PENDAHULUAN
2.1 Manajemen
Pengertian dari manajemen adalah suatu proses yang brmula dari perencanaan,
pengorganisaian, pengarahan, serta pengawasan dan evaluasi pada sebuah kegiatan agar
tercapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Manajemen diserap dari bahasa
Inggris yaitu management, manajement memiliki dua makna yaitu Pimpinan dan
Pengelolaan. Yang pertama manajemen memiliki makana yaitu, pimpinan yang berarti
seseorang yang terlibat dan menjalankan sebuah perusahaan atau organisasi. Sedangkan
unuk makan yang kedua manajemen memiliki makna yaitu, pengelolaan atau tata
pipmpinan yang berarti suatu kegiatan yang mengelola sebuah organisasi atau
perusahaan. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah sebuah kata yang
memiliki makna ganda yaitu “sebuah proses” dan “orang/pelaksana”. Dari kedua makna
tersebut memiliki arti yang berbeda, namun dari keduanya digunakan pada ruang lingkup
yang sama yaitu perusahaan atau organisasi.
Manajemen sangat diperlukan pada setiap kegiatan, khususnya pada setiap kegiatan
yang menggunakan modal, SDA (Sumber Daya Manusia), dan SDM (Sumber Daya
Manusia). Hal itu dilakukan agar dapat tercapai sebuah target atau hasil yang diinginkan.
Misalnya pada seorang petani yang harus mengelola dan mengarur kegiatan
pertaniannya, mulai dari menanam, merawat, memanen, mengolah hasil pertanian,
sampai proses pemasarannya. Semua itu membutuhkan pengaturan dan pengelolaan yang
tepat agar mencapai sebuat target yang diinginkan dan mendapatkan hasil yang optimal.
Oleh karena itu, setiap manusia membutuhkan manajemen dalam segala aspek
kehidupan. Karena dengan menerapkan manajemen yang baik disetiap kegiatan seperti
manajemen waktu dan manajemen ekonomi dapat membantu kita untuk mencapai
sebuah tujuan atau cita-cita. (Dr. Cuk Jaka Purwanggono, 2018)
2.2 Agribisnis
Agribisnis berasal dari kata agri (agriculture) dan bisnis (usaha komersial) sehingga
pada prinsipnya pengertian agribisnis adalah merupakan usaha komersial (bisnis) di
bidang pertanian (dalam arti luas) dan bidang-bidang yang berkaitan langsung dengan
pertanian. Agribisnis juga dapat didefinisikan sebagai suatu bisnis yang berbasisi pada
kegiatan didalam bidang pertanian dan penduukung kegiatan pertanian, baik yang
berjalan pada sektor hulu samapai kegiatan yang berjalan pada sektor hilir. Dalam hal ini
kegiatan agribisnis mengacu pada suatu rantai pada sektor pertanian, yang dimulai dari
tahapan paling mendasar pada keiatan pertanian yaitu pengolahan tanah sampai kegiatan
pemasaran atau pendistribusian hasil pertanian.
Didalam agribisnis terdapat beberapa subsitem yang menunjang dalam kegiatan
pertanian, sub-sistem tersebut antaralain: subsistem yang membuat atau melakukakan
kegiatan produksi bahan baku atau subsistem usaha tani, subsistem pengolahan hasil
pertanian, dan sub-sistem pemasaran. Bidang-bidang yang berkaitan dengan kegiatan
agribisnis yaitu sebagai berikut :
1. Usaha produksi dan distribusi alat-alat atau mesin pertanian, sarana produksi
pertanian dan input pertanian lainnya (agroindustri hulu).
2. Pengolahan dan manufacturing hasil pertanian serta pemasarannya (agroindustri
hilir).
3. Kegiatan penunjang seperti penyediaan kredit, asuransi pertanian pelatihan,
konsultasi, dan transportasi (Masyhuri, 2000).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen agribisnis adalah suatu kegiatan
dalam bidang pertanian yang menerapkan manajemen dengan melaksanakan fungsi
fungsi perencanaan,fungsi pengorganisasian,fungsi pengarahan dan pengendalian dan
fungsi pengawasan dan pengendalain dengan menggunakan sumber daya yang
tersedia untuk menghasilkan produk pertanian dan keuntungan yang maksima
1. Agribisnis memiliki sifat yang berbeda dari sektor lainnya dalam aspek budaya,
sosial, dan politik. Karena dengan keberagaman sosial dan budaya dapat
membentuk suatu perilaku dari segi konsumen maupun produsen dalam kegiatan
agribisnis.
5. Agribisnis mempunyai sifat yang unik dalam aspek sosial, budaya, dan politik.
Keberagaman sosial budaya manusia membentuk struktur, perilaku, dan kinerja
agribisnis baik dari segi produsen maupun konsumen. Misalnya jenis usahatani
rakyat di Jawa didominasi oleh usahatani lahan sawah, sedangkan di luar Jawa
yang sering terlihat adalah perkebunannya. Di daerah transmigrasi dalam
mengembangkan agribisnis yang terlihat tekun yaitu petani yang berasal dari
etnis Bali untuk komoditas yang sama.
Sektor pertanian telah mengalami kemajuan selama 4 PELITA lalu, namun demikian
hambatan masih banyak sehingga perlu adanya pembenahan. Perhepi (1989)
menjelaskan bahwa hambatan dalam pengembangan agribisnis yaitu sebagai berikut.
1. Pola produksi pada beberapa komoditas pertanian tertentu terletak pada daerah yang
terpencar-pencar, hal ini akan menyulitkan dalam pembinaan dan menyulitkan
tercapainya efi siensi pada skala usaha tertentu.
2. Sarana dan prasarana (khusus bagi di luar jawa) belum memadai sehingga biaya
transportasi tinggi maka sulit mencapai efisiensi usaha pertanian.
3. Pemusatan agroindustri di kota besar yang mengakibatkan nilai bahan baku pertanian
semakin mahal dalam mencapai lokasi agribisnis tersebut.
1. J. E. Austin
Menurut Austin, pengertian Agribisnis adalah kesatuan kegiatan usaha yang
meliputi kegiatan usaha tani, pengolahan bahan makanan, usaha sarana dan
prasarana produksi pertanian, transportasi, perdagangan, kestabilan pangan dan
berbagai kegiatan lainnya termasuk distribusi bahan pangan dan serat-seratan
kepada konsumen.
2. Wibowo
Menurut Wibowo dkk (1994), pengertian Agribisnis adalah semua kegiatan
mulai dari pengadaan, pelaksanaan, penyaluran, sampai pada pemasaran produk
yang dihasilkan oleh suatu usaha tani atau agro-industri yang saling terkait satu
sama lain. Dengan kata lain, agribisnis dapat dipandang sebagai suatu sistem
pertanian yang memiliki beberapa komponen sub-sistem yaitu, usaha tani yang
memproduksi bahan baku, pengolahan hasil pertania, dan pemasaran hasil
pertanian.
3. W. David Downey dan Steven P. Erickson
Agribisnis menurut Downey dan Erickson (1987) adalah kegiatan yang berkaitan
dengan penanganan komoditi pertanian dalam arti luas, yang meliputi salah satu
atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan masukan dan keluaran
produksi (agroindustri), pemasaran masukan-keluaran pertanian dan
kelembagaan penunjang kegiatan.
4. A. Suharjo
Pengertian Agribisnis menurut Soehardjo (1997) adalah sebuah sistem dalam
agro-industri yang terdiri atas beberapa sub-sistem yang saling terkait. Sistem
tersebut bisa berfungsi dengan baik bila tidak ada gangguan pada salah satu sub-
sistem.
5. Hadi
Agribisnis menurut Hadi (1992) adalah suatu rangkaian kegiatan yang terdiri
dari empat subsistem yang saling mempengaruhi, yaitu penyediaan input
pertanian, produksi pertanian, pengolahan hasil, dan pemasaran hasil pertanian,
dimana semua kinerjanya menjadi tanggungjawab koordinator agribisnis.
3.2 Fungsi Manjaemen
Fungsi dasar dari ilmu manajemen yaitu sebagai elemen yang harus ada dalam kegiatan
manajemen sebagai acuan dari seseorang yang bertugas sebagai pengelola, atau manajer.
Manajer inilah yang bertugas untuk memastikan bahwa tujuan dapat tercapai, dengan
membuat perencanaan, koordinasi, dan pengendalian.
Dalam ilmu manajemen, ada 5 fungsi yang saling mempengaruhi satu sama lain. Fungsi
tersebut, antara lain perencanaan, pengorganisasian, penempatan
atau staffing, pengarahan, dan pengawasan. Tanpa adanya salah satu dari fungsi ini
bukan tidak mungkin kegiatan manajemen akan berakhir tak sesuai rencana atau tujuan.