Disusun Oleh :
Dosen pengampu
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSUTAS JAMBI
2024
Kata Pengantar
Allhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas
kelompok untuk mata kuliah Pengantar Agribisnis " Definisi Dan Ruang Lingkup Agribisnis
Dan Agroindustri".
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu kami mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Agribisnis
Menurut Ikhsan Semaoen (1996) Agribisnis adalah suatu kegiatan usaha yang
berkaitan dengan sector agribisnis mencakup perusahaan yang pemasok input agribisnis
dan jasa pengangkutan,jasa keuangan. Agribisnis adalah sifat dari usaha yang yang
berkaitan dengan agro-based industries yang berorientasi pada bisnis ,yaitu yang
bertujuan memperoleh keuntungan.
Menurut Subiakto Tjakrawerdaya (1996) Agribisnis secara umum mengandung
pengertian sebagai keseluruhan operasi yang terkait dengan usaha untuk menghasilkan
uasaha tani,untuk pengolahan dan pemasaran. Dari pengertin diatas dapat disimpulkan
bahwa agribisnis meliputi seluruh sektor bahan masukan usaha tani yang terlibat dalam
bidang produksi dan pada akhirnya menangani proses penyebaran,penjualan baik secara
borongan maupun penjualan eceran produk kepada konsumen akhir.
Secara konseptual, agribisnis merupakan suatu sistem yang terdiri atas empat
subsistem yang saling mendukung dan terkait satu sama lain. Agribisnis hilir merupakan
salah satu dari empat subsistem agribisnis, yang meliputi pengolahan komoditas
pertanian primer menjadi produk olahan, pemasaran komoditas pertanian, dan penunjang
agribisnis sebagai jasa dalam penunjang kegiatan agribisnis.
Agribisnis hilir memiliki peranan penting dalam agribisnis, terutama dalam
mengolah dan mengemas produk pertanian menjadi produk jadi yang dapat dijual kepada
konsumen. Dalam hal ini, agribisnis hilir menggunakan teknologi yang canggih untuk
mempermudah pengolahan dan pengemasan produk pertanian, sehingga dapat
memperoleh kualitas yang lebih baik dan mempermudah pemasaran.
Jasa layanan dan pendukung merupakan komponen penting dalam agribisnis. Jasa
layanan merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang ditawarkan oleh satu pihak ke
pihak lain, pada dasarnya bersifat intangible (tidak dapat dimasukkan dalam kemasan) .
Contoh jasa layanan yang dapat didukung oleh alat kerja atau sarana pendukung semata,
seperti ruangan kelas, kursi, meja, buku-buku, dan sebagainya.
Dalam ilmu agribisnis, ada beberapa aspek penting yang harus disusun secara jelas, di
antaranya, yaitu:
Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, pengertian dari agribisnis di atas, untuk
menentukan pengembangan suatu bisnis khususnya bidang pertanian, maka diperlukan adanya
perencanaan awal dan termasuk hal utama, yaitu visi-misi yang matang sebagai wujud utama
pelaksanaan bisnis.
Hal tersebut dapat dilakukan menggunakan analisa SWOT, atau kepanjangan dari Strength,
Weakness, Opportunity Threats pada jenis bisnis yang akan dikembangkan. Hal ini diterapkan,
tak lain adalah untuk menentukan arah bisnis dan juga perjalanan bisnis tersebut ke depannya.
Dalam bidang pertanian, terkait manajemen pemasaran sebaiknya disusun lebih dulu sebelum
adanya rencana produksi. Hal ini bertujuan untuk membuat bagan yang lebih spesifik, misalnya
jenis produk apa yang akan dihasilkan, siapa saja target pembeli, perkiraan harganya, dan tujuan
pemasaran tersebut.
Hal itulah yang membuat manajemen agribisnis mempunyai peranan yang penting untuk
bisnis, sebab tanpa adanya rencana pemasaran terlebih dahulu, maka kemungkinannya produk
akan gagal dipasarkan atau tidak laku. Padahal, industri pertanian merupakan salah satu bidang
industri yang biasanya rentan mengalami kegagalan, sebab mudah layu, apabila sudah layu,
maka tidak akan laku karena tidak layak untuk dikonsumsi.
Rencana produksi dalam agribisnis merupakan suatu proses penggunaan aset serta sarana dan
prasarana perusahaan untuk menghasilkan suatu produk. Prinsip utama yang difokuskan di
dalamnya yaitu mencakup orientasi pasar, itu artinya memproduksi suatu produk atau jasa yang
memang dibutuhkan dipasaran. Tujuannya adalah jika barang tersebut sudah diproduksi atau
dihasilkan, maka bisa laris di pasaran, sebab tepat sasaran dan ada nilai guna didalamnya.
Pengelolaan keuangan merupakan salah satu faktor utama dan paling penting dalam
menjalankan bisnis apapun. Keuangan ini juga menjadi target utama dalam kegiatan bisnis.
Nah, manajemen agribisnis ini juga diperlukan untuk membuat rancangan pengelolaan
keuangan dan jika diperlukan, dapat dilakukan atau didampingi para konsultan.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, bahwa usaha agribisnis merupakan bisnis dalam
bidang pertanian, itu artinya membutuhkan banyak sumber daya manusia. Oleh karena itu,
proses perekrutan yang dilakukan pasti memerlukan pengeluaran yang besar pula untuk suatu
Perusahaan. Dengan adanya penerapan manajemen agribisnis yang baik, hal ini akan membantu
menekan jumlah kebutuhan sumber daya manusia, sebagai contoh, yaitu dengan menghimpun
beberapa aktivitas menjadi satu tanggung jawab khusus.
BAB IV
4.1. KESIMPULAN
4.2 SARAN
Semoga dalam makalah ini sasaran yang dibahas dapat menuju apa yangtelah diharapkan dan
memperoleh apa yang telah di tetapkan dalam makalah ini,oleh sebab itu kami meminta kritikan
dari pembaca guna kesempurnaan makalahini selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ismail Fahmi, Jaringan Perpustakaan Digital untuk Menunjang Jaringan Informasi Agrikultur
Nasional. Lokakarya Jaringan Penelitian Pertanian Nasional. Bandung, 29-31 Oktober 2001.
Laurenson, Matthew et. al. A Weather Data Broker for Agricultural Decision Support. Tutorial
Technology Application. The Proceeding of Asia Pacific Advanced Network Conference
2000, Beijing. August 22-25, 2000.
Le Vallee, Jean-Charles. Market Information Sources Available Through the Internet: Daily to
Yearly Market and Outlook Reports, Prices, Commodities and Quotes. MSU International
Development Working Papers No. 64, June 1999.
Natawidjaja, Ronnie S. Asia Pacific Agricultural Price Information System. APAN Penang
Meeting 2001, Asia Pacific Advanced Network (APAN), Agust 20-23, 2001b. Penang,
Malaysia
Natawidjaja, Ronnie S. Pengembangan Sistem Intelejen Pasar Sebagai Usaha Monitoring
Kelancaran Arus Distribusi Bahan makanan Pokok Dalam Menunjang Penyediaan
Kebutuhan Pangan. Riset Unggulan Terpadu (RUT) DRN dan LIPPI, 1999-2001