1
1. Evolusi Pertanian Menuju 3. Kaitan-kaitan dan Ruang
Agribisnis Lingkup Agribisnis
2. Pengertian Agribisnis 4. Peran Agribisnis dalam
Pembangunan Nasional
TUJUAN:
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa
1. Mampu memahami dan menerangkan sejarah
pertanian menuju ke agribisnis
2. Memahami pengertian dari sistem agribisnis
3. Memahami kaitan-kaitan dalam sistem agribisnis
MANAJEMEN AGRIBISNIS
4. Menjelaskan peran agribisnis dalam pembangunan
nasional
PENGERTIAN AGRIBISNIS
Menurut asal muasalnya kata Agribisnis berangkat dari kata Agribusiness,
dimana Agri=Agriculture artinyapertanian dan Business berarti usaha atau
kegiatan yang berorientasi profit. Jadi secara sederhana
Agribisnis (agribusiness) adalah usaha atau kegiatan pertanian serta apapun
yang terkait dengan pertanian berorientasi profit.
b. Perkebunan
Dalam Undang-undang No. 8 Tahun 2004 tentang perkebunan, yang
dimaksud dengan Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan
tanaman tertentu pada tanah dan atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem
yang sesuai, mengolah dan memasarkan barang dan jasa hasil tanaman
tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi, permodalan serta
manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan
dan masyarakat. Perkebunan mempunyai fungsi ekonomi, yaitu peningkatan
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat serta penguatan struktur ekonomi
wilayah dan nasional; fungsi ekologi, yaitu peningkatan konservasi tanah dan
air, penyerap karbon, penyedia oksigen, dan penyangga kawasan lindung; dan
sosial budaya, yaitu sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Perkebunan
merupakan usaha tani di lahan kering yang ditanami dengan tanaman industri
yang laku di pasar, seperti : karet, kelapa sawit, tebu, cengkeh , dan lain-lain.
a. Peternakan
PERAN AGRIBISNIS DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
Undang-Undang (UU) No. 17 tahun 2007 tentang RPJPN tahun 2005-
2025, menyatakan bahwa visi pembangunan nasional tahun 2005-2025 adalah:
Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur. Untuk mewujudkan visi
pembangunan nasional tersebut ditempuh melalui delapan misi yang mencakup:
(1) mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya
dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila, (2) mewujudkan bangsa yang
berdaya saing, (3) mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum,
(4) mewujudkan Indonesia aman, damai dan bersatu, (5) mewujudkan
pemerataan pembangunan dan berkeadilan, (6) mewujudkan Indonesia asri dan
lestari, (7) mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri,
maju, kuat dan berbasiskankepentingan nasional, dan (8) mewujudkan
Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional.
REFERENSI
Departemen Pertanian. 2001. Pembangunan Sistem agribisnis Sebagai
Penggerak Ekonomi Nasional. Edisi Pertama. Jakarta.
Downey, W.D., dan S.P. Erickson. 1992. Manajemen Agribisnis. Ed. Ke-2, Cet. Ke-3.
R. Ganda.S. dan A. Sirait, Penerjemah. Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari:
Agribusiness Management
PROPAGASI
A. Latihan dan Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal)
1. Carilah referensi tentang sumbangan sistem agribisnis terhadap PDB
Nasional Indonesia. Paparkan dan beri ulasan mengenai hal tersebut.
2. Buat makalah tentang sistem agribisnis di Indonesia, cantumkan sumber
yang jelas dan ikuti kaidah penulisan yang sistematis
Agribisnis muncul sebagai ilmu pengetahuan yang berkembang melalui keterpaduan berbagai sektor
ekonomi yang bersumber dari sumber daya hayati.
Agribisnis adalah sistem yang terintegrasi pada aktivitas produksi usahatani (on farm) dan
pendukungnya (sarana produksi pertanian seperti benih, pupuk dan alat mesin pertanian),
pengolahan hasil pertanian (agroindustri), distribusi dan pemasaran hasil pertanian, serta
kelembagaan pendukung (penyuluhan, komunikasi dan informasi, pembiayaan, investasi, birokrasi).
Lulusan Program Studi Agribisnis dibekali dengan pengetahuan, etika profesi, ketrampilan dan
kemampuan merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengorganisasi (mengelola) sistem
dan usaha agribisnis secara berkelanjutan berdasarkan etika bisnis; memiliki kemampuan
mengimplementasikan (menerapkan) dan mengembangkan agribisnis berbasis pertanian
berkelanjutan serta berkomunikasi dan menjalin kerjasama secara efektif; memiliki kemampuan
mengidentifikasi permasalahan, memfasilitasi, memediasi dan mengembangkan kapasitas
masyarakat agribisnis dalam sistem sosial, ekonomi dan nilai-nilai budaya lokal; memiliki
kemampuan berpikir analitik untuk mengidentifikasi, merumuskan masalah dan akar masalah serta
mengambil prakarsa untuk mencari solusi berbasis ilmiah dalam sistem agribisnis yang
berkelanjutan; memiliki kemampuan dalam Bahasa Inggris dan memiliki wawasan
kemandirian/kewirausahaan; dan secara menyeluruh memiliki kemampuan mengintegrasikan
produksi usahatani (on farm) dan pendukungnya (sarana produksi pertanian seperti benih, pupuk
dan alat mesin pertanian), pengolahan hasil pertanian (agroindustri), distribusi dan pemasaran hasil
pertanian beserta kelembagaan pendukungnya (penyuluhan, komunikasi dan informasi,
pembiayaan, investasi, birokrasi), serta teknologi pangan industri dan pengolahan makanan.
Bidang Produksi
Mengatur jalannya proses produksi bahan makanan pada suatu industri pengolahan
makanan sehingga kualitas produk dapat terjamin, efisiens dan menguntungkan.
Melakukan monitoring dan pengendalian kualitas yang mencakup kebutuhan bahan baku,
bahan penolong, bahan pengawet dan produk sesuai dengan kualitas dan keamanan.
Sarjana Agribisnis dapat bekerja dan berkarir di berbagai instansi pemerintah ataupun swasta
(nasional ataupun multinasional) sebagai perencana, perekayasa, praktisi, tenaga ahli, manajer/staff,
konsultan, peneliti, quality control, supervisi atau analis, dsb, pada berbagai bidang, terutama pada
bidang :
Industri hasil tanaman perkebunan : industri gula, kopi, teh, coklat, dsb.
Industri produk fermentasi : alkohol, sorbitol, HFS, bir, MSG, makanan tradisional dsb.
Industri hasil peternakan : industri pengolahan susu, corned beef, daging kaleng, sosis,
nugget, pakan ternak, dsb.
Industri hasil perairan : industri pengalengan dan pengolahan hasil perairan (ikan air tawar,
ikan laut seperti sarden/mackerel, tuna, udang, kerang, rumput laut dsb).
Industri hasil tanaman pangan : industri pangan instan, roti/bakery, flour mills, dsb.
Industri produk minuman dan makanan ringan : air kemasan, soft drink, syrup,
confectionery, jam & jelly, snack & crackers, pangan ekstruksi dsb.
dsb.