Manajemen Agribisnis
DAF
Pendahuluan
Pengertian , arti kata Agri bisnis
Pengertian Agribisnis Menurut Para Ahli
Pengertian Produksi Agribisnis
Ruang Lingkup Agribisnis
Manajemen dan Manajemen Agribisnis
Jenis Badan Usaha
Fungsi Dan Tujuan Manajemen Keuangan
Definisi, Tujuan, dan Fungsi Manajemen Keuangan
Manajemen Produksi
Manajemen Operasional
Manajemen Resiko
Pengertan, Konsep, Definsi Pemasaran
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Konflik
Pendahuluan
Agriculture
Agribisnis
Bussines
Agribisnis :
Usaha (bisnis) di bidang pertanian
Agribisnis (dlm arti sempit & tradisional)
Usaha produsen & pembuat bahan masukan untuk produksi pertanian
Agribisnis (dlm arti luas & modern)
Usaha dalam bid. pertanian yang meliputi seluruh sektor bhn masukan,
usahatani, produk yang memasok bahan masukan usahatani, terlibat dlm produksi,
menangani pemrosesan, dan pemasaran
Definisi Agribisnis
Pemahaman agribisnis dilakukan dengan menelusuri asal kata agribisnis yang berasal
dari bahasa Inggris, kata Agribusiness merupakan penggabungan kata agri dan business.
Kata agri berasal dari kata agriculture (pertanian). Pertanian dalam arti luas adalah mata
rantai proses pemanfaataan atau pemanenan energi surya melalui kegiatan fotosintesis baik
secara langsung atau tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan manusia secara
berkelanjutan. Bisnismenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007) berarti usaha komersial
dalam dunia perdagangan. Bisnis dapat diartikan sebagai aktivitas manusia yang bertujuan
mencari keuntungan.
Secara lengkap, agribisnis dapat diartikan sebagai proses pemanenan energi surya
melalui kegiatan fotosintesis, secara langsung atau tidak langsung yang dimanfaatkan
oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya secara berkelanjutan dan bertujuan
mencari profit.
Secara singkat agribisnis dapat diartikan aktivitas bisnis berbasis pertanian yang
berkelanjutan.
Pengertian Agribisnis Menurut Asal Kata:
Agribisnis berasal dari kata Agribusiness, di mana Agri (Agriculture) artinya pertanian
dan Business artinya usaha atau kegiatan yang mencari profit (keuntungan). Jadi secara
sederhana Agribisnis (agribusiness) didefinisikan sebagai usaha atau kegiatan pertanian dan
terkait dengan pertanian yang berorientasi profit. (www.abdulsidik.com).
PENGERTIAN AGRIBISNIS MENURUT PARA AHLI
4. Bungaran Saragih
Memandang agribisnis sebagai paradigma pembangunan pertanian.
5. Wikipedia
Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik
di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan "hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan
pokok bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain).
Agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya,
pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran.
KESIMPULAN
Agribisnis adalah kegiatan manusia dalam bidang pertanian untuk memperoleh keuntungan
dengan mengelola aspek budidaya, pasca panen, proses pengolahan hingga tahap pemasaran
yang memaanfaatkan sumberdaya yang ada.
PRODUKSI AGRIBISNIS
Produksi agribisnis dapat diartikan sebagai
seperangkat prosedur dan kegiatan yang terjadi
dalam penciptaan produk agribisnis (produk usaha
pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan, dan
hasil olahan produk-produk tersebut).
Manajemen agribisnis dapat diartikan sebagai
seperangkat keputusan untuk mendukung proses
produksi agribisnis, mulai dari keputusan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan, pengendalian, hingga evaluasi proses
produksi.
�� Manajemen produksi memiliki dampak
menyeluruh dan terkait dengan berbagai
fungsi, seperti fungsi personalia, keuangan,
penelitian dan pengembangan, pengadaan
dan penyimpanan, dan lain-lain.
�� Manajemen produksi, terutama menyangkut
keputusan lokasi, ukuran atau volume, dan
tata letak fasilitas, pembelian, persediaan,
dan penjadwalan serta mutu produk, akan
menjadi perhatian khusus dari para manajer
produksi.
Pertanian dalam arti modern tidak hanya berkutat pada kegiatan usahatani saja tetapi
juga dalam kegiatan pengelolaan penyediaan/ pengadaan sarana produksi, penanganan
pasca panen, pengolahan, serta pemasaran.
Manajemen Agribisnis adalah suatu matakuliah yang mengaplikasikan ilmu
manajemen dalam pelaksanaan kegiatan/usaha Agribisnis.
Kemajuan pertanian sangat tergantung dari bagaimana mengelola sumberdaya
pertanian yang dimiliki dengan seefektif dan seefisien mungkin.
Terbagi dalam 3 sektor :
Sektor masukan (input)
Sektor produksi (farm)
Sektor keluaran (output)
Indikator Keberhasilan
Ukuran Keberhasilan pembangunan agribisnis yang mengacu pada tujuan diukur dengan
indikator sebabagi berikut :
Manajemen
Suatu proses untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan dengan menggunakan
SD yang tersedia
MANAJEMEN :
Planning
Organizing
Actuating
Controlling
Perlunya Manajemen Agribisnis
Keanekaragaman jenis bisnis yg besar
Kanekaragaman ukuran usaha
Agribisnis skala kecil hrs bersaing dgn yg skala besar
Falsafah hidup tradisional
Cenderung berorientasi pd keluarga & masyarakat
Sifat produk musiman
Bertalian dengan gejala alam
Produk tidak tahan lama
Produk mudah rusak
Dampak program & kebijakan pemerintah thd pelaku-pelaku Agribisnis
Mengelola Agribisnis
Dalam mengelola agribisnis, pentingnya sebuah manajemen yang baik.
Kita definisikan manajemen sebagai ”seni untuk mencapai hasil yang diinginkan secara
gemilang dengan sumber daya yang tersedia bagi organisasi”
Pengertian Manajemen
Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, dan pengendalian atas sumber daya, terutama SDM untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Fungsi-Fungsi Manajemen
Perencanaan (planning)
Dapat didefinisikan sebagai hasil pemikiran yang mengarah ke masa depan,
menyangkut serangkaian tindakan berdasarkan pemahaman yang mendalam terhadap semua
factor yang terlibat dan yang diarahkan kepada sasaran khusus.
Dengan kata lain, perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan berdasarkan pemilihan
dari berbagai alternative data yang ada, dirumuskan dalam bentuk keputusan yang dikerjakan
untuk masa yang akan datang dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan.
Dilihat dari bentuknya, perencanaan memiliki beberapa bentuk, yaitu :
a. Sasaran/tujuan (objective)
b. Strategi
c. Kebijakan (policy)
d. Prosedur
e. Aturan
f. Program
Perencanaan dapat dimaknai sebagai upaya berpikir ke depan tentang tindakan yang
didasarkan akan pemahaman utuh atas faktor yang terlibat pada tujuan spesifik dan kinerja
objektif.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan:
Berpikir ke depan. Adalah cara pandang ke depan, bukan merupakan satu peramalan akan
tetapi merupakan pernyataan akan orientasi tindakan – berpikir tentang masa depan. Orang
yang berfikir tentang masa depan dikenal dengan futuristik.
Serangkaian tindakan. Meliputi upaya penciptaan alternatif dan metode untuk mencapai
tujuan dengan menggunakan sejumlah sumberdaya yang didapat di perusahaan. Oleh karena
itu disadari bahwa setiap alternatif akan berdampak terhadap penggunaan sumberdaya di
lingkungan perusahaan.
Tujuan spesfiik. Tujuan ini mengisyaratkan bahwa seluruh sumberdaya tindakan dalam
perusahaan harus diorientasikan kepada pencapaian tujuan.
Bentuk Perencanaan
1) Perencanaan Strategik
Perencanaan ini berfokus pada tindakan jangka panjang, mungkin tiga tahun atau lima
tahun; sedangkan perencanaan korporasi melampaui waktu yang lebih lama yakni sampai 20
tahun. Unsur yang menjadi bagian daripada perencanaan strategik antara lain: Di negara
mana perusahaan agribisnis berada? Dalam bidang bisnis apa perusahaan akan berbeda?
Pabrik apa yang akan dibangun? Untuk menyusun perencanaan seperti ini maka CEO
menjadi unsur perusahaan yang banyak.
Setiap perencanaan tentunya memuat tujuan yang harus tergambarkan dengan jelas.
Demikian juga dalam konteks perencanaan strategi maka tujuan dimuat dalam bentuk misi;
dikenal dengan pernyataan misi atau mission statement. Perusahaan agribisnis harus
menyatakan secara jelas akan menjadi apa perusahaan dimasa yang akan datang.
Ada tiga kunci dalam misi:
1) Pasar kunci (siapa kita)
2) Kontribusi (apa yang akan dikerjakan)
3) Perbedaan (bagaimana kita mengerjakannya lebih baik)
Contoh:
¤ Misi kami adalah menghasilkan barang dan jasa yang
meningkatkan efisiensi dan kemampulabaan petani.
¤ Bisnis utama kami adalah aplikasi luas pengetahuan genetik.
¤ Kami akan menjamin pertumbuhan bisnis inti dan
mengembangkan kesempatan, yang menjamin bisnis inti.
Coba camkan dan pikirkan makna daripada misi perusahaan agribisnis di atas. Satu
catatan dapat diberikan kepada perusahaan agribisnis yang membuat formulasi misi, dengan
penuh kata-kata malah sering membuatnya kurang bermakna bagi masyarakat. Akan tetapi
formulasi yang sederhana pada akhirnya mampu memberikan makna dan warna perusahaan
di tengah-tengah masyarakat.
2) Taktis
Perencanaan ini berkaitan dengan perencanaan strategik akan tetapi ditemukan pada
setiap tingkatan organisasi ataupun perusahaan. Kalau perencanaan strategik berkaitan
dengan tiga hingga lima tahun, maka perencanaan taktis berkaitan dengan persoalan
mendesak (besok, minggu depan atau bulan depan).
3) Kontingensi
Perencanaan ini disusun pada situasi yang berbeda dan manajer yakin bahwa setiap
situasi yang berbeda akan membutuhkan pendekatan yang berbeda pula. Perencanaan sebagai
satu proses dapat juga dilihat sebagai serangkaian kegiatan yang terdiri dari:
1) Pengumpulan fakta. Pengumpulan informasi adalah langkah pertama ketika orang hendak
menyusun perencanaan. Dari hasil pengumpulan informasi ini akan dihasilkan sintesisasi
(pemaduan) daripada kesempatan yang akan diperoleh.
2) Menganalisis fakta. Menganalisis fakta berarti menjawab berbagai pertanyaan krusial
seperti; “dimana kita berada, bagaimana kita sampai ke sana”. Pertanyaan ini akan membantu
menjawab permasalahan dan kesempatan, serta memberikan kerangka pengambilan
keputusan yang berarti bagi perusahaan.
3) Meramalkan perubahan. Harus mampu menentukan apa yang akan terjadi pada masa yang
akan datang, tentunya dengan menggunakan pendekatan saintifik. Walau harus disadari
bahwa meramalkan masa yang akan datang tidaklah mudah, para manajer yakin bahwa
kegiatan perencanaan ini sangat membantu memudahkan pencapaian keberhasilan
perusahaan.
4) Menyusun tujuan. Tujuan kuantitatif maupun kualitatif merupakan arah yang harus dicapai
oleh perusahaan agribisnis sehingga hasil mereka dapat dievaluasi. Tujuan bukanlah sesuatu
yang muluk-muluk, akan tetapi sesuatu yang harus dapat dicapai. Tujuan yang baik akan
memberikan keuntungan berikut:
i) memberikan arahan kepada setiap unsur dan orang dalam perusahaan untuk mencapai
kinerja yang baik
ii) memberikan penilaian hasil yang dikontiirbusikan oleh setiap unit maupun orang dalam
perusahaan.
iii) Berkontribusi terhadap keberhasilan organisasi secara menyeluruh
5) Mengembangkan alternatif. Pihak manajemen harus menyediakan alternatif pada situasi
yang berbeda dari yang direncanakan; tindakan yang dibutuhkan untuk memastikan
pencapaian tujuan.
6) Mengevaluasi hasil. Bagaimanapun perencanaan harus menyertakan bagaimana proses
evaluasi dilakukan terhadap orang dan bagian pada satu organisasi maupun perusahaan.
Pengorganisasian (organizing)
Organisasi merupakan kelompok orang yang mempunyai kegiatan dan bekerja bersama-
sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Organisasi bukanlah suatu tujuan, tetapi sebagai
suatu alat untuk mecapai tujuan.
Pengorganisasian meliputi langkah-langkah atau usaha untuk:
a. menentukan struktur
b. menentukan pekerjaan yang harus dilaksanakan
c. memilih, menempatkan, dan melatih karyawan
d. merumuskan garis kegiatan
e. membentuk sejumah hubungan di dalam organisasi dan kemudian menunjuk stafnya.
Pengorganisasian meliputi kegiatan mengklasifikasikan, mengelompokkan secara sistematis
manusia dan sumberdaya lainnya, dalam organisasi atau perusahaan agribisnis yang konsisten
dengan pencapaian tujuan perusahaan.
Sistematis maksudnya menempatkan sesuatu dalam struktur organisasi didukung oleh alasan
dan terkait dengan proses pencapaian tujuan. Kegiatan ini meliputi:
• Menyusun struktur organisasi
• Menentukan tugas yang akan dilaksanakan
• Mendefinisikan garis wewenang dan tanggungjawab
• Membuat hubungan yang akan diterapkan dalam organisasi
Pengarahan (directing)
Pengarahan dapat diartikan sebagai aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan
yang mengikat bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan pikiran dan tenaganya
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan ang telah ditetapkan.
Fungsi pengarahan ini merupakan gerak pelaksanaan dari kegiatan-kegiatan fungsi
perencanaan dan pengorganisasian.
Menurut Downey dan Erickson (1992), pengarahan bertujuan untuk:
a. menentukan kewajiban dan tanggung jawab
b. menetapkan hasil yang harus dicapai
c. mendelegasikan wewenang yang diperlukan
d. menciptakan hasrat untuk berhasil
e. mengawasi agar pekerjaan benar-benar dilaksanakan sebagaimana mestinya
Kegiatan ini meliputi upaya memberikan arah kepada orang lain untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan, berupa:
• Memilih, mengalokasikan dan melatih karyawan terlatih. Memposisikan staf
• Membebankan tugas dan tanggungjawab
• Mementukan hasil yang akan dicapai
• Menciptakan keinginan untuk berhasil
• Melihat bahwa pekerjaan dilakukan, dan dikerjakan dengan baik.
Pengkoordinasian (coordinating)
Koordinasi merupakan daya upaya untuk mensinkronkan dan menyatukan tindakan-
tindakan sekelompok manusia. Koordinasi merupakan otak dalam batang tubuh dari keahlian
manajemen. Makin sedikit koordinasi yang harus dilakukan, makin baik. Perintah yang baik
dan lazim dari bidang keahlian menajemen lainnya akan membuat koordinasi tidak begitu
dibutuhkan.
Akan tetapi pada organisasi yang dikelola dengan baik sekalipun, ada bidang yang
memerlukan koordinasi. Adalah tanggung jawab manajer untuk melihat bahwa pengoperasian
departemen-departemen, divisi-divisi, dan individu-individu yang berda di bawah kendalinya
terintegrasi secara tepat untuk memproduksi hasil-hasil yang menunjang tercapainya sasaran
organisasi.
Pengendalian (controlling)
Pengendalian menurut manajemen menguraikan system informasi yang memonitor
rencana dan proses untuk meyakinkan bahwa hal itu selaras dengan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya, dan member peringatan bila perlu sehingga tindakan pemulihan dapat
dilakukan.
Pengendalian merupakan merupakan pelengkap dari empat fungsi manajemen lainnya.
Pengendalian meluruskan keputusan yang salah, hal-hal yang tidak diharapkan, dan dampak
dari perubahan. Pengendalian yang tepat memberikan informasi yang diperlukan dan waktu
untuk memperbaiki program dan rencana organisasi yang telah salah arah. Cara-cara untuk
mengoreksi kekurangan-kekurangan juga harus disajikan. Manajer bisa menjadi sadar akan
titik-titik lemah dalam pengorganisasian, pengarahan, dan pengkoordinasian usaha bisnis
melalui penggunaan pengendalian secara tepat.
Pengendalian berkaitan dengan memonitor dan mengevaluasi kegiatan. Untuk
melakukan evaluasi maka manajer harus membandingkan antara hasil dengan apa yang
direncanakan sejak dari awal. Dalam melakukan evaluasi maka manajer membutuhkan sistem
informasi yang dapat memberikan masukan kepada manajer.
Pengendalian dapat dibedakan menjadi:
Pre-Actions Control
Memastikan bahwa seluruh kebutuhan, sumberdaya manusia, material dan keuangan
yang dibutuhkan tersedia sebelum pekerjaan dimulai. Pembiayaan biasanya bidang krusial
yang sering “macet” dalam melaksanakan suatu proyek.
Steering Control
Dirancang untuk mengetahui setiap penyimpangan dan mengoreksinya sebelum
penyimpangan berlanjut pada tahapan pekerjaan berikutnya. Bentuk pengendalian ini hanya
dapat terlaksana
apabila manajer memperoleh informasi yang akurat dan tepat waktu.
Screening Control
Memastikan prosedur yang akan digunakan sebelum pekerjaan dimulai. Pekerjaan-
pekerjaan yang membutuhkan prosedur yang berbeda sangat membutuhkan pengendalian
seperti ini.
Post-Actions Control
Teknik mengukur hasil dari pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan. Penyebab-
penyebab penyimpangan yang terjadi biasanya menjadi pertimbangan pada pekerjaan
berikutnya. Teknik ini juga biasanya digunakan untuk memotivasi dan mendorong tenaga
kerja.
Tingkatan Manajemen
Manajemen dapat dklasifikasikan menurut tingkatannya, dalam organisasi atau menurut
ruang lingkup kegiatan yang dikelola manajer.
a. Manajemen puncak, berperan dalam menentukan kebijakan strategis dan mempengaruhi
jalannya perusahaan. Dan bertanggung jawab atas manajemen bidang usaha dari perusahaan
secara menyeluruh. Mereka dikenal sebagai Direktur atau CEO (Chief Executive Officer).
b. Manajemen menengah, berperan memberi pengarahan kegiatan kepada manajer bawahan
atau dalam hal tertentu bisa juga kepada karyawan operasional. Dan bertanggung jawab
terhadap implementasi kebijaksanaan organisasi.
c. Manajemen lini pertama/bawahan, bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain
(bawahannya) dan memberikan pengarahan kepada mereka.
Unsur-Unsur Manajemen yang Baik
a. Manusia yang melaksanakan manajemen
Ada dua dimensi dalam manajemen yang baik yaitu dimensi manusia dan dimensi
waktu, tetapi dimensi manusia jauh lebih penting. Kemampuan manajer untuk mencapai hasil
melalui orang lain penting sekali dalam manajemen yang baik. Investasi berupa waktu dan
perhatian kepada bawahan sering mendatangkan imbalan yang sangat berharga.
b. Seni
Manajemen adalah sebuah seni, bukan ilmu. Karena manajemen sangat terkait dengan
manusia, kita harus memandang prinsip-prinsip manajemen sebagai persamaan yang tidak
sempurna. Setiap orang dapat menggunakan prinsip-prinsip manajemen untuk memelihara
pertumbuhan dan kemajuan yang berkesinambungan menuju potensi pengelolaan.
c. Berhasil/gemilang
Setiap manajemen yang baik, harus berhasil memenuhi sasaran atau hasil yang
diinginkan atau ditentukan sebelumnya. Para manajer harus tahu bidang apa yang mereka
kuasai agar dapat mencapai keberhasilan.
d. Sumber daya yang tersedia
Setiap organisasi memiliki atau mempunyai berbagai macam sumber daya yang
dikuasainya. Para manajer yang berhasil akan mengeruk hasil/pengembalian tertinggi yang
bisa diperoleh dari sumber daya yang tersedia. Mereka mengenali perbedaan antara apa yang
seharusnya dan apa yang menjadi kenyataan. Mereka menggunakan apa yang mereka miliki
untuk memperoleh apa yang mereka inginkan, dan mereka berurusan dengan kemungkinan,
bukan fantasi.
Organisasi Agribisnis
Bentuk-bentuk dasar organisasi agribisnis dapat bergerak dalam kegiatan apa saja
yang ada kaitannya dengan produksi, pemrosesan, dan pemasaran bahan pangan dan sandang.
Ada tiga bentuk dasar usaha yaitu perusahaan perorangan (single proprietorship),
persekutuan, dan perseroan (badan hukum)
Perusahaan Perorangan :
Bentuk organisasi bisnis yang paling tua dan paling sederhana adalah perusahaan
perorangan atau pribadi (single or individual proprietorship), yakni organisasi yang dimiliki
dan dikendalikan oleh satu orang.
Keunggulannya Perusahaan perorangan memungkinkan pemilik perorangan
memegang kendali penuh atas bisnisnya dan hanya tunduk pada peraturan pemerintah.
Pemilik menjalankan kendali penuh atas rencana, program, modal, kebijakan, dan keputusan
manajemen lainnya.
Kelemahan Perusahaan perorangan yang sangat mencolok adalah keterbatasan jumlah
modal yang biasanya dapat disumbangkan seseorang.
Kelemahan lainnya yang menonjol adalah bahwa kewajiban pribadi sebagai pemilik untuk
semua hutang dan dapat meluas bahkan pada warisan pribadi pemilik. Pemusatan kendali dan
laba pada satu individu dapat juga merupakan kelemahan. Banyak karyawan yang sangat
terlatih dan bermotivasi ingin ambil bagian secara finansial di dalam bisnis tempat mereka
bekerja.
Persekutuan :
Persekutuan (partnership) adalah asosiasi atau perhimpunan dari dua orang atau lebih
sebagai pemilik bisnis. Tidak ada batas jumlah orang yang dapat bergabung ke dalam
persekutuan.
Keunggulan persekutuan hampir sama mudahnya dengan pembentukan perusahaan
perorangan. Sangat sedikit pengeluaran yang dibutuhkan walaupun perlu diminta bantuan
pengacara yang baik untuk menggambarkan perjanjian persekutuan. Persekutuan biasanya
dapat mengumpulkan lebih banyak sumber daya daripada perusahaan perorangan sebab lebih
banyak
Kelemahan persekutuan terletak pada kewajiban yang tidak terbatas. Kelemahan
lainnya adalah berupa kurangnya kesinambungan dan kestabilan. Kalau sekutu meninggalkan
persekutuan karena pengunduran diri, kematian, atau ketidak mampuan, persekutuan baru
harus dibentuk.
Perseroan :
Perseroan (badan hukum) merupakan wujud buatan, dilengkapi secara hukum dengan
kekuasaan, hak, kewajiban, dan tugas seperti manusia biasa. Perbedaan yang paling penting
yang perlu diingat adalah bahwa pemilik (pemegang saham) dan para manajer tidak memiliki
sesuatu secara langsung. Semua akstiva (asset) perseroan dimiliki oleh badan hukum itu
sendiri.
Keunggulan Perseroan adalah bahwa para pemegang saham (pemilik) tidak secara
pribadi menanggung hutang organisasi, dan pada umumnya tidak bertanggung jawab atas
sesuatu kewajiban yang terjadi melalui kegiatan bisnis perseroan.
Kelemahan Perseroan terletak pada perpajakan dan peraturan. Perseroan dibebani
pajak atas dana yang diperoleh sebagai laba, kemudian setelah dividen dibayar kepada
pemegang saham, pemegang saham juga harus membayar pajak penghasilan atas jumlah
yang diterimanya sebagai dividen.
Organisasi agribisnis perlu menggunakan ilmu dan seni manajemen agar pengelolaan
sumberdaya dan segala sesuatu yang terkait dengan sistem dapat dilakukan secara efisien dan
efektif. Manajemen akan menjabarkan bagaimana merencanakan, melaksanakan, mengawasi,
mengevaluasi, melakukan perbaikan dan melakukan inovasi untuk pengembangan organisasi
agribisnis.
Organisasi agribisnis adalah sebuah organisasi yang bergerak di bidang perekonomian dalam
sektor pertanian. Pada umumnya berbentuk sebagai badan usaha. Badan Usaha adalah
kesatuan yuridis (hukum) dan ekonomis yang menggunakan modal dan tenaga kerja untuk
mencari keuntungan. Perusahaan adalah unit ekonomi yang mengkombinasikan sumber daya
manusia, alam, modal, dan pengusaha (wirausaha) untuk menghasilkan sejumlah barang dan
jasa tertentu.
5. Koperasi
Istilah koperasi berasal dari dua suku kata, co dan operation. Co berarti bersama dan
operation berarti pekerjaan, sehingga kalau digabung menjadi cooperation, atau dengan kata
lain, koperasi berarti pekerjaan bersama atau bersama-sama bekerja untuk mencapai tujuan
tertentu. Jadi, koperasi merupakan jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau
badan hukum. Koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 1
merupakan usaha kekeluargaan dengan tujuan mensejahterakan anggotanya.
Misi Koperasi :
Memacu pengembangan usaha
Kemandirian
Profesionalisme
Peranan Pemerintah dalam Pasal 60 UU No.25 Tahun 1992:
Menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong pertumbuhan serta
pemasyarakatan koperasi.
Memberikan bimbingan kemudahan dan perlindungan kepada koperasi.
Susunan Organisasi Koperasi Kewajiban dan Tanggung Jawab adalah :
Landasan-landasan, asas, dan dasar koperasi.
Undang-undang, peraturan pelaksanaannya, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
koperasi.
Keputusan-keputusan rapat anggota.
Koperasi Memiliki Hak-Hak sebagai berikut :
Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam Rapat Anggota.
Memilih dan atau dipilih menjadi anggota pengurus dan badan pemeriksa.
Meminta diadakannya rapat anggota menurut ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar.
Mengemukakan pendapat atau saran-saran kepada pengurus di luar rapat, baik diminta atau
tidak diminta.
Mendapat pelayanan yang sama antara sesama anggota.
Melakukan pengawasan atas jalannya organisasi dan usaha-usaha koperasi menurut ketentuan-
ketentuan dalam anggaran dasar.
Kelebihan Koperasi :
Prinsip pengelolaan bertujuan memupuk laba untuk kepentingan anggota, misalnya koperasi
pertanian mendirikan pabrik penggilingan padi.
Anggota koperasi berperan sebagai konsumen dan produsen.
Dasar sukarela, orang terhimpun dalam koperasi atau masuk menjadi anggota dengan dasar
sukarela.
Mengutamakan kepentingan anggota.
Kekurangan Koperasi :
Keterbatasan di bidang permodalan.
Daya saing lemah.
Rendahnya kesadaran berkoperasi pada anggota.
Kemampuan tenaga professional dalam pengelolaan koperasi.
Peran Koperasi dalam Peningkatan Kemakmuran Rakyat adalah :
Meningkatkan pendapatan rakyat dan pendapatan nasional.
Mengentaskan kemiskinan.
Meningkatkan kualitas hidup.
Memperkokoh perekonomian rakyat dan koperasi sebagai soko gurunya.
6. Perusahaan Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sedikit sulit karena perusahaan Negara di
Indonesia diatur oleh peraturan-peraturan yang berbeda sejak zaman penjajahan hingga
dewasa ini. Menurut pasal 9 UU No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara
hanya membagi BUMN menjadi dua bentuk, Persero dan Perum.
Maksud dan Tujuan dari pendirian BUMN menurut UU No. 19 Tahun 2003 adalah :
Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada
umumnya danpenerimaan Negara pada khususnya.
Mengejar keuntungan.
Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang/jasa yang bermutu tinggi
dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.
Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta
dan koperasi.
Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah,
koperasi, dan masyarakat.
BUMN seluruh atau sebagian modal pada BUMN itu dimiliki oleh Negara melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan. Kekayaan
Negara yang dipisahkan adalah kekayaan Negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) untuk dijadikan modal Negara pada Persero atau Perum serta
Perseroan Terbatas lainnya.
Pengurusan BUMN dilakukan oleh Direksi. Direksi itu bertanggung jawab penuh atas
pengurusan BUMN untuk kepentingan dan tujuan BUMN serta mewakili BUMN, baik di
dalam maupun di luar pengadilan. Anggota Direksi harus mematuhi anggaran dasar BUMN
dan peraturan perundang-undangan serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip
profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban,
serta kewajaran.
Persero adalah BUMN berbentuk Perseroan Terbatas. Seluruh atau paling sedikit 51 %
kepemilikan saham adalah milik Negara. Maksud dan tujuan pendirian Persero adalah untuk
menyediakan barang atau jasa bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, dan juga untuk
mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan. Organ atau perangkat
dalamPersero adalah RUPS, Direksi, dan Komisaris.
Perum seluruh modal dimiliki Negara dan tidak terbagi atas saham. Perum didirikan dengan
maksud dan tujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang atau jasa yang
bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan
perusahaan. Organ Perum adalah Menteri, Direksi, dan Dewan Pengawas.
BUMN memiliki kelebihan-kelebihan adalah :
Seluruh keuntungan BUMN menjadi keuntungan Negara.
Menyediakan jasa-jasa bagi masyarakat.
Merupakan sarana untuk melaksanakan pembangunan.
BUMN juga memiliki Kekurangan-keurangan adalah :
Pengelolaan BUMN sangat ditentukan oleh kemampuan keuangan Negara.
Sejumlah besar aturan (birokrasi) dapat menghambat pengembangan BUMN.
Pengelolaan BUMN secara ekonomis sulit untuk dipertanggungjawabkan.
7. Perusahaan Daerah
Perusahaan Daerah atau sering disebut Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) didirikan
berdasarkan Peraturan Daerah di mana modalnya baik seluruh atau sebagian merupakan
kekayaan daerah yang dipisahkan, kecuali ditentukan lain dengan atau berdasarkan undang-
undang. Perusahaan Daerah dipimpin oleh suatu Direksi. Anggota Direksi
diangkat dandiberhentikan oleh Kepala Daerah, setelah mendengar pertimbangan DPRD
untuk waktu maksimal empat tahun.
Tugas Direksi adalah :
Menentukan kebijaksanaan dalam pimpinan perusahaan.
Mengurus dan menguasai kekayaan Perusahaan Daerah.
Mewakili perusahaan daerah di dalam dan di luar pengadilan.
Mengirim laporan-laporan kepada Kepala Daerah.
Mengangkat dan memberhentikan pegawai Perusahaan Daerah sesuai dengan peraturan
kepegawaian yang disetujui oleh Kepala Daerah.
Kebaikan dan kelemahan pada BUMD hampir serupa dengan BUMN antara lain mengingat
sifat, maksud, dan tujuan pendirian BUMN dan BUMD hampir serupa.
Fungsi Badan Usaha
Fungsi Komersial ini dapat dicapai dengan penyediaan barang dan jasa. Perusahaan harus
mampu memproduksi barang dalam jumlah yang besar dan berkualitas tinggi. Fungsi
Komersial, badan usaha akan senantiasa berusaha memperoleh laba maksimal. Tujuan itu
dapat dicapai bila perusahaan mengelola secara optimal semua sumber daya yang
dimilikinya. Pengelolaan sumber daya tersebut dilakukan oleh setiap badan usaha melalui
fungsi manajemen dan fungsi operasional.
Fungsi Manajemen terkait dengan proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan,dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi lainnya, agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Fungsi Operasi untuk mengoperasikan perusahaannya, badan usaha perlu
memperhitungkan faktor-faktor personalia, pembelanjaan, produksi,
pemasaran, danpengorganisasian.
Personalia, setiap badan usaha memerlukan pegawai untuk melaksanakn seluruh kegiatan
operasi perusahaan. Untuk mendapatkan orang yang sesuai dengan pekerjaannya, perusahaan
melakukan kegiatan personalia yang meliputi penarikan, penempatan, pelatihan, dan
pemberhentian pegawai. Bagian personalia menentukan upah atau gaji para pegawai sesuai
dengan pekerjaan/jabatan masing-masing.
Pembelanjaan, kegiatan perusahaan dibelanjai dengan sejumlah uang tertentu. Dalam
masalah pembelanjaan ini, pertimbangan yang diperlukan adalah tujuan, kebijakan, dan
prosedur pembelanjaan perusahaan. Ditetapkan kebijakan mengenai sumber, penggunaan,
pengawasan, pengaturan, dan pengandalian dana.
Fungsi manajemen keuangan ada dua yaitu mencari dana yang dibutuhkan perusahaan dan
menggunakan dana yang diperoleh secara efisien (Suad Husnan 1996).
Fungsi pertama mencari dana berarti meliputi berbagai kegiatan menemukan, menganalisis
serta memutuskan sumber dana mana yang akan dipilih dan diambil serta berapa jumlahnya.
Melalui pelaksanaan fungsi ini akan terbentuk struktur finansiel dan struktur modal. Struktur
finansiel adalah susunan seluruh sumber dana perusahaan ( jangka pendek dan jangka
panjang ) yang tercermin dalam neraca bagian kredit, sedang struktur modal adalah susunan
sumber dana jangka panjang perusahaan yang terdiri dari hutang jangka panjang dan ekuitas (
modal sendiri ).
Fungsi kedua menggunakan dana berarti kegiatan merencanakan, menganalisis serta
memutuskan aktiva apa yang akan dibiayai dan berapa jumlahnya sehingga dapat
memberikan peningkatan keuntungan sekaligus meningkatkan nilai perusahaan. Melalui
pelaksanaan fungsi ini akan diperoleh struktur kekayaan (aktiva).
Tujuan manajemen keuangan secara umum adalah membantu tercapainya tujuan perusahaan.
Secara normatif tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan.
Sedang nilai perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila
perusahaan tersebut dijual.
Nilai perusahaan berkaitan dengan kemakmuran pemilik, bila nilai perusahaan meningkat
maka kekayaan pemilik meningkat dan berarti kemakmuran pemilik akan meningkat. Nilai
perusahaan dapat diukur dari harga saham perusahaan, semakin tinggi harga saham akan
semakin tinggi nilai perusahaan.
Misal ; Ada dua perusahaan wartel ( wartel A dan wartel B ) keduanya memiliki investasi
awal yang sama ( Rp. 100.000.000 tiap wartel ), bedanya wartel A berada di daerah ramai
pengunjung ( depan pasar ) sehingga pendapatannya banyak sedang wartel B berada didaerah
sepi pengunjung sehingga pendapatannya sedikit. Kedua wartel tersebut bila dijual akan
memiliki harga yang berbeda, harga wartel A akan lebih tinggi dari wartel B karena wartel A
dianggap memiliki nilai lebih tinggi. Tingginya nilai wartel A adalah akibat keputusan
manajemen yang tepat. ( Contoh diambil dari Suad Husnan )
Dalam memahami keuangan perusahaan perlu dibedakan secara tegas adanya perbedaan
antara keuangan pemilik dan keuangan perusahaan. Keuangan pemilik (share holder) bearada
pada rumah tangga tangga pemilik sedangkan keuangan perusahaan berada pada rumah
tangga perusahaan yang terpisah secara tegas.
Disiplin keuangan mengalami perkembangan dari disiplin yang diskriptif menjadi makin
analitis dan teoritis. Perkembangan ini karena banyaknya sumbangan para ekonom dalam
perumusan teori – teori keuangan seperti konsep capital budgeting dengan memasukkan teori
tentang bunga uang ( time value of money ), teori portfolio serta lainnya.
Secara periodik ( bulan / tahun ) perusahaan harus membuat laporan keuangan. Laporan
keuangan perusahaan terdiri dari Neraca ( Balance sheet ), Laporan Laba / Rugi ( Income
Statement ) serta Laporan Aliran Kas ( Cash flow ). Laporan keuangan perusahaan sangat
penting karena melalui laporan keuangan tsb berbagai pihak baik internal maupun eksternal
perusahaan akan dapat menilai kinerja perusahaan selama periode tertentu. Pihak-pihak yang
berkepentingan atas laporan keuangan perusahaan diantanya adalah ; manajemen, pemilik,
kreditur serta pemerintah dan pihak lain yang memiliki kepentingan dengan perusahaan.
1. Neraca ( Balance sheet ) ialah merupakan laporan posisi keuangan pada saat tertentu yang
terdiri dari kekayaan ( aktiva ), kewajiban dan ekuitas.
Aktiva
a. Aktiva lancar ( Current assets ) yaitu aktiva yang memiliki masa perputaran kurang dar
satu periode pembukuan ( satu tahun )
b. Aktiva tetap atau aktiva jangka panjang ( Fixed asset and long-term assets ) yaitu aktiva
yang memiliki masa perputaran lebih dari satu periode pembukuan ( satu tahun ).
c. Aktiva lain ( Other assets ) yaitu aktiva yang tidak dapat dikatagorikan aktiva lancar
maupun aktiva tetap diatas, misalnya hak paten, good will, investasi surat2 berharga jangka
panjang.
Kewajiban terdiri dari ;
a. Kewajiban lancar yaitu kewajiban / hutang yang harus dibayar pada tahun berjalan, seperti
hutang dagang, hutang biaya, hutang bank yang jatuh tempo dll.
b. Kewajiban / hutang jangka panjang yaitu hutang yang memiliki jangka waktu lebih dari
satu tahun.
Ekuitas
Ekuitas merupakan kekayaan bersih dari perusahaan yang menjadi hak pemilik perusahaan
dan sering disebut sebagai modal sendiri..
2. Rugi / Laba ( Income statement ) yaitu merupakan laporan kegiatan operasi perusahaan
yang terdiri dari penerimaan dikurangi dengan seluruh beban ( biaya ) dalam periode tertentu.
3. Arus Kas ( Cashflow ) yaitu menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas untuk
jangka waktu tertentu ( biasanya satu tahun ).
Arus kas terdiri dari ; Arus kas dari operasi dan Arus kas dari pendanaan
E. Pasar Keuangan
Kehidupan perusahaan dewasa ini dalam aspek keuangan didukung oleh banyak lembaga
keuangan modern seperti bank, pasar uang, pasar model dalam berbagai produk generik
maupun derevatifnya, asuransi , dana pensiun, leasing dll. Berbagai lembaga tsb menjadikan
semua aktivitas dan keputusan keuangan perusahaan menjadi lebih mudah.
1. Bank Umum adalah Bank yang memiliki fungsi intermediasi dan dapat menciptakan uang
giral. Bank memiliki peran yang sangat penting bagi terciptanya effisiensi keuangan
perusahaan karena melalui bank kelebihan likuiditas bisa diinvestasikan serta membantu
proses transfer keuangan dengan mudah.
• Perusahaan asuransi adalah lembaga keuangan yang berusaha dibidang pertanggungan atas
kerugian baik kerugian atas nyawa, harta dsbnya.
• Dana Pensiun merupakan lembaga keuangan yang mengelola dan menjalankan program
yang menjanjikan manfaat pension.
• Pasar uang adalah merupakan aktivitas bertemunya permintaan dan penawaran dana jangka
pendek ( kurang dari satu tahun ). Dipasar ini ditransaksikan ; call money, Pronote
(promessory notes), Repo (reepurchases agreement), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU),
Sertfikat Bank Indonesia ( SBI ) dll.
MANAJEMEN PRODUKSI
MANAJEMEN OPERASIONAL
Apa Yang Bisa Dilakukan Manajer Operasi Dan Orientasi Manajer Operasi
Melakukan fungsi-fungsi proses manajemen : perencanaan, pengorganisasian, pembentukan
staf, kepemimpinan dan pengendalian.
Orientasi manajer operasi ialah mengarahkan keluaran/output dalam jumlah, kualitas, harga,
waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan konsumen.
Pengambilan Keputusan
Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, ada 4 macam
pengambilan keputusan :
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan
lain.
STRATEGI OPERASI
Strategi operasi merupakan fungsi operasi yang menetapkan arah untuk pengambilan
keputusan yang diintegrasikan dengan strategi bisnis melalui perencaan formal.
Menghasilkan pola pengambilan keputusan operasi yang konsisten dan keunggulan bersaing
bagi perusahaan.
Tipe :
1. Strategi produksi biaya rendah, melalui penekanan biaya produksi :
Teknologi tinggi, biaya tenaga kerja rendah, tingkat persediaan rendah, mutu terjamin.
Bagian pemasaran dan keuangan mendukung.
2. Strategi inovasi produk dan pengenalan produk baru :
Harga bukan masalah dalam pemasaran.
Fleksibilitas dalam pengenalan produk baru.
PERENCANAAN PABRIK
Perencanaan pabrik (factoy planning) angat penting karena diperlukan untuk menjamin
kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan agar tujuan perusahaan tercapai dengan
efektif dan efisien.
Perencanaan Pabrik :
Penentuan lokasi pabrik
Perencanaan bangunan pabrik
Penyusunan peralatan pabrik
Penerangan, pengaturan suara rebut, dan udara dalam pabrik.
Untuk memahami pengertian Manajemen Operasi lebih jauh, kita dapat melihat komponen-
komponen pembentuknya seperti pada gambar berikut:
Konsep IPO
Input-Proses-Output (IPO) menjadi inti dari aktivitas manajemen. Setiap proses pasti
memiliki input dan output. Input dapat berupa material, bahan baku, komponen, bahan bakar,
uang, tenaga kerja, jam orang, waktu atau sumber daya lainnya. Output merupakan hasil dari
proses yang dicirikan dengan adanya nilai yang bertambah dari input yang diterima. Proses
dikatakan baik jika mampu memberi nilai tambah pada input yang diterima. Terlepas apakah
hasil aktivitas evaluasi terhadap proses menyatakan baik atau tidak, adanya indikator proses
dapat menjadi pemicu aktivitas perbaikan. Hasilnya diharapkan setiap proses dapat menjadi
lebih baik, lebih cepat, lebih murah dan/atau lebih aman.
PENGERTIAN, KONSEP, DEFINISI PEMASARAN
DAN MANAJEMEN PEMASARAN
A. Pengertian Pemasaran
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial
dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik
produk dan nilai dengan orang lain.
c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang
yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan
perusahaan.
d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli
maupun pembeli potensial.
B. Konsep Pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan,
permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan
hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara
kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan
dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang
kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih
mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik
yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
C. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan
pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis,
perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang
dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian
(organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis,
perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan
dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.
Kesimpulan :
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah
sebagai kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi
pendistribusian barang, penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap
kebijakan-kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat
dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat tercapai.
MACAM-MACAM KONSEP PEMASARAN
I. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan
organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta
memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien
dibandingkan para pesaing.
Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat
dibuat.
3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.
4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)
5. Andalah yang menentukan (United Airlines)
6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan
yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan
kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk,
konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep
pemasaran global.
1. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang
tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi
dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan
distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang
sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang
tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
2. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen
disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai
produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja,
organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi
terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan
kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para
pesaing.
5. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan
kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan
yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing
dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan
masyarakat.
6. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua
faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen
strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi
keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
SISTEM PEMASARAN
A. Pengertian Sistem Pemasaran
Sistem adalah sekolompok item atau bagian-bagia yang saling berhubungan
dan saling berkaitan secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi
dapat diartikan sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang
melakukan tugas pemasaran barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor
lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk serta
mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya..
Dalam pemasaran kelompok item yang saling berhubungan dan saling
berkaitan itu mencakup :
1. Gabungan organisasi yang melaksanakan kerja pemasaran.
2. Produk, jasa, gagasan atau manusia yang dipasarkan.
3. Target pasar.
4. Perantara (pengecer, grosir, agen transportasi, lembaga keuangan).
5. Kendala lingkungan (environmental constraints).
Sistem pemasaran yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang saling
berkaitan, yaitu organisasi pemasaran dan target pasarnmya. Unsur-unsur dalam
sebuah sistem pemasaran serupa dengan unsur-unsur yang ada pada sistem radio
stereo. Bekerja secara terpisah, tetapi pada waktu dipertemukan secara tepat.
B. Macam – Macam Sistem Pemasaran
a. Sistem pemasaran dengan saluran vertikal
Pada sistem ini produsen, grosir, dan pengecer bertindak dalam satu
keterpaduan.
Tujuan :
Mengendalikan perilaku saluran
Mencegah perselisihan antara anggota saluran
b. Sistem pemasaran dengan saluran horizontal
Pada sistem ini, ada suatu kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang
bergabung untuk memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul.
c. Sistem pemasaran dengan saluran ganda
Pada sistem ini beberapa gaya pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi
dan manajemen digabungkan, kemudian dari belakang dipimpin secara sentral.
C. Lingkungan Sebuah Sistem Pemasaran
a. Lingkungan makro ekstern.
Lingkungan makro tersebut ialah:
a. Demografi (kependudukan).
b. Kondisi ekonomi.
c. Teknologi.
d. Kekuatan sosial dan budaya.
e. Kekuatan politik dan legal.
f. Persaingan.
b. Lingkungan mikro eksternal
a. Pasar (market)
b. Pemasok
c. Pialang (marketing intermediaries)
STRATEGI PEMASARAN
A. Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang
biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan
keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam strategi
pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan
strategi dalam pemasaran yaitu :
1. Daur hidup produk
Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan,
tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.
2. Posisi persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan,
apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil
dari pasar.
3. Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan
kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.
B. Macam-Macam Strategi Pemasaran
macam strategi pemasaran diantaranya:
1. Strategi kebutuhan primer
Strategi-strategi pemasaran untuk merancang kebutuah primer yaitu:
1. Menambah jumlah pemakai dan
2. Meningkatkan jumlah pembeli.
2. Strategi Kebutuhan Selektif
Yaitu dengan cara :
a. Mempertahankan pelanggan misalnya:
1. Memelihara kepuasan pelanggan;
2. Menyederhanakan proses pembelian;
3. Mengurangi daya tarik atau jelang untuk beralih merk;
b. Menjaring pelanggan (Acquistion Strategier)
1. Mengambil posisi berhadapan (head – to heas positioning)
2. Mengambil posisi berbeda (differentiated positin)
Secara lebih jelas, strategi pemasaran dapat dibagi kedalam empat jenis yaitu:
1. Merangsang kebutuhan primer dengan menambah jumlah pemakai.
2. Merangsang kebutuhan primer dengan memperbesar tingkat pembelian.
3. Merangsang kebutuhan selektif dengan mempertahankan pelanggan yang ada.
4. Merangsang kebutuhgan selektif dengan menjaring pelanggan baru.
Strategi Pemasaran
Menurut Armstrong dan Kotler (2000:5), marketing adalah “A societal process by which
individuals and groups obtain what they need and want through creating, offering and freely
exchanging products and services of value with others”.
Sedangkan pengertian Marketing strategy menurut Armstrong dan Kotler (2000:37), yaitu
“The marketing logic by which the business unit hopes to achieve its marketing objective”.
Menurut Guiltinan dan Paul (1992), definisi strategi pemasaran adalah pernyataan pokok
tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada target pasar
yang ditentukan.
Segmentasi (Segmentation)
Menurut Solomon dan Elnora (2003:221), segmentasi adalah ”The process of dividing
a larger market into smaller pieces based on one or more meaningful, shared
characteristic”. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran
dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat
digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan
bagi konsumen. Selain itu perusahaan dapat melakukan program-program
pemasaran yang terpisah untuk memenuhi kebutuhan khas masing-masing segmen.
Ada beberapa variabel segmentasi yaitu:
1. Demografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan
variabel demografis sepert: Usia, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, ras,
pendidikan, pekerjaan, geografis.
2. Psikografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang
berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan lain-lain. Informasi demografis
sangat berguna, tetapi tidak selalu menyediakan informasi yang cukup untuk membagi
konsumen ke dalam segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen berdasarkan psychografis
untuk lebih memahami karakteristik konsumen.
3. Perilaku
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam segmen-segmen berdasarkan
bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen menggunakan barang/situasi
pemakaian, dan loyalitas merek. Cara untuk membuat segmen ini yaitu dengan membagi
pasar ke dalam pengguna dan non-pengguna produk.
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:
• Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada
beberapa variabel yang sulit diukur.
• Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
• Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
• Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan
tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
• Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-
segmen yang bersangkutan.
Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu:
1. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan
konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-
variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen
tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.
Targeting
Menurut Solomon dan Elnora (2003:232), Target market ialah ”Group that a firm selects to
turn into customers as a result of segmentation and targeting”.
Setelah pasar dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus memutuskan
suatu strategi target market.
Perusahaan dapat memilih dari empat strategi peliputan pasar:
1. Undifferentiated targeting strategy, strategi ini menganggap suatu pasar sebagai satu
pasar besar dengan kebutuhan yang serupa, sehingga hanya ada satu bauran pemasaran
yang digunakan untuk melayani semua pasar.
Perusahaan mengandalkan produksi, distribusi, dan periklanan massa guna menciptakan
citra superior di mata sebagian besar konsumen.
2. Differentiated targeting strategy, perusahaan menghasilkan beberapa produk yang
memiliki karakteritik yang berbeda. Konsumen membutuhkan variasi dan perubahan
sehingga perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai macam produk yang bisa
memenuhi variasi kebutuhan tersebut.
3. Concentrated targeting strategy, perusahaan lebih memfokuskan menawarkan beberapa
produk pada satu segmen yang dianggap paling potensial.
4. Custom targeting strategy, lebih mengarah kepada pendekatan terhadap konsumen secara
individual.
Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu:
1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-variabel
yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya melayani
setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar
sasaran.
2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi laba
segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat perusahaan.
Positioning
Menurut Solomon, dan Elnora (2003:235), Positioning ialah “Developing a marketing
strategy aimed at influencing how a particular market segment perceives a good or service in
comparison to the competition”. Penentuan posisi pasar menunjukkan bagaimana
suatuproduk dapat dibedakan dari para pesaingnya.
Ada beberapa positioning yang dapat dilakukan:
a. Positioning berdasarkan perbedaan produk.
Pendekatan ini dapat dilakukan jika produk suatu perusahaan mempunyai kekuatan yang
lebih dibandingkan dengan pesaing dan konsumen harus merasakan benar adanya
perbedaan dan manfaatnya.
b. Positioning berdasarkan atribut produk atau keuntungan dari produk tersebut.
Pendekatan ini berusaha mengidentifikasikan atribut apa yang dimiliki suatu produk dan
manfaat yang dirasakan oleh kosumen atas produk tersebut.
c. Positioning berdasarkan pengguna produk.
Pendekatan ini hampir sama dengan targeting dimana lebih menekankan pada siapa
pengguna produk.
d. Positioning berdasarkan pemakaian produk.
Pendekatan ini digunakan dengan membedakan pada saat apa produk tersebut
dikonsumsi.
e. Positioning berdasarkan pesaing.
Pendekatan ini digunakan dengan membandingkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki
oleh pesaing sehingga konsumen dapat memilih produk mana yang lebih baik.
f. Positioning berdasarkan kategori produk.
Pendekatan ini digunakan untuk bersaing secara langsung dalam kategori produk, terutama
ditujukan untuk pemecahan masalah yang sering dihadapi oleh pelanggan.
g. Positioning berdasarkan asosiasi.
Pendekatan ini mengasosiasikan produk yang dihasilkan dengan asosiasi yang dimiliki oleh
produk lain. Harapannya adalah sebagian asosiasi tersebut dapat memberikan kesan positif
terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
h. Positioning berdasarkan masalah.
Pendekatan ini digunakan untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa produk yang
ditawarkan memiliki positioning untuk dapat memecahkan masalah.
Langkah dalam mengembangkan strategi positioning yaitu:
1. Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif. Jika perusahaan dapat menentukan posisinya
sendiri sebagai yang memberikan nilai superior kepada sasaran terpilih, maka ia
memperoleh keunggulan komparatif.
2. Dalam menawarkan produk dengan suatu competitive advantage, perusahaan harus
meyediakan suatu alasan mengapa pelanggan akan merasa bahwa produk dari perusahaan
yang bersangkutan lebih baik daripada para pesaingnya.
3. Perusahaan harus mengevaluasi respon dari target market sehingga dapat memodifikasi
strategi bila dibutuhkan
Pengertian Saluran Distribusi
Menurut Nitisemito (1993, p.102), Saluran Distribusi adalah lembaga-lembaga distributor
atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan atau
menyampaikan barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
Menurut Warren J. Keegan (2003) Saluran Distribusi adalah saluran yang digunakan oleh
produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau
pemakai industri.
Menurut Assauri (1990 : 3) Saluran distribusi merupakan lembaga-lembaga yang
memasarkan produk, yang berupa barang atau jasa dari produsen ke konsumen.
Menurut Kotler (1991 : 279) Saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau
perseorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu memindahkan hak
pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari produsen ke konsumen.
C. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-
kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau
perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran
pemasaran yang berbeda. Atau segmentasi pasar bisa diartikan segmentasi pasar
adalah proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk,
menganalisia perbedaan antara pembeli di pasar.
1. Dasar-dasar dalam penetapan Segmentasi Pasar
Dalam penetapan segmentasi pasar ada beberapa hal yang menjadi dasarnya
yaitu:
1. Dasar – dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen
a. Variabel geografi, diantaranya : wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan
kepadatan iklim.
b. Variabel demografi, diantaranya : umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan,
pendidikan, dll
c. Variabel psikologis, diantaranya :kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
d. Variabel perilaku pembeli, diantaranya : manfaat yang dicari, status pemakai,
tingkat pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk.
2. Dasar – dasar segmentasi pada pasar industri
a. Tahap 1: menetapkan segmentasi makro, yaitu pasar pemakai akhir, lokasi
geografis, dan banyaknya langganan.
b. Tahap 2: yaitu sikap terhadap penjual, ciri – ciri kepribadian, kualitas produk, dan
pelanggan.
2. Syarat segmentasi Pasar
Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif yaitu :
a. Dapat diukur
b.Dapat dicapai
c. Cukup besar atau cukup menguntungkan
d.Dapat dibedakan
e. Dapat dilaksanakan
3. Tingkat Segmentasi Pasar
Karena pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap
pembeli, berpotensi menjadi pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi
pasar dapat dibangun pada beberapa tingkat yang berbeda.
a. Pemasaran massal
Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan promosi
massal untuk produk yang sama dalam cara yang hampir sama keseluruh
konsumen.
b. Pemasaran segmen
Pemasarn segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi,
dan perilaku pembelian.
c. Pemasaran ceruk
Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub group didalam segmen-
segmen. Suatu ceruk adalah suatu group yang didefiniskan dengan lebih sempit.
d. Pemasaran mikro
Praktek penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan citarasa
individu atau lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro adalah
pemasaran lokal dan pemasaran individu.
4. Manfaat Segmentasi Pasar
Sedangakan manfaat dari segmentasi pasar adalah:
a. Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih
kesempatan- kesempatan pemasaran.
b. Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon
pemasaran yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya
secara lebih tepat pada berbagai segmen.
c. Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik
pemasarannya
D. Menentukan Pasar Sasaran
Langkah-langkah dalam menetukan pasar sasaran yaitu :
1. Langkah pertama
Menghitung dan menilai potensi keuntungan dari berbagai segmen yang ada
2. Langkah kedua
Mencatat hasil penjualan tahun lalu dan memperkirakan untuk tahun yang akan
datang.
PERILAKU KONSUMEN
A. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan
pembelian penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan
yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman
dengan produk, pelayanan dari sumber lainnya.
B. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
1. Faktor kebudayaan
Faktor kebudayaan meliputi :
a. Budaya : faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada
keinginan dan perilaku konsumen. Budaya (culture) adalah penyebab paling
mendasar teori keinginan dan perilaku seseorang.
b. Subbudaya : setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil,
atau sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan
pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi:
kewarganegaraan, agama, ras, dan daerah gegrafis.
c. Kelas sosial : hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas
sosial. Kelas-kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen
dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan
dan perilaku yang sama.
Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti
kelompok kecil, keluarga serta aturan dan status sosial konsumen. Disini keluarga
merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam
masyarakat. Keputusan orang ingin membeli juga dipenggaruhi oleh karakteristik
pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomui, gaya
hidup dan kepribadian serta konsep diri.
Selain dari beberapa faktor diatas yang mempengaruhi perilaku konsumen
juga dipengaruhi juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi
motivasi, persepsi, pengetahuan dan keyakinan serta sikap.
C. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli
a. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli Terhadap produk Baru
Sebuah produk baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh
pembeli potensial. Terkadang produk yang beredar dipasaran telah lama ada,
disini konsumen dapat membuat keputusan untuk menerima / mengadopsinya.
Proses adopsi adalah proses mental yang dilalui seseorang, mulai dari pengenalan
pertama sampai pada penerimaan / adopsi final.
Tahap-tahap proses adopsi:
1. Sadar : konsumen menjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi kekurangan informasi
mengenainya.
2. Tertarik : konsumen akan menjadoi tertarik untuk mencari informasi mengenai produk baru.
3. Evalusi : konsumen harus mempertimbangkan apakah produk baru tersebut masuk akal atau
tidak untuk dikonsumsi.
4. Mencoba : konsumen mencoba produk baru tersebut dalam skala kecil untuk meningkatkan
perkiraan nilai produk tersebut.
5. Adopsi : konsumen memutuskan secara penuh dan teratur menggunakan produk baru
tersebut.
b. Tipe-Tipe Perilaku Membeli
Ada empat tipe perilaku membeli, yaitu :
a. Perilaku pembelian yang kompleks
Disini konsumen mengakui keterikatan yang tinggi dalam proses pembeliannya, harga
produk tinggi, jarang dibeli, memiliki resiko yang tinggi. Perilaku konsumen
melalui proses tiga langkah, yaitu: pertama, mengembangkan keyakinan tentang
produk tersebut. Kedua, membangun sikap, dan ketiga melakukan pilihan.
b. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakefisienan
Disini konsumen mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat sedikit perbedaan,
diantara merek-merek. Konsumen mengunjungi beberapa tempat untuk mencari
yang lebih cocok.
a. Perilaku pembelian karena kebiasaan
Disini konsumen rendah sekali dalam proses pembelian karena tidak ada
perbedaan nyata diantara berbagai merek dan harga barang relatif rendah
a. Perilaku pembelian yang mencari keragaman
Disini keterlibatan konsumen yang rendah akan dihadapkan pada berbagai
pemilihan merek.
c. Tahap-Tahap Proses Membeli
Tahap-tahap dalam proses membeli mwliputi :
a. Pengenalan kebutuhan/masalah
Disini orang yang akan memasarkan produk meneliti mengenai apa yang dibutuhkan, apa
yang menyebabkan semua itu muncul dan mengapa seseorang membutuhkan
sesuatu. Seorang pemasar akan mengenalkan pada konsumen agar lebih tertarik.
b. Pencarian informasi
Sumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok, yaitu :
1. Sumber pribadi, meliputi: keluarga, teman-teman, tetangga, dan kenalan.
2. Sumber niaga, meliputi : periklanan, petugas penjualan, penjual kemasan dan
pemajangan.
3. Sumber umum, meliputi : media massa dan organisasi konsumen.
4. Sumber pengalaman, meliputi: pernah menangani, menguji, dan mempergunakan
produk.
c. Pencarian alternatif
Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen, yaitu :
1. Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian
konsumen terhadap produk atau jasa tersebut.
2. Pemasar lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada
penonjolan Ciri-ciri produk.
3. Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol
4. Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan
kepuasan yang diperoleh dari produk dengan tingkat alternatif yang
berbeda-beda setiap hari
5. Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian
banyak ciri-ciri barang.
d. Keputusan membeli
Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untuk
membeli, yaitu :
1. Sikap orang lain : keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh
teman-teman, tetangga, atau siapa saja yang dipercayai
2. Faktor-faktor situasi yang tidak terduga : seperti faktor harga
pendapatan
Manajemen Sumber Daya Manusia
Definisi, Pengertian, Tugas & Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia / SDM - Ilmu Ekonomi
Manajemen - Manajer MSDM
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang
lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang
aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit
yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris
disebut HRD atau human resource department.
Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan
yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat
untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Departemen Sumber Daya Manusia Memiliki Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab :
1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection
a. Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan
menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan
melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain
sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti
jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor
eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.
b. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh,
manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan.
Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job
description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.
c. Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak
kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran
adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv
pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi
standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian
test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
2. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang
menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja
yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja
yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting
mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection
kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau
perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga
kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada
dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan
kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat
melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat
tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan bermacam-macam
jenisnya yang telah diterangkan pada artikel lain pada situs organisasi.org ini.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Nitisemito (1 992:9), pengertian manajemen adalah “suatu ilmu dan seni
untuk mencapai tujuan melalui kegiatan orang lain”. Hal ini berarti manajemen hanya dapat
dilaksanakan bila dalam pencapaian tujuan tersebut tidak dilakukan oleh satu orang saja,
melainkan melalui pengaturan kegiatan orang lain untuk melaksanakan pekerjaan yang
dibutuhkan. Untuk lebih menjelaskan pengertian tentang manajemen sumberdaya
manusia, penulis akan menguraikannya dari pendapat beberapa ahli, antara lain:
Menurut Newman dan Hodgetts (1998:4), Human Resources Management (HRM) is the
process by which organizations ensure the effective use of their associates in the pursuit of
both organizational and individual goals”. yang kurang lebih memiliki arti :
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses yang dilakukan suatu organisasi
atau perusahaan untuk memastikan bahwa sumber daya manusia yang ada digunakan secara
efektif dalam usaha mencapai tujuan organisasi atau perusahaan serta tujuan individu
Menurut Dessler (19972), Human resources management refers to the policies and practices
one need to carry out the people or human resources aspects of a management job. yang
kurang lebih memiliki arti: Manajemen sumber daya manusia mengarah pada kebijakan dan
tindakan yang dibutuhkan seseorang (manajer) untuk mengatur atau melaksanakan aspek
sumber daya manusia dalam suatu tugas manajemen.
Jadi, manajemen sumber daya manusia merupakan manajemen yang menitikberatkan
perhatiannya kepada faktor produksi manusia dengan segala kegiatannya untuk mencapai
tujuan perusahaan. Sumber daya manusia merupakan investasi yang memegang peranan
penting bagi perusahaan. Tanpa adanya sumber daya manusia, faktor produksi lain tidak
dapat dijalankan dengan maksimal untuk mencapai tujuan perusahaan.
c. Compensation
Dalam hal kompensasi dibutuhkan suatu koordinasi yang baik antara departemen sumber
daya manusia dengan para manajer. Para manajer bertanggung jawab dalam hal kenaikan
gaji, sedangkan departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengembangkan
struktur gaji yang baik. Sistem kompensasi yang memerlukan keseimbangan antara
pembayaran dan manfaat yang diberikan kepada tenaga kerja. Pembayaran meliputi gaji,
bonus, insentif, dan pembagian keuntungan yang diterima oleh karyawan. Manfaat meliputi
asuransi kesehatan, asuransi jiwa, cuti, dan sebagainya. Departemen sumber daya manusia
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kompensasi yang diberikan bersifat kompetitif
diantara perusahaan yang sejenis, adil, sesuai dengan hukum yang berlaku (misalnya:UMR),
dan memberikan motivasi.
d. Training and Development
Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk membantu para manajer menjadi
pelatih dan penasehat yang baik bagi bawahannya, menciptakan program pelatihan dan
pengembangan yang efektif baik bagi karyawan baru (orientasi) maupun yang sudah ada
(pengembangan keterampilan), terlibat dalam program pelatihan kerja dan pengembangan
tersebut, memperkirakan kebutuhan perusahaan akan program pelati han dan pengembangan,
serta mengevaluasi efektifitas progam pelatihan dan pengembangan. Tanggung jawab
departemen sumber daya manusia dalam hal ini juga menyangkut masalah pemutusan
hubungan kerja Tanggung jawab ini membantu restrukturisasi perusahaan dan memberikan
solusi terhadap konflik yang terjadi dalam perusahaan.
e. Employee Relations
Dalam perusahaan yang memiliki serikat pekeja, departemen sumber daya manusia berperan
aktif dalam melakukan negosiasi dan mengurus masalah persetujuan dengan pihak serikat
pekerja. Membantu perusahaan menghadapi serikat pekerja merupakan tanggung jawab
departemen sumber daya manusia. Setelah persetujuan disepakati, departemen sumber daya
manusia membantu para manajer tentang bagaimana mengurus persetujuan tersebut dan
menghindari keluhan yang lebih banyak. Tanggung jawab utama departernen sumber daya
manusia adalah untuk menghindari praktek-praktek yang tidak sehat (misalnya:mogok kerj
a,demonstrasi). Dalam perusahaan yang tidak memiliki serikat kerja, departemen sumber
daya manusia dibutuhkan untuk terlibat dalam hubungan karyawan. Secara umum, para
karyawan tidak bergabung dengan serikat kerja jika gaji mereka cukup memadai dan mereka
percaya bahwa pihak perusahaan bertanggung jawab terhadap kebutuhan mereka.
Departemen sumber daya manusia dalam hal ini perlu memastikan apakah para karyawan
diperlakukan secara baik dan apakah ada cara yang baik dan jelas untuk mengatasi keluhan.
Setiap perusahaan, baik yang memiliki serikat pekerja atau tidak, memerlukan suatu cara
yang tegas untuk meningkatkan kedisiplinan serta mengatasi keluhan dalam upaya
mengatasi permasalahan dan melindungi tenaga kerja.
f. Safety and Health
Setiap perusahaan wajib untuk memiliki dan melaksanakan program keselamatan untuk
mengurangi kejadian yang tidak diinginkan dan menciptakan kondisi yang sehat. Tenaga
kerja perlu diingatkan secara terus menerus tentang pentingnya keselamatan kerja Suatu
program keselamatan kerja yang efektif dapat mengurangi jumlah kecelakaan dan
meningkatkan kesehatan tenaga kerja secara umum. Departemen sumber daya manusia
mempunyai tanggung jawab utama untuk mengadakan pelatihan tentang keselamatan kerja,
mengidentifikasi dan memperbaiki kondisi yang membahayakan tenaga kerja, dan
melaporkan adanya kecelakaan kerja
g. Personnel Research
Dalam usahanya untuk meningkatkan efektifitas perusahan, departemen sumber daya
manusia melakukan analisis terhadap masalah individu dan perusahaan serta membuat
perubahan yang sesuai. Masalah yang sering diperhatikan oleh departemen sumber daya
manusia adalah penyebab terjadinya ketidakhadiran dan keterlambatan karyawan, bagaimana
prosedur penarikan dan seleksi yang baik, dan penyebab ketidakpuasan tenaga kerja.
Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan
menganalisis informasi yang menyinggung masalah ini. Hasilnya digunakan menilai apakah
kebijakan yang sudah ada perlu diadakan perubahan atau tidak.
System Agribisnis
SISTEM AGRIBISNIS
Secara konspsional Sistem Agribisnis adalah semua aktivitas mulai dari pengadaan dan
penyaluran sarana produksi sampai kepada pemasaran produk-produk yang dihasilakan oleh
usaha tani dan agroindustriyang saling terkait satu sama lain. Sistem agribisnis merupakan
suatu konsep yang menempatkan kegiatan pertanian sebagai suatu kegiatan yang utuh dan
komprehensif sekaligus sebagai suatu konsep yang dapat menelaah dan menjawab berbagai
masalah dan tantangan.
Sistem Agribisnis merupakan suatu system yang terdiri dari beberapa subsistem,
diantaranya :
Pertanian terbagi 2 :
- Pertanian Lahan Basah atau Sawah
Merupakan usaha tani yang dilaksanakan pada hamparan yang sangat membutuhkan perairan.
Perairan sawah biasanya dilakukan untuk komoditi padi,jagung dan kacang-kacang.
- Perairan Lahan Kering atau Ladang
Adalah pertanian yang tidak membutuhkan pengairan.Komoditas lading biasanya berupa
palawija,umbi-umbian dan holtikultura.
2. Perkebunan
Merupakan usaha tani di lahan kering yang ditanami dengan tanaman industri yang laku di
pasar, seperti : karet, kelapa sawit, tebu, cengkeh , dan lain-lain.
3. Peternakan
Merupakan usaha tani yang dilakukan dengan membudidayakan ternak. Usaha ternak
dibedakan atas:
Peternakan unggas (ayam dan itik)
Peternakan kecil (kambing,domba,kelinci,babi dan lain-lain)
Ternak besar (kerbau,sapi dan kuda)
4. Perikanan
Perikanan adalah semua kegiatan yang terorganisir berhubungan dengan pengelolaan dan
pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi,
pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis
perikanan.
Perikanan tangkap, dapat dibedakan menjadi perikanan perairan (sungai dan danau)
dan perikanan air laut.
Perikanan budidaya, dapat dibedakan dalam perikanan kolam, perikanan rawa,
perikanan empang dan perikanan tambak.
5. Kehutanan
Adalah kegiatan pertanian yang dilakukan untuk mempoduksi atau memamfaatkan hasil
hutan,baik yang timbuh atau hidup secara alami maupun yang telah dibudidayakan Uraian di
atas menunjukkan bahwa kegiatan agribisnis merupakan (a) kegiatan yang berbasis pada
keunggulan sumberdaya alam (on-farm agribusiness) yang terkait erat dengan penerapan
teknologi dan keunggulan sumberdaya manusia bagi perolehan nilai tambah yang lebih besar
(off-farm agribusiness); serta (b) kegiatan yang memiliki ragam kegiatan dengan spektrum
yang sangat luas, dari skala usaha kecil dan rumahtangga hingga skala usaha raksasa, dari
yang berteknologi sederhana hangga yang paling canggih, yang kesemuanya itu saling terkait
dan saling mempengaruhi.
Dalam usaha mempercepat laju pertumbuhan sektor agribisnis terutama dihadapkan dengan
kondisi petani kita yang serba lemah (modal, skill, pengetahuan dan penguasaan lahan) dapat
ditempuh melalui penerapan sistem pengembangan (system of development) agribisnis.
Dalam konteks bahasan ini, yang dimaksud “sistem pengembangan agribisnis” adalah suatu
bentuk atau model atau sistem atau pola pengembangan agribisnis yang mampu memberikan
keuntungan layak bagi pelaku-pelaku agribisnis (petani/peternak/pekebun/
nelayan/pengusaha kecil dan menengah/koperasi), berupa peningkatan pendapatan,
peningkatan nilai tambah dan perluasan kesempatan kerja.
Di Indonesia sejak dilaksanakan pembangunan pertanian, telah diterapkan beberapa sistem
pengembangan pertanian berskala usaha baik untuk komoditi pangan maupun non pangan.
Jika dikaji lebih jauh tujuan dan sasaran “sistem pengembangan” yang pernah diterapkan di
sektor pertanian, pada hakekatnya adalah pengembangan sektor pertanian (dalam arti luas)
secara menyeluruh dan terpadu, yakni tidak hanya peningkatan produksi, tetapi juga
pengadaan sarana produksi, pengolahan produk, pengadaan modal usaha dan pemasaran
produk secara bersama atau bekerjasama dengan pengusaha. Sistem pengembangan sektor
pertanian semacam ini, jika menggunakan istilah sekarang, tidak lain adalah pengembangan
pertanian berdasarkan agribisnis, atau dengan kata lain pengembangan agribisnis.
Di antara sistem-sistem tersebut ada yang diterapkan oleh pemerintah berupa kebijakan
nasional dan ada pula yang telah berhasil diterapkan oleh kelompok masyarakat atau
kelompok peneliti, akan tetapi masih bersifat per kasus. Adapun sistem-sistem tersebut antara
lain: Unit Pelaksana Proyek (UPP), Insus dan Supra Insus, Sistem Inkubator, Sistem Modal
Ventura, Sistem Kemitraan (Contract Farming) dalam berbagai bentuknya seperti Pola PIR,
Pola Pengelola, Sistem ‘Farm Cooperative’, dll. Jadi dalam rangka pengembangan agribisnis
hortikultura, pelaku-pelaku agribisnis dapat menerapkan satu atau lebih sistem tersebut sesuai
dengan kondisi lokalita