DOSEN PENGAMPU
Zakky Fathoni, S.P., M.Sc
DISUSUN OLEH
Artantonie : D1A023091
M Heru AL Farabi : D1A023079
Arief Setiadi : D1A023139
Bima Sakti : D1A023295
Alhamdulillah Puji syukur kepada Allah SWT. Tuhan yang maha ‘Alim
yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang di ajarkan, atas iradahnya hingga
makalah ini dapat dirampungkan. Sholawat dan salam atas Nabi SAW pembawa
risalah pencerah bagi manusia.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengantar Agribisnis. dengan judul “Ruang Lingkup Agribisnis Dan
Agroindustri”.
Dengan tulisan ini kami diharapkan mahasiswa mampu untuk
memahami mengenai Ruang Lingkup Agribisnis Dan Agroindustri .Kami sadar
tulisan ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak, agar bisa
menjadi lebih baik lagi. Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi
informasi yang berguna bagi pembacanya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Pembahasan....................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 3
2.1. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP AGRIBISNIS.......................... 3
2.2. KONSEP AGROINDUSTRI A.................................................................... 6
2.3 PERAN AGRIBISNIS DALAM PEREKONOMIAN.................................. 8
2.4.USAHA DALAM AGRIBISNIS.............................................................................. 9
2.4.1. SISTEM AGRIBISNIS DAN LINGKUNGANNYA....................... 9
2.4.2. ELEMEN DALAM SISTEM AGRIBISNIS.....................................10
2.4.3. LINGKUNGAN DALAM SISTEM AGRIBISNIS..........................12
BAB III PENUTUP............................................................................................16
A. Kesimpulan........................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................16
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Istilah “agribusiness” untuk pertama kali dikenal oleh masyarakat Amerika
Serikat pada tahun 1955, Berikut pengertian agribisnis sebagai suatu system menurut
beberapa ahli : Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah
satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang
ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas. Pertanian dalam arti luas adalah
kegitan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang
oleh kegiatn pertanian.
Dalam konsep sistem agribisnis hubungan antara sektor pertanian dan sektor
industri adalah sangat erat dan saling ketergantungan. Agribisnis mencakup seluruh
kegiatan disektor pertanian dan sebagian dari sektor industri yang menghasilkan sarana
produksi pertanian dan mengolah hasil-hasil pertanian (Agroindustri). Agroindustri
dalam Soeharjo (1989) ,adalah salah satu cabang industri yang erat dan langsung
dengan pertanian.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengambil rumusan masalah :
1. Apa pengertian dan ruang lingkup agribisnis 2.
Bagaimana konsep agroindustri dan tahapannya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP AGRIBISNIS
A. Pengertian Agribisnis
Istilah “agribusiness” untuk pertama kali dikenal oleh masyarakat Amerika
Serikat pada tahun 1955, ketika John H. Davis menggunakan istilah tersebut dalam
makalahnya yang disampakan pada "Boston Conference on Disiribution". Kemudian John
H. Davis dan Ray Goldberg kembali lebih memasyarakatkan agribisnis melalui buku
mereka yang berjudul "A Conception of Agribusiness" yang terbit tahun 1957 di Harvard
University.
Ketika itu kedua penulis bekerja sebagai guru besar pada Universitas tersebut.
Tahun 1957, dianggap oleh para pakar sebagai tahun kelahiran dari konsep agribisnis.
Dalam buku tersebut, Davis dan Golberg mendefinisikan agribisnis sebagai berikut: "The
sum total of all operation involved in the manufacture and distribution of farm supplies:
Production operation on farm: and the storage, processing and distribution of farm
commodities and items made from them". Berikut pengertian agribisnis sebagai suatu
system menurut beberapa ahli :
Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau
keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang ada
hubungannya dengan pertanian dalam arti luas. Pertanian dalam arti luas adalah kegitan
usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh
kegiatn pertanian.
Agribusiness included all operations involved in the manufacture and distribution of
farm supplies, productions on the farm; the storage, processing and distribution of farm
commodities made from them, trading ( wholesaler, retailers), consumers to it, all non
farm firms and instituton serving them.
Agribisnis sebagai suatu sistem merupakan seperangkat unsur yang secara teratur saling
berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Disini dapat diartikan bahwa agribisnis
terdiri dari dari berbagai sub sistem yang tergabung dalam rangkaian interaksi dan
interpedensi secara reguler, serta terorganisir sebagai suatu totalitas.
Dengan definisi ini dapat diturunkan ruang lingkup agribisnis yang mencakup
semua kegiatan pertanian yang dimulai dengan pengadaan penyaluran sarana produksi
(the manufacture and distribution of farm supplies), produksi usaha tani (Production on
the farm) dan pemasaran (marketing) produk usaha tani ataupun olahannya. Ketiga
kegiatan ini mempunyai hubungan yang erat, sehingga gangguan pada salah satu
kegiatan akan berpengaruh terhadap kelancaran seluruh kegiatan dalam bisnis.
Karenanya agribisnis digambarkan sebagai satu sistem yang terdiri dari tiga subsistem.
.
3
Gambar 1. Sistem Agribisnis
A. Subsistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi
Sarana produksi pertanian antara lain terdiri dari benih, bibit, makanan ternak, pupuk , obat
pemberantas hama dan penyakit, lembaga kredit, bahan bakar. Pelaku-pelaku kegiatan
pengadaan dan penyaluran sarana produksi adalah perorangan, perusahaan swasta,
pemerintah, koperasi. Betapa pentingnya subsistem ini mengingat perlunya keterpaduan dari
berbagai unsur itu guna mewujudkan sukses agribisnis.
B. Subsistem Usaha Tani
Usaha tani menghasilkan produk pertanian berupa bahan pangan, hasil perkebunan,
buah-buahan, bunga dan tanaman hias, hasil ternak, hewan dan ikan. Pelaku kegiatan dalam
subsistem ini adalah produsen yang terdiri dari petani, peternak, pengusaha tambak,
pengusaha tanaman hias dll.
C. SubsistemPengolahan dan Pemasaran (Tata niaga)
Dalam subsistem ini terdapat rangkaian kegiatan mulai dari pengumpulan produk
usaha tani, pengolahan, penyimpanan dan distribusi. Sebagian dari produk yang dihasilkan
dari usaha tani didistribusikan langsung ke konsumen didalam atau di luar negeri. Sebagian
lainnya mengalami proses pengolahan lebih dahulu kemudian didistribusikan ke konsumen.
Pelaku kegiatan dalam subsistem ini ialah pengumpul produk, pengolah, pedagang, penyalur
ke konsumen, pengalengan dll. Agroindustri yang mengolah produk usaha tani disebut
agroindustri hilir. Peranannya amat penting bila ditempatkan di pedesaan karena dapat
mencipakan lapangan kerja.
Secara konsepsional sistem agribisnis dapat diartikan sebagai semua
aktivitas, mulai dari pengadaan dan penyaluran sarana produksi (input) sampai
dengan pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh usaha tani serta agroindustri,
yang saling terkait satu sama lain. Dengan demikian sistem agribisnis merupakan
suatu sistem yang terdiri dari berbagai subsistem yaitu:
1. Subsistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi, teknologi dan
pengembangan sumberdaya manusia.
4
2. Subsistem budidaya dan usaha tani.
3. Subsistem pengolahan hasil pertanian atau agroindustri, dan
4. Subsistem pemasaran hasil pertanian.
2.2.KONSEP AGROINDUSTRI A.
Pengertian Angroindustri
Dalam konsep sistem agribisnis hubungan antara sektor pertanian dan
sektor industri adalah sangat erat dan saling ketergantungan. Agribisnis mencakup
seluruh kegiatan disektor pertanian dan sebagian dari sektor industri yang
menghasilkan sarana produksi pertanian dan mengolah hasilhasil pertanian
(Agroindustri). Agroindustri dalam Soeharjo (1989) ,adalah salah satu cabang
industri yang erat dan langsung dengan pertanian. Agroindustri sebagai suatu
sistem dapat dipandang sebagai kegiatan yang memerlukan input dan merubahnya
untuk mencapai tujuan tertentu. Input dalam kegiatan industri terdiri dari bahan
mentah hasil pertanian maupun bahan tambahan, tenaga kerja, modal dan faktor
pendukung lainnya.
Proses Pengolahan
6
Sumber: Austin J.E. (dalam Soeharjo, 1989).
7
• Menyumbang pada pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi; dan
• Menghasilkan devisa negara melalui kegiatan ekpor maupun pariwisata.
Dalam perekonomian Indonesia, agribisnis mempunyai peranan yang sangat
penting sehingga mempunyai nilai strategis. Peranan agribisnis adalah sebagai berikut.
• Peranan agribisnis dalam pembentukan PDB (Produk Domestik Bruto) sangat
besar. Peranan agribisnis dalam penyerapan tenaga kerja. Karakteristik teknologi
yang digunakan dalam agribisnis bersifat akomodatif terhadap keragaman
kualitas tenaga kerja sehingga tidak mengherankan agribisnis menjadi penyerap
tenaga kerja nasional yang terbesar.
• Peranan agribisnis dalam perolehan devisa.selama ini selain ekspor migas, hanya
agribisnis yang mampu memberikan net-ekspor secara konsisten. Peranan
agribisnis dalam penyediaan bahan pangan. Ketersediaan berbagai ragam dan
kualitas pangan dalam jumlah pada waktu dan tempat yang terjangkau
masyarakat merupakan prasyarat penting bagi keberhasilan pembangunan di
Indonesia.
• Peranan agribisnis dalam mewujudkan pemerataan hasil pembangunan (equity).
Pemerataan pembangunan sangat ditentukan oleh ‘teknologi’ yang digunakan
dalam menghasilkan output nasional, yaitu apakah bias atau pro terhadap faktor-
faktor produksi yang dimiliki oleh rakyat banyak. Saat ini faktor produksi yang
banyak dimiliki oleh sebagian besar rakyat adalah sumber daya lahan, flora dan
fauna, serta sumber daya manusia. Untukmewujudkan pemerataan di Indonesia
perlu digunakan ‘teknologi’ produksi output nasional yang banyak menggunakan
sumber daya tersebut, yaitu agribisnis.
Peranan agribisnis dalam pelestarian lingkungan. Kegiatan agribisnis yang
berlandaskan pada pendayagunaan keanekaragaman ekosistem di seluruh tanah air
memiliki potensi melestarikan lingkungan hidup.
8
Gambar 2. Sistem Agribisnis dan Lingkungannya
3. IPTEK
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan modal dasar ketiga yaitu
sebagai pengetahuan dan teknologi yang digunakan sumber daya manusia dalam
mengelola sumber daya alam. Penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi akan
terkait dengan ketersediaan, kesesuaian dan keberlanjutan penerapannya.
Pengetahuan dan teknologi tidak berarti harus teknologi mutakhir dan canggih,
tetapi yang cocok, yang dapat diterapkan dan dikembangkan sendiri oleh
masyarakat agribisnis. Alih teknologi harus dipelajari, diadopsi atau dimodifikasi,
dikembangkan, dan diterapkan. Masalah mendasar yang perlu diperhatikan
dalam pengembangan pengetahuan dan teknologi adalah dukungan prasarana
pertanian, sehingga masih ada hambatan introduksi mesin-mesin pertanian.
Pengelolaan SDA, pengaturan dan manejemen pengairan, serta jalan-jalan
transportasi pertanian perlu dikelola secara sungguh-sungguh dan profesional.
4. Pasar
Pasar merupakan muara dari agribisnis sehingga diperlukan pemahaman
mengenai pasar, pemasaran terutama manajemen pemasaran untuk mendirikan,
mengembangkan, mempertahankan dan meregenerasikan sistem agribisnis.
Pasar dalam ilmu ekonomi diartikan sebagai pertemuan permintaan dan
penawaran, pasar dalam arti sederhana adalah tempat terjadinya transaksi jual
beli (penjualan dan pembelian) antara penjual dan pembeli pada waktu dan
tempat tertentu. Pasar terbentuk karena ada konsumen yang membutuhkan
produk dan ada produsen yang menawarkan produk sesuai kebutuhan konsumen
sehingga terjadi pasokan pertukaran produk dengan aliran finansial atau
transaksi. Pada umumnya suatu transaksi jual beli melibatkan produk/barang
atau jasa dengan uang sebagai alat transaksi pembayaran yang sah dan disetujui
oleh kedua belah pihak yang bertransaksi.
10
6. Organisasi / Kelembagaan
Organisasi merupakan wadah bagi sekelompok SDM yang melakukan
kegiatan dan memiliki hubungan kerja untuk mencapai tujuan bersama. Peran
organisasi dalam agribisnis dapat dikategorikan sebagai pelaku dan penunjang
agribisnis. Pelaku adalah yang terlibat langsung pada kegiatan agribisnis
sedangkan penunjang adalah yang tidak terlibat langsung pada kegiatan
agribisnis. Bentuk organisasi badan usaha agribisnis ada beberapa macam, pada
umumnya berbentuk: Usaha perorangan; Firma; Persekutuan Komanditer (CV);
Perseroan Terbatas; Badan Usaha Milik Negara; Perusahaan Daerah; Koperasi;
dan Yayasan.
11
2. Lingkungan Bisnis & Strategi Bisnis
Kebijakan Fiskal
Kebijakan Moneter
a. Kebijakan Fiskal
Kebijakan pemerintah yang mengendalikan penerimaan dan
pengeluarannya (di Indonesia disebut kebijakan APBN). Dalam sirkulasi aliran
12
pendapatan, penerimaan pemerintah didapat melalui pajak (T) sedangkan
pengeluaran pemerintah merupakan konsumsi pemerintah (G).
Ada dua kebijakan fiskal, kebijakan fiskal ekspansif dan kebijakan fiskal
kontraktif. Kebijakan fiskal ekspansif bila menurunkan pajak dan menaikkan
pengeluaran pemerintah dengan tujuan:
b.Kebijakan Moneter
Kebijakan pemerintah dalam mengendalikan jumlah uang yang beredar
dan mengubah tingkat bunga. Ada dua kebijakan moneter ekspansif dan
kebijakan moneter koontraktif.
Menurunkan investasi
Menurunkan penerimaan masyarakat
Menurunkan impor
Menurunkan arus keluar (outflow) modal jangka pendek akibat
kenaikan suku bunga
Menaikkan arus masuk (inflow) modal jangka pendek akibat kenaikan
suku bunga
13
5. Ekonomi Internasional
Pengaruh globalisasi ekonomi dunia membuat ekonomi nasional menjadi
bagian dari ekonomi internasional, dan tidak ada lagi negara yang hidup terisolasi
tanpa hubungan ekonomi, hubungan keuangan, maupun hubungan perdagangan
internasional (ekspor dan impor).
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ruang lingkup agribisnis mencakup semua kegiatan pertanian yang dimulai dengan
pengadaan penyaluran sarana produksi (the manufacture and distribution of farm supplies),
produksi usaha tani (Production on the farm) dan pemasaran (marketing) produk usaha tani
ataupun olahannya. Ketiga kegiatan ini mempunyai hubungan yang erat, sehingga gangguan
pada salah satu kegiatan akan berpengaruh terhadap kelancaran seluruh kegiatan dalam bisnis.
Karenanya agribisnis digambarkan sebagai satu sistem yang terdiri dari tiga subsistem. Secara
konsepsional sistem agribisnis dapat diartikan sebagai semua aktivitas, mulai dari pengadaan dan
penyaluran sarana produksi (input) sampai dengan pemasaran produk-produk yang dihasilkan
oleh usaha tani serta agroindustri, yang saling terkait satu sama lain
Daftar Pustaka
Renville Siagian. 2003. Pengantar Manajemen Agribisnis. Gajah Mada University Press.
Seperich, George J., etc. 1994. Introduction to Agribusiness Marketing. Prentice Hall Career and
Technology. New Jersey.
Silvana Maulidah, 2010. Manajemen Agribisnis. Jurusan Sosek Pertanian UB. Malang.
W. David Downey & Steven P. Erickson. 1992. Manajemen Agribisnis. Edisi kedua. Penerbit
Erlangga
15