Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KOMPONEN PENTING AGRIBISNIS

Disusun Oleh :

Rahmat Ajis : ( D1A023151 )

Hilal Zikron B . : ( D1A023031 )

Exsis Putra : ( D1A023163 )

Yunika Nasrani Sihotang : ( D1A023019 )

Yerikho Pierre Situmeang : ( D1A022070 )

Dosen pengampu

Prof. Dr. ir. Ira Wahyuni ,M.P.

Zakky Fathoni, S.P.,M.Sc.

PROGRAM STUDI PENGANTAR AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSUTAS JAMBI

2024
Kata Pengantar

Allhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas
kelompok untuk mata kuliah Pengantar Agribisnis " Definisi Dan Ruang Lingkup Agribisnis
Dan Agroindustri".

menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu kami mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................

DAFTAR ISI ....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................

1.1 LATAR BELAKANG ...........................................................................................


1.2 TUJUAN ..........................................................................................................
...........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................

2.1 PENGERTIAN AGRIBISNIS ...................................................................................

2.2 KOMPONEN PENTING AGRIBISNIS .....................................................................

2.2.1 AGRIBISNIS HULU ...................................................................................

2.2.2 USAHA TANI ...........................................................................................

2.2.3 AGRIBISNIS HILIR ………………………………………………………………………………….

2.2.4 JASA LAYANAN DAN PENDUKUNG ……………………………………………………….

BAB III ...........................................................................................................................

3.1 ASPEK PENTING AGRIBISNIS ............................................................................

3.3.1 PENYUSUNAN VISI – MISI USAHA ………………………………………………………….

3.3.2 RENCANA DAN METODE PEMASARAN .....................................................

3.3.3 RENCANA PROSES PRODUKSI ………………………………………………………………..

3.3.4 RENCANA PENGELOLAHAN KEUANGAN ………………………………………………..

3.3.5 RENCANA MANAJEMEN SUMBER DAYA ………………………………………………..

BAB IV KESIMPULAN ....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Agribisnis merupakan suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah
satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang
ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas. Sebagai motor penggerak
pembangunan pertanian, agribisnis dan agroindustri diharapkan akan dapat memainkan
peranan penting dalam kegiatan pembangunan daerah, baik dalam sasaran pemerataan
pembangunan, pertumbuhan ekonomi maupun stabilitas nasional. Dalam melaksanakan
proses produksinya, suatu Perusahaan membutuhkan faktor-faktor produksi yang dapat
menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Faktor-faktor tersebut adalah bahan baku,
modal, mesin dan manusia.
Pembangunan agribisnis merupakan strategi pengembangan ekonomi yang membangun
industri hulu, pertanian (usahatani), industri hilir dan jasa penunjang secara simultan dan
harmonis. Dalam kerangka ekonomi kerakyatan dan ekonomi daerah pembangunan
agribisnis dilaksanakan dengan meningkatkan kegiatan ekonomi yang dihasilkan dari
sumberdaya yang dimiliki dan dapat diterima rakyat. Pembangunan ekonomi kerakyatan
pada dasarnya menyangkut pemberdayaan ekonomi atau pembangunan ekonomi usaha
kecil dan menengah
1.2 TUJUAN
1. Untuk mengetahui Agribisnis
2. Untuk mengetahui jenis jenis komponen penting dalam agribisnis
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Agribisnis

Agribisnis merupakan suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah


satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang
ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas. Sebagai motor penggerak
pembangunan pertanian, agribisnis dan agroindustri diharapkan akan dapat memainkan
peranan penting dalam kegiatan pembangunan daerah, baik dalam sasaran pemerataan
pembangunan, pertumbuhan ekonomi maupun stabilitas nasional. Dalam melaksanakan
proses produksinya, suatu Perusahaan membutuhkan faktor-faktor produksi yang dapat
menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Faktor-faktor tersebut adalah bahan baku,
modal, mesin dan manusia.
Pembangunan agribisnis merupakan strategi pengembangan ekonomi yang
membangun industri hulu, pertanian (usahatani), industri hilir dan jasa penunjang secara
simultan dan harmonis. Dalam kerangka ekonomi kerakyatan dan ekonomi daerah
pembangunan agribisnis dilaksanakan dengan meningkatkan kegiatan ekonomi yang
dihasilkan dari sumberdaya yang dimiliki dan dapat diterima rakyat. Pembangunan
ekonomi kerakyatan pada dasarnya menyangkut pemberdayaan ekonomi atau
pembangunan ekonomi usaha kecil dan menengah

Agribisnis pada hakikatnya semua mengnyangkut suatu aktivitas dalam bidang


pertanian.

Menurut Ikhsan Semaoen (1996) Agribisnis adalah suatu kegiatan usaha yang
berkaitan dengan sector agribisnis mencakup perusahaan yang pemasok input agribisnis
dan jasa pengangkutan,jasa keuangan. Agribisnis adalah sifat dari usaha yang yang
berkaitan dengan agro-based industries yang berorientasi pada bisnis ,yaitu yang
bertujuan memperoleh keuntungan.
Menurut Subiakto Tjakrawerdaya (1996) Agribisnis secara umum mengandung
pengertian sebagai keseluruhan operasi yang terkait dengan usaha untuk menghasilkan
uasaha tani,untuk pengolahan dan pemasaran. Dari pengertin diatas dapat disimpulkan
bahwa agribisnis meliputi seluruh sektor bahan masukan usaha tani yang terlibat dalam
bidang produksi dan pada akhirnya menangani proses penyebaran,penjualan baik secara
borongan maupun penjualan eceran produk kepada konsumen akhir.

2.2 Komponen Penting Agribisnis

2.2.1 Agribisnis Hulu

Agribisnis hulu merupakan subsistem yang terdiri dari kegiatan ekonomi


(produksi dan perdagangan) yang menghasilkan sarana produksi pertanian, seperti bibit,
pupuk, mesin pertanian, dan industri obat-obatan (pestisida). Subsistem ini disebut juga
subsistem faktor input, yang berhubungan dengan pengadaan sarana produksi pertanian,
yaitu memproduksi dan mendistribusikan bahan, alat, dan mesin yang dibutuhkan
usahatani atau budidaya pertanian. Kegiatan subsistem hulu memiliki peranan penting
dalam pengembangan sistem agribisnis, terutama pada kegiatan pengadaan sarana
produksi.

2.2.2 Usaha Tani


Usaha tani merupakan kegiatan yang dilakukan petani dalam memperoleh
pendapatan dengan menggunakan sumber daya alam, tenaga kerja, dan modal. Usaha tani
merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara mengalokasikan sumber daya
(lahan, tenaga kerja, modal dan manajemen) yang dimiliki petani untuk memperoleh
keuntungan yang maksimal. Usaha tani juga dapat didefinisikan sebagai himpunan dari
sumber-sumber alam yang terdapat di suatu tempat, yang diperlukan untuk produksi
pertanian seperti tumbuhan, tanaman, air, perbaikan-perbaikan yang telah dilaksanakan
atas tanah, sinar matahari, bangunan-bangunan yang didirikan di atas tanah dan
sebagainya. Dalam islam, usaha tani merupakan salah satu pekerjaan yang paling mulia,
yang membawa manfaat yang sebaik-baiknya bagi petani dan masyarakat.
2.2.3 Agribisnis Hilir
Agribisnis hilir merupakan subsistem dalam agribisnis yang terdiri dari kegiatan
pengolahan, pemasaran, dan pengemasan produk pertanian. Ini meliputi kegiatan yang
berhubungan dengan pengolahan hasil pertanian menjadi produk olahan, seperti
pengeringan, penggilingan, pengemasan, dan pengemasan. Agribisnis hilir juga meliputi
kegiatan pemasaran dan distribusi produk pertanian, yang meliputi pemasaran dalam
negeri dan luar negeri, penyimpanan, dan distribusi.

Secara konseptual, agribisnis merupakan suatu sistem yang terdiri atas empat
subsistem yang saling mendukung dan terkait satu sama lain. Agribisnis hilir merupakan
salah satu dari empat subsistem agribisnis, yang meliputi pengolahan komoditas
pertanian primer menjadi produk olahan, pemasaran komoditas pertanian, dan penunjang
agribisnis sebagai jasa dalam penunjang kegiatan agribisnis.
Agribisnis hilir memiliki peranan penting dalam agribisnis, terutama dalam
mengolah dan mengemas produk pertanian menjadi produk jadi yang dapat dijual kepada
konsumen. Dalam hal ini, agribisnis hilir menggunakan teknologi yang canggih untuk
mempermudah pengolahan dan pengemasan produk pertanian, sehingga dapat
memperoleh kualitas yang lebih baik dan mempermudah pemasaran.

2.2.4 Jasa Layanan dan Pendukung

Jasa layanan dan pendukung merupakan komponen penting dalam agribisnis. Jasa
layanan merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang ditawarkan oleh satu pihak ke
pihak lain, pada dasarnya bersifat intangible (tidak dapat dimasukkan dalam kemasan) .
Contoh jasa layanan yang dapat didukung oleh alat kerja atau sarana pendukung semata,
seperti ruangan kelas, kursi, meja, buku-buku, dan sebagainya.

Pendukung agribisnis adalah jasa yang diberikan oleh pelayanan layanan


agribisnis, yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi dalam kegiatan
agribisnis. Contoh pendukung agribisnis yang umum adalah jasa pengujian dan
pengkajian tanah, jasa pengolahan dan pengemasan produk pertanian, serta jasa
penyuluhan dan pendidikan dalam bidang agribisnis.

Tingkat kepuasan pelanggan tergantung pada kinerja yang dirasakan/diterima dari


produk dan jasa atau servis pendukung serta standar yang digunakan pelanggan.
BAB III

3.1 Aspek Penting Agribisnis

Dalam ilmu agribisnis, ada beberapa aspek penting yang harus disusun secara jelas, di
antaranya, yaitu:

3.3.1 Penyusunan Visi-Misi Usaha

Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, pengertian dari agribisnis di atas, untuk
menentukan pengembangan suatu bisnis khususnya bidang pertanian, maka diperlukan adanya
perencanaan awal dan termasuk hal utama, yaitu visi-misi yang matang sebagai wujud utama
pelaksanaan bisnis.

Hal tersebut dapat dilakukan menggunakan analisa SWOT, atau kepanjangan dari Strength,
Weakness, Opportunity Threats pada jenis bisnis yang akan dikembangkan. Hal ini diterapkan,
tak lain adalah untuk menentukan arah bisnis dan juga perjalanan bisnis tersebut ke depannya.

3.3.2 Rencana Dan Metode Pemasaran

Dalam bidang pertanian, terkait manajemen pemasaran sebaiknya disusun lebih dulu sebelum
adanya rencana produksi. Hal ini bertujuan untuk membuat bagan yang lebih spesifik, misalnya
jenis produk apa yang akan dihasilkan, siapa saja target pembeli, perkiraan harganya, dan tujuan
pemasaran tersebut.

Hal itulah yang membuat manajemen agribisnis mempunyai peranan yang penting untuk
bisnis, sebab tanpa adanya rencana pemasaran terlebih dahulu, maka kemungkinannya produk
akan gagal dipasarkan atau tidak laku. Padahal, industri pertanian merupakan salah satu bidang
industri yang biasanya rentan mengalami kegagalan, sebab mudah layu, apabila sudah layu,
maka tidak akan laku karena tidak layak untuk dikonsumsi.

3.3.3 Rencana Proses Produksi

Rencana produksi dalam agribisnis merupakan suatu proses penggunaan aset serta sarana dan
prasarana perusahaan untuk menghasilkan suatu produk. Prinsip utama yang difokuskan di
dalamnya yaitu mencakup orientasi pasar, itu artinya memproduksi suatu produk atau jasa yang
memang dibutuhkan dipasaran. Tujuannya adalah jika barang tersebut sudah diproduksi atau
dihasilkan, maka bisa laris di pasaran, sebab tepat sasaran dan ada nilai guna didalamnya.

3.3.4 Rencana Pengelolaan Keuangan

Pengelolaan keuangan merupakan salah satu faktor utama dan paling penting dalam
menjalankan bisnis apapun. Keuangan ini juga menjadi target utama dalam kegiatan bisnis.

Nah, manajemen agribisnis ini juga diperlukan untuk membuat rancangan pengelolaan
keuangan dan jika diperlukan, dapat dilakukan atau didampingi para konsultan.

3.3.5. Rencana Manajemen Sumber Daya

Seperti yang sudah kita ketahui bersama, bahwa usaha agribisnis merupakan bisnis dalam
bidang pertanian, itu artinya membutuhkan banyak sumber daya manusia. Oleh karena itu,
proses perekrutan yang dilakukan pasti memerlukan pengeluaran yang besar pula untuk suatu
Perusahaan. Dengan adanya penerapan manajemen agribisnis yang baik, hal ini akan membantu
menekan jumlah kebutuhan sumber daya manusia, sebagai contoh, yaitu dengan menghimpun
beberapa aktivitas menjadi satu tanggung jawab khusus.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. KESIMPULAN

Agribisnis melibatkan multi sektor kehidupan manusia, berbagai hasilpertanian, perkebunan,


kehutanan, peternakan, perikanan, berperan dalammemenuhi kebutuhan manusia. Agribisnis
terkait dengan pengelolaankeanekaragaman hayati dan kekayaan biodiversity Indonesia,
berperan dalamdegradasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan sekaligus berperan dalam
upayamenjaga ketahanan Sumber Daya Alam Indonesia. untuk itulah Agribisnis sangatpenting
dipelajari.

4.2 SARAN

Semoga dalam makalah ini sasaran yang dibahas dapat menuju apa yangtelah diharapkan dan
memperoleh apa yang telah di tetapkan dalam makalah ini,oleh sebab itu kami meminta kritikan
dari pembaca guna kesempurnaan makalahini selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Giovannucci, Daniele. Market Information Services. A Guide to Developing Agricultural


Markets and Agro-enterprices, The World Bank.

Ismail Fahmi, Jaringan Perpustakaan Digital untuk Menunjang Jaringan Informasi Agrikultur
Nasional. Lokakarya Jaringan Penelitian Pertanian Nasional. Bandung, 29-31 Oktober 2001.

Laurenson, Matthew et. al. A Weather Data Broker for Agricultural Decision Support. Tutorial
Technology Application. The Proceeding of Asia Pacific Advanced Network Conference
2000, Beijing. August 22-25, 2000.

Le Vallee, Jean-Charles. Market Information Sources Available Through the Internet: Daily to
Yearly Market and Outlook Reports, Prices, Commodities and Quotes. MSU International
Development Working Papers No. 64, June 1999.

Nanseki, Teruaki. Agricultural Marketing Information System in Japan: An Overview of Public


Service. Food & Fertilizer Technology Center. Extension Bulletin 391, September 1994.

Nanseki, Teruaki. Development and Applications of Nationwide Marketing Information


Databases for Vegetables and Fruit in Japan. Agricultural Information Technology in Asia
and Oceania 1998.

Natawidjaja, Ronnie S. Asia Pacific Agricultural Price Information System. APAN Penang
Meeting 2001, Asia Pacific Advanced Network (APAN), Agust 20-23, 2001b. Penang,
Malaysia
Natawidjaja, Ronnie S. Pengembangan Sistem Intelejen Pasar Sebagai Usaha Monitoring
Kelancaran Arus Distribusi Bahan makanan Pokok Dalam Menunjang Penyediaan
Kebutuhan Pangan. Riset Unggulan Terpadu (RUT) DRN dan LIPPI, 1999-2001

Natawidjaja, Ronnie S. The Role of Information in a Traditional Agricultural Market. Internet


Workshop and Seminar IWS 2001, Asia Pacific Advanced Network (APAN) Meeting,
February 22-24, 2001a. Tokyo-Japan.

Anda mungkin juga menyukai