Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI BENIH

PERENCANAAN INDUSTRI BENIH PADI DI JEMBER

Oleh

1.Muhammad Bagas Wicaksono NIM. A41161970

PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI BENIH


JURUSAN PRODUSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2020
Plannig Industri Benih Padi

1. Kenapa Pilih Komuditas Padi?


Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang terus meningkat ditambah sebagian
besar penduduk (kurang lebih 90%) menjadikan beras sebagai makanan pokoknya
menunjukkan bahwa kebutuhan tanaman padi semakin tinggi (Hutajulu dkk.,
2013). Sedangkan produktifitas dari periode 2013 sampai 2015 masih
menunjukkan belum stabil bahkan produksinya pada tahun 2013 sampai 2015
turun berkisar 4-5 ton per tahun. Artinya kebutuhan beras nasional masih sangat
tinggi. Dengan demikian peluang produksi benih padi masih akan dilirik. Data
luas panen, produksi dan produktivitas padi beberapa tahun terakhir dapat dilihat
pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi

Tahu Luas Panen Produksi Produktivitas


n (Hektar) (Ton) (kuintal/Hektar)
2013 14.116.648 75.397.841 53,41
2014 13.797.307 70.846.465 51,35
2015 13.835.252 71.279.709 51,52
Sumber : Badan Pusat Statitik (2017)

2. Strategi Pemasaran
Pasar yang dituju untuk pemasaran benih padi semua kalangan petani yang
berbudidaya padi di lahannya terutama petani yang ada di daerah Jawa. Karena di
jawa masih banyak lahan pertanian sehingga peluang untuk benih yang kita produksi
bisa terjual.
Strategi pemasaran benih padi yang diproduksi dapat dilakukan dengan 4P yaitu
Price, Produk, Place, dan Promotion. Price (harga) yang diberikan harus dapat
dijangkau oleh berbagai kalangan petani baik petani kecil maupun petani besar. Place
(tempat) yang digunakan untuk pemasaran produk yang dapat dijangkau oelh semua
petani. Promotion (Promosi) dapat dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung. Product (produk) yang ditawarkan memiliki kualitas dan kuantintas yang
terjamin.
3. Rencana Produksi
DI lakukan di daerah jember karena lebih dekat dengan pabrik pengolahan. System
produksinya dengan cara memanfaatkan lahan dari petani mitra serta lahan
pribadi.

Kemitraan yang dilakukan antara petani benih dan Perusahaan ini adalah
kemitraan sub kontrak, yaitu kemitraan yang ditandai dengan adanya kontrak
kerjasama tertulis mengenai hak dan kewajiban kedua belah pihak, syarat tersebut
antara lain:
a) Memiliki lahan sendiri/sewa
b) Mempunyai kemauan dan kemampuan biaya untuk melakuakn produksi benih
c) Mengetahui dan memahami hak dan kewajiban dari kemitraan
d) Jujur, berkomitmen tinggi dan bersedia mengikuti ketentuan produksi sesuai
standart operasional produksi dalam kontrak kerjasama
e) Menyiapkan dan menentukan target produksi benih
f) Menyiapkan benih sumber (Perusahaan)
g) Berkomitmen dalam pelayanan , Pembinaan selama proses Produksi, pembayaran
benih tepat waktu (perusahaan).

4. Resiko yang mungkin dihadapi


a) Persaingan antar produsen benih karena dijember banyak sekali produsen benih
padi.
b) Petani di desa pada umumnya lebih memilih menanam padi untuk dikonsumsi
sendiri sehingga dampaknya pada lahan produksi yang minim.

Anda mungkin juga menyukai