengampu mata kuliah Pengantar Agribisnis yang telah
membantu kami secara materi maupun moral.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna
baik dari segi penyusunan maupun penulisannya. Oleh karena itu, Kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menjadi lebih baik lagi
kedepannya. Demikian kami ucapkan terimakaih. Jika ada kata-kata yang salah mohon
maaf.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
1.3 TUJUAN........................................................................................................2
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................5
3.2 SARAN..........................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................6
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja hal hal yang menjadi penghambat dalam perkembangan
Agribisnis?
2. Pembahasan permasalahan Subsidi pupuk minim yang menjadi penghambat
produksi beras untuk target pada tahun 2024
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui hal hal yang menjadi penghambat dalam perkembangan
Agribisnis
2. Membahas mengenai Subsidi pupuk minim yang menjadi penghambat
produksi beras untuk target pada tahun 2024
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Pengertian Agribisnis Menurut Downey and Erickson (1998) dalam buku Saragih
(1998 : 86) Agribisnis adalah kegiatan yang berhubungan dengan penanganan komoditi
pertanian dalam arti luas, yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai
produksi, pengolahan masukan dan keluaran produksi (agroindustri), pemasaran
masukan-keluaran pertanian dan kelembagaan penunjang kegiatan. Yang dimaksud
dengan berhubungan adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan
kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian.
Soekartawi (1993) Agribisnis berasal dari kata agri dan bisnis. Agri berasal dari
bahasa Inggris, agricultural (pertanian). Bisnis berarti usaha komersial dalam dunia
perdagangan. Agribisnis adalah kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau
keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran produk-produk
yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas.
Dalam perkembangannya agribisnis di Indonesia mempunyai sejumlah hambatan,
Adapun hambatan dari perkembangan agribisnis yaitu:
3
Selain itu, Politisi Fraksi Partai Golkar itu juga menyatakan capaian target
produksi tahun 2024 ini juga akan sulit, terlebih dengan adanya persoalan hambatan-
hambatan produksi seperti adanya El Nino dan juga gagal panen. “Nah karenanya pupuk
subsidi hanya 4,7 juta (ton) saja, nah saya kira dikoreksi saja Pak. Target produksi
komoditi (beras) kita berapa Pak? Apakah (produksi) 32 juta ton itu bisa tercapai?
Sampaikan ke Menteri Keuangan, ini lho kalau hanya disiapkan pupuk subsidi 4,7 juta
(ton) kita tidak bisa mencapai angka (produksi beras) 32 juta ton,” tuturnya.
Untuk itu, Legislator dapil Lampung II itu menyarankan
adanya refocusing anggaran. Refocusing ini selain untuk subsidi pupuk, menurutnya juga
dapat dialokasikan untuk membiayai hal-hal yang tidak dapat dibiayai petani, seperti
terkait infrastruktur pertanian, perbaikan tata air mikro dan mesin pertanian. “Kebutuhan
pupuk ini disiapkan, ya saya kira tidak mustahil Pak tanpa ada perluasan areal, capaian
produksi 32 juta ton beras bahkan saya perkirakan bisa lebih itu bisa tercapai manakala
pupuknya bisa dipenuhi,” pungkasnya. (gal/rdn)
Pada penjelasan diatas telah dijelaskan bahwa target hasil tani jenis beras untuk
tahun 2024 tidak dapat tercapai. dikarenakan minimnya subsidi pupuk untuk padi yang
menjadikan hasil panen beras untuk 2024 tidak maksimal dan tidak mencapai target
pemerintahan yaitu Target Produksi Beras sekitar 32 Juta Ton untuk tahun 2024.
Adapun factor factor ataupun hal hal yang mempengaruhi minimnya subsidi
pupuk di Indonesia, terkhususnya pada saat ini yaitu :
4
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapat dari contoh kasus yang kami bahas yaitu
Permasalahan Subsidi Pupuk Minim, yang mengakibatkan Target Produksi Beras 32 Juta
Ton di 2024 Sulit Tercapai, dapat disimpulkan bahwa
3.2 SARAN
Untuk mengatasi permasalahan minimnya subsidi pupuk di Indonesia,
pemerintah dan para pengusaha perlu melakukan upaya yang efektif dan terapkan, seperti
melakukan pengkajian terhadap kondisi alam, teknologi, dan kemajuan industri, serta
mengembangkan sarana produksi yang efisien dan memperlancar proses produksi. Selain
itu, pemerintah dan para pengusaha juga perlu memperhatikan ketahanan pasokan dan
membangun jaringan jalan, jaringan irigasi, dan jaringan transportasi yang efektif untuk
meningkatkan produktivitas petani.
5
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.uin-suska.ac.id/3955/3/BAB%20II.pdf
https://nasional.kompas.com/read/2022/03/29/03000081/faktor-penghambat-
pengembangan-agrikultur-di-indonesia