Anda di halaman 1dari 50

manajemen agribisnis

Senin, 01 Juli 2013

Manajemen Agribisnis
DAF
  Pendahuluan
  Pengertian , arti kata Agri bisnis
  Pengertian Agribisnis Menurut Para Ahli
  Pengertian Produksi Agribisnis
  Ruang Lingkup Agribisnis
  Manajemen  dan Manajemen Agribisnis
  Jenis Badan Usaha
  Fungsi Dan Tujuan Manajemen Keuangan
  Definisi, Tujuan, dan Fungsi Manajemen Keuangan
  Manajemen Produksi
  Manajemen Operasional
  Manajemen Resiko
  Pengertan, Konsep, Definsi Pemasaran
  Manajemen Sumber Daya Manusia
  Manajemen Konflik

Untuk apa belajar Agribisnis ?


Agribisnis merupakan lapangan kerja yang dinamik dan menantang
Seseorang yg mau menekuni karier dalam sektor ini harus miliki landasan pengetahuan
agribisnis dan ekonomi yang kokoh. 

  Pendahuluan

                                  Agriculture

Agribisnis
                                  Bussines
Agribisnis :
Usaha (bisnis) di bidang pertanian
 Agribisnis (dlm arti sempit & tradisional)
                        Usaha produsen & pembuat bahan masukan untuk produksi pertanian
 Agribisnis (dlm arti luas & modern)
                        Usaha dalam bid. pertanian yang meliputi seluruh sektor bhn masukan,
usahatani, produk yang memasok bahan masukan usahatani, terlibat dlm produksi,
menangani pemrosesan, dan pemasaran
  Definisi Agribisnis
Pemahaman agribisnis dilakukan dengan menelusuri asal kata agribisnis yang berasal
dari bahasa Inggris, kata Agribusiness merupakan penggabungan kata agri dan business.
Kata agri berasal dari kata agriculture (pertanian). Pertanian dalam arti luas adalah mata
rantai proses pemanfaataan atau pemanenan energi surya melalui kegiatan fotosintesis baik
secara langsung atau tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan manusia secara
berkelanjutan. Bisnismenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007) berarti usaha komersial
dalam dunia perdagangan. Bisnis dapat diartikan sebagai aktivitas manusia yang bertujuan
mencari keuntungan.
Secara lengkap, agribisnis dapat diartikan sebagai proses pemanenan energi surya
melalui kegiatan fotosintesis, secara langsung atau tidak langsung yang dimanfaatkan
oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya secara berkelanjutan dan bertujuan
mencari profit.
Secara singkat agribisnis dapat diartikan aktivitas bisnis berbasis pertanian yang
berkelanjutan.
  Pengertian Agribisnis Menurut Asal Kata: 
Agribisnis berasal dari kata  Agribusiness, di mana Agri (Agriculture)  artinya pertanian
dan  Business artinya usaha atau kegiatan yang mencari profit (keuntungan). Jadi secara
sederhana Agribisnis (agribusiness) didefinisikan sebagai usaha atau kegiatan pertanian dan
terkait dengan pertanian yang berorientasi profit.  (www.abdulsidik.com).
  PENGERTIAN AGRIBISNIS MENURUT PARA AHLI

1.      John Davis and Ray Goldberg (1957)


Agribusiness is the sum total of all operations involved in the manufacture and distributions
of farm supplies, production operations on the farm, and the storage processing and
distribution of farm commodities and items made from them.
(Memandang agribisnis sebagai seluruhh rangkaian aktivitas produktif beberapa sub-
sistem. Walaupun belum memasukkan unsur bisnis, pengertian tersebut memandang
agribisnis sebagai suatu system.) (Harling, 1995).
2.      E. Paul Roy (1979)
Agribusiness is the coordinating science of supplying agricultural production inputs and
subsequently producing, processing and distributing food and fiber.
(Memandang agribisnis sebagai suatu proses koordinasi berbagai sub-sistem.
Koordinasi merupakan fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sub-sistem
menjadi sebuah system.)

3.      Kenneth D. Duft (1979)


Agribusiness includes all business enterprises that buy from or sell to farmers. The
transactions may involve either a product, a commodity or a service and encompasses items
such as:
         Productive resources (feed, seed, fertilizer, equipment, energy, machinery, etc)
         Agricultural commodities (all food and fiber)
         Facilitative services (credit, insurance, marketing,storaging, processing, transportation,
packaging, distribution, etc)
(Memandang agribisnis dengan petani sebagai pokok bahasan. Duft dalam
pengertiannya memasukkan unsure bisnis dengan tetap berpegangan pada agribisnis
sebagai suatu system.)

4.      Bungaran Saragih
Memandang agribisnis sebagai paradigma pembangunan pertanian.

5.      Wikipedia
Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik
di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan "hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan
pokok bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain).
Agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya,
pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. 

6.      Pengertian Agribisnis menurut Soekartawi (1993)


Agribisnis berasal dari kata agri  dan  bisnis. Agri berasal dari bahasa
Inggris, agricultural (pertanian). Bisnis berarti usaha komersial dalam dunia perdagangan.

7.      Pengertian Agribisnis Menurut Sjarkowi dan Sufri (2004)


Agribisnis adalah setiap usaha yang berkaitan dengan kegiatan produksi pertanian, yang
meliputi pengusahaan input pertanian dan atau pengusahaan produksi itu sendiri atau pun
juga pengusahaan pengelolaan hasil pertanian.
Agribisnis, dengan perkataan lain, adalah cara pandang ekonomi bagi usaha penyediaan
pangan. Sebagai subjek akademik, agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan
dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses pengolahan,
hingga tahap pemasaran.

8.      Pengertian Agribisnis menurut Arsyad dkk


Agribisnis adalah kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari
matarantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran produk-produk yang ada hubungannya
dengan pertanian dalam arti luas.

9.      Pengertian Agribisnis Menurut Wibowo dkk, (1994)


Agribisnis mengacu kepada semua aktivitas mulai dari pengadaan, prosesing, penyaluran
sampai pada pemasaran produk yang dihasilkan oleh suatu usaha tani atau agroindustri yang
saling terkait satu sama lain.
Dengan demikian agribisnis dapat dipandang sebagai suatu sistim pertanian yang memiliki
beberapa komponen sub sistim yaitu, sub sistim usaha tani/yang memproduksi bahan baku;
sub sistim pengolahan hasil pertanian, dan sub sistim pemasaran hasil pertanian.

10.  Pengertian Agribisnis menurut Austin


Agribisnis adalah kesatuan kegiatan usaha yang meliputi kegiatan usahatani, pengolahan
bahan makanan, usaha sarana dan prasarana produksi pertanian, transportasi, perdagangan,
kestabilan pangan dan kegiatan-kegiatan lainnya termasuk distribusi bahan pangan dan serat-
seratan kepada konsumen.
11.  Pengertian Agribisnis menurut Drillon
Agribisnis adalah sejumlah total dari seluruh kegiatan yang menyangkut manufaktur dan
distribusi dari sarana produksi pertanian, kegiatan yang dilakukan usahatani, serta
penyimpanan, pengolahan dan distribusi dari produk pertanian dan produk-produk lain yang
dihasilkan dari produk pertanian.

12.  Pengertian Agribisnis menurut Cramer and Jensen


Agribisnis adalah suatu kegiatan yang sangat kompleks, meliputi : industri pertanian, industri
pemasaran hasil pertanian dan hasil olahan produk pertanian, industri manufaktur dan
distribusi bagi bahan pangan dan serat-seratan kepada pengguna/konsumen.
13.  Pengertian Agribisnis menurut Muhammad Firdaus
Agribisnis menurut pandangan secara luas, agribisnis mencakup semua kegiatan mulai dari
pengadaan sarana produksi pertanian (farm supplies) sampai dengan tata niaga produk
pertanian yang dihasilkan usaha tani atau hasil olahannya. (Manajemen Agribisnis, 2009)

14.  Pengertian Agribisnis menurut Downey dan Erickson (1992)


Agribisnis meliputi keseluruhan kegiatan manajemen bisnis mulai dari perusahaan yang
menghasilkan sarana produksi bagi usaha tani, usaha proses produksi pertanian, serta
perusahaan yang menangani pengolahan, pengangkutan, penyebaran, penjualan secara
borongan maupun secara eceran kepada konsumen akhir.

15.  Agribisnis dapat dipandang sebagai suatu sistem pertanian yang memiliki beberapa


komponen subsistem yaitu, subsistem usaha tani yang memproduksi bahan baku, subsistem
pengolahan hasil pertanian, dan subsistem pemasaran hasil pertanian (www.abdulsidik.com).

16.  Secara lengkap, Agribisnis dapat diartikan sebagai proses pemanenan energi surya


melalui kegiatan fotosintesis, secara langsung atau tidak langsung yang dimanfaatkan oleh
manusia untuk memenuhi kebutuhannya secara berkelanjutan dan bertujuan mencari profit.
Secara singkat agribisnis dapat diartikan aktivitas bisnis berbasis pertanian yang
berkelanjutan. (http://taman-agribisnis.blogspot.com)

17.  Pengertian Agribisnis menurut Beierlein and Woolverton (1991)


Agribisnis termasuk tidak hanya usaha pertanian di lahan tetapi juga SDM dan usaha yang
menyediakan input (benih, kimia, kredit), proses hasil pertanian (susu, biji-bijian, daging),
manufaktur produk pangan (es krim, roti, serealia), dan transportasi serta penjualan produk
pangan ke konsumen (restoran dan supermarket).
(Agribusiness includes not only those that farm the land but also the people and firms that
provide inputs (e.g., seed, chemicals, credit), process the outputs (e.g., milk, grain, meat),
manufacture the food products (e.g., ice cream, bread, breakfast cereals), and transport and
sell the food products to consumers (e.g., restaurants, supermarkets).

KESIMPULAN
Agribisnis adalah kegiatan manusia dalam bidang pertanian untuk memperoleh  keuntungan
dengan mengelola aspek budidaya, pasca panen, proses pengolahan hingga tahap pemasaran
yang memaanfaatkan sumberdaya yang ada.
  PRODUKSI AGRIBISNIS
Produksi agribisnis dapat diartikan sebagai
seperangkat prosedur dan kegiatan yang terjadi
dalam penciptaan produk agribisnis (produk usaha
pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan, dan
hasil olahan produk-produk tersebut).
Manajemen agribisnis dapat diartikan sebagai
seperangkat keputusan untuk mendukung proses
produksi agribisnis, mulai dari keputusan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan, pengendalian, hingga evaluasi proses
produksi.                                     
�� Manajemen produksi memiliki dampak
menyeluruh dan terkait dengan berbagai
fungsi, seperti fungsi personalia, keuangan,
penelitian dan pengembangan, pengadaan
dan penyimpanan, dan lain-lain.
�� Manajemen produksi, terutama menyangkut
keputusan lokasi, ukuran atau volume, dan
tata letak fasilitas, pembelian, persediaan,
dan penjadwalan serta mutu produk, akan
menjadi perhatian khusus dari para manajer
produksi.

 Pertanian dalam arti modern tidak hanya berkutat pada kegiatan usahatani saja tetapi
juga dalam kegiatan pengelolaan penyediaan/ pengadaan sarana produksi, penanganan
pasca panen, pengolahan, serta pemasaran.
 Manajemen Agribisnis adalah suatu matakuliah yang mengaplikasikan ilmu
manajemen dalam pelaksanaan kegiatan/usaha Agribisnis.  
 Kemajuan pertanian sangat tergantung dari bagaimana mengelola sumberdaya
pertanian yang dimiliki dengan seefektif dan seefisien mungkin.
 Terbagi dalam 3 sektor :
 Sektor masukan (input)
 Sektor produksi (farm)
 Sektor  keluaran (output)

  Ruang lingkup Agribisnis


  
Pengertian dan Ruang Lingkup Agribisnis 
2. Agribisnis itu adalah suatu sistem yang utuh mulai sub-sistem penyediaan sarana produksi
dan peralatan pertanian; sub-sistem usahatani; sub-sistem pengolahan atau agroindustri dan
sub-sistem pemasaran. Agar sub-sistem ini bekerja dengan baik maka diperlukan dukungan
sub-sistem kelembagaan sarana dan prasarana serta sub-sistem pembinaan.

Indikator Keberhasilan
Ukuran Keberhasilan pembangunan agribisnis yang mengacu pada tujuan diukur dengan
indikator sebabagi berikut :

Tujuan Indikator keberhasilan


Meningkatkan kesejahteraan petani
1. Meningkatnya nilai tukar petani
2. Menurunnya jumlah petaMeningkatkan keunggulan komparatif dan kompetitif
1. Meningkanya produktifitas usahatani maupun usaha pengolahan hasil pertanian
2. Meningkatnya mutu produk usahatani maupun usaha pengolahan hasil pertanian
3. Meningkatnya nilai ekspor komoditas pertanian
4. Menurunnya nilai impor komoditas pertanian 
Meningkatkan kesempatan kerja
1. Meningkatnya jumlah usaha-usaha agribisnis di pedesaan
2. Berkembangnya usaha industri hulu dan industry pengolahan hasil hasil tanian
3. Berkurangnya pengangguran di pedesaan
Meningkatnya Ketahanan pangan 
1. Meningkatnya ketersediaan sumber pangan
2. Menurunnya impor pangan
3. Menurunnya jumlah masyarakat yang rawan pangan
4. Meningkatnya diversifikasi konsumsi pangan non beras
Peningkatan layanan kepada petani
1. Berkembangnya teknologi agribisnis spesifik lokasi
2. Adanya pusat-pusat layanan teknologi agribisnis
3. Adanya pusat-pusat layanan perkreditan dan sarana produksi pertanian
4. Terbentuknya pusat-pusat pasar agribisnis di setiap wilayah
Kesimpulan
Dengan adanya pembangunan pertanian melalui sektor agribisnis diharapkan petani dapat
membuka lapangan kerja baru sehingga sektor industri-industri yang baru mampu menyerap
tenaga kerja yang ada di indonesia. Dan meningkatkan kesejahteraan petani serta
meningkatkan ketahanan pangan bagi indonesia tentunya.

  Manajemen
Suatu proses untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan dengan menggunakan
SD yang tersedia
MANAJEMEN :
            Planning
            Organizing
            Actuating
            Controlling
Perlunya Manajemen Agribisnis
 Keanekaragaman jenis bisnis yg besar
 Kanekaragaman ukuran usaha
 Agribisnis skala kecil hrs bersaing dgn yg skala besar
 Falsafah hidup tradisional
 Cenderung berorientasi pd keluarga & masyarakat
 Sifat produk musiman
 Bertalian dengan gejala alam
 Produk tidak tahan lama
 Produk mudah rusak
 Dampak program & kebijakan pemerintah thd pelaku-pelaku Agribisnis

Mengelola Agribisnis
Dalam mengelola agribisnis, pentingnya sebuah manajemen yang baik.
Kita definisikan manajemen sebagai ”seni untuk mencapai hasil yang diinginkan secara
gemilang dengan sumber daya yang tersedia bagi organisasi”

Pengertian Manajemen
Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, dan pengendalian atas sumber daya, terutama SDM untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

Ada tiga(3) hal pokok dalam manajemen.


1. ada tujuan yang hendak dicapai
2. tujuan dicapai dengan menggunakan kegiatan orang lain
3. kegiatan-kegiatan orang lain tersebut harus dibimbing dan diawasi

Fungsi-Fungsi Manajemen
        Perencanaan (planning)
            Dapat didefinisikan sebagai hasil pemikiran yang mengarah ke masa depan,
menyangkut serangkaian tindakan berdasarkan pemahaman yang mendalam terhadap semua
factor yang terlibat dan yang diarahkan kepada sasaran khusus.
Dengan kata lain, perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan berdasarkan pemilihan
dari berbagai alternative data yang ada, dirumuskan dalam bentuk keputusan yang dikerjakan
untuk masa yang akan datang dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan.
Dilihat dari bentuknya, perencanaan memiliki beberapa bentuk, yaitu :
a. Sasaran/tujuan (objective)
b. Strategi
c. Kebijakan (policy)
d. Prosedur
e. Aturan
f. Program
Perencanaan dapat dimaknai sebagai upaya berpikir ke depan tentang tindakan yang
didasarkan akan pemahaman utuh atas faktor yang terlibat pada tujuan spesifik dan kinerja
objektif.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan:
      Berpikir ke depan. Adalah cara pandang ke depan, bukan merupakan satu peramalan akan
tetapi merupakan pernyataan akan orientasi tindakan – berpikir tentang masa depan. Orang
yang berfikir tentang masa depan dikenal dengan futuristik.
         Serangkaian tindakan. Meliputi upaya penciptaan alternatif dan metode untuk mencapai
tujuan dengan menggunakan sejumlah sumberdaya yang didapat di perusahaan. Oleh karena
itu disadari bahwa setiap alternatif akan berdampak terhadap penggunaan sumberdaya di
lingkungan perusahaan.
         Tujuan spesfiik. Tujuan ini mengisyaratkan bahwa seluruh sumberdaya tindakan dalam
perusahaan harus diorientasikan kepada pencapaian tujuan.
Bentuk Perencanaan
1) Perencanaan Strategik
Perencanaan ini berfokus pada tindakan jangka panjang, mungkin tiga tahun atau lima
tahun; sedangkan perencanaan korporasi melampaui waktu yang lebih lama yakni sampai 20
tahun. Unsur yang menjadi bagian daripada perencanaan strategik antara lain: Di negara
mana perusahaan agribisnis berada? Dalam bidang bisnis apa perusahaan akan berbeda?
Pabrik apa yang akan dibangun? Untuk menyusun perencanaan seperti ini maka CEO
menjadi unsur perusahaan yang banyak.

Setiap perencanaan tentunya memuat tujuan yang harus tergambarkan dengan jelas.
Demikian juga dalam konteks perencanaan strategi maka tujuan dimuat dalam bentuk misi;
dikenal dengan pernyataan misi atau mission statement. Perusahaan agribisnis harus
menyatakan secara jelas akan menjadi apa perusahaan dimasa yang akan datang.
Ada tiga kunci dalam misi:
1) Pasar kunci (siapa kita)
2) Kontribusi (apa yang akan dikerjakan)
3) Perbedaan (bagaimana kita mengerjakannya lebih baik)
Contoh:
¤ Misi kami adalah menghasilkan barang dan jasa yang
meningkatkan efisiensi dan kemampulabaan petani.
¤ Bisnis utama kami adalah aplikasi luas pengetahuan genetik.
¤ Kami akan menjamin pertumbuhan bisnis inti dan
mengembangkan kesempatan, yang menjamin bisnis inti.
Coba camkan dan pikirkan makna daripada misi perusahaan agribisnis di atas. Satu
catatan dapat diberikan kepada perusahaan agribisnis yang membuat formulasi misi, dengan
penuh kata-kata malah sering membuatnya kurang bermakna bagi masyarakat. Akan tetapi
formulasi yang sederhana pada akhirnya mampu memberikan makna dan warna perusahaan
di tengah-tengah masyarakat.
2) Taktis
Perencanaan ini berkaitan dengan perencanaan strategik akan tetapi ditemukan pada
setiap tingkatan organisasi ataupun perusahaan. Kalau perencanaan strategik berkaitan
dengan tiga hingga lima tahun, maka perencanaan taktis berkaitan dengan persoalan
mendesak (besok, minggu depan atau bulan depan).

3) Kontingensi
Perencanaan ini disusun pada situasi yang berbeda dan manajer yakin bahwa setiap
situasi yang berbeda akan membutuhkan pendekatan yang berbeda pula. Perencanaan sebagai
satu proses dapat juga dilihat sebagai serangkaian kegiatan yang terdiri dari:
1) Pengumpulan fakta. Pengumpulan informasi adalah langkah pertama ketika orang hendak
menyusun perencanaan. Dari hasil pengumpulan informasi ini akan dihasilkan sintesisasi
(pemaduan) daripada kesempatan yang akan diperoleh.
2) Menganalisis fakta. Menganalisis fakta berarti menjawab berbagai pertanyaan krusial
seperti; “dimana kita berada, bagaimana kita sampai ke sana”. Pertanyaan ini akan membantu
menjawab permasalahan dan kesempatan, serta memberikan kerangka pengambilan
keputusan yang berarti bagi perusahaan.
3) Meramalkan perubahan. Harus mampu menentukan apa yang akan terjadi pada masa yang
akan datang, tentunya dengan menggunakan pendekatan saintifik. Walau harus disadari
bahwa meramalkan masa yang akan datang tidaklah mudah, para manajer yakin bahwa
kegiatan perencanaan ini sangat membantu memudahkan pencapaian keberhasilan
perusahaan.
4) Menyusun tujuan. Tujuan kuantitatif maupun kualitatif merupakan arah yang harus dicapai
oleh perusahaan agribisnis sehingga hasil mereka dapat dievaluasi. Tujuan bukanlah sesuatu
yang muluk-muluk, akan tetapi sesuatu yang harus dapat dicapai. Tujuan yang baik akan
memberikan keuntungan berikut:
i) memberikan arahan kepada setiap unsur dan orang dalam perusahaan untuk mencapai
kinerja yang baik
ii) memberikan penilaian hasil yang dikontiirbusikan oleh setiap unit maupun orang dalam
perusahaan.
iii) Berkontribusi terhadap keberhasilan organisasi secara menyeluruh
5) Mengembangkan alternatif. Pihak manajemen harus menyediakan alternatif pada situasi
yang berbeda dari yang direncanakan; tindakan yang dibutuhkan untuk memastikan
pencapaian tujuan.
6) Mengevaluasi hasil. Bagaimanapun perencanaan harus menyertakan bagaimana proses
evaluasi dilakukan terhadap orang dan bagian pada satu organisasi maupun perusahaan.
   Pengorganisasian (organizing)
Organisasi merupakan kelompok orang yang mempunyai kegiatan dan bekerja bersama-
sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Organisasi bukanlah suatu tujuan, tetapi sebagai
suatu alat untuk mecapai tujuan.
Pengorganisasian meliputi langkah-langkah atau usaha untuk:
a. menentukan struktur
b. menentukan pekerjaan yang harus dilaksanakan
c. memilih, menempatkan, dan melatih karyawan
d. merumuskan garis kegiatan
e. membentuk sejumah hubungan di dalam organisasi dan kemudian menunjuk stafnya.
Pengorganisasian meliputi kegiatan mengklasifikasikan, mengelompokkan secara sistematis
manusia dan sumberdaya lainnya, dalam organisasi atau perusahaan agribisnis yang konsisten
dengan pencapaian tujuan perusahaan.
Sistematis maksudnya menempatkan sesuatu dalam struktur organisasi didukung oleh alasan
dan terkait dengan proses pencapaian tujuan. Kegiatan ini meliputi:
• Menyusun struktur organisasi
• Menentukan tugas yang akan dilaksanakan
• Mendefinisikan garis wewenang dan tanggungjawab
• Membuat hubungan yang akan diterapkan dalam organisasi
  Pengarahan (directing)
Pengarahan dapat diartikan sebagai aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan
yang mengikat bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan pikiran dan tenaganya
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan ang telah ditetapkan.
Fungsi pengarahan ini merupakan gerak pelaksanaan dari kegiatan-kegiatan fungsi
perencanaan dan pengorganisasian.
Menurut Downey dan Erickson (1992), pengarahan bertujuan untuk:
a. menentukan kewajiban dan tanggung jawab
b. menetapkan hasil yang harus dicapai
c. mendelegasikan wewenang yang diperlukan
d. menciptakan hasrat untuk berhasil
e. mengawasi agar pekerjaan benar-benar dilaksanakan sebagaimana mestinya
Kegiatan ini meliputi upaya memberikan arah kepada orang lain untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan, berupa:
• Memilih, mengalokasikan dan melatih karyawan terlatih. Memposisikan staf
• Membebankan tugas dan tanggungjawab
• Mementukan hasil yang akan dicapai
• Menciptakan keinginan untuk berhasil
• Melihat bahwa pekerjaan dilakukan, dan dikerjakan dengan baik.
  Pengkoordinasian (coordinating)
Koordinasi merupakan daya upaya untuk mensinkronkan dan menyatukan tindakan-
tindakan sekelompok manusia. Koordinasi merupakan otak dalam batang tubuh dari keahlian
manajemen. Makin sedikit koordinasi yang harus dilakukan, makin baik. Perintah yang baik
dan lazim dari bidang keahlian menajemen lainnya akan membuat koordinasi tidak begitu
dibutuhkan.
Akan tetapi pada organisasi yang dikelola dengan baik sekalipun, ada bidang yang
memerlukan koordinasi. Adalah tanggung jawab manajer untuk melihat bahwa pengoperasian
departemen-departemen, divisi-divisi, dan individu-individu yang berda di bawah kendalinya
terintegrasi secara tepat untuk memproduksi hasil-hasil yang menunjang tercapainya sasaran
organisasi.

  Pengendalian (controlling)
Pengendalian menurut manajemen menguraikan system informasi yang memonitor
rencana dan proses untuk meyakinkan bahwa hal itu selaras dengan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya, dan member peringatan bila perlu sehingga tindakan pemulihan dapat
dilakukan.
Pengendalian merupakan merupakan pelengkap dari empat fungsi manajemen lainnya.
Pengendalian meluruskan keputusan yang salah, hal-hal yang tidak diharapkan, dan dampak
dari perubahan. Pengendalian yang tepat memberikan informasi yang diperlukan dan waktu
untuk memperbaiki program dan rencana organisasi yang telah salah arah. Cara-cara untuk
mengoreksi kekurangan-kekurangan juga harus disajikan. Manajer bisa menjadi sadar akan
titik-titik lemah dalam pengorganisasian, pengarahan, dan pengkoordinasian usaha bisnis
melalui penggunaan pengendalian secara tepat.
Pengendalian berkaitan dengan memonitor dan mengevaluasi kegiatan. Untuk
melakukan evaluasi maka manajer harus membandingkan antara hasil dengan apa yang
direncanakan sejak dari awal. Dalam melakukan evaluasi maka manajer membutuhkan sistem
informasi yang dapat memberikan masukan kepada manajer.
Pengendalian dapat dibedakan menjadi:
Pre-Actions Control
Memastikan bahwa seluruh kebutuhan, sumberdaya manusia, material dan keuangan
yang dibutuhkan tersedia sebelum pekerjaan dimulai. Pembiayaan biasanya bidang krusial
yang sering “macet” dalam melaksanakan suatu proyek.
Steering Control
Dirancang untuk mengetahui setiap penyimpangan dan mengoreksinya sebelum
penyimpangan berlanjut pada tahapan pekerjaan berikutnya. Bentuk pengendalian ini hanya
dapat terlaksana
apabila manajer memperoleh informasi yang akurat dan tepat waktu.
Screening Control
Memastikan prosedur yang akan digunakan sebelum pekerjaan dimulai. Pekerjaan-
pekerjaan yang membutuhkan prosedur yang berbeda sangat membutuhkan pengendalian
seperti ini.
Post-Actions Control
Teknik mengukur hasil dari pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan. Penyebab-
penyebab penyimpangan yang terjadi biasanya menjadi pertimbangan pada pekerjaan
berikutnya. Teknik ini juga biasanya digunakan untuk memotivasi dan mendorong tenaga
kerja.
Tingkatan Manajemen
Manajemen dapat dklasifikasikan menurut tingkatannya, dalam organisasi atau menurut
ruang lingkup kegiatan yang dikelola manajer.
a. Manajemen puncak, berperan dalam menentukan kebijakan strategis dan mempengaruhi
jalannya perusahaan. Dan bertanggung jawab atas manajemen bidang usaha dari perusahaan
secara menyeluruh. Mereka dikenal sebagai Direktur atau CEO (Chief Executive Officer).
b. Manajemen menengah, berperan memberi pengarahan kegiatan kepada manajer bawahan
atau dalam hal tertentu bisa juga kepada karyawan operasional. Dan bertanggung jawab
terhadap implementasi kebijaksanaan organisasi.
c. Manajemen lini pertama/bawahan, bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain
(bawahannya) dan memberikan pengarahan kepada mereka.
Unsur-Unsur Manajemen yang Baik
a. Manusia yang melaksanakan manajemen
Ada dua dimensi dalam manajemen yang baik yaitu dimensi manusia dan dimensi
waktu, tetapi dimensi manusia jauh lebih penting. Kemampuan manajer untuk mencapai hasil
melalui orang lain penting sekali dalam manajemen yang baik. Investasi berupa waktu dan
perhatian kepada bawahan sering mendatangkan imbalan yang sangat berharga.
b. Seni
Manajemen adalah sebuah seni, bukan ilmu. Karena manajemen sangat terkait dengan
manusia, kita harus memandang prinsip-prinsip manajemen sebagai persamaan yang tidak
sempurna. Setiap orang dapat menggunakan prinsip-prinsip manajemen untuk memelihara
pertumbuhan dan kemajuan yang berkesinambungan menuju potensi pengelolaan.
c. Berhasil/gemilang
Setiap manajemen yang baik, harus berhasil memenuhi sasaran atau hasil yang
diinginkan atau ditentukan sebelumnya. Para manajer harus tahu bidang apa yang mereka
kuasai agar dapat mencapai keberhasilan.
d. Sumber daya yang tersedia
Setiap organisasi memiliki atau mempunyai berbagai macam sumber daya yang
dikuasainya. Para manajer yang berhasil akan mengeruk hasil/pengembalian tertinggi yang
bisa diperoleh dari sumber daya yang tersedia. Mereka mengenali perbedaan antara apa yang
seharusnya dan apa yang menjadi kenyataan. Mereka menggunakan apa yang mereka miliki
untuk memperoleh apa yang mereka inginkan, dan mereka berurusan dengan kemungkinan,
bukan fantasi.
Organisasi Agribisnis
Bentuk-bentuk dasar organisasi agribisnis dapat bergerak dalam kegiatan apa saja
yang ada kaitannya dengan produksi, pemrosesan, dan pemasaran bahan pangan dan sandang.
Ada tiga bentuk dasar usaha yaitu perusahaan perorangan (single proprietorship),
persekutuan, dan perseroan (badan hukum)

Perusahaan Perorangan :
Bentuk organisasi bisnis yang paling tua dan paling sederhana adalah perusahaan
perorangan atau pribadi (single or individual proprietorship), yakni organisasi yang dimiliki
dan dikendalikan oleh satu orang.
Keunggulannya Perusahaan perorangan memungkinkan pemilik perorangan
memegang kendali penuh atas bisnisnya dan hanya tunduk pada peraturan pemerintah.
Pemilik menjalankan kendali penuh atas rencana, program, modal, kebijakan, dan keputusan
manajemen lainnya.
Kelemahan  Perusahaan perorangan yang sangat mencolok adalah keterbatasan jumlah
modal yang biasanya dapat disumbangkan seseorang.
Kelemahan lainnya yang menonjol adalah bahwa kewajiban pribadi sebagai pemilik untuk
semua hutang dan dapat meluas bahkan pada warisan pribadi pemilik. Pemusatan kendali dan
laba pada satu individu dapat juga merupakan kelemahan. Banyak karyawan yang sangat
terlatih dan bermotivasi ingin ambil bagian secara finansial di dalam bisnis tempat mereka
bekerja.

Persekutuan :
Persekutuan (partnership) adalah asosiasi atau perhimpunan dari dua orang atau lebih
sebagai pemilik bisnis. Tidak ada batas jumlah orang yang dapat bergabung ke dalam
persekutuan.
Keunggulan persekutuan hampir sama mudahnya dengan pembentukan perusahaan
perorangan. Sangat sedikit pengeluaran yang dibutuhkan walaupun perlu diminta bantuan
pengacara yang baik untuk menggambarkan perjanjian persekutuan. Persekutuan biasanya
dapat mengumpulkan lebih banyak sumber daya daripada perusahaan perorangan sebab lebih
banyak
Kelemahan persekutuan terletak pada kewajiban yang tidak terbatas. Kelemahan
lainnya adalah berupa kurangnya kesinambungan dan kestabilan. Kalau sekutu meninggalkan
persekutuan karena pengunduran diri, kematian, atau ketidak mampuan, persekutuan baru
harus dibentuk.

Perseroan :
Perseroan (badan hukum) merupakan wujud buatan, dilengkapi secara hukum dengan
kekuasaan, hak, kewajiban, dan tugas seperti manusia biasa. Perbedaan yang paling penting
yang perlu diingat adalah bahwa pemilik (pemegang saham) dan para manajer tidak memiliki
sesuatu secara langsung. Semua akstiva (asset) perseroan dimiliki oleh badan hukum itu
sendiri.
Keunggulan Perseroan adalah bahwa para pemegang saham (pemilik) tidak secara
pribadi menanggung hutang organisasi, dan pada umumnya tidak bertanggung jawab atas
sesuatu kewajiban yang terjadi melalui kegiatan bisnis perseroan.
Kelemahan Perseroan terletak pada perpajakan dan peraturan. Perseroan dibebani
pajak atas dana yang diperoleh sebagai laba, kemudian setelah dividen dibayar kepada
pemegang saham, pemegang saham juga harus membayar pajak penghasilan atas jumlah
yang diterimanya sebagai dividen.
Organisasi agribisnis perlu menggunakan ilmu dan seni manajemen agar pengelolaan
sumberdaya dan segala sesuatu yang terkait dengan sistem dapat dilakukan secara efisien dan
efektif. Manajemen akan menjabarkan bagaimana merencanakan, melaksanakan, mengawasi,
mengevaluasi, melakukan perbaikan dan melakukan inovasi untuk pengembangan organisasi
agribisnis.

Organisasi agribisnis adalah sebuah organisasi yang bergerak di bidang perekonomian dalam
sektor pertanian. Pada umumnya berbentuk sebagai badan usaha. Badan Usaha adalah
kesatuan yuridis (hukum) dan ekonomis yang menggunakan modal dan tenaga kerja untuk
mencari keuntungan. Perusahaan adalah unit ekonomi yang mengkombinasikan sumber daya
manusia, alam, modal, dan pengusaha (wirausaha) untuk menghasilkan sejumlah barang dan
jasa tertentu.

  Jenis Badan Usaha


 Agraris adalah kegiatan mengolah sumber daya alam untuk menghasilkan suatu
barang tertentu. Contoh : perkebunan teh, kelapa sawit, perkebunan karet, dll.
 Ekstraktif adalah kegiatan mengambil apa yang telah dihasilkan oleh sumber daya
alam. Contoh : hasil hutan, hasil laut, dll.
 Perdagangan adalah kegiatan membeli dan menjual kembali suatu barang tanpa
mengubah bentuknya. Contoh : perdagangan beras dilakukan oleh seseorang dengan
membeli beras di daerah penghasil padi.
 Industri adalah kegiatan mengolah bahan-bahan baku dan bahan penolong menjadi
barang setengah jadi atau barang siap pakai. Contoh : sepatu, pakaian, dsb.
 Jasa adalah kegiatan yang memberikan pelayanan dan kemudahan dalam rangka
memenuhi kebutuhan. Contoh : jasa pengangkutan barang, jasa perbankan, dll.

II. Jenis-Jenis Badan Usaha Menurut Kepemilikan Modal :


1)      Badan Usaha Milik Swasta
Badan Usaha Milik Swasta adalah seluruh modal dimiliki oleh pihak swasta. Badan
usaha swasta dapat dibedakan juga menjadi perusahaan perseorangan, persekutuan firma,
perusahaan komanditer (CV), dan perseroan terbatas.
2)      Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
kepemilikan modal yang bersumber dari kekayaan Negara yang dipisahkan, baik
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
3)      Badan Usaha Koperasi
kepemilikan modal berada pada anggota-anggotanya, yang bersumber dari simpanan
wajib dan simpanan pokok.

III. Bentuk Badan Usaha :


1.      Perusahaan Perseorangan atau Individu
Perusahaan Perseorangan adalah suatu bentuk badan usaha di mana pemilik badan usaha
itu adalah perseorangan yang melakukan pekerjaan untuk mendapatkan laba.
         Kelebihan Perusahaan Perseorangan :
  Organisasi yang mudah
  Kebebasan bergerak
  Tidak ada yang mempersoalkan manajemen perusahaan perseorangan, sebab dia sendiri yang
memegang kekuasaan di dalam perusahaan.
  Penerimaan seluruh keuntungan
  Pajak yang rendah.
  Ketidakmungkinan bocornya rahasia
  Ongkos organisasi yang murah
  Undang-undang dan peraturan yang membatasi gerak perusahaan perseorangan relatif sedikit
jika dibandingkan dengan peraturan pada bentuk-bentuk badan usaha lain.
  Pemilik perusahaan perseorangan memiliki motivasi kuat untuk mendapatkan laba.
         Kekurangan Perusahaan Perseorangan :
  Tanggung jawab perusahaan yang tidak terbatas
  Besar perusahaan terbatas
  Kontinuitas yang tidak terjamin
  Kesulitan dalam soal pimpinan

2.       Persekutuan Firma


Persekutuan Firma adalah usaha untuk menjalankan sebuah perusahaan dengan memakai
nama bersama. Atau Persekutuan Firma adalah Perjanjian antara dua orang atau lebih di
mana masing-masing pihak secara bersama-sama menyetor modal untuk menjalankan usaha
bersama dengan tanggung jawab bersama.
         Persekutuan Firma dapat berakhir oleh karena beberapa hal :
  Seorang sekutu meninggal atau jatuh pailit (guung tikar).
  Dibubarkan hakim karena alasan-alasan sah.
  Jangka waktu yang ditetapkan persekutuan firma telah habis.
  Seorang sekutu menarik diri.
         Kelebihan Persekutuan Firma :
  Kebutuhan akan modal lebih mudah terpenuhi
  Pada persekutuan firma ada beberapa pemilik, jadi setiap keputusan dapat diambil berdasarkan
pertimbangan berbagai pihak.
  Perhatian sekutu yang sungguh-sungguh pada perusahaan.
         Kekurangan Persekutuan Firma :
  Tanggung jawab yang tidak terbatas daripada setiap sekutu
  Pimpinan dipegang oleh lebih dari dari satu orang
  Penanaman modal beku

3.      Persekutuan Komanditer (CV)


Persekutuan Komanditer adalah suatu persekutuan di mana satu atau beberapa orang
sekutu mempercayakan uang atau barang kepada satu atau beberapa orang yang menjalankan
perusahaan, yang bertindak sebagai pemimpin.
         Kelebihan Persekutuan Komanditer :
  Mudah proses pendiriannya
  Kebutuhan akan modal dapat lebih dipenuhi
  Persekutuan komanditer cenderung lebih mudah memperoleh kredit
  Dari segi kepemimpinan, persekutuan komanditer relatif lebih baik
  Sebagai tempat untuk menanamkan modal, persekutuan komanditer cenderung lebih baik,
karena bagi sekutu diam akan lebih mudah untuk menginvestasikan maupun mencairkan
kembali modalnya.
         Kekurangan Persekutuan Komanditer :
  Kelangsungan hidup tidak menentu, karena banyak tergantung dari sekutu komplementer yang
bertindak sebagai pemimpin persekutuan.
  Tanggung jawab para sekutu komanditer yang terbatas mengendorkan semangat mereka untuk
memajukan perusahaan jika dibandingkan dengan sekutu-sekutu pada persekutuan firma.

4.      Perseroan Terbatas (PT)


Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan
modal usaha terdiri atas beberapa saham (sero).
         ciri-ciri Persero adalah:
  Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)
  Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang berupa
saham-saham
  Dipimpin oleh direksi
  Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
  Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
  Tidak memperoleh fasilitas negara

         Beberapa Jenis Perseroan Terbatas :


a.       Perseroan Terbatas Terbuka
Kebutuhan modal diperoleh dengan menjual saham di bursa.
b.      Perseroan Terbatas Tertutup
Saham-saham pada perseroan tertutup dimiliki oleh orang-orang tertentu dan seringkali
orang-orang itu memiliki hubungan kekeluargaan dan sahamnya berbentuk “atas nama”.
c.       Perseroan Terbatas Milik Negara (Persero)
Sebagian atau seluruh saham pada perseroan terbatas ini dimiliki Negara atau disebut
Persero.
d.      Perseroan Terbatas Kosong
Perseroan Terbatas Kosong adalah sudah bangkrut dan tidak ada aktifitas, tetapi masih sah
sebagai PT.
         Kepengurusan Perseroan Terbatas antara lain :
  Direksi Terdiri dari direktur utama dan direktur-direktur lainnya. 
Tugas direksi adalah :
  Menjalankan badan usaha sebaik-baiknya yang selanjutnya dapat bertindak sebagai wakil PT,
baik ke dalam maupun ke luar.
  Memberikan laporan kepada rapat pemegang saham sekurang-kurangnya sekali setahun,
termasuk neraca rugi laba.
  Dewan Komisaris , Tugasnya adalah :
  Mengawasi jalannya perusahaan.
  Memberikan nasihat-nasihat kepada direksi.
  Melakukan tindakan bila diperlukan untuk kepentingan pemegang saham.
  Rapat Pesero, dan memiliki beberapa Hak adalah :
  Menetapkan pengangkatan dan pemberhentian anggota direksi dan dewan komisaris.
  Menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan pokok badan usaha.
  Mengesahkan laporan neraca rugi/laba dan pembagian keuntungan untuk para pemegang
saham dalam bentuk dividen.
         Kelebihan Perseroan Terbatas :
  Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham.
  Pemisahan pemilik dari pengurus.
  Mudah mendapatkan modal.
  Terdapat efisiensi dalam soal kepemimpinan.
         Kekurangan Perseroan Terbatas :
  Pemungutan pajak terhadap perseroan terbatas relatif besar.
  Mendirikan perseroan terbatas lebih mahal.
  Tidak terjaminnya rahasia.
  Kurangnya perhatian para pemegang saham terhadap perusahaan.

5.      Koperasi
             Istilah koperasi berasal dari dua suku kata, co dan operation. Co berarti bersama dan
operation berarti pekerjaan, sehingga kalau digabung menjadi cooperation, atau dengan kata
lain, koperasi berarti pekerjaan bersama atau bersama-sama bekerja untuk mencapai tujuan
tertentu. Jadi, koperasi merupakan jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau
badan hukum. Koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 1
merupakan usaha kekeluargaan dengan tujuan mensejahterakan anggotanya.
         Misi Koperasi :
  Memacu pengembangan usaha
   Kemandirian
  Profesionalisme
         Peranan Pemerintah dalam Pasal 60 UU No.25 Tahun 1992:
  Menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong pertumbuhan serta
pemasyarakatan koperasi.
  Memberikan bimbingan kemudahan dan perlindungan kepada koperasi.
         Susunan Organisasi Koperasi Kewajiban dan Tanggung Jawab adalah :
  Landasan-landasan, asas, dan dasar koperasi.
  Undang-undang, peraturan pelaksanaannya, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
koperasi.
  Keputusan-keputusan rapat anggota.
         Koperasi Memiliki Hak-Hak sebagai berikut :
  Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam Rapat Anggota.
  Memilih dan atau dipilih menjadi anggota pengurus dan badan pemeriksa.
  Meminta diadakannya rapat anggota menurut ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar.
  Mengemukakan pendapat atau saran-saran kepada pengurus di luar rapat, baik diminta atau
tidak diminta.
  Mendapat pelayanan yang sama antara sesama anggota.
  Melakukan pengawasan atas jalannya organisasi dan usaha-usaha koperasi menurut ketentuan-
ketentuan dalam anggaran dasar.
         Kelebihan Koperasi :
  Prinsip pengelolaan bertujuan memupuk laba untuk kepentingan anggota, misalnya koperasi
pertanian mendirikan pabrik penggilingan padi.
  Anggota koperasi berperan sebagai konsumen dan produsen.
  Dasar sukarela, orang terhimpun dalam koperasi atau masuk menjadi anggota dengan dasar
sukarela.
  Mengutamakan kepentingan anggota.
         Kekurangan Koperasi :
  Keterbatasan di bidang permodalan.
  Daya saing lemah.
  Rendahnya kesadaran berkoperasi pada anggota.
  Kemampuan tenaga professional dalam pengelolaan koperasi.
         Peran Koperasi dalam Peningkatan Kemakmuran Rakyat adalah :
  Meningkatkan pendapatan rakyat dan pendapatan nasional.
  Mengentaskan kemiskinan.
  Meningkatkan kualitas hidup.
  Memperkokoh perekonomian rakyat dan koperasi sebagai soko gurunya.
6.      Perusahaan Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sedikit sulit karena perusahaan Negara di
Indonesia diatur oleh peraturan-peraturan yang berbeda sejak zaman penjajahan hingga
dewasa ini. Menurut pasal 9 UU No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara
hanya membagi BUMN menjadi dua bentuk, Persero dan Perum.
Maksud dan Tujuan dari pendirian BUMN menurut UU No. 19 Tahun 2003 adalah :
  Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada
umumnya danpenerimaan Negara pada khususnya.
  Mengejar keuntungan.
  Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang/jasa yang bermutu tinggi
dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.
  Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta
dan koperasi.
  Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah,
koperasi, dan masyarakat.

BUMN seluruh atau sebagian modal pada BUMN itu dimiliki oleh Negara melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan. Kekayaan
Negara yang dipisahkan adalah kekayaan Negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) untuk dijadikan modal Negara pada Persero atau Perum serta
Perseroan Terbatas lainnya.
Pengurusan BUMN dilakukan oleh Direksi. Direksi itu bertanggung jawab penuh atas
pengurusan BUMN untuk kepentingan dan tujuan BUMN serta mewakili BUMN, baik di
dalam maupun di luar pengadilan. Anggota Direksi harus mematuhi anggaran dasar BUMN
dan peraturan perundang-undangan serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip
profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban,
serta kewajaran.
  Persero adalah BUMN berbentuk Perseroan Terbatas. Seluruh atau paling sedikit 51 %
kepemilikan saham adalah milik Negara. Maksud dan tujuan pendirian Persero adalah untuk
menyediakan barang atau jasa bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, dan juga untuk
mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan. Organ atau perangkat
dalamPersero adalah RUPS, Direksi, dan Komisaris.
  Perum seluruh modal dimiliki Negara dan tidak terbagi atas saham. Perum didirikan dengan
maksud dan tujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang atau jasa yang
bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan
perusahaan. Organ Perum adalah Menteri, Direksi, dan Dewan Pengawas.
         BUMN memiliki kelebihan-kelebihan adalah :
  Seluruh keuntungan BUMN menjadi keuntungan Negara.
  Menyediakan jasa-jasa bagi masyarakat.
  Merupakan sarana untuk melaksanakan pembangunan.
         BUMN juga memiliki Kekurangan-keurangan adalah :
  Pengelolaan BUMN sangat ditentukan oleh kemampuan keuangan Negara.
  Sejumlah besar aturan (birokrasi) dapat menghambat pengembangan BUMN.
  Pengelolaan BUMN secara ekonomis sulit untuk dipertanggungjawabkan.
7.      Perusahaan Daerah
Perusahaan Daerah atau sering disebut Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) didirikan
berdasarkan Peraturan Daerah di mana modalnya baik seluruh atau sebagian merupakan
kekayaan daerah yang dipisahkan, kecuali ditentukan lain dengan atau berdasarkan undang-
undang. Perusahaan Daerah dipimpin oleh suatu Direksi. Anggota Direksi
diangkat dandiberhentikan oleh Kepala Daerah, setelah mendengar pertimbangan DPRD
untuk waktu maksimal empat tahun.
  Tugas Direksi adalah :
  Menentukan kebijaksanaan dalam pimpinan perusahaan.
  Mengurus dan menguasai kekayaan Perusahaan Daerah.
  Mewakili perusahaan daerah di dalam dan di luar pengadilan.
  Mengirim laporan-laporan kepada Kepala Daerah.
        Mengangkat dan memberhentikan pegawai Perusahaan Daerah sesuai dengan peraturan
kepegawaian yang disetujui oleh Kepala Daerah.
 Kebaikan dan kelemahan pada BUMD hampir serupa dengan BUMN antara lain mengingat
sifat, maksud, dan tujuan pendirian BUMN dan BUMD hampir serupa.
  Fungsi Badan Usaha
         Fungsi Komersial ini dapat dicapai dengan penyediaan barang dan jasa. Perusahaan harus
mampu memproduksi barang dalam jumlah yang besar dan berkualitas tinggi. Fungsi
Komersial, badan usaha akan senantiasa berusaha memperoleh laba maksimal. Tujuan itu
dapat dicapai bila perusahaan mengelola secara optimal semua sumber daya yang
dimilikinya. Pengelolaan sumber daya tersebut dilakukan oleh setiap badan usaha melalui
fungsi manajemen dan fungsi operasional.
         Fungsi Manajemen terkait dengan proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan,dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi lainnya, agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
      Fungsi Operasi untuk mengoperasikan perusahaannya, badan usaha perlu
memperhitungkan faktor-faktor personalia, pembelanjaan, produksi,
pemasaran, danpengorganisasian.
  Personalia, setiap badan usaha memerlukan pegawai untuk melaksanakn seluruh kegiatan
operasi perusahaan. Untuk mendapatkan orang yang sesuai dengan pekerjaannya, perusahaan
melakukan kegiatan personalia yang meliputi penarikan, penempatan, pelatihan, dan
pemberhentian pegawai. Bagian personalia menentukan upah atau gaji para pegawai sesuai
dengan pekerjaan/jabatan masing-masing.
  Pembelanjaan, kegiatan perusahaan dibelanjai dengan sejumlah uang tertentu. Dalam
masalah pembelanjaan ini, pertimbangan yang diperlukan adalah tujuan, kebijakan, dan
prosedur pembelanjaan perusahaan. Ditetapkan kebijakan mengenai sumber, penggunaan,
pengawasan, pengaturan, dan pengandalian dana.

  Produksi, kesinambungan perusahaan dapat terlaksana apabila perusahaan mampu


menghasilkan barang dan jasa secara terus-menerus. Pengertian menghasilkan di sini adalah
menciptakan dan meningkatkan daya guna barang/jasa itu, setiap perusahaan berusaha
menggunakan cara-cara yang terbaik sehingga dapat meminimumkan biaya, dan pada
gilirannya dapat menjualnya dengan harga yang murah dibandingkan dengan barang sejenis
yang dihasilkan oleh perusahaan lainnya.
  Pemasaran adalah semua kegiatan usaha yang berhubungan dengan arus penyerahan
barangdan jasa dari produsen ke konsumen. Penyerahan barang meliputi kegiatan yang
berkaitan dengan pemindahan kepemilikan barang, cara-cara penjualan, penentuan harga,
promosi yang efektif, danpenentuan saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan.
  Fungsi Sosial adalah kegiatan perusahaan secara langsung atau tidak langsung yang dapat
dinikmati hasilnya oleh masyarakat.
  Fungsi Sosial antara lain :
  Penyediaan Lapangan Kerja, semakin maju perusahaan, semakin mampu perusahaan tersebut
menyerap tenaga kerja. Semakin meningkat pula upah atau kesejahteraan para karyawannya.
Tingkat kemakmuran bersama dapat tercapai.
  Perbaikan Kualitas Lingkungan, perusahaan berperan serta menjaga dan melestarikan
lingkungan hidup, agar masyarakat di lingkungannya dapat hidup sehat dan dapat terhindar
dari bencana alam di kemudian hari.

  Fungsi Ekonomi Nasional


Perusahaan sebagai mitra kerja pemerintah ikut berperan serta dalam pembangunan
ekonomi. Kegiatan perusahaan searah dengan pembangunan yang dicanangkan pemerintah.
Perusahaan dapat membantu pemerintah dengan membayar pajak perusahaan. Pajak
merupakan salah satu sumber pendapatan pemerintah.

  Fungsi dan Tujuan Manajemen Keuangan

1. Pengertian manajemen keuangan.

Pengertian manajemen keuangan cukup beragam sesuai dengan pihak yang menafsirkan.


Menurut Prof. Dr. Bambang Riyanto manajemen keuangan adalah “ semua aktivitas
perusahaan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh
perusahaan dan usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin”.  Dari aspek
manajemen pengertian tersebut berarti manajemen keuangan menyangkut kegiatan
perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan keuangan perusahaan. 

2.Fungsi manajemen keuangan

Fungsi manajemen keuangan ada dua yaitu mencari dana yang dibutuhkan perusahaan dan
menggunakan dana yang diperoleh secara efisien (Suad Husnan 1996).
Fungsi pertama mencari dana berarti meliputi berbagai kegiatan menemukan, menganalisis
serta memutuskan sumber dana mana yang akan dipilih dan diambil serta berapa jumlahnya.
Melalui pelaksanaan fungsi ini akan terbentuk struktur finansiel dan struktur modal. Struktur
finansiel adalah susunan seluruh sumber dana perusahaan ( jangka pendek dan jangka
panjang ) yang tercermin dalam neraca bagian kredit, sedang struktur modal adalah susunan
sumber dana jangka panjang perusahaan yang terdiri dari hutang jangka panjang dan ekuitas (
modal sendiri ).
Fungsi kedua menggunakan dana berarti kegiatan merencanakan, menganalisis serta
memutuskan aktiva apa yang akan dibiayai dan berapa jumlahnya sehingga dapat
memberikan peningkatan keuntungan sekaligus meningkatkan nilai perusahaan. Melalui
pelaksanaan fungsi ini akan diperoleh struktur kekayaan (aktiva).

3. Tujuan manajemen keuangan

Tujuan manajemen keuangan secara umum adalah membantu tercapainya tujuan perusahaan.
Secara normatif tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan.
Sedang nilai perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila
perusahaan tersebut dijual.
Nilai perusahaan berkaitan dengan kemakmuran pemilik, bila nilai perusahaan meningkat
maka kekayaan pemilik meningkat dan berarti kemakmuran pemilik akan meningkat. Nilai
perusahaan dapat diukur dari harga saham perusahaan, semakin tinggi harga saham akan
semakin tinggi nilai perusahaan.
Misal ; Ada dua perusahaan wartel ( wartel A dan wartel B ) keduanya memiliki investasi
awal yang sama ( Rp. 100.000.000 tiap wartel ), bedanya wartel A berada di daerah ramai
pengunjung ( depan pasar ) sehingga pendapatannya banyak sedang wartel B berada didaerah
sepi pengunjung sehingga pendapatannya sedikit. Kedua wartel tersebut bila dijual akan
memiliki harga yang berbeda, harga wartel A akan lebih tinggi dari wartel B karena wartel A
dianggap memiliki nilai lebih tinggi. Tingginya nilai wartel A adalah akibat keputusan
manajemen yang tepat. ( Contoh diambil dari Suad Husnan )

B.  Keuangan Perusahaan

   Perusahaan merupakan sebuah lembaga ( organisasi ) yang mengelola kegiatan usaha


(bisnis) dan berorientasi pada memperoleh keuntungan. Dalam setiap organisasi perusahaan
memiliki berbagai aspek seperti pemasaran, produksi, sumberdaya manusia serta keuangan,
semua aspek tersebut harus dimanajemeni (dikelola) dengan baik sehingga dapat mencapai
tujuan didirikannya perusahaan. Salah satu aspek yang harus dikelola yaitu aspek keuangan
perusahaan melalui penerapan manajemen keuangan perusahaan ( corporate finance ).

   Dalam memahami keuangan perusahaan perlu dibedakan secara tegas adanya perbedaan
antara keuangan pemilik dan keuangan perusahaan. Keuangan pemilik (share holder) bearada
pada rumah tangga tangga pemilik sedangkan keuangan perusahaan berada pada rumah
tangga perusahaan yang terpisah secara tegas. 

C. Perkembangan Manajemen Keuangan

   Disiplin keuangan mengalami perkembangan dari disiplin yang diskriptif menjadi makin
analitis dan teoritis. Perkembangan ini karena banyaknya sumbangan para ekonom dalam
perumusan teori – teori keuangan seperti konsep capital budgeting dengan memasukkan teori
tentang bunga uang ( time value of money ), teori portfolio serta lainnya.

D. Laporan Keuangan Perusahaan

   Secara periodik ( bulan / tahun ) perusahaan harus membuat laporan keuangan. Laporan
keuangan perusahaan terdiri dari Neraca ( Balance sheet ), Laporan Laba / Rugi ( Income
Statement ) serta Laporan Aliran Kas ( Cash flow ). Laporan keuangan perusahaan sangat
penting karena melalui laporan keuangan tsb berbagai pihak baik internal maupun eksternal
perusahaan akan dapat menilai kinerja perusahaan selama periode tertentu. Pihak-pihak yang
berkepentingan atas laporan keuangan perusahaan diantanya adalah ; manajemen, pemilik,
kreditur serta pemerintah dan pihak lain yang memiliki kepentingan dengan perusahaan.
1.      Neraca ( Balance sheet ) ialah merupakan laporan posisi keuangan pada saat tertentu yang
terdiri dari kekayaan ( aktiva ), kewajiban dan ekuitas.
 Aktiva
a. Aktiva lancar ( Current assets ) yaitu aktiva yang memiliki masa perputaran kurang dar
satu periode pembukuan ( satu tahun )
b. Aktiva tetap atau aktiva jangka panjang ( Fixed asset and long-term assets ) yaitu aktiva
yang memiliki masa perputaran lebih dari satu periode pembukuan ( satu tahun ).
c. Aktiva lain ( Other assets ) yaitu aktiva yang tidak dapat dikatagorikan aktiva lancar
maupun aktiva tetap diatas, misalnya hak paten, good will, investasi surat2 berharga jangka
panjang.
 Kewajiban terdiri dari ;
a. Kewajiban lancar yaitu kewajiban / hutang yang harus dibayar pada tahun berjalan, seperti
hutang dagang, hutang biaya, hutang bank yang jatuh tempo dll.
b. Kewajiban / hutang jangka panjang yaitu hutang yang memiliki jangka waktu lebih dari
satu tahun.
 Ekuitas 
Ekuitas merupakan kekayaan bersih dari perusahaan yang menjadi hak pemilik perusahaan
dan sering disebut sebagai modal sendiri..  

2. Rugi / Laba ( Income statement ) yaitu merupakan laporan kegiatan operasi perusahaan
yang terdiri dari penerimaan dikurangi dengan seluruh beban ( biaya ) dalam periode tertentu.
    
3. Arus Kas ( Cashflow ) yaitu menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas untuk
jangka waktu tertentu ( biasanya satu tahun ).
 Arus kas terdiri dari ; Arus kas dari operasi dan Arus kas dari pendanaan

E. Pasar Keuangan

   Kehidupan perusahaan dewasa ini dalam aspek keuangan didukung oleh banyak lembaga
keuangan modern seperti bank, pasar uang, pasar model dalam berbagai produk generik
maupun derevatifnya, asuransi , dana pensiun, leasing dll. Berbagai lembaga tsb menjadikan
semua aktivitas dan keputusan keuangan perusahaan menjadi lebih mudah.

1. Bank Umum adalah Bank yang memiliki fungsi intermediasi dan dapat menciptakan uang
giral. Bank memiliki peran yang sangat penting bagi terciptanya effisiensi keuangan
perusahaan karena melalui bank kelebihan likuiditas bisa diinvestasikan serta membantu
proses transfer keuangan dengan mudah.

2. Lembaga Keuangan Lainnya yaitu Lembaga pembiayaan merupakan lembaga yang


berusaha dibidang pembiayaan seperti modal ventura, leasing, anjak piutang, pegadaian dsb.

• Perusahaan asuransi adalah lembaga keuangan yang berusaha dibidang pertanggungan atas
kerugian baik kerugian atas nyawa, harta dsbnya.

• Dana Pensiun merupakan lembaga keuangan yang mengelola dan menjalankan program
yang menjanjikan manfaat pension.

• Pasar Modal merupakan suatu aktivitas bertemunya permintaan (orang/lembaga  yg butuh


dana) dan penawaran (orang/lembaga yang menawarkan dana) akan modal jangka panjang.
Secara fisik pasar modal merupakan lembaga yang mengelola permintaan dan penawaran
akan modal, di Indonesia misalnya Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya ( BES )
dlsbnya.

Dipasar modal diperdagangkan instrumen keuangan seperti ; saham, obligasi, warrant.

• Pasar uang adalah merupakan aktivitas bertemunya permintaan dan penawaran dana jangka
pendek ( kurang dari satu tahun ). Dipasar ini ditransaksikan ; call money, Pronote
(promessory notes), Repo (reepurchases agreement), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU),
Sertfikat Bank Indonesia ( SBI ) dll.

  Definisi Manajemen Keuangan


Definisi Manajemen Keuangan menurut Bambang Riyanto adalah keseluruhan aktivitas
perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan
biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk
menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
Sedangkan Definisi Manajemen Keuangan menurut para ahli dapat Anda baca dibawah ini :
1. Liefman : Manajemen Keuangan merupakan usaha untuk menyediakan uang
dan menggunakan uang untuk mendapat atau memperoleh aktiva.
2. Suad Husnan : Manajemen Keuangan ialah manajemen terhadap fungsi-
fungsi keuangan.
3. Grestenberg : how business are organized to acquire funds, how they acquire
funds, how the use them and how the prof ts business are distributed.
4. James Van Horne : Manajemen Keuangan adalah segala aktivitas yang
berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan tujuan
menyeluruh.
5. J. L. Massie : Manajemen keuangan adalah kegiatan operasional bisnis yang
bertanggung jawab untuk memperoleh dan menggunakan dana yang diperlukan
untuk sebuah operasi yang efektif dan efisien.
6. Howard & Upton : Manajemen keuangan adalah penerapan fungsi
perencanaan & pengendalian fungsi keuangan.
7. JF Bradley : Manajemen keuangan adalah bidang manajemen bisnis yang
ditujukan untuk penggunaan model secara bijaksana & seleksi yang seksama dari
sumber modal untuk memungkinkan unit pengeluaran untuk bergerak ke arah
mencapai tujuannya.
Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan
demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi
mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar
dari tindakan yang tidak diinginkan.
Fungsi Manajemen Keuangan
Berikut ini penjelasan singkat tentang fungsi-fungsi yang ada didalam manajemen keuangan :
1. Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta
kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan
membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan
dana yang ada dengan berbagai cara.
4. Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada
untuk operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan
dan mengamankan dana tersebut.
6. Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan
dan sistem keuangan pada perusahaan.
7. Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan
yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
8. Pelaporan keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan
perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi

  MANAJEMEN PRODUKSI

1.    Perkembangan Manajemen


Manajemen produksi berkembang pesat karena adanya faktor :
a    Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi:
Agar produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah dan azas-azas
manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih
baik bila disertai dengan pengolahan yang baik.dan akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat
tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi.
b    Revolusi Industri
Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin.
Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat dibidang perdagangan,
industri, dan tekhnik di Eropa.
Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil
dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
•    Bertambahnya penggunaan mesin
•    Efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja,
•    Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi.
•    Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan.
Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan
pemasaran.
c    Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan komputer
Sehingga pada banyak hal manajer produsi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya.
d    Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia,
dan model keputusan.
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja
terbaik dengan pendekatan sebagai berikut
•    Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
•    Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
•    Pelatihan pekerja dengan metode baru
•    Pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja.
2.    Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen Produksi yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan
menggunakan /koordinasi kegiatan orang lain. Kegiatan tersebut berguna untuk mengatur dan
mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya.
3.    Pengertian Produksi
Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang
atau jasa yang membutuhkan faktor-faktor produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja, dan skills
(organizational, managerial and technical skills).
4.    Proses Produksi
Proses Produksi adalah cara atau metode untuk menciptakan atau menambah guna suatu barang
atau jasa dengan memanfaatkan sumber yang ada.
Macam – Macam Wujud Proses Produksi :
•    Proses kimia : proses produksi yang menggunakan sifat kimia.
•    Proses perubahan bentuk : proses produksi dengan merubah bentuk.
•    Proses asembling : proses produksi menggabungkan komponen-komponen mejadi produk akhir.
•    Proses transportasi : proses produksi menciptakan perpindahan barang.
•    Proses penciptaan jasa-jasa administrasi : proses produksi berupa penyiapan data informasi
yang diperlukan.
Jenis – Jenis Proses Produksi :
Proses produksi dapat ditinjau dari 2 segi:
1.    Berdasarkan kelangsungan hidup
•    Proses produksi terus-menerus : proses produksi yang terdapar pola atau urutan yang pasti sejak
dari bahan baku sampai menjadi barang jadi.
•    Proses produksi terputus-putus : proses produksi yang tidak terdapat urutan atau pola yang
pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi.
2.    Berdasarkan Teknik
•    Proses Ekstaraktif : suatu proses pengambilan langsungdari alam seperti kau, perikanan, dan
pertambangan.
•    Proses Analitis : Proses pemisahan bahan-bahan, seperti minyak mentah menjadi miyak bersih
•    Proses Pengubahan : Proses perubahan bentuk, seperti alat-alat rumah tangga
•    Proses Sintesis : Proses mencampur dengan unsur-unsur lain<seperti bahan-bahan kimia.
5.    pengambilan keputusan dalam manajemen produksi
•    Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti (certainty)
•    Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
•    Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti(un-certainty)
•    Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Bidang Produksi mempunyai 5(lima) tanggung jawab utama, yaitu :
1.    Proses : keputusan-keputusanb dalam kategori ini menentukan proses fisik atau fasilitas yang
dipakai untuk memproduksi barang atau jasa.
2.    Kapasitas : keputusan dimaksudkan untuk menentukan besarnya kapasitas yang tepat dan
penyediaan pada waktu yang tepat.
3.    Persediaan : Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang produksi ,
menyangkut apa yang dipesan,berapa banyak yang dipesan, serta kapan pemesanan dilakukan
4.    Tenaga kerja : Dalam Manajemen Produksi penentuan dan pengelolaan Tenaga kerja atau
Sumber Daya Manusia menempati posisi yang sangat penting. Proses Produksi yang menganggap
kegiatan untuk menghasilkan Produk baik barang atau jasa, Keputusan tentang tenaga kerja
mencakup seleksi penggajian, pelatihan, penempatan, penyediaan, atau supervise.
5.    Mutu/kualitas : Ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang lebih besar terhadap mutu
atau kualitas barang atau jasa yang dihasilkan.
6.    Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan manajemen produksi
serta pengoperasiaannya, yang meliputi :
•    Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan manajemen produksi serta
pengoperasiaannya, yang meliputi :
•    Seleksi dan design hasil produksi (produk)
•    Seleksi dan perancangan proses serta peralatan
•    Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
•    Perancangan tata letak (Lay out) dan arus kerja atau proses
•    Perancangan tugas
•    Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
7.    Fungsi dan sistem produksi dan operasi
a    Fungsi produksi dan operasi berkaitan dengan pertanggungjawaban dalam pegolahan dan
pengubahan masukan (input) menjadi keluaran atau output berupa barang atau jasa yang
memberikan pendapatan bagi perusahaan. Empat (4) fungsi penting produksi : proses pengolahan,
jasa-jasa penunjang, perencanaan dan pengendalian atau pengawasan
b     Sistem Produksi dan Operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara
terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pentrasnformasian masukan menjadi keluaran
8.    Lokasi dan Layout Pabrik
Lokasi merupakan letak dimana produksi itu berada. Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan
lokasi pabrik adalah sebagai berikut:
1.    Dekat dengan pasar
2.    Dekat dengan bahan baku
3.    Ongkos transportasi
4.    Penyediaan tenaga kerja
5.    Penyediaa sumber tenaga
6.    Lingkungan sekitar
7.    Iklim
Lokasi dan lay out pabrik perlu diperhatikan karena pada lokasi tersebut, perusahaan dan pabrik
akan melakukan kegiatan operasionalnya. Pertimbangan yang biasa digunakan oleh perusahaan
dalam menentukan lokasi adalah:
•    • Hubungan perusahaan dengan sumber-sumber ekonomi.
•    • Hubungan perusahaan dengan sejarah.
•    • Hubungan perusahaan dengan pemerintah.
Dalam penentuan lokasi perusahaan, dapat juga berdasarkan pada faktor lain, seperti faktor
ekonomi yang bertujuan untuk efisiensi produk, jarak angkut yang minimum, fleksibelitas ruangan
dan lay out, kemungkinan perluasan di waktu yang akan datang, pemaksimuman ruang dan layout,
serta keamanan penyimpanan barang jadi, setengah jadi, dan mentah.

  MANAJEMEN OPERASIONAL

Manajemen Operasional adalah usaha pengelolaan secara optimal penggunan faktor


produksi : tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan faktor produksi lainnya
dalam proses tranformasi menjadi berbagai produk barang dan jasa.

Apa Yang Bisa Dilakukan Manajer Operasi Dan Orientasi Manajer Operasi
Melakukan fungsi-fungsi proses manajemen : perencanaan, pengorganisasian, pembentukan
staf, kepemimpinan dan pengendalian.
Orientasi manajer operasi ialah mengarahkan keluaran/output dalam jumlah, kualitas, harga,
waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan konsumen.

Tanggung Jawab Manajer Operasi


 Menghasilkan barang dan jasa.
 Mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi operasi dan sistem transformasi.
 Mengkaji pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi.

Fungsi Produksi Dan Operasi


 Proses produksi dan operasi.
 Jasa-jasa penunjang pelayanan produksi.
 Perencanaan.
 Pengendalian dan pengawasan.

Ruang Lingkup Manajemen Operasi


1. Perancangan atau disain sistem produksi dan operasi
 Seleksi dan perancangan disain produk
 Seleksi dan perancangan proses dan peralatan
 Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi
 Rancangan tata letak dan arus kerja
 Rancangan tugas pekerjaan
 Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
2. Pengoperasian sistem produksi dan operasi
 Penyusunan rencana produk dan operasi
 Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan
 Pemeliharaan mesin dan peralatan
 Pengendalian mutu
 Manajemen tenaga kerja (SDM)

Pengambilan Keputusan
Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, ada 4 macam
pengambilan keputusan :
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan
lain.

Beberapa Jenis Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Operasi :


 Proses : keputusan mengenai proses fisik dan fasilitas yang dipakai
 Kapasitas : keputusan untuk menghasilkan jumlah, tempat dan waktu yang tepat
 Persediaan : keputusan persediaan mencakup mengenai apa yang dipesan, berapa banyak,
kualitas dan kapan bahan baku dipesan
 Tenaga kerja : keputusan tenaga kerja mencakup seleksi, recruitment, penggajian, PHK,
pelatihan, supervise, kompensasi dan promosi terhadap karyawan, penggunaan tenaga
spesialis.
 Kualitas/mutu : keputusan untuk menentukan mutu barang dan jasa yang dihasilkan,
penetapan standar, disain peralatan, karyawan trampil, dan pengawasan produk dan jasa.

Keputusan Dalam Manajemen Sistem Produksi 


 Keputusan perencaan strategik jangka panjang dalam sumber daya
 Disain sistem produktif : pekerjaan, jalur proses, tata arus, dan susunan saran fisik
 Keputusan implementasi operasi : harian, mingguan dan bulanan.

Keputusan Perencanaan Strategis :


 Pemilihan disain rangkaian produk dan jasa
 Keputusan perencanaan kapasitas, lokasi gudang, rencana ekspansi
 Sistem pembekalan, penyimpanan dan logistik.

Pengertian Sistem Produksi :


Wahana yang dipakai untuk mengubah masukan-masukan sumberdaya untuk menciptakan
barang dan jasa.
Ada tiga macam sistem dalam proses produksi :
 Proses produksi yang kontinyu
 Proses produksi terputus-putus
 Proses produksi bersifat proyek 

STRATEGI OPERASI
Strategi operasi merupakan fungsi operasi yang menetapkan arah untuk pengambilan
keputusan yang diintegrasikan dengan strategi bisnis melalui perencaan formal.
Menghasilkan pola pengambilan keputusan operasi yang konsisten dan keunggulan bersaing
bagi perusahaan.
Tipe :
1. Strategi produksi biaya rendah, melalui penekanan biaya produksi :
 Teknologi tinggi, biaya tenaga kerja rendah, tingkat persediaan rendah, mutu terjamin.
 Bagian pemasaran dan keuangan mendukung.
2. Strategi inovasi produk dan pengenalan produk baru :
 Harga bukan masalah dalam pemasaran.
 Fleksibilitas dalam pengenalan produk baru.

PERENCANAAN PABRIK
Perencanaan pabrik (factoy planning) angat penting karena diperlukan untuk menjamin
kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan agar tujuan perusahaan tercapai dengan
efektif dan efisien.

Perencanaan Pabrik :
 Penentuan lokasi pabrik 
 Perencanaan bangunan pabrik
 Penyusunan peralatan pabrik
 Penerangan, pengaturan suara rebut, dan udara dalam pabrik.

Pemilihan Lokasi Pabrik


Penentuan atau pemilihan lokasi pabrik adalah penting, karena mempengaruhi kedudukan
perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga
harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.

Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik


Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien.
Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya produksi & biaya distribusi barang yang
dihasilkan & faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik :
Faktor utama :
 Lingkungan masyarakat
 Kedekatan dengan pasar 
 Tenaga kerja
 Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok
 Fasilitas dan biaya transportasi
 Sumberdaya alam lainnya
Faktor sekunder
 Harga tanah
 Dominasi masyarakat
 Peraturan tenaga kerja 
 Rencana tata ruang 
 Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing
 Tingkat pajak
 Cuaca/iklim
 Keamanan
 Peraturan lingkungan hidup
Pendekatan situasional atau contingency adalah penentuan lokasi berdasarkan faktor
terpenting menurut kebutuhan dan kondisi masing-masing perusahaan. Misalnya :
 Dekat dengan pasar 
 Dekat dengan sumber bahan baku saja
 Tersedia tenaga kerja
Perangkap Dalam Pemilihan Lokasi
 Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
 Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal
untuk membuat pondasi.
 Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran
transportasi belum dibangun.
 Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.

Tahap Pemlihan Lokasi Pabrik


 Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan dipilih.
 Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik.
 Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan.
Pemilihan Berbagai Alternatif Lokasi :

Untuk memahami pengertian Manajemen Operasi lebih jauh, kita dapat melihat komponen-
komponen pembentuknya seperti pada gambar berikut:

Konsep IPO

Input-Proses-Output (IPO) menjadi inti dari aktivitas manajemen. Setiap proses pasti
memiliki input dan output. Input dapat berupa material, bahan baku, komponen, bahan bakar,
uang, tenaga kerja, jam orang, waktu atau sumber daya lainnya. Output merupakan hasil dari
proses yang dicirikan dengan adanya nilai yang bertambah dari input yang diterima. Proses
dikatakan baik jika mampu memberi nilai tambah pada input yang diterima. Terlepas apakah
hasil aktivitas evaluasi terhadap proses menyatakan baik atau tidak, adanya indikator proses
dapat menjadi pemicu aktivitas perbaikan. Hasilnya diharapkan setiap proses dapat menjadi
lebih baik, lebih cepat, lebih murah dan/atau lebih aman.
PENGERTIAN, KONSEP, DEFINISI PEMASARAN
DAN MANAJEMEN PEMASARAN
A. Pengertian Pemasaran
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial
dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik
produk dan nilai dengan orang lain.
c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang
yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan
perusahaan.
d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli
maupun pembeli potensial.
B. Konsep Pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan,
permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan
hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara
kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan
dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang
kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih
mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik
yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
C. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan
pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis,
perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang
dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian
(organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis,
perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan
dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.
Kesimpulan :
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah
sebagai kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi
pendistribusian barang, penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap
kebijakan-kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat
dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat tercapai.
MACAM-MACAM KONSEP PEMASARAN
I. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan
organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta
memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien
dibandingkan para pesaing.
Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat
dibuat.
3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.
4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)
5. Andalah yang menentukan (United Airlines)
6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan
yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan
kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk,
konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep
pemasaran global.
1. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang
tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi
dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan
distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang
sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang
tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
2. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen
disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai
produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja,
organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi
terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan
kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para
pesaing.
5. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan
kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan
yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing
dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan
masyarakat.
6. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua
faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen
strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi
keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
SISTEM PEMASARAN
A. Pengertian Sistem Pemasaran
Sistem adalah sekolompok item atau bagian-bagia yang saling berhubungan
dan saling berkaitan secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi
dapat diartikan sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang
melakukan tugas pemasaran barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor
lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk serta
mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya..
Dalam pemasaran kelompok item yang saling berhubungan dan saling
berkaitan itu mencakup :
1. Gabungan organisasi yang melaksanakan kerja pemasaran.
2. Produk, jasa, gagasan atau manusia yang dipasarkan.
3. Target pasar.
4. Perantara (pengecer, grosir, agen transportasi, lembaga keuangan).
5. Kendala lingkungan (environmental constraints).
Sistem pemasaran yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang saling
berkaitan, yaitu organisasi pemasaran dan target pasarnmya. Unsur-unsur dalam
sebuah sistem pemasaran serupa dengan unsur-unsur yang ada pada sistem radio
stereo. Bekerja secara terpisah, tetapi pada waktu dipertemukan secara tepat.
B. Macam – Macam Sistem Pemasaran
a. Sistem pemasaran dengan saluran vertikal
Pada sistem ini produsen, grosir, dan pengecer bertindak dalam satu
keterpaduan.
Tujuan :
Mengendalikan perilaku saluran
Mencegah perselisihan antara anggota saluran
b. Sistem pemasaran dengan saluran horizontal
Pada sistem ini, ada suatu kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang
bergabung untuk memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul.
c. Sistem pemasaran dengan saluran ganda
Pada sistem ini beberapa gaya pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi
dan manajemen digabungkan, kemudian dari belakang dipimpin secara sentral.
C. Lingkungan Sebuah Sistem Pemasaran
a. Lingkungan makro ekstern.
Lingkungan makro tersebut ialah:
a. Demografi (kependudukan).
b. Kondisi ekonomi.
c. Teknologi.
d. Kekuatan sosial dan budaya.
e. Kekuatan politik dan legal.
f. Persaingan.
b. Lingkungan mikro eksternal
a. Pasar (market)
b. Pemasok
c. Pialang (marketing intermediaries)

c. Lingkungan Non- – Pemasaran Intern


Kekuatan non – pemasaran lainnya adalah lokasi perusahaan, ketangguhan
bagian penelitian dan pengembangan. Kekuatan intern bersifat menyatu (interest)
dalam organisasi dan dikendalikan oleh manajemen.

STRATEGI PEMASARAN
A. Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang
biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan
keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam strategi
pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan
strategi dalam pemasaran yaitu :
1. Daur hidup produk
Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan,
tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.
2. Posisi persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan,
apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil
dari pasar.
3. Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan
kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.
B. Macam-Macam Strategi Pemasaran
macam strategi pemasaran diantaranya:
1. Strategi kebutuhan primer
Strategi-strategi pemasaran untuk merancang kebutuah primer yaitu:
1. Menambah jumlah pemakai dan
2. Meningkatkan jumlah pembeli.
2. Strategi Kebutuhan Selektif
Yaitu dengan cara :
a. Mempertahankan pelanggan misalnya:
1. Memelihara kepuasan pelanggan;
2. Menyederhanakan proses pembelian;
3. Mengurangi daya tarik atau jelang untuk beralih merk;
b. Menjaring pelanggan (Acquistion Strategier)
1. Mengambil posisi berhadapan (head – to heas positioning)
2. Mengambil posisi berbeda (differentiated positin)
Secara lebih jelas, strategi pemasaran dapat dibagi kedalam empat jenis yaitu:
1. Merangsang kebutuhan primer dengan menambah jumlah pemakai.
2. Merangsang kebutuhan primer dengan memperbesar tingkat pembelian.
3. Merangsang kebutuhan selektif dengan mempertahankan pelanggan yang ada.
4. Merangsang kebutuhgan selektif dengan menjaring pelanggan baru.
Strategi Pemasaran
Menurut Armstrong dan Kotler (2000:5), marketing adalah “A societal process by which
individuals and groups obtain what they need and want through creating, offering and freely
exchanging products and services of value with others”.
Sedangkan pengertian Marketing strategy menurut Armstrong dan Kotler (2000:37), yaitu
“The marketing logic by which the business unit hopes to achieve its marketing objective”.
Menurut Guiltinan dan Paul (1992), definisi strategi pemasaran adalah pernyataan pokok
tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada target pasar
yang ditentukan.

Segmentasi (Segmentation)
Menurut Solomon dan Elnora (2003:221), segmentasi adalah ”The process of dividing
a larger market into smaller pieces based on one or more meaningful, shared
characteristic”. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran
dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat
digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan
bagi konsumen. Selain itu perusahaan dapat melakukan program-program
pemasaran yang terpisah untuk memenuhi kebutuhan khas masing-masing segmen.
Ada beberapa variabel segmentasi yaitu:
1. Demografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan
variabel demografis sepert: Usia, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, ras,
pendidikan, pekerjaan, geografis.
2. Psikografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang
berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan lain-lain. Informasi demografis
sangat berguna, tetapi tidak selalu menyediakan informasi yang cukup untuk membagi
konsumen ke dalam segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen berdasarkan psychografis
untuk lebih memahami karakteristik konsumen.
3. Perilaku
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam segmen-segmen berdasarkan
bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen menggunakan barang/situasi
pemakaian, dan loyalitas merek. Cara untuk membuat segmen ini yaitu dengan membagi
pasar ke dalam pengguna dan non-pengguna produk.

Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:
• Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada
beberapa variabel yang sulit diukur.
• Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
• Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
• Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan
tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
• Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-
segmen yang bersangkutan.
Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu:
1. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan
konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-
variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen
tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.

Targeting
Menurut Solomon dan Elnora (2003:232), Target market ialah ”Group that a firm selects to
turn into customers as a result of segmentation and targeting”.
Setelah pasar dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus memutuskan
suatu  strategi target market.
Perusahaan dapat memilih dari empat strategi peliputan pasar:

1. Undifferentiated targeting strategy, strategi ini menganggap suatu pasar sebagai satu
pasar besar dengan kebutuhan yang serupa, sehingga hanya ada satu bauran pemasaran
yang digunakan untuk melayani semua pasar.
Perusahaan mengandalkan produksi, distribusi, dan periklanan massa guna menciptakan
citra superior di mata sebagian besar konsumen.
2. Differentiated targeting strategy, perusahaan menghasilkan beberapa produk yang
memiliki karakteritik yang berbeda. Konsumen membutuhkan variasi dan perubahan
sehingga perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai macam produk yang bisa
memenuhi variasi kebutuhan tersebut.
3. Concentrated targeting strategy, perusahaan lebih memfokuskan menawarkan beberapa
produk pada satu segmen yang dianggap paling potensial.
4. Custom targeting strategy, lebih mengarah kepada pendekatan terhadap konsumen secara
individual.
Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu:
1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-variabel
yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya melayani
setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar
sasaran.
2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi laba
segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat perusahaan.

Positioning
Menurut Solomon, dan Elnora (2003:235), Positioning ialah “Developing a marketing
strategy aimed at influencing how a particular market segment perceives a good or service in
comparison to the competition”. Penentuan posisi pasar menunjukkan bagaimana
suatuproduk dapat dibedakan dari para pesaingnya.
Ada beberapa positioning yang dapat dilakukan:
a. Positioning berdasarkan perbedaan produk.
Pendekatan ini dapat dilakukan jika produk suatu perusahaan mempunyai kekuatan yang
lebih dibandingkan dengan pesaing dan konsumen harus merasakan benar adanya
perbedaan dan manfaatnya.
b. Positioning berdasarkan atribut produk atau keuntungan dari produk tersebut.
Pendekatan ini berusaha mengidentifikasikan atribut apa yang dimiliki suatu produk dan
manfaat yang dirasakan oleh kosumen atas produk tersebut.
c. Positioning berdasarkan pengguna produk.
Pendekatan ini hampir sama dengan targeting dimana lebih menekankan pada siapa
pengguna produk.
d. Positioning berdasarkan pemakaian produk.
Pendekatan ini digunakan dengan membedakan pada saat apa produk tersebut
dikonsumsi.
e. Positioning berdasarkan pesaing.
Pendekatan ini digunakan dengan membandingkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki
oleh pesaing sehingga konsumen dapat memilih produk mana yang lebih baik.
f. Positioning berdasarkan kategori produk.
Pendekatan ini digunakan untuk bersaing secara langsung dalam kategori produk, terutama
ditujukan untuk pemecahan masalah yang sering dihadapi oleh pelanggan.
g. Positioning berdasarkan asosiasi.
Pendekatan ini mengasosiasikan produk yang dihasilkan dengan asosiasi yang dimiliki oleh
produk lain. Harapannya adalah sebagian asosiasi tersebut dapat memberikan kesan positif
terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
h. Positioning berdasarkan masalah.
Pendekatan ini digunakan untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa produk yang
ditawarkan memiliki positioning untuk dapat memecahkan masalah.
Langkah dalam mengembangkan strategi positioning yaitu:
1. Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif. Jika perusahaan dapat menentukan posisinya
sendiri sebagai yang memberikan nilai superior kepada sasaran terpilih, maka ia
memperoleh keunggulan komparatif.
2. Dalam menawarkan produk dengan suatu competitive advantage, perusahaan harus
meyediakan suatu alasan mengapa pelanggan akan merasa bahwa produk dari perusahaan
yang bersangkutan lebih baik daripada para pesaingnya.
3. Perusahaan harus mengevaluasi respon dari target market sehingga dapat memodifikasi
strategi bila dibutuhkan
Pengertian Saluran Distribusi
Menurut Nitisemito (1993, p.102), Saluran Distribusi adalah lembaga-lembaga distributor
atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan atau
menyampaikan barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
Menurut Warren J. Keegan (2003) Saluran Distribusi adalah saluran yang digunakan oleh
produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau
pemakai industri.
Menurut Assauri (1990 : 3) Saluran distribusi merupakan lembaga-lembaga yang
memasarkan produk, yang berupa barang atau jasa dari produsen ke konsumen.
Menurut Kotler (1991 : 279) Saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau
perseorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu memindahkan hak
pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari produsen ke konsumen.

Faktor yang mendorong suatu perusahaan menggunakan distributor, adalah:


- Para produsen atau perusahaan kecil dengan sumber keuangan terbatas tidak mampu
mengembangkan organisasi penjualan langsung.
- Para distributor nampaknya lebih efektif dalam penjualan partai besar karena skala
operasi mereka dengan pengecer dan keahlian khususnya.
- Para pengusaha pabrik yang cukup model lebih senang menggunakan dana mereka untuk
ekspansi daripada untuk melakukan kegiatan promosi.
- Pengecer yang menjual banyak sering lebih senang membeli macam-macam barang dari
seorang grosir daripada membeli langsung dari masing-masing pabriknya.

Fungsi Saluran Distribusi


Fungsi utama saluran distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen ke konsumen,
maka perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan saluran distribusi harus melakukan
pertimbangan yang baik.

C. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-
kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau
perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran
pemasaran yang berbeda. Atau segmentasi pasar bisa diartikan segmentasi pasar
adalah proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk,
menganalisia perbedaan antara pembeli di pasar.
1. Dasar-dasar dalam penetapan Segmentasi Pasar
Dalam penetapan segmentasi pasar ada beberapa hal yang menjadi dasarnya
yaitu:
1. Dasar – dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen
a. Variabel geografi, diantaranya : wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan
kepadatan iklim.
b. Variabel demografi, diantaranya : umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan,
pendidikan, dll
c. Variabel psikologis, diantaranya :kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
d. Variabel perilaku pembeli, diantaranya : manfaat yang dicari, status pemakai,
tingkat pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk.
2. Dasar – dasar segmentasi pada pasar industri
a. Tahap 1: menetapkan segmentasi makro, yaitu pasar pemakai akhir, lokasi
geografis, dan banyaknya langganan.
b. Tahap 2: yaitu sikap terhadap penjual, ciri – ciri kepribadian, kualitas produk, dan
pelanggan.
2. Syarat segmentasi Pasar
Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif yaitu :
a. Dapat diukur
b.Dapat dicapai
c. Cukup besar atau cukup menguntungkan
d.Dapat dibedakan
e. Dapat dilaksanakan
3. Tingkat Segmentasi Pasar
Karena pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap
pembeli, berpotensi menjadi pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi
pasar dapat dibangun pada beberapa tingkat yang berbeda.
a. Pemasaran massal
Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan promosi
massal untuk produk yang sama dalam cara yang hampir sama keseluruh
konsumen.
b. Pemasaran segmen
Pemasarn segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi,
dan perilaku pembelian.
c. Pemasaran ceruk
Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub group didalam segmen-
segmen. Suatu ceruk adalah suatu group yang didefiniskan dengan lebih sempit.
d. Pemasaran mikro
Praktek penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan citarasa
individu atau lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro adalah
pemasaran lokal dan pemasaran individu.
4. Manfaat Segmentasi Pasar
Sedangakan manfaat dari segmentasi pasar adalah:
a. Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih
kesempatan- kesempatan pemasaran.
b. Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon
pemasaran yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya
secara lebih tepat pada berbagai segmen.
c. Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik
pemasarannya
D. Menentukan Pasar Sasaran
Langkah-langkah dalam menetukan pasar sasaran yaitu :
1. Langkah pertama
Menghitung dan menilai potensi keuntungan dari berbagai segmen yang ada
2. Langkah kedua
Mencatat hasil penjualan tahun lalu dan memperkirakan untuk tahun yang akan
datang.
PERILAKU KONSUMEN
A. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan
pembelian penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan
yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman
dengan produk, pelayanan dari sumber lainnya.
B. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
1. Faktor kebudayaan
Faktor kebudayaan meliputi :
a. Budaya : faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada
keinginan dan perilaku konsumen. Budaya (culture) adalah penyebab paling
mendasar teori keinginan dan perilaku seseorang.
b. Subbudaya : setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil,
atau sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan
pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi:
kewarganegaraan, agama, ras, dan daerah gegrafis.
c. Kelas sosial : hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas
sosial. Kelas-kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen
dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan
dan perilaku yang sama.
Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti
kelompok kecil, keluarga serta aturan dan status sosial konsumen. Disini keluarga
merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam
masyarakat. Keputusan orang ingin membeli juga dipenggaruhi oleh karakteristik
pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomui, gaya
hidup dan kepribadian serta konsep diri.
Selain dari beberapa faktor diatas yang mempengaruhi perilaku konsumen
juga dipengaruhi juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi
motivasi, persepsi, pengetahuan dan keyakinan serta sikap.
C. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli
a. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli Terhadap produk Baru
Sebuah produk baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh
pembeli potensial. Terkadang produk yang beredar dipasaran telah lama ada,
disini konsumen dapat membuat keputusan untuk menerima / mengadopsinya.
Proses adopsi adalah proses mental yang dilalui seseorang, mulai dari pengenalan
pertama sampai pada penerimaan / adopsi final.
Tahap-tahap proses adopsi:
1. Sadar : konsumen menjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi kekurangan informasi
mengenainya.
2. Tertarik : konsumen akan menjadoi tertarik untuk mencari informasi mengenai produk baru.
3. Evalusi : konsumen harus mempertimbangkan apakah produk baru tersebut masuk akal atau
tidak untuk dikonsumsi.
4. Mencoba : konsumen mencoba produk baru tersebut dalam skala kecil untuk meningkatkan
perkiraan nilai produk tersebut.
5. Adopsi : konsumen memutuskan secara penuh dan teratur menggunakan produk baru
tersebut.
b. Tipe-Tipe Perilaku Membeli
Ada empat tipe perilaku membeli, yaitu :
a. Perilaku pembelian yang kompleks
Disini konsumen mengakui keterikatan yang tinggi dalam proses pembeliannya, harga
produk tinggi, jarang dibeli, memiliki resiko yang tinggi. Perilaku konsumen
melalui proses tiga langkah, yaitu: pertama, mengembangkan keyakinan tentang
produk tersebut. Kedua, membangun sikap, dan ketiga melakukan pilihan.
b. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakefisienan
Disini konsumen mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat sedikit perbedaan,
diantara merek-merek. Konsumen mengunjungi beberapa tempat untuk mencari
yang lebih cocok.
a. Perilaku pembelian karena kebiasaan
Disini konsumen rendah sekali dalam proses pembelian karena tidak ada
perbedaan nyata diantara berbagai merek dan harga barang relatif rendah
a. Perilaku pembelian yang mencari keragaman
Disini keterlibatan konsumen yang rendah akan dihadapkan pada berbagai
pemilihan merek.
c. Tahap-Tahap Proses Membeli
Tahap-tahap dalam proses membeli mwliputi :
a. Pengenalan kebutuhan/masalah
Disini orang yang akan memasarkan produk meneliti mengenai apa yang dibutuhkan, apa
yang menyebabkan semua itu muncul dan mengapa seseorang membutuhkan
sesuatu. Seorang pemasar akan mengenalkan pada konsumen agar lebih tertarik.
b. Pencarian informasi
Sumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok, yaitu :
1. Sumber pribadi, meliputi: keluarga, teman-teman, tetangga, dan kenalan.
2. Sumber niaga, meliputi : periklanan, petugas penjualan, penjual kemasan dan
pemajangan.
3. Sumber umum, meliputi : media massa dan organisasi konsumen.
4. Sumber pengalaman, meliputi: pernah menangani, menguji, dan mempergunakan
produk.
c. Pencarian alternatif
Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen, yaitu :
1. Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian
konsumen terhadap produk atau jasa tersebut.
2. Pemasar lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada
penonjolan Ciri-ciri produk.
3. Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol
4. Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan
kepuasan yang diperoleh dari produk dengan tingkat alternatif yang
berbeda-beda setiap hari
5. Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian
banyak ciri-ciri barang.
d. Keputusan membeli
Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untuk
membeli, yaitu :
1. Sikap orang lain : keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh
teman-teman, tetangga, atau siapa saja yang dipercayai
2. Faktor-faktor situasi yang tidak terduga : seperti faktor harga
pendapatan
  Manajemen Sumber Daya Manusia
Definisi, Pengertian, Tugas & Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia / SDM - Ilmu Ekonomi
Manajemen - Manajer MSDM
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang
lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang
aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit
yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris
disebut HRD atau human resource department.
Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan
yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat
untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Departemen Sumber Daya Manusia Memiliki Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab :
1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection
a. Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan
menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan
melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain
sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti
jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor
eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.
b. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh,
manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan.
Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job
description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.
c. Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak
kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran
adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv
pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi
standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian
test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
2. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang
menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja
yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja
yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting
mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection
kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau
perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga
kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada
dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan
kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat
melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat
tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan bermacam-macam
jenisnya yang telah diterangkan pada artikel lain pada situs organisasi.org ini.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Nitisemito (1 992:9), pengertian manajemen adalah “suatu ilmu dan seni
untuk mencapai tujuan melalui kegiatan orang lain”. Hal ini berarti manajemen hanya dapat
dilaksanakan bila dalam pencapaian tujuan tersebut tidak dilakukan oleh satu orang saja,
melainkan melalui pengaturan kegiatan orang lain untuk melaksanakan pekerjaan yang
dibutuhkan. Untuk lebih menjelaskan pengertian tentang manajemen sumberdaya
manusia, penulis akan menguraikannya dari pendapat beberapa ahli, antara lain:
Menurut Newman dan Hodgetts (1998:4), Human Resources Management (HRM) is the
process by which organizations ensure the effective use of their associates in the pursuit of
both organizational and individual goals”. yang kurang lebih memiliki arti :
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses yang dilakukan suatu organisasi
atau perusahaan untuk memastikan bahwa sumber daya manusia yang ada digunakan secara
efektif dalam usaha mencapai tujuan organisasi atau perusahaan serta tujuan individu
Menurut Dessler (19972), Human resources management refers to the policies and practices
one need to carry out the people or human resources aspects of a management job. yang
kurang lebih memiliki arti: Manajemen sumber daya manusia mengarah pada kebijakan dan
tindakan yang dibutuhkan seseorang (manajer) untuk mengatur atau melaksanakan aspek
sumber daya manusia dalam suatu tugas manajemen.
Jadi, manajemen sumber daya manusia merupakan manajemen yang menitikberatkan
perhatiannya kepada faktor produksi manusia dengan segala kegiatannya untuk mencapai
tujuan perusahaan. Sumber daya manusia merupakan investasi yang memegang peranan
penting bagi perusahaan. Tanpa adanya sumber daya manusia, faktor produksi lain tidak
dapat dijalankan dengan maksimal untuk mencapai tujuan perusahaan.

Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia


Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab terhadap aktivitas perusahaan yang
bervariasi dengan melaksanakan fungsi-fungsinya. Menurut Cherrington (1995: 11), fungsi-
fungsi sumber daya manusia terdiri dari:
a.Staffng/Employmcnt
Fungsi ini terdiri dari tiga aktivitas penting, yaitu perencanaan, penarikan, dan seleksi
sumber daya manusia. Sebenamya para manajer bertanggung jawab untuk mengantisispasi
kebutuhan sumber daya manusia. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, para manajer
menjadi lebih tergantung pada departemen sumber daya manusia untuk mengumpulkan
informasi mengenai komposisi dan keterampilan tenaga kerja saat hi.
Meskipun penarikan tenaga kerja dilakukan sepenuhnya oleh departemen sumber daya
manusia, departemen lain tetap terlibat dengan menyediakan deskripsi dari spesifikasi
pekerjaan untuk membantu proses penarikan.
Dalam proses seleksi, departemen sumber daya manusia melakukan penyaringan melalui
wawancara, tes, dan menyelidiki latar belakang pelamar. Tanggung jawab departemen
sumber daya manusia untuk pengadaan tenaga kerja ini semakin meningkat dengan adanya
hukum tentang kesempatan kerja yang sama dan berbagai syarat yang diperlukan perusahaan.
b. Performance Evaluation
Penilaian kinerja sumber daya manusia merupakan tanggung jawab departemen sumber daya
manusia dan para manajer. Para manajer menanggung tanggung jawab utama untuk
mengevaluasi bawahannya dan departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk
mengembangkan bentuk penilaian kinerja yang efektif dan memastikan bahwa penilaian
kinerja tersebut dilakukan oleh seluruh bagian perusahaan. Departemen sumber daya rnanusia
juga perlu melakukan pelatihan terhadap para manajer tentang bagaimana membuat standar
kinerja yang baik dan membuat penilaian kinerja yang akurat.

c. Compensation
Dalam hal kompensasi dibutuhkan suatu koordinasi yang baik antara departemen sumber
daya manusia dengan para manajer. Para manajer bertanggung jawab dalam hal kenaikan
gaji, sedangkan departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengembangkan
struktur gaji yang baik. Sistem kompensasi yang memerlukan keseimbangan antara
pembayaran dan manfaat yang diberikan kepada tenaga kerja. Pembayaran meliputi gaji,
bonus, insentif, dan pembagian keuntungan yang diterima oleh karyawan. Manfaat meliputi
asuransi kesehatan, asuransi jiwa, cuti, dan sebagainya. Departemen sumber daya manusia
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kompensasi yang diberikan bersifat kompetitif
diantara perusahaan yang sejenis, adil, sesuai dengan hukum yang berlaku (misalnya:UMR),
dan memberikan motivasi.
d. Training and Development
Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk membantu para manajer menjadi
pelatih dan penasehat yang baik bagi bawahannya, menciptakan program pelatihan dan
pengembangan yang efektif baik bagi karyawan baru (orientasi) maupun yang sudah ada
(pengembangan keterampilan), terlibat dalam program pelatihan kerja dan pengembangan
tersebut, memperkirakan kebutuhan perusahaan akan program pelati han dan pengembangan,
serta mengevaluasi efektifitas progam pelatihan dan pengembangan. Tanggung jawab
departemen sumber daya manusia dalam hal ini juga menyangkut masalah pemutusan
hubungan kerja Tanggung jawab ini membantu restrukturisasi perusahaan dan memberikan
solusi terhadap konflik yang terjadi dalam perusahaan.
e. Employee Relations
Dalam perusahaan yang memiliki serikat pekeja, departemen sumber daya manusia berperan
aktif dalam melakukan negosiasi dan mengurus masalah persetujuan dengan pihak serikat
pekerja. Membantu perusahaan menghadapi serikat pekerja merupakan tanggung jawab
departemen sumber daya manusia. Setelah persetujuan disepakati, departemen sumber daya
manusia membantu para manajer tentang bagaimana mengurus persetujuan tersebut dan
menghindari keluhan yang lebih banyak. Tanggung jawab utama departernen sumber daya
manusia adalah untuk menghindari praktek-praktek yang tidak sehat (misalnya:mogok kerj
a,demonstrasi). Dalam perusahaan yang tidak memiliki serikat kerja, departemen sumber
daya manusia dibutuhkan untuk terlibat dalam hubungan karyawan. Secara umum, para
karyawan tidak bergabung dengan serikat kerja jika gaji mereka cukup memadai dan mereka
percaya bahwa pihak perusahaan bertanggung jawab terhadap kebutuhan mereka.
Departemen sumber daya manusia dalam hal ini perlu memastikan apakah para karyawan
diperlakukan secara baik dan apakah ada cara yang baik dan jelas untuk mengatasi keluhan.
Setiap perusahaan, baik yang memiliki serikat pekerja atau tidak, memerlukan suatu cara
yang tegas untuk meningkatkan kedisiplinan serta mengatasi keluhan dalam upaya
mengatasi permasalahan dan melindungi tenaga kerja.
f. Safety and Health
Setiap perusahaan wajib untuk memiliki dan melaksanakan program keselamatan untuk
mengurangi kejadian yang tidak diinginkan dan menciptakan kondisi yang sehat. Tenaga
kerja perlu diingatkan secara terus menerus tentang pentingnya keselamatan kerja Suatu
program keselamatan kerja yang efektif dapat mengurangi jumlah kecelakaan dan
meningkatkan kesehatan tenaga kerja secara umum. Departemen sumber daya manusia
mempunyai tanggung jawab utama untuk mengadakan pelatihan tentang keselamatan kerja,
mengidentifikasi dan memperbaiki kondisi yang membahayakan tenaga kerja, dan
melaporkan adanya kecelakaan kerja
g. Personnel Research
Dalam usahanya untuk meningkatkan efektifitas perusahan, departemen sumber daya
manusia melakukan analisis terhadap masalah individu dan perusahaan serta membuat
perubahan yang sesuai. Masalah yang sering diperhatikan oleh departemen sumber daya
manusia adalah penyebab terjadinya ketidakhadiran dan keterlambatan karyawan, bagaimana
prosedur penarikan dan seleksi yang baik, dan penyebab ketidakpuasan tenaga kerja.
Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan
menganalisis informasi yang menyinggung masalah ini. Hasilnya digunakan menilai apakah
kebijakan yang sudah ada perlu diadakan perubahan atau tidak.

Peran Departemen Sumber Daya Manusia


Dalam hubungannya dengan para manajer dan untuk melaksanakan fungsi-fungsinya,
departemen sumber daya manusia memiliki peran yang diharapkan dapat membantu para
manajer untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Cherrington (1995:8) peranan
departemen sumber daya manusia terdiri dari :
a. Advisory/Counseling Role
Dalam peran ini, departemen sumber daya manusia berperan sebagai konsultan internal yang
bertugas mengumpulkan informasi, menentukan pennasalahan, menentukan solusi atas
masalah tersebut, dan memberikan bantuan serta panduan dalam memecahkan permasalahan
sumber daya manusia yang dihadapi oleh perusahaan. Peran departemen sumber daya
manusia ini tampak dalam tanggung jawabnya mengenai staffing, performance evaluation,
program pelatihan, dan pemutusan hubungan kerja. Dalam hal ini, departemen sumber daya
manusia menyediakan masukan yang membantu para manajer untuk mengambil keputusan.
b. Service Role
Dalam peran ini departemen sumber daya manusia melakukan aktivitas yang memberikan
pelayanan secara langung kepada pihak manajer. Penarikan, pelatihan orientasi, melakukan
pencatatan, dan melaporkan pekerjaan merupakan contoh peranan ini.
c. Control Role
Dalam melaksanakan peran ini, departemen sumber daya manusia bertugas untuk
mengendalikan fungsi manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan. Departemen
sumber daya manusia mengeluarkan kebijakan dan mengendalikan sumber daya manusia
melalui kebijakan tersebut, sehingga departemen sumber daya manusia berperan sebagai
wakil pihak top management perusahaan. Dengan adanya berbagai peraturan, peran ini
semakin penting dalam mengatur masalah keselamatan kerja, kesempatan kerja yang sama,
hubungan tenaga kerja, dan kompensasi.
  Manajemen Konflik
Konflik dalam keseharian kita kini tak terhindarkan, ditambah lagi pelaku konflik yang tidak
hanya menyangkut orang per orangan melainkan menjadi kelompok per kelompok maupun
negara ke negara lainnya. Manajemen konflik menjadi sangat penting untuk dipahami oleh
Anda, dikarenakan penengah diperlukan dalam suatu konflik untuk menyelesaikannya. Maka
dari itu pentingnya kita mengenal Teori dan Manajemen Konflik yang dapat menjadi
landasan maupun pegangan kita sebagai penengah konflik. Simak materi berikut: Definisi
Manajemen KonflikManajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara
pelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik. Manajemen konflik termasuk pada suatu
pendekatan yang berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi
(termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana mereka
mempengaruhi kepentingan (interests) dan interpretasi. Bagi pihak luar (di luar yang
berkonflik) sebagai pihak ketiga, yang dibutuhkannya adalah informasi yang akurat tentang
situasi konflik. Hal ini karena komunikasi efektif di antara pelaku dapat terjadi jika ada
kepercayaan terhadap pihak ketiga. Menurut Ross (1993) bahwa manajemen konflik
merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka
mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin
menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak mungkin
menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau agresif. Manajemen konflik
dapat melibatkan bantuan diri sendiri, kerjasama dalam memecahkan masalah (dengan atau
tanpa bantuan pihak ketiga) atau pengambilan keputusan oleh pihak ketiga. Suatu pendekatan
yang berorientasi pada proses manajemen konflik menunjuk pada pola komunikasi (termasuk
perilaku) para pelaku dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan dan penafsiran
terhadap konflik. Fisher dkk (2001:7) menggunakan istilah transformasi konflik secara lebih
umum dalam menggambarkan situasi secara keseluruhan. * Pencegahan Konflik, bertujuan
untuk mencegah timbulnya konflik yang keras. * Penyelesaian Konflik, bertujuan untuk
mengakhiri perilaku kekerasan melalui persetujuan damai. * Pengelolaan Konflik, bertujuan
untuk membatasi dan menghindari kekerasan dengan mendorong perubahan perilaku positif
bagi pihak-pihak yang terlibat. * Resolusi Konflik, menangani sebab-sebab konflik dan
berusaha membangun hubungan baru dan yang bisa tahan lama diantara kelompok-kelompok
yang bermusuhan. * Transformasi Konflik, mengatasi sumber-sumber konflik sosial dan
politik yang lebih luas dan berusaha mengubah kekuatan negatif dari peperangan menjadi
kekuatan sosial dan politik yang positif . Tahapan-tahapan diatas merupakan satu kesatuan
yang harus dilakukan dalam mengelola konflik. Sehingga masing-masing tahap akan
melibatkan tahap sebelumnya misalnya pengelolaan konflik akan mencakup pencegahan dan
penyelesaian konflik. Sementara Minnery (1980:220) menyatakan bahwa manajemen konflik
merupakan proses, sama halnya dengan perencanaan kota merupakan proses. Minnery
(1980:220) juga berpendapat bahwa proses manajemen konflik perencanaan kota merupakan
bagian yang rasional dan bersifat iteratif, artinya bahwa pendekatan model manajemen
konflik perencanaan kota secara terus menerus mengalami penyempurnaan sampai mencapai
model yang representatif dan ideal. Sama halnya dengan proses manajemen konflik yang
telah dijelaskan diatas, bahwa manajemen konflik perencanaan kota meliputi beberapa
langkah yaitu: penerimaan terhadap keberadaan konflik (dihindari atau ditekan / didiamkan),
klarifikasi karakteristik dan struktur konflik, evaluasi konflik (jika bermanfaat maka
dilanjutkan dengan proses selanjutnya), menentukan aksi yang dipersyaratkan untuk
mengelola konflik, serta menentukan peran perencana sebagai partisipan atau pihak ketiga
dalam mengelola konflik. Keseluruhan proses tersebut berlangsung dalam konteks
perencanaan kota dan melibatkan perencana sebagai aktor yang mengelola konflik baik
sebagai partisipan atau pihak ketiga. Teori Konflik Teori-teori utama mengenai sebab-sebab
konflik, dan sasarannya antara lain: a. Teori hubungan masyarakatMenganggap bahwa
konflik disebabkan oleh polarisasi yang terus terjadi, ketidakpercayaan dan permusuhan di
antara kelompok yang berbeda dalam suatu masyarakat. Sasaran: meningkatkan komunikasi
dan saling pengertian antara kelompok yang mengalami konflik, serta mengusahakan
toleransi dan agar masyarakat lebih bisa saling menerima keragaman yang ada didalamnya.
b.Teori kebutuhan manusia Menganggap bahwa konflik yang berakar disebabkan oleh
kebutuhan dasar manusia (fisik, mental dan sosial) yang tidak terpenuhi atau dihalangi. Hal
yang sering menjadi inti pembicaraan adalah keamanan, identitas, pengakuan, partisipasi, dan
otonomi. Sasaran: mengidentifikasi dan mengupayakan bersama kebutuhan mereka yang
tidak terpenuhi, serta menghasilkan pilihan-pilihan untuk memenuhi kebutuhan itu. c. Teori
negosiasi prinsipMenganggap bahwa konflik disebabkan oleh posisi-posisi yang tidak selaras
dan perbedaan pandangan tentang konflik oleh pihak-pihak yang mengalami konflik.
Sasaran: membantu pihak yang berkonflik untuk memisahkan perasaan pribadi dengan
berbagai masalah dan isu dan memampukan mereka untuk melakukan negosiasi berdasarkan
kepentingan mereka dari posisi tertentu yang sudah tetap. Kemudian meluncurkan proses
kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak atau semua pihak. d. Teori
identitas berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh identitas yang terancam, yang sering
berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaan di masa lalu yang tidak diselesaikan.
Sasaran: melalui fasilitas lokakarya dan dialog antara pihak -pihak yang mengalami konflik,
sehingga dapat mengidentifikasi ancaman dan ketakutan di antara pihak tersebut dan
membangun empati dan rekonsiliasi di antara mereka. e. Teori kesalahpahaman
antarbudaya berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh ketidakcocokan dalam cara-cara
komunikasi di antara berbagai budaya yang berbeda. Sasaran: menambah pengetahuan
kepada pihak yang berkonflik mengenai budaya pihak lain, mengurangi streotip negatif yang
mereka miliki tentang pihak lain, meningkatkan keefektifan komunikasi antarbudaya. f. Teori
transformasi konflik berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh masalah-masalah
ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah sosial, budaya dan ekonomi.
Sasaran: mengubah struktur dan kerangka kerja yang menyebabkan ketidaksetaraan dan
ketidakadilan termasuk kesenjangan ekonomi, meningkatkan jalinan hubungan dan sikap
jangka panjang di antar pihak yang berkonflik, mengembangkan proses dan sistem untuk
mempromosikan pemberdayaan, keadilan, perdamaian, pengampunan, rekonsiliasi,
pengakuan. Setelah memahami Teori dan Manajemen Konflik ini maka Anda memiliki
landasan untuk menjadi penengah, paling tidak Anda dapat menjadi penengah di tengah
masyarakat dan lingkungan Anda.

System Agribisnis
 SISTEM AGRIBISNIS 
Secara konspsional Sistem Agribisnis adalah semua aktivitas mulai dari pengadaan dan
penyaluran sarana produksi sampai kepada pemasaran produk-produk yang dihasilakan oleh
usaha tani dan agroindustriyang saling terkait satu sama lain. Sistem agribisnis merupakan
suatu konsep yang menempatkan kegiatan pertanian sebagai suatu kegiatan yang utuh dan
komprehensif sekaligus sebagai suatu konsep yang dapat menelaah dan menjawab berbagai
masalah dan tantangan. 
Sistem Agribisnis merupakan suatu system yang terdiri dari beberapa subsistem,
diantaranya : 

1. Subsistem agribisnis hulu (upstream agribusiness) (off-farm), 


Kegiatan ekonomi yang menyediakan sarana produksi bagi pertanian, seperti industri dan
perdagangan agrokimia (pupuk, pestisida, dll), industri agrootomotif (mesin dan peralatan),
dan industri benih/bibit. 
Contoh: 
 Industri pembibitan tumbuhan dan hewan 
 Industri agrokimia (pupuk,pestisida,obatobatan) 
 Industri agro otomotif (mesin dan peralatan pertanian) seta industri pendukungnya 
2.  Subsistem produksi/usahatani (on-farm agribusiness) 
kegiatan ekonomi yang menggunakan sarana produksi yang dihasilkan oleh subsistem
agribisnis hulu untuk menghasilkan produk pertanian primer. Termasuk ke dalam subsistem
usahatani ini adalah usaha tanaman pangan, usaha tanaman hortikultura, usaha tanaman obat-
obatan, usaha perkebunan, usaha perikanan, usaha peternakan, dan kehutanan. 
Contoh : 
 Usaha tanaman pangan dan holtikultura 
 Perkebunan • Tanaman Obat
 Peternakan 
 Perikanan 
 Kehutanan  
 3.  Subsistem agribisnis hilir (down-stream agribusiness) (off-farm)
Berupa kegiatan ekonomi yang mengolah produk pertanian primer menjadi produk olahan,
baik produk antara maupun produk akhir, beserta kegiatan perdagangan di pasar domestik
maupun di pasar internasional. Kegiatan ekonomi yang termasuk dalam subsistem agibisnis
hilir ini antara lain adalah industri pengolahan makanan, industri pengolahan minuman,
industri pengolahan serat (kayu, kulit, karet, sutera, jerami), industri jasa boga, industri
farmasi dan bahan kecantikan, dan lain-lain beserta kegiatan perdagangannya.
Contoh:
 Produk makanan dan minuman 
 Industri serat alam 
 Industri biofarmaka 
 Industri agro-wisata dan estetika 
  
  4. Subsistem lembaga penunjang (off-farm) 
seluruh kegiatan yang menyediakan jasa bagi agribisnis, seperti lembaga keuangan, lembaga
penelitian dan pengembangan, lembaga transportasi, lembaga pendidikan, dan lembaga
pemerintah (kebijakan fiskal dan moneter, perdagangan internasional, kebijakan tata-ruang,
serta kebijakan lainnya). 
Contoh : 
 Distribusi 
 Konsumsi 
 Promosi 
 Informasi pasar 
LINGKUP KEGIATAN AGRIBISNIS
1. Pertanian 
Pertanian dalam arti luas adalah proses menghasilkan bahan pangan, ternak, serta produk-
produk agroindustri dengan cara memanfaatkan sumber daya tumbuhan dan hewan.
Pemanfaatan sumber daya ini terutama berarti budi daya (cultivation, atau untuk ternak:
raising). Sedangkan pertanian dalam arti sempit adalah proses menghasilkan bahan makanan. 

Pertanian terbagi 2  : 
 -    Pertanian Lahan Basah atau Sawah
Merupakan usaha tani yang dilaksanakan pada hamparan yang sangat membutuhkan perairan.
Perairan sawah biasanya dilakukan untuk komoditi padi,jagung dan kacang-kacang. 
-   Perairan Lahan Kering atau Ladang 
Adalah pertanian yang tidak membutuhkan pengairan.Komoditas lading biasanya berupa
palawija,umbi-umbian dan holtikultura. 

2. Perkebunan 
Merupakan usaha tani di lahan kering yang ditanami dengan tanaman industri yang laku di
pasar, seperti : karet, kelapa sawit, tebu, cengkeh , dan lain-lain. 

3. Peternakan 
Merupakan usaha tani yang dilakukan dengan membudidayakan ternak. Usaha ternak
dibedakan atas: 
 Peternakan unggas (ayam dan itik) 
 Peternakan kecil (kambing,domba,kelinci,babi dan lain-lain) 
 Ternak besar (kerbau,sapi dan kuda) 
4.  Perikanan 
Perikanan adalah semua kegiatan yang terorganisir berhubungan dengan pengelolaan dan
pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi,
pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis
perikanan. 
 Perikanan tangkap,  dapat dibedakan menjadi perikanan perairan (sungai dan danau)
dan perikanan air laut. 
 Perikanan budidaya, dapat dibedakan dalam perikanan kolam, perikanan rawa,
perikanan empang dan perikanan tambak. 
 5. Kehutanan 
Adalah kegiatan pertanian yang dilakukan untuk mempoduksi atau memamfaatkan hasil
hutan,baik yang timbuh atau hidup secara alami maupun yang telah dibudidayakan Uraian di
atas menunjukkan bahwa kegiatan agribisnis merupakan (a) kegiatan yang berbasis pada
keunggulan sumberdaya alam (on-farm agribusiness) yang terkait erat dengan penerapan
teknologi dan keunggulan sumberdaya manusia bagi perolehan nilai tambah yang lebih besar
(off-farm agribusiness); serta (b) kegiatan yang memiliki ragam kegiatan dengan spektrum
yang sangat luas, dari skala usaha kecil dan rumahtangga hingga skala usaha raksasa, dari
yang berteknologi sederhana hangga yang paling canggih, yang kesemuanya itu saling terkait
dan saling mempengaruhi. 
Dalam usaha mempercepat laju pertumbuhan sektor agribisnis terutama dihadapkan dengan
kondisi petani kita yang serba lemah (modal, skill, pengetahuan dan penguasaan lahan) dapat
ditempuh melalui penerapan sistem pengembangan (system of development) agribisnis.
Dalam konteks bahasan ini, yang dimaksud “sistem pengembangan agribisnis” adalah suatu
bentuk atau model atau sistem atau pola pengembangan agribisnis yang mampu memberikan
keuntungan layak bagi pelaku-pelaku agribisnis (petani/peternak/pekebun/
nelayan/pengusaha kecil dan menengah/koperasi), berupa peningkatan pendapatan,
peningkatan nilai tambah dan perluasan kesempatan kerja. 
Di Indonesia sejak dilaksanakan pembangunan pertanian, telah diterapkan beberapa sistem
pengembangan pertanian berskala usaha baik untuk komoditi pangan maupun non pangan.
Jika dikaji lebih jauh tujuan dan sasaran “sistem pengembangan” yang pernah diterapkan di
sektor pertanian, pada hakekatnya adalah pengembangan sektor pertanian (dalam arti luas)
secara menyeluruh dan terpadu, yakni tidak hanya peningkatan produksi, tetapi juga
pengadaan sarana produksi, pengolahan produk, pengadaan modal usaha dan pemasaran
produk secara bersama atau bekerjasama dengan pengusaha. Sistem pengembangan sektor
pertanian semacam ini, jika menggunakan istilah sekarang, tidak lain adalah pengembangan
pertanian berdasarkan agribisnis, atau dengan kata lain pengembangan agribisnis. 
Di antara sistem-sistem tersebut ada yang diterapkan oleh pemerintah berupa kebijakan
nasional dan ada pula yang telah berhasil diterapkan oleh kelompok masyarakat atau
kelompok peneliti, akan tetapi masih bersifat per kasus. Adapun sistem-sistem tersebut antara
lain: Unit Pelaksana Proyek (UPP), Insus dan Supra Insus, Sistem Inkubator, Sistem Modal
Ventura, Sistem Kemitraan (Contract Farming) dalam berbagai bentuknya seperti Pola PIR,
Pola Pengelola, Sistem ‘Farm Cooperative’, dll. Jadi dalam rangka pengembangan agribisnis
hortikultura, pelaku-pelaku agribisnis dapat menerapkan satu atau lebih sistem tersebut sesuai
dengan kondisi lokalita

Diposkan oleh Einairtif Shendy di 21.20

Anda mungkin juga menyukai