Oleh
Riska Aristi
2014131041
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
I. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang kaya akan flora dan fauna. Kekayaan sumber
daya alam hayati itu baru sebagian yang sudah dimanfaatkan. Tumbuhan yang
digunakan meliputi untuk bahan pangan, pakaian, perumahan, obat dan
sebagainya. Selain jenis-jenis tumbuhan tersebut ada sebagian kecil tumbuhan
yang termasuk golongan tumbuhan mengandung zat racun, walaupun tidak begitu
membahayakan bagi kehidupan kita. Banyak tumbuhan liar lainnya yang sampai
saat ini merupakan sumber daya hayati tetapi belum diketahui manfaat maupun
kerugian yang mungkin ditimbulkanya (Kuncoro, 2006).
Pada awalnya menggunakan pestisida merupakan cara yang paling ampuh dalam
memecahkan semua masalah hama. Pestisida memiliki beberapa jenis, salah
satunya yaitu insektisida. Insektisida berfungsi untuk memberantas hama-hama
serangga. Pada kenyataannya insektisida masih menjadi alat yang paling efektif,
fleksibel, kuat, murah, dan mudah dalam membunuh hama. Sehingga karena
kemudahan tersebut, banyak orang yang menyalahgunakan insektisida yang
menimbulkan dampak negatif bagi pemakainya dan lingkungannya. Di pihak lain,
banyak yang melihat insektisida sebagai racun yang berbahaya dan tidak
selayaknya digunakan dalam program pengendalian hama
Penggunaan pestisida bukan hanya dapat menyelamatkan hasil panen saja, tetapi
juga dapat menimbulkan dampak yang negatif bagi kesehatan pengguna,
sosial,ekonomi, dan lingkungan. Dampak tersebut seperti hama yang menjadi
kebal atau resisten terhadap pestisida, bertambahnya hama baru, bertambahnya
jumlah hama sasaran, adanya sisa atau residu pada pada daerah pertanian, matinya
organisme non target, keracunan penyemprot pestisida dan terjadinya pencemaran
lingkungan pada wilayah pertanian tersebut. Meskipun pestisida memiliki dampak
negatif, tidak mengurungkan niat petani untuk mengurangi pemakaian pestisida
1.2 Tujuan
Pestisida secara umum diartikan sebagai bahan kimia beracun yang digunakan
untuk mengendalikan jasad pengganggu yang merugikan manusia. Dalam sejarah
peradaban manusia, pestisida telah cukup lama digunakan di bidang kesehatan
(bidang permukiman dan rumah tangga) dan terutama dibidang pertanian
(pengelolaan tanaman)
Pestisida adalah zat untuk membunuh atau mengendalikan hama. Food and
Agriculture Organization (FAO) mendefinisikan bahwa pestisida adalah setiap zat
yang diharapkan sebagai pencegahan, menghancurkan atau pengawasan setiap
hama termasuk vektor terhadap manusia atau penyakit pada binatang, dan
tanaman yang tidak disukai atau binatang yang menyebabkan kerusakan selama
proses produksi berlangsung, penyimpanan atau pemasaran makanan, komiditi
pertanian, kayu dan produksi kayu, atau bahan makanan binatang (Sutarni, 2007)
IV.1Hasil
N GAMBAR KETERANGAN
O
1 Nama : Fujiwan 400 EC
Jenis : fungisida
Bahan aktif : isoprotiolane 400 g/l
(d/h diisopropil 1,3-ditiolan-2-
ilidenemalonat : 400 g/l)
Target : jamur yang menyebabkan
embun tepung, busuk daun, busuk
akar, busuk batang
Karakteristik produk : fungisida dan
zat pengatur tumbuh sistematik
berbentuk pekatan yang dapat
diemulsikan berwarna coklat muda
untuk mengendalikan fungi
Dosis : 0,75-1 l/ ha
Isi bersih : 250 ml
Peringatan bahaya : dapat
menyebabkan keracunan melalui
mulut, kulit, mata, dan pernafasan.
Berbahaya terhadap hewan
peliharaan dan ternak
Gelaja keracunan : pusing, tidak
enak badan, lemah, lelah, tidak
nafsu makan, stimulasi saluran
pernafasan.
Pemegang No. Pendaftaran : PT.
Indaro
No. Pendaftaran : RI
0102011984711
4 Nama : Sidamethrin 50 EC
Jenis : insektisida
Bahan aktif : sipermetri 50 g/l
Target : hama penghisap buah, ulat
penggerak, lalat bibit, perusak daun,
wereng daun ulat grayak
Karakteristik produk : insektisida
racun kontak dan lambung,
berberntuk pekatan berwarna kuning
yang dapat diemulsikan untuk
mengendalikan hama-hama pentng
pada tanaman
Dosis : 1-4 ml/l
Isi bersih : 400 ml
Gejala keracunan : gemetar, kejang,
pusing, mengantuk, lesu, keluar air
liur, pandangan kabur, diare,
kehilangan keseimbangan, dll.
Pemegang No. Pendaftaran : PT.
Petrosida Gresik
No. Pendaftaran : RI
01010112011636
5 Nama : Penglaris 240/1 SL
Jenis : herbisida
Bahan aktif : isopropil amina
glifosat 240 g/l + metil metsulfuron
1 g/l
Target : gulma berdaun lebar dan
gulma berdaun sempit
Karakteristik produk : herbisida
sistematik purna tumbuh berbentuk
larutn dalam air untuk
mengendalikan gulma berdauan
lebar dan gulma berdaun sempit
pada TBM
Dosis : 3-4 l/ha
Isi bersih : 1 Liter
Peringatan bahaya : dapat
menyebakan keracunan melalui
mulut, kulit, dan pernafasan;
berbahaya terhadapat hewan
peliharaan dan ternak.
Gejala keracunan : pusing, sakit
kepala, penghlihatan kabur, sakit
perut, muntah-muntah, dll.
Pemegang No. Pendaftaran : UD.
Bunaken Jaya
No. Pendaftaran : RI
01030120093360
6 Nama : Grandally 25 WP
Jenis : herbasida
Bahan aktif : metil metsulfuron 25%
Target : gulma berdaun lebar, gulma
berdaun sempit, dan pakis-pakisan
Karakteristik produk : herbisida
sistematik pra-tumbuh dan purna-
tumbuh yang bersifat selektif
berbentuk tepung berwarna putih
kecoklatan, yang dapat
didispersikan dalam air untuk
mengendalikan berbagai macam
gulma semusim
Dosis : 200-300 gr/ha
Isi bersih : 25 gr
Peringatan bahaya : dapat
menyebabkan keracunan melalui
mulut, kulit dan pernafasan.
Gejala keracunan : pusing, sakit
kepala, penglihatan kabur, sakit
perut, muta-muntah, dll.
Pemegang No. Pendaftaran : CV.
Mahakam
No. Pendaftaran : RI
01030120134579
Nama : Gramaxone 276 SL
Jenis : herbasida
Bahan aktif : parakuat diklorida 276
g/l
Target : gulma berdaun lebar, gulma
berdaun sempit, anakan sawit liar,
dan teki
Karakteristik Produk : herbasida
purna tumbuh yang bersifat kontak,
berbentuk larutan dalam air
berwarna hijau tua, untuk
mengendalikan anakan sawit liar
dan gulma.
7 Dosis : 1-4 l/ ha
Isi bersih : 1 L
Peringatan bahaya : dapat
menyebabkann keracunan melalui
mulut, kulit dan pernapasan, dan
fatal apabila tertelan.
Gejala keracunan : muntah-muntah,
sakit bagian dada, mencret dan rasa
pedas dimulut.
Pemegang No. Pendaftaran : PT.
Syngenta Indonesia
No. Pendaftaran : RI.
010301197436
IV.2 Pembahasan
Pestisida adalah substansi kimia (bahan kimia, campuran bahan kimia atau
bahan – bahan lain) bersifat racun dan bioaktif yang digunakan untuk
membunuh atau mengendalikan berbagai hama, baik insekta, jamur maupun
gulma. Pestisida (Inggris = Pesticide) berasal dari kata pest yang berarti
organisme pengganggu tanaman (hama) dan cide yang berarti mematikan/racun.
Menurut USEPA (United States Environmental Protection Agency), pestisida
merupakan zat atau campuran yang digunakan untuk mencegah, memusnahkan,
menolak, atau memusuhi hama dalam bentuk hewan, tanaman dan mikro-
organisme pengganggu (Zulkanain, 2010).
Pestisidia merupakan bahan kimia yang digunakan untuk membunuh hama, baik
insekta, jamur maupun gulma. Pestisida telah secara luas digunakan untuk tujuan
membrantas hama dan penyakit tanaman dalam bidang pertanian. Pestisida juga
digunakan dirumah tangga untuk memberantas nyamuk, kecoa dan berbagai
serangga penggangu lainnya. Dilain pihak pestisida ini secara nyata banyak
menimbulkan keracunan pada orang (Runia Y, 2008).
Pestisida adalah substansi (zat) kimia yang digunakan untuk membunuh atau
mengendalikan berbagai hama. Pestisida berasal dari bahasa inggris yaitu pest
berarti hama dan cida berarti pembunuhan. Yang dimaksud hama bagi petani
sangat luas yaitu : tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang
disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, nematoda (cacing yang
merusak akar), siput, tikus, burung, dan hewan lain yang dianggap merugikan.
Bahan penting yang ada didalam pestisida yang bekerja aktif terhadap hama
sasaran disebut bahan aktif. Pada pembuatan pestisida dipabrik bahan aktif
tersebut tidak dibuat secara murni (100%) tetapi bercampur sedikit dengan bahan
lainnya. Produk jadi yang merupakan campuran fisik antara bahan aktif dan bahan
tambahan yang tidak aktif disebut formulasi. Formulasi menentukan bagaimana
pestisida dengan bentuk, komposisi, dosis, frekuensi serta jasad sasaran apa
pestisida dengan formulasi tersebut dapat digunakan secara efektif. Selain itu,
formulasi pestisida juga menentukan aspek keamanan penggunaan pestisida dibuat
dan diedarkan dalam banyak macam formulasi, sebagai berikut: (Djojosumarto,
2008).
Pestisida dapat digolongkan berdasarkan organisme target dan cara kerjanya, yaitu:
1. Pestisida adalah substansi kimia (bahan kimia, campuran bahan kimia atau bahan –
bahan lain) bersifat racun dan bioaktif yang digunakan untuk membunuh atau
mengendalikan berbagai hama, baik insekta, jamur maupun gulma
2. Jenis-jenis pestisida adalah insektisida, merupakan bahan yang mengandung senyawa
kimia beracun yang bisa mematikan semua jenis serangga; Fungisida merupakan
bahan yang mengandung senyawa kimia beracun dan bisa digunakan untuk
memberantas dan mencegah fungi/cendawan; dan Herbisida merupakan pestisida
yang digunakan untuk mengandalikan gulma atau tumbuhan pengganggu yang tidak
dikehendaki.
DAFTAR PUSTAKA